SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016 · Dosen Pembimbing, Tanggal : 29-02-2016 (Dr....

19
PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana Jurusan Manajemen Oleh: ROSELLY AIDAH NIM : 2012210799 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016

Transcript of SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016 · Dosen Pembimbing, Tanggal : 29-02-2016 (Dr....

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN, GOOD CORPORATE GOVERNANCE,DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat PenyelesaianProgram Pendidikan Sarjana

Jurusan Manajemen

Oleh:

ROSELLY AIDAHNIM : 2012210799

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANASSURABAYA

2016

PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Roselly Aidah

Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 23 November 1993

N.I.M : 2012210799

Jurusan : Manajemen

Program Pendidikan : Strata 1

Konsentrasi : Manajemen Keuangan

Judul : Pengaruh Kinerja Perusahaan, Good CorporateGovernance dan Corporate Social Responsibility TerhadapNilai Perusahaan

Disetujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing,

Tanggal : 29-02-2016

(Dr. Muazaroh, S.E., M.T)

Ketua Program Sarjana Manajemen,

Tanggal : 03-03-2016

(Dr. Muazaroh, S.E., M.T)

1

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN, GOOD CORPORATE GOVERNANCE,DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN

Roselly AidahSTIE Perbanas Surabaya

[email protected]

ABSTRACT

Firm value the value of the company are certain conditions that have been achieved bya company and related to the stock price. the objective of this research is to analysesthe impact of company’s performance, good corporate governance, and corporatesocial responsibility on firm value. The statistical method used is multiple regressionanalysis. Using the data from 60 observations manufacture companies listed inIndonesia Stock Exchange period 2010-2014. The results show that performance of thecompany are measured by Return on Equity significant positive effect to the firm value,Debt to Equity Ratio insignificant negative to the firm value, Good CorporateGovernance is measured by the board size and audit committee insignificant effect tothe firm value, while managerial ownership significant negative effect to the firm value,and Corporate Social Responsibility significant positive effect to the firm value. theimplications of this research are companies should further improve its performance byincreasing ROE, increase disclosure of CSR which helps investors to obtaininformation about the company, and also increase the proportion of shareholding tomanagement so that it can help increase the value of the company

Key words : firm value, performance of company, good corporate governance,corporate social responsibility.

PENDAHULUAN

Persaingan dunia bisnis semakinkompetitif di era globalisasi saat ini.Cara perusahaan agar tetap bertahandalam persaingan adalah denganmeningkatkan nilai perusahaannya.Perusahaan yang mampu bertahan danterus berkembang akan memiliki nilaiyang tinggi di mata investor. Sebaliknya,perusahaan yang mengalami kerugiandan tidak mampu bertahan dalampersaingan akan menyebabkan investasiturun sehingga akan mempengaruhi nilaiperusahaan. Beberapa faktor yangmempengaruhi nilai perusahaan

diantaranya yaitu kinerja perusahaan,Good Corporate Governance, danCorporate Social Responsibility

Kinerja perusahaan merupakansalah satu faktor yang berpengaruhdalam peningkatan nilai perusahaan,karena kinerja perusahaan memberipengaruh kuat terhadap harapaninvestor. Investor akan lebih senangdengan perusahaan yang memilikikinerja perusahaan yang baik. Semakintinggi tingkat kinerja perusahaan, hal inimampu menarik minat investor untukberinvestasi. Permintaan saham yangtinggi dengan penawaran tetapmenyebabkan harga saham naik atau

2

meningkat, sehingga mempengaruhitingginya nilai perusahaan. Kinerjaperusahaan dalam penelitian sekarangmenggunakan dua indikator yaitu padarasio profitabilitas menggunakan Returnon Equity (ROE) dan rasio Leveragemenggunakan Debt to Equity Ratio(DER)

Return on Equity (ROE)merupakan suatu pengukuran daripenghasilan yang tersedia bagi pemiliksaham atas modal yang merekainvestasikan di dalam perusahaan. ROEpenting bagi pemegang saham untukmengetahui efektivitas dan efisiensipengelolaan modal sendiri yangdilakukan perusahaan. Semakin besarROE, maka semakin baik pula bagipemegang saham, sehingga akanmeningkatkan kepercayaan investoruntuk menanamkan modal padaperusahaan tersebut.

Debt to Equity Ratio (DER)merupakan indikator untuk mengukurkemampuan perusahaan dalammemenuhi seluruh kewajibannya denganmodal sendiri. Semakin tinggi DER,maka menunjukkan besarnya porsipenggunaan utang dalam membiayaiinvestasi pada aktiva perusahaan danakan berisiko bagi perusahaan.

Faktor selanjutnya adalahCorporate Governance (GCG). GCGmerupakan suatu proses dan strukturyang digunakan oleh organ perusahaanuntuk meningkatkan keberhasilan usahadan akuntabilitas perusahaan gunamewujudkan nilai pemegang sahamdalam jangka panjang dengan tetapmemperhatikan stakeholdernya (AdrianSutedi, 2012:1). Penerapan GoodCorporate Governance yang baik dansesuai dengan aturan yang berlaku, akanmembuat investor merespon secarapositif perusahaan dan mampumeningkatkan nilai pasar perusahaan. Didalam penerapan Good CorporateGoveranance oleh beberapa perusahaan,terdapat beberapa aspek diantaranya

board size, audit committee dankepemilikan manajerial.

Dewan komisaris merupakanorgan yang bertanggung jawab secarakolektif dan dipercaya dalammelakukan pengawasan perusahaan.Besarnya dewan komisaris dalammenjalankan perusahaan dipercayamampu melakukan pemantauanperusahaan dengan baik sehingga dapatmeningkatkan respon positif parainvestor. Namun hal ini berbeda jikajumlah dewan komisaris yang terlalubesar, maka akan menyebabkanketidakefektifan dalam menjalankantugas dan dapat terjadi ketegangan antardewan sehingga timbul komunikasiburuk.

Komite audit merupakan komiteyang dibentuk oleh dewan komisaris,yang bertugas secara independenmembantu dan memperkuat fungsidewan komisaris dalam menjalankanfungsi pengawasan perusahaan. Komiteaudit menjalankan peran penting dalampeningkatan nilai perusahaan (Rouf,2011). Semakin baik kualitas komiteaudit dalam membantu menjalankantugas yang diberikan dewan komisaris,memiliki kecenderungan dapatmeningkatkan nilai perusahaan.

Kepemilikan manajerialdipercaya mampu mengurangi masalahkeagenan antara manajer denganpemegang saham yang memilikikepentingan berbeda. Denganmenyamakan kepentingan manajer danpemegang saham, diharapkan manajermampu menjalankan visi misiperusahaan yang sejalan dengan parapemegang saham, sehingga mampumeningkatkan nilai perusahaan.

Corporate Social Responsibility(CSR) merupakan suatu tindakan yangdilakukan perusahaan sebagai rasatanggung jawab terhadap sosial maupunlingkungan dimana perusahaan ituberada. Pelaksanakan Corporate SocialResponsibility (CSR) secara konsistendalam jangka panjang akan

3

meningkatkan legitimasi masyarakatterhadap kehadiran perusahaan. semakinbanyak bentuk pertanggungjawabanyang dilakukan perusahaan terhadaplingkungannya, image perusahaanmenjadi meningkat, dan hal itu akanberpengaruh pada nilai perusahaan.

Terdapat beberapa penelitianyang dilakukan dalam negeri maupunluar negeri yang sama dengan penelitiansaat ini, yakni penelitian oleh WahyuArdimas & Wardoyo (2014) yangmenunjukan bahwa ROE berpengaruhsignifikan terhadap nilai perusahaan danCSR tidak berpengaruh signifikanterhadap nilai perusahaan. kemudiapenelitian oleh Alfredo Mahendra, LuhGede Sri Artini, dan A.A Gede (2012)yang menunjukan bahwa ROEberpengaruh positif signifikan dan DERberpengaruh negatif signifikan terhadapnilai perusahaan. Selanjutnya penelitianoleh Gill dan Obradovich (2012) yangmenunjukan bahwa board sizeberdampak negatif dan audit committeeberdampak positif terhadap nilaiperusahaan. Selanjutnya Penelitian Rouf(2011) yang menunjukan bahwa boardsize dan audit committee tidak memilikihubungan signifikan terhadap nilaiperusahaan. Selanjutnya penelitian olehSri Sofyaningsih & Pancawatoi (20110yang menunjukan bahwa kepemilikanmanajerial berpengaruh positifsignifikan terhadap nilai perusahaan.Selanjutnya penelitian oleh AriefRaharjo & Indira (2014) yangmenunjukan bahwa CSR berpengaruhpositif signifikan terhadap nilaiperusahaan. dan Terkahir penelitian olehOlivia Tjia & Lulu (2012) yangmenunjukan bahwa CSR tidak memilikiefek terhadap nilai perusahaan

Berdasarkan perbedaankesimpulan diatas maka penulis tertarikuntuk meneliti “Pengaruh KinerjaPerusahaan, Good CorporateGovernance, dan Corporate SocialResponsibility terhadap Nilai Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di BursaEfek Indonesia.

KERANGKA TEORITIS YANG DI-PAKAI DAN HIPOTESIS

Nilai PerusahaanNilai perusahaan merupakan uang yangbersedia dikeluarkan oleh investorapabila perusahaan tersebut dijual(Brigham dan Houston, 2010 : 10). Nilaiperusahaan juga bisa diartikan sebagaisebuah situasi tertentu yang sudah diraiholeh perusahaan setelah melalui suatuproses kegiatan selama beberapa tahun(Brigham dan Houston, 2010 : 7).Meningkatnya nilai perusahaan adalahsebuah prestasi, yang diinginkan parapemegang saham, karena denganmeningkatnya nilai perusahaankesejahteraan para pemegang sahamjuga akan meningkat. Oleh karena itu,tujuan utama manajemen adalahmemaksimalkan kekayaan pemegangsaham melalui harga saham yang tinggi.Semakin tinggi harga saham semakintinggi pula nilai perusahaan. (Brighamdan Houston, 2010 : 7) Nilai perusahaandapat di ukur menggunakan Price BookValue (PBV). PBV mengukur nilai yangdiberikan investor kepada perusahaansebagai sebuah perusahaan yang terustumbuh. Semakin tinggi PBV berartipasar percaya akan prospek perusahaantersebut.

Kinerja PerusahaanKinerja perusahaan merupakan suatuindikator yang dipergunakan olehinvestor untuk menilai suatu perusahaanyang terekspresikan adalah harga pasarsaham bursa efek (Alfredo Mahendra,Luh Gede, dan A.A Gede, 2012).Menurut Wahyu Ardimas & Wardoyo(2014), pengukuran kinerja perusahaanmerupakan salah satu faktor yang sangatpenting pada perusahaan, karena dapatmempengaruhi perilaku investor dalampengambilan keputusan dan memberikaninformasi. Baik dilihat dari kemampuan

4

……. (3)

perusahaan itu menghasilkan labamaupun dalam pemenuhan kewajibanperusahaan. Laba perusahaan selainmerupakan indikator kemampuanperusahaan memenuhi kewajiban bagipara penyandang dananya jugamerupakan elemen dalam penciptaannilai perusahaan yang menunjukkanprospek perusahaan di masa yang akandatang. Kinerja perusahaan diukurdengan ROE dan DER.

ROE adalah rasio profitabilitasuntuk mengukur kemampuanperusahaan atas keseluruhan modal yangditanamkan dalam aktivitas operasiperusahaan dengan tujuan menghasilkanlaba dengan memanfaatkan modal yangdimilikinya(Wahyu Ardimas &Wardoyo, 2014)

Debt to Equity Ratio (DER)merupakan salah satu rasio leverageyang menggambarkan sampai sejauhmana modal pemilik dapat menutupiutang-utang kepada pihak luar (SofyanSyafri Harahap, 2013: 303). Semakinkecil rasio ini semakin baik. Untukkeamanan pihak luar rasio terbaik jikajumlah modal lebih besar dari jumlahhutang, namun bagi pemegang sahamsebaiknya besar.

Teori Agensi (Agency Theory)Jensen dan Meckling (1967)

menjelaskan bahwa hubungan agensiterjadi ketika pemegang saham atauinvestor (principle) mempekerjakanmanajemen yang mengelola perusahaan(agent) untuk memberikan suatu jasadan kemudian mendelegasikanwewenang pengambilan keputusan.

Teori keagenan berkaitan adanyapemisahan fungsi antara kepemilikan diinvestor dan pengendalian di pihakmanajemen.Adanya pemisahan antaraprincipal dan pengelolaan olehmanajemen (agent) cenderungmenimbulkan konflik keagenan di antaraprincipal dan agent. Konflik keagenandapat semakin meningkat karenaprincipal tidak dapat selalu memonitor

aktivitas manajemen untuk memastikanapakah manajemen telah bekerja sesuaidengan keinginan principal, sehinggadibutuhkan mekanisme yang dapatmengontrol konflik keagenan.

Salah satu mekanisme yangdiharapkan dapat mengontrol konflikkeagenan adalah dengan menerapkanmonitoring melalui tata kelolaperusahaan yang baik. Konsep inidiharapkan bisa berfungsi sebagai alatuntuk memberikan keyakinan kepadapara investor bahwa mereka akanmenerima returns atas dana yang telahmereka investasikan, memberikankeyakinan bahwa manajer akanmemberikan keuntungan bagi mereka,serta membantu investor dalammengontrol para manajer.

Teori Sinyal (Signalling Theory)Menurut Leland dan Pyle (1977),menyatakan bahwa pihak eksekutifperusahaan yang memiliki informasilebih mengenai perusahaannya akanterdorong untuk menyampaikaninformasi tersebut kepada caloninvestor dimana perusahaan dapatmeningkatkan perusahaan melaluipelaporannya dengan mengirimkansinyal melalui laporan tahunan.(Scott,2012:475)

Menurut Olivia Tjia & Lulu S.(2012), Teori sinyal merupakan teoriyang membahas dorongan perusahaanuntuk mengungkapkan informasi kepadapihak eksternal, karena terjadi asimetriinformasi antara manajemen denganpihak eksternal. Untuk mengurangiasimetri tersebut itu perusahaan perlumengungkapkan informasi yangdimiliki, baik informasi di sisi keuanganmaupun non-keuangan. Informasi yangwajib diungkapkan oleh perusahaansalah satunya adalah informasi tentangtanggung jawab sosial atau CorporateSocial Responsibility (CSR). Perusahaanmelakukan pengungkapan CSR denganharapan dapat meningkatkan reputasidan nilai perusahaan.

5

……. (4)

……. (5)……. (4)

Teori Stakeholder (StakeholderTheory)

Dalam teori stakeholder, NorHadi (2011:93) menyatakan bahwaperusahaan tidak hanya sekedarbertanggung jawab terhadap parapemilik (shareholder), namun bergesermenjadi lebih luas yaitu sampai padakalangan sosial kemasyarakatan(Stakeholder). Tanggung jawab yangsemula hanya diukur pada sebatasindikator ekonomi dalam laporankeuangan, kini harus memperhitungkanfaktor-faktor sosial. Perusahaanhendaknya memperhatikan stakeholders,karena stakeholders memiliki dampakpositif maupun negatif terhadapkelangsungan bisnis. Mereka adalahpihak yang mempengaruhi dandipengaruhi baik secara langsungmaupun tak langsung dalam setiapaktivitas maupun yang diambil dandilakukan perusahaan.

Perusahaan bukanlah entitas yanghanya beroperasi untuk kepentingannyasendiri namun harus memberikanmanfaat bagi stakeholders.Kelangsungan hidup perusahaantergantung pada dukungan stakeholdersdan dukungan tersebut harus dicarisehingga aktivitas perusahaan adalahuntuk mencari dukungan tersebut. Olehkarena itu perusahaan perlu membuatpengungkapan CSR dengan prinsipakuntabilitas kepada stakeholders.

Good Corporate Governance (GCG)Menurut Muh.Arief Effendi

(2009:9). “Good Corporate GovernanceSeperangkat sistem yang mengatur danmengendalikan perusahaan untukmenciptakan nilai tambah bagi parapemangku kepentingan (stakeholder).Tata kelola perusahaan juga mencakuphubungan antara para pemangkukepentingan (stakeholder) yang terlibatserta tujuan pengelolaan perusahaan.Penerapan Good Corporate Governance

(GCG) dalam penelitian diproksikanmenggunakan:1. Board Size (Ukuran dewan

komisaris)Board size atau ukuran dewan adalah

jumlah personel dewan direksi dankomisaris dalam suatu perusahaan.Dewan direksi berfungsi untukmengurus perusahaan, sementara dewankomisaris berfungsi untuk melakukanpengawasan (Muh. Arief Effendi2009:9). Jumlah personel dewan akanmeningkatkan kinerja perusahaan yangsemakin baik. Menurut Gill danObradovich (2012) terdapat beberapakekurangan dalam besarnya ukurandewan direksi. Ukuran dewan direksiyang besar akan berakibat padakurangnya diskusi yang berarti sehinggamengurangi keefektivan mengurus danmengawasi perusaahan.2. Audit Committee (Komite Audit)

Menurut Ikatan Komite AuditIndonesia (IKAI), mendefinisikankomite audit merupakan suatu komiteyang bekerja secara profesional danindependen yang dibentuk oleh dewankomisaris yang bertugas membantu danmemperkuat fungsi dewan komisarisdalam menjalankan fungsi pengawasanatas proses pelaporan keuangan,manajemen risiko, pelaksanaan auditdan implementasi dari CorporateGovernance di perusahaan (Muh AriefEffendi, 2009:25). Komite auditmerupakan suatu komite yangberanggotakan satu atau lebih anggotadewan komisaris dan dapat memintakalangan luar dengan berbagai keahlian,pengalaman, dan kualitas lain yangdibutuhkan untuk mencapai tujuanperusahaan.3. Kepemilikan Manajerial

Menurut Sri Sofyaningsih danPancawati H. (2011) Kepemilikanmanajerial merupakan tingkatkepemilikan saham pihak manajemenyang secara aktif ikut dalampengambilan keputusan perusahaan(direktur dan komisaris). Kepemilikan

6

saham yang besar dari segi nilaiekonomisnya memiliki insentifmenyelaraskan kepentingan denganperusahaan. kepemilikan manajerial jugadiyakini akan mengurangi konflikkeagenan dan akan menjadikan manajerlebih tanggung jawab karena manajerjuga memiliki saham pada perusahaantersebut.

Corporate Social Responsibility (CSR)Menurut The World Business

Council for sustainable Development(WBCSD) (Nor Hadi, 2011:48),tanggung jawab sosial perusahaanmerupakan salah satu bentuk tindakanyang berangkat dari pertimbangan etisperusahaan yang diarahkan untukmeningkatkan ekonomi sekaliguspeningkatan kualitas hidup bagikaryawan, serta peningkatan kualitasmasyarakat sekitar. Crowther David(2008) dalam Nor hadi (2011:59)menguraikan prinsip-prinsip CSRmenjadi tiga, yaitu:1. Sustainbility, menjelaskan bahwa

dalam melakukan aktivitas tetapmemperhitungkan keberlanjutansumber daya di masa depan.

2. Accountability, merupakan upayaperusahaan terbuka dan bertanggungjawab atas aktivitas yang telahdilakukan.

3. Transparency, berperan dalammengurangi asimetri informasi,kesalahpahaman, khususnyainformasi dan ppertanggungjawabandan berbagai dmapak lingkungan.

Dalam penelitian ini hal-halyang berkaitan dengan pelaporan sosialperusahaan diidentifikasikanberdasarkan standar GRI (GlobalReporting Initiative). Global ReportingInitiative (GRI) merupakan jaringanoganisasi non-pemerintah yangbertujuan mendorong keberlanjutan danpelaporan Lingkungan, Sosial, dan Tatakelola (ESG).

Pengaruh Return on Equity TerhadapNilai perusahaan

Returns on Equity (ROE)merupakan kemampuan perusahaandalam menghasilkan keuntungan atasmodal yang dikeluarkan perusahaan.ROE merupakan salah satu faktor yangdilihat oleh calon investor dalammenentukan investasi saham. Baik-buruknya prestasi perusahaan dapatdilihat dari seberapa besar kemampuanperusahaan dalam mengelola modalinvestasi yang dimiliki perusahaan.Semakin besar ROE mencerminkankemampuan perusahaan dalammenghasilkan keuntungan tinggi bagipara pemegang saham. Hal ini didukungoleh penelitian yang dilakukan olehAlfredo, Luh Gede, dan A.A Gede(2012) bahwa variabel ROEberpengaruh positif signifikan terhadapnilai perusahaan, hal ini menunjukkanbahwa profitabilitas yang tinggi dapatmemberikan nilai tambah kepada nilaiperusahaannya yang tercermin padaharga sahamnya.H1 : Return on Equity secara parsial

berpengaruh positif signifikan ter-hadap nilai perusahaan.

Pengaruh Debt to Equity RatioTerhadap Nilai perusahaan

Debt to Equity Ratio merupakanrasio yang menunjukkan kemampuanperusahaan dalam memenuhi seluruhkewajibannya dengan modal sendiri(Mareta, Siti Ragil, dan Sri Mangesti,2014). Besarnya hutang akanmeningkatkan risiko atas aruspendapatan perusahaan. Semakin besarhutang, semakin besar kemungkinanterjadinya perusahaan tidak mampumembayar kewajiban berupa bunga, danpokoknya, sehingga risiko kebangkrutansemakin tinggi. (Sri Sofyaningsih,2011).Namun disisi lain penggunaan hutangakan menguntungkan apabila iklimbisnis sedang baik, sehingga manfaatdari penggunaan hutang akan lebih besar

7

dan mampu mempengaruhi peningkatannilai perusahaan.

Hal tersebut tidak didukung olehpenelitian yang dilakukan oleh SriSofyaningsih (2011) dan AlfredoMahendra (2012) DER berpengaruhnegatif tidak signifikan terhadap nilaiperusahaan, dimana besar kecilnyahutang yang dimiliki perusahaan tidakterlalu diperhatikan oleh investor.H2 : Debt to Equity Ratio secara parsial

berpengaruh signifikan terhadapnilai perusahaan.

Pengaruh Board Size Terhadap NilaiPerusahaan

Ukuran dewan komisaris (BoardSize) merupakan jumlah anggota dewankomisaris baik dalam berasal dariinternal maupun eksternal. Hal tersebutdapat dijelaskan berdasarkan dalamagency problem bahwa semakin banyakanggota dewan komisaris maka semakinsulit dalam menjalankan tugasnya,sehingga akan berdampak pada nilaiperusahaan. Namun disisi lain denganjumlah dewan komisaris lebih sedikitjuga berpengaruh negatif terhadap nilaiperusahaan, karena terlalu sedikitnyadewan yang mengawasi daripadaanggota dewan yang diawasi sehinggafungsi pengawasan menjadi tidakmaksimal dan tidak efektif.

Hal ini didukung oleh penelitianyang dilakukan oleh Gill danObradovich (2012) bahwa besarnyaukuran dewan komisaris tidak dapatmendukung pada perusahaan-perusahaandi Amerika karena memiliki dampaknegatif terhadap nilai perusahaan,sehingga perusahaan amerikamenggunakan ukuran dewan komisarissecara optimal berdasarkan ukuranperusahaan.H3 : Board Size secara parsial

berpengaruh signifikan terhadapnilai perusahaan.

Pengaruh Audit Committee TerhadapNilai Perusahaan

Audit committee merupakankomite yang dibentuk oleh dewankomisaris yang bertugas membantu danmemperkuat fungsi dewan komisarisdalam menjalankan pengawasan,pengelolaan, dan peningkatan kualitaslaporan keuangan, serta pengendalianuntuk menciptakan keadilan,transparansi, akuntabilitas, danresponsibilitas dalam perusahaan.Kualitas dan karakteristik komite auditdalam menjalankan tugasnya sangatberpengaruh terhadap hasil kualitaslaporan keuangan dimana juga akanberdampak pada nilai perusahaan.Semakin baik kualitas komite audit yangdipekerjakan, maka ada kecenderungankualitas perusahaan juga ikut baik,sehingga hal tersebut dapatmempengaruhi peningkatan nilaiperusahaan. Namun disisi lain semakinbaik dan besar kualitas komite auditindependent yang direkrut makasemakin besar pula biaya yang harusdikeluarkan oleh perusahaan untukmembayar jasanya sehingga hal tersebutakan berpengaruh pada penurunan nilaiperusahaan.

Hal ini didukung dari penelitianterdahulu yang dilakukan oleh Gill danObradovich (2012) bahwa komite audityang besar, dapat mendukungperusahaan-perusahaan di Amerikakarena membantu meningkatkan nilaiperusahaan secara maksimal.H4 : Audit Committee secara parsial

berpengaruh signifikan ter-hadapnilai perusahaan.

Pengaruh Kepemilikan ManajerialTerhadap Nilai Perusahaan

Kepemilikan manajerial merupakanisu penting dalam teori keagenan yangdipercaya mampu mengurangi adanyakonflik keagenan. Semakin besarproporsi kepemilikan manajemen dalamsuatu perusahaan maka manajemen akanberupaya lebih giat untuk memenuhi

8

kepentingan pemegang saham yang jugaadalah dirinya sendiri, sehingga mampumeningkatkan prestasi perusahaandimana akan berpengaruh pada nilaiperusahaan. Hal ini didukung olehpenelitian terdahulu yang dilakukan olehSri Sofyaningsih (2011) bahwa tinggirendahnya kepemilikan manajerialberimplikasi pada nilai perusahaan.Efektifnya kepemilikan manajerialsebagai mekanisme untuk mengatasikonflik keagenan berkaitan denganadanya kepentingan manajemen untukmengelola perusahaan secara efisienguna meningkatkan nilai perusahaan.H5 : Kepemilikan Manajerial secara

parsial berpengaruh positifsignifikan terhadap nilaiperusahaan.

Pengaruh Corporate SocialResponsibility Index Terhadap NilaiPerusahaan

Berdasarkan teori sinyal, adanyapengungkapan CSR bertujuan untukmengurangi asimetri informasi sertamemberi keterangan kepada investortentang apa saja yang sudah perusahaanlakukan kepada lingkungan, masyarakat,maupun karyawan. Perusahaan dapatmenggunakan informasi tanggung jawabsosial sebagai sebuah keunggulankompetitif dalam mengembangkan

perusahaannya. Perusahaan yangmemiliki kinerja, lingkungan, dan sosialyang baik, maka investor akanmemberikan respon positif kepadaperusahaan melalui peningkatan hargasaham. Sebaliknya, apabila perusahaanmemiliki kinerja, lingkungan, dan sosialyang tidak baik, maka investor akanmerasa ragu melalui penurunan hargasaham, hal ini akan berpengaruhterhadap nilai perusahaan. Hal tersebutdidukung dengan penelitian yangdilakukan oleh Arief Raharjo dan IndiraDjanuarti (2014) yang menunjukkanbahwa CSR berpengaruh positifsignifikan terhadap nilai perusahaan.Namun disisi lain penelitian yangdilakukan oleh Olivia Tjia dan LuluSetiawati (2012) dan Wahyu Ardimasdan Wardoyo (2014) yang menunjukkanbahwa CSR dalam perusahaan tidakmemiliki pengaruh terhadap peningkatannilai perusahaan.H6 : Corporate Social Responsibility

Index secara parsial berpengaruhpositif signifikan terhadap nilaiperusahaan.

Kerangka pemikiran yang mendasari pe-nelitian ini dapat digambarkan sebagaiberikut:

Gambar 1Kerangka Pemikiran

9

……. (2)

……. (3)

METODE PENELITIAN

Klasifikasi SampelPopulasi dalam penelitian ini

adalah seluruh perusahaan manufakturyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Sampel yang digunakan adalahperusahaan manufaktur pada periode2010-2014 yang termasuk dalamkriteria, sedangkan teknik pengambilansampel yang digunakan adalah metodepurposive sampling. Kriteria sampelpada penelitian ini adalah sebagaiberikut:1. Perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesiaperiode 2010 – 2014.

2. Perusahaan manufaktur yang pernahpublikasi mengenai kepemilikanmanajerial, dewan komisaris, dankomite audit berturut-turut periode2010 – 2014

3. Perusahaan manufaktur yangmengungkapkan CSR pada laporantahunan berturut-turut periode 2010– 2014Dari 150 perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI diperoleh sampelyang memenuhi kriteria sebanyak 12perusahaan yang kemudian akandikalikan sebanyak periode penelitanyaitu selama lima tahun mulai dariperiode 2010 – 2014 sehingga ada 60observasi.

Data PenelitianPenelitian ini menggunakan

sampel perusahaan manufaktur yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia secarapada periode 2010-2014 dengan kriteriayang sudah disebutkan sebelumnya.Data yang digunakan dalam penelitianini adalah data kuantitatif sekunder yangdiperoleh menggunakan teknikpengumpulan data. Dokumentasi didapatmelalui publikasi laporan keuanganyang dilakukan oleh perusahaan dandiperoleh dari website Bursa EfekIndonesiawww.idx.co.id,

www.sahamok.com dan IndonesiaCapital Market Directory (ICMD)

Variabel PenelitianVariabel terikat dalam penelitian iniadalah nilai perusahaan yang diproksi-kan dengan Price to Book Value (PBV).Variabel bebas yaitu kinerja perusahaanyang diproksikan dengan Return onEquity (ROE), Debt to Equity Ratio(DER). Good Corporate Governancediproksikan dengan Board Size , AuditCommitte, dan kepemilikan manajerial,Serta Corporate Social Responsibility(CSR) diproksikan dengan CorporateSocial responsibility Index (CSRI)

Definisi Operasional Variabel

Price Book Value (PBV)PBV merupakan alat ukur yangdigunakan untuk mengukur nilaiinvestor kepada perusahaan sebagaisebuah perusahaan yang terus tumbuh.Nilai perusahaan dapat diukur dengan

Returns on Equity (ROE)ROE merupakan rasio antara laba bersihterhadap total equity, ROE digunakanuntuk mengukur tingkat pengembalianperusahaan atau efektivitas perusahaan,didalam menghasilkan keuntungandengan memanfaatkan ekuitas yangdimiliki perusahaan. Return on Equitydengan:

ROE = x 100%

Debt to Equity Ratio (DER)DER merupakan rasio antara totalhutang terhadap total ekuitas. DERdigunakan untuk melihat seberapa besarhutang perusahaan jika dibandingkandengan ekuitas yang dimilikiperusahaan. DER dapat diukur dengan:

DER = x 100%

Board Size

10

Board Size merupakan jumlah seluruhanggota komisaris baik yang berasal dariinternal perusahaan maupun yangberasal dari eksternal. Board Size dapatdiukur dengan menggunakan:BS = Jumlah Dewan Komisaris

Ukuran Audit CommitteeMerupakan jumlah komite audit secarakeseluruhan, baik internal maupuneksternal yang terdapat dalam perusahanbersangkutan. Audit Committeemerupakan dapat diukur denganmenggunakanAudit Committee = Jumlah KomiteAudit

Kepemilikan ManajerialKepemilikan manajerial merupakankepemilikan saham oleh manajemenperusahaan yang diukur denganpresentase jumlah saham yang dimilikioleh manajemen. Kepemilikanmanajerial dapat diukur denganmenggunakan:KM= x100%

Corporate Social responsibility Index(CSRI)CSRI merupakan sebuah pengukuranCSR dimana CSR diukur menggunakanpembobotan 79 item yang dibagi dalamenam kategori, yaitu kinerja ekonomi,kinerja lingkungan, kinerja tenaga kerja,kinerja hak asasi manusia, kinerja sosial,dan kinerja produk. Perhitungan CSRdapat dilakukan dengan menggunakan:

CSRIj = x 100%

Keterangan:

CSRIj = Index of Corporate SocialResponsibility untukperusahaan j

Xij = Jumlah item yangdiungkapkan olehperusahaan j

nj = Jumlah item untukperusahaan j

Analisis uji hipotesis menggunakan me-tode multiple regresion analysis denganmodel persamaan sebagai berikut :

PBV = βο + β1 ROE + β2 DER + β3 BS+ β4 AC + β5 KM + β6 CSRI +e

Keterangan:PBV = Price Book ValueΒο = Konstantaβ1,β2....β6 = Koefisien regresiTAG = Return on EquityDER = Debt to Equity RatioDPR = Board SizeAC = Audit CommitteeKM = Kepemilikan ManajerialCSRI = Corporate Social

Responsibility Indexe = Error Term

HASIL PENELITIAN DAN PEMBA-HASANUji Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untukmemberikan gambaran data sampelpenelitian ini yaitu variabel Price toBook Value, Return on Equity, Debt toEquity Ratio, Board Size, AuditCommittee, Kepemilikan Manajerial,dan Corporate Social ResponsibilityIndex. Tabel 1 berikut adalah hasil ujideskriptif :

11

Tabel 1Hasil Analisis Deskriptif

N Minimum Maksimum Mean Std. DeviationPBV 60 0.230 4.750 1.12385 0.790288ROE 60 -0.200 0.188 0.05089 0.089350DER 60 0.039 2.678 0.96725 0.680259BS 60 2 9 4.60 1.985AC 60 3 4 3.22 0.415KM 60 0.0000 0.7000 0.085917 0.1936157CSRI 60 0.030 0.270 0.12250 0.055437

Pada tabel 1 variabel PBV minimumsebesar 0.230 kali. Hal ini menunjukkanbahwa harga saham pada sampeldihargai jauh lebih rendah dibandingdengan nilai bukunya, artinya investortidak memandang perusahaan memilikisebuah prospek yang dapatmemberikannya keuntungan besar,sehingga sampel perusahaan tersebuttidak mendapatkan kepercayaan dariinvestor. PBV maksimum sebesar 4.750kali menunjukan bahwa sahamperusahaan tersebut memiliki harga4.750 kali lebih tinggi dari pada nilaibukunya, artinya perusahaan memilikimemiliki prospek yang baik dimatainvestor, sehingga investor sangatmempercayai akan prospek sampelperusahaan tersebut.

ROE minimum sebesar -0.200 .Halini menunjukan bahwa laba yangdimiliki oleh sampel perusahaan lebihkecil dari sampel lainnya, sehinggamendapat kerugian sebesar 20% daritotal modal yang dimilikinya.Sedangkan ROE maksimum sebesar0.188. Hal ini menunjukan bahwaperusahaan tersebut mampu memperolehlaba bersih yang besar dari pengelolaanmodalnya, yaitu sebesar 18.8%.

DER minimum sebesar 0.039 kaliyang menunjukkan bahwa pembiayaaninvestasi yang dilakukan sampelperusahaan tersebut lebih banyakmenggunakan ekuitas, sehinggaperusahaan tidak melakukan utang

besar. DER maksimum sebesar 2.678hal ini menunjukkan bahwa penggunaanmodal dari hutang oleh perusahaan lebihbanyak dibanding ekuitas perusahaan.

Jumlah dewan komisaris (boardsize) minimum sebanyak 2 orang,sedangkan board size maksimumsebanyak 9 orang. Adapun jumlahdewan komisaris yang sering muncul(modus) sebesar 14 observasi dari 60observasi dimiliki oleh data board sizedengan jumlah personil sebanyak 5orang

Jumlah audit committee minimumsebanyak 3 orang, sedangkan jumlahaudit committee maksimum sebesar 4orang. Adapun jumlah audit committeeyang sering muncul (modus) sebanyak47 observasi dari 60 observasi dimilikioleh data audit committee denganjumlah sebesar 3 orang.

Kepemilikan manajerial minimumsebesar 0.000. Hal ini dikarenakansampel tersebut sebagian besarkepemilikan sahamnya dimiliki olehinstitusional dan masyarakat dari padakepemilikan manajerial, sedangkankepemilikan manajerial maksimumsebesar 0.7, Hal ini menunjukansebagian besar saham perusahaandimiliki oleh pimpinan direksi(manajerial) yakni sebesar 66.47%.Selain itu dewan direksi (direktur utama)pada sampel perusahaan juga memilikiperanan atau andil besar dalampengambilan keputusan perusahaan.

12

Corporate Social Responsibilityminimum sebesar 0.025. Hal inimenunjukan bahwa perusahaan hanyadapat mengungkapkan 2.5% dari total79 item sebesar 2 skor dan CorporateSocial Responsibility maksimum sebesar

0.266. Hal ini menunjukan bahwasampel tersebut memiliki prosentasiterbesar dalam mengungkapkan CSRsebesar 26.6% dari sampel perusahaanyang ditetapkan.

Hasil Analisis dan PembahasanTabel 2

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Model B t hitung t tabel Sign. r2

Constant 0.280 0.371 0.712ROE (X1) 3.880 3.634 1.674 0.001 0.1998DER (X2) -0.232 -1.684 ± 2.006 0.098 0.0506BS (X3) 0.031 0.625 ± 2.006 0.535 0.0074AC (X4) 0.080 0.349 ± 2.006 0.729 0.0023KM (X5) -1.350 -2.600 1.674 0.012 0.1129CSRI (X6) 4.812 2.509 1.674 0.015 0.1063F hitung = 5.960 F tabel = 2.280R2 = 0.403 Sign. = 0.000

Pada tabel 2 dapat dilihat bahwathitung ROE sebesar 3.634. selanjutnyamenentukan ttabel dengan tingkatsignifikan sebesar 0.05 dengan df = 53,maka dapat diperoleh ttabel sebesar1.674. hal ini menunjukan bahwa thitung

lebih besar dari ttabel yakni 3.634 >1.674, maka kesimpulannya H1 diterima.Jadi dapat dijelaskan bahwa ROE secaraparsial berpengaruh positif signifikanterhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihatbahwa thitung DER sebesar -1.684.selanjutnya menentukan ttabel dengantingkat signifikan sebesar 0.05 dengandf = 53, maka dapat diperoleh ttabel -sebesar 2.006. hal ini menunjukanbahwa thitung lebih besar dari ttabel yakni -1.684 > - 2.006. Sedangkan jika dilihatberdasarkan tingkat signifikan, DERmemiliki tingkat signifikansi lebih besardaripada tingkat signifikan yang telahditetapkan, yaitu 0.098 > 0.05. Dari duahasil analisis tersebut, makakesimpulannya H1 ditolak. Jadi dapatdijelaskan bahwa DER secara parsialberpengaruh tidak signifikan terhadapnilai perusahaan.

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihatbahwa thitung board size sebesar 0.534.Selanjutnya menentukan ttabel dengantingkat signifikan sebesar 0.05 dengandf = 53, maka dapat diperoleh ttabel -sebesar 2.006. Hal ini menunjukanbahwa board size memiliki thitung lebihkecil dari ttabel yakni 0.625 < 2.006.Sedangkan jika dilihat berdasarkantingkat signifikan, board size memilikitingkat signifikansi lebih besar daripadatingkat signifikan yang telah ditetapkan,yaitu 0.535 > 0.05. Dari dua hasilanalisis tersebut, maka H1 ditolak. Jadidapat dijelaskan bahwa board sizesecara parsial berpengaruh tidaksignifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihatbahwa thitung audit committee sebesar0.292. selanjutnya menentukan ttabel

dengan tingkat signifikan sebesar 0.05dengan df = 53, maka dapat diperolehttabel sebesar 2.006. Hal ini menunjukanbahwa audit committee memiliki thitung

lebih kecil dari ttabel yakni 0.349 <2.006. Sedangkan jika dilihatberdasarkan tingkat signifikan, auditcommittee memiliki tingkat signifikansi

13

lebih besar daripada tingkat signifikanyang telah ditetapkan, yaitu 0.729 >0.05. maka kesimpulannya H1 ditolak.Jadi dapat dijelaskan bahwa auditcommittee secara parsial berpengaruhtidak signifikan terhadap nilaiperusahaan.

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihatbahwa thitung kepemilikan manajerialsebesar -2.778. Selanjutnya menentukanttabel dengan tingkat signifikan sebesar0.05 dengan df = 53, maka dapatdiperoleh ttabel sebesar 1.674. Hal inimenunjukan bahwa kepemilikanmanajerial memiliki thitung lebih kecildari ttabel yakni -2.600 < 1.674.Sedangkan jika dilihat berdasarkantingkat signifikan, kepemilikanmanajerial memiliki tingkat signifikansilebih kecil daripada tingkat signifikanyang telah ditetapkan, yaitu 0.012 <0.05. Dari dua hasil analisis tersebut,maka kesimpulannya H0 diterima. Jadidapat dijelaskan bahwa kepemilikanmanajerial secara parsial berpengaruhtidak positif signifikan terhadap nilaiperusahaan atau kepemilikan manajerialberpengaruh negatif signifikan terhadapnilai perusahaan.

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihatbahwa thitung CSRI sebesar 2.726.selanjutnya menentukan ttabel dengantingkat signifikan sebesar 0.05 dengandf = 53, maka dapat diperoleh ttabel -sebesar 1.674. Hal ini menunjukanbahwa thitung lebih besar dari ttabel yakni2.509 > 1.674. Sedangkan jika dilihatberdasarkan tingkat signifikan, CSRmemiliki tingkat signifikansi lebih kecildaripada tingkat signifikansi yang telahditetapkan, yaitu 0.015 < 0.05. Dari duahasil analisis tersebut, makakesimpulannya H1 diterima. Jadi dapatdijelaskan bahwa CSRI secara parsialberpengaruh positif signifikan terhadapnilai perusahaan.

Pengaruh ROE terhadap NilaiPerusahaan

Hasil analisis regresi, menunjukanbahwa Return on Equity (ROE) secaraparsial berpengaruh signifikan terhadapnilai perusahaan. Berdasarkan tabel 2,koefisien ROE bernilai positif sebesar3.880 dan nilai r2 sebesar 0.1998menunjukan bahwa kontribusi yangdiberikan ROE dalam mempengaruhinilai perusahaan cukup besardibandingkan variabel lain yaknisebesar 19.98%. Jadi dapat dijelaskanbahwa ROE berpengaruh positifsignifikan terhadap nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukungpenelitian yang dilakukan oleh Alfredo,Luh Gede, dan A.A Gede (2012)bahwa variabel ROE berpengaruhpositif signifikan terhadap nilaiperusahaan, begitu juga denganpenelitian yang dilakukan oleh WahyuArdimas & Wardoyo (2014) bahwaROE memiliki pengaruh signifikanterhadap nilai perusahaan.

ROE memberikan dampak yangpositif bagi nilai perusahaan. Hal inidikarenakan ROE dapat dijadikansebagai tolak ukur seberapa efisien danefektifnya perusahaan dalam mengelolamodal yang diinvestasikan oleh investoruntuk aktivitas operasi perusahaan.Dengan besarnya ROE mencerminkankemampuan perusahaan dalammenghasilkan keuntungan tinggi bagipara pemegang saham yang pastinyaakan berpengaruh pada nilaiperusahaan.

Pengaruh DER terhadap NilaiPerusahaan

Berdasarkan hasil analisis regresiberganda, menunjukan bahwa kinerjaperusahaan yang diproksikan denganDebt to Equity Ratio (DER) secaraparsial berpengaruh tidak signifikanterhadap nilai perusahaan. Berdasarkantabel 4.3, koefisien DER bernilai negatifsebesar 0.232 dan nilai r2 sebesar0.0506 menunjukan bahwa kontribusiyang diberikan DER dalammempengaruhi nilai perusahaan cukup

14

kecil yakni sebesar 5.06 %. Jadi dapatdijelaskan bahwa DER berpengaruhnegatif tidak signifikan terhadap nilaiperusahaan.

Hasil penelitian ini mendukungpenelitian yang dilakukan oleh Alfredo,Luh Gede, dan A.A Gede (2012) bahwavariabel DER berpengaruh negatif tidaksignifikan terhadap nilai perusahaan,begitu juga dengan penelitian yangdilakukan oleh Sri Sofyaningsih (2011)bahwa DER berpengaruh tidaksignifikan terhadap nilai perusahaan.

DER berpengaruh negatif tidaksignifikan terhadap nilai perusahaandikarenakan sebagian investor tidakbegitu memperhatikan nilai DER,karena besar kecilnya hutang yangdimiliki perusahaan tidak terlaludiperhatikan oleh investor, karenainvestor lebih melihat bagaimana pihakmanajemen perusahaan menggunakandana tersebut dengan efektif dan efisienuntuk mencapai nilai tambah bagiperusahaan (Alfredo, Luh Gede, danA.A Gede, 2012). Selain jikapenggunaan modal utang dengan iklimbisnis yang tidak menentu, makamanfaat penggunaan utang menjadilebih kecil dari biaya bunga yangditimbulkan.

Pengaruh Board Size terhadap NilaiPerusahaan

Berdasarkan hasil analisis regresiberganda, menunjukan bahwa boardsize secara parsial berpengaruh tidaksignifikan terhadap nilai perusahaan.Berdasarkan tabel 4.3, koefisien boardsize bernilai positif sebesar 0.031 dannilai r2 sebesar 0.0074 menunjukanbahwa kontribusi yang diberikan boardsize dalam mempengaruhi nilaiperusahaan sangat kecil yakni sebesar0.74%. Jadi dapat dijelaskan bahwaboard size berpengaruh positif tidaksignifikan terhadap nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukungpenelitian yang dilakukan Rouf (2011)bahwa variabel board size tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilaiperusahaan, namun tidak mendukungpenelitian yang dilakukan oleh Gill danObradovich (2012) yang menyatakanbahwa board size memiliki pengaruhnegatif signifikan terhadap nilaiperusahaan.

Board size berpengaruh positif tidaksignifikan, artinya banyaknya dewankomisaris tidak memberikan pengaruhterhadap nilai perusahaan. Hal inidikarenakan komposisi dewankomisaris tidak bisa hanya dilihatmelalui tingkat kuantitas untukmeningkatkan nilai perusahaan,melainkan tingkat efektifitas dewankomisaris, yaitu independensi, aktivitas,dan remunerasi. Hal ini didukung olehteori agensi yaitu : sifat manusia padaumumnya lebih mementingkankepentingan sendiri daripadakepentingan public, manusia memilikidaya pikir terbatas mengenai persepsimasa mendatang, manusia selalumenghindari risiko. Oleh karena itu,meskipun perusahaan memiliki jumlahdewan komisaris yang tinggi tidakmenjanjikan akan memiliki nilaiperusahaan yang tinggi untuk dapatmeningkatkan kepercayaan investordalam menanamkan modalnya.

Pengaruh Audit Committee terhadapnilai perusahaan

hasil analisis regresi berganda,menunjukan bahwa bahwa GoodCorporate Governance (GCG) yangdiproksikan dengan audit committeesecara parsial berpengaruh tidaksignifikan terhadap nilai perusahaan.Berdasarkan tabel 4.3, koefisien auditcommittee bernilai positif sebesar 0.080dan nilai r2 sebesar 0.0023 menunjukanbahwa kontribusi yang diberikan auditcommittee dalam mempengaruhi nilaiperusahaan sangat kecil yakni sebesar0.23%. Jadi dapat dijelaskan bahwaaudit committee berpengaruh positiftidak signifikan terhadap nilaiperusahaan.

15

Hasil penelitian ini mendukungpenelitian yang dilakukan oleh Rouf(2011) yang menyatakan bahwa auditcommittee berpengaruh tidak signifikanterhadap nilai perusahaan, namun tidakmendukung penelitian yang dilakukanoleh Gill dan Obradovich (2012) yangmenyatakan bahwa variabel auditcommittee berpengaruh positifsignifikan terhadap nilai perusahaan.

Audit committee berpengaruh positiftidak signifikan, artinya keberadaankomite audit dianggap memilikiperanan yang sangat kecil dalammempengaruhi nilai perusahaan. hal inibisa dilihat berdasarkan jumlahpersonil, dimana sebagian besarperusahaan memiliki komite auditberjumlah sama menyesuaikanketentuan peraturan yang telahtercantum dalam Surat Edaran dariDireksi PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-008/BEJ/12-2001 tanggal 7 Desember2001 perihal keanggotaan komite audit

Hal lain yang dapat terjadi dengansemakin banyaknya jumlah komiteaudit tidak dapat menjamin kualitaskinerja yang diberikan bagus, efektif,dan efisien. Banyaknya komite auditjuga menimbulkan besarnya biaya yangdikeluarkan perusahaan yang secaraotomatis keberadaan komite audit initidak bisa dijadikan jaminan perusahaanuntuk mendapatkan kepercayaaninvestor dalam mempertimbangkankeputusannya untuk menanamkanmodalnya di perusahaan tersebut, dansecara tidak langsung hal ini akanberdampak pada nilai perusahaan.

Pengaruh Kepemilikan Manajerialterhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis regresiberganda, menunjukan bahwa GoodCorporate Governance yangdiproksikan dengan kepemilikanmanajerial secara parsial berpengaruhsignifikan terhadap nilai perusahaan.Berdasarkan tabel 4.3, koefisienkepemilikan manajerial bernilai negatif

sebesar 1.350 dan nilai r2 sebesar0.1129 yang menunjukan bahwakontribusi yang diberikan kepemilikanmanajerial dalam mempengaruhi nilaiperusahaan cukup besar sebesar11.29%. Jadi dapat dijelaskan bahwakepemilikan manajerial berpengaruhnegatif signifikan terhadap nilaiperusahaan.

Hasil penelitian ini tidakmendukung penelitian yang dilakukanoleh Sri Sofyaningsih (2011) yangmenyatakan bahwa kepemilikanmanajerial berpengaruh positifsignifikan terhadap nilai perusahaan.Hasil penelitian juga tidak sesuaidengan agency theory yang dikemukanoleh Jensen and Meckling yangmenyatakan bahwa dengan kepemilikanmanajerial dapat mengurangi adanyaagency conflict dan akan membuatpihak agent lebih bertanggung jawabkarena agent merasa ikut memilikisaham tersebut, sehingga hal ini akanberpengaruh positif terhadap nilaiperusahaan.

Kepemilikan manajerialberpengaruh negatif signifikandikarenakan kepemilikan manajerialmemiliki proporsi yang relatif sangatkecil dibandingkan dengan kepemilikanyang dimiliki publik atau pihakinstitusi. Morck (1988) mengemukakanbahwa kepemilikan manajerial akanberpengaruh besar jika mampumencapai 5%-25%, sedangkan dibawah5% tidak akan memberikan dampakyang besar dan tidak dapat dijadikansebagai mekanisme dalam mengurangikonflik keagenan. Penelitian ini jugamenunjukan dengan kepemilikanmanajerial yang sangat sedikit tidakdapat membantu manajemen dalamberupaya meningkatkan nilaiperusahaan, hal ini dikarenakanmanajemen merasa saham yangdimilikinya tidak memberikan pengaruhapapun terhadap perusahaan, sehinggacenderung melakukan tindakanpenyimpangan untuk mendapatkan

16

keuntungan pribadi karena sifatmanajemen yang opportunities.

Pengaruh CSRI terhadap NilaiPerusahaan

Berdasarkan hasil analisis regresiberganda, menunjukan bahwaCorporate Social Responsibility Index(CSRI) secara parsial berpengaruhsignifikan terhadap nilai perusahaan.Berdasarkan tabel 4.3 koefisien ROEbernilai positif sebesar 4.812 dan nilai r2

sebesar 0.1063 menunjukan bahwakontribusi yang diberikan CSR dalammempengaruhi nilai perusahaan cukupbesar yakni sebesar 10.63%. Jadi dapatdijelaskan bahwa CSRI berpengaruhpositif signifikan terhadap nilaiperusahaan.

Hal ini mendukung penelitian yangdilakukan oleh Arief Raharjo dan IndiraDjanuarti (2014) yang menunjukkanbahwa CSR berpengaruh positifsignifikan terhadap nilai perusahaan.Namun tidak mendukung penelitianyang dilakukan oleh Olivia Tjia danLulu Setiawati (2012) dan WahyuArdimas dan Wardoyo (2014) yangmenunjukkan bahwa CSR dalamperusahaan tidak memiliki pengaruhterhadap peningkatan nilai perusahaan.

KESIMPULAN, KETERBATASANDAN SARAN

ROE, DER, board size, auditcommittee, kepemilikan manajerial, danCorporate Social Responsibility Index(CSRI) secara bersama-samaberpengaruh signifikan terhadap nilaiperusahaan. Kinerja perusahaan yangdproksikan dengan ROE berpengaruhpositif signifikan terhadap nilaiperusahaan, DER berpengaruh tidaksignifikan terhadap nilai perusahaan.Good Corporate Governance yangdiproksikan dengan board size, auditcommittee berpengaruh tidak signifikanterhadap nilai perusahaan, kepemilikanmanajerial berpengaruh negatifsignifikan terhadap nilai perusahaan.

dan Corporate Social Responsibilityyang diproksikan dengan CorporateSocial Responsibility Index (CSRI)berpengaruh positif signifikan terhadapnilai perusahaan.

Penelitian ini masih terdapatketerbatasan yang mempengaruhi hasilpenelitian, hal ini meliputi :(1)Rasioyang digunakan dalam proksi kinerjaperusahaan hanya menggunakan ROEdan DER, (2)Rasio yang digunakandalam proksi CSR hanya menggunakanCSRI, (3)Kontibusi variabel bebas yanglebih kecil yakni sebesar 40.3%dibandingkan kontribusi variabellainnya diluar model yang ditetapkansebesar 59.7%.

Berdasarkan keterbatasan tersebutmaka saran yang diberikan adalah:(1)Peneliti selanjutnya sebaiknyamenggunakan rasio yang lebih banyaklagi dalam proksi kinerja perusahaan,GCG, maupun CSR. Misalnya padaproksi variabel kinerja perusahaan dapatditambahkan rasio aktivitas sepertimaupun rasio likuiditas. Pada GCG bisamenambahkan kepemilikan institusi,dan dalam proksi CSR bisamenambahkan pasca imbalan kerja.(2)Peneliti selanjutnya sebaiknya jugadapat menggunakan rasio selain yangdigunakan oleh peneliti, hal inidikarenakan masih kurangnyakontribusi yang diberikan variabel yangdipilih peneliti dalam mempengaruhinilai perusahaan.

DAFTAR RUJUKAN

Adrian Sutedi. 2012. “Good CorporateGovernance”. Sinar Grafika:Jakarta

Alfredo Mahendra, Luh Gede Sri Artini,dan A.A Gede Suarjaya. (2012).“Pengaruh Kinerja KeuanganTerhadap Nilai Perusahaan PadaManufaktur Di Bursa EfekIndonesia”. Jurnal Manajemen,

17

Strategi Bisnis, danKewirausahaan. Vol. 6, No. 2pp. 130-138

Arief Raharjo & Indira Djanuarti(2014). “Corporate GovernanceIn The Effort Of Increasing TheCompany’s Value”. DiponegoroJournal of Accounting. ISSN2337-3806 Vol. 3, No. 1 pp. 1-10.

Brigham, F Eugene, dan Houston, FJoel. 2010. Dasar-dasarManajemen Keuangan Buku 1Edisi 11. Diterjemahkan olehAli Akbar Yulianto. SalembaEmpat: Jakarta

Gill, Amarjit and John D. Obradovich.(2012) "The Impact ofCorporate Governance andFinancial Leverage on the Valueof American Firms”International Research Journalof Finance and Economic. ISSN1450-2887. Issue 91.

Jensen, M.C. dan Meckling, W,H. 1967.Theory of the Firm: ManagerialBehavior Agency Cost andOwnership Structure. Journal ofFinancial Economics. Vol.3,No. 4.pp. 305-360.

Muh. Arief Effendi. 2009. “The Powerof Good Corporate Governance:Teori danImplementasi”.Salemba Empat:Jakarta

Nor Hadi. 2011. Corporate SocialResponsibility. Graha Ilmu.Yogyakarta

Olivia Tjia & Lulu S. (2012). “Effect ofCSR Disclosure to Value of theFirm: Study for BankingIndustry in Indonesia”. WorldJournal of Social Sciences, Vol.

2, No. 6, September 2012Issue.pp.169 – 178

Rouf, Abdur. (2011) “The RelationBetween Corporate Governanceand value of the Firm inDeveloping Countries: Evidencefrom Bangladesh”. TheInternational Journal of AppliedEconomies and Finance. ISSN1991-0886, Vol. 5, No. 3, pp.237-244

Scott, William R. 2012. FinancialAccounting Theory. SixthEdition Canada: PearsonPrentice Hall

Sri Sofyaningsih dan PancawatiHardiningsih. 2011. “StrukturKepemilikan, KebijakanDividen, Kebijakan Hutang danNilai Perusahaan”.DinamikaKeuangan dan Perbankan, Vol.3, No.1, Mei 2011, pp. 83-96.Universitas StikubankSemarang.

Wahyu Ardimas &Wardoyo. (2014).“Pengaruh Kinerja Keuangandan Corporate SocialResponsibility Terhadap NilaiPerusahaan Pada Bank GoPublic Yang Terdaftar Di Bei”.Research MethodsAndOrganizationalStudies.ISBN: 978-602-70429-1-9 pp. 231-238