sejarah pembukuan hadits

22
ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WA BARAKAATUH

Transcript of sejarah pembukuan hadits

Page 1: sejarah pembukuan hadits

ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WA

BARAKAATUH

Page 2: sejarah pembukuan hadits

OLEH :ILYAH SYARIFAH (B03215017)

HILDA NAFILATUZ ZALFA (B03215018)KHOIROTUL ULA (B03215019)

SEJARAH PENGHIMPUNAN HADITS

Page 3: sejarah pembukuan hadits

MASA RASULULLAH SAW

MASA SAHABAT

MASA TABI’IN DAN KODIFIKASI HADITS

SEJARAH PENGHIMPUNAN HADITS

KESIMPULAN

Page 4: sejarah pembukuan hadits

SEJARAH PENGHIMPUNAN HADITS PADA MASA

ROSULULLAH

MASA PERTUMBUHA

N HADITS DAN JALAN-JALAN PARA

SAHABAT MEMPEROLEH

NYA

PARA SAHABAT

YANG BANYAK MENERIMA PELAJARAN DARI NABI

SEBAB-SEBAB HADITS TIDAK

DITULIS SETIAP NABI MENYAMPAIK

ANNYA

Page 5: sejarah pembukuan hadits

Munculnya Hadits itu mengalami proses yang memiliki keterkaitan dengan beberapa hal, yang meliputi:

I. Peristiwa tersebut terjadi dihadapan Nabi, yang kemudian Nabi menjelaskan hukumnya dan menyebar luaskan kepda kaum muslimin.

II. Peristiwa yang terjadi dikalangan umat Islam yang kemudian ditanyakan kepada Rasulullah SAW, baik kejadian yang menimpa pada diri orang baik itu secara langsung maupun peristiwa yang terjadi pada orang lain.

III. Kejadian-kejadian yang disaksikan sahabat, mengenai apa yang diperbuat oleh Rasulullah SAW, kemudian sahabat itu menanyakannya dan kemudian Nabi SAW menjelaskannya.

MASA PERTUMBUHAN HADITS DAN JALAN-JALAN PARA SAHABAT MEMPEROLEHNYA

BACK

Page 6: sejarah pembukuan hadits

sahabat yang mempunyai hubungan erat dengan Nabi SAW, seperti istri-

istrinya. Semakin erat dan lama bergaul semakin

banyak pula Hadits yang diriwayatkan dan

kebenarannya tidak diragukan.

4sahabat yang usianya lebih panjang dari

sahabat lain, sehingga mereka lebih banyak menghafalkan Hadits, seperi Anas bin Malik, Abdullah bin Abbas. h.

3sahabat yang

sungguh-sungguh menghafal hadits Rasulullah SAW,

misalnya Abu Hurairah.

2

PARA SAHABAT YANG BANYAK MENERIMA PELAJARAN DARI NABI

yakni para sahabat yang pertama-tama masuk

Islam, seperti Abu Bakar As-Shidiq, Umar Bin

Khattab, Usman Bin Affan, Ali Bin Abi Thalib,

Abdullah Ibnu Mas’ud dan Abdurrahman Bin Auf.

Ash-Shabiqun Al-

Awwaluun

1

BACK

Page 7: sejarah pembukuan hadits

1. Mentadwinkan ucapan-ucapannya, amalan-amalannya, muamalah-muamalahnya adalah satu keadaan yang sukar, karena memerlukan adanya segolongan sahabat yang terus-menerus harus menyertai Nabi dalam menulis segala yang tersebut diatas, padahal orang-orang yang dapat menulis pada waktu itu masih dapat dihitung.

2. Karena disebabkan orang arab yang tak pandai menulis dan membaca tulisan, mereka berpegang teguh terhadap kekuatan hafalan.-hafalannya.

3. Karena dikhawatirkan akan bercampur antara catatan sabda Nabi dengan Al-Qur’an yang dilakukan dengan tidak sengaja. Oleh sebab itu, Nabi SAW melarang mereka menulis hadits, karena beliau khawatir sabda-sabdanya akan bercampur degan firman Ilahi.

SEBAB-SEBAB HADITS TIDAK DITULIS SETIAP NABI MENYAMPAIKANNYA

NEXT

Page 8: sejarah pembukuan hadits

Sebagaimana sabda Nabi yang dinarasikan oleh Abu Sa’id Al-Khudri:

ي التكتبواعن م وسل عليه ه الل صلى ه لل رسول قالفليمحه غيرالقرآن كتب فمن القرآن *اإال شيئ

Artinya : jangan Anda tulis apa yang Anda dengar dariku, selain Al-Qur’an. Barang siapa

yang telah menulis Al-Qur’an hendaklah dihapuskan. (HR.Muslim).

NEXT

Page 9: sejarah pembukuan hadits

Kemudian hadits yang dinarasikan oleh Abu Sa’id Al-Khudri yang dikeluarkan oleh Imam Muslim dinukil secara utuh, maka redaksinya sebagai berikut :

“Jangan kalian tulis sesuatu yang telah kalian terima dariku selain Al Qur’an. Barangsiapa menuliskan yang ia terima dariku selain al Qur’an, hendaklah ia hapus. Ceritakan saja yang kalian terima dariku, tidak mengapa. Barang siapa yang sengaja berdusta atas namaku, maka hendaklah ia menduduki tempat duduknya dari neraka.” (HR.Imam Muslim)

BACK

Page 10: sejarah pembukuan hadits

Penghimpunan Hadits Pada Masa Sahabat

Masa Abu Bakar As-shiddiq

Masa Ali Bin Abi Tholib

Cara-cara Sahabat

Meriwayatkan Hadits

Masa Usman Bin

Affan

Lafal-lafal Yang di Pakai Sahabat

dalam Meriwayatkan

Hadits

Masa Umar Bin Khottob

Page 11: sejarah pembukuan hadits

Riwayat permulaan dimasa sahabat masih sangat terbatas. Disampaikan kepada yang memerlukan dan bila perlu saja. Belum bersifat pelajaran. Perkembangan hadits dan memperbanyak riwayat, baru terjadi pada masa sesudah Abu Bakar dan Umar, yakni masa Usman dan Ali.Pada masa pemerintahan Abu Bakar, periwayatan hadits dilakukan dengan sangat hati - hati. periwayatan hadits pada masa Khalifah Abu Bakar masih sangat terbatas dan belum menonjol, karena pada masa ini umat Islam masih dihadapkan oleh adanya beberapa kenyataan yang sangat menyita waktu, berupa pemberontakan-pemberontakan yang dapat membahayakan kewibawaan pemerintah setelah meninggalnya Rasulullah SAW baik yang datang dari dalam (intern) maupun dari luar (ekstern). Meskipun demikian, kesemuanya tetap dapat diatasi oleh pasukan Abu Bakar dengan baik.

Sejarah penghimpunan hadits dimasa Abu Bakar As-Shiddiq

BACK

Page 12: sejarah pembukuan hadits

Umar dalam hal ini juga terkenal sebagai orang yang sangat berhati-hati di dalam meriwayatkan sebuah hadits. Beliau tidak mau menerima suatu riwayat apabila tidak disaksikan oleh sahabat yang lainnya. Hal ini memang dapat dipahami, karena memang pada masa itu, terutama masa khalifah Abu Bakar dan khalifah Umar Bin Khathab naskah Al-Qur’an masih sangat terbatas jumlahnya, dan karena itu belum menyebar ke daerah – daerah kekuasaan Islam, sehingga dikhawatirkan umat Islam yang baru memeluk Islam saat itu tidak bisa membedakan antara Al-Qur’an dan Al-Hadits.Ketika Umar memegang kendali kekhalifahan, beliau meminta dengan keras supaya para sahabat tidak memperbanyak periwayatan hadits. Ketika beliau mengutus utusan ke Irak, beliau mewasiatkan supaya para utusan mengembangkan Al-Qur’an dan mengembangkan kebagusan tajwidnya, serta encegah mereka untuk membanyakka periwayatan.

Sejarah penghimpunan hadits Dimasa Umar Bin Khottob

BACK

Page 13: sejarah pembukuan hadits

Pada masa Usman Bin Affan ini, kegiatan umat Islam dalam periwayatan hadist , lebih banyak bila dibandingkan dengan kegiatan periwayatan pada zaman dua khalifah sebelumnya. Sebab, seruannya itu ternyata tidak begitu besar pengaruhnya terhadap para periwayat yang bersikap “longgar” dalam periwayatan hadist. Hal ini lebih disebabkan karena selain pribadi Utsman yang tidak sekeras pribadi Umar, juga karena wilayah Islam telah bertambah makin luas. Yang mengakibatkan bertambahnya kesulitan pengendalian kegiatan periwayatan hadis secara ketat.

Sejarah penghimpunan hadits pada Masa Usman Bin Affan

BACK

Page 14: sejarah pembukuan hadits

Khalifah Ali juga tetap berhati-hati di dalam meriwayatkan hadits. Dan diperoleh pula atsar yang menyatakan bahwa Ali tidak menerima hadits sebelum yang meriwayatkannya itu disumpah. Hanya saja, kepada orang-orang yang benar-benar dipercayainya, Ali tidak meminta mereka untuk bersumpah. Ali bin Abi Thalib sendiri cukup banyak meriwayatkan hadits Nabi. Hadits yang diriwayatkannya, selain dalam bentuk lisan, juga dalam bentuk tulisan (catatan).

Sejarah penghimpunan hadits pada Masa Ali Bin Abi Tholib

BACK

Page 15: sejarah pembukuan hadits

Para sahabat sesudah Rosululloh wafat, sedikit demi sedikit menyampaikan hadits kepada orang lain. Mereka menyampaikan amanah dari Nabi, seperti hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Al Bukhory dan Ibnu ‘Amer Ibnu Ash, yang berbunyi :

“Sampaikanlah daripadaku walaupun seayat.”Majelis-majelis Nabi tidaklah hanya dihadiri oleh orang-orang lelaki saja, bahkan banyak juga orang-orang perempuan yang datang ke masjiddan pertemuan-pertemuan umum untuk mendengar sabda dan perkataan Nabi. Nabi sendiri sering mempergunakan waktu yang khusus untu memberikan pelajaran kepada para wanita.Lantaran itu para wanita shahabiyah juga turut mempunyai saham yang besar dalam mengembangkan haits. Dalam hal ini ummahatul mu’minin memegang peranan yang penting dalam menerima dan menyampaikan hadits kepada masyarakat umum.

CARA-CARA SAHABAT MERIWAYATKAN HADITS

NEXT

Page 16: sejarah pembukuan hadits

Adakalanya dengan lafal asli

yakni Menurut lafadz yang

mereka terima dari Nabi,

yang mereka hafal benar dari lafadz Nabi itu.

Adakalanya dengan maknanya

sajayakni mereka meriwayatkan

maknanya bukan

lafadznya karena mereka

tidak hafal lafadznya yang

asli lagi dari Nabi SAW.

Cara-Cara Para Shahabat Meriwayatkan Hadits

BACK

Page 17: sejarah pembukuan hadits

5. Derajat kelima ialah seseorang shahaby berkata, adalah mereka (kami) para shahabat berbuat begini. Maka jika disandarkan kepada zaman Rosul, memberi pengertian boleh.

4. Derajat keempat seseorang shahaby berkata: kami telah diperintahkan begini…., atau ditegahkan begini….

3. Derajat ketiga ialah seseorang shahaby berkata, Rasul SAW menyuruh begini, atau menegah ini. Ini dihukum marfu’ menurut madzhab jumhur.

2. Derajat kedua, ialah seorang shahaby berkata, bersabda Rasul SAW begini, atau mengkhabarkan Rasul begini, atau menceritakan Rasul SAW begini.

 Lafal-Lafal Yang Dipakai Sahabat dalam Meriwayatkan Hadits

1. Derajat pertama, dialah yang paling kuat ialah seorang shahaby berkata, sami’tu Rosulullohi yaquulu kdza = saya dengar Rasululloh Saw berkata begini…, atau akhbarani = mengkhabarkan kepadaku…, atau haddatsanii = menceritakan kami diperintahkan begini kepadaku…, atau syafahani = berbicara dihadapanku….

BACK

Page 18: sejarah pembukuan hadits

SEJARAH PENGHIMPUNAN HADITS PADA MASA TABI’IN DAN KODIFIKASI

HADITSMasa kodifikasi

terjadi di periode tabi’in atas

perintah khalifah ‘Umar bin ‘Abdul

‘AzizSempat berhenti

karena ada pertentangan pada khalifah

setelahnyaDi lanjutkan kembali pada tahun terakhir

tabi’inNEXT

Page 19: sejarah pembukuan hadits

Di MadinahSaid, ‘Urwah, Abu Bakar ibn Abdur Raohman ibn Al- Haris ibn Hisyam, Ubaidullah ibn Abdulah ibn Utbah, Salim ibn Abdullah ibn ‘Umar, Sulaiman ibn Yassar, Al-Qasim ibn Muhammad ibn Abu Bakr, Nafi’, Az-Zuhry, Abu Zinad, Kharijah ibn Zaid, Abu Salamah ibn Abdir Rahman ibn Auf.

Di Makkah Iqrimah, Atha ibn Abi Rabah, Abul Zubair, Muhammad ibn Muslim. Di Kufah

Asy-Sya’bi, Ibrahim An-Nakha’y, Al-Qamah An-Nakha’y. Di Basrah

Al-Hasan, Muhammad ibn Sirin, Qatadah. Di Syam

Umar ibn Abdil Aziz, Qabishah ibn Dzuaib, Makhul Ka’bul Akbar Di Mesir

Abul Khoir Martsad ibn Abdullah Al-Yaziny, Yazid ibn Habib. Di Yaman

Thaus ibn Kaisan Al- Yamany, Wahab ibn Munabbih

Tokoh tokoh tabi’in yang masyhur dalam bidang riwayat hadits

BACK

Page 20: sejarah pembukuan hadits

Penulisan dan penghimpunan hadits sudah dimulai sejak masa Rasulullah SAW. Namun hanya berfungsi sebagai penguat hafalan para sahabat setelah hafal para sahabat memusnahkannya

Pada masa Abu Bakar dan ‘Umar tidak boleh terlalu banyak meriwayatkan hadits karena mereka terlalu hati hati agar hadits tidak tercampur dengan Al-Qur’an

Pada masa Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib sudah mulai banyak yang meriwayatkan hadits dibanding pada masa dua khalifah sebelumnya

Pengkodifikasikan hadits terjadi pada periode tabi’in, masa kekhalifahan Bani Umaiyah dipimpin khalifah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz.

Kesimpulan

NEXT

Page 21: sejarah pembukuan hadits

ANY QUESTIONS ?

??????

Page 22: sejarah pembukuan hadits

V

THANK YOUand

WASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WA

BAROKATUH