Sejarah Sempoa

8
Sejarah Sempoa Alat bantu dalam pendidikan mental aritmatik adalah sebuah alat yang disebut SEMPOA (bahasa bakunya :SWIPOA) atau ABAKUS. Alat hitung ini pertama kali ditemukan dalam sejarah Babilonia kuno dalam bentuk sebilah papan yang diatasnya ditaburi pasir sehingga orang bisa menulis atau menghitung. Itu sebabnya alat tersebut dinamai abakus yang berasal dari bahasa Yunani ABACOS, yang artinya menghapus debu. Bangsa Cina mengembangkan abakus ini menjadi 2 bagian. Pada jeruji atas dimasukkan 2 manik-manik dan 5 manik-manik pada jeruji bawah. Model/bentuk inilah yang membuat abakus/sempoa menjadi amat populer. Pada abad ke 16, abakus dibawa masuk ke Jepang oleh para pedagang dan bhiksu-bhiksu Buddha dari Cina. Dan bangsa Jepang akhirnya mempunyai ide untuk mengurangi jumlah manik-maniknya menjadi satu pada jeruji atas dan empat pada jeruji bawah. Metoda ini amat praktis sehingga membuat anak- anak Jepang amat menyukai aritmatika. Hal inilah yang membuat Jepang begitu cepat bangkit dari puing-puing kekalahannya pada Perang Dunia II. Dengan generasi muda yang menyukai bidang-bidang eksakta, masuknya Amerika yang membawa teknologi Barat membuat orang Jepang dengan mudahnya mampu meniru, memodifikasi dan bahkan kini telah melampauinya. Fenomena ini tidak luput dari perhatian negara-negara tetangganya. Setelah perang Korea yang menyengsarakan pada dekade 50 an, bangsa Korea (Korea Selatan) secara intensif mendidik genarasi mudanya dengan aritmatika model Jepang sehingga pada dekade 60 an mereka sudah bisa menyejajarkan diri dengan negara-negara maju lainnya. Negara-negara Taiwan yang sudah terbiasa dengan sempoa model Cina, tidak ketinggalan merubah sistem belajarnya dengan metode Jepang. Dan kini Taiwan juga menikmati kemakmuran berkat industrinya yang berbasis hi- tech. Metoda Berhitung Metoda berhitung sama halnya dengan belajar matematika dasar, yakni dengan belajar menambah (+) mengurangi (-) mengalikan (x) dan membagi (:) memakai alat SEMPOA. Pada tahap awal, anak-anak diajarkan menguasai sempoa sampai mahir lalu

Transcript of Sejarah Sempoa

Page 1: Sejarah Sempoa

Sejarah SempoaAlat bantu dalam pendidikan mental aritmatik adalah sebuah alat yang disebut SEMPOA (bahasa

bakunya :SWIPOA) atau ABAKUS.

Alat hitung ini pertama kali ditemukan dalam sejarah Babilonia kuno dalam bentuk sebilah papan

yang diatasnya ditaburi pasir sehingga orang bisa menulis atau menghitung. Itu sebabnya alat

tersebut dinamai abakus yang berasal dari bahasa Yunani ABACOS, yang artinya menghapus

debu. 

Bangsa Cina mengembangkan abakus ini menjadi 2 bagian. Pada jeruji atas dimasukkan 2

manik-manik dan 5 manik-manik pada jeruji bawah. Model/bentuk inilah yang membuat

abakus/sempoa menjadi amat populer.

Pada abad ke 16, abakus dibawa masuk ke Jepang oleh para pedagang dan bhiksu-bhiksu

Buddha dari Cina. Dan bangsa Jepang akhirnya mempunyai ide untuk mengurangi jumlah manik-

maniknya menjadi satu pada jeruji atas dan empat pada jeruji bawah. Metoda ini amat praktis

sehingga membuat anak-anak Jepang amat menyukai aritmatika. Hal inilah yang membuat

Jepang begitu cepat bangkit dari puing-puing kekalahannya pada Perang Dunia II. Dengan

generasi muda yang menyukai bidang-bidang eksakta, masuknya Amerika yang membawa

teknologi Barat membuat orang Jepang dengan mudahnya mampu meniru, memodifikasi dan

bahkan kini telah melampauinya. 

Fenomena ini tidak luput dari perhatian negara-negara tetangganya. Setelah perang Korea yang

menyengsarakan pada dekade 50 an, bangsa Korea (Korea Selatan) secara intensif mendidik

genarasi mudanya dengan aritmatika model Jepang sehingga pada dekade 60 an mereka sudah

bisa menyejajarkan diri dengan negara-negara maju lainnya.

Negara-negara Taiwan yang sudah terbiasa dengan sempoa model Cina, tidak ketinggalan

merubah sistem belajarnya dengan metode Jepang. Dan kini Taiwan juga menikmati

kemakmuran berkat industrinya yang berbasis hi-tech. 

Metoda Berhitung

Metoda berhitung sama halnya dengan belajar matematika dasar, yakni dengan belajar

menambah (+) mengurangi (-) mengalikan (x) dan membagi (:) memakai alat SEMPOA.

Pada tahap awal, anak-anak diajarkan menguasai sempoa sampai mahir lalu ketrampilan tangan

itu dipindahkan ke dalam alam imajinasinya sampai akhirnya anak-anak tidak memerlukan

sempoa lagi. 

Usia Ideal Belajar

Usia ideal belajar anak dimulai pada saat si anak memasuki usia sekolah di TK-A, TK-B, Sekolah

Page 2: Sejarah Sempoa

Dasar (SD) dan paling tinggi Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal ini bertitik tolak pada teori

bahwa perkembangan daya pikir anak yang dimulai pada usia 0 sampai 15 tahun memiliki tingkat

pertumbuhan yang pesat. 

Manfaat Belajar Aritmatika

Melalui belajar mental aritmatika seorang anak akan memperoleh banyak manfaat diantaranya :

1. Meningkatkan kemampuan berhitung lebih cepat diatas rata-rata anak

2. Kemampuan mencongak lebih cepat dan tepat

3. Menyeimbangkan penggunaan otak kiri dan kanan serta mengoptimalkannya untuk mencapai

tingkat berfikir yang analisis dan logika berfikir yang benar

4. Terlatihnya daya fikir dan konsentrasi, membantu anak untuk menguasi mata pelajaran yang

lainnya. 

5. Menumbuhkembangkan imajinasi sehingga kreatifitas anak berkembang.

6. Membiasakan diri dengan angka-angka, membuat anak tidak lagi alergi pada pelajaran

eksakta.

Posted by Yudhi at Friday, January 25, 2008

Page 3: Sejarah Sempoa

Sejarah SempoaDIPOSKAN OLEH  CHEN CHA

LABEL:  SE JARAH SEMPOA

Sejarah Asal-usul sempoa sulit dilacak karena alat hitung yang mirip-mirip sempoa

banyak dikenal di berbagai kebudayaan di dunia. Konon sempoa sudah

ada diBabilonia dan di Tiongkok sekitar tahun 2400 SM dan 300 SM.

Orang zaman kuno menghitung dengan membuat garis-garis dan

meletakkan batu-batu di atas pasir yang merupakan bentuk awal dari

berbagai macam variasi sempoa.

Dalam bahasa Inggris, sempoa dikenal dengan

nama abacus. Penggunaan kata abacus sudah dimulai sejak tahun 1387,

meminjam kata dalam bahasa Latin abakos yang berasal dari

kata abax yang dalam bahasa Yunani berarti "tabel perhitungan." Dalam

bahasa Yunani, kata abax juga berarti tabel untuk menggambar bentuk-

bentuk geometris di atas debu atau pasir. Ahli linguistikberspekulasi

bahwa kata abax berasal dari kata ābāq yang dalam bahasa Ibrani yang

berarti "debu." Pendapat lain mengatakan abacus berasal dari

kata abak yang dalam keluarga bahasa Fenisia berarti "pasir."

Sempoa Sistem 1-4 

Sempoa sistem 1-4 atau sempoa Jepang (soroban) merupakan sistem

desimal

Page 4: Sejarah Sempoa

murni yang hanya terdiri dari 2 baris manik-manik. Baris bagian atas

terdiri dari 1 baris manik-manik dan baris bagian bawah terdiri dari 4 baris

manik-manik. Ada juga soroban dengan 5 baris manik-manik pada setiap

kolom.

Baris manik-manik bagian atas (sebuah manik-manik per batang) bernilai

5, sedangkan manik-manik bagian bawah (4 manik-manik per batang)

bernilai 1. Garis tengah di antara kelompok manik-manik tersebut disebut

"garis nilai". Pada kondisi nol, tidak ada manik-manik yang menempel

pada garis nilai. Batang sempoa pada posisi paling kanan bernilai satuan,

dengan batang di sebelah kirinya bernilai puluhan, ratusan, dan begitu

seterusnya ke arah kiri.

Soroban diajarkan di sekolah dasar di Jepang sebagai bagian dari

pelajaran operasi operasi aritmatik untuk memperlihatkan bilangan

desimal secara visual. Pada waktu belajar menghitung dengan soroban di

kelas, guru biasanya memberi instruksi penambahan atau pengurangan

dengan bernyanyi.

Sempoa, Kalkulator Pertama di Dunia  

 

Sebagai alat hitung tradisional Tiongkok dan sebuah penemuan penting

pada masa Tiongkok Kuno, sempoa digunakan secara luas sebelum

penemuan angka-angka Arab di dunia. 

Page 5: Sejarah Sempoa

Sebelum penemuan sempoa, orang-orang zaman dulu menggunakan

tongkat kayu kecil yang disebut “perhitungan kepingan”. Seiring dengan

peningkatan jumlah perhitungan, perhitungan dengan tongkat kayu kecil

gagal memenuhi tuntutan tersebut. karena itu, orang menemukan

kalkulator pertama yaitu sempoa. Asal-usul sempoa dapat ditelusuri

kembali pada 600 SM di periode Musim Semi dan Gugur. Penemu

merangkaikan 10 manik-manik dalam satu kelompok dan dimasukkan ke

dalam batang yang kemudian dibingkai. Perhitungan dapat dilakukan

dengan menggerakkan manik-manik tersebut.

Sempoa berbentuk persegi panjang dengan bingkai kayu. Dalam bingkai,

terdapat batang manik-manik. Balok di tengah-tengah bingkai membagi

setiap batang menjadi dua bagian. Manik-manik di bagian atas

melambangkan 5, dan sisanya di bagian bawah melambangkan satu.

Dalam penerapan sempoa, orang-orang membuat banyak tips

perhitungan untuk membantu mempercepat perhitungan. Jenis metode

perhitungan menggunakan sempoa disebut perhitungan sempoa. Oleh

Dinasti Ming, perhitungan sempoa ini tidak hanya diterapkan untuk

operasi penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, tetapi juga

untuk mengukur luas tanah, bentuk dan ukuran dari berbagai objek.

Karena pembuatan sempoa sederhana, harganya murah dan cara

perhitungannya mudah diingat dan dilakukan, sempoa digunakan secara

luas di Tiongkok. Lambat laun, hal ini menyebar ke Jepang, Korea,

Amerika Serikat dan Asia Tenggara, dan negara-negara lain dan ke

daerah - daerah. Bahkan dalam penggunaan umum kalkulator elektronik

modern, sempoa masih sedang digunakan dalam penjumlahan dan

pengurangan untuk kenyamanan.

Sempoa, Sejarah awal Komputer

Sempoa dikenal sebagai alat untuk membantu perhitungan. Dalam

Page 6: Sejarah Sempoa

bahasa inggris sempoa adalah abaskus, orang indonesia sendiri

menggunakan sipoa atau dekak-dekak untuk menyebutnya.Mungkin bagi

zaman saat ini adalah peralatan yang sangat sederhana dibanding

dengan peralatan komputer saat ini.

Namun tidak bisa dipungkiri bahwa dari alat sederhana ini

membuat sejarah komputer dimulai. Benar! abaskus/sempoa ini sudah

dianggap sebagai nenek moyang dari komputer. Dengan kata lain

kalkulator, PS 123 ,PC, Laptop, HP tidak akan pernah ada jika abaskus

tidak pernah ditemukan.

Sejarah Awal Komputer terkuno (Sempoa)

Walau banyak yang menganggap sempoa berasal dari negerai tirai

bambu alias cina. Namun asal-usulnya sama sekali tidak jelas. Mengingat

alat seperti ini banyak ditemukan di berbagai kebudayan di dunia. Namun

yang paling awal menggunakan komputer kuno ini ( Sekitar 2400 SM)

sepertinya hanya dua peradaban yaitu babilonia dan cina itu sendiri. 

Sempoa biasanya dibuat dengan menggunakan rangka kayu yang diisi

oleh deretan manik-manik yang dapat digeser. Seperti gambar dibawah

ini.

Sempoa ini biasanya dapat melakukan aritmatika dasar semacam

Page 7: Sejarah Sempoa

pertambahan, perkurangan, pembagian, maupun perkalian. Walau

kemampuannya tentu tidak dapat dibandingkan dengan kalkulator paling

sederhana sekalipun. Tapi sangat jelas zaman dahulu komputer

sederhana ini sudah banyak membantu orang alam perhitungan.

Penggunaan Sempoa dalam pendidikan

Tahukah anda bahwa pendidikan di jepang menjadi maju karena

menggunakan sempoa. Ya! Sejarah Komputer paling kuno ini menjadi

semakin gemilang dengan keberhasilannya membantu pendidikan.

Di jepang, sempoa di modifikasi dengan satu manik pada jeruji atas tapi

ada 4 manik pada jeruji bawah dan disebut sebagai soroban.

Metode ini ternyata membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan.

Karena dengan ini anak-anak jepang mulai menyukai matematika. Jadi

tidak heran saat mereka hancur lebur di perang dunia ke 2, Jepang

mampu bangkit.

Keberhasilan ini diikuti oleh negara tetangganya seperti Cina, taiwan, dan

Korsel. Yang sekarang anda tahu sendiri mereka akhirnya menjadi

makmur dengan industri yang berbasis hi-tech. Karena bagaimanapun

juga seluruh tekhnologi manusia dibangun dari dasar-dasar matematika.

Seandainya Indonesia juga melakukan hal yang serupa ya?

Nah kesimpulannya walaupun mungkin sejarah awal komputer (sempoa)

ini telah berakhir. Namun kita tidak bisa melupakannya begitu saja

sebagai komputer yang pertama di dunia ini.