Sekolah teologi online alkitabiah

35

description

STOA adalah Sekolah Teologi Online Alkitabiah yang menyediakan materi pelajaran teologi alkitabiah dalam bentuk powerpoint yang bersifat praktikal gratis dan yang bersifat biblikal bayar karena materi dari Singapore Bible College dalam bentuk bahasa indonesia.

Transcript of Sekolah teologi online alkitabiah

1. Hukum Pengajar (Teacher)2. Hukum Pendidikan (Education)3. Hukum Kegiatan (Activity)4. Hukum Komunikasi

(Communication)5. Hukum Hati (Heart)6. Hukum Motivasi (Encouragement)7. Hukum Kesiapan (Readiness)

++

Hukum-hukum ini adalah mengenai prinsip-prinsip mengajar yang efektif, untuk membuat perubahan yang menetap dalam hidup orang lain.

Hukum-hukum ini bukanlah metode yang spesifik melainkan prinsip yang berlaku umum: berapa pun usia kelompok yang diajar, apa pun topik pelajarannya, di mana pun tempat pengajaran berlangsung.

Jika disimpulkan, ketujuh hukum ini pada dasarnya merupakan panggilan agar kita memiliki hasrat yang kuat terhadap hal yang Anda ketahui dan untuk mentransferkannya kepada orang lain.

Matius 28:18-20 “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

++

Jika Anda berhenti bertumbuh hari ini, Anda akan berhenti mengajar esok hari.

Pengajar yang efektif mengajar dari limpahan hidupnya yang penuh.

Pengajar yang efektif pertama-tama adalah seorang pembelajar.

Pengajar yang efektif sebagai agen perubahan, harus lebih dahulu berubah.

Dimensi fisik Dimensi intelektual Dimensi spiritual Dimensi sosial-emosional

Anda tak bisa mengabaikan salah satu aspek tanpa membahayakan pertumbuhan Anda secara keseluruhan.

Anda tak bisa berkembang di salah satu aspek tanpa memengaruhi semua aspek lainnya juga.

Tujuan pendidikan adalah untuk menghasilkan perubahan hidup yang menetap (lasting life-

change).

++

Semua usaha pendidikan digerakkan oleh hasrat (purpose, passion, priority) untuk menghasilkan perubahan hidup yang permanen (lasting life-change) dalam diri orang yang diajar.

Pendidikan dan pengajaran yang mengubah hidup meliputi tahap penyadaran, pembelajaran, dan pembiasaan.

Ujian mengajar yang utama bukanlah apa yang Anda lakukan atau seberapa baik Anda melakukannya, tetapi apa dan seberapa baik yang dilakukan orang yang diajar.Pendidikan merupakan proses menarik minat dan mengarahkan pembelajaran mandiri murid-murid.

1. Ajarilah orang cara berpikir2. Ajarilah orang cara belajar3. Ajarilah orang cara bertindak

Jika Anda hendak mengajar orang untuk berpikir, belajar dan bertindak, bantulah mereka menguasai empat ketrampilan dasar:

Bagaimana membaca Bagaimana menulis Bagaimana mendengarkan Bagaimana berbicara

Untuk benar-benar

menyampaikan informasi

harus membangun koneksi.

Kata komunikasi berasal dari kata Latin, communis, yang berarti common (sama).

Sebelum kita dapat berkomunikasi, kita harus membangun commonnes, commonality (kesamaan, persamaan). Membangun dasar kesamaan itulah yang disebut proses membangun koneksi/jembatan.

Semakin besar koneksi/jembatan, semakin besar potensi kita untuk berkomunikasi.

Komponen dasar komunikasi: Pikiran, perasaan dan tindakan. Semakin baik saya mengetahui sesuatu ... semakin dalam saya menghayatinya ... dan semakin konsisten saya melakukannya ... semakin besar potensi saya sebagai komunikator.

Kata-kata (simbol): Memakai perkataan (simbol) dan menyusunnya secara sistematis sehingga kita memiliki bahasa sebagai sarana komunikasi.

Persiapan dan Penyampaian: Siapkan pembukaan, ilustrasi-ilustrasi dan alat bantu visual, penutup. Sampaikan dengan lafal jelas, variasikan volume, intonasi, dan kecepatan suara, dan perhatikan postur, posisi, dan gerak tubuh.

Gangguan: Antisipasi dan singkirkanlah gangguan dari dalam dan dari luar.

Umpan balik: Perlu tahu perubahan pemahaman, perasaan, dan tindakan murid setelah belajar.

Proses mengajar-belajarberlangsung efektif

jika orang yang diajar telah dimotivasi secara

tepat.

Ada dua macam motivasi: motivasi ekstrinsik (berasal dari luar) dan motivasi intrinsik (berasal dari dalam).

Tujuan motivasi ekstrinsik adalah untuk memicu motivasi intrinsik.

Motivasi yang tepat adalah penting. Motivasi yang tidak tepat: dengan iming-iming, dengan rasa bersalah, dengan berbohong.

1. Memiliki keyakinan dan memberi peneguhan

2. Membangun hubungan antarpribadi3. Menciptakan kebutuhan4. Menyusun pengalaman latihan5. Memotivasi dengan Kreatif6. Anda sendiri termotivasi!

Proses mengajar-belajarberlangsung efektif

jika pengajar maupun yang diajar

telah dipersiapkan secara memadai.

Mulai membangun minat dan pemahaman sebelum dan di awal kelas.

awal kelas

akhir kelas

Filosofi: Hukum Kesiapan memberi dasar filosofi untuk pemberian tugas-tugas.

Manfaat: Mempercepat proses berpikir, Menyediakan latar belakang, dan Mengembangkan kebiasaan belajar mandiri.

Kualitas: Kreatif, Menggugah pikiran, Dapat dikerjakan.

Masalah: Tidak mengerjakan, tidak berpartisipasi, Dominasi, Pertanyaan sulit atau mengancam

Belajar yang maksimal

selalu merupakan hasil dari

keterlibatan yang maksimal.

Semakin banyak seseorang terlibat, semakin besar potensinya untuk belajar.

Pembelajar yang paling baik adalah yang ikut terlibat sedalam-dalamnya (partisipator) bukan hanya menonton dari luar (observator).

Mereka juga akan lebih bisa menikmatinya dibandingkan dengan mereka yang tidak ikut terlibat.

1. Kegiatan yang memberi pengarahan tanpa paksaan

2. Kegiatan yang menekankan kegunaan dan penerapan

3. Kegiatan dengan tujuan yang terencana4. Kegiatan yang peduli pada proses

sebagaimana pada hasil5. Kegiatan yang mencakup pemecahan-

masalah hidup secara nyata

Terus berproses: Belajar adalah sebuah proses, bukan satu kali kejadian/pengalaman. Seringkali suatu pengalaman perlu diulang-ulang.

Mengajar yang berdampak

bukanlah dari kepala ke

kepala,

tetapi dari hati ke hati.

Bagi orang Ibrani, hati mencakup seluruh pribadi manusia: pikiran, perasaan, dan kehendak.

Proses mengajar adalah proses seluruh pribadi seseorang yang diubahkan oleh anugerah Allah, yang memancar ke luar untuk mengubah pribadi-pribadi lain dengan anugerah yang sama.

Mengajar dengan kepala itu mudah. Mengajar dengan hati jauh lebih sulit. Namun sesungguh-nya, itulah mengajar yang mengubah hidup.

Semua pembelajaran berawal dari tingkat perasaan. Jika sikap mereka positif, mereka cenderung menerima yang mereka dengar. Jika sikap mereka negatif, mereka cenderung menolaknya.

Pentingnya PikiranApa yang Anda percayai sangat penting, karena itulah yang menentukan perilaku Anda. Memang Anda bisa saja percaya dengan benar tetapi tidak berperilaku benar. Tetapi Anda tidak bisa konsisten berperilaku benar jika Anda tidak percaya dengan benar.

Proses belajar yang menyeluruh secara Alkitabiah pada akhirnya bukan hanya meliputi pikiran yang berubah dan perasaan yang berubah, melainkan juga bermuara kehendak yang berubah.

1. Kenalilah murid-murid Anda2. Dapatkan hak untuk

didengarkan3. Bersedia kelihatan lemah di

depan murid Anda

Semua hukum ini hanyalah prinsip. Dalam melaksanakan tujuan-Nya, yang Allah pakai bukanlah prinsip; Allah memakai orang.

Keberhasilan panggilan Anda sebagai pengajar tidak tergantung pada pemahaman Anda tentang hukum-hukum ini, melainkan pada diri Anda sebagai pribadi; tepatnya, pada keterbukaan Anda terhadap kuasa Allah dalam hidup Anda.

Kuncinya bukan apa yang Anda lakukan bagi Allah, tetapi bagaimana Anda membiarkan Allah bekerja melalui Anda.