Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Shafawi
-
Upload
bhayu-sulistiawan -
Category
Education
-
view
750 -
download
13
Transcript of Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Shafawi
Oleh: 1. Bhayu Sulistiawan 2. Umar Hamid
Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam
Pascasarjana Universitas Islam Jakarta
•
Dinasti Shafawiyyah merupakan kerajaan Islam di Persia yang pernah
berkuasa antara tahun 1502-1722
صفي الدين األردبـيـلي
( م 1252-1334)الطريقة الصفوية أسس
( أذربيجان) أردبيل يف .م 1300 مسقط رأسه سنة
وكان له عدد كبري من األتباع واملريدين واملتصوفة الذين
نشروا دعوهتم يف كل األرض اإليرانية
Shafawiyah berasal dari kata Shafi, yaitu bagian dari nama Shafi Ad-Din Al-Ardabily
Shafawi berasal dari kata Shafi yaitu gelar yang diberikan kepada nenek moyang raja-raja Shafawinya, yaitu Shafi ad-Din Ishak Al-Ardabily (1225-1334)
Ada dua pendapat yang berbeda tentang etimologi dari nama Shafawi
أصبحت أردبيل عاصمة دينية مث سياسية ألتباعه(مع حتوهلا إىل حركة سياسية)
Berasal dari sebuah gerakan tarekat oleh Safi Al-Din di Ardabil kota Azerbaijan.
Pada awalnya tarekat ini bertujuan memerangi
orang-orang yang ingkar dan pada akhirnya memerangi orang-orang ahli bid'ah.
Tarekat ini menjadi semakin penting setelah ia
mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria dan Anatolia.
Memerangi orang-orang ingkar
Memerangi golongan ahli-ahli bid’ah
Gerakan penamaan yang besar pengaruhnya di wilayah Persia, Syiria dan Anatolia
Tujuan Gerakan Tasawwuf :
Dapat menghimpun
kekuatan
Beraliansi secara sepihak dengan
Uzun Hasan
Berhasil mempersunting salah saudara
perempuan Uzur Hasan, akhirnya mempunyai anak bernama Haidar
Selama pengasingan, Junaid tidak tinggal diam :
Pada tahun 1470 M, kepemimpinan
gerakan Shafawi baru dapat diserahkan
kepada Haidar secara resmi
Hubungan Haidar semakin erat
setelah Haidar mengawini
seorang putri Uzur Hasan
Lahirlah Ismail yang kemudian menjadi pendiri
kerajaan Shafawi di Persia
Puncak Kejayaan Dinasti Shafawi
نزعات الشاه عباس األول Berusaha menghilangkan dominasi
pasukan Qizilbash (baret merah).
Mengadakan perjanjian damai dengan
Turki Utsmani dan Abbas berjanji
tidak akan menghina tiga Khalifah
pertama dalam Islam (Abu Bakar,
Umar dan Usman) dalam khutbah
Jum'at.
Berhasil mengatasi gejolak politik
dalam negeri yang mengganggu
stabilitas negara.
Berhasil merebut kembali beberapa
wilayah kekuasaan yang pernah
direbut oleh kerajaan lain seperti
Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang
sebelumnya lepas direbut oleh
kerajaan Utsmani.
Pada Masa Abbas I
Sultan salim memaksa membunuh 40.000 orang. Tindakan ini amat kejam dan dahsyat walaupun dijalankan atas nama agama.
Periode Shafawi di persia (1502-1722 M) persaingan untuk mendapatkan kekuasaan antara Turki dan Persia menjadi kenyataan antara Ismail dengan saingan, yaitu Sultan Salim I dari Turki.
Pada tahun 1602 M, disaat Turki Usmani berada di bawah Sultan Muhammad III, pasukan Abbas I menyerang dan berhasil merebut tabris, sirwan dan baghdad.
Pada tahun 1598 M, ia menyerang dan menaklukkan herat (marw dan balk) dan menyerang dan merebut kembali Turki Usmani.
Berhasil merebut kembali wilayah-wilayah yang pernah direbut oleh kerajaan lain pada masa raja-raja sebelumnya
Secara politik ia mampu mengatasi berbagai kemelut di dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara
Puncak kejayaan kerajaan Shafawi diraih pada masa kekuasaan Abbas I
• Bangsa Persia dikenal sebagai bangsa yang memiliki peradaban tinggi dengan tokoh-tokoh yang terkenal, seperti : Bahauddin Syaerazi (generalis ilmu pengetahuan) dan Muhammad Baqir bin Muhammad (Filosof).
1. Bidang Ilmu
Pengetahuan
• Setelah kepulauan Hurmuz dikuasai dan pelabuhan Gumrun diubah menjadi Bndar Abbas, menjadi milik kerajaan Shafawi setelah salah satu jalur dagang laut antara timur dan barat yang diperebutkan oleh Belanda, Inggris dan Perancis.
2. Bidang Ekonomi
• Di kota Isfahan, berdiri bangunan besar dengan arsitektur bernilai tinggi dan indah seperti 162 masjid, 48 akademi, 273 pemandian umum.
3. Bidang Arsitektur
Kemajuan Peradaban Dinasti Shafawi
• Seni lukis mulai dirintis sejak zaman Tahmasp I. Raja Ismail I pada tahun 1522 M membawa seorang pelukis timur bernama Bizhad ke Tabriz. Mengalami kemajuan diantaranya, kerajinan tangan, keramik, karpet, permadani, pakaian dan tenunan, mode, tembikar dan lainnya
4. Bidang Kesenian
• Gerakan tarekat tidak hanya berpikir dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam bidang politik dan pemerintahan.
5. Bidang Keagamaan
(Tarekat)
No الحـــكم الحـيـــاة احلــاكم Ismail I 1487-1524 1501-1524 إمساعيل األول 1
Tahmasb I 1414-1576 1524-1576 طهماسب األول 2
Ismail II ....-.... 1576-1578 إمساعيل الثاين الصفوي 3
4 Muhammad حممد خدا بنده
Khudabandah ....-.... 1578-1587
Abbas I ....-.... 1587-1629 عباس األكرب 5
Shafi Mirza ....-.... 1629-1642 صفي الصفوي 6
Abbas II ....-.... 1642-1666 عباس الثاين الصفوي 7
Sulaiman ....-.... 1666-1694 الصفويسليمان 9
10 Husein I 1668-1726 1694-1722 سلطان حسني األول الصفوي
Tahmasb II 1704-1740 1722-1732 طهماسب الثاين 11
Abbas III 1732-1740 1732-1736 عباس الثالث الصفوي 12
Kemunduran Dan Kehancuran Dinasti Shafawi
Meninggalnya Abbas I
Kota Qandahar lepas dari kekuasaan kerajaan
Shafawi, diduduki oleh kerajaan Mughal yang ketika
itu diperintah oleh Sultan Syah Jehan, sementara
Baghdad direbut oleh kerajaan Utsmani
Rakyat bersikap masa bodoh terhadap pemerintah
Adanya konflik yang berkepanjangan dengan
kerajaan Utsmani 2
Terjadinya dekandensi moral yang melanda
sebagian pemimpin
Pasukan ghulam (budak-budak) yang dibentuk
Abbas I ternyata tidak memiliki semangat
perjuangan yang tinggi seperti semangat Qizilbash.
Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk
perebutan kekuasaan dikalangan keluarga istana
No
Nama Raja
Masa Berkuasa
Indikasi Kemunduran & Kehancuran
1 Shafi Mirza 628-1642 M
• Jiwa leadershipnya lemah. • Sangat kejam terhadap para
pembesar Kerajaan. • Memiliki sifat cemburu terhadap
petinggi kerajaan. • Kota Qandahar lepas dan
diduduki Kerajaan Mughal (Sultan Syah Jehan).
• Bagdad direbut oleh Kerajaan Turki Usmani.
2 Abbas II 1642-1667 M • Sifat dan Moralnya jelek. • Pemabuk / suka minum
minuman keras.
3 Sulaiman 667-1694 M
• Kejam terhadap para pembesar Kerajaan, terutama terhadap orang-orang yang dicurigainya
• Karena sifat & moralnya yang buruk itu rakyat bersikap masa bodoh terhadap pemerintahannya
Raja-raja yang memerintah setelah Abbas I dan problematikanya
sebagai berikut:
Sumber: Hamka, Sejarah Umat Islam, III, (Jakarta : Bulan Bintang, 1981). hal 71-73.
4 Husen 1694-1722 M
• Memberi kekuasaan yang besar kepada para ‘ulama Syi’ah.
• Ulama Syi’ah sering salah menggunakan kewenangan / kekuasaan yang diberikan raja.
• Ulama Syi’ah sering memaksakan pendapat terhadap penganut aliran Sunni sehingga membuat golongan Sunni marah.
• Konflik yang terjadi antara golongan Syi’ah dengan Sunni berimplikasi pada sistem pemerintahan menjadi tidak stabil secara berkelanjutan.
• Pernah terjadi pemberontakan bangsa Afghan yang di pimpin oleh Mir Vays yang kemudian digantikan oleh Mir Mahmud. Pada masa pemberontakan Mir mahmud ini, kota Qandahar lepas dari safawi, kemudian disusul kota Isfahan. Pada 12 oktober 1722 M Shah Husein menyerah.
Sumber: Hamka, Sejarah Umat Islam, III, (Jakarta : Bulan Bintang, 1981). hal 71-73.
5 Tahmasp II 1722-1732 M
Dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai raja yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasannya di Astarabad. Kemudian ia bekerja sama dengan Madhir Khan untuk memerangi bangsa Afghan yang menduduki kota Isfahan. Isfahan berhasil direbut dan Safawi kembali berdiri. Kemudian Tahmasp II dipecat oleh Nadir Khan pada 1732 M.
6 Abbas III 1732-1736 M
• Tidak berpengalaman. • Diangkat menjadi Raja pada saat
masih kecil. • Pada 1736 M, Abbas III
dilengserkan kemudian kerajaan Safawi diambil alih oleh Nadir Khan. Dengan begitu, maka berakhirlah kerajaan Safawi.
Sumber: Hamka, Sejarah Umat Islam, III, (Jakarta : Bulan Bintang, 1981). hal 71-73.
Peninggalan Sejarah Dinasti Shafawi
ميدان نقش جهان| Dibangun antara 1598- sampai 1629, Maidan Iman merupakan salah satu lapangan terbesar di dunia yang terletak di pusat Kota Isfahan, Iran. Area ini juga dikelilingi oleh bangunan Dinasti Safawi lainnya seperti Masjid Shah di sisi selatan, Masjid Syekh Lutfallah di sisi timur, Istana Ali Qafu di barat. Bangunan ini sekarang sudah ditetapkan UNESCO sebagai situs sejarah penting dalam daftar warisan dunia ini memiliki pintu masuk utama yang terkenal dengan sebutan Bazar Isfahan di bagian utara. Bazar Isfahan adalah pasar yang menjual macam-macam cendera mata khas Isfahan, seperti mutiara istana, seni kaligrafi, dan lukisan.
Jembatan Khaju Jembatan ini dibangun oleh Shah Abbas II yang memiliki fungsi ganda sebagai bendungan untuk mengurai taman di sepanjang Sungai Zayandeh. Jembatan yang melintang di atas sungai Zayandeh ini dibangun pada abad ke-17 M dan memiliki lorong beratap yang dihiasai dengan keramik warna-warni.
Jembatan Khaju memiliki luas 23 meter persegi
dengan panjang 105 meter dan lebar 14 meter.
Pada prasasti yang terdapat di jembatan tersebut
terlihat bahwa jembatan itu pernah diperbaiki
pada 1873.
Gedung Chahar Bagh Dibangun Dinasti Safawiyah pada masa Shah Husein 1706 ini diperuntukkan untuk sarana pendidikan. Letaknya di jalan Chahar-Bagh, salah satu jalan utama di Kota Isfahan.
Shah Husein memerintahkan pembangunan sekolah ini sebagai pusat pendidikan agama dan ilmu pengetahuan di Isfahan. Sehingga, bangunan ini dikenal sebagai kawah candradimuka bagi orang-orang yang belajar ilmu agama pada zaman tersebut.
بقعه صفي الدين األردبلي
Ading Kusdiana, Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Pertengahan, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2013.
Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2004.
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003. Carl Brockelman, Tarikh al-Syu’ub al-Islamiyah, Beirut : Dar al-Ilmu, 1974. Hassan Ibrahim Hassan, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Yogyakarta: Kota Kembang, 1989. https://ar.wikipedia.org/wiki/ الصفوية_الدولة Marshal G.S. Hodgson, The Venture of Islam, Vol. III, Chicago: The University of Chicago Press,1981. Mubasyoh, Sejarah Dakwah, Kudus: Nora Media Enterprise, 2010. Muhammad Sahil Thaqqusy ( فى ايران) تاريخ دولة الصفوية , Beirut, Daren Nafies, 2009. P.M.Holt, dkk, (ed), The Cambridge History Of Islam.Vol.IA, London: Cambridge University Press, 1970. Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta : Amzah, 2013. Siti Fatimah (ed), dkk., Sejarah Peradaban Islam: dari Masa Klasik hingga Modern, Yogyakarta: Lesfi,
2004.
.....شكًرا كثرًيا