Sejarah politik

79

description

sejarah politik di Indonesia, yang mulai dari masa pra sejarah.. ke masa sejarah. kerajaan, kolonial, hingga masuk masa kemerdekaan

Transcript of Sejarah politik

Page 1: Sejarah politik
Page 2: Sejarah politik

Waktu : 8 x 45 MenitWaktu : 8 x 45 Menit(Keseluruhan KD)(Keseluruhan KD)

Standar Kompetens

i :6.

Menganalisis Sistem Politik di Indonesia.

Kompetensi Dasar :Kompetensi Dasar :6.1. 6.1. Mendeskripsikan Mendeskripsikan

infrastruktur dan infrastruktur dan suprastruktur politik di suprastruktur politik di Indonesia.Indonesia.

6.2. Mendeskripsikan 6.2. Mendeskripsikan perbedaan sistem politik perbedaan sistem politik di berbagai negara.di berbagai negara.

6.3. 6.3. Menampilkan peran serta Menampilkan peran serta dalam sistem politik di dalam sistem politik di Indonesia.Indonesia.

Page 3: Sejarah politik

Waktu : 4 x 45 MenitWaktu : 4 x 45 Menit

Standar Kompetensi :6.

Menganalisis Sistem Politik di Indonesia..

Kompetensi Kompetensi Dasar :Dasar :

6.1. 6.1. MendeskripsiMendeskripsikan kan infrastruktur infrastruktur dan dan suprastruk-suprastruk-tur politik di tur politik di Indonesia.Indonesia.

Page 4: Sejarah politik

(Indikator)(Indikator)Hasil Yang Diharapkan :Hasil Yang Diharapkan :

Menguraikan pengertian sistem politik.

Mendeskripsikan ciri-ciri umum, macam-macam sistem politik dan demokrasi sebagai sistem politik.

Menganalisis infrastruktur politik dari masa ke masa di Indonesia.

Menganalisis suprastruktur politik di Indonesia.

Page 5: Sejarah politik

Pengertian Sistem Politik, Pengertian Sistem Politik, Fungsi dan KapabilitasFungsi dan Kapabilitas

Ciri-ciri Umum dan Macam-macam Ciri-ciri Umum dan Macam-macam Sistem PolitikSistem Politik

Demokrasi Sebagai Sistem PolitikDemokrasi Sebagai Sistem Politik

Rusandi S.Rusandi S. David EastonDavid Easton Robert Dahl, dll.Robert Dahl, dll.

INFRASTRUKTUR INFRASTRUKTUR DAN DAN

SUPRASTRUKTUR SUPRASTRUKTUR POLITIK POLITIK

DI INDONESIADI INDONESIA

Infrastruktur Infrastruktur PolitikPolitik

Suprastruktur Suprastruktur PolitikPolitik

Pasca KemerdekaanPasca Kemerdekaan

Kel. KepentinganKel. Kepentingan

Kel. PenekanKel. Penekan

Media KomunikasiMedia Komunikasi

Tokoh PolitikTokoh Politik

Page 6: Sejarah politik

1. Sistem Politik1. Sistem Politik

Dalam arti umum, politik adalah “macam-macam kgt dalam suatu sistem

politik/negara yg menyangkut proses menentukan & sekaligus melaksanakan

tujuan-tujuan sistem itu”.

Kata ”politik” (Yunani) ”polis” = negara Kata ”politik” (Yunani) ”polis” = negara kota. kota. “Polis” berarti ““Polis” berarti “city statecity state” – mrp ” – mrp segala aktivitas yg dijalankan oleh Polis segala aktivitas yg dijalankan oleh Polis untuk kelestarian dan perkem-bangannya untuk kelestarian dan perkem-bangannya ““politike technepolitike techne” (politika). ” (politika).

Politik pada hakikatnya “Politik pada hakikatnya “the art and science the art and science of governmentof government” atau seni dan ilmu ” atau seni dan ilmu

memerintah.memerintah.

a. Pengertian Sistem Politika. Pengertian Sistem Politik

Page 7: Sejarah politik

Lanjutan ...........

Dalam pengertian lain, politik dapat Dalam pengertian lain, politik dapat diartikan :diartikan :

• Seni dan ilmu meraih kekuasaan secara Seni dan ilmu meraih kekuasaan secara konstitusio-nal maupun nonkonstitusional.konstitusio-nal maupun nonkonstitusional.

• Usaha yang ditempuh warga negara untuk Usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujud-kan kebaikan bersama (teori mewujud-kan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles).klasik Aristoteles).

• Hal yang berkaitan dng penyelenggaraan Hal yang berkaitan dng penyelenggaraan pemerinta-han dan negara.pemerinta-han dan negara.

• Merupakan kegiatan yg diarahkan untuk Merupakan kegiatan yg diarahkan untuk mendapat-kan & mempertahankan mendapat-kan & mempertahankan kekuasaan di masyarakat.kekuasaan di masyarakat.

• Segala sesuatu tentang proses perumusan Segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelak-sanaan kebijakan publik.dan pelak-sanaan kebijakan publik.

Page 8: Sejarah politik

Lanjutan ...........

Batasan sistem politik menurut Batasan sistem politik menurut beberapa ahlibeberapa ahli ; ;

a.a. Rusandi SimuntapuraRusandi Simuntapura, sistem politik ialah , sistem politik ialah mekanisme seperangkat fungsi atau mekanisme seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik dalam peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu sama lain yang hubungan satu sama lain yang menunjukkan suatu proses yang langgeng.menunjukkan suatu proses yang langgeng.

b.b.SukarnaSukarna, sistem politik ialah tata cara , sistem politik ialah tata cara mengatur neg.mengatur neg.

c.c. David EastonDavid Easton, sistem politik dapat , sistem politik dapat diperkenalkan sbg interaksi yg diperkenalkan sbg interaksi yg diabstraksikan dari seluruh tingkah laku diabstraksikan dari seluruh tingkah laku sosial sehingga nilai-nilai dialokasikan sosial sehingga nilai-nilai dialokasikan secara otoritatif kepada masyarakat.secara otoritatif kepada masyarakat.

d.d.Robert DahlRobert Dahl, sistem politik mrp pola yg , sistem politik mrp pola yg tetap dari hubu-ngan antara manusia serta tetap dari hubu-ngan antara manusia serta melibatkan sesuatu yg luas & berarti ttg melibatkan sesuatu yg luas & berarti ttg kekuasaan, aturan-aturan, & kewenangan.kekuasaan, aturan-aturan, & kewenangan.

Page 9: Sejarah politik

Sistem Tradisional, ada pada masyarakat pra-industrialisasi (Kelas Ningrat = menguasai tanah dan produksi yg menduduki pemerintahan; Tani = mene-rima kekuasaan dari kaum ningrat; Menengah = men-duduki pemerintahan, militer dan agama).

Sistem Totalitarianism, ingin mengendalikan masya-rakat secara total (agama, keluarga, olah raga, dll). Mereka memerlukan teknologi dan senjata modern.

Sistem Totalitarianism Ningrat, kelas ini memegang kekuasaan dengan metode totaliter dlm memerintah, buruh & tani tidak memiliki cukup kekuatan. Proses industrialisasi dan gerakan nasionalis mrp ancaman.

Lanjutan ...........

Sistem Politik Menurut Sistem Politik Menurut KautskyKautsky

Page 10: Sejarah politik

Sistem Totaliterianism Cendekiawan, Sistem Totaliterianism Cendekiawan, sistem ini sistem ini dipimpin kaum ningrat yang didukung oleh kaum dipimpin kaum ningrat yang didukung oleh kaum menengah/cendekiawan dan kapitalis. menengah/cendekiawan dan kapitalis.

Sistem Demokrasi, Sistem Demokrasi, semua gol mempunyai kesem-semua gol mempunyai kesem-patan turut serta dlm proses politik dan pemerintah, patan turut serta dlm proses politik dan pemerintah, dengan ciri-ciri :dengan ciri-ciri :a.a. kedaulatan ada ditangan rakyat, kedaulatan ada ditangan rakyat, b.b. pemerintah berdsrkan persetujuan dari yang pemerintah berdsrkan persetujuan dari yang

diperintah, diperintah, c.c. kekuasaan mayoritas, kekuasaan mayoritas, d.d. jaminan HAM dan jaminan golongan minoritas,jaminan HAM dan jaminan golongan minoritas,e.e. pemilu jujur dan adil, pemilu jujur dan adil, f.f. persamaan didepan hukum, persamaan didepan hukum, g.g. pembatasan kekuasaan secara konstitusional.pembatasan kekuasaan secara konstitusional.

Lanjutan ...........

Page 11: Sejarah politik

Kapabilitas, Kapabilitas, adalah kemampuan sistem politik adalah kemampuan sistem politik dalam menjalankan fungsinya (eksistensi) di dalam menjalankan fungsinya (eksistensi) di lingkungan yang lebih luas.lingkungan yang lebih luas.

Konversi, Konversi, menggambarkan kegiatan menggambarkan kegiatan pengolahan input menjadi ouput mulai dari : pengolahan input menjadi ouput mulai dari : penyampaian tuntutan, perangkuman penyampaian tuntutan, perangkuman tuntutan menjadi tindakan pembuatan tuntutan menjadi tindakan pembuatan aturan, pelaksanaan peraturan, menghakimi, aturan, pelaksanaan peraturan, menghakimi, dan komunikasi.dan komunikasi.

Adaptif, Adaptif, yaitu menyangkut sosialisasi & yaitu menyangkut sosialisasi & rekruitmen yg bertujuan memantapkan rekruitmen yg bertujuan memantapkan bangunan struktur politik dari sistem politik.bangunan struktur politik dari sistem politik.

Fungsi Sistem PolitikFungsi Sistem Politik

2 Fungsi Utama Sispol : Perumusan 2 Fungsi Utama Sispol : Perumusan kepentingan rakyat, & Pemilihan pemimpin kepentingan rakyat, & Pemilihan pemimpin

serta pejabat pembuat kep.serta pejabat pembuat kep.

Page 12: Sejarah politik

RegulatifRegulatif, merupakan penyelenggaraan , merupakan penyelenggaraan pengawa-san terhadap tingkah laku individu pengawa-san terhadap tingkah laku individu dan kelompok yang ada di dalamnya.dan kelompok yang ada di dalamnya.

EkstraktifEkstraktif, merupakan pengelolaan SDA dan , merupakan pengelolaan SDA dan SDM untuk mencapai tujuan dari sistem politik.SDM untuk mencapai tujuan dari sistem politik.

DistributiveDistributive,, hasil pengelolaan SDA untuk hasil pengelolaan SDA untuk didistri-busikan kepada masyarakat.didistri-busikan kepada masyarakat.

ResponsifResponsif, kemampuan sistem politik dlm , kemampuan sistem politik dlm menang-gapi tekanan dari masyarakat.menang-gapi tekanan dari masyarakat.

SimbolikSimbolik, efektivitas simbol dari sistem politik , efektivitas simbol dari sistem politik ter-hadap lingkungan intra dan ekstra ter-hadap lingkungan intra dan ekstra masyarakat.masyarakat.

Domestik dan InternasionalDomestik dan Internasional, suatu sistem , suatu sistem politik berinteraksi di lingkungan domestik dan politik berinteraksi di lingkungan domestik dan interna-sional. interna-sional.

Kapabilitas Sistem PolitikKapabilitas Sistem Politik

Page 13: Sejarah politik

Lanjutan ...........

1.1. Fungsi integrasi dan Fungsi integrasi dan adaptasi terhadap adaptasi terhadap masyarakat, baik ke masyarakat, baik ke dalam maupun keluar.dalam maupun keluar.

2.2. Penerapan nilai-nilai Penerapan nilai-nilai dalam masyarakat dalam masyarakat berdasarkan berdasarkan kewenangan.kewenangan.

3.3. Penggunaan kewenangan Penggunaan kewenangan atau kekuasaan, baik atau kekuasaan, baik secara sah ataupun tidak.secara sah ataupun tidak.

SISTEM SISTEM POLITIK POLITIK

MENCAKUPMENCAKUP :

Page 14: Sejarah politik

b. Ciri-ciri Umum Sistem Politikb. Ciri-ciri Umum Sistem Politik

Mempunyai kebudayaan Mempunyai kebudayaan politikpolitik ..

Menjalankan fungsi-Menjalankan fungsi-fungsifungsi ..

Memiliki spesialisasiMemiliki spesialisasi..

Merupakan sistem Merupakan sistem campurancampuran.

Sistem Politik Menurut Almond, Memiliki 4 (Empat) Ciri-ciri :

Page 15: Sejarah politik

Lanjutan .........

Cara kerja sistem politik berdasarkan input dan output yg digambarkan oleh Hoogerwerf

SISTEM EKONOMI

MASUKAN (Input)Referensi

Kebijaksanaan sarana kekuasaan

SISTEM TEKNIS

HASIL (Output)

Kebijaksanaan pemerintah

Dampak kebijaksanaan pemerintahSistem Budaya

Politik

Struktur Politik

Politik

Pengem-bangan

Integ-rasi

Dampak kebijaksanaan pemerintah

MASUKAN (INPUT)

UMPAN BALIK

UMPAN BALIK

Page 16: Sejarah politik

c. Macam-macam Sistem Politikc. Macam-macam Sistem Politik

Almond dan Powell, membagi 3 (tiga) Almond dan Powell, membagi 3 (tiga) katagori sistem politik yakni :katagori sistem politik yakni :

o Primitif yang Primitif yang intermittentintermittent (bekerja dng (bekerja dng sebentar-sebentar istirahat). sebentar-sebentar istirahat).

o Tradisional dengan struktur-struktur Tradisional dengan struktur-struktur bersifat pemerintahan politik yang bersifat pemerintahan politik yang berbeda-beda dan suatu kebudayaan berbeda-beda dan suatu kebudayaan “subyek”.“subyek”.

o Modern di mana struktur-struktur politik Modern di mana struktur-struktur politik yang berbeda-beda, berkembang dan yang berbeda-beda, berkembang dan mencerminkan aktivitas budaya politik mencerminkan aktivitas budaya politik ““participantparticipant”.”.

Page 17: Sejarah politik

Lanjutan .........

Klasifikasi sistem politik menurut Alfian :

• Otoriter/Totaliter• Anarki• Demokrasi• Demokrasi dalam transisi.

Ramlan SurbaktiRamlan Surbakti mengklasifikasikan mengklasifikasikan

sistem politik dengan kriteriasistem politik dengan kriteria : :

1.1.Otokrasi Tradisional,Otokrasi Tradisional,

2.2.Totaliter,Totaliter,

3.3.Demokrasi,Demokrasi,

4.4.Negara BerkembangNegara Berkembang

Page 18: Sejarah politik

Lanjutan .........

Menurut Almond dan Coleman, macam-macam sistem politik yg banyak berlaku di negara berkembang :

1. Demokrasi Politik,

2. Demokrasi Terpimpin,

3. Oligarki Pembangunan,

4. Oligarki Totaliter,

5. Oligarki Tradisional

SISTEM SISTEM POLITIPOLITI

KK

Page 19: Sejarah politik

d. Demokrasi Sebagai Sistem Politikd. Demokrasi Sebagai Sistem Politik

Menurut Bingham Powel, Jr., sistem Menurut Bingham Powel, Jr., sistem politik politik

demokrasi ditandai :demokrasi ditandai :• Legitimasi pemerintah didasarkan pada klaim bahwa Legitimasi pemerintah didasarkan pada klaim bahwa

pemerin-tah tersebut mewakili keinginan rakyatnya. pemerin-tah tersebut mewakili keinginan rakyatnya.

• Pengaturan yg mengorganisasikan perundingan Pengaturan yg mengorganisasikan perundingan untuk mem-peroleh legitimasi, dilaksanakan melalui untuk mem-peroleh legitimasi, dilaksanakan melalui pemilu. pemilu.

• Sebagian besar orang dewasa dapat mengikuti Sebagian besar orang dewasa dapat mengikuti proses pemili-han (memilih/dipilih).proses pemili-han (memilih/dipilih).

• Penduduk memilih secara rahasia dan tanpa Penduduk memilih secara rahasia dan tanpa dipaksa.dipaksa.

• Masyarakat dan pemimpin menikmati hak-hak dasar Masyarakat dan pemimpin menikmati hak-hak dasar (kebe-basan berbicara, berorganisasi dan pers). (kebe-basan berbicara, berorganisasi dan pers). Setiap partai politik berusaha untuk memperoleh Setiap partai politik berusaha untuk memperoleh dukungan.dukungan.

Page 20: Sejarah politik

1.1. Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 orang.orang.

2.2. Diberikan “wacana” atau kliping sesuai dengan topik Diberikan “wacana” atau kliping sesuai dengan topik pembelejaran. pembelejaran.

3.3. Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok serta memberi tanggapan dan menemukan ide pokok serta memberi tanggapan terhadap wacana/kliping, dan ditulis pada lembar terhadap wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas.kertas.

4.4. Mempresentasikan atau membacakan hasil Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.kelompok.

5.5. Buatlah kesimpulan bersama.Buatlah kesimpulan bersama.

6.6. Penutup.Penutup.

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Infra Struktur Setelah mempelajari materi-materi tentang : Infra Struktur Politik dan Supra Struktur Politik, lakukan Strategi Politik dan Supra Struktur Politik, lakukan Strategi Pembelajaran dengan Penugasan Pembelajaran dengan Penugasan Cooperative Integrated Cooperative Integrated Reading and CompositionReading and Composition (CIRC) atau Kooperatif Terpadu (CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan MenulisMembaca dan Menulis ::

Penugasan Praktik Penugasan Praktik KewarganegaraanKewarganegaraan

2

Page 21: Sejarah politik

a. Infrastruktur Politika. Infrastruktur Politik

Berdasarkan teori politik, infra strukturBerdasarkan teori politik, infra strukturpolitik mencakup :politik mencakup : a.a. Partai politik (Partai politik (political partypolitical party), ),

b.b. Kelompok kepentingan (Kelompok kepentingan (interest groupinterest group), ),

c.c. Kelompok penekan (Kelompok penekan (pressure grouppressure group), ),

d.d. Media komunikasi politik (Media komunikasi politik (political political communication mediacommunication media), dan ), dan

e.e. Tokoh politik (Tokoh politik (political figurepolitical figure).).

2. Supra Struktur & Infra Struktur Politik di Indonesia

Page 22: Sejarah politik

Hak dasar sebagai bangsa yg merdeka dan berdaulat serta bebas dari segala macam bentuk penjajahan (Pembukaan UUD 1945, alinea I), dan hak dasar sebagai warga negara :

• Sebagai warga negara dan penduduk Indonesia (Pasal 26), • Bersamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan

(Pasal 27 ayat (1)), • Memperoleh pekerjaan & penghidupan yg layak (Pasa 27

ayat 2),• Kemerdekaan berserikat, mengeluarkan pikiran lisan dan

tulisan (Pasal 28), • Mempertahankan hidup sebagai hak asasi manusia (Pasal

28A)• Jaminan beragama dan pelaksanaanya (Pasal 29 ayat (2)), • Ikut serta dalam usaha hankam negara (Pasal 30), • Mendapat pendidikan (Pasal 31), • Mengembangkan kebudayaan nasional (Pasal 32), • Mengembangkan usaha di bidang ekonomi (Pasal 33) dan • Jaminan pemeliharaan sebagai fakir miskin (Pasal 34).

Lanjutan ...........

Page 23: Sejarah politik

b.b. Partai Politik (Partai Politik (Political PartaiPolitical Partai) di Indonesia) di Indonesia

Eksistensi parpol mrp prasyarat, baik sbg sarana

penyaluran aspi-rasi

rakyat, mau-pun dalam

proses penyelenggar

aan negara melalui wakil-

wakilnya di dalam badan perwakilan

rakyat.

Cara Memperoleh Cara Memperoleh Kekuasaan ; Kekuasaan ;

PertamaPertama, secara legal , secara legal (ikut pemilu legislatif). (ikut pemilu legislatif).

KeduaKedua, secara ilegal , secara ilegal (melakukan subversib, (melakukan subversib, revolusi atau revolusi atau coup coup d`etat)d`etat)..

Page 24: Sejarah politik

1) Masa Pra Kemerdekaan

Budi Utomo (Jkt, 20 Mei 1908), mrp organisasi Budi Utomo (Jkt, 20 Mei 1908), mrp organisasi modern pertama yg melakukan perlawanan scr modern pertama yg melakukan perlawanan scr

non fisik.non fisik.

Dlm Dlm perkemba-perkemba-ngannya ngannya menjadi menjadi

partai-partai partai-partai politik yang politik yang

didukung didukung kaum kaum

terpelajar terpelajar dan buruh dan buruh

tani.tani.

Sarekat Islam (1912), Muhammadiyah (1912), Indische Partij (1912), PKI (1921), PNI (1927), Partai Rakyat Indonesia

(1930), Partai Indonesia (1931), Partai Indonesia Raya

(1931).

Page 25: Sejarah politik

2)2) Masa Pasca Kemerdekaan (Tahun 1945 – 1965)Masa Pasca Kemerdekaan (Tahun 1945 – 1965)

Tumbuh suburnya partai-partai politik, Tumbuh suburnya partai-partai politik, didasarkan pada Maklumat Pemerintah tgl. 3 didasarkan pada Maklumat Pemerintah tgl. 3

Nov 1945Nov 1945..KLASIFIKASI PARTAI POLITIK MENURUT DASAR/ASASNYAKLASIFIKASI PARTAI POLITIK MENURUT DASAR/ASASNYA

KetuhananKetuhanan KebangsaanKebangsaan MarxismeMarxisme NasionalismeNasionalisme

Partai Masjumi, Partai Sjarikat

Indonesia, Pergerakan

Tarbiyan Islamiah (Perti),

Partai Kristen Indonesia (Parkindo),

Dll.

Partai Komunis Indonesia (PKI)

Partai Sosialis Indonesia

Partai Murba

Partai Buruh

Permai

Partai Demokrat Tionghoa (PTDI)Partai Indonesia Nasional (PIN)IPKI

Partai Nasional Indonesia (PNI) Partai Indonesia Raya

(Parindra) Partai Rakyat Indonesia (PRI) Partai Demokrasi Rakyat

(Banteng) Partai Rakyat Nasional (PRN) Partai Kebangsaan Indonesia

(Parki) Dll.

Page 26: Sejarah politik

Alfian, mengelompokkan partai politik hasil

Pemilu 1955 :1. Aliran Nasionalis (Partai Buruh, PNI, PRN,

PIR Hazairin, Parindra, SKI, dan PIR-Wongsonegoro).

2. Partai Islam (Masjumi, NU, PSII, dan Perti).

3. Aliran Komunis (PKI, SOBSI dan BTI).

4. Aliran Sosialis (PSI, dan GTI).

5. Aliran Kristen (Partai Katolik, dan Parkindo).

Lanjutan ...........

Page 27: Sejarah politik

Kehidupan politik masa demokrasi liberal Kehidupan politik masa demokrasi liberal (1955 – 1959), banyak ditandai pergantian (1955 – 1959), banyak ditandai pergantian kabinet. kabinet.

Persaingan antar elit partai politik besar, Persaingan antar elit partai politik besar, telah mem-bawa negara pada instabilitas telah mem-bawa negara pada instabilitas politik, sehingga mandeknya pemb ekonomi politik, sehingga mandeknya pemb ekonomi & rawannya keamanan.& rawannya keamanan.

Lanjutan ...........

Akibat konflik berkepanjangan Akibat konflik berkepanjangan pada Badan Konstituante pada Badan Konstituante

(merumuskan UUD yang bersifat), (merumuskan UUD yang bersifat), mendorong Presiden Soekarno mendorong Presiden Soekarno

mengeluarkan Dekrit Presiden 5 mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang selanjutnya Juli 1959 yang selanjutnya

melahirkan demokrasi terpimpin.melahirkan demokrasi terpimpin.

Page 28: Sejarah politik

3)3) Masa Orde Baru (Tahun 1966 - 1998)Masa Orde Baru (Tahun 1966 - 1998)

Orde Baru (1966)

melakukan pembenahan institusi

politik, karena jumlah

parpol yang banyak,

tidak menjamin stabilitas politik

Parpol Peserta Pemilu 1971 Parpol Peserta Pemilu 1971 ::

• Golongan Karya (Golkar),Golongan Karya (Golkar),• Partai Nasional Indonesia Partai Nasional Indonesia

(PNI),(PNI),• Nahdatul Ulama (NU),Nahdatul Ulama (NU),• Partai Katolik,Partai Katolik,• Partai Murba,Partai Murba,• Partai Syarikat Islam Indonesia Partai Syarikat Islam Indonesia

(PSII),(PSII),• Ikatan Pendukung Ikatan Pendukung

Kemerdekaan Indonesia (IPKI),Kemerdekaan Indonesia (IPKI),• Partai Kristen Indonesia Partai Kristen Indonesia

(Parkindo),(Parkindo),• Partai Muslimin Indonesia Partai Muslimin Indonesia

(Parmusi),(Parmusi),• Partai Islam Perti (Persatuan Partai Islam Perti (Persatuan

Tarbiyah Islamiyah)Tarbiyah Islamiyah)..

Page 29: Sejarah politik

Lanjutan ...........

Hasil Pemilu 1971, menunjukkan kemenangan Golkar.

BerdasarkBerdasarkan UU No. an UU No. 3 Tahun 3 Tahun 1975, 1975, Pemilu Pemilu 1977 & 1977 & 1982 1982 hanya hanya

diikuti 3 diikuti 3 (tiga) (tiga)

peserta :peserta :

PPP (ke-Islaman & ideologi Islam)

Golkar (kekaryaan dan keadilan sosial)

PDI (demokrasi, kebangsaan/ nasionalisme dan keadilan).

Terjadi penyederhanaan partai politik ; Partai berbasis Islam (NU, Parmusi, PSII,

dan Partai Islam) menjadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP);

Partai berbasis sosialis dan nasionalis (Parkindo, Partai Katolik, PNI, Murba dan IPKI) menjadi Partai Demokrasi Indonesia

(PDI).

Page 30: Sejarah politik

Lanjutan ...........

Perbandingan Perolehan Suara Partai Perbandingan Perolehan Suara Partai Peserta Pemilu Selama Orde BaruPeserta Pemilu Selama Orde Baru

NoNoTahun Tahun PemilPemil

uu

Partai Politik Peserta PemiluPartai Politik Peserta Pemilu

Partai Partai Persatuan Persatuan

Pembangunan Pembangunan (PPP)(PPP)

Golongan Karya Golongan Karya (Golkar)(Golkar)

Partai Partai Demokrasi Demokrasi Indonesia Indonesia

(PDI)(PDI)

1.1. 19711971 14.833.942 (96)14.833.942 (96) 34.348.673 34.348.673 (236)(236)

5.516.849 (30)5.516.849 (30)

2.2. 19771977 18.722.138 (99)18.722.138 (99) 39.313.354 39.313.354 (232)(232)

5.459.987 (29)5.459.987 (29)

3.3. 19821982 20.871.880 (94)20.871.880 (94) 48.334.724 48.334.724 (242)(242)

5.919.702 (24)5.919.702 (24)

4.4. 19871987 13.701.428 (61)13.701.428 (61) 62.783.680 62.783.680 (299)(299)

9.324.708 (40)9.324.708 (40)

5.5. 19921992 16.624.647 (62)16.624.647 (62) 66.599.331 66.599.331 (282)(282)

14.565.556 (56)14.565.556 (56)

6.6. 19971997 25.340.028 (89)25.340.028 (89) 84.187.907 84.187.907 (325)(325)

3.463.225 (11)3.463.225 (11)

Page 31: Sejarah politik

4) Masa/ Era Reformasi (Tahun 1999 s.d. Sekarang)

Berdasarkan UU No. 3/1999, partai-partai Berdasarkan UU No. 3/1999, partai-partai politik di Indonesia diberikan kesempatan politik di Indonesia diberikan kesempatan

hidup kembali mengikuti pemilu multi hidup kembali mengikuti pemilu multi partai (diikuti 48 parpol). partai (diikuti 48 parpol).

NNoo

Nama Partai PolitikNama Partai Politik NNoo

Nama Partai PolitikNama Partai Politik

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.

Partai Indonesia Baru (PIB)Partai Kristen Indonesia (Krisna)Partai Nasional Indonesia (PNI)Partai Aliansi Demokrat IndonesiaP. Kebangkitan Muslim Indonesia Partai Umat Islam (PUI)Partai Kebangkitan Umat (PKU)Partai Masyumi Baru (PMB)P. Persatuan Pembangunan (PPP)P. Syarikat Islam Indonesia (PSII)P. Demokrasi Indonesia Perj (PDIP)

12.13.14.15.16.17.18.19.20.48.

Partai Kebangsaan Merdeka (PKM)P. Demokrasi Kasih Bangsa (PDKB)Partai Amanat Nasional (PAN)Partai Rakyat Demokrat (PRD)P. Syarikat Islam Indonesia 1905Partai Katolik DemokratPartai Pilihan Rakyat (Pilar)Partai Rakyat Indonesia (PARI)Partai Bulan Bintang (PBB)Partai Pekerja Indonesia

Page 32: Sejarah politik

c. Kelompok Kepentingan (Interest Group)

Jenis-jenis kelompok kepentingan : Kelompok Anomik (kelompok spontan &

tidak memiliki nilai/norma), Kelompok Asosiasional (biasanya jarang

terorganisir dan kegiatannya kadang-kadang),

Kelompok Institusional ( mrp kelompok pendukung kepentingan institusional ; seperti partai politik, korporasi bisnis, dll.),

Kelompok Assosiasonal (mrp kelompok yg terorga-nisir yg menyatakan kepentingan dari suatu kelompok dan memiliki prosedur teratur).

Page 33: Sejarah politik

Kegiatan kelompok kepentingan di dalam Kegiatan kelompok kepentingan di dalam suatu negara, sangat bergantung kepada suatu negara, sangat bergantung kepada sistem politik pemerintah apakah sistem politik pemerintah apakah menerapkan sistem kepartaian tunggal/ dua menerapkan sistem kepartaian tunggal/ dua partai/ lebih.partai/ lebih.

Lanjutan ...........

Pada sistem partai Pada sistem partai tunggal, kelompok tunggal, kelompok

kepentingan sangat kepentingan sangat dibatasi, karena dibatasi, karena pemerintahan pemerintahan totaliter. Pada totaliter. Pada

umumnya dianut umumnya dianut oleh negara oleh negara

komunis (Rusia, komunis (Rusia, RRC, Vietnam, RRC, Vietnam,

Korea Utara, Kuba Korea Utara, Kuba dll.).dll.).

Pada sistem dua Pada sistem dua partai/ lebih, partai/ lebih,

kelompok kelompok kepentingan kepentingan berpeluang berpeluang tumbuh dan tumbuh dan berkembang berkembang

dengan pesat. dengan pesat. Pada umumnya Pada umumnya

dianut oleh dianut oleh negara-negara negara-negara

yang Demokratis. yang Demokratis.

Page 34: Sejarah politik

d. Kelompok Penekan (Pressure Group)

Kelompok penekan, dpt dipergunakan Kelompok penekan, dpt dipergunakan rakyat untuk menyalurkan aspirasinya dgn rakyat untuk menyalurkan aspirasinya dgn sasaran mempengaruhi atau membentuk sasaran mempengaruhi atau membentuk kebijaksanaan pemerintah.kebijaksanaan pemerintah. Lembaga Swadaya Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM), Masyarakat (LSM), Organisasi sosial Organisasi sosial

keagamaan, keagamaan, Organisasi Kepemudaan, Organisasi Kepemudaan, Organisasi Lingkungan Organisasi Lingkungan

Hidup, Hidup, Organisasi pembela Organisasi pembela

Hukum dan HAM, Hukum dan HAM, Yayasan atau Badan Yayasan atau Badan

hukum lainnya. hukum lainnya.

Contoh Contoh institusi institusi

Kelompok Kelompok penekanpenekan

Page 35: Sejarah politik

e. Media Komunikasi Politik (Political Communication Media)

Media komunikasi politik, dpt berfungsi utk Media komunikasi politik, dpt berfungsi utk menyam-paikan informasi dan persuasi menyam-paikan informasi dan persuasi

mengenai politik baik dari pemerintah kpd mengenai politik baik dari pemerintah kpd masyarakat maupun sebaliknya. masyarakat maupun sebaliknya.

Dapat memainkan Dapat memainkan peran penting thd peran penting thd

penyampaian penyampaian informasi serta informasi serta pembentukan pembentukan

/mengubah pendapat /mengubah pendapat umum dan sikap politik umum dan sikap politik

publik.publik.

Media Media komunikasi ; komunikasi ; surat kabar, surat kabar,

telefon, telefon, faximile, faximile, internet, internet,

televisi, radio, televisi, radio, film, dan film, dan

sebagainya.sebagainya.

Page 36: Sejarah politik

f. Tokoh Politik (Political Figure)

Pengangkatan tokoh politik dilakukan Pengangkatan tokoh politik dilakukan melalui proses :melalui proses :

Transformasi dari peranan-Transformasi dari peranan-peranan non-politis peranan non-politis (keagamaan, kebudayaan, (keagamaan, kebudayaan, status sosial, dll.) untuk status sosial, dll.) untuk memainkan peranan politik memainkan peranan politik yang bersifat khusus.yang bersifat khusus.

Pengangkatan dan Pengangkatan dan penugasan untuk penugasan untuk menjalankan tugas-tugas menjalankan tugas-tugas politik.politik.

Page 37: Sejarah politik

Legitimati elit politik, Legitimati elit politik,

Masalah kekuasaan,Masalah kekuasaan,

Representativitas elit politik, Representativitas elit politik, dandan

Hubungan antara pengang-Hubungan antara pengang-katan tokoh-tokoh politik katan tokoh-tokoh politik dengan perubahan politik.dengan perubahan politik.

Menurut Lester G. Seligman, bahwa proses Menurut Lester G. Seligman, bahwa proses pengangkatan tokoh-tokoh politik berkaitan dgn :pengangkatan tokoh-tokoh politik berkaitan dgn :

Lanjutan ...........

Page 38: Sejarah politik

g. Suprastruktur Politikg. Suprastruktur Politik

Merupakan Merupakan mesin mesin

politik resmi politik resmi sebagai sebagai

penggerak penggerak politik politik

formal.formal.

Pada Negara Monarki, Pada Negara Monarki, pemerintahan dikuasi oleh pemerintahan dikuasi oleh keluarga bangsawan. keluarga bangsawan. Raja/Ratu, berperan sebagai Raja/Ratu, berperan sebagai lambang kebesaran/alat lambang kebesaran/alat pemersatu. Kabinet dpt pemersatu. Kabinet dpt dibentuk berdasarkan pemilu dibentuk berdasarkan pemilu (tergan- tung tkt (tergan- tung tkt pendemokrasiannya). pendemokrasiannya). Pada Negara Republik, elit Pada Negara Republik, elit politik ada yang memegang politik ada yang memegang kekuasaannya secara diktator. kekuasaannya secara diktator. Namun juga banyak yang Namun juga banyak yang bersifat demokratis bersifat demokratis (tergantung Konstitusi/UUD (tergantung Konstitusi/UUD negaranya). negaranya).

Page 39: Sejarah politik

Lanjutan ...........

Perkembangan ketatanegaraan modern, pd Perkembangan ketatanegaraan modern, pd umumnya umumnya

elit politik pemerintah dibagi dalam elit politik pemerintah dibagi dalam kekuasaan :kekuasaan :

Eksekutif (pelaksana undang-undang), Eksekutif (pelaksana undang-undang), Legislatif (pembuat undang-undang), dan Legislatif (pembuat undang-undang), dan Yudikatif (mengadili pelanggaran undang-Yudikatif (mengadili pelanggaran undang-

undang) undang)

Dgn sistem pembagian atau pemisahan Dgn sistem pembagian atau pemisahan kekuasaan.kekuasaan.

Didukung infra Didukung infra struktur politik struktur politik (rakyat, partai (rakyat, partai

politik & ormas), politik & ormas), dlm pemerintahan dlm pemerintahan

melalui wakil-melalui wakil-wakilnya.wakilnya.

Supra Supra struktur struktur politik politik

mantapmantap

HARUSHARUS

Page 40: Sejarah politik

Lanjutan ...........

Mekanisme pemerintahan (Mekanisme pemerintahan (infrastruktur dan infrastruktur dan suprastruktur politiksuprastruktur politik) dapat memenuhi ) dapat memenuhi fungsinya, manakala Sistem Politik mampu :fungsinya, manakala Sistem Politik mampu :

1.1.Mempertahankan pola (tata cara, norma-Mempertahankan pola (tata cara, norma-norma dan prosedur-prosedur yang norma dan prosedur-prosedur yang berlaku).berlaku).

2.2.Menyelesaikan ketegangan Menyelesaikan ketegangan (menyelesaikan, konflik & perbedaan (menyelesaikan, konflik & perbedaan pendapat) yg memuaskan semua pihak.pendapat) yg memuaskan semua pihak.

3.3.Melakukan perubahan (kemampuan Melakukan perubahan (kemampuan adaptasi dgn perkembangan baik di dalam adaptasi dgn perkembangan baik di dalam maupun luar negeri).maupun luar negeri).

4.4.Mewujudkan tujuan nasional (kristalisasi Mewujudkan tujuan nasional (kristalisasi keinginan masyarakat untuk mencapai keinginan masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut).tujuan tersebut).

5.5.Mengintegrasikan & menjamin keutuhan Mengintegrasikan & menjamin keutuhan seluruh sistem.seluruh sistem.

Page 41: Sejarah politik

Penugasan Praktik Penugasan Praktik KewarganegaraanKewarganegaraan

2

Langkah-langkah :

• Bentuk kelompok dgn anggota antara 3 – 4 orang.

• Diberikan “wacana” atau kliping sesuai dengan topik pembelejaran.

• Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok serta memberi tanggapan thd wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas.

• Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.

• Buatlah kesimpulan bersama.

• Penutup.

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pewarganegaraan di Indonesia dan Hilangnya kewarganegaraan di Indonesia, lakukan Strategi Pembelajaran dengan Penugasan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis.

Page 42: Sejarah politik

Waktu : 4 x 45 MenitWaktu : 4 x 45 Menit

Standar Kompetensi :6.

Menganalisis Sistem Politik di Indonesia..

Kompetensi Dasar :Kompetensi Dasar :6.2. 6.2.

MendeskripsikMendeskripsikan an

perbedaan perbedaan sistem sistem

politik di politik di berbagai berbagai

negara.negara. 6.3. 6.3. Menampilkan Menampilkan peran serta peran serta

dalam dalam sistem politik sistem politik

di di Indonesia.Indonesia.

Page 43: Sejarah politik

(Indikator)(Indikator)Hasil Yang Diharapkan :Hasil Yang Diharapkan :

Mendeskripsikan pendekatan sistem politik negara.

Menganalisis perbedaan sistem politik negara (Inggris, RRC, dan Republik Indonesia).

Menganalisis partisipasi politik warga negara. Menganalisis faktor-faktor pendukung

partisipasi politik.

Page 44: Sejarah politik

Pendekatan Sistem Politik Pendekatan Sistem Politik NegaraNegara

Perbedaan Sistem Politik NegaraPerbedaan Sistem Politik Negara

InggrisInggris RRCRRC IndonesiaIndonesia

Partisipasi Partisipasi Politik WNPolitik WN

Faktor-faktor Faktor-faktor Pendukung Pendukung

Partisipasi Pol.Partisipasi Pol.

PERBEDAAN PERBEDAAN SISTEM POLITIK SISTEM POLITIK

DAN PERAN DAN PERAN SERTA DALAM SERTA DALAM

SISTEM POLITIK SISTEM POLITIK DI DI INDONESIAINDONESIA

Bentuk PartisipasiBentuk Partisipasi

Tingkatan PartisipasiTingkatan Partisipasi

Pendidikan PolitikPendidikan Politik

Kesadaran PolitikKesadaran Politik

Sosialisasi PolitikSosialisasi Politik

Page 45: Sejarah politik

Sejarah Sosiologis Kultural / Budaya Psycho-Sosial

(Kejiwaan masyarakat) Filsafat Ideologi Konstitusi dan Hukum

Setiap negara memiliki sistem politik yang berbeda. Utk Setiap negara memiliki sistem politik yang berbeda. Utk mempelajari proses politik suatu negara diper-lukan mempelajari proses politik suatu negara diper-lukan beberapa pendekatan :beberapa pendekatan :

a. Pendekatan Sistem Politik Negaraa. Pendekatan Sistem Politik Negara

PENDEKATAN PENDEKATAN YANG YANG

DILAKUKAN DILAKUKAN DIDASARKAN DIDASARKAN

PADA :PADA :

3. Perbedaan Sistem Politik Di Berbagai Negara3. Perbedaan Sistem Politik Di Berbagai Negara

Page 46: Sejarah politik

b. Perbedaan Sistem Politik Negarab. Perbedaan Sistem Politik Negara

a). Sistem Politik Negara Inggrisa). Sistem Politik Negara Inggris

NoNoFaktor Yang Faktor Yang MempengarMempengar

uhiuhiUraian / KeteranganUraian / Keterangan

1.1. Latar Latar Belakang Belakang SejarahSejarah

Sejak abad 19, Inggris berubah menjadi Sejak abad 19, Inggris berubah menjadi masyarakat industri modern. Para politisi mulai masyarakat industri modern. Para politisi mulai menyesuaiakan sistem politik tsb. Mereka juga menyesuaiakan sistem politik tsb. Mereka juga dihadapkan pada masalah upaya memba-ngun dihadapkan pada masalah upaya memba-ngun kesejahteraan warganegaranya. kesejahteraan warganegaranya.

2.2. Kondisi Kondisi SosiologisSosiologis

Kondisi masyarakat Inggris dalam waktu cepat Kondisi masyarakat Inggris dalam waktu cepat mampu bersaing dengan negara–negara lain mampu bersaing dengan negara–negara lain yang lebih dahulu merintis ke arah yang lebih dahulu merintis ke arah industrialisasi. Meskipun masyarakat Inggris industrialisasi. Meskipun masyarakat Inggris ”bersifat kekotaan”, namun tetap menghendaki ”bersifat kekotaan”, namun tetap menghendaki sistem monarki dengan satu raja dan banyak sistem monarki dengan satu raja dan banyak bangsa.bangsa.

3.3. Kondisi Kondisi Kultural/ Kultural/ BudayaBudaya

Sebagian masyarakat Inggris dikenal sebagai Sebagian masyarakat Inggris dikenal sebagai masyarakat yang disiplin dan taat pada aturan. masyarakat yang disiplin dan taat pada aturan. Nilai-nilai dan kebudayaan politik diwariskan dari Nilai-nilai dan kebudayaan politik diwariskan dari generasi ke generasi melalui suatu rangkaian generasi ke generasi melalui suatu rangkaian pengalaman dalam keluarga, di sekolah dan pengalaman dalam keluarga, di sekolah dan ditempat kerja. ditempat kerja.

Page 47: Sejarah politik

Lanjutan ...........

4. Kondisi Psycho-Sosial / Kejiwaan masyarakat

Mayoritas masyarakat sangat menghormati simbol-simbol kekuasaan negara (ratu/raja, lembaga pemerintah, dll). Mereka senantiasa menunjukkan ketaatannya kepada undang-undang politik azasi.

5. Pedoman Filsafat

Masyarakat sangat mendukung rejim yang berkuasa, manakala para penguasa juga mentaati undang-undang politik asasi, dan jika dilanggar maka akan mengahadapi perlawanan. Kejahatan sangat tercela dan dianggap melawan masyarakat.

6. Paham atau Ideologi yang diterapkan

Penerapan ideologi negara, adalah ideologi liberal. Dalam kehidupan sehari-hari, sangat menghormati kebebasan dan hak-hak asasi manusia.

7. Pedoman Konstitusi dan Hukum

Kekuasaan pemerintah, lebih banyak dibatasi oleh konvensi dari pada hukum formal. Rakyat hidup dalam ketenangan dan kepastian hukum, karena pemerintah memberikan perlindungan hukum yang baik dan penghormatan terhadap hak-hak asasi warganegaranya. Aturan yang dibuat, ditaati oleh semua komponen elit politik, pemerintah maupun masyarakat demi jaminan keamanan dan kesejahteraan bersama.

Page 48: Sejarah politik

Lanjutan ...........

Penyelenggaraan pemerintah, dilaksanakan Penyelenggaraan pemerintah, dilaksanakan oleh :oleh : Kabinet (Perdana menteri dan dewan menteri) serta

parlemen (Majelis Rendah dan Majelis Tinggi).

Parlemen dalam merumuskan kebijakan pemerintah dibatasi, karena cara kerjanya diawasi oleh kabinet.

Perdana Menteri dapat memastikan bahwa setiap usul yang diajukan pemerintahnya, akan disetujui dalam bentuk yang dikehendaki parlemen.

Page 49: Sejarah politik

NoFaktor Yang

Mempengaruhi

Uraian / Keterangan

1. Latar Belakang Sejarah

Proses kehidupan sistem politik di China, merupakan produk revolusi menggantikan sistem kerajaan yang telah bertahan berabad-abad. Revolusi demi revolusi, menjadikan Partai Komunis Cina (PKC) sebagai penguasa dan membentuk pemerintahan komunis sampai dengan sekarang.

2. Kondisi Sosiologis

Pada masyarakat Cina, lembaga-lembaga sosial yang dominan adalah keluarga. Mereka mengakui wewenang kekuasaan para pemimpinnya atas tingkah laku sosialnya. Kesetiaan harus diarahkan pada kepentingan kolektif dan bukan pada ikatan-ikatan pribadi.

3. Kondisi Kultural/ Budaya

Pemerintah Cina sejak tahun 1949, telah mengupayakan pendidikan sabagai salah satu alat yang paling efektif untuk mengubah sikap politik orang-orang Cina. Melalui pendidikan, masyarakat ikut menanggung beban sosialisasi dan menciptakan masyarakat yang melek huruf sebagai syarat pendidikan politik dan keterlibatan politik.

b). Sistem Politik Negara RRCb). Sistem Politik Negara RRC

Page 50: Sejarah politik

Lanjutan ...........

4. Kondisi Psycho-Sosial / Kejiwaan masyarakat

Negara Cina memiliki wilayah dan penduduk terbesar di dunia. Sebelum menjadikan Partai Komunis Cina berkuasa, selalu dilanda perang saudara. Dewasa ini, mereka bangga karena memiliki kekayaan budaya tinggi yang diwariskan oleh para pendahulunya.

5. Pedoman Filsafat

Mayoritas masyarakat Cina memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi. Sifat-sifat antusiasme, kepahlawanan, pengorbanan, dan usaha bersama – mendapatkan nilai tinggi. Azas percaya diri sendiri mempunyai implikasi nasional maupun internasional.

6. Paham atau

Ideologi yang diterapka

n

Revolusi Cina telah berlangsung selama puluhan tahun sebelum partai komunis menjadi kekuatan yang besar dalam politik Cina dan mulai menguasai pemerintahannya. Anti imperialisme merupakan unsur paling kuat dalam pembentukan ideologi komunis.

7. Pedoman Konstitusi dan Hukum

Berdasarkan Konstitusi 1954, organ wewenang negara tertinggi dan pemegang wewenang legislatif adalah ”Konggres Rakyat Nasional” (KRN). Selain KRN, adalah Dewan Negara (Perdana Menteri, Wakil-wakil Perdana Menteri dan kepala-kepala dari semua kementerian dan komisi). Selain itu juga ada Mahkamah Rakyat Tertinggi dan Kejakasaan Rakyat Tertinggi.

Page 51: Sejarah politik

Lanjutan ...........

Penguasa Komunis Cina selalu berupaya :

Mengikutsertakan warganya dalam kegiatan politik secara teratur dan terorganisir melalui ; gerakan masa, keanggotaan dalam organisasi masa, dan partisipasi dalam pengelolaan unit-unit produksi).

Dalam kaderisasi calon-calon pemimpin komunis, dilakukan ; rekruitmen aktivis, kader dan anggota partai.

Masuk menjadi anggota PKC merupakan tindakan yang menentukan dalam rekruitmen politik yang akan memperoleh promosi dan kekuasaan.

Page 52: Sejarah politik

c). Sistem Politik Negara Republik Indonesiac). Sistem Politik Negara Republik Indonesia

NoFaktor Yang Mempengar

uhiUraian / Keterangan

1. Latar Belakang Sejarah

Bangsa Indonesia harus menghadapi kolonial Belanda dan bala tentara Jepang untuk mewujudkan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Pasca proklamasi kemerdekaan, para pemimpin Indonesia terlibat dalam proses politik dengan mencari format berdasarkan demokrasi Pancasila.

2. Kondisi Sosiologis

Masyarakat Indonesia yang multi agama, ras dan antar golongan telah dipersatukan dalam kesatuan politik dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan demikian, upaya saling menghormati dan kerja sama dalam membangun kerukunan hidup penting untuk ditegakkan.

3. Kondisi Kultural/ Budaya

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibangun atas dasar sendi-sendi multi kultural. Bangsa Indonesia memiliki semangat untuk selalu menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, serta rela berkorban untuk bangsa dan negaranya. Budaya musyawarah, toleransi, dan saling menghormati telah diwariskan kepada calon-calon pemimpin melalui jalur-jalur pendidikan formal, in-formal, maupun nor-formal.

Page 53: Sejarah politik

Lanjutan ...........

4. Kondisi Psycho-Sosial / Kejiwaan masyarakat

Bangsa Indonesia, sebelum menjadikan Pancasila sebagai dasar negara selalu dapat dipecah belah oleh bangsa lain. Dengan semangat rela berkorban dan cinta tanah air bangsa Indonesia mampu sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Bangsa Indonesia sangat menentang segala mecam bentuk penjajahan.

5. Pedoman Filsafat

Pancasila dalam sistem politik Indonesia, telah dijadikan dasar dan motivasi dalam segala sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasionalnya sebagaimana terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945.

6. Paham atau Ideologi yang diterapkan

Ideologi negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila, akan selalu dikaitkan dengan proses politik dalam pengaturan penyelengga-raan pemerintahan negara yang meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dalam struktur politik, Pancasila menjadi sumber segala sumber hukum.

7. Pedoman Konstitusi dan Hukum

Sejak pemilu 2004, presiden dipilih oleh rakyat sehingga tanggung jawabnya kepada rakyat. Lembaga negara, terdiri dari ; MPR, Presiden, DPR, Badan Pengawas Keuangan (BPK), dan Mahkamah Agung.

Page 54: Sejarah politik

Demokrasi di Indonesia dgn sistem demokrasi

Pancasila dengan prinsip :a. Harus berdasarkan Pancasila sebagaimana

disebut di dalam Pembukaan UUD 1945, serta penjabaran-nya dalam Batang Tubuh & Penjelasan UUD 1945.

b.Menghargai dan melindungi hak-hak asasi manusia.

c.Dalam ketatanegaraan, harus berdasar atas kelem-bagaan yang diharapkan segala sesuatunya dapat diselesaikan melalui saluran-saluran tertentu sesuai UUD 1945.

d.Bersendi atas hukum sebagaimana dijelaskan di dlm penjelasan UUD 1945.

Lanjutan ...........

Page 55: Sejarah politik

Lanjutan ...........

Sistem politik Demokrasi Pancasila Sistem politik Demokrasi Pancasila menghargai nilai-menghargai nilai-

nilai musyawarah sebagai berikut:nilai musyawarah sebagai berikut:1.1.Mengutamakan kepentingan negara dan Mengutamakan kepentingan negara dan

masyarakat;masyarakat;2.2.Tidak memaksakan kehendak kepada orang Tidak memaksakan kehendak kepada orang

lain;lain;3.3.Mengutamakan musyawarah dalam Mengutamakan musyawarah dalam

mengambil keputusan untuk kepentingan mengambil keputusan untuk kepentingan bersama;bersama;

4.4.Musyawarah harus diliputi olh semangat Musyawarah harus diliputi olh semangat kekeluargaan;kekeluargaan;

5.5.Dengan itikad baik dan rasa tanggungjawab Dengan itikad baik dan rasa tanggungjawab menerima dan melaksanakan keputusan menerima dan melaksanakan keputusan musyawarah;musyawarah;

6.6.Musyawarah dilakukan dengan akal sehat Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur;dan sesuai dengan hati nurani yang luhur;

7.7.Keputusan yang diambil harus dapat Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung-jawabkan secara moral dipertanggung-jawabkan secara moral kepada Tuhan YME, menjun-jung tinggi kepada Tuhan YME, menjun-jung tinggi harkat & martabat manusia, serta nilai-nilai harkat & martabat manusia, serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.kebenaran dan keadilan.

Page 56: Sejarah politik

Lanjutan ...........

Demokrasi Pancasila pada hakikatnya Demokrasi Pancasila pada hakikatnya demokrasi demokrasi

yang bercorak khas Indonesia, yang yang bercorak khas Indonesia, yang penerapannya penerapannya

dijabarkan dalam :dijabarkan dalam : Pemerintahan Berdasarkan Hukum.Pemerintahan Berdasarkan Hukum. Perlindungan terhadap Hak Asasi ManusiaPerlindungan terhadap Hak Asasi Manusia Pengambilan Keputusan Berdasakan MusyawarahPengambilan Keputusan Berdasakan Musyawarah Peradilan yang Bebas dan MerdekaPeradilan yang Bebas dan Merdeka Partai Politik (Parpol) dan Organisasi Sosial Partai Politik (Parpol) dan Organisasi Sosial

Politik (Orsospol)Politik (Orsospol) Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pelaksanaan Pemilihan Umum (pemilupemilu))

Page 57: Sejarah politik

Pengambilan keputusan sesuai dengan Pengambilan keputusan sesuai dengan prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila :prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila :

a.a. Keseimbangan antara hak dan kewajiban, Keseimbangan antara hak dan kewajiban,

b.b. Persamaan, Persamaan,

c.c. Kebebasan yang bertanggungjawab,Kebebasan yang bertanggungjawab,

d.d. Mengutamakan persatuan dan kesatuan.Mengutamakan persatuan dan kesatuan.

Lanjutan ...........

Aspek - aspek Demokrasi Pancasila :Aspek - aspek Demokrasi Pancasila :a.a. Aspek formalAspek formalb.b. Aspek materiilAspek materiilc.c. Aspek normatif (Aspek normatif (kaidahkaidah))

Page 58: Sejarah politik

Penugasan Praktik Penugasan Praktik KewarganegaraanKewarganegaraan

3

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Sistem Politik di Berbagai Negara, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan atau pernyataan sebagai berikut :

1. Berikan penjelasan singkat, apa sajakah perbedaan pokok dlm menen-tukan cara bekerjanya sistem politik sebagai berikut :

No Cara Kerja Uraian Singkat

1. Sosial Politik..................................................................

........

2.Rekruitmen

Politik..................................................................

........

3.Komunikasi

Politik..................................................................

........2. Berikan tanggapan penjelasan, bagaimanakah pola pembinaan dan

proses politik pada masyarakat Inggris yang dikenal sangat patuh kepada peraturan perundangan dan disiplin dalam kehidupan sehari-hari ! ..............................................................................................

Page 59: Sejarah politik

Lanjutan ...........

3. Dalam sistem politik negara Cina berdasarkan Konstitusi Tahun 1954, terdapat 3 elit politik yang sangat berpengaruh. Berikan penjelasan singkat tugas pokok elit politik tersebut !

Konggres Rakyat Nasional

Dewan Negara

Mahkamah Rakyat Tertinggi

..................................

..................................

..................................

4. Tuliskan persamaan dan perbedaan Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi Pancasila yang pernah dipraktikkan dalam sistem politik negara Inodnesia !

Demokrasi Terpimpin Demokrasi Pancasila

.....................................................

.......................................................

Page 60: Sejarah politik

c. Peran Serta Dalam Sistem Politik di Indonesiac. Peran Serta Dalam Sistem Politik di Indonesia

a.Partisipasi Politik Warga Negara

Partisipasi politik, merupakan penentuan sikap dan keterlibatan hasrat setiap individu dalam situasi dan kondisi organisasinya, sehingga pada akhirnya :

Mendorong individu tersebut berperan serta dalam pencapaian tujuan organisasi,

Ambil bagian dalam setiap pertanggungjawaban bersama.

Page 61: Sejarah politik

Pengertian Partisipasi Politik menurut para ahli :

Lanjutan ...........

Herbert Mc. CloskyHerbert Mc. Closky, Partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan , Partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengam-sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengam-bil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara bil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara langsung, dlm proses pembentukan kebijaksanaan umum.langsung, dlm proses pembentukan kebijaksanaan umum.

Norman H. Nie Norman H. Nie dandan Sidney Verba Sidney Verba, Partisipasi politik adalah , Partisipasi politik adalah kegiatan pribadi warga negara yang legal yang sedikit banyak kegiatan pribadi warga negara yang legal yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi pejabat-langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi pejabat-pejabat negara dan/atau tindakan-tindakan yang diambil oleh pejabat negara dan/atau tindakan-tindakan yang diambil oleh mereka.mereka.

Prof. Miriam BudiardjoProf. Miriam Budiardjo, Partisipasi politik merupakan kegiatan , Partisipasi politik merupakan kegiatan seseorang dalam partai politik. Partisipasi politik mencakup seseorang dalam partai politik. Partisipasi politik mencakup semua kegiatan sukarela melalui mana seseorang turut serta semua kegiatan sukarela melalui mana seseorang turut serta dalam proses pemi-lihan pemimpin-pemimpin politik dan turut dalam proses pemi-lihan pemimpin-pemimpin politik dan turut serta – secara langsung atau tak langsung – dalam serta – secara langsung atau tak langsung – dalam pembentukan kebijaksanaan umum. pembentukan kebijaksanaan umum.

Page 62: Sejarah politik

Bentuk-bentuk Partisipasi PolitikBentuk-bentuk Partisipasi Politik

Lanjutan ...........

KONVENSIONAL NON-KONVENSIONAL Pemberian Suara

(voting) Diskusi politik Kegiatan kampanye Membentuk dan

bergabung dalam kelompok Kepentingan.

Komunikasi individual dengan pejabat politik/administratif.

Pengajuan petisi Berdemonstrasi Konfrontasi Mogok Tindak kekerasan politik

terhadap harta benda. Tindak kekerasan politik

terhadap manusia.

Page 63: Sejarah politik

Milbrath M.L. Goel mengidentifikasi 7 (tujuh) Milbrath M.L. Goel mengidentifikasi 7 (tujuh) bentuk partisipasi politik individual:bentuk partisipasi politik individual:

Lanjutan ...........

No

Bentuk Partisipasi

Uraian / Keterangan

1. Aphatetic Inactives

Tidak beraktifitas dan partisipatif, tidak pernah

memilih.

2. Passive Supporters

Memilih secara reguler/teratur, menghadiri Parade patriotik,membayarseluruh pajak, “mencintai negara”.

3. Contact Specialist

Pejabat penghubung lokal (daerah), propinsi

dan nasional dalam maslaah-masalah tertentu.

Page 64: Sejarah politik

4. Communicators

Mengikuti informasi politik, mengirim pesan dukungan dan protes terhadap pemimpin-pemimpin partai politik.

5. Party and Campaign Workers

Bekerja untuk partai politik atau kandidat, meyakinkan orang lain tentang bagaimana memilih, bergabung dan mendukung partai politik, dipilih jadi kandidat partai politik.

6. Community Activist

Bekerja dengan orang-orang lain berkaitan dengan masalah-masalah lokal dan melakukan kontak terhadap pejabat-pejabat berkenaan dengan isu-isu sosial.

7. Protesters Bergabung dengan demonstrasi publik di jalanan, melakukan protes keras bila pemerintah melakukan sesuatu yang salah.

Lanjutan ...........

Page 65: Sejarah politik

Tingkatan atau piramida partisipasi politik dari David F. Roth dan Frank L. Wilson (1980).

(Menyimpang)Pembunuh politik, teroris,

pembajak

Pejabat umum, pejabat parpol sepenuh waktu, pimpinan kelompok

kepentingan

Petugas kampanye, aktif dalam parpol/kelompok kepentingan, aktif dalam

proyek-proyek sosial

Menghadiri rapat umum, anggota kelompok kepentingan, usaha meyakinkan orang, memberikan suara dalam pemilu, mendiskusikan masalah politik, perhatian pada

perkembangan politik.

Orang Yang apolitis

Pengamat

Partisipan

Aktivis

Page 66: Sejarah politik

Tingkatan pada parisipasi politik, sangat tergantung dari akibat yang disebabkannya :

Lanjutan ...........

Menduduki jabatan politik atau administratif. Mencari jabatan politik atau administratif. Keanggotaan aktif suatu organisasi politik. Keanggotaan pasif suatu organisasi politik. Keanggotan aktif suatu organisasi semu politik

(quasi-political). Keanggotan pasif suatu organisasi semu politik

(quasi-political). Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan

sebagainya. Partisipasi dalam diskusi politik informal minat dalam

bidang politik. Voting (pemberian suara).

Page 67: Sejarah politik

b.Faktor-faktor Pendukung Partisipasi Politik

Menurut Alfian, Pendidikan politik dapat diartikan sebagai usaha sadar untuk mengubah

proses sosialisasi politik masyarakat sehingga mereka memahami dan menghayati betul-betul

nilai-nilai yang terkandung dlm suatu sistem politik yang ideal yang hendak dibangun.

1) Pendidikan 1) Pendidikan PolitikPolitik

Pendidikan politik sebenarnya dimaksudkan untuk Pendidikan politik sebenarnya dimaksudkan untuk mewujudkan atau setidak-tidaknya menyiapkan mewujudkan atau setidak-tidaknya menyiapkan

kader-kader yang dapat diandalkan untuk kader-kader yang dapat diandalkan untuk memenuhi harapan masyarakat luas, dalam arti memenuhi harapan masyarakat luas, dalam arti yang benar-benar memahami semangat yang yang benar-benar memahami semangat yang terkandung di dalam perjuangan sebagai kader terkandung di dalam perjuangan sebagai kader

bangsa.bangsa.

Page 68: Sejarah politik

Lanjutan ...........

Melalui pendidikan politik, diharapkan Melalui pendidikan politik, diharapkan kader-kader anggota partai politik akan kader-kader anggota partai politik akan memperoleh manfaat :memperoleh manfaat :

1.1. Dapat memperluas pemahaman, penghayatan dan Dapat memperluas pemahaman, penghayatan dan wawasan terhadap masalah-masalah atau isu-isu wawasan terhadap masalah-masalah atau isu-isu yang bersifat politis.yang bersifat politis.

2.2. Mampu meningkatkan kualitas diri dalam berpolitik Mampu meningkatkan kualitas diri dalam berpolitik dan berbudaya politik sesuai dengan peraturan dan berbudaya politik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.perundang-undangan yang berlaku.

3.3. Lebih meningkatkan kualitas kesadaran politik Lebih meningkatkan kualitas kesadaran politik rakyat menuju peran aktif dan partisipasinya rakyat menuju peran aktif dan partisipasinya terhadap pembangunan politik bangsa secara terhadap pembangunan politik bangsa secara keseluruhan.keseluruhan.

Page 69: Sejarah politik

2) Kesadaran Politik

Menurut Drs. M. Taopan, kesadaran politik adalah suatu proses batin yang menampakkan keinsafan dari setiap warga negara akan urgensi (hal terpenting) urusan kenegaraan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Tingkat kesadaran politik masyarakat tidaklah Tingkat kesadaran politik masyarakat tidaklah sama, sangat tergantung pada latar belakang sama, sangat tergantung pada latar belakang

pendidikannya. Kaum elit dan kelompok pendidikannya. Kaum elit dan kelompok menengah, nampak relatif lebih baik. Sedangkan menengah, nampak relatif lebih baik. Sedangkan

kelompok masyarakat yang tingkat pendidikannya kelompok masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah, diperlukan pembinaan yang intensif. rendah, diperlukan pembinaan yang intensif.

Page 70: Sejarah politik

Lanjutan ...........

Partisipasi politik anggota masyarakat dapat dilaksana-Partisipasi politik anggota masyarakat dapat dilaksana-kan dengan :kan dengan :

No Bidang Implementasi Partisipasi politik

1. Politik Setiap warga negara dapat ikut serta secara langsung ataupun tidak

langsung dalam kegiatan-kegiatan antara lain : a. Ikut memilih dalam pemilihan umum,b. Duduk dalam lembaga politik, seperti MPR, Presiden, DPR,

Menteri, dan sebagainya,c. Berkampanye, menghadiri kelompok diskusi, dan lain-

lain.

2. Ekonomi

Setiap warga negara dapat ikut serta secara aktif dalam kegiatan-

kegiatan antara lain : a. Menciptakan sektor-sektor ekonomi yang produktif baik

dalam bentuk jasa, barang, transportasi, komunikasi, dan sebagainya.

b. Melalui keahlian masing-masing, dapat menciptakan produk-produk unggulan yang inovatif, kreatif dan kompetititf dari pada produk luar.

c. Kesadaran untuk membayar pajak secara teratur demi kesejahteeraan dan kemajuan bersama.

Page 71: Sejarah politik

3. Sosial-Budaya

Setiap warga negara dapat mengikuti kegiatan-kegiatan antara lain :

a. Sebagai pelajar atau mahasiswa, harus dapat menunjukkan prestasi belajar yang tinggi.

b. Menjauhkan diri dari perbuatan yang melanggar hukum , seperti : tawuran, narkoba, merampok, berjudi, dan sebagainya.

c. Profesional dalam bidang pekerjaannya, disiplin, dan produktivitas tinggi untuk menunjang keberhasilan pembangunan nasional.

4. Hankam

Setiap warga negara dapat ikut serta secara aktif dalam kegiatan-

kegiatan antara lain : a. Bela negara dalam arti luas, sesuai dengan kemampuan

dan profesinya masing-masing.b. Senantiasa memelihara ketertiban dan keamanan wilayah

atau lingkungan tempat tinggalnya.c. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa demi tetap

tegak negara republik Indonesia.d. Menjaga stabilitas dan kemanan nasional agar

pelaksanaan pembangunan dapat berjalan sesuai dengan rencana.

Lanjutan ...........

Page 72: Sejarah politik

2) Sosialisasi Politik

Sosialisasi politik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses dengan

jalan mana orang belajar tentang politik & mengembangkan orientasi pada politik.

SARANA SARANA DALAM DALAM

SOSIALISASI SOSIALISASI POLITIKPOLITIK

Keluarga Keluarga ((familyfamily))

SekolahSekolah Partai Politik Partai Politik

Page 73: Sejarah politik

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Setelah mempelajari materi-materi tentang : Partisipasi Politik, Faktor-Partisipasi Politik, Faktor-faktor Pendukung Partisipasi Politikfaktor Pendukung Partisipasi Politik, dilanjutkan , dilanjutkan PenugasanPenugasan dengan dengan menjawab pertanyaan atau pernyataanmenjawab pertanyaan atau pernyataan sebagai berikut :sebagai berikut :

Penugasan Praktik Penugasan Praktik KewarganegaraanKewarganegaraan

4

1. Berikan penjelasan singkat tentang bentuk-bentuk partisipasi politik sebagai berikut :

NoBentuk

Partisipasi

Uraian Singkat

1.Passive Support

............................................................................

........................................................

2.Contact Specialist

.................................................................

.................................................................

..

3.Community Activist

.................................................................

.................................................................

..

Page 74: Sejarah politik

Lanjutan ...........

Berikan 2 (dua) contoh yang anda Berikan 2 (dua) contoh yang anda ketahui : ...............................................................................................ketahui : ...........................................................................................................................................

2. Berikan penjelasan pentingnya partisipasi politik warga negara di dalam sistem politik negara Indonesia ! ......................................................................................................................

3.3. Berikan tanggapan penjelasan, pentingnya pendidikan politik warga Berikan tanggapan penjelasan, pentingnya pendidikan politik warga negara dalam sistem politik negara Indonesia & berikan contohnya ! negara dalam sistem politik negara Indonesia & berikan contohnya ! ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………............

Page 75: Sejarah politik

SOAL ESSAY/URAIANSOAL ESSAY/URAIANJawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !jelas !

1.1. Berikan penjelasan, ciri-ciri umum sistem politik Berikan penjelasan, ciri-ciri umum sistem politik menurut Almondmenurut Almond !!

2.2. Dalam hal penerapan, jelaskan perbedaan orientasi Dalam hal penerapan, jelaskan perbedaan orientasi tujuan partai politik di Indonesia pada masa orde tujuan partai politik di Indonesia pada masa orde baru dan era reforamsibaru dan era reforamsi !!

3.3. Pada akhir abad 20-an, gerakan partisipasi politik Pada akhir abad 20-an, gerakan partisipasi politik di Indonesia semakin meningkat, berikan alasan di Indonesia semakin meningkat, berikan alasan penjelasannyapenjelasannya !!

4.4. Berikan penjelasan tentang pentingnya “pendidikan Berikan penjelasan tentang pentingnya “pendidikan politik ! dalam kegiatan partisipai politik di politik ! dalam kegiatan partisipai politik di IndonesiaIndonesia !!

5.5. Berikan masing-maing 2 (dua) contoh wujud Berikan masing-maing 2 (dua) contoh wujud sosialisasi politik di dalam keluarga, sekolah sosialisasi politik di dalam keluarga, sekolah maupun melalui partai politikmaupun melalui partai politik !!

Page 76: Sejarah politik

STUDI KASUSSTUDI KASUSPARTAI POLITIK ALAMI KRISIS, DAYA ARTIKULASI MENURUN

Setelah pemilu (2004), daya artikulasi partai politik menurun. Tidak heran jika sekarang kekuatan di luar negara muncul dengan kekuatan yang lebih kentara. Kondisi ini memperlihatkan betapa partai politik sekarang mengalami krisis. Hal ini disampaikan oleh pengamat Fachry Ali dalam diskusi tentang sikap partai politik terhadap masalah diplomasi pertahanan dan keamanan nasional yg diselenggarakan Majelis Pakar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jakarta, Kamis 4 Mei 2006.Menurut Fachry, partai politik memang sudah bisa menerima hasil pemilu. Namun, pemerintah yang terpilih tidak mampu membuatg koalisi nasional secara besar-besaran. “Problemnya, presiden terpilih yang berasal dari partai kecil akan bermasalah ketika berhadapan dengan parlemen. Untungnya ada Jusuf Kalla, yang berhasil menguasai Golkar sehingga bisa membuat stabilitas politik lebih kuat di parlemen,” ujarnya.Sayangnya, partai seperti PPP hampir tidak bersuara pada kebijakan pemerintah dan rakyat. Bahkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang sudah menempatkan diri sebagai oposisi, tidak punya kepandaian menangkap esensi persoalan. Mereka tidak punya kemampuan meluncurkan persoalan pada saat yang tepat. “Jadinya, fungsi oposisi hampir tidak berjalan, dan yang dilakukan hanya hal-hal kecil. Padahal, PDIP potensial tampil berhadapan dengan pemerintah, ujarnya.

Sumber : Harian Kompas, 5/5/2006

Page 77: Sejarah politik

Tagihan Tugas Tagihan Tugas ::1. Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa

telah ditulis sesuai dengan persepsi yang ada dibenak anda !

2. Berikan beberapa penjelasan indikasi tentang terjadinya “krisis” dan “menurunnya daya artikulasi” partai politik di Indonesia pasca pemilu 2004 !

3. Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa partai politik sebesar PPP dan PDIP kurang mampu menangkap esensi persoalan bangsa dan negara dalam memberi usulan-usalan konstruktif kepada pemerintah !

4. Tentukan langkah-langkah konkrit upaya-upaya dalam membangun artikulasi partai politik guna meningkatkan kinerja di parlemen !

5. Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna meningkatkan kinerja pemerintah dengan mitra kerjanya parlemen : a. Sebagai salah satu kelompok kepentingan !b. Sebagai ketua suatu partai politik !c. Sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat !d. Sebagai Presiden Republik Indonesia !

Page 78: Sejarah politik

INQUIRIINQUIRI

Carilah referensi dari berbagai sumber untuk mengkaji ulang tentang rumusan dan penerapan sistem politik demokrasi Pancasila (berikut gambar-gambar pendukungnya) yang berkaitan dengan tata cara pengambilan keputusan !1.1. Pahami kembali tentang rumusan “demokrasi Pancasila ”, Pahami kembali tentang rumusan “demokrasi Pancasila ”,

dan buatlah skenario (dan buatlah skenario (simulasisimulasi atau atau role playrole play) wujud ) wujud demokrasi Pancasila dalam pengambilan keputusan di demokrasi Pancasila dalam pengambilan keputusan di sekolah !sekolah !

2.2. Carilah topik-topik dari berbagai sumber (mass media cetak Carilah topik-topik dari berbagai sumber (mass media cetak atau elektronik) sekitar pelaksanaan sistem politik demokrasi atau elektronik) sekitar pelaksanaan sistem politik demokrasi Pancasila (cara pengambilan keputusan), Pancasila (cara pengambilan keputusan),

3.3. Kemudian lakukan demonstrasi dalam bentuk Kemudian lakukan demonstrasi dalam bentuk simulasisimulasi atau atau role playrole play di dalam kelas ! di dalam kelas !

Page 79: Sejarah politik