Sejarah Masuknya Islam Di Maluku

18
Sejarah Masuknya Islam di Maluku Sejarah Perkembangan Kerajaan Islam di Indonesia Untuk menambah pemahaman Anda tentang kerajaan Islam yang berkembang di Indonesia dari awal berdirinya, letak geografis dan perkembangannya dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya dapat Anda simak pada uraian materi berikut ini. 1. Kerajaraan Samudra Pasai Kerajaan Samudra Pasai tercatat dalam sejarah sebagai kerajaan Islam yang pertama. Mengenai awal dan tahun berdirinya kerajaan ini tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi menurut pendapat Prof. A. Hasymy, berdasarkan naskah tua yang berjudul Izhharul Haq yang ditulis oleh Al-Tashi dikatakan bahwa sebelum Samudra Pasai berkembang, sudah ada pusat pemerintahan Islam di Peureula (Perlak) pada pertengahan abad ke-9. Perlak berkembang sebagai pusat perdagangan, tetapi setelah keamanannya tidak stabil maka banyak pedagang yang mengalihkan kegiatannya ke tempat lain yakni ke Pasai, akhirnya Perlak mengalami kemunduran. Dengan kemunduran Perlak, maka tampillah seorang penguasa lokal yang bernama Marah Silu dari Samudra yang berhasil mempersatukan daerah Samudra dan Pasai. Dan kedua daerah tersebut dijadikan sebuah kerajaan dengan nama Samudra Pasai. Kerajaan Samudra Pasai terletak di Kabupaten Lhokseumauwe, Aceh Utara, yang berbatasan dengan Selat Malaka. rangkuman:: 1. Kerajaan Samudra Pasai berkembang pada abad Abad 13 yang terletak di daerah Kabupaten Lhokseumauwe, Aceh Utara. 2. Keberadaan kerajaan Samudra Pasai dibuktikan dengan adanya a. Catatan Marcopolo dari Venetia. b. Catatan Ibnu Batulah dari Maroko. c. Batu nisan Sultan Malik al-Saleh.

Transcript of Sejarah Masuknya Islam Di Maluku

Page 1: Sejarah Masuknya Islam Di Maluku

Sejarah Masuknya Islam di MalukuSejarah Perkembangan Kerajaan Islam di Indonesia

Untuk menambah pemahaman Anda tentang kerajaan Islam yang berkembang di Indonesia dari awal berdirinya, letak geografis dan perkembangannya dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya dapat Anda simak pada uraian materi berikut ini.

1. Kerajaraan Samudra Pasai

Kerajaan Samudra Pasai tercatat dalam sejarah sebagai kerajaan Islam yang pertama.Mengenai awal dan tahun berdirinya kerajaan ini tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi menurut pendapat Prof. A. Hasymy, berdasarkan naskah tua yang berjudul Izhharul Haqyang ditulis oleh Al-Tashi dikatakan bahwa sebelum Samudra Pasai berkembang, sudahada pusat pemerintahan Islam di Peureula (Perlak) pada pertengahan abad ke-9.Perlak berkembang sebagai pusat perdagangan, tetapi setelah keamanannya tidak stabilmaka banyak pedagang yang mengalihkan kegiatannya ke tempat lain yakni ke Pasai,akhirnya Perlak mengalami kemunduran.

Dengan kemunduran Perlak, maka tampillah seorang penguasa lokal yang bernamaMarah Silu dari Samudra yang berhasil mempersatukan daerah Samudra dan Pasai.Dan kedua daerah tersebut dijadikan sebuah kerajaan dengan nama Samudra Pasai.Kerajaan Samudra Pasai terletak di Kabupaten Lhokseumauwe, Aceh Utara, yangberbatasan dengan Selat Malaka.

rangkuman::1. Kerajaan Samudra Pasai berkembang pada abad Abad 13 yang terletak didaerah Kabupaten Lhokseumauwe, Aceh Utara.2. Keberadaan kerajaan Samudra Pasai dibuktikan dengan adanyaa. Catatan Marcopolo dari Venetia.b. Catatan Ibnu Batulah dari Maroko.c. Batu nisan Sultan Malik al-Saleh.d. Jirat Putri Pasai.3. Peranan Samudra Pasai dalam bidang perdagangan adalah Dengan letak yang strategis, maka Samudra Pasai berkembang sebagai kerajaanmaritim dan memiliki hegemoni atas pelabuhan-pelabuhan yang penting di PesisirPantai Barat Sumatera serta berkembang sebagai Bandar Transito.4. Nilai yang dapat diambil dari keberadaan kerajaan Samudra Pasaiadalah Nilai keterbukaan dan kebersamaan dan penghormatan kepada setiap golonganmasyarakat serta prinsip kepemimpinan yang dekat dengan rakyat.5. Raja-raja yang memerintah di Samudra Pasai antara lainSultan Malik al-Saleh (1285 – 1297).Sultan Muhammad (Malik al-Tahir I).Sultan Ahmad (Malik al-Tahir II).Sultan Zaenal Abidin (Malik al-Tahir III).

2.Kerajaan DemakDemak pada masa sebelumnya sebagai suatu daerah yang dikenal dengan nama Bintoroatau Gelagahwangi yang merupakan daerah kadipaten di bawah kekuasaan Majapahit.Kadipaten Demak tersebut dikuasai oleh Raden Patah salah seorang keturunan RajaBrawijaya V (Bhre Kertabumi) yaitu raja Majapahit.

Page 2: Sejarah Masuknya Islam Di Maluku

Dengan berkembangnya Islam di Demak, maka Demak dapat berkembang sebagai kotadagang dan pusat penyebaran Islam di pulau Jawa. Hal ini dijadikan kesempatan bagiDemak untuk melepaskan diri dengan melakukan penyerangan terhadap Majapahit.Setelah Majapahit hancur maka Demak berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di pulauJawa dengan rajanya yaitu Raden Patah. Kerajaan Demak secara geografis terletak diJawa Tengah dengan pusat pemerintahannya di daerah Bintoro di muara sungai Demak,yang dikelilingi oleh daerah rawa yang luas di perairan Laut Muria. (sekarang Laut Muriasudah merupakan dataran rendah yang dialiri sungai Lusi).Bintoro sebagai pusat kerajaan Demak terletak antara Bergola dan Jepara, di manaBergola adalah pelabuhan yang penting pada masa berlangsungnya kerajaan Mataram(Wangsa Syailendra), sedangkan Jepara akhirnya berkembang sebagai pelabuhan yangpenting bagi kerajaan Demak.

3.Kerajaan BantenSeperti yang telah dijelaskan pada uraian materi tentang kerajaan Demak, bahwa daerahujung barat pulau Jawa yaitu Banten dan Sunda Kelapa dapat direbut oleh Demak, dibawah pimpinan Fatahillah. Untuk itu daerah tersebut berada di bawah kekuasaan Demak.Setelah Banten diislamkan oleh Fatahillah maka daerah Banten diserahkan kepadaputranya yang bernama Hasannudin, sedangkan Fatahillah sendiri menetap di Cirebon,dan lebih menekuni hal keagamaan.Dengan diberikannya Banten kepada Hasannudin, maka Hasannudin meletakkan dasardasarpemerintahan kerajaan Banten dan mengangkat dirinya sebagai raja pertama,memerintah tahun 1552 – 1570.Lokasi kerajaan Banten terletak di wilayah Banten sekarang, yaitu di tepi Timur SelatSunda sehingga daerahnya strategis dan sangat ramai untuk perdagangan nasional.Pada masa pemerintahan Hasannudin, Banten dapat melepaskan diri dari kerajaanDemak, sehingga Banten dapat berkembang cukup pesat dalam berbagai bidangkehidupan. Untuk lebih jelasnya, simaklah uraian materi tentang kehidupan politik Bantenberikut ini.Silsilah Raja-raja Banten1. Sultan Hasannudin (1552 – 1570)↓2. Panembahan Yusuf (1570 – 1580)↓3. Maulana Muhammad (1580 – 1596)↓4. Abulmufakir (1596 – 1640)↓5. Abumaali Achmad (1640 – 1651)↓6. Sultan Abdul Fatah/Sultan Ageng Tirtayasa (1651 – 1682)↓7. Abdulnasar Abdulkahar/Sultan Haji (1682 – 1687)

4. Kerajaan MataramNama kerajaan Mataram tentu sudah pernah Anda dengar sebelumnya dan ingatanAnda pasti tertuju pada kerajaan Mataram wangsa Sanjaya dan Syailendra pada zamanHindu-Budha.Kerajaan Mataram yang akan dibahas dalam modul ini, tidak ada hubungannya dengankerajaan Mataram zaman Hindu-Budha. Mungkin hanya kebetulan nama yang sama.

Page 3: Sejarah Masuknya Islam Di Maluku

Dan secara kebetulan keduanya berada pada lokasi yang tidak jauh berbeda yaitu JawaTengah Selatan.Pada awal perkembangannya kerajaan Mataram adalah daerah kadipaten yang dikuasaioleh Ki Gede Pamanahan. Daerah tersebut diberikan oleh Pangeran Hadiwijaya (JakaTingkir) yaitu raja Pajang kepada Ki Gede Pamanahan atas jasanya membantu mengatasiperang saudara di Demak yang menjadi latar belakang munculnya kerajaan Pajang.Ki Gede Pamanahan memiliki putra bernama Sutawijaya yang juga mengabdi kepadaraja Pajang sebagai komando pasukan pengawal raja. Setelah Ki Gede Pamanahanmeninggal tahun 1575, maka Sutawijaya menggantikannya sebagai adipati di Kota Gedetersebut.Setelah pemerintahan Hadiwijaya di Pajang berakhir, maka kembali terjadi perang saudaraantara Pangeran Benowo putra Hadiwijaya dengan Arya Pangiri, Bupati Demak yangmerupakan keturunan dari Raden Trenggono.Akibat dari perang saudara tersebut, maka banyak daerah yang dikuasai Pajangmelepaskan diri, sehingga hal inilah yang mendorong Pangeran Benowo meminta bantuankepada Sutawijaya.Atas bantuan Sutawijaya tersebut, maka perang saudara dapat diatasi dan karenaketidakmampuannya maka secara sukarela Pangeran Benowo menyerahkan takhtanyakepada Sutawijaya. Dengan demikian berakhirlah kerajaan Pajang dan sebagaikelanjutannya muncullah kerajaan Mataram.Lokasi kerajaan Mataram tersebut di Jawa Tengah bagian Selatan dengan pusatnya dikota Gede yaitu di sekitar kota Yogyakarta sekarang.Dari penjelasan tersebut, apakah Anda sudah memahami? Kalau sudah paham, untukmengetahui lebih lanjut tentang perkembangan kerajaan Mataram, maka simaklah uraianmateri berikut ini.1.latar belakang berdirinya kerajaan Mataram!Berdirinya kerajaan Mataram tidak terlepas dari perang saudara di Pajang. Karenasetelah kematian Pangeran Hadiwijaya, raja Pajang, maka terjadi perebutankekuasaan antara Pangeran Benowo putra Hadiwijaya dengan Arya Pangiri keturunanPangeran Trenggono. Untuk menghadapi Arya Pangiri, Pangeran Benowo memintabantuan kepada Sutawijaya, sehingga Sutawijaya berhasil mengatasi perebutankekuasaan tersebut. Atas jasanya secara sukarela Pangeran Benowo menyerahkantakhta Pajang kepada Sutawijaya sehingga Sutawijaya mendirikan kerajaan Mataram.2.Tindakan-tindakan Sultan Agung sebagai raja Mataram!-Menundukkan daerah-daerah yang melepaskan diri untuk memperluas wilayahkekuasaannya.-Mempersatukan daerah-daerah kekuasaannya melalui ikatan perkawinan.-Melakukan penyerangan terhadap VOC di Batavia tahun 1628 dan 1629.-Memajukan ekonomi Mataram.-Memadukan unsur-unsur budaya Hindu, Budha dan Islam.3. Sebab-sebab kehancuran dari kerajaan Mataram!-Tidak adanya raja-raja yang cakap seperti Sultan Agung.-Banyaknya daerah-daerah yang melepaskan diri.-Adanya campur tangan VOC terhadap pemerintahan Mataram.-Adanya politik pemecah-belah VOC melalui perjanjian Gianti 1755 dan Salatiga1757.

5. Kerajaan Gowa – TalloGambar 2.10 merupakan peta Sulawesi Selatan. Di Sulawesi Selatan pada abad 16terdapat beberapa kerajaan di antaranya Gowa, Tallo, Bone, Sopeng, Wajo dan Sidenreng.

Page 4: Sejarah Masuknya Islam Di Maluku

Untuk mengetahui letak kerajaan-kerajaan tersebut, silahkan Anda amati gambar 2.10tersebut.Salah satunya adalah kerajaan Gowa dan Tallo membentuk persekutuan pada tahun1528, sehingga melahirkan suatu kerajaan yang lebih dikenal dengan sebutan kerajaanMakasar. Nama Makasar sebenarnya adalah ibukota dari kerajaan Gowa dan sekarangmasih digunakan sebagai nama ibukota propinsi Sulawesi Selatan.Secara geografis daerah Sulawesi Selatan memiliki posisi yang sangat strategis, karenaberada di jalur pelayaran (perdagangan Nusantara). Bahkan daerah Makasar menjadipusat persinggahan para pedagang baik yang berasal dari Indonesia Timur maupunyang berasal dari Indonesia Barat.Dengan posisi strategis tersebut maka kerajaan Makasar berkembang menjadi kerajaanbesar dan berkuasa atas jalur perdagangan Nusantara. Maka untuk menambahpemahaman Anda tentang perkembangan kerajaan Makasar tersebut, silahkan simakuraian materi berikut ini.

Penyebaran Islam di Sulawesi Selatan dilakukan oleh Datuk Rebandang dari Sumatera,sehingga pada abad 17 agama Islam berkembang pesat di Sulawesi Selatan, bahkanraja Makasar pun memeluk agama Islam.Raja Makasar yang pertama memeluk agama Islam adalah Karaeng Matoaya (RajaGowa) yang bergelar Sultan Alaudin yang memerintah Makasar tahun 1593 – 1639 dandibantu oleh Daeng Manrabia (Raja Tallo) sebagai Mangkubumi bergelar Sultan Abdullah.

Sejak pemerintahan Sultan Alaudin kerajaan Makasar berkembang sebagai kerajaanmaritim dan berkembang pesat pada masa pemerintahan raja Malekul Said (1639 –1653).Selanjutnya kerajaan Makasar mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahanSultan Hasannudin (1653 – 1669). Pada masa pemerintahannya Makasar berhasilmemperluas wilayah kekuasaannya yaitu dengan menguasai daerah-daerah yang suburserta daerah-daerah yang dapat menunjang keperluan perdagangan Makasar. Perluasandaerah Makasar tersebut sampai ke Nusa Tenggara Barat.

Sultan Hasannudin terkenal sebagai raja yang sangat anti kepada dominasi asing. Olehkarena itu ia menentang kehadiran dan monopoli yang dipaksakan oleh VOC yang telahberkuasa di Ambon. Untuk itu hubungan antara Batavia (pusat kekuasaan VOC di HindiaTimur) dan Ambon terhalangi oleh adanya kerajaan Makasar.Dengan kondisi tersebut maka timbul pertentangan antara Sultan Hasannudin denganVOC, bahkan menyebabkan terjadinya peperangan. Peperangan tersebut terjadi di daerahMaluku.Dalam peperangan melawan VOC, Sultan Hasannudin memimpin sendiri pasukannyauntuk memporak-porandakan pasukan Belanda di Maluku. Akibatnya kedudukan Belandasemakin terdesak. Atas keberanian Sultan Hasannudin tersebut maka Belandamemberikan julukan padanya sebagai Ayam Jantan dari Timur.

Upaya Belanda untuk mengakhiri peperangan dengan Makasar yaitu dengan melakukanpolitik adu-domba antara Makasar dengan kerajaan Bone (daerah kekuasaan Makasar).Raja Bone yaitu Aru Palaka yang merasa dijajah oleh Makasar meminta bantuan kepadaVOC untuk melepaskan diri dari kekuasaan Makasar. Sebagai akibatnya Aru Palakabersekutu dengan VOC untuk menghancurkan Makasar.Akibat persekutuan tersebut akhirnya Belanda dapat menguasai ibukota kerajaanMakasar. Dan secara terpaksa kerajaan Makasar harus mengakui kekalahannya dan

Page 5: Sejarah Masuknya Islam Di Maluku

menandatangai perjanjian Bongaya tahun 1667 yang isinya tentu sangat merugikankerajaan Makasar.Isi dari perjanjian Bongaya antara lain:a. VOC memperoleh hak monopoli perdagangan di Makasar.b. Belanda dapat mendirikan benteng di Makasar.c. Makasar harus melepaskan daerah-daerah jajahannya seperti Bone dan pulau-pulaudi luar Makasar.d. Aru Palaka diakui sebagai raja Bone.Walaupun perjanjian telah diadakan, tetapi perlawanan Makasar terhadap Belanda tetapberlangsung. Bahkan pengganti dari Sultan Hasannudin yaitu Mapasomba (putraHasannudin) meneruskan perlawanan melawan Belanda.Untuk menghadapi perlawanan rakyat Makasar, Belanda mengerahkan pasukannyasecara besar-besaran. Akhirnya Belanda dapat menguasai sepenuhnya kerajaanMakasar, dan Makasar mengalami kehancurannya.

1. 3 faktor yang menjadikan Makasar berkembang sebagai pusat-Letaknya strategis di jalur perdagangan internasional.-Memiliki pelabuhan yang baik.-Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tahun 1511.2. 2 dampak dari isi perjanjian Bongaya dalam bidang politik terhadap kerajaan-VOC berkuasa di Makasar.-Daerah kekuasaan Makasar semakin sempit karena banyak daerah-daerah yangmelepaskan diri.3. Akibat kekalahan Makasar terhadap Belanda antara lain:-Peranan Makasar sebagai penguasa pelayaran dan perdagangan di IndonesiaTimur berakhir.-Belanda dapat menguasai Makasar yang berarti menguasai perdagangan diIndonesia Timur.

6.Kerajaan Ternate – TidoreKerajaan Ternate dan Tidore terletak di kepulauan Maluku. Maluku adalah kepualuanyang terletak di antara Pulau Sulawesi dan Pulau Irian. Jumlah pulaunya ratusan danmerupakan pulau yang bergunung-gunung serta keadaan tanahnya subur.Kehidupan PolitikKepulauan Maluku terkenal sebagai penghasil rempah-rempah terbesar di dunia.Rempah-rempah tersebut menjadi komoditi utama dalam dunia pelayaran danperdagangan pada abad 15 – 17. Demi kepentingan penguasaan perdagangan rempahrempahtersebut, maka mendorong terbentuknya persekutuan daerah-daerah di MalukuUtara yang disebut dengan Ulilima dan Ulisiwa.Ulilima berarti persekutuan lima bersaudara yang dipimpin oleh Ternate yang terdiri dariTernate, Obi, Bacan, Seram dan Ambon. Sedangkan Ulisiwa adalah persekutuan sembilanbersaudara yang terdiri dari Tidore, Makayan, Jailolo dan pulau-pulau yang terletak dikepulauan Halmahera sampai Irian Barat.

Antara persekutuan Ulilima dan Ulisiwa tersebut terjadi persaingan. Persaingan tersebutsemakin nyata setelah datangnya bangsa Barat ke Kepulauan Maluku.Bangsa barat yang pertama kali datang adalah Portugis yang akhirnya bersekutu denganTernate tahun 1512. Karena persekutuan tersebut maka Portugis diperbolehkanmendirikan benteng di Ternate.Bangsa Barat selanjutnya yang datang ke Maluku adalah bangsa Spanyol, sedangkan

Page 6: Sejarah Masuknya Islam Di Maluku

Spanyol sendiri bermusuhan dengan Portugis. Karena itu kehadiran Spanyol di Maluku,maka ia bersekutu dengwn Tidore.Akibat persekutuan tersebut maka persaingan antara Ternate dengan Tidore semakintajam, bahkan menyebabkan terjadinya peperangan antara keduanya yang melibatkanSpanyol dan Portugis. Dalam peperangan tersebut Tidore dapat dikalahkan oleh Ternateyang dibantu oleh Portugis.Keterlibatan Spanyol dan Portugis pada perang antara Ternate dan Tidore, pada dasarnyabermula dari persaingan untuk mencari pusat rempah-rempah dunia sejak awalpenjelajahan samudra, sehingga sebagai akibatnya Paus turun tangan untuk membantumenyelesaikan pertikaian tersebut.Usaha yang dilakukan Paus untuk menyelesaikan pertikaian antara Spanyol dan Portugisadalah dengan mengeluarkan dekrit yang berjudul Inter caetera Devinae, yang berartiKeputusan Illahi. Dekrit tersebut ditandatangani pertama kali tahun 1494 di Thordessilasatau lebih dikenal dengan Perjanjian Thordessilas. Dan selanjutnya setelah adanyapersoalan di Maluku maka kembali Paus mengeluarkan dekrit yang kedua yangditandatangani oleh Portugis dan Spanyol di Saragosa tahun 1528 atau disebut denganPerjanjian Saragosa.

1. proses masuknya Islam di Maluku!Maluku sebagai daerah kepulauan merupakan daerah yang subur terkenal sebagaipenghasil rempah terbesar. Untuk itu sebagai dampaknya banyak pedagangpedagangyang datang ke Maluku untuk membeli rempah-rempah tersebut. Di antarapedagang-pedagang tersebut terdapat pedagang-pedagang yang sudah memelukIslam sehingga secara tidak langsung Islam masuk ke Maluku melalui perdagangandan selanjutnya Islam disebarkan oleh para mubaligh salah satunya dari Jawa.2. usaha-usaha Portugis dalam rangka menguasai perdagangandi Maluku.-Portugis melaksanakan politik adu domba antara Ternate dan Tidore.-Portugis mendirikan benteng di Maluku (menanamkan kekuasaannya di Maluku).-Portugis melakukan monopoli perdagangan di Maluku.3. akibat dari perjanjian Saragosa bagi rakyat Maluku!-Maluku dikuasai oleh Portugis.-Perdagangan Maluku dimonopoli oleh Portugis.-Rakyau Maluku mengalami kesengsaraan.-Rakyat Maluku mengangkat senjata melawan Portugis

Page 7: Sejarah Masuknya Islam Di Maluku

Kerajaan Islam di Maluku[sunting | sunting sumber]

Kerajaan Nunusaku Kesultanan Ternate (1257 - ..... ) Kesultanan Tidore (1110 - 1947?) Kesultanan Jailolo Kesultanan Bacan Kerajaan Loloda [[Kerajaan Sahulau] Kerajaan Tanah Hitu (1470-1682) Kerajaan Iha Kerajaan Honimoa/ Siri Sori Kerajaan Huamual

A.      Sejarah Kerajaan Islam di Maluku

Karena amat kaya akan rempah-rempah, Maluku menjadi sasaran sebagian saudagar-

saudagar antar kepulauan Indonesia, dan saudagar-saudagar bangsa asing. Diantara saudagar-

saudagar islam, melaksanakan pula tugas dakwahnya sehingga Maluku lebih dahulu masuk

Islam dari pada Makasar dan sekitarnya.1[1] Islam mencapai kepulauan rempah-rempah yang

sekarang di kenal dengan Maluku ini pada pertengahan terakhir abad ke-15. Banjar dan Giri

atau Gresik cukup besar pengaruhnya dalam sosialisasi Islam di Ternate dan Tidore.

Pola sosialisasi Islam di ternate sama halnya dengan pola sosialisasi Islam di Tidore,

yaitu melalui jalur perdagangan dan politik. Banyak elite kerajaannya belajar Islam di pusat-

pusat pengajaran Islam nusantara, Giri atau Gresik. Setelah selesai belajar, mereka kembali

ke tempat asalnya dan langsung mengislamkan masyarakat kerajaan.2[2] Menurut Tome

Pires, orang masuk Islam di Maluku kira-kira tahun 1460-1465 M.3[3] Kemudian lahirlah

kerajaan-kerajaan Islam di Maluku diantaranya:

1.      Kerajaan Ternate

Ternate merupakan kerajaan di timur yang berdiri pada abad ke-13. Raja pertamanya

adalah Baab Mashur Malamo yang memerintah tahun 1257 – 1277. H. J. De Graaf

berpendapat, raja pertama yang benar-benar Muslim adalah Zayn Al- Abidin (1486-1500). Di

masa itu, gelombang perdagangan Muslim terus meningkat, sehingga raja menyerah kepada

tekanan para pedangan Muslim itu dan memutuskan belajar tentang Islam pada madrasah

1

2

3

Page 8: Sejarah Masuknya Islam Di Maluku

Giri. Di Giri, ia dikenal dengan nama Raja Bulawa atau raja Cengkeh, mungkin karena ia

membawa cengkeh ke sana sebagai hadiah. Ketika kembali dari Jawa, ia mengajak

Tuhubahahul ke daerahnya. Yang terakhir ini sebagai penyebar utama Islam di kepulauan

Maluku. Dakwah Islam di Maluku menghadapi dua tantangan, yaitu yang datang dari orang-

orang yang masih animis dan dari orang Portugis yang mengkristenkan penduduk Maluku.4

[4]

Kerena usia Islam masih muda di Ternate, portugis yang tiba di sana tahun 1512 M,

berharap dapat menggantikannya dengan agama Kristen. Harapan itu tidak terwujud. Usaha

mereka hanya mendatangkan hasil yang sedikit.5[5]

Sultan Khairun, raja yang memerintah tahun 1535 – 1570 saat itu berusaha mengusir

Portugis, ia adalah tokoh yang paling keras melawan orang portugis dan usaha kristenisasi di

Maluku. Perangpun terjadi dan ibukota Ternate terbakar pada tahun 1565. Dengan dalih akan

berunding Sultan Khaerun di undang ke loji Portugis, namun Sultan di bunuh tahun 1570.

Babullah putranya, menyerang Portugis dan berhasil mengusir Portugis tahun 1577. Periode

Babullah (1570-1583) merupakan puncak kejayaan Ternate, Dibawah pimpinan Sultan

Baabullah, wilayah membentang dari Sulawesi Utara dan Tengah di bagian barat hingga

kepulauan Marshall dibagian timur, dari Philipina (Selatan) dibagian utara hingga kepulauan

Nusa Tenggara dibagian selatan. Sultan Baabullah dijuluki “penguasa 72 pulau” yang

semuanya berpenghuni Babullah dapat mengislamkan Sulawesi Utara, Perdagangan lancar,

persahabatan dengan negara tetangga seperti dengan Goa-Tallo terjalin dengan baik.

Imperium nusantara timur yang dipimpin Ternate memang telah runtuh sejak

pertengahan abad ke-17 namun pengaruh Ternate sebagai kerajaan dengan sejarah yang

panjang masih terus terasa hingga berabad kemudian.6[6]

2.      Kerajaan Tidore

Kerajaaan Tidore semasa dengan Kerajaan Ternate. Kerajaan ini terletak di sebelah

selatan Ternate. Menurut silsilah raja-raja Ternate dan Tidore, Raja Tidore pertama adalah

Muhammad Naqal yang naik tahta pada tahun 1081 M. Baru pada tahun 1471 M, agama

Islam masuk di kerajaan Tidore yang dibawa oleh Cirali Lijtu (Ciriliyah), Raja Tidore yang

4

5

6

Page 9: Sejarah Masuknya Islam Di Maluku

kesembilan. yang kemudian berganti nama menjadi Sultan Jamaluddin. Ciriliyah atau Sultan

Jamaluddin bersedia masuk Islam berkat dakwah Syekh Mansur dari Arab.7[7]

Kerajaan Tidore mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan

Nuku (1780-1805 M). Selain memiliki kecerdasan dan karisma yang kuat, Sultan Nuku

terkenal akan keberanian dan kekuatan batinnya. Ia berhasil mentransformasi masa lalu

Maluku yang kelam ke dalam era baru yang mampu memberikan kepadanya kemungkinan

menyeluruh untuk bangkit dan melepaskan diri dari segala bentuk keterikatan, ketidak

bebasan dan penindasan. 8[8]

Pada masa pemerintahan Sultan Nuku, wilayah Kerajaan Tidore mencakup kawasan

yang cukup luas, yakni meliputi sebagian Halmahera, pantai barat Irian Jaya, sebagian

kepulauan seram hingga mencapai Tanah Papua. Sultan Nuku dapat menyatukan Ternate dan

Tidore untuk bersama-sama melawan Belanda yang dibantu Inggris. Kemunduran Kerajaan

Tidore disebabkan karena diadu domba dengan Kerajaan Ternate yang dilakukan oleh bangsa

asing ( Spanyol dan Portugis ) yang bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil rempah-

rempah tersebut.9[9]

B.      Kehidupan Masyarakat Maluku

1.      Kehidupan Ekonomi

Wilayah kerajaan di Maluku banyak dihasilkan rempah-rempah, terutama cengkeh dan

pala yang banyak dicari banyak pedagang internasional. Pada abad ke-12 M, permintaan

cengkeh dan pala dari Eropa makin meningkat. Hal ini menyebabkan dibukanya perkebunan

di daerah pulau baru, Seram, dan Ambon. Para pedagang dari Jawa Timur banyak yang

datang ke Maluku dengan membawa beras, garam, dan kacang-kacangan untuk ditukarkan

dengan rempah-rempah. Karena kekayaan rempah-rempahnya, setiap daerah di maluku ingin

menjadi penguasa tunggal dalam perdagangan rempah-rempah.10[10]

Dengan adanya kepentingan atas penguasaan perdagangan, maka terjadilah persekutuan

daerah antar kerajaan. Diantaranya adalah Uli-Lima (persekutuan lima bersaudara) dipimpin

oleh Ternate meliputi Bacan, Seram, Obi, dan Ambon. Dan Uli-Siwa (persekutuan sembilan

bersaudara) dipimpin oleh Tidore meliputi Halmahera, Jailalo, Makayan, pulau-pulau di

7

8

9

10

Page 10: Sejarah Masuknya Islam Di Maluku

sekitar maluku sampai ke Papua. Selain pesat dalam bidang perdagangan rempah-rempah,

mata pencaharian perikanan turut mendukung perekonomian masyarakat Maluku.11[11]

2.      Kehidupan Politik

Antara kedua persekutuan yaitu Uli-Lima dan Uli-Siwa terjadi persaingan yang tajam.

Hal ini terutama terjadi setelah para pedagang Eropa datang ke Maluku. Pada tahun 1512 M

bangsa Portugis datang ke Ternate dan pada tahun 1521 M Spanyol datang dan mendekati

Tidore. Kedua bangsa asing ini sama-sama ingin berkuasa ditempat kedatangannya, sehingga

mereka berusaha bersekutu dan mendukung penguasa setempat.

Setelah 10 tahun berada di kerajaan Ternate bangsa portugis berhasil mendirikan

benteng yang bernama Sao Paolo. Menurut portugis, benteng tersebut berguna untuk

melindungi kerajaan Ternate dari serangan kerajaan Tidore. Namun hal ini adalah taktik

Portugis agar dapat bertahan untuk berdagang dan menguasai Ternate.

Pembangunan Benteng Sao Paolo menimbulkan perlawanan. Salah seseorang yang

menentang kehadiran kekuatan militer Portugis adalah Sultan Khairun. Ia tidak ingin

perekonomian dan pemerintahan di kendalikan oleh bangsa lain. Pendirian benteng di

Kerajaan Ternate menunjukkan niat buruk Portugis atas Ternate.

Ketidaksetujuan Sultan Khairun terhadap Portugis tidak berbentuk kekerasan.

Sebaliknya, Sultan Khairun bersedia berunding dengan Portugis di Benteng Sao Paolo.

Namun, niat baik Sultan Khairun ini malah di manfaatkan oleh Portugis untuk menahannya di

Benteng tersebut. Keesokan harinya Sultan Khairun telah terbunuh dan para pejabat Portugis

di curigai sebagai dalang pembunuhan tersebut. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1570.

Kematian Sultan Khairun menyebabkan kebencian rakyat Maluku makin besar. Sultan

Babullah yang menjadi raja Ternate berikutnya memimpin perang melawan Portugis. Usaha

ini menampakkan hasil pada tahun 1575, setelah itu Portugis dapat di pukul mundur dan

meninggalkan bentengnya di Ternate.

3.      Kehidupan Sosial dan Budaya

Kehidupan sosial masyarakat Maluku sangat di pengaruhi oleh datangnya pedagang-

pedagang asing dari Portugis dan Belanda. Sebelumnya, masyarakat Maluku sudah mengenal

dan mendapat pengaruh budaya dan agama Islam. Pengaruh Islam sangat terasa di pusat

penyebarannya di Maluku Utara, yaitu, Ternate dan Tidore. Sementara itu perkembangan

politik anti imperialisme Sultan Babullah menyebabkan pengaruh budaya Portugis dan

Belanda lebih terpusat di luar Ternate dan Tidore, yaitu kepulauan Maluku bagian selatan.

11

Page 11: Sejarah Masuknya Islam Di Maluku

Beberapa daerah di Ambon, menjadi pusat penyebaran agama Katolik dan Protestan yang di

bawa bangsa Portugis dan Belanda.12[12]

Seperti sudah diketahui, bahwa sebagian dari daerah maluku terutama Ternate sebagai

pusatnya, sudah masuk agama islam. Oleh karena itu, tidak jarang perbedaan agama ini

dimanfaatkan oleh orang-orang Portugis untuk memancing pertentangan antara para pemeluk

agama itu. Dan bila pertentangan sudah terjadi maka pertentangan akan diperuncing lagi

dengan campur tangannya orang-orang Portugis dalam bidang pemerintahan, sehingga

seakan-akan merekalah yang berkuasa.

Setelah masuknya kompeni Belanda di Maluku, semua orang yang sudah memeluk

agama Katholik harus berganti agama menjadi Protestan. Hal ini menimbulkan masalah-

masalah sosial yang sangat besar dalam kehidupan rakyat dan semakin tertekannya

kehidupan rakyat.13[13]

12

13