Sejarah perdagangan maritim sulselbar

16
Sejarah Perdagangan Maritim di Sulselbar OLEH : Affandi Ahmad Andi Mar’atussholihah Farid Muhammad Firman Sakti Rizaldy KELOMPOK 5.

description

Sedikit penjelasan mengenai sejarah perdagangan maritim di sulselbar (sulawesi selatan-barat)

Transcript of Sejarah perdagangan maritim sulselbar

Page 1: Sejarah perdagangan maritim sulselbar

Sejarah Perdagangan Maritim di Sulselbar

OLEH :

Affandi Ahmad

Andi Mar’atussholihah

Farid Muhammad

Firman Sakti Rizaldy

KELOMPOK 5.

Page 2: Sejarah perdagangan maritim sulselbar

Perdagangan Maritim ?

Perdagangan yang dilakukan melalui wilayahlaut.

Meliputi kegiatan jual-beli, barter, bahkantransit barang dagang.

Pelakunya adalah Kerajaan-kerajaanmaritim di Indonesia dan Pihak asing.

Page 3: Sejarah perdagangan maritim sulselbar

Kerajaan Maritim di Wilayah Timur

Kerajaan di Semenanjung selatan-barat Sulawesi:1. Kerajaan BONE – WAJO – SOPPENG : Tellum Pocco (tiga

kerajaan)2. Kerajaan GOWA – TALLO : Kerajaan Makassar (1528)

Antara dua persekutuan Kerajaan tersebut terjadi persainganDengan hegemoni di semenanjung ini.

Letak kerajaan Gowa-Tallo di semenanjung barat dayaPulau Sulawesi sangat STRATEGIS dari sudut perdagangan

rempah-rempah.Orang-orang Makassar dan Bugis sebagai pelaut telahmengarungi lautan Nusantara (Semarang, Sumbawa,

Timor, Bengkulu, Aceh, Perak, Malaka, Johor,Palembang, Banjarmasin, dan Manila)

Page 4: Sejarah perdagangan maritim sulselbar

Kerajaan “GOWA – TALLO”Biasa disebut Kerajaan Makassar (sebenarnya kotanya). TALLO merupakan kerajaan yang berbatasan dengan

GOWA, dan bersatu sehingga menjadiKerajaan Kembar.

Letaknya Kerajaan Makassar yang strategis yaitu dijalur pelayaran (perdagangan Nusantara) Pusatpersinggahan baik dari Indonesia Timur maupun Barat,sehingga Kerajaan Makassar berkembang menjadikerajaan besar dan berkuasa atas jalur perdagangan.

Page 5: Sejarah perdagangan maritim sulselbar

Faktor-faktor Penyebab berkembangnya perdagangan Gowa-Tallo:

• Letaknya strategis• Letaknya di muara sungai, sehingga lalu lintas

perdagangan antar daerah pedalaman berjalan denganbaik.

• Di depan pelabuhan terdapat gugusan pulau kecil yangberguna untuk menahan gelombang dan angin, sehinggakeamanan berlabuh di pelabuhan ini terjamin.

• Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis mendorong parapedagang mencari daerah atau pelabuhan yang menjualbelikan rempah-rempah.

• Kemahiran penduduk Makasar dalam bidang pelayarandan pembuatan kapal besar jenis Phinisi dan Lambo.

Page 6: Sejarah perdagangan maritim sulselbar

Faktor-faktor Pelabuhan-pelabuhan di Sulawesi menjadi pusat perdagangan:

1. Letaknya strategis2. Munculnya intervensi bangsa Eropa, sehingga pedagang di pusat

perdagangan mengalihkan kegiatan mereka di tempat lain, salahsatunya di Makassar.

3. Pedagang dan pelaut setempat melakukan pelayaran perdaganganke daerah-daerah penghasil dan bandar niaga lain.

Makassar tidak begitu saja menjadi kota pelabuhan besar. Sebelumabad ke-16, Makassar belum menjadi pelabuhan besar. TransformasiMakassar menjadi pelabuhan besar dimulai dari tahun 1510, ketikaIbukota Kerajaan Gowa dipindahkan dari Tamalate ke Makassar.

Page 7: Sejarah perdagangan maritim sulselbar

Bentuk Perdagangan Maritim di Kerajaan MakassarKedudukan Makassar dalam perdagangan maritim:• Pusat perdagangan dan pangkalan bagi pedagang dan pelaut

Makassar• Pelabuhan transito terpenting bagi komoditas rempah-rempah

dan kayu cendana• Daerah yang berlimpah dengan produk pangan (beras dan

ternak)• Bandar niaga internasional.

Somba Opu menjadi pelabuhan transito utama bagi perdaganganrempah dari Maluku. Gowa menguasai daerah-daerah pedalamanBugis penghasil beras dan hasil hutan.Untuk meningkatkan ekonomi, Kerajaan ini juga memperdagangkanBudak. Budak ini akan diganti (barteran) dengan Sutera danCendana.

Page 8: Sejarah perdagangan maritim sulselbar

Pelayaran dan perdagangan di Makassar diaturberdasarkan hukum niaga yang disebut dengan

ADE’ ALOPING LOPING BICARANNA PABBALUE,

sehingga dengan adanya hukum niaga tersebut, makaperdagangan di Makasar menjadi teratur dan mengalami

perkembangan yang pesat.

Page 9: Sejarah perdagangan maritim sulselbar

Perdagangan di Makassar sebelum 1800 ada 2 (dua) periode:

1. Awal pertumbuhan hingga 1667. Pada masa iniKegiatan niaga berpedoman pada “Politik PintuTerbuka” atau prinsip “Mare Liberium” (kebebasan dilaut), sehingga menjadikan Makassar sebagai BandarNiaga Internasional.

2. Periode dibawah kekuasaan VOC 1667-1799. Padaperiode ini, Makassar difungsikan sebagai pospengaman untuk mencegah pedagang lain memasukiMaluku.

Page 10: Sejarah perdagangan maritim sulselbar

Pada abad ke-17, pedagang asing diperkenankanmembangun perwakilan dagang di Makassar, begitu pula

sebaliknya.

Situasi aman dan damai ini mulai terganggu sepanjangtahun 1615 sampai 1655. VOC yang juga turut berdagang,

memaksakan hak monopoli perdagangan, tentu saja hal iniditolak oleh Sultan Gowa.

Puncaknya pada 1655-1669 pecah perang Makassar, Kerajaan Gowa yang saat itu dipimpin oleh Sultan

Hasanuddin terpaksa menyerah pada tahun 1667 denganmenandatangani Perjanjian Bongaya.

Page 11: Sejarah perdagangan maritim sulselbar

Isi perjanjian Bongaya :

1. VOC menguasai monopoli perdagangan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

2. Makassar harus melepas seluruh daerah bawahannya, sepertiSoppeng, Luwu, Wajo, dan Bone.

3. Aru Palaka dikukuhkan sebagai Raja Bone.

4. Makassar harus menyerahkan seluruh benteng-bentengnya.

5. Makassar harus membayar biaya perang dalam bentuk hasil bumikepada VOC setiap tahun.

Page 12: Sejarah perdagangan maritim sulselbar

Keruntuhan kejayaan

Kerajaan GOWA-TALLO menyerah kepada Belanda pada 1669. Sehinggamengakibatkan:• Makassar sebagai pusat pelayaran dan perdagangan di Indonesia

timur berakhir.• Belanda menguasai Gowa Tallo dan mendirikan

benteng di New Rotterdam.

• Pejuang Makassar banyak yang pergi ke luar daerah untukmelanjutkan perjuangannya melawan penjajah Belanda. Para pejuangtersebut antara lain Karaeng Galengsung dan Montemaramo yangpergi ke Jawa melanjutkan perjuangannya di Jawa.

Beberapa akibat di atas mengakhiri Kerajaan Gowa Tallo (Makassar) danberakhir pula peranannya sebagai pelabuhan transito yang besar.

Page 13: Sejarah perdagangan maritim sulselbar

Konsekuensinya kekuatan dan kekuasaan VOC di Makassar semakinnyata, kantor-kantor perwakilan dagang asing dibubarkan untuk

menjamin monopoli VOC berjalan lancar. Pada 1669, Sultan Hasanuddin kembali melakukan perlawanan tetapi dapat dipatahkan

oleh VOC. Perjanjian di Binanga pun dibuat untuk menegaskanPerjanjian Bongaya.

Kekuatan VOC di Makassar sangat dipengaruhi oleh keadaanpolitik Belanda di Eropa. Rivalitas antara Belanda dengan Inggris

terjadi juga di wilayah koloninya. Makassar yang dikuasai VOC bersaing dengan Singapura yang dikuasai Inggris. Singapura yang

mempraktekkan perdagangan bebas lebih maju dibandingkan denganMakassar yang menganut merkantilisme.

Page 14: Sejarah perdagangan maritim sulselbar

Kekuasaan VOC di Nusantara berakhir pada 1799, kemudian diteruskanoleh kekuasaan imperial Belanda yang membentuk Hindia-Belanda.

Kondisi Belanda yang tidak bagus di Eropa, membuat Inggris menguasaiNusantara sepanjang 1811-1816 di bawah T.S. Raffles.

Belanda mulai bangkit dan membuat Inggris mengembalikan Hindia-Belanda sesuai konvensi Inggris, sebagai gantinya Belanda harus

menjalankan perdagangan bebas. Pelaksanaan perdagangan bebassebagai konsekuensi pengambilalihan Hindia-Belanda dari Inggris tidakdijalankan. Sampai pada tahun 1924, Inggris kembali mendesak melalui

Traktat London untuk mempertegas Konvensi London.

Page 15: Sejarah perdagangan maritim sulselbar

Pada tahun 1847, Hindia-Belanda kembali menetapkan Makassar sebagai pelabuhan terbuka. Pemerintah Hindia-Belanda tidak

membuka sepenuhnya, banyak aturan yang diberlakukan. Aturan-aturan tersebut antara lain, pajak perdagangan yang tinggi,

pelarangan komoditas tertentu (senjata), dan menetapkan aturanpelayaran yang ketat. Upaya ini dilakukan untuk melindungi Batavia

sebagai pusat ekonomi.

Page 16: Sejarah perdagangan maritim sulselbar

THE END.

Thanks for your attention guys!