SEJARAH PERKEMBANGAN HADITS - dans percussion · PDF fileBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan...

15
i SEJARAH PERKEMBANGAN HADITS MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ulumul Hadits Dosen Pembimbing:H. Muh. Khoirul Rifa’i, M. Pd. I Oleh: 1. Sovy Nur Jannah (2814123145) 2. Zahro’ Alfatmi (2814123157) 3. Dian Novitasari (2814123160) PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAMNEGERI (STAIN) TULUNGAGUNG APRIL 2013

Transcript of SEJARAH PERKEMBANGAN HADITS - dans percussion · PDF fileBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan...

Page 1: SEJARAH PERKEMBANGAN HADITS - dans percussion · PDF fileBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Periodisasi Sejarah Perkembangan Hadits 1. Pengertian Sejarah Perkembangan Hadits Yang

i

SEJARAH PERKEMBANGAN HADITS

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ulumul Hadits

Dosen Pembimbing:H. Muh. Khoirul Rifa’i, M. Pd. I

Oleh:

1. Sovy Nur Jannah (2814123145)

2. Zahro’ Alfatmi (2814123157)

3. Dian Novitasari (2814123160)

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAMNEGERI (STAIN)

TULUNGAGUNG

APRIL 2013

Page 2: SEJARAH PERKEMBANGAN HADITS - dans percussion · PDF fileBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Periodisasi Sejarah Perkembangan Hadits 1. Pengertian Sejarah Perkembangan Hadits Yang

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Bismillahirrahmaanirrahiim

Tiada tempat untuk mengucapkan puji syukur atas kegembiraan dan kebahagiaan atas

terselesaikannya penulisan makalah yang berjudul ”SEJARAH PERKEMBANGAN

HADITS” untuk memenuhi tugas mata kuliah “ULUMULHADITS” kecuali hanya kepada

Allah SWT. Shalawat sertasalamsemogatetaptercurahkankepadaNabi Muhammad SAW. yang

telahmemberikanpenerangdanilmupengetahuankepadaumatnya.

Tiadakeberhasilan yang diperolehpenulistanpaadanyabantuandaripihak lain.

Karenaitu, padakesempatan iniizinkanpenulismenyampaikanpenghargaandan rasa

terimakasihkepada:

1. Bapak Dr. Maftukhin M.Ag,selaku ketua STAIN Tulungagung.

2. Bapak,H. Muh. Khoirul Rifa’i, M. Pd. I selaku dosen mata kuliah ulumul hadits.

3. Teman-teman yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini.

Namun dengan keterbatasan penulis, maka penulisan makalah ini amat jauh dari

kesempurnaan serta mutu yang diharapkan, meskipun semua itu telah penulis upayakan secara

maksimal.Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca selalu penulis harapkan.

Harapan penulis semoga amal baik yang telah diberikan oleh pihak-pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah ini memperoleh balasan yang

berlipat ganda dari Allah SWT.Penulis berdo’a semoga makalah ini diridhai Allah dan dapat

bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membacanya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Tulungagung, April2013

penulis

Page 3: SEJARAH PERKEMBANGAN HADITS - dans percussion · PDF fileBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Periodisasi Sejarah Perkembangan Hadits 1. Pengertian Sejarah Perkembangan Hadits Yang

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1

C. Tujuan Pembahasan ................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sejarah dan Periodisasi Perkembangan Hadits ....................................... 2

B. Perkembangan Hadits pada Masa Rasulullah ........................................................... 3

C. Perkembangan Hadits pada Masa Sahabat ................................................................ 7

D. Hadits pada Masa Tabi’in.......................................................................................... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 11

B. Saran .......................................................................................................................... 11

DAFTAR RUJUKAN

Page 4: SEJARAH PERKEMBANGAN HADITS - dans percussion · PDF fileBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Periodisasi Sejarah Perkembangan Hadits 1. Pengertian Sejarah Perkembangan Hadits Yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah perjalanan hadits tidak sama dengan perjalanan al-Qur’an. Jika al-Qur’an

sejak awalnya sudah diadakan pencatatan secara resmi oleh para pencatat wahyu atas

perintah dari Nabi dan tidak ada tenggang waktu antara turunya wahyu dengan

penulisanya, maka tidak demikian dengan hadits nabi. Jika al-Qur’an secara normatif

telah ada garansi dari Allah, dan tidak ada keraguan akan otentisitasnya, maka tidak juga

demikian dengan hadits nabi, yang mendapatkan perlakuan berbeda dari al-Qur’an.

Dalam kitab-kitab hadits terdapat larangan penulisan hadits.

Dengan perbedaan sejarah perjalanan hadits dan sumber hukum utama al-Qur’an.

Maka kami, dalam makalah ini akan membahas sejarah dan perkembangan hadits dari

zaman Rasulullah sampai pada zaman sahabat.

B. Rumsan Masalah

1. Apa pengertian sejarah dan periodisasi perkembangan hadits?

2. Bagaimana perkembangan hadits pada masa Rasulullah?

3. Bagaimana perkembangan hadits pada masa sahabat?

4. Bagaimana hadits pada masa tabi’in?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahuisejarah dan periodisasi perkembangan hadits.

2. Untuk mengetahui perkembangan hadits pada masa Rasulullah.

3. Untuk mengetahui perkembangan hadits pada masa sahabat.

4. Untuk mengetahui hadits pada masa tabi’in.

Page 5: SEJARAH PERKEMBANGAN HADITS - dans percussion · PDF fileBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Periodisasi Sejarah Perkembangan Hadits 1. Pengertian Sejarah Perkembangan Hadits Yang

2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Periodisasi Sejarah Perkembangan Hadits

1. Pengertian Sejarah Perkembangan Hadits

Yang maksud dengan perkembangan Hadits adalah masa atau periode-periode

yang telah dilalui oleh Hadits semenjak dari masa lahirnya dan tumbuh dalam

pengenalan, penghayatan, dan pengamalan umat dari generasi ke generasi.1

Objek pembahasan dan penelaahan sejarah Hadits adalah:

a. Tentang periode perkembangan Hadits dengan mendalami mengenai ciri-ciri dari

setiap periode, dengan memperhatikan keadaan dan sikap umat dan masyarakatnya

dan pengaruh timbal balik antara Hadits dan masyarakat tempat berkembangannya

Hadits.

b. Tentang Muhaditsin baik sebagai perawi, pentadwin, dan sebagainya yang bertalian

dengan tugas pemeliharaan, pembinaan, dan pengembangan Hadits sebagai dasar

Tasyri’.

2. Periodisasi Sejarah Perkembangan Hadits

Para ulama’ penulis Hadist berbeda-beda dalam membagi periode-periode sejarah

Hadits. Periodisasi sejarah Hadits yang membaginya pada 7 periode:

a. Periode pertama: Masa Rasulullah, semenjak Rasulullah diangkat menjadi Rasul

sampai wafatnya, dsebut masa turun wahyu dan pembentukan Islam.

b. Priode kedua: Masa sahabat besar, semenjak pemulaan masa pemerintahan Abu

Bakar al-Shiqqid sampai pada berakhirnya zaman Ali Ibn Thalib (11H – 40H)

disebut zaman pematerian dan penyederhanaan/ penyelidikan riwayah.

c. Periode ketiga: Masa sahabat kecil dan Tabi’in Besar, dari berakhirnya zaman

Khulafa al-Rasyidin atau permulaan masa Amawiyah sampai abad pertama, disebut

masa penyebaran riwayah ke kota-kota/ daerah-daerah.

d. Periode keempat: Masa pemerintahan daulah Amawiyah, angkatan kedua sampai

masa Daulah Abbasiyah angkatan pertama, disebut masa penulisan dan masa

pentadwinan.

1Endang Soetari, Ilmu Hadits Kajian Riwayah & Dirayah, (Bandung: CV. Mimbar Pustaka, 2008),hal 29

Page 6: SEJARAH PERKEMBANGAN HADITS - dans percussion · PDF fileBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Periodisasi Sejarah Perkembangan Hadits 1. Pengertian Sejarah Perkembangan Hadits Yang

3

e. Periode kelima: Masa akhir pemerintahan Daulah Abbasiyah angkatan pertama

sampai awal pemerintahan daulah Abbasiyah angkatan kedua, disebut masa

penyaringan, pemeliharaan, dan pelengkapan.

f. Periode keenam: Masa Pemerintahan Abbasiyah angkatan kedua dari permulaan

abad IV Hijriyah sampai jatuhnya kota Baqdad tahun 656 H, disebut masa

pembersihan penyusunan, penambahan, dan pengumpulan.

g. Periode ketujuh: Masa sesudah Daulah Abbasiyah tahun 656 H sampai sekarang,

disebut masa penyerahan, penghimpunan, pentakhijan, dan pembahasan.2

B. Perkembangan Hadits pada Masa Rasulullah

Pada periode ini sejarah Hadits disebut masa turunnya wahyu dan pembentukan

masyarakat Islam. Pada masa ini Hadits lahir berupa sabda (aqwal), af’al dan taqrir Nabi

yang berfungsi menerangkan al-Qur’an dalam rangka menegakkan Syariat Islam dan

membentuk masyarakat Islam.3

Para sahabat menerima hadits dari Rasul saw.ada kala langsung dari beliau sendiri,

yakni mereka langsung mendengar sendiri dari Nabi, baik karena ada sesuatu soal yang

diajukan oleh seseorang lalu Nabi menjawabnya, ataupun karena nabi sendiri yang

memulai pembicaraan, adakala tidak langsug yaitu mereka menerima sesama sahabat yang

telah menerima dari Nabi, atau mereka menyuruh seseorang bertanya kepada Nabi, jika

mereka sendiri malu untuk bertanya.4

Para sahabat dalam menerima Hadits dari Nabi, berpegang pada kekuatan

hafalannya, yakni menerimanyadengan jalan hafalan bukan dengan jalan menulis. Sahabat-

sahabat Rasul yang dapat menulis hanya sedikit sekali. Sehingga para sahabat menghafal

Hadits dan menyampaikannya kepada orang lain secara hafalan pula. Hanya beberapa

orang sahabat saja yang mencatat hadits yang didengarkannya dari Nabi. Masa Nabi adalah

masa diturunkannya al-Qur’an dari Allah SWT dan masa diwirudkannya Hadits oleh Nabi

saw. Untuk al-Qur’an, Nabi menyuruh para sahabat menghafal dan menulisnya. Terhadap

Hadits, Nabi memerintahkan untuk di hafal dan ditabligkan dengan tidak boleh sama sekali

mengubahnya, tapi tidak menyelenggarakan penulisan secara resmi seperti penulisan al-

Qur’an.5

2Ibid., hal 30-32 3Ibid., hal 33 4Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, (Yogyakarta: PT. Djaya Piruse, 1989), hal 51-52 5Ibid., hal 53

Page 7: SEJARAH PERKEMBANGAN HADITS - dans percussion · PDF fileBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Periodisasi Sejarah Perkembangan Hadits 1. Pengertian Sejarah Perkembangan Hadits Yang

4

Para sahabat dan tabi’in yang mempunyai naskah hadits antara lain sebagai berikut:

1. Abdullah bin Amr bin Ash ra (65 H)

Abdullah bin Amr bin Ash ra adalah salah seorang sahabat yang selalu menulis

apa yang pernah didengarnya dari Nabi Muhammad SAW. Tindakan ini pernah

didengar oleh orang-orang Quraisy, mereka mengatakan, “Apa engkau menulis semua

yang telah kau dengar dari Nabi?Sedang beliau itu hanya manusia, kadang-kadang

berbicara dalam suasana suka dan kadang-kadang berbicara dalan suasana duka?” Atas

teguran tersebut, ia segera menanyakan tentang tindakannya kepada Rasulullah SAW.

Maka, jawab Rasulullah SAW, “Tulislah!Demi Zat yang nyawaku ada di tangan-Nya,

tidaklah keluar daripadanya, selain hak.”(HR Abu Dawud) dan Abu Hurairah pernah

mengatakan: “Tidak ada satu pun sahabat Nabi yang haditsnya melebihi aku selain

Abdullah bin Amru, ia menulisnya sedangkan aku tidak menulisnya.”(Fathul Baari:

1/217)

Rasulullah SAW mengizinkan Abdllah bin Amr bin Ash untuk menulis apa-apa

yang didengarnya dari beliau karena ia adalah salah seorang penulis yang baik. Naskah

ini disebut dengan Ash-Shahifah ash-Shadiqah, karena ditulisnya secara langsung dari

Rasulullah SAW.

2. Jabir bin Abdullah al-Anshari ra (78 H)

Naskah haditsnya disebut Shahifah Jabir. Qatadah bin Da’amah as-Sudusy

memuji naskah Jabir ini dengan katanya, “Sungguh, shahifah ini lebih kuhafal daripada

surat Al-Baqarah.”

3. Human bin Munabbih (131 H)

Ia adalah seorang tabi’in alim yang berguru kepada sahabat Abu Hurairah ra dan

banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah SAW. Hadits-hadits tersebut kemudian ia

kumpulkan dalam satu naskah yang dinamai Ash-Shahifah ash-Shahihah. Naskah itu

berisikan hadits sebanyak 138 hadits.

Imam Ahmad di dalam musnadnya menukil hadits-hadits Humam bin Munabbih

keseluruhannya. Dan Imam Bukhari banyak sekali menukil hadits-hadits tersebut ke

dalam kitab sahihnya, terdapat dalam beberapa bab.

Ketiga buah naskah hadits tersebut di atas adalah di antara sekian banyak tulisan

hadits yang ditulis secara pribadi oleh para sahabat dan tabi’i yang muncul pada abad

pertama.

Page 8: SEJARAH PERKEMBANGAN HADITS - dans percussion · PDF fileBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Periodisasi Sejarah Perkembangan Hadits 1. Pengertian Sejarah Perkembangan Hadits Yang

5

Ada beberapa orang sahabat yang tercatat sebagai sahabatyang banyak menerima hadis dari

Rasul SAW dengan beberapapenyebabnya. Mereka itu antara lain:

1. Para sahabat yang tergolong kelompok Al-Sdbiqun Al-Awwaliin (yang mula-mula masuk

Islam), seperti Abu Bakar, Umar ibn Khattab, Utsman ibn Affan, Ali ibn Abi Thalib dan Ibn

Mas'ud. Mereka banyak menerima hadis dari Rasul SAW, karena lebih awal masuk Islam

dari sahabat-sahabat lainnya.

2. Ummahdt Al-Mukminin (istri-istri Rasul SAW), seperti Siti Aisyah dan Ummu Salamah.

Mereka secara pribadi lebih dekat dengan Rasul SAW daripada sahabat-sahabat lainnya.

Hadis-hadis yang diterimanya, banyak yang berkaitan dengan soal-soal keluarga dan

pergaulan suami istri.

3. Para sahabat yang disamping selalu dekat dengan Rasul SAW juga menuliskan hadis-

hadis yang diterimanya, seperti Abdullah Amr ibn Al-'Ash.

4. Sahabat yang meskipun tidak lama bersama Rasul SAW, akan tetapi banyak bertanya

kepada para sahabat lainnya secara sungguh-sungguh, seperti Abu Hurairah.

5. Para sahabat yang secara sungguh-sungguh mengikuti majlis Rasul SAW banyak bertanya

kepada sahabat lain dari sudut usia tergolong yang hidup lebih lama dari wafatnya Rasul

SAW, seperti Abdullah ibn Umar, Anas ibn Malik dan Abdullah ibn Abbas.

Lantaran inilah masruq berkata,” saya banyak berada semajelis dengan para sahabat.Maka ada

diantara mereka yang saya dapati ibarat kolam kecil, hanya mencukupi buat minum seorang, ada

yang mencukupi buat dua orang dan ada yang tidak kering-kering airnya, walaupun terus menerus

diminum oleh penduduk bumi ini.

Sebab penulisan Hadits tidak diselenggarkan secara resmi adalah:

1. Agar tidak adanya kesamaran terhadap al-Qur’an dan menjaga agar tidak bercampur

antara catatan al-Qur’an dan Hadits.

2. Pencatatan al-Qur’an yang turunnya berangsur-angsur memerluhkan perhatian dan

pengerahan tenaga penulis yang kontiyu, sedang sahabat yang pandai penukis sangat

terbatas , maka tenaga yang ada dikhususkan untuk menulis al-Qur’an.

3. Menyelenggarakan pemeliharaan Hadits dengan hafalan tanpa tulisan secara

keseluruhan berarti memelihara hafalan di kalangan umat Islam atau bangsa Arab yang

sudah kuat daya hafalnya.

4. Penulisan Hadits dengan segala ucapan, amalan, muamalah secara teknis, dibutuhkan

adanya penulis yang harus terus menerus menyertai Nabi saw. dalam segala hal.6

6Endang Soetari, hal 36

Page 9: SEJARAH PERKEMBANGAN HADITS - dans percussion · PDF fileBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Periodisasi Sejarah Perkembangan Hadits 1. Pengertian Sejarah Perkembangan Hadits Yang

6

Hadits dikalangan sahabat pada masa Nabi ada yang menyatakan Hadits Nabi saw.

yang menyatakan bahwa dilarangnya penulisan sesuatu selain al-Qur’an, yakni Hadits

yang diriwayatkan oleh Abu Sa’ad al-Khudari:

)رواهامسلم(اه احَام اي ال افَااان اار الق اا اارَاي اياغَان اعَاابَاتَاكَاان امَااوَااان ار الق اا اارَاي اياغَان اااعَاو اب ات اك ااََاَلا

“ Jangan kamu tulis sesuatu dariku, dan barang siapa yang telah menulis dariku selain

al-Qur’an, maka hndaklah dihapuskannya”.(Riwayat Muslim)

Berdasarkan Hadits ini beberapa sahabat berpendapat bahwa penulisan Hadits tidak

diperbolehkan. Namun kebanyakan para sahabat dan tabi’in membolehkan menuliskan

dengan berpegang pada hadits:

او اب ات اك ااَا )روهاالبحري(اااةَاىاشَاب ااءَااال

“Tulislah olehmu untuk Abu Syah”.(Riwayat Bukhari)

Sabda Nabi yang diucapkan ketika Abu Syah meminta dituliskan pidato (Hadits)

Nabi saw. di suatu peristiwa pembunuhan seorang Bani Laits oleh golongan Khuza’ah di

tahun fathul makkah.

Pada masa Rasulullah, ada upaya-upaya pemeliharaan terhadap Hadits. Menurut

Nuruddin ‘Itr di dukung oleh lima faktor, yakni:

1. Kuatnya daya ingat dan hafalan sahabat.

2. Minat yang demikian kuat dlam mempelajari ajaran Islam.

3. Kedudukan hadits yang signifikan di dalam Islam sebagai bayanterhadap al-Qur’an.

4. Penyampaian hadits oleh Nabi yang menjadikan para sahabat merasa mudah unuk

menghafal.

5. Penulisan-penulisan hadits oleh sahabat yang dapat dijadikan pedoman apabila mereka

lupa.7

Periwayatan Hadits pada masa Nabi saw. diselenggarakan secara seksama dan

berkembang pesat berkat perhatian yang penuh dari para sahabat seluruh umat Islam pada

waktu itu, baik dari kalangan pria ataupun wanita. Dalam tarikh, wanita Anshar terkenal

sangat aktif memohon pelajaran pada Nabi saw., mereka tidak terhalangi oleh rasa malu

untuk bertanya soal-soal agama. Begitu pula kedudukan para ummahat al-Mu’minin (istri-

istri Nabi) demikian penting bagi pengembangan dan periwayatan Hadits, terutama terasa

setelah wafatnya Nabi saw. Apalagi bahwa para istri beliau aktif dalam mendalami agama,

7Umi Subulah, Kajian Kritis Ilmu Hadits, (Malang: UIN Maliki Press, 2010), Hal 41

Page 10: SEJARAH PERKEMBANGAN HADITS - dans percussion · PDF fileBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Periodisasi Sejarah Perkembangan Hadits 1. Pengertian Sejarah Perkembangan Hadits Yang

7

seperti halnya Aisyah dan Ummu Salamah. Kepada beliaulah para sahabat sepeninggal

Nabi menanyakan masalah hukum dan peraturan mengenai kehidupan rumah tangga.

Demikianlah Nabi saw. telah mewurudkan Hadistnya selengkap-lengkapnya

sebagai interpretasi al-Qur’an, dan telah diterima oleh para sahabat dipelihara dalam

hafalan, penulisan, dan amalan mereka.8

C. Perkembangan Hadits pada Masa Sahabat

Periode kedua sejarah perkembangan hadits, adalah masa sahabat. Khususnya masa

Khulafa’ al-Rasyidin (Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi

Thalib) yang berlangsung sekitar tahun 11 H sampai tahun 40 H. Masa ini juga disebut

masa sahabat besar.

Pengertian tentang sahabat atau batasan tentang sahabat menjadi perdebatan para

ulama’.Ada yang memberikan batasan sempit, yakni sahabat yang secara khusus menjadi

periwayat hadits.Ada juga yang mempunyai kecenderungan mengartikan sahabat sebagai

seorang yang bergaul dengan Nabi Muhammad walaupun tidak meriwayatkan hadits.9

Menurut Imam Syuhudi, kreteria seorang sahabat adalah sebagai berikut:

a. Adanya khabar mutawatir, seperti halnya para Khulafar ar-Rasyidin.

b. Adanya khabar masyhur, seperti Dlamah bin Tsa’labah dan Ukasyah bin

Nisham.

c. Diakui sahabat yang terkenal kesahabatannya, seperti Hammah ad-Dausi yang

diakui oleh nabi Musa sl-Asy’ari.

d. Adanya keterangan dari tabi’in yang tsiqah.

e. Pengakuan sendiri dari orang yang adil.10

Konteks ini sangat representatif mengingat kualifikasi para sahahabat Nabi

sendiri.Karena pada masa sahabat ini perhatian para sahabat masih terfokus pada

pemeliharaan dan penyebaran Al-Qur’an, maka pernyataan hadits belum berkembang.

Oleh karena itu, masa ini oleh para ulama dianggap sebagai masa yang menunjukkan

adanya pembatasan periwayatan (al-tasabbut wa al-iqlal min al-riwayah).11

1. Menjaga Pesan Rasul SAW

8Endang Soetari, hal 40 9 M. Alfatih Suryadilaga, dkk. Ulumul Hadits (Yogyakarta: Sukses Offset, 2010), hlm.49. 10 M. Syuhudi Ismail, Pengantar Ilmu Hadits (Bandung: Angkasa, 1991), hlm. 30-31. 11 Munzier Suparto, Ilmu Hadis (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 79.

Page 11: SEJARAH PERKEMBANGAN HADITS - dans percussion · PDF fileBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Periodisasi Sejarah Perkembangan Hadits 1. Pengertian Sejarah Perkembangan Hadits Yang

8

Pada umumnya para sahabat sangat berhati-hati dalam meriwayatkan hadits,

bahkan disinyalir terdapat sahabat yang memilih diam dari pada menyampaikan

hadits.Hal ini bisa jadi karena mereka khawatir salah atau keliru menyampaikan

Hadits. Tindakan para sahabat ini bukan tanpa dasar atau acuan, mereka memang takut

apa yang diwanti-wanti oleh Nabi. Imam al-Bukhari meriwayatkan, ia pernah

mendengar Rasulullah bersabda:”siapa yang sengaja berdustaata namaku, bersiap-

siaplah mengambil tempat dineraka.”12

Tidak diragukan lagi, para tabi’in (generasi lanjut) menerima hadits dari para

sahabat.demikian pula para sahabat saling menyampaikan hadits dengan ungguh-

sungguh tanpa dusta atau rasa enggan.karena Pada masa menjelang kerasulannya,

Rasul SAW berpesan kepada para sahabat agar berpegang teguh kepada Al-Qur’an

dan Hadist serta mengerjakannya kepada orang lain sebagai mana sabdanya:

انَ لَ َنَ يَ َرَ مَ أ ََمَ كَ يَ ف ََتَ كَ رَ ت َ ام ل و )رواهَماَلك(َهَ ي َبَ ن ََنة َسَ وَ َللا ََابَ ت َاَكَ مَ هَ ب ََمَ كَ سَ مَ ت ََت ض

Artinya: "ا Telah aku tinggalkan untuk kalian dua macam, yang tidak akan tersesat

setelah berpegang teguh pada keduanya, yaitu kitab Allah (Al-Qur’an) dan sunnahku

(Al-Hadits)".(HR. Malik)

2. Periwayatan Hadits dengan Lafaz dan Makna

Pembatasan atau penyederhanaan periwayatan hadits, yang ditunjukan oleh

para sahabat dengan sikp kehati-hatiannya, tidak berarti hadist-hadist rasul tidak

diriwayatkan.Dalam batas-batas tertentu hadits-hadits itu diriwayatkan, khususnya

yang berkaitan dengan kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari baik dalam ibadah

maupun muamalah.

a. Periwayatan Lafzhi

Periwayatan Lafzhi adalah periwayatan hadits yang redaksinya atau

matannya persis seperti yang diwurudkan Rasul SAW. Ini hanya bisa dilakukan

apabila mereka hafal benar apa yang disabdakan Rasul SAW.13

Kebanyakan para sahabat meriwayatkan hadits melalui jalan ini.Mereka

berusaha agar periwayatan hadits sesuai dengan redaksi dari Rasul.menurut Ajjaj

Al-Khathib, sebenarnya, seluruh sahabat menginginkan agar periwayatan itu

dengan lafzhi bukan denganmaknawi.Sebagian dari mereka secara ketat melarang

meriwayatkan hadits dengan maknanya saja, sehingga satu huruf atau satu katapun

12 H.R. Bukhari. 13 Munzier Suparto, op. cit., hlm. 83.

Page 12: SEJARAH PERKEMBANGAN HADITS - dans percussion · PDF fileBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Periodisasi Sejarah Perkembangan Hadits 1. Pengertian Sejarah Perkembangan Hadits Yang

9

tidak boleh diganti.Begitu pula tidak boleh mendahulukan susunan kata yang

disebut Rasul di belakang atau sebaliknya, atau meringankan bacaan yang tadinya

tsiqal(berat) dan sebaliknya. Dalam hal ini Umar bin Khattab pernah berkata “

barang siapa pernah mendengar Hadits dari Rasul SAW. Kemudian ia

meriwayatkannya sesuai dengan yang ia dengar, orang itu selamat”.14

b. Periwayatan Maknawi

Diantara para sahabat ada yang berpendapat, bahwa dalam keadaan darurat,

karena tidak hafal persis seperti yang diwurudkan Rasul SAW., boleh diriwayatkan

secara maknawi. Periwayatan maknawi artinyaperiwayatan hadits yang matannya

tidak sama persis dengan yang didengarkannya dari Rasul SAW., akan tetapi isi dan

maknanya tetap terjaga secara utuh, sesuai dengan yang dimaksut Rasul SAW.

Tanpa ada perubahn sedikitpun.

Meskipun demikian, para sahabat melakukannya dengan sangat hati-hati.

Ibnu Mas’ud misalnya, ketika meriwayatkan hadits ada istilh-istilah tertentu yang

digunakan untuk menguatkan penukilannya, seperti dengan kata: qala Rasul SAW.,

(Rasul SAW bersabda begini), atau nahwan, atau qala Rasul SAW. Qariban min

hadza.

Periwatan hadits dengan maknawi akan mengakibatkan munculnya hadits-

hadits yang redaksinya berbeda-beda meskipun maksut atau maknannya tetap sama.

D. Hadits pada Masa Tabi’in

Pada dasarnya periwayatan yang dilakukan oleh kalangan tabi’in tidak berbeda

dengan dilakukan oleh para sahabat, mengikuti jejak para sahabat sebagai guru-guru

mereka. Penyebaran hadits pada masa tabi’in ini dikenal dengan masa periwayatan hadits

(intisyar al-riwayah ila al-amshar).

1. Pusat-pusat Pembinaan Hadits

b. Para sahabat yan membina hadits di Madinah yaitu: Khulafa’ Al-Rasyidin, Abu

Hurairah, Siti ‘Aisyah, Abdullah bin Umar dan Abu Sa’id Al-Khudri. Dengan

menghasilkan pembesar tabi’in seperti Sa’id ibn Al-Musyayyab,’Urwah ibn Zubair.

c. Para sahabat yan membina hadits di Makkah yaitu: Mu’adz ibn jabal, ‘Atab ibn

Asid, Harisvibn Hisyam, Utsman bin thalhah dan ‘Utbah ibn Al-Haris. Tabi’in

14 Munzier Suparto, loc. cit.

Page 13: SEJARAH PERKEMBANGAN HADITS - dans percussion · PDF fileBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Periodisasi Sejarah Perkembangan Hadits 1. Pengertian Sejarah Perkembangan Hadits Yang

10

yang muncul yaitu Mujtahid ibn jabar, Atha’ ibn Abi Rabah dan Ikrimah maula Ibn

Abbas.

d. Para sahabat yan membina hadits di Kuafa yaitu: Ali bin Abi Thalib, sa’ad bin Abi

Waqas dan Abdullah Mas’ud. Tabi’in yang muncul yaitu Al-Rabi’ ibn Qasim,

Kamal ibn Zaid Al-Nakha’i. said bin Zubair Asadi.dll15

2. Pergolakan Politik dan Pemalsuan Hadits

Pergolakan ini terjadi setelah perang Jamal dan perang Siffin, yaitu ketika

kekuasaan dipegang oleh Ali bin Abi Thalib. Pengaruh langsung dan bersifat

negatife ialah menculnya hadits-hadits palsu (maudhu’) untuk mendukung politiknya

masing-masing.

Page 14: SEJARAH PERKEMBANGAN HADITS - dans percussion · PDF fileBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Periodisasi Sejarah Perkembangan Hadits 1. Pengertian Sejarah Perkembangan Hadits Yang

11

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Perkembangan Hadits adalah masa atau periode-periode yang telah dilalui oleh Hadits

semenjak dari masa lahirnya dan tumbuh dalam pengenalan, penghayatan, dan

pengamalan umat dari generasi ke generasi.

2. Para sahabat menerima hadits dari Rasul saw. ada kala langsung dari beliau sendiri,

yakni mereka langsung mendengar sendiri dari Nabi,adakala tidak langsug yaitu mereka

menerima sesama sahabat yang telah menerima dari Nabi, atau mereka menyuruh

seseorang bertanya kepada Nabi, jika mereka sendiri malu untuk bertanya.

3. Pada masa sahabat ini perhatian para sahabat masih terfokus pada pemeliharaan dan

penyebaran Al-Qur’an, maka pernyataan hadits belum berkembang. Oleh karena itu,

masa ini oleh para ulama dianggap sebagai masa yang menunjukkan adanya pembatasan

periwayatan (al-tasabbut wa al-iqlal min al-riwayah).

B. Saran

Saran saya kepada pembaca lebih banyaklah membaca tentang sejarah hadits pada

masa Nabi hingga masa sekarang ini.Agar bisa membedakan dan mengetahui

perkembangan hadits dari masa ke masa.Disini kami hanya membahas hadits pada masa

Nabi hingga masa sahabat.

15 Ibid,. Hlm. 86

Page 15: SEJARAH PERKEMBANGAN HADITS - dans percussion · PDF fileBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Periodisasi Sejarah Perkembangan Hadits 1. Pengertian Sejarah Perkembangan Hadits Yang

12

DAFTAR RUJUKAN

Ash-Shiddieqy, Hasbi. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits. Yogyakarta: PT. Djaya Piruse.

1980.

Ismail, M. Syuhudi.Pengantar Ilmu Hadits. Bandung: Angkasa. 1991.

Soetari,Endang. Ilmu Hadits Kajian Riwayah & Dirayah.Bandung: CV. Mimbar Pustaka.

2008.

Subulah, Umi. Kajian Kritis Ilmu Hadit.Malang: UIN Maliki Press. 2010.

Suparto,Munzier.Ilmu Hadis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2002.

Suryadilaga,M. Alfatih, dkk. Ulumul Hadits. Yogyakarta: Sukses Offset. 2010.