Sejarah Singkat Teori Permintaan

2
Sejarah Singkat Teori Permintaan. Teori permintaan konsumen dimulai dari teori perilaku konsumen dan dari awalnya teori perilaku konsumen bertitik tolak dari aksioma preferensi atau fungsi utilitas. Dalam perkembangan selanjutnya, teori perilaku konsumen ditandai dengan generalisasi konsep utilitas itu sendiri. Untuk melihat sejarah singkat teori permintaan ini, diambil tulisan- tulisan Lai 1972, Uzawa 1959, Green, Hasan Johnson, 1954 sebagaimana dikutip oleh Purwono (1997 ; 45 – 46) dalam desertasinya. Sejarah singkat tersebut diuraikan sebagai berikut : Pada awalnya Gossen (1854) yang juga diikuti oleh Jevons (1871) dan Walras (1874) mengasumsikan bahwa utilitas dapat diukur dan dijumlahkan. Akan tetapi beberapa tahun kemudian Edgeworth (1881), Antonelli(1886) dan Lieben (1889) mengubah asumsi trsebut yaitu bahwa utilitas dapat diukur tetapi tidak dapat dijumlahkan. Pada akhir abad 19 ahli ekonomi lain seperti Pareto 1906) menemukan kenyataan bahwa tidak perlu menganggap bahwa utilitas sebagai besaran cardinal, tetapi merupakan ukuran ordinal. Sejak itu teori perilaku konsumen yang didasarkan pada konsep utilitas ordinal dikembangkan lebih lanjut oleh Slutsky (1915), Hikcs ( 1939), Samuelson (1947) dan lainnya. Konsumen dianggap mempunyai fungsi utilitas ordinal yang tidak perlu pengukuran jumlah absolut utilitastersebut, tetapi hanya.berupa rangking dari preferensi konsumen terhdap alernatif kombinasi barang dan jasa yang dikonsumsinya. Karena aksioma-aksioma pada utilitas tidak ditujukan langsung untuk menguji validitas dalam menjelaskan perilaku konsumen yang diamati, maka beberapa ahli ekonomi mulai curiga dengan kegunaan konsep utilitas tersebut. Diantaranya adalah Cassel (1918) yang mengajukan teori perilaku konsumen tidak dari fungsi preferensi atau utilitas, akan tetapi dari fungsi permintaan. Demikian juga Samuelson (1939) mengajukan teori Revealed Preference yang dasarnya adalah fungsi permintaan yang tidak diturunkan dari fungsi utilitas. Pada tahun 1959 Uzawa menyelidiki aksioma tentang preferensi konsumen dan aksioma fungsi permintaan. Secara matematis ia berhasil

description

sejarah singkat teori permintaan

Transcript of Sejarah Singkat Teori Permintaan

Page 1: Sejarah Singkat Teori Permintaan

Sejarah Singkat Teori Permintaan.

Teori permintaan konsumen dimulai dari teori perilaku konsumen dan dari awalnya teori perilaku konsumen bertitik tolak dari aksioma preferensi atau fungsi utilitas. Dalam perkembangan selanjutnya, teori perilaku konsumen ditandai dengan generalisasi konsep utilitas itu sendiri.

Untuk melihat sejarah singkat teori permintaan ini, diambil tulisan-tulisan Lai 1972, Uzawa 1959, Green, Hasan Johnson, 1954 sebagaimana dikutip oleh Purwono (1997 ; 45 – 46) dalam desertasinya. Sejarah singkat tersebut diuraikan sebagai berikut :

Pada awalnya Gossen (1854) yang juga diikuti oleh Jevons (1871) dan Walras (1874) mengasumsikan bahwa utilitas dapat diukur dan dijumlahkan. Akan tetapi beberapa tahun kemudian Edgeworth (1881), Antonelli(1886) dan Lieben (1889) mengubah asumsi trsebut yaitu bahwa utilitas dapat diukur tetapi tidak dapat dijumlahkan.

Pada akhir abad 19 ahli ekonomi lain seperti Pareto 1906) menemukan kenyataan bahwa tidak perlu menganggap bahwa utilitas sebagai besaran cardinal, tetapi merupakan ukuran ordinal. Sejak itu teori perilaku konsumen yang didasarkan pada konsep utilitas ordinal dikembangkan lebih lanjut oleh Slutsky (1915), Hikcs ( 1939), Samuelson (1947) dan lainnya. Konsumen dianggap mempunyai fungsi utilitas ordinal yang tidak perlu pengukuran jumlah absolut utilitastersebut, tetapi hanya.berupa rangking dari preferensi konsumen terhdap alernatif kombinasi barang dan jasa yang dikonsumsinya.

Karena aksioma-aksioma pada utilitas tidak ditujukan langsung untuk menguji validitas dalam menjelaskan perilaku konsumen yang diamati, maka beberapa ahli ekonomi mulai curiga dengan kegunaan konsep utilitas tersebut. Diantaranya adalah Cassel (1918) yang mengajukan teori perilaku konsumen tidak dari fungsi preferensi atau utilitas, akan tetapi dari fungsi permintaan. Demikian juga Samuelson (1939) mengajukan teori Revealed Preference yang dasarnya adalah fungsi permintaan yang tidak diturunkan dari fungsi utilitas.

Pada tahun 1959 Uzawa menyelidiki aksioma tentang preferensi konsumen dan aksioma fungsi permintaan. Secara matematis ia berhasil membuktikan bahwa kedua aksioma tersebut equivalen. Yaitu bahwa fungsi permintaan dapat diturunkan dari fungsi preferensi atau fungsi utilitas. Sebaliknya fungsi utilitas juga dapat diturunkan dari fungsi permintaan.

Jika ditinjau permintaan sebagai fungsi, maka dapat dimulai dari King (1669) yang menemukan adanya hubungan negatif antara harga dengan kuantitas. Hubungan antara harga dan kuantitas ini kemudian banyak ditunjukan oleh penulis lain sepeti Devenantt, Verri, Cournot, Dupuit, Walras dan Marshall. Cournot maupun Dupuit memformulasikan fungsi permintan sebagai q = f(p) dan menunjukan secara grafis kurve permintaan yang berlereng negatif. Walras melanjutkan konsep Cournot tersebut dan menemukan bahwa fungsi permintaan sebagai suatu sistem (equation system), dimana dalam sistem tersebut jumlah yang diminta merupakan fungsi semua harga barang dan jasa, pendapatan dan selera dengan anggapan pendapatan dan selera konstan. Penemuan Walras tersebut dilengkap oleh Marshall dengan konsep ceteris paribus dan konsep elastisitas permintaan.