Sejarah Masuknya Islam Di Kepulauan

download Sejarah Masuknya Islam Di Kepulauan

of 9

description

sejarah masuknya islam

Transcript of Sejarah Masuknya Islam Di Kepulauan

  • 5/26/2018 Sejarah Masuknya Islam Di Kepulauan

    1/9

    Sejarah Masuknya Islam di kepulauanPapuasama halnya dengan sejarah masuknyaislam di kota-kota yang ada diNusantara,dan rata-rata melalui jalur perdagangan.Karena letak Papua yang strategis menjadikan wilayah ini pada masa lampau menjadiperhatian dunia Barat, maupun para pedagang lokal Indonesia sendiri. Daerah ini kayaakan barang galian atau tambang yang tak ternilai harganya dan kekayaan rempah-rempah sehingga daerah ini menjadi incaran para pedagang. Karena kandungan mineraldan kekayaan rempah-rempah maka terjadi hubungan politik dan perdagangan antarakepulauan Raja Ampat dan Fakfak dengan pusat kerajaanTernate dan Tidore,sehinggabanyak pedagang datang untuk memburu dagangan di daerah tersebut.

    Baca Juga : Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara Indonesia

    Tanah Papua secara geografis terletak pada daerah pinggiran Islam diNusantara,sehingga Islam di Papua luput dari kajian para sejarahwan lokal maupun asing,kedatangan Islam di tanah Papua juga masih terjadi silang pendapat di antara pemerhati,

    peneliti maupun para keturunan raja-raja di Raja Ampat-Sorong, fak-fak, kaimana danteluk Bintuni-Manokwari, diantara mereka saling mengklaim bahwa Islam lebih awaldatang kedaerahnya yang hanya di buktikan dengan tradisi lisan tanpa didukung denganbukti-bukti tertulis maupun bukti-bukti arkelogis.Masuknya islam di papua diyakini telah ada sebelum agama Nasrani masuk. Namun

    hingga saat ini belum ditentukan secara persis kapan hal itu terjadi. Saksi bisu sejarah itu

    adalah Masjid Patimburak di Distrik Kokas, Fakfak. Masjid ini dibangun oleh Raja Wertuer

    I bernama kecil Semempe. Sejumlah seminar yang pernah digelar seperti di Aceh pada

    tahun 1994, termasuk yang dilangsungkan di ibukota provinsi Kabupaten Fakfak dan di

    Jayapura pada tahun 1997, belum menemukan kesepakatan itu.

    Dalam sejarah islamisasi di papua terdapat 7 teori yang membahas kedatangan islam,

    yaitu :

    Teori Papua

    Teori ini merupakan pandangan adat dan legenda yang melekat di sebagaian rakyat asli

    Papua, khususnya yang berdiam di wilayah fakfak, kaimana, manokwari dan raja ampat

    (sorong). Teori ini memandang Islam bukanlah berasal dari luar Papua dan bukan di

    bawa dan disebarkan oleh kerejaan ternate dan tidore atau pedagang muslim dan daI

    dari Arab, Sumatera,Jawa,maupun Sulawesi. Namun Islam berasal dari Papua itusendiri sejak pulau Papua diciptakan oleh Allah Swt. mereka juga mengatak bahwa

    agama Islam telah terdapat di Papua bersamaan dengan adanya pulau Papua sendiri,

    dan mereka meyakini kisah bahwa dahulu tempat turunya nabi adam dan hawa berada di

    daratan Papua.

    Teori Aceh

    Studi sejarah masukanya Islam di Fakfak yang dibentuk oleh pemerintah kabupaten

    Fakfak pada tahun 2006, menyimpulkan bahwa Islam datang pada tanggal 8 Agustus

    1360 M, yang ditandai dengan hadirnya mubaligh Abdul Ghafar asal Aceh di Fatagar

    Lama, kampong Rumbati Fakfak. Penetapan tanggal awal masuknya Islam tersebut

    http://kota-islam.blogspot.com/2013/01/sejarah-islam-indonesia.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/01/sejarah-islam-indonesia.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/01/sejarah-islam-indonesia.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/11/sejarah-perkembangan-islam-di-maluku.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/11/sejarah-perkembangan-islam-di-maluku.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/11/sejarah-perkembangan-islam-di-maluku.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/01/sejarah-islam-indonesia.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/01/sejarah-islam-indonesia.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/01/sejarah-islam-indonesia.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/01/sejarah-islam-indonesia.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/01/sejarah-islam-indonesia.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-masuk-islam-di-pulau-jawa.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-masuk-islam-di-pulau-jawa.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-masuk-islam-di-pulau-jawa.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-masuk-islam-di-pulau-jawa.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/01/sejarah-islam-indonesia.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/01/sejarah-islam-indonesia.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/11/sejarah-perkembangan-islam-di-maluku.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/01/sejarah-islam-indonesia.html
  • 5/26/2018 Sejarah Masuknya Islam Di Kepulauan

    2/9

    berdasarkan tradisi lisan yang disampaikan oleh putra bungsu Raja Rumbati XVI

    (Muhamad Sidik Bauw) dan Raja Rumbati XVII (H. Ismail Samali Bauw), mubaligh Abdul

    Ghafar berdakwah selama 14 tahun (1360-1374 M) di Rumbati dan sekitarnya, kemudian

    ia wafat dan di makamkan di belakang masjid kampong Rumbati pada tahun 1374 M.

    Baca Juga :Sejarah Perkembangan Islam di Kepulauan Maluku

    Teori Arab

    Menurut sejarah lisan Fakfak, bahwa agama Islam mulai diperkenalkan di tanah Papua,

    yaitu pertama kali di Wilayah jazirah onin (Patimunin-Fakfak) oleh seorang sufi bernama

    Syarif Muaz al-Qathan dengan gelar Syekh Jubah Biru dari negeri Arab, yang di

    perkirakan terjadi pada abad pertengahan abad XVI, sesuai bukti adanya MasjidTunasgain yang berumur sekitat 400 tahun atau di bangun sekitar tahun 1587. Selain

    dari sejarah lisan tadi, dilihat dalam catatan hasil Rumusan Seminar Sejarah Masuknya

    Islam dan Perkembanganya di Papua, yang dilaksanakan di Fakfak tanggal 23 Juni

    1997, dirumuskan bahwa:

    1. Islam dibawa oleh sultan abdul qadir pada sekitar tahun 1500-an (abad XVI), dan

    diterima oleh masyarakat di pesisir pantai selatan Papua (Fakfak, Sorong dan sekitarnya)

    2. Agama Islam datang ke Papua dibawa oleh orang Arab (Mekkah).

    TeoriJawa

    Berdasarkan catatan keluarga Abdullah Arfan pada tanggal 15 Juni 1946, menceritakan

    bahwa orang Papua yang pertama masuk Islam adalah Kalawen yang kemudian

    menikah dengan siti hawa farouk yakni seorang mublighat asal Cirebon. Kalawen setelah

    masuk Islam berganti nama menjadi Bayajid, diperkirakan peristiwa tersebut terjadi pada

    tahun 1600. Jika dilihat dari silsilah keluarga tersebut, maka Kalawen merupakan nenek

    moyang dari keluarga Arfan yang pertama masuk Islam.

    Teori Banda

    Menurut Halwany Michrob bahwa Islamisasi di Papua, khusunya di Fakfak dikembagkan

    oleh pedagang-pedagang Bugis melalui banda yang diteruskan ke fakfak melalui seramtimur oleh seorang pedagang dari Arab bernama haweten attamimi yang telah lama

    menetap di ambon. Microb juga mengatakan bahwa cara atau proses Islamisasi yang

    pernah dilakuka oleh dua orang mubaligh dari banda yang bernama salahuddin dan

    jainun, yaitu proses pengIslamanya dilakukan dengan cara khitanan, tetapi dibawah

    ancaman penduduk setempat yaitu jika orang yang disunat mati, kedua mubaligh tadi

    akan dibunuh, namun akhirnya mereka berhasil dalam khitanan tersebut kemudian

    penduduk setempat berduyun-duyun masuk agama Islam.

    Teori Bacan

    http://kota-islam.blogspot.com/2013/11/sejarah-perkembangan-islam-di-maluku.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/11/sejarah-perkembangan-islam-di-maluku.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/11/sejarah-perkembangan-islam-di-maluku.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-masuk-islam-di-pulau-jawa.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-masuk-islam-di-pulau-jawa.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-masuk-islam-di-pulau-jawa.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-masuk-islam-di-pulau-jawa.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/11/sejarah-perkembangan-islam-di-maluku.html
  • 5/26/2018 Sejarah Masuknya Islam Di Kepulauan

    3/9

    Kesultanan bacan dimasa sultan mohammad al-bakir lewat piagam kesiratan yang

    dicanangkan oleh peletak dasar mamlakatul mulukiyah atau moloku kie raha (empat

    kerajaan Maluku: ternate, tidore, bacan, dan jailolo) lewat walinya jafar as-shadiq (1250

    M), melalui keturunannya keseluruh penjuru negeri menyebarkan syiar Islam ke

    Sulawesi, philipina,Kalimantan,nusa tenggara,Jawadan Papua.

    Menurut Arnold, raja bacan yang pertama masuk Islam bernama zainal abiding yang

    memerintah tahun 1521 M, telah menguasai suku-suku di Papua serta pulau-pulau

    disebelah barat lautnya, seperti waigeo, misool, waigama dan salawati. Kemudian sultan

    bacan meluaskan kekuasaannya sampai ke semenanjung onin fakfak, di barat laut

    Papua pada tahun 1606 M, melalui pengaruhnya dan para pedagang muslim maka para

    pemuka masyarakat pulaupulau tadi memeluk agama Islam. Meskipun masyarakat

    pedalaman masih tetap menganut animisme, tetapi rakyat pesisir menganut agamaIslam.

    Dari sumbersumber tertulis maupun lisan serta buktibukti peninggalan namanama

    tempat dan keturunan raja bacan yang menjadi rajaraja Islam di kepulauan raja ampat.

    Maka diduga kuat bahwa yang pertama menyebarkan Islam di Papua adalah kesultanan

    bacan sekitar pertengahan abad XV. Dan kemudian pada abad XVI barulah terbentuk

    kerajaankerajaan kecil di kepulauan raja ampat itu.

    Teori Maluku Utara (Ternate-Tidore)

    Dalam sebuah catatan sejarah kesultanan Tidore yang menyebutkan bahwa pada tahun

    1443 M Sultan Ibnu Mansur ( Sultan Tidore X atau sultan Papua I ) memimpin ekspedisi

    ke daratan tanah besar ( Papua ). Setelah tiba di wilayah pulau Misool, raja ampat, maka

    sultan ibnu Mansur mengangkat Kaicil Patrawar putra sultan Bacan dengan gelar Komalo

    Gurabesi ( Kapita Gurabesi ). Kapita Gurabesi kemudian di kawinkan dengan putri sultan

    Ibnu Mansur bernama Boki Tayyibah. Kemudian berdiri empat kerajaan dikepulauan Raja

    Ampat tersebut adalah kerajaan Salawati, kerajaan Misool/kerajaan Sailolof, kerajaan

    Batanta dan kerajaan Waigeo. Dari Arab, Aceh,Jawa,Bugis,Makasar,Buton,Banda,

    Seram, Goram, dan lainlain.

    Masa antara abad XIV-XV memiliki arti penting dalam sejarah kebudayaan Nusantara, dimana pada saat itu ditandai hegemoni Majapahit sebagai Kerajaan Hindu-Budha mulai

    pudar. Sejak zaman itu muncul zaman baru yang ditandai penyebaran Islam melalui jalar

    perdagangan Nusantara. Melalui jalur damai perdagangan itulah, Islam kemudian

    semakin dikenal di tengah masyarakat Papua. Kala itu penyebaran Islam masih relatif

    terbatas di kota-kota pelabuhan. Para pedagang dan ulama menjadi guru-guru yang

    sangat besar pengaruhnya di tempat-tempat baru.

    Pendapat lain mengemukakan bahwa Perkembangan agama Islam di daerah Fakfak

    dikembangkan oleh pedagang-pedagang sukuBugismelalui Banda yang diteruskan ke

    http://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-islam-di-pulau-kalimantan.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-islam-di-pulau-kalimantan.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-islam-di-pulau-kalimantan.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-masuk-islam-di-pulau-jawa.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-masuk-islam-di-pulau-jawa.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-masuk-islam-di-pulau-jawa.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-masuk-islam-di-pulau-jawa.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2014/01/sejarah-masuknya-islam-di-bone.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2014/01/sejarah-masuknya-islam-di-bone.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2014/01/sejarah-masuknya-islam-di-bone.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-masuk-islam-di-makassar.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-masuk-islam-di-makassar.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-masuk-islam-di-makassar.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/09/sejarah-masuk-islam-di-kepulauan-buton.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/09/sejarah-masuk-islam-di-kepulauan-buton.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/09/sejarah-masuk-islam-di-kepulauan-buton.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2014/01/sejarah-masuknya-islam-di-bone.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2014/01/sejarah-masuknya-islam-di-bone.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2014/01/sejarah-masuknya-islam-di-bone.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2014/01/sejarah-masuknya-islam-di-bone.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/09/sejarah-masuk-islam-di-kepulauan-buton.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-masuk-islam-di-makassar.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2014/01/sejarah-masuknya-islam-di-bone.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-masuk-islam-di-pulau-jawa.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-masuk-islam-di-pulau-jawa.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-islam-di-pulau-kalimantan.html
  • 5/26/2018 Sejarah Masuknya Islam Di Kepulauan

    4/9

    Fakfak melalui Seram Timur oleh seorang pedagang dari Arab bernama Haweten

    Attamimi yang telah lama menetap di Ambon.

    Proses Islamisasi di wilayah Fakfak dilakukan melalui jalur Perdagangan, pendidikan

    non formal dan politik, yang dimaksud dengan penyebaran dakwah melalui saluran

    politik ialah bahwa atas jasa dan upaya para raja dan pertuanan dan keluarga-

    keluarganya maka agama Islam turut disebarkan (Onim, 2006;102-105).

    Pengaruh masuknya Islam di kabupaten Fakfak dapat diketahui dengan adanya

    ditemukan mesjid-mesjid kuno peninggalan kerajaan Islam yang pernah berkuasa di

    wilayah tersebut diantaranya gong, bedug mesjid, rebana yang digunakan pada saat

    upacara maulid, songkok raja, tongkat cis, tanda raja dan adanya silsilah kerajaan dari

    kerajaan Ati-ati. Mesjid-mesjid kuno yang ditemukan tersebut tersebar di beberapatempat diantaranya mesjid Patimburak, mesjid Werpigan dan mesjid Merapi.

    Di Kabupaten Fakfak pada masa awal masuknya agama Islam ada empat raja yang

    berkuasa diantaranya Raja Ati-ati, Ugar, Kapiar dan Namatota (sekarang masuk dalam

    wilayah kabupaten Kaimana). Masing-masing raja tersebut mendirikan mesjid dan mesjid

    tersebut yang digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan agama Islam. Akan tetapi

    mesjid yang didirikan oleh raja Ati-ati pada saat itu pada umumnya terbuat dari kayu

    sehingga tidak bisa lagi ditemukan wujud maupun sisa-sisanya. Satu-satunya mesjid

    yang ditunjukkan oleh keturunan Raja Ati-ati adalah mesjid Werpigan yang dibangun

    pada tahun 1931 oleh Raja ke-9. Mesjid tersebut telah mengalami renovasi, sehingga

    konstruksi aslinya telah hilang yang nampak adalah mesjid yang baru ( Tim peneliti,

    1999).

    Selanjutnya adalah mesjid yang didirikan oleh Raja Fatagar yaitu mesjid Merapi terletak

    di kampung Merapi, dalam mesjid terdapat bedug yang terbuat dari batang kayu kelapa.

    Di dekat mesjid terdapat makam Raja Fatagar I dan II, makam terdiri atas dua kelompok

    yaitu kelompok yang berada di dalam pagar dan kelompok yang berada di luar pagar.

    Selain itu bukti pengaruh masuknya Islam yaitu ditemukan rebana yang digunakan pada

    saat upacara maulid, gong, tanda raja, tongkat cis, songkok raja dan adanya silsilah raja-raja yang pernah berkuasa di wilayah tersebut. Diantara mesjid tua yang masih bertahan

    hingga saat ini adalah mesjid Patimburak yang ada di distrik Kokas, menurut informasi

    mesjid tersebut didirikan pada tahun 1870.

    Dari beberapa sumber disimpulkan bahwa Islam masuk ke kabupaten Fakfak menurut

    beberapa sumber sekitar pertengahan abad ke-15. Proses masuknya yaitu melalui jalur

    perdagangan, perkawinan, pendidikan non formal dan politik. Islam masuk ke wilayah ini

    tidak terlepas dari pengaruh kesultanan Ternate dan Tidore sebagai basis Islamisasi di

    Indonesia bagian timur.

    Pengaruh masuknya Islam di kabupaten Fakfak dapat dilihat dengan adanya temuan

  • 5/26/2018 Sejarah Masuknya Islam Di Kepulauan

    5/9

    mesjid kuno dibeberapa tempat yaitu mesjid Merapi, Werpigan, Patimburak, gong,

    rebana, tongkat cis, songkok raja.

    Islam juga menancapkan pengaruhnya didaerah Kokas, Fakfak salah satu buktinya

    adalah keberadaan sebuah Masjid Tua yaitu Masjid Patimburak.

    Masjid Patimburak

    Salah satu bukti otentik keberadaan Islam di tanah papua yang masih terpelihara rapi

    adalah Masjid Patimburak. Masyarakat setempat mengenal masjid ini sebagai Masjid Tua

    Patimburak. Menurut catatan sejarah, masjid ini telah berdiri lebih dari 200 tahun yang

    lalu, bahkan merupakan masjid tertua di Kabupaten Fakfak. Bangunan yang masih

    berdiri kokoh dan berfungsi hingga saat ini dibangun pada tahun 1870, seorang imam

    bernama Abuhari Kilian.

    Pada masa penjajahan, masjid ini bahkan pernah diterjang bom tentara Jepang. Hingga

    kini, kejadian tersebut menyisakan lubang bekas peluru di pilar masjid. Menurut Musa

    Heremba, penyebaran Islam di kokas tak lepas dari pengaruh Kekuasaan Sultan Tidore

    di wilayah Papua. Pada abad XV, kesultanan Tidore mulai mengenal Islam. Sultan Ciliaci

    adalah sultan pertama yang memeluk agama Islam. Sejak itulah sedikit demi sedikit

    agama islammulai berkembang di daerah kekuasaan Kesultanan Tidore termasuk kokas.

    Di peluknya Islam oleh masyarakat Papua terutama didaerah pesisir barat pada abad

    pertengahan XV tidak lepas dari pengaruh kerajaankerajaan Islam di Maluku ( Bacan,

    Ternate dan Tidore ) yang semakin kuat dan sekaligus kawasan tersebut merupakan jalur

    perdagangan rempahrempah ( silk road ) di dunia. Sebagaimana ditulis sumber

    sumber barat, Tome pires yang pernah mengunjungi nusantara antara tahun 1512-1515

    M. dan Antonio Pegafetta yang tiba di tidore pada tahun 1521 M. mengatakan bahwa

    Islam telah berada di Maluku dan raja yang pertama masuk Islam 50 tahun yang lalu,

    berarti antara tahun 1460-1465. Berita tersebut sejalan pula dengan berita Antonio

    Galvao yang pernah menjadi kepala orangorang Portugis di Ternate (1540-1545 M).

    mengatakan bahwa Islam telah masuk di daerah Maluku dimulai 80 atau 90 tahun yang

    lalu.

    Sebagai kerajaan tangguh masa itu, kekuasaan Kerajaan Majapahitmeliputi seluruh

    wilayah Nusantara, termasuk Papua. Beberapa daerah di kawasan tersebut bahkan

    disebut-sebut dalam kitab Negarakertagama, sebagai wilayah Yurisdiksinya. Keterangan

    mengenai hal itu antara disebutkan sebagai berikut:

    "Muwah tang i Gurun sanusanusa mangaram ri Lombok Mirah lawan tikang i Saksakadi

    nikalun kahaiyan kabeh nuwati tanah i bantayan pramuka Bantayan len luwuk teken

    Udamakatrayadhi nikang sanusapupul".

  • 5/26/2018 Sejarah Masuknya Islam Di Kepulauan

    6/9

    "Ikang sakasanusasanusa Makasar Butun Banggawai Kuni Ggaliyao mwang i [ng] Salaya

    Sumba Solot Muar muwah tigang i Wandan Ambwan Athawa maloko Ewanin ri Sran ini

    Timur ning angeka nusatutur".

    Dari keterangan yang diperoleh dalam kitab klasik itu, menurut sejumlah ahli bahasa

    yang dimaksud "Ewanin" adalah nama lain untuk daerah "Onin" dan "Sran" adalah nama

    lain untuk "Kowiai". Semua tempat itu berada di Kaimana, Fak-Fak. Dari data tersebut

    menjelaskan bahwa pada zaman Kerajaan Majapahit sejumlah daerah di Papua sudah

    termasuk wilayah kekuasaan Majapahit.

    Baca Juga :Sejarah Perkembangan Islam di Bali

    Menurut Thomas W. Arnold: "The Preaching of Islam, setelah kerajaan Majapahit

    runtuh, dikalahkan oleh kerajaan Islam Demak, pemegang kekuasan berikutnya adalah

    Demak Islam. Dapat dikatakan sejak zaman baru itu, pengaruh kerajaan Islam Demak

    juga menyebar ke Papua, baik langsung maupun tidak.

    Thomas Arnoldyang seorang orientalis berkebangsaan Inggris memberi catatan kaki

    dalam kaitannya dengan wilayah Islam tersebut: beberapa suku Papua di pulau Gebi

    antara Waigyu dan Halmahera telah diislamkan oleh kaum pendatang dari Maluku" lebih

    lanjut Arnold menjelaskan: Di Irian sendiri, hanya sedikit penduduk yang memeluk Islam.

    Agama ini pertama kali dibawa masuk ke pesisir barat (mungkin semenanjung Onin) oleh

    para pedagang Muslim yang berusaha sambil berdakwah di kalangan penduduk, dan itu

    terjadi sejak tahun 1606. Tetapi nampaknya kemajuannya berjalan sangat lambat selama

    berabad-abad kemudian..."

    Bila ditinjau dari laporan Arnoldtersebut, maka berarti masuknya Islam ke daerah Papua

    terjadi pada awal abad ke XVII, atau dua abad lebih awal dari masuknya agama Kristen

    Protestan yang masuk pertama kali di daerah Manokwari pada tahun 1855, yaitu ketika

    dua orang missionaris Jerman bernama C.W. Ottow dan G.J. Geisslermendarat dan

    kemudian menjadi pelopor kegiatan missionaris di sana. (Ali Atwa, penulis buku Islam

    Atau Kristen Agama Orang Irian (Papua)Dari sumber-sumber Barat diperoleh catatan bahwa pada abad ke XVI sejumlah daerah

    di Papua bagian barat, yakni wilayah-wilayah Waigeo, Missool, Waigama, dan Salawati,

    tunduk kepada kekuasaan Sultan Bacan di Maluku.

    Catatan serupa tertuang dalam sebuah buku yang dikeluarkan oleh Periplus Edition, di

    buku Irian Jaya, hal 20 sebuah wadah sosial milik misionaris menyebut kan tentang

    daerah yang terpengaruh Islam. Dalam kitab Negarakertagama, di abad ke 14 di sana

    ditulis tentang kekuasaan kerajaan Majapahit diJawa Timur,di mana di sana disebutkan

    dua wilayah di Irian yakni Onin dan Seran

    http://kota-islam.blogspot.com/2014/01/sejarah-perkembangan-islam-di-bali.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2014/01/sejarah-perkembangan-islam-di-bali.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2014/01/sejarah-perkembangan-islam-di-bali.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/12/sejarah-perkembangan-islam-di-jawa-timur.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/12/sejarah-perkembangan-islam-di-jawa-timur.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/12/sejarah-perkembangan-islam-di-jawa-timur.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2013/12/sejarah-perkembangan-islam-di-jawa-timur.htmlhttp://kota-islam.blogspot.com/2014/01/sejarah-perkembangan-islam-di-bali.html
  • 5/26/2018 Sejarah Masuknya Islam Di Kepulauan

    7/9

    Bahkan lebih lanjut dijelaskan: Namun demikian armada-armada perdagangan yang

    berdatangan dari Maluku dan barangkali dari pulau Jawa di sebelah barat kawasan ini,

    telah memiliki pengaruh jauh sebelumnya.

    Pengaruh ras austronesiadapat dilihat dari kepemimpinan raja di antara keempat suku,

    yang boleh jadi diadaptasi dari Kesultanan Ternate, Tidore dan Jailolo. Dengan politik

    kontrol yang ketat di bidang perdagangan pengaruh kekuasaan Kesultanan Ternate di

    temukan di raja Ampat di Sorong dan di seputar Fakfak dan diwilayah Kaimana

    Sumber cerita rakyat mengisahkan bahwa daerah Biak Numfor telah menjadi bagian dari

    wilayah kekuasaan Sultan Tidore. Sejak abad ke-XV. Sejumlah tokoh lokal, bahkan

    diangkat oleh Sultan Tidore menjadi pemimpin-pemimpin di Biak. Mereka diberi berbagaimacam gelar, yang merupakan jabatan suatu daerah. Sejumlah nama jabatan itu

    sekarang ini dapat ditemui dalam bentuk marga/fam penduduk Biak Numfor.

    Berdasarkan keterangan di atas jelaslah bahwa, masuknya Islam ke Papua, tidak bisa

    dilepaskan dengan jalur dan hubungan daerah ini dengan daerah lain di Indonesia.

    Selain faktor pengaruh kekuasaan Kerajaan Majapahit, masuknya Islam ke kawasan ini

    adalah lewat Maluku, di mana pada masa itu terdapat kerajaan Islam berpengaruh di

    kawasan Indonesia Timur, yakni kerajaan Bacan.

    Sejarah masuknya Islam di wilayah Maluku dan Papua dapat ditelusuri dari berbagai

    sumber baik sumber lisan dari masyarakat pribumi maupun sumber tertulis. Menurut

    tradisi lisan setempat, pada abad kedua Hijriah atau abad kedelapan Masehi, telah tiba di

    kepulauan Maluku (Utara) empat orang Syekh dari Irak. Kedatangan mereka dikaitkan

    dengan pergolakan politik di Irak, dimana golongan Syiah dikejar-kejar oleh penguasa,

    baik Bani Umayah maupun golongan Bani Abasyiah. Keempat orang asing membawa

    faham Syiah. Mereka adalah Syekh Mansyur, Syekh Yakub, Syekh Amin dan Syekh

    Umar. Syekh Umar menyiarkan agama Islam di Ternate dan Halmahera muka. Syekh

    Yakub menyiarkan agama Islam di Tidore dan Makian. Ia meninggal dan dikuburkan di

    puncak Kie Besi, Makian. Kedua Syekh yang lain, Syekh Amin dan Umar, menyiarkanagama Islam di Halmahera belakang, Maba, Patani dan sekitarnya. Keduanya

    dikabarkan kembali ke Irak.

    Secara geografis tanah Papua memiliki kedekatan relasi etnik dan kebudayaan dengan

    Maluku. Dalam hal ini Fakfak memiliki kedekatan dengan Maluku Tengah, Tenggara dan

    Selatan, sedangkan dengan Raja Ampat memiliki kedekatan dengan Maluku Utara. Oleh

    karena itu, dalam membahas sejarah masuknya Islam ke Fakfak kedua alur komunikasi

    dan relasi ini perlu ditelusuri mengingat warga masyarakat baik di Semenanjung Onim

    Fakfak maupun Raja Ampat di Sorong, keduanya telah lama menjadi wilayah ajang

    perebutan pengaruh kekuasaan antara dua buah kesultanan atau kerajaan besar di

  • 5/26/2018 Sejarah Masuknya Islam Di Kepulauan

    8/9

    Maluku Utara (Kesultanan Ternate dan Tidore). Nampaknya historiografi Papua

    memperlihatkan bahwa yang terakhir inilah (Kesultanan Tidore) yang lebih besar

    dominasinya di pesisir pantai kepulauan Raja Ampat dan Semenajung Onim Fakfak.

    Walaupun demikian tidak berarti bahwa Ternate tidak ada pengaruhnya, justru yang

    kedua ini dalam banyak hal sangat berpengaruh.

    Dengan adanya pengaruh kedua kesultanan Islam ini di Raja Ampat, Sorong dan Fakfak,

    maka telah dapat diduga (dipastikan) bahwa Islam masuk ke Raja Ampat dan

    Semenanjung Onim Fakfak serta sebagian besar wilayah pantai selatan daerah Kepala

    Burung pada umumnya termasuk kaimana di dalamnya adalah wilayah lingkup pengaruh

    kedua kesultanan itu.

    proses masuknya Islam ke Indonesia tidak dilakukan dengan kekerasan atau kekuatan

    militer. Penyebaran Islam tersebut dilakukan secara damai dan berangsur-angsur melalui

    beberapa jalur, diantaranya jalur perdagangan, perkawinan, pendirian lembaga

    pendidikan pesantren dan lain sebagainya, akan tetapi jalur yang paling utama dalam

    proses Islamisasi di nusantara ini melalui jalur perdagangan, dan pada akhirnya melalui

    jalur damai perdagangan itulah, Islam kemudian semakin dikenal di tengah masyarakat

    Papua. Kala itu penyebaran Islam masih relatif terbatas hanya di sekitar kota-kota

    pelabuhan. Para pedagang dan ulama menjadi guru-guru yang sangat besar

    pengaruhnya di tempat-tempat baru itu.

    Bukti-bukti peninggalan sejarah mengenai agama Islam yang ada di pulau Papua ini,

    sebagai berikut: 1. terdapat living monument yang berupa makanan Islam yang dikenal

    dimasa lampau yang masih bertahan sampai hari ini di daerah Papua kuno di desa

    Saonek, Lapintol, dan Beo di distrik Waigeo.

    2. tradisi lisan masih tetap terjaga sampai hari ini yang berupa cerita dari mulut ke mulut

    tentang kehadiran Islam di Bumi Cendrawasih.

    3. Naskah-naskah dari masa Raja Ampat dan teks kuno lainnya yang berada di beberapa

    masjid kuno.

    4. Di Fakfak, Papua Barat dapat ditemukan delapan manuskrip kuno brhuruf Arab. Limamanuskrip berbentuk kitab dengan ukuran yang berbeda-beda, yang terbesar berukuran

    kurang lebih 50 x 40 cm, yang berupa mushaf Al Quran yang ditulis dengan tulisan

    tangan di atas kulit kayu dan dirangkai menjadi kitab. Sedangkan keempat kitab lainnya,

    yang salah satunya bersampul kulit rusa, merupakan kitab hadits, ilmu tauhid, dan

    kumpulan doa.

    Kelima kitab tersebut diyakini masuk pada tahun 1214 dibawa oleh Syekh Iskandarsyah

    dari kerajaan Samudra Pasai yang datang menyertai ekspedisi kerajaannya ke wilayah

    timur. Mereka masuk melalui Mes, ibukota Teluk Patipi saat itu. Sedangkan ketiga kitab

    lainnya ditulis di atas daun koba-koba, Pohon khas Papua yang mulai langka saat ini.

  • 5/26/2018 Sejarah Masuknya Islam Di Kepulauan

    9/9

    Tulisan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabung yang terbuat dari bambu.

    Sekilas bentuknya mirip dengan manuskrip yang ditulis di atas daun lontar yang banyak

    dijumpai di wilayah Indonesia Timur.

    5. Masjid Patimburakyang didirikan di tepi teluk Kokas, distrik Kokas, Fakfak yang

    dibangun oleh Raja Wertuer I yang memiliki nama kecil Semempe.

    Saat itu, tahun 1870, Islam dan Kristen sudah menjadi dua agama yang hidup

    berdampingan di Papua. Ketika dua agama ini akhirnya masuk ke wilayahnya, Wertuer

    sang raja tak ingin rakyatnya terbelah kepercayaannya.

    Maka ia membuat sayembara misionaris Kristen dan imam Muslim ditantang untuk

    membuat masjid dan gereja. Masjid didirikan di Patumburak, gereja didirikan di

    Bahirkendik. Bila salah satu di antara keduanya bisa menyelesaikan bangunannya dalam

    waktu yang ditentukan, maka seluruh rakyat Wertuer akan memeluk agama itu.

    http://1.bp.blogspot.com/-5vonL7Txnq0/UlFUY8X9A5I/AAAAAAAAAU8/P44WhjiG27s/s1600/masjid_patimburak.jpg