Sejarah listrik

35
Universitas Jenderal Soedirman TUGAS Sistem Telekomunikasi TKE072202 DISUSUN OLEH: MUHAMMAD MIKAIL JUNDULLOH H1C009002 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 1

Transcript of Sejarah listrik

Page 1: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

TUGAS

Sistem Telekomunikasi

TKE072202

DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD MIKAIL JUNDULLOH

H1C009002

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

TEKNIK ELEKTRO

2010

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 1

Page 2: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

Daftar Isi

A.Sejarah penemuan listrik

B.Teknik Tenaga Listrik

C.jenis pembangkit listrik

D.Transmisi listrik/penghntar tower PLN

E.Frekuensi sistem kelistrikan

F.Konsep-konsep dasar elektrostatika

Muatan Listrik

Hukum coulomb

Garis Gaya Medan Listrik

Potensial Listrik

Tenaga Sistem Titik-titik Muatan Listrik

Kapasitansi Konduktor

G.Listrik teknologi multiguna

Daftar Pustaka

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 2

Page 3: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

PEMBAHASAN

A.Sejarah penemuan listrik

Michael Faraday (22 September 1791-25 Agustus 1867) ialah ilmuwan Inggris yang

mendapat julukan "Bapak Listrik", karena berkat usahanya listrik menjadi teknologi yang

banyak gunanya. Ia mempelajari berbagai bidang ilmu pengetahuan, termasuk

elektromagnetisme dan elektrokimia. Dia juga menemukan alat yang nantinya menjadi

pembakar Bunsen, yang digunakan hampir di seluruh laboratorium sains sebagai sumber

panas yang praktis.

Efek magnetisme menuntunnya menemukan ide-ide yang menjadi dasar teori medan

magnet. Ia banyak memberi ceramah untuk memopulerkan ilmu pengetahuan ilmu

pengetahuan pada masyarakat umum. Pendekatan rasionalnya dalam mengembangkan teori

dan menganalisis hasilnya amat mengagumkan.

Memang banyak tokoh-tokoh lain namun dari semua itu yang merupakan satu nama

yang sangat berjasa dan dikenal sebagai perintis dalam meneliti tentang listrik dan magnet

dialah Michael Faraday. Beliau lahir pada tanggal 22 September 1791 di Newington Butts,

Inggris. Orang tuanya tergolong keluarga miskin. Ayahnya hanya seorang tukang besi.

Namun waktunya dimanfaatkan untuk membaca berbagai jenis buku, terutama ilmu

pengetahuan alam, fisika, dan kimia serta mengikuti ceramah-ceramah yang diberikan oleh

ilmuwan Inggris terkenal.

Berkat kepandainnya pula, Faraday dapat berhubungan dengan para ahli ternama,

seperti Andre Marie Ampere. Di samping itu, ia juga mendapat kesempatan berkeliling Eropa

bersama Davy. Pada kesempatan itu, Faraday mulai membangun pengetahuannya yang

praktis dan teoretis. Penemuan Faraday pertama yang penting di bidang listrik terjadi tahun

1821. Dua tahun sebelumnya Oersted telah menemukan bahwa jarum magnet kompas biasa

dapat beringsut jikaarus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak berjauhan. Dari temuan ini,

Faraday berkesimpulan, jika magnet diketatkan, yang bergerak justru kawatnya. Bekerja atas

dasar dugaan ini, dia berhasil membuat suatu skema yang jelas di mana kawat akan terus-

menerus berputar berdekatan dengan magnet sepanjang arus listrik dialirkan ke kawat.

Dalam percobaan-percobaan yang dilakukannya pada tahun 1831, ia menemukan

bahwa bila magnet dilalui sepotong kawat, arus akan mengalir di kawat, sedangkan magnet

bergerak. Keadaan ini disebut “pengaruh elektromagnetik” dan penemuan ini disebut “Hukum

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 3

Page 4: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

Faraday” . Dengan berbagai temuannya, tak berlebihan jika Faraday termasuk salah satu

tokoh yang telah memberi sumbangan terbesar pada umat manusia. Ia seorang yang

sederhana, seorang penemu yang mulai belajar secara autodidak. Kesederhanaannya ia

tunjukkan ketika dia menolak diberi gelar kebangsawanan dan juga menolak jadi ketua British

Royal Society. Karena masalah kesehatan, Michael Faraday berhenti meneliti. Tetapi, ia

meneruskan pekerjaannya sebagai dosen sampai 1861. Ia meninggal dunia pada tanggal 25

Agustus 1867 dan dimakamkan di dekat kota London, Inggris.

Penemuan Faraday pertama yang penting di bidang listrik terjadi tahun 1821. Dua

tahun sebelumnya Oersted telah menemukan bahwa jarum magnit kompas biasa dapat

beringsut jika arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak berjauhan. Ini membikin Faraday

berkesimpulan, jika magnit diketatkan, yang bergerak justru kawatnya. Bekerja atas dasar

dugaan ini, dia berhasil membuat suatu skema yang jelas dimana kawat akan terus-menerus

berputar berdekatan dengan magnit sepanjang arus listrik dialirkan ke kawat. Sesungguhnya

dalam hal ini Faraday sudah menemukan motor listrik pertama, suatu skema pertama

penggunaan arus listrik untuk membuat sesuatu benda bergerak. Betapapun primitifnya,

penemuan Faraday ini merupakan “nenek moyang” dari semua motor listrik yang digunakan

dunia sekarang ini.

Ini merupakan pembuka jalan yang luar biasa. Tetapi, faedah kegunaan praktisnya

terbatas, sepanjang tidak ada metode untuk menggerakkan arus listrik selain dari baterei

kimiawi sederhana pada saat itu. Faraday yakin, mesti ada suatu cara penggunaan magnit

untuk menggerakkan listrik, dan dia terus-menerus mencari jalan bagaimana menemukan

metode itu. Kini, magnit yang tak berpindah-pindah tidak mempengaruhi arus listrik yang

berdekatan dengan kawat. Tetapi di tahun 1831, Faraday menemukan bahwa bilamana magnit

dilalui lewat sepotong kawat, arus akan mengalir di kawat sedangkan magnit bergerak.

Keadaan ini disebut “pengaruh elektro magnetik,” dan penemuan ini disebut “Hukum

Faraday” dan pada umumnya dianggap penemuan Faraday yang terpenting dan terbesar.

Ini merupakan penemuan yang monumental, dengan dua alasan. Pertama, “Hukum

Faraday” mempunyai arti penting yang mendasar dalam hubungan dengan pengertian teoritis

kita tentang elektro magnetik. Kedua, elektro magnetik dapat digunakan untuk menggerakkan

secara terus-menerus arus aliran listrik seperti diperagakan sendiri oleh Faraday lewat

pembuatan dinamo listrik pertama. Meski generator tenaga pembangkit listrik kita untuk

mensuplai kota dan pabrik dewasa ini jauh lebih sempurna ketimbang apa yang diperbuat

Faraday, tetapi kesemuanya berdasar pada prinsip serupa dengan pengaruh elektro magnetik.

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 4

Page 5: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

Faraday juga memberi sumbangan di bidang kimia. Dia membuat rencana mengubah

gas jadi cairan, dia menemukan pelbagai jenis kimiawi termasuk benzene. Karya lebih

penting lagi adalah usahanya di bidang elektro kimia (penyelidikan tentang akibat kimia

terhadap arus listrik). Penyelidikan Faraday dengan ketelitian tinggi menghasilkan dua hukum

“elektrolysis” yang penyebutannya dirangkaikan dengan namanya yang merupakan dasar dari

elektro kimia. Dia juga mempopulerkan banyak sekali istilah yang digunakan dalam bidang

itu seperti: anode, cathode, electrode dan ion.

Dan adalah Faraday jua yang memperkenalkan ke dunia fisika gagasan penting

tentang garis magnetik dan garis kekuatan listrik. Dengan penekanan bahwa bukan magnit

sendiri melainkan medan diantaranya, dia menolong mempersiapkan jalan untuk pelbagai

macam kemajuan di bidang fisika modern, termasuk pernyataan Maxwell tentang persamaan

antara dua ekspresi lewat tanda (=) seperti 2x + 5 = 10. Faraday juga menemukan, jika

perpaduan dua cahaya dilewatkan melalui bidang magnit, perpaduannya akan mengalami

perubahan. Penemuan ini punya makna penting khusus, karena ini merupakan petunjuk

pertama bahwa ada hubungan antara cahaya dengan magnit.

Faraday bukan cuma cerdas tetapi juga tampan dan punya gaya sebagai penceramah.

Tetapi, dia sederhana, tak ambil peduli dalam hal kemasyhuran, duit dan sanjungan. Dia

menolak diberi gelar kebangsawanan dan juga menolak jadi ketua British Royal Society.

Hidup perkawinannya panjang dan berbahagia, cuma tak punya anak. Dia tutup usia tahun

1867 di dekat kota London.

B. Teknik Tenaga Listrik

Salah satu cara yang paling ekonomis dan aman untuk mengirim bentuk energi

adalah energy listrik. Di pusat kekuasaan dan sumber daya energi primer seperti bahan bakar

fosil (minyak, gas dan batubara), tenaga air, panas bumi dan nuklir diubah menjadi energi

listrik. Generator sinkron mengubah energi mekanik pada poros turbin untuk menghasilkan

energi listrik.

Oleh tranformator penaik tegangan (step-up) transformator, energi listrik ini kemudian

melalui jalur tegangan tinggi ke pusat-pusat beban. Meningkatnya ketegangan adalah jumlah

listrik pada transmisi, yang dengan demikian berarti total kehilangan panas (untuk

mengurangi hilangnya panas) I2R berkurang. Ketika ia sampai di tengah jalur transmisi

beban, tegangan telah menurun hingga menengah tegangan), tegangan langkah-turun

transformator (transformator step-down. Dalam pusat-pusat beban terhubung oleh saluran-

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 5

Page 6: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

saluran distribusi) dari energi listrik menjadi bentuk lain dari sumber energi yang tidak

terpakai seperti energi mekanik (motor, pencahayaan, pemanasan dikonversi, pendinginan,

dan seterusnya.

C.Jenis pembangkit listrik

Pembangkit listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk memproduksi dan

membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga, seperti PLTU, PLTN, PLTA, dan lain-lain.

Bagian utama dari pembangkit listrik ini adalah generator, yakni mesin berputar yang

mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip medan magnet

dan penghantar listrik. Mesin generator ini diaktifkan dengan menggunakan berbagai sumber

energi yang sangat bemanfaat dalam suatu pembangkit listrik.Berikut macam pembangkit

listrik yang umum dan sudah banyak diberdayakan :

PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)

Air Air adalah sumber daya alam yang merupakan energi primer potensial untuk Pusat Listrik

Tenaga Air (PLTA), dengan jumlah cukup besar di Indonesia. Potensi tenaga air tersebut

tersebar di seluruh Indonesia. Dengan pemanfaatan air sebagai energi primer, terjadi

penghematan penggunaan bahan bakar minyak. Selain itu, PLTA juga memiliki keuntungan

bagi pengembangan pariwisata, perikanan dan pertanian.Pada dasarnya, energi listrik yang

dihasilkan dari air, sangat tergantung pada volume aliran dan tingginya air yang dijatuhkan.

Sumber air potensial didapat dari hasil pembelokkan arah arus air sungai di daerah

pegunungan tinggi oleh

sebuah bendungan/waduk yang memotong arah aliran sungai dan mengubah arah arus menuju

PLTA. Dari cara membendung air, PLTA terbagi atas 2 jenis, yaitu: PLTA Run-Off River

(Memotong Aliran Sungai) dan PLTA

Kolam Tando.Ilustrasi siklus perubahan

wujud energi pada PLTA:Kedua PLTA

tersebut memiliki kesamaan, yaitu

membendung aliran air sungai dan

mengubah arahnya ke PLTA. Bedanya,

pada PLTA Kolam Tando sebelum aliran

air sampai ke PLTA, debit air ditampung

dalam suatu kolam yang biasa disebut

kolam tando. Sedangkan pada PLTA

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 6

Page 7: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

Run-Off River tidak. Kolam Tando ini berguna menjadi sumber cadangan air, ketika debit air

sungai menurun akibat musim kemarau yang panjang.Memang dari segi biaya pembangunan,

PLTA Run-Off River akan menelan biaya yang lebih rendah daripada PLTA Kolam Tando

karena PLTA Kolam Tando memerlukan waduk yang besar dan daerah genangan yang luas.

Tetapi jika terdapat sungai yang mengalir

keluar dari sebuah danau, danau ini dapat dipergunakan sebagai kolam tando alami, seperti

pada PLTA Asahan di Danau Toba, Sumatra Utara.Air yang terbendung dalam waduk akan

dialirkan melalui saluran/terowongan tertutup/pipa pesat sampai ke turbin, dengan melalui

katup pengaman di Intake dan katup pengatur turbin sebelum turbin. Pada saluran pipa pesat

terdapat tabung peredam (surge tank), yang berfungsi sebagai pengaman tekanan yang tiba-

tiba naik, saat katup pengatur ditutup.Air mengenai sudu-sudu turbin yang merubah energi

potensial air menjadi energi gerak/mekanik yang memutar roda turbin, yang pada gilirannya

generator akan merubah energi gerak/mekanik tersebut menjadi energi listrik. Katup pengatur

turbin akan mengatur banyaknya air yang akan dialirkan ke sudu-sudu turbin sesuai

kebutuhan energi listrik yang akan dibangkitkan pada putaran turbin yang tertentu. Putaran

turbin yang terlalu cepat dapat menimbulkan kerusakan pada turbin dan generator, dimana hal

ini dapat terjadi pada saat beban listrik tiba-tiba lepas/ hilang. Untuk mengatasi putaran yang

berlebihan maka katup pengatur turbin harus segera ditutup. Katup pengatur turbin yang tiba-

tiba menutup akan mengakibatkan terjadinya goncangan tekanan arus balik air ke pipa pesat,

dimana goncangan ini diredam dalam tabung peredam.

PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)

Uap Uap yang terjadi dari hasil pemanasan boiler/ketel uap pada Pusat Listrik Tenaga Uap

(PLTU) digunakan untuk memutar turbin yang kemudian oleh generator diubah menjadi

energi listrik. Energi primer yang digunakan oleh PLTU adalah bahan bakar yang dapat

berwujud padat, cair maupun gas. Batubara adalah wujud padat bahan bakar dan minyak

merupakan wujud cairnya. Terkadang dalam satu PLTU dapat digunakan beberapa macam

bahan bakar.PLTU menggunakan siklus uap dan air dalam pembangkitannya. Mula-mula air

dipompakan ke dalam pipa air yang mengelilingi ruang bakar ketel. Lalu bahan bakar dan

udara yang sudah tercampur disemprotkan ke dalam ruang bakar dan dinyalakan, sehingga

terjadi pembakaran yang mengubah bahan bakar menjadi energi panas/ kalor. Udara untuk

pembakaran yang dihasilkan kipas tekan/force draf fan akan dipanasi dahulu oleh pemanas

udara/heater. Setelah itu, energi panas akan dialirkan ke dalam air di pipa melalui proses

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 7

Page 8: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

radiasi, konduksi dan konveksi, sehingga air berubah menjadi uap bertekanan tinggi. Drum

ketel akan berisi air di bagian bawah dan uap di bagian atasnya. Gas sisa setelah dialirkan ke

air masih memiliki cukup banyak energi panas, tidak dibuang begitu saja melalui cerobong,

tetapi akan digunakan kembali untuk

memanasi Pemanas Lanjut ( Super

Heater), Pemanas Ulang (Reheater),

Economizer dan Pemanas Udara.Dari

drum ketel, uap akan dialirkan menuju

turbin uap. Pada PLTU besar (di atas 150

MW), turbin yang digunakan ada 3 jenis

yaitu turbin tekanan tinggi, menengah dan

rendah. Sebelum ke turbin uap tekanan

tinggi, uap dari ketel akan dialirkan

menuju Pemanas Lanjut, hingga uap akan

mengalami kenaikan suhu dan menjadi kering.

Setelah keluar dari turbin tekanan tinggi, uap akan masuk ke dalam Pemanas Ulang yang akan

menaikkan suhu uap sekali lagi dengan proses yang sama seperti di Pemanas Lanjut.

Selanjutnya uap baru akan dialirkan ke dalam turbin tekanan menengah dan langsung

dialirkan kembali ke turbin tekanan rendah. Energi gerak yang dihasilkan turbin tekanan

tinggi, menengah dan rendah inilah yang akan diubah wujudnya dalam generator menjadi

energi listrik.Dari turbin tekanan rendah uap dialirkan ke kondensor untuk diembunkan

menjadi air kembali. Pada kondensor diperlukan air pendingin dalam jumlah besar. Inilah

yang menyebabkan banyak PLTU dibangun di daerah pantai atau sungai. Jika jumlah air

pendingin tidak mencukupi, maka dapat digunakan cooling tower yang mempunyai siklus

tertutup. Air dari kondensor dipompa ke tangki air/deareator untuk mendapat tambahan air

akibat kebocoran dan juga diolah agar memenuhi mutu air ketel berkandungan NaCl, Cl,O2

dan derajat keasaman (pH). Setelah itu, air akan melalui Economizer untuk kembali

dipanaskan dari energi gas sisa dan dipompakan kembali ke dalam ketel.

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 8

Page 9: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)

Gas-Gas yang dihasilkan dalam

ruang bakar pada pusat listrik

tenaga gas (PLTG) akan

menggerakkan turbin dan kemudian

generator, yang akan mengubahnya

menjadi energi listrik. Sama halnya

dengan PLTU, bahan bakar PLTG

bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan

tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya.Prinsip kerja PLTG adalah sebagai berikut,

mulamula udara dimasukkan dalam kompresor dengan melalui air filter/penyaring udara agar

partikel debu tidak ikut masuk dalam kompresor tersebut. Pada kompresor tekanan udara

dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar. Di sini,

penggunaan bahan bakar menentukan apakah bisa langsung dibakar dengan udara atau tidak.

Jika menggunakan BBG, gas bisa langsung dicampur dengan udara untuk dibakar. Tapi jika

menggunakan BBM, harus dilakukan proses pengabutan dahulu pada burner baru dicampur

udara dan dibakar. Pembakaran bahan bakar dan udara ini akan menghasilkan gas bersuhu

dan bertekanan tinggi yang berenergi (enthalpy). Gas ini lalu disemprotkan ke turbin, hingga

enthalpy gas diubah oleh turbin menjadi energi gerak yang memutar generator untuk

menghasilkan listrik. Setelah melalui turbin sisa gas panas tersebut dibuang melalui

cerobong/stack. Karena gas yang disemprotkan ke turbin bersuhu tinggi, maka pada saat yang

sama dilakukan pendinginan turbin dengan udara pendingin dari lubang pada turbin. Untuk

mencegah korosi turbin akibat gas bersuhu tinggi ini, maka bahan bakar yang digunakan tidak

boleh mengandung logam Potasium, Vanadium dan Sodium yang melampaui 1 part per mill

(ppm).

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 9

Page 10: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap)

Gas dan Uap Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) merupakan kombinasi antara PLTG

dan PLTU. Gas buang PLTG bersuhu

tinggi akan dimanfaatkan kembali

sebagai pemanas uap

di ketel penghasil uap bertekanan tinggi.

Ketel uap PLTU yang memanfaatkan gas

buang PLTG dikenal dengan sebutan

Heat Recovery Steam Generator (HRSG).

Umumnya 1 blok PLTGU terdiri dari 3 unit PLTG, 3 unit HRSG dan 1 unit PLTU. Daya

listrik yang dihasilkan unit PLTU sebesar 50% dari daya unit PLTG, karena daya turbin uap

unit PLTU tergantung dari banyaknya gas buang unit PLTG. Dalam pengoperasian PLTGU,

daya PLTG yang diatur dan daya PLTU akan mengikuti saja. PLTGU merupakan pembangkit

yang paling efisien dalam penggunaan bahan bakarnya.Secara umum HRSG tersebut adalah

pengganti boiler pada PLTU, yang bekerja untuk menghasilkan uap. Setelah uap dalam ketel

cukup banyak, uap tersebut akan dialirkan ke turbin uap dan memutar generator untuk

menghasilkan daya listrik. Dan efisiensi PLTGU lebih baik dari pusat listrik termal lainnya

mengingat listrik yang dihasilkan merupakan penjumlahan yang dihasilkan PLTG ditambah

PLTU tanpa bahan bakar.

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 10

Page 11: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi)

Panas Bumi Panas bumi merupakan

sumber tenaga listrik untuk pembangkit

Pusat Listrik Tenaga Panas (PLTP).

Sesungguhnya, prinsip kerja PLTP

sama saja dengan PLTU. Hanya saja

uap yang digunakan adalah uap panas

bumi yang berasal langsung dari perut

bumi. Karena itu, PLTP biasanya

dibangun di daerah pegunungan dekat gunung berapi. Biaya operasional PLTP juga lebih

murah daripada PLTU, karena tidak perlu membeli bahan bakar, namun memerlukan biaya

investasi yang besar terutama untuk biaya eksplorasi dan pengeboran perut bumi.Ilustrasi

siklus perubahan energi pada PLTP :Uap panas bumi didapatkan dari suatu kantong uap di

perut bumi. Tepatnya di atas lapisan batuan yang keras di atas magma dan mendapat air dari

lapisan humus di bawah hutan penahan air hujan. Pengeboran dilakukan di atas permukaan

bumi menuju kantong uap tersebut, hingga uap dalam kantong akan menyembur keluar.

Semburan uap dialirkan ke turbin uap penggerak generator. Setelah menggerakkan turbin, uap

akan diembunkan dalam kondensor menjadi air dan disuntikkan kembali ke dalam perut bumi

menuju kantong uap. Jumlah kandungan uap dalam kantong uap ini terbatas, karenanya daya

PLTP yang sudah maupun yang akan dibangun harus disesuaikan dengan perkiraan jumlah

kandungan tersebut. Melihat siklus dari PLTP ini maka PLTP termasuk pada pusat

pembangkit yang menggunakan energi terbarukan.

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 11

Page 12: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)

Diesel Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar BBM (solar), biasanya digunakan

untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru

yang terpencil atau untuk listrik pedesaan. Di dalam perkembangannya PLTD dapat juga

menggunakan bahan bakar gas (BBG).Mesin diesel ini menggunakan ruang bakar dimana

ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada poros engkol

dirubah menjadi energi putar. Energi

putar ini digunakan untuk memutar

generator yang merubahnya menjadi

energi listrik. Untuk meningkatkan

efisiensi udara yang dicampur dengan

bahan bakar dinaikkan tekanan dan

temperaturnya dahulu pada turbo charger.

turbo charger ini digerakkan oleh gas

buang hasil pembakaran dari ruang bakar.

Mesin diesel terdiri dari 2 macam mesin,

yaitu mesin diesel 2 langkah dan 4 langkah. Perbedaannya terletak pada langkah penghasil

tenaga dalam putaran toraknya. Pada mesin 2 langkah, tenaga akan dihasilkan pada tiap 2

langkah atau 1 kali putaran. Sedang pada mesin 4 langkah, tenaga akan dihasilkan pada tiap 4

langkah atau 2 putaran. Seharusnya mesin 2 langkah dapat menghasilkan daya 2 kali lebih

besar dari mesin 4 langkah, namun karena proses pembilasan ruang bakar silindernya tidak

sesempurna mesin 4 langkah, tenaga yang dihasilkan hanya sampai 1,8 kalinya saja. Ilustrasi

siklus perubahan energi pada PLTD :Selain kedua jenis mesin di atas, mesin diesel yang

digunakan di PLTD ada yang berputaran tinggi (high speed) dengan bentuk yang lebih

kompak atau berputaran rendah (low speed) dengan bentuk yang lebih besar.

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 12

Page 13: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

Pembangkit listrik tenaga nuklir

Sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Reaktor nuklir di kungkung dalam containment

building silindris.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana

panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik.

PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat bekerja dengan baik ketika

daya keluarannya konstan (meskipun boiling water reactor dapat turun hingga setengah

dayanya ketika malam hari). Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari 40

MWe hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang dibangun pada tahun 2005 mempunyai daya

600-1200 MWe.

Hingga tahun 2005 terdapat 443 PLTN berlisensi di dunia , dengan 441 diantaranya

beroperasi di 31 negara yang berbeda. Keseluruhan reaktor tersebut menyuplai 17% daya

listrik dunia.

D.Transmisi listrik/penghantar tower PLN

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 13

Page 14: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

Fungsi penghantar / transmisi adalah menyalurkan tenaga listrik dari pusat pembangkit

tenaga listrik ke pusat beban yakni yang disebut Gardu Induk. Jenis Penghantar / Transmisi

dibagi berdasarkan besar tegangan :

1. SUTT ( Saluran Udara Tegangan Tinggi ) (30 kV – 150 kV) = Transmisi ini beroperasi

pada tegangan tinggi dari 30 kV hingga 150 kV, dengan konfigurasi single atau double sirkuit

yaitu satu sirkuit terdiri dari 3 phasa dengan 3 atau 4 kawat, biasanya hanya 3 kawat dan

konduktor netral digantikan oleh tanah sebagai saluran kembali. Jika kapasitas besar maka

satu fasa dapat terdiri dari dua disebut double dan empat kawat disebut Qudrapole dan berkas

konduktor disebut sebagai bundle konduktor. Transmisi ini paling panjang hanya dapat

mencapai jarak efektif 100 km, selebihnya bermasalah dengan tegangan jatuh ( drop voltage )

yang menjadikan tegangan di ujung transmisi menjadi sangat rendah. Dapat di atasi jika

dihubungkan secara interconnection atau ring sytem.

2. SUTET ( Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi ) (200 kV- 500 kV) = Transmisi ini

digunakan pada pembangkit dengan kapasitas lebih besar dari 500 MW sehingga drop

tegangan dan penampang kawat dapat direduksi hingga maksimal dan diperoleh operasinal,

tinggi dan biaya yang sangat mahal karena isolasinya sangat memerlukan material yang

banyak. Transmisi ini cukup efektif untuk jarak antara 100 km hingga 500 km, selebihnya

lebih efisien dengan menggunakan transmisi arus searah DC.

3. SUTM ( Saluran Udara Tegangan Menengah ) ( 6kV – 30kV ) = Transmisi ini digunakan

pada jaringan tingkat tiga yaitu jaringan distribusi yang menghubungkan dari gardu induk ke

gardu-gardu distribusi atau konsumen. Transmisi ini berdasarkan system pertahan titik netral

trafo hanya dapat ditentukan panjang efektif kira-kira 15 – 20 km, selebihnya kerja rele

pengaman tidak bekerja secara selektif.

4. SKTM ( Saluran Kabel Tegangan Menengah ) ( 6 kV – 20 kV ) = Fungsi sama dengan

SUTM, karena ditanam didalam tanah menjadikan lingkungan menjadi lebih baik dan indah.

Kabel didalm tanah dengan kedalaman tertentu kemudian diberi pelindung dari pasir dan

tanda berupa batu bata yang bertanda khusus untuk memberitahukan jika seseorang menggali

dan menemukan tanda-tanda tersebut harus berhati –hati karena dekat dengan jaringan

transmisi bawah tanah yang sedang beroperasi.

5. SKTT ( Saluran Kabel Tengah Tinggi ) ( 30 kV – 150 kV ) = Tegangan tertinggi kabel

tanah yang telah dibuat adalah 225 kV, sedangkan di Indonesia adalah 150 kV. Terdapat dua

jenis kabel tegangan tinggi yang dibuat dari isolasi berbahan poly ethelin ( XLPE ) dan

berbahan kertas yang perkuat dengan minyak ( oil-paper impregnated ). Masalah terbesar

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 14

Page 15: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

yang menjadi kendala pada transmisi kabel bawah tanah adalah mencari lokasi gangguan

yamg memerlukan waktu relatip cukup lama dan cukup sulit mendeteksi lokasi gangguan.

Saat sekarang telah banyak digunakan Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi dengan tegangan

operasi 150 kv. SKTT terdiri dari single core dan three core tergantung pada penampang

konduktor sebagai pertimbangan pabrikasi dan pemasangan dilapangan. Panjang SKTT

berdasarkan daya tampung cable drum yang hanya mampu 300 meter kecuali desain khusus

untuk kabel laut yang tanpa sambungan sepanjang diperlukan.

E.Frekuensi sistem kelistrikan

Frekuensi ssstem listrik di PLN adalah 50 HZ, artinya :

· Dalam waktu 1 detik menghasilkan 50 gelombong

· 1 gelombong membutuhkan waktu 1/150 detik

Apabila frekuensi besarnya f Hz, maka :

· Dalam waktu 1 detik menghasilkan f gelombang

· 1 gelombang membutuhkan waktu 1/f detik

Untuk mencapai 1 gelombang penuh ( periode penuh ) dibutuhkan waktu T detik.

F.Konsep-konsep dasar elektrostatika

i).Muatan Listrik

Sejarah kelistrikan diawali dengan diamatinya bahan ambar atau resin yang dalam bahasa

Yunani berarti elektron, yang mana apabila bahan tersebut digosok dengan kulit binatang berbulu akan

dapat menarik benda–benda halus yang ringan yang setelah menempel padanya lalu ditolaknya. Sifat

demikian ternyata tertularkan pada benda lain yang disinggungkan atau yang ditempelkan padanya,

yang oleh karenanya benda itu lalu dikatakan bermuatan “keambaran” atau resinious. Hal yang sama

ternyata terjadi pula pada kaca yang digosok dengan kain sutera, yang penularannya menjadikan benda

lain yang ditempelkan padanya bermuatan “kekacaan” atau vitrious. Pada tahun 1733, Francois du

Fay menemukan kenyataan bahwa di alam hanya ada dua jenis muatan saja, yaitu muatan resinious

dan vitrious, dan dua benda yang muatannya sama akan tolak–menolak dan sebaliknya dua benda akan

tarik–menarik jika muatannya berbeda. Kemudian Benyamin Franklin (1706–1790) menemukan

kenyataan bahwa dua jenis muatan resinious dan vitrious itu kalau digabungkan akan saling

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 15

Page 16: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

meniadakan seperti halnya dengan bilangan positif dan negatif. Sejak itu muatan resinious disebut

muatan listrik negatif dan vitrious disebut dengan muatan listrik positif. Melanjutkan percobaan

Michelson dan Carlisle tentang elektrolisa, Michael Faraday (1791–1867) pada tahun 1883

mengemukakan terkuantisasinya muatan listrik menjadi unit–unit muatan, yang kemudian oleh Stoney

pada tahun 1874, yang diperkuat oleh J.J. Thomson pada tahun 1897, dihipotesiskan adanya zarah

pembawa unit muatan listrik yang lalu dinamakan elekron. Sebagai resin, elektron dikatakan

menghasilkan muatan listrik negatif maka elektronpun akan bermuatan listrik negatif.

ii).Hukum Coulomb

Meskipun J.C. Maxwell (1831-1879) berhasil memadukan semua hukum dan rumus

kelistrikan dalam bentuk empat persamaan yang lalu dikenal sebagai persamaan maxwell

sedemikian hingga semua gejala kelistrikan selalu dapat diterangkan berdasarkan atau

dijabarkan dari keempat persamaan itu, pada hakikatnya keempat persamaan itu dapat

dipadukan menjadi atau dapat dijabarkan dari hukum Coulomb : yakni yang

menyatakan bahwa gaya antara dua muatan listrik q1 dan q2 akan sebanding dengan

banyaknya muatan listrik masing–masing serta berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (r)

antara kedua muatan listrik tersebut, serta tergantung pada medium dimana kedua muatan itu

berada, yang dalam perumusannya ditetapkan oleh suatu tetapan medium k. Jadi hukum

Coulomb merupakan hukum yang fundamental dalam ilmu kelistrikan, yang mendasari semua

hukum dan rumus kelistrikan, seperti halnya hukum 'inisial Newton' dalam mekanika yang

mendasari semua hukum dan rumus mekanika. Dalam sistem satuan m.k.s, tetapan medium k

tertuliskan sebagai 1/(4 π ε ), sehingga hukum Coulomb menjadi berbentuk:

dan ε disebut permitivitas medium. Dengan F positif berarti gaya itu tolak-menolak dan

sebaliknya F negatif berarti tarik–menarik.

iii). Medan Listrik

Adanya muatan listrik didalam ruang akan menyebabkan setiap muatan listrik yang

ada di dalam ruangan itu mengalami gaya elektrostatika Coulomb, yaitu yang menurutkan

hukum Coulomb diatas. Oleh sebab itu dikatakan bahwa muatan listrik akan menimbulkan

medan listrik disekitarnya. Medan listrik dikatakan kuat apabila gaya pada muatan listrik di

dalam ruangan bermedan listrik itu besar. Tetapi gaya coulomb itu besar terhadap muatan

listrik yang banyak sehingga didefinisikan kuat medan listrik sebagai gaya pada satu satuan

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 16

Page 17: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

muatan listrik. Jadi dari hukum Coulomb di atas, kuat medan listrik oleh titik muatan listrik q

adalah: Dimana r ialah vektor satuan arah radial dari titik muatan q .

Sebagaimana gaya adalah besaran vektor maka begitu juga kuat medan listrik sehingga

kuat medan listrik oleh beberapa titik muatan listrik q1, q2, q3, … sama dengan jumlah

vektor–vektor kuat medan listrik oleh masing–masing titik muatan listrik, yaitu:

iv). Garis Gaya Medan Listrik

Garis gaya medan listrik bukanlah besaran nyata melainkan suatu abstraksi atau

angan–angan atau gambaran yang menyatakan arah medan listrik di berbagai tempat di dalam

ruang bermedan listrik, yakni yang polanya menyatakan distribusi arah medan listrik .Arah

medan listrik setempat, yaitu pada arah garis gaya di tempat itu, sudah tentu menyinggung

garis gaya ditempat tersebut. Pada hakikatnya memang setiap titik pasti dilalui suatu garis

gaya, sehingga garis–garis gaya akan memenuhi seluruh ruangan. Tetapi seandainya semua

garis gaya kita gambarkan, maka sistem pola garis dari gaya itu tidak akan tampak. Oleh

sebab itu banyak garis gaya yang dilukis harus dibatasi, misalnya sebanyak muatan yang

memancarkannya; artinya, banyak garis gaya yang digambarkan, yang memancar dari titik

muatan listrik q adalah juga sebanya q saja, agar pola sistem garis gaya itu tampak dan

memiliki makna, yang kecuali menyatakan distribusi arah medan listrik juga memperlihatkan

distribusi kuat medan listrik dimana yang bagian garis gayanya rapat, medan listriknya juga

rapat. Untuk medan listrik oleh titik muatan q, menurut hukum coulomb, kuat medan

listriknya berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Tetapi dengan melukis sebanyak q

garis gaya yang memancarkan radial merata dari titik muatan q, suatu permukaan bola

berjari–jari r yang berpusat di q akan ditembus tegak lurus leh flux garis gaya φ yang

sebanyak q, yakni φ sama dengan q, sehingga rapat garis gaya yang didefinisikan sebagai

banyaknya garis gaya yang menembus suatu satuan luas permukaan tegak lurus pada

permukaan bola itu diberikan oleh: dengan D yang

disebut induksi elektrik. Jadi induksi elektrik setempat diberikan oleh rapat flux garis gaya

medan listrik ditempat itu yaitu : D = σ Yang berarti kuat medan listrik setempat sebanding

dengan rapat flux garis gaya medan listrik ditempat itu. Dengan definisi serta pengertian garis

gaya medan listrik seperti yang diutarakan diatas, maka garis gaya tersebut memiliki sifat–

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 17

Page 18: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

sifat sebagai berikut : a. Tidak berpotongan satu sama lain, sebab arah medan listrik setempat

adalah pasti. b. Kontinyu, sebab medan listrik ada di setiap titik di dalam ruang. c. Seolah–

olah ditolak oleh muatan positif dan sebaliknya ditarik oleh muatan negatif, seperti terlihat

pada Gambar 2.2. d. Dipotong tegak lurus oleh bidang–bidang equipotensialsebab usaha yang

dilakukan satu satuan muatan listrik dari sutu titik ketitik lain di bidang equipotensial adalah

nol karena tidak ada perubahan tenaga potensial, yang harus berarti arah gaya medannya,

yaitu arah garis gaya medannya, selalu tegak lurus bidang equipotensial tersebut .

v). Potensial Listrik

Sejalan dengan tenaga potensial dalam mekanika, potensial listrik didefinisikan

sebagai yang sedemikian hingga turunnya tenaga potensial dari suatu titik A ke titik B sama

dengan usaha yang dilakukan oleh satu satuan muatan listrik selama bergerak dari A ke B.

Untuk medan listrik yang oleh satu titik muatan q turunnya potensial listrik itu menjadi :

yang dengan mengambil VB = 0 untuk rB = θ, yakni

dengan menyatakan potensial listrik itu ditempat yang jauh tak terhingga dari q adalah nol,

sejalan dengan tiadanya potensi untuk melakukan usaha sebab kuat medan listrik E di r = θ

adalah nol, kita dapat merumuskan potensial listrik oleh titik muatan listrik q ditempat sejauh

r dari titik muatan itu sebagai : yang sama dengan usaha yang sama dengan oleh

satu satuan muatan listrik yang bergerak dari tempat sejauh r dari q, ketempat tak terhingga

jauhnya dari q, atau dapat juga dikatakan sama dengan usaha yang diperlukan untuk

mengambil satu satuan muatan listrik dari tempat jauh tak terhingga ke tempat sejauh r dari

titik muatan q. Selanjutnya didefinisikanlah satuan potensial volt. Jikalau usaha yang

dilakukan oleh 1 coulomb muatan listrik adalah 1 joule maka turunan potensial adalah 1 volt,

dimana muatan listrik satu coulomb adalah yang pada pemindahannya dalam pengendapan

elektrolit mengendapkan 1,118 miligram Ag dari larutan elektrolit AgNO3. jelaslah bahwa

untuk Q coulomb muatan yang melintasi benda potensial V volt, diperlukan usaha sebesar QV

joule yang berarti coulomb Volt = joule. Lebih lanjut, dalam hukum Coulomb, satuan

permitivitas medium adalah yang sedemikian hingga apabila satuan untuk muatan listrik q

adalah coulomb dan satuan untuk jarak adalah meter, maka satuan untuk gaya elektrostatika

Coulomb adalah Newton. Jadi untuk satuan permitivitas medium itu ialah coulomb2/ (newton

meter) Sejalan dengan yang berlaku dalam mekanika dimana gaya F = - gradien potensial,

maka dalam elektrostatika juga berlaku hubungan kuat medan listrik E = - gradien potensial

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 18

Page 19: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

listrik V atau dirumuskan: ] Dimana ialah

operator deferensial vektor nabla Laplace, yaitu: Dengan i, j, k,

adalah vektor–vektor satuan panjang sumbu–sumbu koordinat X, Y, Z di dalam sisitem

koordinat cartesius.

vi). Tenaga Sistem Titik-titik Muatan Listrik

Yang dimaksud dengan tenaga sistem atau himpunan titik–titik muatan listrik disini

ialah tenaga yang diperlukan untuk menghimpun ataupun tenaga yang dikandung sistem titik–

titik muatan listrik tersebut, yang adalah sama dengan usaha yang dilakukan oleh titik–titik

muatan itu seandainya dibiarkan berserakan menuju jauh tak terhingga. Untuk menjelaskan

penjabaran rumusnya, kita perhatikan Gambar 1.3 yang memeperlihatkan himpunan titik–titik

muatan q1 yang berada di tempat potensial V1, q2 di tempat potensial listrik V2 dan

seterusnya. U1 = 0 U2 = q2V21 U3 = q3V31 + q3V32 U4 = q4V41 + q4V42 + q4V43 U =

U1 + U2 + U3 + U4 Misalkan penghimpunan titik–titik muatan itu kita mulai dengan

mengambil titik muatan q1 dari tempat jauh tak terhingga. Untuk ini tidak perlu melakukan

usaha, sebab tidak ada tidak ada medan listrik yang harus diatasinya. Tetapi untuk mengambil

q2 dari tempat jauh tak terhingga ke tempatnya yang diperlukan usaha karena diperlukan gaya

untuk mengatasi medan listrik yang ditimbulkan oleh q1 dan usaha itu adalah sebesar U2 =

q2V21 dimana V21 adalah potensial listrik ditempat q2 karena adanya muatan listrik q1,

demikian seterusnya secara umum kita dapat menulis :

Ui = ∑ qiVij

1 > j

dan

U = ∑ Ui

1

Dimana U adalah tenaga sistem yang dimaksud. Adapun potensial listrik ditempat qi

diberikan oleh jumlah yang ada pada masing–masing muatan lainnya, yaitu:

Vi = ∑ Vij

1 − j

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 19

Page 20: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

Dilain pihak qiVij = qjVji

vii). Kapasitansi Konduktor

Yang dimaksud dengan kapasitansi adalah ukuran kapasitas, yakni kemampuan

menampung muatan listrik. Suatu konduktor kalau dimuati muatan listrik akan menjadi

bermedan listrik dipermukaannya, namun muatan listrik yang ada padanya tidak ditolak

keluar dan lepas dari konduktor sebab gaya medan elektrostatika itu diimbangi oleh gaya tarik

muatan listrik yang tandanya berlawanan yang berasal dari atom–atom konduktor itu sendiri.

Akan tetapi bila mana muatan listriknya terlalu banyak maka medan listrik yang

ditimbulkannya akan menjadi kuat sehingga daya tarik dari atom–atom konduktor tidak lagi

mampu mengatasi gaya tolak keluar konduktor. Akibatnya sebagian muatan listrik yang

dimuatkan padanya menjadi lepas kembali karena konduktor itu tidak mampu menampung

muatan listrik lebih lanjut. Demikianlah hubungan kesebandingan antara kuat medan listrik

dipermukaan konduktor dengan banyaknya muatan listrik yang dimuatkan ke konduktor

tersebut, begitu pula antara potensial listrik konduktor itu dengan banyaknya muatan listrik

yang dimuatkan. Untuk merumuskan secara kongkrit, terlebih dahulu kita pelajari sifat

konduktor yang berkaitan dengan kuat medan listrik dipermukaanya yang disebabkan oleh

muatan listrik yang ada padanya.

1. Definisi Konduktor Secara ekstrem, demi mudahnya pembahasan yang kita maksud dengan

konduktor ialah bahan yang mengantarkan listrik dengan sempurna; yang berarti bahwa

muatan listrik yang dimuatkan padanya akan bebas bergerak tanpa hambatan sedikitpun.

Dengan definisi yang demikian maka konduktor memiliki sifat–sifat sebagai berikut: a.

Muatan listrik yang dimuatkan akan ada dipermukaan Hal ini dengan mudah dapat dijelaskan

berdasarkan gaya tolak–menolak diantara muatan–muatan listrik yang dimuatkan sehingga

akan sejauh mungkin saling menjauhi, tetapi masih belum lepas keluar dari permukaan

konduktor. b. Arah medan listrik dipermukaan adalah tegak lurus dari permukaan itu

Seandainya arah medan listrik dipermukaan itu miring terhadap permukaan, maka muatan

listrik yang ada di permukaan akan mengalami gaya medan karena adanya komponen medan

listrik sepanjang arah yang menyinggung permukaan. Jadi dalam keadaan setimbang

komponen medan listrik yang pada arah mendatar adalah nol, yang berarti medan listrik

dipermukaan konduktor pasti arahnya tegak lurus permukaan. c. Di dalam konduktor tidak

ada medan listrik Dengan menerapkan theorema Gauss dengan integrasi yang mencakup

permukaan tepat dibawah permukaan konduktor seperti dijelaskan oleh Gambar 2.1. bagian c

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 20

Page 21: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

nilai integral itu adalah nol karena tidak bermuatan listrik sama sekali mengingat seluruh

muatan listrik yang dimuatkan ada di permukaan konduktor. Seandainya didalam konduktor

itu ada distribusi arah medan listrik, tentunya arahnya entah semua keluar entah semua masuk

ke permukaan, sehingga nilai integralnya tidak sama dengan nol. Jadi nilai integral nol harus

berarti bahwa kuat medan listrik nol yakni disembarang tempat dalam konduktor. d.

Konduktor adalah benda equipotensial Karena tidak ada muatan listrik di dalam konduktor

maka tidak diperlukan usaha untuk memindahkan listrik dari titik A ke titik B di dalam

konduktor, yang berarti potensial listrik di A sama dengan yang ada di B juga tidak

diperlukan usaha untuk memindahkan muatan listrik sembarang titik dipermukaan konduktor

ke titik lainnya yang juga ada di permukaan konduktor sebab arah medan listrik di permukaan

konduktor tegak lurus dengan permukaan. Jadi potensial listrik disemua titik di permukaan

konduktor adalah sama dan juga sama dengan yang ada dalam konduktor. Dengan kata lain

konduktor merupakan benda equipotensial; maksudnya potensial listriknya sama di mana–

mana di dalam maupun di permukaan konduktor. e. Muatan listrik yang dimuatkan ke

konduktor berongga akan ada dipermukaan luarnya saja Dengan pertolongan Gambar 2.1

bagian e kita amati bahwa dengan menerapkan theorema Gauss dengan integrasi yang

meliputi luasan diantara rongga konduktor di dalam konduktor, nilai integral itu pasti sama

dengan nol sebab kuat medan listrik dalam konduktor dimana–mana adalah nol, yang berarti

bahwa luasan integrasi itu tidak mencakup muatan listrik, yang berarti pula tidak ada muatan

listrik di permukaan rongga. Muatan listrik yang dimuatkan seluruhnya akan ada dipermukaan

luar. f. Kuat medan listrik di permukaan konduktor sebanding dengan rapat medan di tempat

itu Dengan pertolongan Gambar 2.1 bagian f kita amati bahwa dengan menerapkan theorema

Gauss yang meliputi ke enam dinding segi empat, yang memberi kontribusi pada integrasi

hanyalah permukaan atas saja karena hanya permukaan itu yang ditembus garis gaya.

Seandainya luas permukaan itu adalah A, maka nilai integral Gauss itu adalah E.A yang harus

sama dengan total muatan listrik yang tercakup dalam permitivitas medium, yaitu σq. A bila

σq adalah rapat muatan listrik dipermukaan yang luasnya sudut tentu juga A.

G.Listrik teknologi multiguna

Saat ini semua peralatan elektronik membutuhkan sumber energy listrik. Listrik

pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday seorang ilmuwan Inggris yang mendapat

julukan “Bapak Listrik” karena kecerdasan dan usahanya listrik menjadi teknologi yang

multiguna.

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 21

Page 22: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

Mari kita belajar listrik, Listrik adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik,

yaituelektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.

Sedangkan muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negative akan menimbulkan

arus listrik yang bisa membuat kita tersengat oleh listrik.

Saat ini listrik sudah banyak dipakai oleh masyarakat dunia, perkembangannya cukup pesat.

Lihat saja dirumah anda, barang elektronik apa sih yang tidak menggunakan energy listrik ?

dan Untuk mendapatkan listrik tidak susah cukup berlangganan dengan badan atau lembaga

Negara kita sudah bisa menikmati fasilitas listrik. Atau jika tempat anda tidak memungkinkan

untuk berlangganan listrik, anda juga bisa membuat sumber energy listrik sendiri baik melalui

tenaga air atau angin. Selain itu jika anda mempunyai uang yang cukup, silahkan membeli

genset sebagai listrik cadangan. Oleh karena itu hemat listrik perlu diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari. Karena listrik untuk kehidupan yang lebih baik.

Daftar Isi

http://gudang-sejarah.blogspot.com/2009/01/sejarah-listrik.html

http://www.astrodigi.com/2009/08/michael-faraday-sang-penemu-listrik.html

http://blog.uin-malang.ac.id/ikul/2010/09/bapak-listrik-dunia/

http://id.wikipedia.org/wiki/Michael_Faraday

http://punyahamdy.blogspot.com/2009/12/history-of-electricity-bapak-listrik.html

http://catatan-faisal.blogspot.com/2010/03/dalam-kehidupan-sehari2-kita-tentu.html

http://fauzan.smkdarunnajah.sch.id/2011/02/hukum-kelistrikan.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Elektrostatik

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 22

Page 23: Sejarah listrik

Universitas Jenderal Soedirman

Muhammad Mikail Jundulloh [H1C009002] Page 23