Sejarah Perkembangan Rumah Adat Limas Palembang
-
Upload
imam-faisal -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of Sejarah Perkembangan Rumah Adat Limas Palembang
-
8/16/2019 Sejarah Perkembangan Rumah Adat Limas Palembang
1/10
SEJARAH PERKEMBANGAN RUMAH
ADAT LIMAS PALEMBANG
Nama : Imam Agus Faisal
Nim : 1410407
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PEREN!ANAAN
INSTITUT TEKN"L"GI MEDAN #ITM$
T%A &01'(&01)
-
8/16/2019 Sejarah Perkembangan Rumah Adat Limas Palembang
2/10
A% Asal*Usul
Rumah Limas merupakan rumah tradisional khas Provinsi Sumatera Selatan.
Dari namanya, jelaslah bahwa rumah ini berbentuk limas. Bangunannya bertingkat-tingkat
dengan filosofi budaya tersendiri untuk setiap tingkatnya. Tingkat-tingkat ini disebut
masyarakat sebagai bengkilas. pabila nda bertamu ke salah satu !umah "imas di wilayah
Sriwijaya ini, nda akan diterima di teras atau lantai dua saja. !umah "imas sangat luas dan
sering kali digunakan sebagai tempat berlangsungnya hajatan atau a#ara adat.
1% K+,-isi
• "uasnya mulai dari $%% hingga &%%% meter persegi.
• 'empunyai iklim tropis dengan angin lembab nisbih, ke#epatan angin berkisar antara (,)
km*jam - $,+ km*jam.
• Suhu ota berkisar antara (),$ - )&, derajat #elsius.
• urah hujan pertahun berkisar antara (.%%% mm - ).%%% mm.• elembaban udara berkisar antara + - /0 1 dengan rata - rata penyinaran matahari $+ 1.
http://www.gosumatra.com/tag/sumatera-selatan/http://www.gosumatra.com/tag/sumatera-selatan/http://www.gosumatra.com/tag/sumatera-selatan/
-
8/16/2019 Sejarah Perkembangan Rumah Adat Limas Palembang
3/10
• Topografi tanah relatif datar dan rendah. 2anya sebagian ke#il wilayah kota yang
tanahnya terletak pada tempat yang agak tinggi yaitu pada bagian utara kota. Sebagian
besar tanah adalah daerah berawa sehingga pada saat musim hujan daerah tersebut
tergenang air.• Pasang surut di Palembang berkisar antara )-+ meter.
Dengan demikian maka rumah panggung se#ara fungsional memenuhi syarat mengatasi
kondisi rawa dan sungai seperti di Palembang, yang sempat dijuluki 3enesia dari Timur
karena ratusan anak sungai yang mengelilingi wilayah daratannya.
&% Ba.a, -a, T/,aga
a. Bahan-Bahan
• Tiang rumah pada umumnya menggunakan kayu unglen yang tahan air.
• !angka rumah yang terbuat dari kayu Seru. ayu ini #ukup langka. ayu ini sengaja tidak
digunakan untuk bagian bawah !umah "imas, sebab kayu Seru dalam kebudayaannya
dilarang untuk diinjak atau dilangkahi.
• "antai dan dinding menggunakan kayu 'erawan.
• Belah Buluh. Belah Buluh adalah bambu yang dibelah dua. Bahan ini digunakan untuk
membuat atap rumah.
• 4enteng. Selain Belah Buluh, 4enteng juga seringkali digunakan sebagai atap.
b. Tenaga
'embangun rumah bukan pekerjaan mudah, tetapi pekerjaan besar yang membutuhkan
tenaga khusus untuk menanganinya. dapun tenaga untuk membangun rumah adalah sebagai
berikut5
• Tenaga peran#ang.
Pengetahuan tentang arsitektur rumah "imas, biasanya diwariskan dari generasi tua ke
generasi berikutnya. 2anya saja, biasanya, tidak semua orang mempunyai kemampuan
untuk meran#ang bangunan rumah "imas. 6leh karena itu, biasanya orang yang akan
membangun rumah bertanya terlebih dahulu kepada para orang tua bagaimana ran#angan
rumah yang #o#ok dan baik untuk mereka.
• Tenaga ahli.
-
8/16/2019 Sejarah Perkembangan Rumah Adat Limas Palembang
4/10
Setelah mendapatkan informasi dari tenaga peran#ang, orang yang hendak membangun
rumah langsung menghubungi tenaga ahli.
• Tenaga umum.
7alaupun otoritas untuk mendirikan dan menyelesaikan bangunan rumah "imas ada
pada tenaga ahli dan anak buahnya8 ada bagian-bagian tertentu yang harus melibatkan
tenaga umum, misalnya dalam penggalian tanah dan pemasangan atap. Tenaga umum ini
biasanya terdiri dari para tetangga dan kaum kerabat.
ondisi alam Palembang tersebut berpengaruh terhadap bentuk rumah
masyarakatnya. !umah agar dapat berperan se#ara maksimal untuk tempat berlindung, maka
dalam pembangunannya harus memperhatikan kondisi lingkungannya seperti topografi tanah
dan iklim. e#ermatan dalam memba#a kondisi alam ditunjukkan oleh masyarakat
Palembang ketika membangun rumahnya. Salah satu bentuk rumah tinggal di Palembang
adalah rumah "imas. Disebut rumah "imas karena atapnya 9kap: berbentuk "imas. !umah
jenis ini juga sering disebut dengan rumah Bari. Bari dalam bahasa Palembang berarti lama
atau kuno.
% a23u -a, P/mili.a, T/ma3
gar rumah dapat memberikan rasa nyaman kepada penghuninya, maka hal lain yang
harus dipertimbangkan, selain bahan-bahan dan tenaga pembuatnya, adalah waktu dan tempat
pendiriannya.
'asyarakat Palembang menyakini bahwa waktu yang terbaik untuk membangun
rumah tempat tinggal adalah hari senin. 2ari Senin dianggap sebagai hari yang paling baik
karena pada hari tersebut !asulullah 'uhammad dilahirkan. Sedangkan tempat yang paling
baik untuk mendirikan rumah adalah berada di sekitar sungai. Tujuannya adalah agar bagian
belakang rumah dapat berbatasan langsung dengan sungai. Di samping itu, rumah "imas
selalu diusahakan agar menghadap ke arah timur.
Se#ara garis besar rumah "imas terdiri dari tiga bagian, yaitu
& Bagian depan
Pada bagian depan terdapat dua tangga yang dipasang pada sisi kanan dan kiri dengan
anak tangga berjumlah ganjil.
( Bagian tengah
-
8/16/2019 Sejarah Perkembangan Rumah Adat Limas Palembang
5/10
Pada bagian tengah berupa pelataran yang luas. !uangan ini menjadi pusat kegiatan
berkumpul jika ada perhelatan. !uang tamu sekaligus menjadi ;ruang pamer< untuk
menunjukkan kemakmuran pemilik rumah. Bagian dinding ruangan dihiasi dengan
ukiran bermotif flora yang di#at dengan warna keemasan. Tidak jarang, pemiliknya
menggunakan timah dan emas di bagian ukiran dan lampu- lampu gantung sebagai
aksesori.
) Bagian belakang
Pada bagian belakang terdapat ruangan yang digunakan sebagai dapur.
Pengetahuan tentang arsitektur rumah "imas ditransmisikan se#ara turun temurun dari
generasi terdahulu kepada generasi berikutnya. 6leh karena itu, bentuk dan komposisi dari
bangunan tersebut #enderung sama. =amun demikian, kondisi lingkungan yang berubah,
kebutuhan manusia yang semakin kompleks, dan, khususnya, perubahan pola pikir manusia
pada akhirnya menyebabkan arsitektur rumah "imas banyak mengalami perubahan.
Disamping itu, sulitnya bahan baku kayu karena jumlah hutan semakin sedikit menyebabkan
harga kayu menjadi sangat mahal dan kebutuhan terhadap ruang yang semakin banyak karena
semakin banyaknya jumlah manusia mengharuskan adanya reinterpretasi terhadap arsitektur
rumah "imas.
4% Ta.aa, P/m5a,gu,a, Ruma. Limas
a. Persiapan
&. 'usyawarah
& Suami-istri terlebih dahulu bermusyawarah tentang keinginan mereka membangun
rumah.
( pabila antara suami dan istri telah men#apai kata sepakat, mereka mengadakan
upa#ara mendirikan rumah. >ntuk mengadakan upa#ara ini, tuan rumah biasanya
menyembelih hewan baik yang berkaki dua seperti ayam ataupun berkaki empat
seperti kambing. >pa#ara ini biasanya diadakan pada malam Jum‘at .
) Setelah pelaksanaan upa#ara siap, mereka mengundang para keluarga dekat dan
tetangga sekitar 9 jiron:
$ Setelah semua undangan hadir 9atau sudah dianggap #ukup:, upa#ara dimulai dengan
penyampaian tujuan upa#ara dan dilanjutkan dengan pemba#aan doa-doa.
+ Setelah upa#ara selesai, dilanjutkan musyawarah berkaitan dengan ren#ana pendirian
rumah, diantaranya tentang tempat, waktu pendirian, pengadaan bahan dan penentuan
-
8/16/2019 Sejarah Perkembangan Rumah Adat Limas Palembang
6/10
tukangnya. Selain itu, forum musyawarah ini juga berguna untuk men#ari solusi jika
orang yang hendak mendirikan rumah mengalami kesulitan.
? Setelah itu a#ara dilanjutkan dengan makan bersama.
(. Pengadaan Bahan
& Setelah mendapatkan masukan dari para keluarga, walaupun terkadang orang yang
punya hajat telah mempersipakan bahan-bahan yang diperlukan sebelum mengadakan
musyawarah, mereka mulai mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan, misalnya
kayu, dengan #ara memesan kepada pedagang kayu ataupun men#ari sendiri ke hutan.
( @ika bahan rumah harus dipesan kepada pedagang kayu, maka kayu yang hendak
dipesan disesuaikan dengan kegunaanya 9kebutuhannya:. 'isalnya untuk #agak atau
tiang dipesan sesuai dengan ketinggian rumah yang akan didirikan.
) Setelah terkumpul, bahan-bahan tersebut direndam dalam air yang mengalir sekitar
tiga sampai enam bulan, bahkan ada yang hampir satu tahun. husus bahan-bahan
untuk membuat galar , dinding dan rangka jendela dan pintu dikumpulkan dalam
tempat yang terlindung, bangsal . Tujuannya adalah agar bahan-bahan tersebut dalam
kondisi kering saat digunakan. Setelah itu mempersiapkan atap rumah. >ntuk atap
digunakan belah buluh, bambu yang dibelah dua.
b. Tahap Pembangunan
Setelah semua bahan terkumpul, maka, sesuai dengan hari yang telah ditentukan,
proses pembuatan rumah dapat segera dimulai. Tahap-tahap pembangunan rumah "imas
dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu5 pembangunan bagian bawah, bagian tengah, dan
bagian atas.
&. Bagian bawah
& Sebelum pembangunan rumah dilangsungkan, terlebih dahulu diadakan upa#ara
pendirian cagak . >pa#ara ini ditandai dengan penyembelihan hewan berkaki empat,
seperti kambing dan sapi.
( Setelah mengadakan upa#ara, dilanjutkan dengan penggalian tanah untuk mendirikan
tiang.
) Sebelum tiang dipan#angkan, tiang tersebut diberi puting, tempat memasukkan
tapakan ke dalam tanah. Tiang yang pertama kali dipan#angkan adalah tiang tengah,
kemudian diikuti dengan tiang-tiang lainnya
$ Setelah semua tiang didirikan, kemudian mengerjakan siping, memahat tiang atau
membuat lobang untuk memasukkan kitau.
+ Setelah seping selesai dibuat, kitau diangkat dan dimasukkan ke lobang seping .
-
8/16/2019 Sejarah Perkembangan Rumah Adat Limas Palembang
7/10
? @ika kitau sudah terpasang dengan sempurna, maka lubang tanah tempat pendirian
#agak ditimbun dengan tanah.
emudian dilanjutkan dengan pemasangan belandar yaitu pemasangan balok kayu
yang dipasang melintang di atas kitau dengan jarak antar belandar sekitar $% #m
sampai ?% #m. elah di antara belandar tersebut, nantinya, dipasang galar .
(. Bagian tengah
Setelah bagian bawah selesai dibuat, maka dilanjutkan dengan pembangunan bagian
tengah rumah "imas. Biasanya, ketika pengerjaan bagian bawah rumah "imas dikerjakan,
bahan-bahan untuk rumah "imas bagian tengah juga dipersipakan, mulai dari papan untuk
lantai, dinding, daun pintu, jendela dan kebutuhan lainnya.
Pengerjaan bagian tengah merupakan pekerjaan inti pembangunan rumah "imas. Pemasangan
dinding didahulukan, baru kemudian pemasangan galar , papan untuk dinding, langit-langit
dan lantai setelah disugu atau diketam agar permukaannya halus. Se#ara sederhana, proses
pembangunan rumah "imas bagian tengah adalah sebagai berikut5
& Pemasangan sako, yaitu tempat melekatkan dinding. Sako-sako tersebut biasanya
dipasang pada sudut-sudut bangunan dan batas undakan 9kekijing :. Sako yang
dipasang pada sisi rumah dihubungkan dengan sento-sento. Pada sento-sento inilah
nantinya dinding rumah dipasang.( emudian dilanjutkan dengan pemasangan sako di atas undakan 9kekijing : bagian
dalam. eberadaan sako tersebut bukan untuk melekatkan dinding, tetapi sebagai
bahan penyangga alang atas. Biasanya sako yang ada di dalam rumah dibuat seindah
mungkin, diberi hiasan.
) Dilanjutkan pemasangan jenang untuk tempat pintu kamar dan dapur, dan juga bisa
dimulai pemasangan rangka jendela. Di atas jenang biasanya diberi ram, sebagai
ventilasi udara.
$ Setelah proses persiapan bagian dalam selesai, barulah bagian-bagian penunjangseperti lantai, dinding, pintu, jendela dan lain sebagainya dipasang. arena sebagian
besar kayu yang digunakan baru saja direndam dan kemungkinan besar belum benar-
benar kering, ke#uali bahan-bahan untuk pintu dan jendela yang sejak awal telah
dikeringkan, pemasangan bagian-bagian tersebut tidak langsung se#ara sempurna,
artinya dipasang dengan masih mempertimbangkan jika bagian tersebut ukurannya
berubah karena mengalami penyusutan.
). Bagian atas
-
8/16/2019 Sejarah Perkembangan Rumah Adat Limas Palembang
8/10
-
8/16/2019 Sejarah Perkembangan Rumah Adat Limas Palembang
9/10
&% Setelah atap terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan simbar pada ujung pertemuan
atap dengan alang sunan dan sisi tegak bentuk "imas.
&& Setelah bagian atap selesai dikerjakan, proses selanjutnya adalah pembuatan langit-
langit ruangan.
&( Setelah langit-langit ruangan selesai dibuat, maka rumah sudah siap untuk ditempati.
=amun sebelum ditempati, terlebih dahulu diadakan upa#ara Nunggu Rumah. Tujuan
upa#ara ini adalah agar yang menempati rumah tersebut mendapat keselamatan dan
kemurahan reeki.
'% Bagia,*Bagia, Ruma. Limas
!umah "imas adalah rumah panggung yang atapnya berbentuk limas dan lantainya
berundak atau tingkatan yang disertai dengan lima ruangan yang disebut dengan kekijing .
"ima tingkatan 9kekijing: tersebut, yaitu5
Pada tingkat pertama yang disebut pagar tenggalung, ruangannya tidak memiliki dinding
pembatas, terhampar seperti beranda saja. Suasana di tingkat pertama lebih santai dan
biasa berfungsi sebagai tempat menerima tamu saat a#ara adat.
emudia kita beranjak ke ruang kedua. Jogan, begitu mereka menyebutnya, digunakan
sebagai tempat berkumpul khusus untuk pria.
=aik lagi ke ruang ketiga yang diberi nama kekijing ketiga. Posisi lantai tentunya lebih
tinggi dan diberi batas dengan menggunakan penyekat. !uangan ini biasanya untuk
tempat menerima para undangan dalam suatu a#ara atau hajatan, terutama untuk handai
taulan yang sudah separuh baya.
Beranjak ke kekijing keempat, sebutan untuk ruang keempat, yang memiliki posisi lebih
tinggi lagi. Begitu juga dengan orang-orang yang dipersilakan untuk mengisi ruangan ini
pun memiliki hubungan kekerabatan lebih dekat dan dihormati, seperti undangan yang
lebih tua, dapunto dan datuk.
-
8/16/2019 Sejarah Perkembangan Rumah Adat Limas Palembang
10/10
=ah, ruang kelima yang memiliki ukuran terluas disebut gegajah. Didalamnya terdapat
ruang pangkeng, amben tetuo, dan danamben keluarga. mben adalah balai
musyawarah. mben tetuo sendiri digunakan sebagai tempat tuan rumah menerima tamu
kehormatan serta juga menjadi tempat pelaminan pengantin dalam a#ara perkawinan.
Dibandingkan dengan ruang lainnya, gegajah adalah yang paling istimewa sebab
memiliki kedudukan privasi yang sangat tinggi. Begitulah setiap ruang dan tingkatan
!umah "imas yang memiliki karakteristiknya masing-masing.
Bagian depan rumah "imas, pada sisi kanan dan kirinya, terdapat dua buah tangga yang
jumlah anak tangganya selalu berjumlah ganjil. Di sebelah tangga tersebut, terdapat sebuah
tempayan atau gentong berisi air untuk men#u#i kaki. Tangga-tangga tersebut langsung
menuju pintu masuk rumah. =amun jika di rumah tersebut terdapat jogan, sejenis beranda,
maka tangga tidak langsung menuju pintu rumah tetapi langsung ke jogan. Jogan berfungsi
sebagai penghubung dengan pintu rumah dan sebagai tempat istirahat pada siang dan malam
hari. Di samping itu, jogan dipergunakan untuk menyimpan peralatan, tempat upa#ara untuk
anak-anak, dan sebagai tempat untuk menyaksikan jika di dalam rumah terdapat kegiatan,
khususnya a#ara kesenian.