SEJARAH SERIKAT PEKERJA

29
SEJARAH SERIKAT PEKERJA unculnya kehidupan serikat pekerja adalah pada tingkat awal kapitalisme. Bertolak dari kepentingan langsung untuk perbaikan syarat-syarat ekonomi dan sosial bagi kehidupan kaum pekerja, kaum pekerja menyatukan diri dalam wadah organisasi berupa serikat pekerja (Sugiri dan Cahyono, 2003). Serikat pekerja selalu diidentikan dengan perjuangan pekerja mencapai kesejahteraanya. Serikat Pekerja Awal di Indonesia Perkoempoelan Boemipoetera Pabean (PBP), tahun 1911 Persatoean Goeroe Bantoe (1912), Perserikatan Goeroe Hindia Belanda (1912) Pegadaaian Boemipoetera (1914), Personeel Fabriek Bond (1917) Pendirian serikat pekerja pada saat itu dipicu oleh adanya kebijakan Politik Etis Pemerintah Kolonial dengan memberikan program pendidikan kepada rakyat Indonesia, dan masuknya pengaruh serikat-serikat buruh Belanda ke Indonesia (Sugiri dan 2003). Walaupun awalnya dipicu oleh adanya Politik Etis dan pengaruh gerakan serikat buruh Belanda, namun motivasi awal para pekerja Indonesia bergabung dengan organisasi serikat pekerja adalah untuk meningkatkan kesejahteraannya seperti tingkat upah dan kondisi kerja (Sulistyo, 1995) serta memperjuangkan kemerdekaan Indonesia (Suwarno dan Elliot, 2000). Serikat pekerja digunakan sebagai wadah perlawanan terhadap Pemerintah Kolonial, majikan dan tuan tanah dengan melakukan berbagai pemogokan-pemogokan di tempat kerja. Pasca kemerdekaan Indonesia, para pekerja yang tergabung dalam organisasi serikat pekerja kerap kali digunakan sebagai legitimasi partai politik untuk merebut kekuasaan. Organisasi serikat pekerja diyakini memiliki peran yang penting dalam bidang ekonomi, pemerintahan dan aktivitas politik praktis. Serikat pekerja pada saat itu tidak dapat dilepaskan dari pengaruh

Transcript of SEJARAH SERIKAT PEKERJA

Page 1: SEJARAH SERIKAT PEKERJA

SEJARAH SERIKAT PEKERJA

unculnya kehidupan serikat pekerja adalah pada tingkat awal kapitalisme. Bertolak dari kepentingan langsung untuk perbaikan syarat-syarat ekonomi dan sosial bagi kehidupan kaum pekerja, kaum pekerja menyatukan diri dalam wadah organisasi berupa serikat pekerja (Sugiri dan Cahyono, 2003). Serikat pekerja selalu diidentikan dengan perjuangan pekerja mencapai kesejahteraanya.

Serikat Pekerja Awal di Indonesia

Perkoempoelan Boemipoetera Pabean (PBP), tahun 1911 Persatoean Goeroe Bantoe (1912), Perserikatan Goeroe Hindia Belanda (1912) Pegadaaian Boemipoetera (1914), Personeel Fabriek Bond (1917)

Pendirian serikat pekerja pada saat itu dipicu oleh adanya kebijakan Politik Etis Pemerintah Kolonial dengan memberikan program pendidikan kepada rakyat Indonesia, dan masuknya pengaruh serikat-serikat buruh Belanda ke Indonesia (Sugiri dan 2003).

Walaupun awalnya dipicu oleh adanya Politik Etis dan pengaruh gerakan serikat buruh Belanda, namun motivasi awal para pekerja Indonesia bergabung dengan organisasi serikat pekerja adalah untuk meningkatkan kesejahteraannya seperti tingkat upah dan kondisi kerja (Sulistyo, 1995) serta memperjuangkan kemerdekaan Indonesia (Suwarno dan Elliot, 2000).

Serikat pekerja digunakan sebagai wadah perlawanan terhadap Pemerintah Kolonial, majikan dan tuan tanah dengan melakukan berbagai pemogokan-pemogokan di tempat kerja.

Pasca kemerdekaan Indonesia, para pekerja yang tergabung dalam organisasi serikat pekerja kerap kali digunakan sebagai legitimasi partai politik untuk merebut kekuasaan. Organisasi serikat pekerja diyakini memiliki peran yang penting dalam bidang ekonomi, pemerintahan dan aktivitas politik praktis. Serikat pekerja pada saat itu tidak dapat dilepaskan dari pengaruh ideologi serta partai politik tertentu yang mengikatnya (Sugiri dan Cahyono, 2003).

Pada awal era Orde Baru, para pekerja dan serikat pekerja mulai digiring kepada orientasi sosial ekonomi saja dan tidak diperkenankan lagi untuk aktif dalam bidang politik. Para pekerja diperkenalkan dengan konsep Hubungan Industrial Pancasila (HIP) dan struktur serikat pekerja yang monolitis (seluruhnya harus berafiliasi ke SPSI). Sistem HIP lebih menekankan pada hubungan harmonis antara pekerja, manajemen dan pemerintah (Suwarno dan Elliot, 2000).

 

Faktor-faktor yang menyebabkan pekerja ingin menjadi anggota serikat pekerja :

Pekerja yang merasa tidak puas cenderung mencari perlindungan dan bergabung dengan serikat pekerja (Kochan, 1980).

Page 2: SEJARAH SERIKAT PEKERJA

Persepsi pekerja terhadap serikat pekerja (Farber and Saks, 1980; Kochan, 1980). Pekerja yang memiliki pandangan politik kiri (komunis) cenderung ingin bergabung

dengan serikat pekerja, karena mereka percaya bahwa serikat pekerja akan lebih banyak memberikan keuntungan dibandinggkan kerugiannya (Kelly, 1998).

Lokasi tempat tinggal pekerja yang berada di sekitar lokasi tradisional serikat pekerja (daerah pertambangan, pabrik dan daerah industri) dapat mempengaruhi pekerja untuk bergabung dengan serikat pekerja (Blanden dan Machin, 2002).

Pekerja yang telah menjadi anggota serikat pekerja di tempat kerja sebelumnya akan cenderung bergabung dengan serikat pekerja di tempat kerja yang baru (Charlwood, 2002).

Keberadaan organisasi lain di luar serikat pekerja yang ada di tempat kerja dapat mempengaruhi keinginan pekerja untuk bergabung dengan serikat pekerja (Freeman dan Rogers, 1999)

 

Definisi serikat pekerja menurut UU No.21 tahun 2000

“Serikat Pekerja adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggungjawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja serta meningkatkan kesejahteraan dan keluarganya.”

Serikat Pekerja menurut National Labor Relations Act (NLRA) USA:

“Any organization of any kind, or any agency or employee representation committee or plan, in which employees participate and which exists for the purpose, in whole or in part, of dealing with employers concerning grievances, labor disputes, wages, rates of pay, hours of employment, or conditions of work.” (Dessler (2001, p. 422)

Serikat Pekerja menurut Ivancevich :

“An organization of employees that uses collective action to advance its members’interests in regard to wages and working condition.” (2001, p. 489))

Definisi serikat pekerja menurut Salomon :

“Any organization, whose membership consists of employees which seeks to organize and represents their interests both in the workplace and society and, in particular, seeks to regulate their employment relationship through the direct process of collective bargaining with management. “ (Alistair Goldsmith, Dennis Nickson, et.all (1997, p.136))

Tiga Jenis Kebutuhan Dasar Manusia Menurut McClelland (1962) :

Kebutuhan untuk Mencapai Prestasi (Need of Achievement), Kebutuhan untuk Mencapai Kekuasaan (Need for Power) dan

Page 3: SEJARAH SERIKAT PEKERJA

Kebutuhan untuk Bersekutu/Berserikat (Need of Affiliation).

SERIKAT PEKERJA

1. A. Umum

1. 1. Pengertian

“Serikat Pekerja” adalah suatu organisasi yang dibentuk oleh pekerja, dari pekerja dan untuk pekerja yang bertujuan untuk melindungi pekerja, memperjuangkan kepentingan pekerja serta merupakan salah satu pihak dalam bekerja sama dengan perusahaan.

1. 2. DasarPembentukan Serikat Pekerja 1. Undang – Undang Dasar 1945 Pasal 28.2. Undang – undang No. 14 tahun 1969 tentang ketentuan – ketentuan pkok

mengenai ketenagakerjaan.3. Undang – undang No.18 tahun 1956 tentang Hak berorganisasi dan berunding

bersama.4. Surat keputusan Mentri Tenaga Kerja No.1109 tahun 1986.

1. 3. Prinsip – prinsip, Tugas dan Fungsi Serikat Pekerja 1. Organisasi pekerja dibentuk secara demokratis dari pekerja dan untuk pekerja.2. Organisasi pekerja harus tunduk kepada konstitusi dan peraturan perundanagan

yang berlaku.3. Organisasi pekerja didirikan dalam usaha melindungi, memperjuangkan dan

meningkatkan kesejahteraan para anggota dan keluarganya.4. Organisasi pekerja bersifat mandiri, professional dan bertanggung jawab.

1. B. Perkembangan umum Serikat Pekerja

1. 1. Asal – usul dan latar belakang terbentuknya serikat pekerja.

Asal – usul terbentuknya serikat pekerja terjadi di Inggris dan Amerika Serikat pada akhir Abad ke 18 dan permulaan Abad ke 19 sebagai perkumpulan pekerja yang didasarkan atas keterampilan yang sama. Serikat pekerja pada awal abad ke 19 secara ekslusif berdasarkan atas keahlain ( craft ) tertentu.

1. 2. Perkembangan Serikat Pekerja di Inggris

Inggris merupakan pioneer dari pertumbuhan dan modernisasi industry. Serikat pekerjaannya merupakan serikat pekerja yang tertua di dunia. Akhirnya ata pengaruh dari revolusi Perancis, Combination Acts 1799 dan 1800 memaklumkan bahwa serikat pakerja merupakan persepakatan criminal yang bertentangan dengan kepentingan umum. Pada tahun 1884 seorang sosialis bernama Robert Owen berusaha mengorganisir pekerja dalam gerakan nasional yang dinamakan “The Grand National Consolidation Trades Union”.

Page 4: SEJARAH SERIKAT PEKERJA

Antara tahun 1910 dan 1920 anggota Serikat Pekerja meningkat dengan drastic dari 2,5 juta orang menjadi 8 juta orang. Tetapi setelah itu secara bertahap enggota serikat pekerja meningkat yaitu pada tahun 1969 berjumlah 10 juta orang dan 9 juta orang berafiliasi kepada Trade Union Congress (TUC). Berhubungan meningkatnya upah dan harga serta keberatan akan adanya devaluasi setelah Perang Dunia kedua, pemerintah memrlukan beberapa macam pembatasan upah. Yang pertama tahun 1948 sampai 1950 yang berakhir dengan kegagalan. Sebagai hasilnya seriakt pekerja ikut mengambil bagian dalam “Dewan Harga dan Upah” untuk memberi saran – saran kepada Pemerintah bagi reformasi upah.

1. 3. Perkembangan Serikat Pekerja di Amerika Serikat.

Serikat pekerja terbentuk pada permulaan Hari Kemerdekaan Amerika akhir abad ke 18 ketika sejumlah pengrajin dalam berjenis – jenis erusahaan seperti tukang kayu, tukang sepatu, pencetak membentuk kumpulan laokal untuk memperjuangkan perpendekan jam kerja serta peningkatan upah.

Dekade berikutnya adalah maslah – masalah krisis bagi serikat pekerja. Oposisi yang serius terhadap Gompers muncul pada tahun 1921 yaitu Jhon L.Lewis yang terpilih menjadi ketua Serikat Pekerja Pertambangan. Karena depresi ekonomi yang terjadi mulai tahun 1929 kebanyakan serikat pekerja bubar, tetapi itu juga memberikan perubahan baru kepada serikat pekerja. Karena gerakannya tersebut  dank arena oposisinya IWW ini dibatasi Undang – undang tahun 1917. Setelah perang dunia pertama banyak Negara bagian memberlakukan Undang – undang semacam itu.

perundingan bersama apabila mayoritas pekerja menginginkannya. Untuk pelaksanaan undang – undang ini maka dibentuklah National Labour Relation Board.

Tahun 1949 dengan penyingkiran dominasi komunis dalam serikat pekerja oleh CIO dan ditariknya kembali serikat pekerja tambang dari AFL mendorong keinginan bergabungnya AFL dengan CIO. Pada tahun 1955 AFL dan CIO di bawah pimpinan GEORGE MEANY dan WALTER REUTHER dengan anggotanya waktu itu sebanyak 15 juta orang. Atas prakarsa AFL – CIO pula berdirinya International :Confederation of Free Tade Unions (ICFTU)” untuk melawan dominasi komunis dengan “World Federation of Trade Unions (WFTU)”.

Perkembangan Serikat Pekerja di Jerman.

Serikat pekerja mendapatkan momentum untuk berkembang setelah jatuhnya OTTO VON BISMARCK pada tahun 1830. Setelah perang dunia kedua terbentuk “Allgemeiner Deutscher Gewerkschaffts Bund (ADGB)” bagi pekerja manual, AVA bagi pekerja administrasi dan ADB bagi pegawai negeri.

1. C. Perkembangan Serikat Pekerja di Indonesia

1. 1. Perkembangan sebelum kemerdekaan

Page 5: SEJARAH SERIKAT PEKERJA

1. Sebenarnya di Indonesia serikat pekerja sudah dikenal sejak akhir abad ke 19 dimna guru – guru Belanda di sekolah Belanda mendirikan organisasi yang bertindak sebagai serikat pekerja.

2. Organisasi pekerja yang pertama aterbentuk bersamaan dengan lahirnya Budi Utomo pada tahun 1908 yaitu berdirnya Persatuan Pekerja Kereta Ap dan Term (Vereniging Van Spoor en Tramweg Personeel).

3. Pada tahun 1912 dari serikat – serikat pekerja yang ada, Serikat Islam mendirikan Gabungan Serikat Pekerja maka lahirlah Gabungan Serikat Islam yang pertama di Indonesia.

2. Perkembangan setelah kemerdekaan.

a.   Setelah proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945,belanda dengan membonceng tentara sekutu ingin kembali ke indonesia untuk melanjutka penjajahannya, maka sejak itu mulailah perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

b.   Karena dalam barisan buruh indonesia ini semua aliran tergabung didalamnya maka akhirnya timbul (golongan) didalam barisan buruh indonesia.

e.   Dalam rangka perjuangan merebut iriran barat dan diputuskannya secara pihak perjanjian KMB oleh indonesia maka banyak perusahaan-perusahaan belanda diambil alih oleh indonesia.

3.   Perkembangan dalam era demokrasi terpimpin.

a.   Pada tamggal 5 juli 1959 presiden mengeluarkan dekrit tentang kembali digunakannya UUD’45 dan sejak itu mulailah dikembangkan demokrasi terpimpin.

b.   Untuk mendorong keberhasilan perjuangan pengembalian irian barat yang di kenal dengan perjuangan trikora makapada tahun 1961pembentukan sekretariat bersama ini sebenarnya jugadalam rangka upaya menyatukan gerakan pekerja dalam satu wadah.

4.   Perkembangan setelah pemerintah orde baru.

a.   Sebagaimana diketahui pemerintah orde baru bertekad untuk melaksanakan pancasila secara murni dan konsekuen dan disamping itu juga bertekad untuk mengembangkan program pembangunan yang berencana dan berkelanjutan.

b.   Dalam rangka penyatuan dan penyederhanaan organisasi pekerja maka pada tanggal 1 november 1969 terbentuklah MPBI.Pada bulan mei tahum 1972 sebagai tindak lanjut dari seminar yang lalu MPBI mengadakan rapat pleno yang membahas secara mendalam tentang pembaharuan dan penyederhanaan eksistensi SPSI. Dari sidang itu terbentuklah “ikrar bersama”  yang intinya adalah sebagai berikut:

-     Melakukan pembaharuan struktur gerakan buruh sehingga serikat buruh tetap berfungsi sosial ekonomis dan berorientasi kepada pembangunan.

Page 6: SEJARAH SERIKAT PEKERJA

c.   Dari ikrar MPBI ini pada 20-02-1973 lahirlah “deklarasi persatuan buruh seluruh indonesia”

d.   Ada dua hal yang sangat bersejarah dengan lahirnya FBSI tersebut yaitu, : Pertama, serikat pekerja telah berhasil disatukan dalam satu wadah yang selama ini telah menjadi obsesi setiap pimpinan serikat pekerja. Kedua, serikat pekerja telah berhasil melepaskan diri dari kegiatan politik dan menjadi serikat pekerja yang profesional dan mandiri.

D.  Serikat pekerja tingkat perusahaan (SPTP).

1. 1. Latar Belakang

Sudah menjadi standar yang esensial bagi ILO adanya “ kebebasan berserikat dan berunding bersama” yang dicantumkan dalam konvens ILO no.87 dan 89. Kebebasan berserikat sudah dijamin oleh perindang2an indonesia dari mulai UUD’45 pasal 28,UU no. 14 tahun 1969dan UU no. 18 tahun 1956.

1. 2. Pembentukan SPTP

SPTP di bentuk dengan tujuan untuk :

1. Meningkatkan mutu pekerja dan kesejahteraan pekerja beserta keluarganya.2. Menciptakan ketenangan kerja dan kelangsungan berusaha..

SPTP dibentuk pada perusahaan yang mempunyai pekerja 25 orang atau lebih dan belum mempunyai serikat pekerja.

Fungsi dan tugas SPTP adalah :

1. Melakukan kegiatan2 dalm rangka meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pekerja.

2. Merundingkan dengan pengusaha syarat2 pekerja dan kesejahteraan pekerja.3. Menyampaikan secara tertulis hal2 yang bersifat normatif kepada pengusaha.

Untuk mendirikan SPTP diperlukan syarat sebagai berikut :

1. Nama SPTP harus mencantumkan dengan jelas nama pengusaha dimana SPTP itu berbeda.

2. SPTP harus mempunyai pengurus , anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.3. 3. Hak dan wewenang SPTP.4. SPTP berhak membuat kesepakatan kerja bersama dengan pengusaha.5. Kesepakatan kerja bersama yang dibuat oleh SPTP dan pengusaha  itu harus di daftar di

kantor departemen tenaga kerja setempat setelah ditandatangan oleh kedua belah pihak.6. 4. Perkembangan SPTP.

Setelah 1 tahun SPTP dikembangkan, ternyata mendapat sambutan yang baik dan telah terbentuk 203 SPTP, yang tersebar sebagaimana tercantum perkembangan SPTP.

Page 7: SEJARAH SERIKAT PEKERJA

E.  Pembentukan dan pengembangan serikat pekerja di dalam perusahaan.

1.   Pembentukan serikat pekerja di dalam perusahaan.

a.   Pengusaha harus dengan sepenuh hati menerima kehadiran serikat pekerja didalam perusahaan.

b.   Sebelum serikat pekerja dibentuk perlu lebih dulu diadakan penyuluhan kepada seluruh pekerja mengenai fungsi kegiatan, tujuan dan manfaat serikat pekerja.

2.  Perkembangan serikat pekerja.

a. Serikat pekerja yang terbentuk, para pengurusnya harus dididik bagaimana menjalankan organisasi dan harus dibekali dengan pengetahuan dalam bidang hubungan industrial  seperti: Hubungan industrial  pancasila beserta sarana2 pelaksanaannya

ORGANISASI PENGUSAHA

A.  Asosiasi pengusah indonesia.

1.   Latar belakang berdirinya.

Setelah perjuangan kemerdekaan selesai dan indonesia diakui sebagai negara yang berdaulat, maka perhatiah bangsa indonesia mulai dialihkan kepada pembangunan di semua bidang, termasuk bidang sosial-ekonomi yang membawa era barubagi dunia usaha.Dengan demikian tanggal 31 januari merupakan hari lahirnya. Pada tahun 1970, bentuk organisasi di rubah dari “yayasan” menjadi “perkumpulan” dengan jalan membubarkan yayasan tersebut di atas yang pelaksanaannya di lakukan di muka notaris soedjono dan dimuat dalam akta no. 5 tertanggal jakarta 7 juni 1970, yang segera disusul pada tanggal yang sama dgn didirikannya”perkumpulan permusyawaratan urusan sosial-ekonomi pengusaha seluruh indonesia”. Pada tahun 1985 dalam munasnya dii surabaya PUSPI berubah menjadi APINDO.

1. Maksud dan tujuan organisasi.

Tujuan dibentuknya APINDO untuk :

1. Mempersatukan dan membina pengusaha serta memberikan pelayanan kepentingannya didalam bidan hubungan industrial.

2. Menciptakan dan memelihara keseimbangan, ketenangan dan kegairahan kerja serta usaha dalam pembinaan hubungan industrial dan ketenagakerjaan.

Usaha2 yang dilakukan oleh APINDO :

1. Menggalang kerjasama dan hubungan baik dengan instansi2 /lembaga pemerintah dan swsta , baik dalam atau pun luar negeri sepanjang tidak bertentangan dengan azas dan tujuan APINDO.

Page 8: SEJARAH SERIKAT PEKERJA

2. Memantapkan langkap operasional hubungan industrial pancasila dan kerjasama tripartit anatara, pengusaha dan pekerja di wilayah kerja organisasi.

3. Membina sumberdaya manusia sebagai peserta produksi sebagaimana digarisakan dalam hubungan industrial pancasila.

1. Keanggotaan

Keanggotaan APINDO terdiri dari :

a)      Anggota biasa yaitu perusahaan yang terdiri dari BUMN/BUMD, koperasi, uasaha swasta dan pengusaha. Hak anggota sebagai berikut :

hak suara dan bicara mengajukan pendapat memperoleh pembinaan

b)      Anggota luar biasa yaitu organisai-organisasi ekonomi, himpunan, gabungan dan asosiasi-asosiasi. Hak nya sebagai berikut :

Hak bicara Mengajukan pendapat Memperoleh pembinaan

c)      Anggota kehormatan yaitu perorangan yang telah berjasa kepada APINDO, Pembina dan penasehat APINDO. Anggota kehormatan mempunyai hak sebagai berikut :

Hak bicara Mengajukan pendapat Mengunjungi rapat-rapat dan pertemuan-pertemuan

1. Struktur organisasi

Struktur organisasi APINDO terdiri dari :

a)      Tingkat pusat terdiri dari :

Musyawarah nasional Dewan pengurus pusat

Susunan DPP adalah sebagai berikut :

seorang ketua umum beberapa( 4 sampai 6) orang wakil ketua umum yang masing-masing mengkordinasi

beberapa bidang. Seorang sekertaris jenderal 2 orang wakil sekertaris jenderal

Page 9: SEJARAH SERIKAT PEKERJA

Seorang bendahara Ketua-ketua sektor sesuai dengan pembagian sektoral yang ada

b)      Tingkat daerah terdiri dari :

Musyawarah daerah Dewan pengurus daerah (DPD) Kordinator (dibentuk bila dianggap perlu)

Musyawarah daerah merupakan kekuasaan tertinggi daerah. DPD adalah pimpinan tertinggi organisasi daerah antara dua musyawarah daerah.

c)      Tingkat cabang terdiri dari :

Musyawarah cabang Dewan pengurus cabang (DPC)

Susunan DPC pada garis besarnya adalah sebagai berikut :

Seorang ketua Beberapa orang wakil ketua Seorang sekertaris umum Seorang bendahara Beberapa orang anggota sesuai pembidangan tugas menurut kebutuhan Ketua-ketua sektor sesuai dengan pembidangan sektoral yang ada

Masa bakti kepengurusan APINDO adalah empat tahun untuk setiap satu masa bakti. Ketua Umum DPP, ketua DPD dan ketua DPC hanya dapat dijabat tidak lebih dua kali berturut-turut oleh orang yang sama. Anggota pengurus lainnya dapat dipilih kembali untuk masa bakti berikutnya.

1. B. Kamar dagang dan industry

1. 1. Latar belakang berdirinya

Garis-garis besar haluan Negara telah memberikan isyarat secara jelas mengenai penting dan perlunya secara terus-menerus upaya untuk mendorong, mimbina, dan meningkatkan keikutsertaan secara aktif segenap lapisan masyarakat dalam rangkaian pembangunan, termasuk didalamnya pengusaha Indonesia, baik yang berada dalam usaha Negara, usaha koperasi, maupun usaha swasta yang secara bersama-sama memikul beban dan tanggung jawab atas pelaksanaan pembangunan dan juga menerima kembali hasil-hasilnya.

Kamar dagang dan industri (KADIN) dikukuhkan dengan keputusan presiden nomor 49 tahun 1973. keputusan presiden Nomor 3 tahun 1988 merupakan ketentuan pelaksanaan dari undang-undang Nomor 1 tahun 1987 terdebut.

Page 10: SEJARAH SERIKAT PEKERJA

1. 2. Maskud dan tujuan organisasi

KADIN adalah wadah dari pengusaha Indonesia yang bergerak dalam bidang perekonomian. KADIN berdasarkan undang-undang Nomor 1 tahun 1987 didirikan pada tanggal 24 september 1987 di Jakarta untuk waktu yang tidak ditentukan KADIN

1. 3. Tugas Pokok, Fungsi dan Kegiatan

Ø Tugas pokok.

Untuk mencapai tujuannya Kamar Dagang dan Industri mempunyai tugas pokok :

1. Membina serta mengembangkan kerjasama yang serasi antara ketiga unsure pelaku ekonomi antar pengusaha besar, pengusaha menengah, dan pengusaha kecil

2. Memupuk dan meningkatkan kesadaran nasional dan patriotisme pengusaha nasional dalam hal tanggung jawabnya sebagai warga Negara dan tanggung jawab sosialnya sebagai warga masyarakat.

Ø Fungsi

KADIN mempunyai fungsi :

1. Mempersatukan, mengarahkan, dan mengerahkan kemampuan usaha serta kegiatan para anggotanya untuk mencapai tujuan bersama.

2. Memperjuangkan aspirasi dan kepentingan anggota, serta menyebarluaskan informasi kepada anggota.

Kegiatan

KADIN mempunyai kegiatan :

1. Memajukan dan mengembangkan jiwa serta memajukan dan mengembangkan kemampuan, dan keterampilan pengusaha nasional yang dinamis dan mantap demi terciptanya pertumbuhan ekonomi, peningkatan pembangunan dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas.

2. Memupuk dan meningkatkan partisipasi aktif para pengusaha nasional demi meningkatkan produktifitas nasional dengan cara kerja yang  lebih  terampil, efisien, berdisiplin dan berdedikasi.

3. 4. Organisasi KADIN

KADIN adalah wadah bagi pengusaha baik yang tidak bergabung maupun yang bergabung dalam organisasi pengusaha/organisasi perusahaan. KADIN adalah organisasi yang berbentuk kesatuan, bersifat mandiri, bukan organisasi pemerintah, bukan organisasi politik dan tidak merupakan bagian yang dalam melakukan kegiatannya tidak mencari keuntungan material.

Perangkat Kamar Dagang dan Industri tingkat Nasional meliputi :

Page 11: SEJARAH SERIKAT PEKERJA

1. a. Musyawarah nasional

Musyawarah nasional adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam KADIN. Musyawarah nasional diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam lima tahun. Peserta musyawarah nasional terdiri atas : utusan anggota yang diwakili oleh pengurus KADIN provinsi yang mencerminkan tiga unsure pelaku ekonomi, majelis pertimbangan, dewan pengurus lengkap, dewan Pembina, dewan penasehat dan anggota kehormatan.

Musyawarah nasional mempunyai wewenang :

menetapkan dan mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kamar Dagang dan Industri pada musyawarah nasionalnya yang pertama.

Menetapkan kebijaksanaan umum KADIN, mengadakan pemilihan dan pengangkatan Dewan Pengurus Harian dan Majelis Pertimbangan dari daftar nama calon yang diajukan oleh Majelis Pertimbangkan.

Menetapkan rencana kerja organisasi, menilai, mengesahkan atau menolah laporan pertanggungjawaban pengurus.

Mengangkat Dewan Pembina, Dewan Penasehat dan Anggota kehormatan KADIN.

1. b. Majelis Pertimbangan

Majelis pertimbangan adalah badan yang dibentuk oleh Musyawarah Nasional. Majelis Pertimbangan beranggotakan sebanyak-banyaknya 60 orang yang mencerminkan ketiga unsure perekonomian.

1. c. Dewan Pengurus KADIN

Dewan pengurus KADIN meliputi Dewan Pengurus Harian yang terdiri dari Ketua umum, beberapa Wakil ketua umum dan ketua-ketua kompartemen yang jumlahnya sebanyak-banyaknya 33 orang yang mencermikan ketiga unsure pelaku ekonomi, yang dipilih dan disyahkan oleh musyawarah nasional dari daftar nama calon anggota dewan pengurus harian yang diajukan oleh majelis pertimbangan.

1. 5. Keanggotaan

Anggota KADIN adalah pengusaha Indonesia yang meliputi usaha Negara, usaha koperasi dan usaha swasta. Keanggotaan KADIN terdiri dari :

1. Anggota biasa yaitu pengusaha Indonesia di bidang usaha milik Negara, usaha koperasi dan usaha swasta.

2. Anggota luar biasa adalah organisasi perusahaan dan organisasi pengusaha yang dalam melakukan kegiatannya tidak mencari laba.

3. 6. Kepengurusan 1. Dewan pengurus harian KADIN pusat dipilih dan diangkat oleh musyawarah

nasional melalui system formatur.

Page 12: SEJARAH SERIKAT PEKERJA

2. Dewan pengurus harian KADIN pusat dipilih hanya dari daftar nama-nama yang diajukan oleh majelis pertimbangan kepada musyawarah nasional.

3. 7. Kompartemen – kompartemen

Kompartemen merupakan pusat koordinasi di bidang tertentu kegiatan KADIN.

1. Kompartemen perdagangan luar negeri2. Kompartemen perdagangan dalam negeri3. Kompartemen logam dasar dan mesin

1. C. Asosiasi Perusahaan Sejenis (sektoral)

Asosiasi pengusaha sejenis menurut sektoralnya adalah sebagai berikut :

Sektor perdagangan terdiri dari 20 asosiasi dan gabungan seperti :

1. Asosiasi perseroan niaga2. Gabungan pengusaha optic Indonesia3. Asosiasi eksportir kopi Indonesia (AEKI)4. Gabungan pengusaha eksportir rotan Indonesia (GAPERI) dan lain-lain

Sektor pertanian pangan dan perkebunan

1. Asosiasi gula Indonesia (AGI)2. Asosiasi the Indonesia.3. Gabungan pengusaha kelapa sawit Indonesia (GAPRI)4. Persatuan anggrek Indonesia (PAI) dan lain-lain.

Sektor peternakan dan perikanan terdiri dari 8 asosiasi dan gabungan seperti :

1. Himpunan pengusaha pertambakan Indonesia (HIPPERINDO)2. Himpunan pengusaha perikanan Indonesia (HPPI)3. Asosiasi perusahaan pembibitan udang (APPU) dan lain-lain.

Sektor kehutanan terdiri dari 7 asosiasi dan gabungan seperti :

1. Masyarakat perhutanan Indonesia (MPI)2. Asosiasi pengawetan kayu Indonesia (APKIN)3. Asosiasi penel kayu Indonesia (APKINDO) dan lain-lain

Sektor pertambangan dan energi terdiri dari 6 asosiasi dan gabungan seperti :

1. Himpunan wiraswasta nasional minyak dan gas bumi (HISWANA MIGAS)2. Asosiasi produsen marmer Indonesia3. Asosiasi pemboran minyak dan gas bum Indonesia dan lain-lain

Page 13: SEJARAH SERIKAT PEKERJA

Sektor industri logam dasar dan mesin terdiri dari 11 asosiasi dan gabungan seperti :

1. Asosiasi industri karoseri Indonesia2. Gabungan pabrik besi baja Indonesia (GAPBESI)3. Ikatan perusahaan industri kapal nasional Indonesia (IPERINDO) dan lain-lain

Sektor industri kimia dasar terdiri dari 8 asosiasi dan gabungan seperti :

1. Asosiasi kimia dasar (AKIDA)2. Asosiasi produsen pupuk dan petro kimia Indonesia (APPPI)3. Asosiasi semen Indonesia dan lain-lain

Sektor aneka industri terdiri dari 11 asosiasi dan gabungan seperti :

1. Persatuan perusahaan kosmetik Indonesia2. Gabungan produksi karet Indonesia (GAPKINDO)3. Gabungan koperasi batik Indonesia (GKBI)4. Asosiasi produksi kayu lapis Indonesia dan lain-lain

Sektor jasa perhubungan terdiri dari 8 asosiasi dan gabungan seperti :

1. Perusahaan ekspedisi muatan kereta aspi (PEMUKAI)2. Organisasi pengusaha nasional angkutan bermotor di jalan raya (ORGANDA)3. Indonesia national shipowners association (INSA) dan lain-lain

Sektor pariwisata pos dan telekomunikasi terdiri dari 11 asosiasi dan gabungan seperti :

1. Perhimpunan hotel dan restoran Indonesia (PHRI)2. Asosiasi perusahaan nasional telekomunikasi (APNATEL) dan lain-lain

Sektor jasa keuangan, perbankan dan asuransi terdiri dari 11 asosiasi dan gabungan seperti:

1. Dewan asuransi Indonesia (DAI)2. Perhimpunan bank-bank nasional swasta (PERBANAS)3. Asosiasi leasing Indonesia (ALI) dan lain-lain

Sektor jasa industri komunikasi masa penerbitan dan jasa-jasa lain terdiri dari 3 asosiasi dan gabungan seperti :

1. Asosiasi industri rekaman Indonesia (ASIRI)2. Persatuan perusahaan grafika Indonesia3. Gabungan perusahaan penilai Indonesia (GAPPI)

Sektor jasa konstuksi dan real estate terdiri dari 8 asosiasi dan gabungan seperti :

Page 14: SEJARAH SERIKAT PEKERJA

1. Asosiasi kontraktor Indonesia (AKI)2. Asosiasi pemboran minyak dan gas bumi Indonesia (APMI)3. Persatuan real estate Indonesia (REI) dan lain-lain

Sektor tenaga kerja terdiri dari 9 asosiasi dan gabungan seperti :

1. Asosiasi perusahaan pengerah tenaga kerja Indonesia (IMSA)2. asosiasi pengusaha Indonesia (APINDO) dan lain-lain

KESEPAKATAN KERJA BERSAMA

Pengertian

Kesepakatan kerja bersama adalah perjanjian yang di slenggarakan oleh serikat pekerja atau serikat serikat pekerja yang terdaftar pada department tenaga kerja dengan pengusaha,perkumpulan pengusaha yang berbadan hukum.

Perkembangan umum kesepakatan kerja

Kesepakatan kerja bersama pertama-tama lahir di inggris pada tahun 1824 yang dibuat antara serikat pekerja tambang dengan pengusaha batu bara di wales. Di Negara barat lainnya ksepakatan kerja bersama baru diselenggarakan pada pertengahan abad 19.

Manfaat kesepakatan kerja bersama

Diadakannya kesepakatan kerja bersama antara pekerja dan pengusaha mempunyai tujuan sebagai berikut:

Kepastian hak dan kewajiban

Dengan kesepakatan kerja bersama akan tercipta suatu kepastian dalam segala hal yang berhubungan masalah hubungan industrial antara kedua belah pihak.

Kesepakatan kerja bersama memberikan kepastian tercapainya pemenuhan hak dan kewajiban timbal balik antara pekerja dan pengusaha yang telah mereka setujui bersama sebelumnya.

Menciptakan semangat kerja

Kesepakatan kerja bersama dapat menghindarkan berbagai kemungkinan kesewenang-wenangan dan tindakan merugikan dari pihak yang satu terhadap pihak yang lain dalam hal pelaksanaan hak an kewajiban masing masing.

Kesepakatan kerja bersama dapat menciptakan suasana dan semangat para kerja pihak dan menjauhkannya dari berbagai ketidak jelasan.

Peningkatan produktifitas kerja

Page 15: SEJARAH SERIKAT PEKERJA

Mengadakan atau mengurangi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pembangunan nasional yang dihadapi karena terciptanya ketenangan kerja.

Kesepakatan kerja bersama juga dapat membantu meningkatan produktifitas kerja dengan mengurangi terjadinya perselisihan.

Persyaratan yang harus dpenuhi dalam membuat kesepakatan bersama

1. 1. Pengajuan secara tertulis 2. 2. Waktu perundingan

Cara membuat kesepakatan kerja bersama

Proses pembuatan kesepakan kerja bersama dapat dibagi dalam beberapa tahap yaitu:

Tahap persiapan Tahap perundingan Tahap pelaksanaan kesepakatan kerja bersama

Isi kesepakatan kerja bersama

1. Luas perjanjian2. Kewajiban-kewajiban pihak3. Pengakuan hak-hak perusahaan dan serikat pekerja4. Hubungan kerja5. Hari kerja dan jam kerja6. Kebebasan dari kewajiban untuk bekerja7. Pengupahan8. Perawatan dan pengobatan9. Jaminan social dan kesejahteraan tenaga kerja

10.  Program peningkatan keterampilan memuat

11.  Tata tertib kerja

12.  Penyelesaian keluh kesah

13.  Pemutusan hubungan kerja

14.  Masa berlakunya,perubahan/perpanjangan kesepakatan kerja

15.  Ketentuan penutup

Model lengkap kesepakatan kerja bersama

Mukadimah

Page 16: SEJARAH SERIKAT PEKERJA

Bahwa sesungguhnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dan undand-undang dasar 1945 yang merupakan tujuan pembangunan nasional. Menuntut partipasi dan peran aktif karyawan dan perusahaan dalamupaya menuju perbaikan dan peningkatan tarap hidup bangsa dengan jalan meningkatkan produksi dan produktifitas kerja.

PERSELISIHAN INDUSTRIAL

Pengertian

Pengertian resmi mengenai perselisihan industrial dapat dtemukan didalam undang-undang no.22 tahun 1957. Dalam unang-undang tersebut yang dimaksud dengan peselisihan industrial ialah pertentangan yang timbul antara majikan atau perkumpulan majikan dengan serikat buruh atau gabungan serikat buruh karena tidak adanya persesuain paham mengenai hubungan kerja, syarat-syarat kerja atau keadaan perburuhan.

Istilah perselisihan peburuan dalam pemakain sehari hari digunakan istilah perselisihan industrial dan hubungan peburuhan dganti dengan hubungan industrial. Sedangkan serikat buruh dganti dengan serikat pekerja. Sehingga untuk selanjutnya akan dipakai istilah istilah yang baru itu.

Jenis-jenis perselisihan

Dilihat dari segi materi yang diperselisihkan oleh pihak-pihak dapat dibedakan menjadi dua jenis perselisihan yaitu perselisihan kepentingan. Yang dimaksud dengan perselisihan hak ialah perselisihan yang timbul sebagai akibat terjadinya perbedaan pendapat mengenai isi perjanjian/kesepakatan yang telah disepakati atau adanya pelaksanaan yang menyompang dari ketentuan hokum.

Perselisihan kepentingan adalah perbedaan pendapat dalam merumuskan suatu ketentuan yang ingin diberlakukam didalam perusahaan. Umpamanya terjadi perbedaan pendapat dalam pembuatan/perubahan syarat-syarat kerja dan syarat-syarat industrial lainnya.

Pencegahan terjadinya perselisihan

Dalam upaya untuk mencegah timbulnya perselisihan di perusahaan antara serikat pekerja dan pengusaha perlu dilakuakan upaya pencegahann sedini mungkin. Usaha usaha kea rah yaitu terletak dari sikap para pihak didalam perusahaan yaitu pengusaha dan pekerja/serikat pekerja.

Sikap/pandangan pengusaha Sikap/pandangan pekerja/serikat pekerja Sikap dan pandangan pemerintah

Penyelesaian perselisihan

Penyelisihan beda pendapat dan perselisihan didalam perusahaan adalah hal yang wajar. Yang penting adalah bagaimana peselisihan itu dapat diselesaikan dengan baik tanpa merusak hubungan kerja yang telah ada.

Page 17: SEJARAH SERIKAT PEKERJA

Penyelesaian oleh kedua pihak Penyelesaian oleh dewan/juru pemisah Penyelesaian oleh pegawai perantara Penyelesaian oleh pihak panitia penyelesaian perselisihan perburuan daerah Penyelesaian oleh panitia penyelesaian perselisihan perburuhan pusat Veto menteri Eksekusi

Unjuk rasa, pemogokan dan ancaman penutupan perusahaan

1. 1. Unjuk rasa

Unjuk rasa adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok pekerja baik terpemimpin atau tidak dengan mengadakan tuntutan kepada pengusaha. Tuntutan mana disampaikan langsung kepada pengusaha atau disampaikan melalui dewan perwakilan rakyat.

1. 2. Pemogokan

Pemogokan adalah tindakan yang dilakukan oleh pekerja terhadap pengusaha atau perusahaan untuk memenuhi tuntutannya atau sebagai tindakan solidaritas.

1. 3. Penutupan perusahaan

Penutupan perusahaan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan/pengusaha dengan tujuan untuk menekan pekerja agar mau menerima kebijaksanaan atau ketetapan perusahaan

1. 4. Aturan tata cara melaksanakan unjuk rasa, pemogokan dan penutupan perusahaan

Secara hukum unjuk rasa , pemogokan dan penutupan perusahaan diakui oleh peraturan perundangan ketenagakerjaan Indonesia. Undang-undang no. 14 tahun 1969 pasal 13 menyebutkan bahwa penggunaan hak mogok, demontrasi dan lock-out diatur didalam peraturan perundangan yang dikeluarkan mengenai pemogokan,demontrasi dan lock-out setelah lahirnya undang undang no.14 tahun 19636 tersebut

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

1. A. Umum 1. Pengertian Dan Jenis Pemutusan Hubungan Kerja

Pemutusan hubungankerja ialah suatu langkah pengakhiran kerja antara pekerja dan pengusaha karena suatu hal tertentu.

Dikenal beberapa macam pemutusan hubungan kerja :

1. Pemutusan hubungankerja atas kehendak sendiri

Page 18: SEJARAH SERIKAT PEKERJA

2. Peutusan hubungan kerja karena putus demi hokum3. Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh pengadilan4. Pemutuan hubungan kerja yang dilakukan atas kehendak pengusaha

1. Larangan Terhadap Pemutusan Hubungan Kerja 1. Pekerja berhalangan menjalankan pekerjaannya karena sakit2. Selama pekerja berhalangan menjalankan pekerjaannya karena memenuhi

kewajiban terhadap Negara yang ditetapkan oleh Undang-undang atau peraturan pemerintah. Atau karena melaksanakan ibadah menurut ajaran agamanya sesuai dengan ketentaun peraturan.

1. B. Sebab dan Akibat Pemutusan Hubungan Kerja 1. Terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja

1. Faktor-faktor yang bersifat intern :

-          Pelanggaran disiplin

-          Pekerja melanggar hukum atau merugikan perusahaan seperti penggelapan, pencurian dan melalaikan kewajiban secara serampangan

-          Adanya itikad tidak baik dari pekerja

-          Rasionalisasi

-          Pekerja tidak cakap melaksanakan pekerjaan

1. Faktor – faktor yang bersifat ekstern

-          Pengaruh ekonomi dunia

-          Kebijaksanaan pemerintah, seperti kebijaksanaan dalam bidang ekspor

-          Bencana alam seperti banjir, kebakaran dan lain-lain

1. Akibat Pemutusan Hubungan Kerja 1. Bagi pekerja pemutusan hubungan kerja merupakan permulaan kesengsaraan bagi

hidupnya beserta keluarga2. Bagi pengusaha dengan adanya pemutusan hubungan kerja yng dilakukan secara

gampangan akan berakibat pekerja yang sedangbekerja akan terganggu ketenangannya karena kuatir suatu saat dirinya akan terkan pemutusan hubungan kerja yang demikian

3. Bagi masyarakat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja dan sukarya pekerja yang pemutusan hubungan kerja mendapatkan pekerjaan kembali maka akan menimbulkan pengangguran baru yang dapat berakibat terjadinya keresahan sosial.

Page 19: SEJARAH SERIKAT PEKERJA

1. C. Prosedur dan Hal-hal Penting Dalam Pemutusan Hubungan Kerja 1. Prosedur Tata Cara Pemutusan Hubungan Kerja

Sebelum melakukan pemutusan hubungan kerja maka pengusaha harus lebih dulu melakukan daya upaya untuk menghindari terjadinya pemutusan hubungan kerja.

Upaya tersebut melalui peningkatan efisiensi dan penghematan seperti :

1. Mengurangi shift apabila perusahaan menggunakan beberapa shift2. Membatasi atau menghaouskan kerja lembur sehingga dapat mengurang biaya tenaga

kerja3. Apabila upaya di atas beum membawa hasil perlu diadakan pengurangan jam kerja4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Pemutusan Hubungan Kerja

1. Perlu dibuktikan adanya usaha untuk menghindarkan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja

2. Bilamana hubungan kerja diputus atas persetujuan pekerja masih diperlukan izin dari P4D / P4P

3. Masa percobaan harus diberitahukan sewaktu membuat perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja

1. Pesangon, Uang Jasa dan Ganti Rugi Lainnya

Besarnya uang pesangon ditetapkan sekurang-kurangnya sebagai berikut :

1. Masa kerja kurang dari 1 tahun 1 bulan upah2. Masa kerja 1 tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 tahun 2 bulan upah3. Masa kerja 2 tahun atay lebih tetapi kurang dari 3 tahun 3 bulan gaji4. Masa kerja 3 tahun atau lebih 4 bulan gaji

Besarnya uang jasa ditetapkan sekurang-kurangnya sebagai berikut :

a.   Masa kerja 5 tahun atau lebih, tetapi kurang dari 10 tahun atau lebih 1 bulan upah

b.   Masa kerja 10 tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 tahun atau lebih 2 bulan upah

c.   Masa kerja 15 tahun atau lebih tetapi kurang dari 20 tahun atau lebih 3 bulan upah

d.   Masa kerja 20 tahun atau lebih tetapi kurang dari 25 tahun atau lebih 4 bulan upah

e.   Masa kerja 25 tahun atau lebih 5 bulan upah

BAB X

KERJASAMA ANTARA PEKERJA DAN PENGUSAHA

1. A. Umum

Page 20: SEJARAH SERIKAT PEKERJA

1. Konflik antara pekerja dan pengusaha makin bertambah keras dengan munculnya ajaran antagonistik. Waktu yang dihabiskan karena konflik tersebut dengan terjadinya pemogokan dan lock out.

2. Dengan adanya pemogokan para pekerja dan lock-out oleh pengusaha, tidak sedikit jam kerja dan produksi yang hilang.

1. Latar Belakang

1. Terbentuknya Kerjasama antara Pekerja dan Pengusaha Serta Perkembangannya

Pembentukan wadah kerjasama antara pekerja dan pengusaha ini berjalan cukup meyakinkan karena banyak faktor-faktor yang mendorongnya antara lain :

1. Berkembangnya pemahaman orag tentang demokrasi2. Persaingan yang demikian ketat dan perlunya kerjasama baik dalam perang maupun

setelah perang duna kedua diperlukan peningkatan kerjasama antara pekerja dan pengusaha dalam menghadapi tantangan tersebut.

1. B. Wadah Kerjasama Antara Pekerja dan Pengusaha Di Indonesia 1. Sejarah Perkembangannya

1. Sejalan dengan perkembangan wadah kerjasama di negara lain maka sejak tahun 50-an di Indonesia telah berkembang pembentukan wadah kerjasama seperti P4D dan P4P.

2. Bentuk-bentuk lembaga yang ada 1. Sejak itu di Indonesia berkembang badan-badan baik yang bersifat

Bipartit maupun yang bersifat Tripartit seperti : 1. Lembaga Kerjasama Bipartit2. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)3. Badan Kerjasama Tripartit4. Dewan pengupahan Daerah dan Nasional5. Dewan Latihan Kerja Daerah dan Nasional

1. C. Lembaga Kerjasama Bipartit 1. Arti dan Tujuan

Lembaga kerjasama Bipartit tekah lembaga yang dibentuk di dalam perusahaan yang anggotanya terdiri dari unsur pengusaha dan pekerja. Lembaga kerjasama Bipartit bertujuan untuk :

1. Mewujudkan ketenangan kerja, disiplin kerja dan ketenangan usaha2. Mengembangkan motivasi dan partisipasi pekerja sebagai partner di dalam perusahaan.

1. Kepengurusan Lembaga 1. Kepengurusan lembaga kerjasa sama Bipartit bersifat kolektif dan kekeluargaan2. Komposisi pengurus terdiri dari ketua, merangkap anggota dan seorang wakil

ketua merangkap anggota serta seorang sekretaris dan tiga anggota.

Page 21: SEJARAH SERIKAT PEKERJA

1. Ruang Lingkup dan Mekanisme Kerja

Penentuan waktu acara dan materi sidang lembaga kerja sama Bipartit dapat diusulkan oleh pengusaha, serikat pekerja atau lembaga kerjasama Bipartit.

1. Kewenangan Lembaga Kerjasama Bipartit 1. Saran yang merupakan hasil kesepakatan kedua belah pihak, pelaksanaannya

tidak mengikat.2. Rekomendasi merupakan kesepakatan yang mempunyai bobot yang urgent untuk

diperhatikan sebagai pertimbangan dalam pelaksanaan.

1. D. Lembaga Kerjasama Tripatit 1. Pengertian

Lembaga kerjasama Tripartit adalah lembaga konsultasi dan komunikasi antara wakil pekerja, pengusaha dan pemerintah untuk memecahkan masalah-masalah bersama dalam bidang ketenagakerjaan.

1. Keanggotaan Lembaga Kerjasama Tripartit 1. Lembaga kerjasama Tripartit keanggotannya terdiri dari unsur pemerintah,

pekerja dan pengusaha2. Lembaga kerjasama Tripartit adalah lembaga yang mandiri dan mempunyai

otonomi sendiri

1. Tujuan 1. Menjadi wadah pengembangan gagasan kerjasama yang serasi2. Meningkatkan produksi dan produktivitas serta perluasan kesempatan kerja3. Pemerataan pendapatan dan hasil-hasil dalam pembangunan

1. Tugas 1. Menggalang komunikasi dan kerjasama yang sebaik-baiknya antara pemerintah,

pekerja dan pengusaha.2. Menampung, merumuskan dan memecahkan maslah-maslaah yang menyangkut

kepentingan bersama.