Sekilas Tentang PAUD

6
TUGAS B. INDONESIA (ARTIKEL) Disusun oleh kelompok 7: - Ester Puti Andyni . M - Harry Soeharto. G - Khairina Eka. K - Ridha Annisa Kelas : XI IPA 3 (Tahun Pelajaran 2012/2013)

description

tugas bahasa indonesia : artikel

Transcript of Sekilas Tentang PAUD

TUGAS B. INDONESIA(ARTIKEL)

Disusun oleh kelompok 7:

Ester Puti Andyni . M Harry Soeharto. G Khairina Eka. K Ridha AnnisaKelas: XI IPA 3 (Tahun Pelajaran 2012/2013)SMAN 1 KARAWANG

Sekilas Tentang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)

Orang tua sebaiknya menyadari kewajiban pentingnya dalam membimbing dan mendidik anak, serta bertanggung jawab untuk memberi tuntutan yang baik berupa pendidikan dan pengajaran yang kelak berguna bagi masa depan anak. Dengan bimbingan, pendidikan dan pengajaran yang baik diharapkan anak bisa lebih meningkatkan potensi diri. Peran orang tua pun sangat diperlukan untuk mewujudkan hal itu sejak usia dini. Tak hanya orang tua/lingkungan keluarga, lingkungan yang lebih besar pun hendaknya turut serta membantu, mendorong, bahkan memfasilitasi anak agar bisa berkembang optimal. Peran keluarga dalam membimbing dan mendidik anak akan lebih lengkap bila didukung oleh masyarakat, pemerintah, baahkan negara, terutama dalam hal penyelenggaraan pendidikan baik formal, nonformal, dan/atau informal. Dengan demikian, akan tercipta satu tujuan pendidikan yang mampu menciptakan manusia cerdas berkualitas dan berbudi pekerti luhur. Setiap tahun ajaran baru biasanya orang tua akan sibuk untuk mengurusi anak-anaknya yang mau masuk sekolah tak jarang orang tua kesana kemari mencari informasi suatu sekolah yang diidamkan atau menjadi favorit. Banyak pula yang justru malah bingung untuk menentukan pilihan karena saking banyaknya masukan mengenai mutu dan fasilitas sekolah. Bagi orang tua yang memiliki anak usia 1 sampai 6 tahun akan sibuk dengan urusan memikirkan sekolah ke Play Group dan Taman Kanak-kanak (TK). Bagi keluarga yang berkecukupan, masalah pemilihan sekolah akan dilakukan dengan selektif karena mereka sangat menyadari pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) dalam menempa karakter dan bekal anak kelak ketika akan memasuki sekolah dasar (SD).Akan tetapi, bagaimana halnya dengan keluarga yang tidak mampu? Apakah mereka juga memikirkan sekolah? Jangankan untuk sekolah, untuk makan sehari-hari saja mereka kesulitan. Hal ini juga menjadi pemikiran kita, bagaimana mengoptimalkan potensi anak bila dalam keluarga sendiri tidak memikirkannya. Padahal pendidikan untuk anak dimulai sejak anak lahir.Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 28 disebutkan, (1) pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar; (2) pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal; (3) pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak/Raudatul Athfal (TK/RA), atau bentuk lain yang sederajat; (4) pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuklain yang sederajat; (5) pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.Sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 1 Butir 14 UU No. 20 Tahun 2003, PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembanga jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.PAUD merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan, perkembangan fisik dan kecerdasan yaitu daya pikir, daya cipta, emosi, spiritual, berbahasa/komunikasi dan sosial.1) Dalam konteks perkembangan anak, PAUD memiliki lima fungsi dasar, yakni: (1) pengembangan potensi, (2) penanaman dasar-dasar aqidah keimanan, (3) pembentukan dan pembiasaan perilaku yang diharapkan, (4) pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan, serta (5) pengembangan motivasi dan sikap belajar yang positif.2)Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini, pertama untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada masa dewasa, dan kedua untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.3)Menurut Byrnes, pendidikan anak usia dini akan memberikan persiapan anak menghadapi masa-masa ke depannya, yang paling dekat adalah menghadapi masa sekolah. Saat ini, beberapa taman kanak-kanak sudah meminta anak murid yang mau mendaftar di sana sudah bisa membaca dan berhitung. Di masa TK pun sudah mulai diajarkan kemampuan bersosialisasi danproblem solving. Karena kemampuan-kemampuan itu sudah bisa dibentuk sejak usia dini, jelas Byrnes. Selanjutnya menurut Byrnes,bahwa pendidikan anak usia dini itu penting, karena di usia inilah anak membentuk pendidikan yang paling bagus. Di usia inilah anak-anak harus membentuk kesiapan dirinya menghadapi masa sekolah dan masa depan. Investasi terbaik yang bisa di berikan untuk anak-anak adalah persiapan pendidikan mereka di usia dini.4)Oleh masyarakat, PAUD diidentikan pendidikan TK. Tentu saja pendapat ini kurang tepat mengingat pendidikan TK hanya dialami anak selama satu atau dua tahun. Ini pun jika anak sempat mengalami pendidikan TK. Mengingat batasan PAUD adalah usia aktif anak sejak lahir, usia satu tahun sampai enam tahun, sekalipun praktiknya sampai pada kegiatan anak usia sepuluh tahun. Bisa dikatakan PAUD lebih banyak dilaksanakan di dalam keluarga. Dengan demikian keluargalah yang paling bertanggung jawab pada PAUD. Keluarga juga dianggap komponen terdekat dalam kehidupan anak.Namun demikian, saat ini ternyata tak hanya keluarga yang juga menaruh minat pada PAUD. Banyak lembaga atau perseorangan yang mulai peduli dengan PAUD. Mereka berupaya menyediakan berbagai fasilitas penunjang kegiatan termasuk tutor (pengajarnya). Hal ini membuktikan bahwa semakin lama semakin banyak elemen masyarakat turut mendukung penyebaran dan perkembangan PAUD yang sampai saat ini belum merata.Pemerintah pun akan menggalakkan PAUD hingga ke pelosok desa agar bisa berjalan serentak dan berkesinambungan. Melalui Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) bekerja sama dengan Bappenas akan menyebarluaskan sistem pendidikan anak usia dini (PAUD) secara holistik dan integratif. Semua jenis stimulasi untuk anak dan berbagai lembaga terkait yang selama ini mengembangkan dan membina PAUD akan dikelola dalam satu sistem penyelenggaraan yang utuh. Disamping itu, peningkatan akses dan perluasan kesempatan peserta didik PAUD yang berasal dari keluarga kurang mampu akan memperoleh perhatian yang lebih besar.

Daftar Pustaka

Ds, Agus. 2009. Tips Jitu Mendongeng. Yogyakarta: Kanisius.Felicia, Nadia. 2011. Mengapa Pendidikan anak Usia Dini Penting?, http://female.kompas.com/read/2011/02/13/05354263/Mengapa.Pendidikan.Anak.Usia.Dini.Penting. (diakses tanggal 18 November 2012).KPAI. 2008. PemenuhanHak Pendidikan Anak Sejak Usia Dini. http://www.kpai.go.id/publikasi-mainmenu-33/artikel/257-pemenuhan-hak-pendidikan-anak-sejak-usia-dini.html. (diakses tanggal 20 November 2012).Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Imperial Bhakti Utama.Yunus, Maryawati. 2006. Pendidikan Anak Usia Dini. http://www.faiuim.com/reg/news.php. (diakses tanggal 20 November 2012).