Sejarah kerajaan sriwijaya

22
KERAJAAN SRIWIJAYA Bhetari Widya R. Hemadanda M. Jihad F. M. Sani

Transcript of Sejarah kerajaan sriwijaya

Page 1: Sejarah kerajaan sriwijaya

KERAJAAN SRIWIJAYA

Bhetari Widya R. HemadandaM. Jihad F.

M. Sani

Page 2: Sejarah kerajaan sriwijaya

PENDAHULUAN

Page 3: Sejarah kerajaan sriwijaya

PENDAHULUAN

Keraajaan Sriwijaya mulai ada sejak abad 7 oleh Dapunta Hyang, dibuktikan dengan

ditemukannya Prasarti Kedukan di Palembang

Page 4: Sejarah kerajaan sriwijaya

PENDAHULUAN

Merupakan Kerajaan Nusantara pertama atau Pemersatu Nusantara pertama karena wilayahnya yang luas, bermula di Palembang pada abad VII, menyebar ke sebagian besar Sumatera, Semenanjung Malaya, Jawa, dan Kamboja. Ibukota Kerajaan Sriwijaya berada di Palembang.

Page 5: Sejarah kerajaan sriwijaya

SISTEM PEMERINTAHAN

Page 6: Sejarah kerajaan sriwijaya

SISTEM PEMERINTAHAN SRIWIJAYA

1. Kerajaan Sriwijaya menerapkan sistem pemerintahan Monarki yang artinya kekuasaan berada pada 1 orang saja yaitu Raja yang memerintah secara langsung terhadap seluruh wilayah kekuasaan (taklukan).

2. Untuk membendung perlawanan di berbagai daerah, ditemukan beberapa prasasti tentang kutukan bagi siapa saja yang tidak taat pada raja, seperti dalam Prasasti Telaga Batu. Ada juga Prasasti yang dituliskan tentang kutukan bagi siapa saja yang tidak taat pada raja, seperti dalam Prasasti Kota Kapur.

Prasasti Telaga Batu

Prasasti Kota Kapur

Page 7: Sejarah kerajaan sriwijaya

SISTEM PEMERINTAHAN

Di beberapa daerah taklukan ditempatkan pula wakil raja sebagai penguasa daerah. Wakil raja ini biasanya masih keturunan dari raja yang memimpin. Maka dapat dijumpai pula prasasti yang berisi kutukan untuk anggota keluarga kerajaan. 

Kontrol kekuasaan juga dilakukan melalui kekuatan militer. Sebagimana disebutkan dalam Prasasti Kedukan Bukit, Dapunta Hyang Sri Jayanaga memimpin pasukan sebanyak 20.000 tentara untuk menaklukkan daerah

Di sisi lain, Sriwijaya juga mengadakan hubungan diplomasi dengan Tiongkok, India, dan Cola

Page 8: Sejarah kerajaan sriwijaya

SYARAT MENJADI RAJA

1.Samraj, artinya berdaulat atas rakyatnya.

2.Indratvam, artinya memerintah seperti Dewa Indra yang selalu memberikan kesejahteraan pada rakyatnya.

3.Ekachattra. Eka berarti satu dan chattra berarti payung. Kata ini bermakna mampu memayungi (melindungi) seluruh rakyatnya.

Page 9: Sejarah kerajaan sriwijaya

Berikut daftar silsilah para Raja Kerajaan Sriwijaya :

1. Dapunta Hyang Sri Yayanaga (Prasasti Kedukan Bukit 683 M, Prasasti Talangtuo 684 M)

2. Cri Indrawarman (berita Cina, 724 M)3. Rudrawikrama (berita Cina, 728 M)4. Wishnu (Prasasti Ligor, 775 M)5. Maharaja (berita Arab, 851 M)6. Balaputradewa (Prasasti Nalanda, 860 M)7. Cri Udayadityawarman (berita Cina, 960 M)8. Cri Udayaditya (Berita Cina, 962 M)9. Cri Cudamaniwarmadewa (Berita Cina, 1003. Prasasti Leiden, 1044

M)10. Maraviyatunggawarman (Prasasti Leiden, 1044 M)11. Cri SanggramaWijayatunggawarman (Prasasti Chola, 1004 M)

SILSILAH RAJA KERAJAAN SRIWIJAYA

Page 10: Sejarah kerajaan sriwijaya

BUDAYA

Page 11: Sejarah kerajaan sriwijaya

PRASASTI

Ritual Budha untuk memberkati peristiwa penuh berkah yaitu peresmian taman Sriksetra, anugerah Maharaja Sriwijaya untuk rakyatnya.

Prasasti Telaga Batu menggambarkan kerumitan dan tingkatan jabatan pejabat kerajaan, sementara Prasasti Kota Kapur menyebutkan keperkasaan balatentara Sriwijaya atas Jawa.

Prasasti Kerajaan sriwijaya menandai masuknya bahasa belayu ke Nusantara. Hubungan dagang yang dilakukan berbagai suku bangsa Nusantara menjadi wahana penyebaran bahasa Melayu. Sejak saat itu, bahasa Melayu menjadi lingua franca dan digunakan secara meluas oleh banyak penutur di Kepulauan Nusantara.

Page 12: Sejarah kerajaan sriwijaya

PRASASTI KEDUKAN BUKIT

Prasasti berangka tahun 683 M itu menyebutkan bahwa raja Sriwijaya bernama Dapunta Hyang yang membawa tentara sebanyak 20.000 orang berhasil menundukan Minangatamwan. Dengan kemenangan itu, Kerajaan Sriwijaya menjadi makmur. Daerah yang dimaksud Minangatamwan itu kemungkinan adalah daerah Binaga yang terletak di Jambi. Daerah itu sangat strategis untuk perdagangan.

PRASASTI KEDUKAN BUKIT

Page 13: Sejarah kerajaan sriwijaya

PRASASTI TELAGA BATU

Prasasti itu menyebutkan tentang kutukan raja terhadap siapa saja yang tidak taat terhadap Raja Sriwijaya dan juga melakukan tindakan kejahatan.

PRASATI TELAGA BATU

Page 14: Sejarah kerajaan sriwijaya

PRASASTI TALANG TUWO

Prasasti berangka tahun 684 M itu menyebutkan tentang pembuatan Taman Srikesetra atas perintah Raja Dapunta Hyang.

PRASASTI TALANG TUWO

Page 15: Sejarah kerajaan sriwijaya

PRASASTI KOTA KAPUR

Prasasti berangka tahun 686 M itu menyebutkan bahwa Kerajaan Sriwijaya berusaha untuk menaklukan Bumi Jawa yang tidak setia kepada Kerajaan Sriwijaya. Prasasti tersebut ditemukan di Pulau Bangka.

Page 16: Sejarah kerajaan sriwijaya

PRASASTI KARANG BERAHI

Prasasti berangka tahun 686 M itu ditemukan di daerah pedalaman Jambi, yang menunjukan penguasaan Sriwijaya atas daerah itu

Page 17: Sejarah kerajaan sriwijaya

ARCA

Beberapa arca-arca bersifat Budhisme, seperti berbagai arca Budha dan Bodhisatwa Awalokiteswara ditemukan di Bukit Seguntang, Palembang Jambi, Bidor, Perak dan Chaiya. Semua arca-arca ini menampilkan keanggunan dan langgam yang sama yang disebut "Seni Sriwijaya" atau "Langgam/Gaya Sriwijaya" yang memperlihatkan kemiripan — mungkin diilhami — oleh langgam Amarawati India dan langgam Syailendra Jawa (sekitar abad ke-8 sampai ke-9).

Page 18: Sejarah kerajaan sriwijaya
Page 19: Sejarah kerajaan sriwijaya

CANDI

Ditemukannya candi Muara Takus sebagai peninggalan dari kerajaan Sriwijaya. Seperti Candi Kalasan, Candi Sewu, dan Borobudur. di Sumatera antara lain Candi Muaro Jambi, Candi Muara Takus, dan Biaro Bahal.

Page 20: Sejarah kerajaan sriwijaya

Candi Muara Takus yang dibangun oleh BalaputradewaCandi Muara Takus terletak di desa Muara Takus, Kecamatan Tigabelas Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau. Jaraknya dari Pekanbaru, Ibukota Propinsi Riau, sekitar 128 Km. Kompleks Candi Muara Takus merupakan satu-satunya peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Provinsi Riau. Candi ini bernuansa Buddhistis. Hal tersebut merupakan petunjuk bahwa agama Budha pernah berkembang di kawasan ini.

Page 21: Sejarah kerajaan sriwijaya

SOSIAL

Page 22: Sejarah kerajaan sriwijaya

Kehidupan masyarakat Kerajaan Sriwijaya meningkat dengan pesat terutama dalam bidang pendidikan dan hasilnya Sriwijaya terbukti menjadi pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha di Asia Tenggara. Hal ini sesuai dengan berita I-Tshing pada abad ke 8 bahwa di Sriwijaya terdapat 1000 orang pendeta yang belajar agama Budha di bawah bimbingan pendeta Budha terkenal yaitu Sakyakirti. Di samping itu juga pemuda-pemuda Sriwijaya juga mempelajari agama Budha dan ilmu lainnya di India, hal ini tertera dalam prasasti Nalanda.

Sebagai penganut agama yang taat maka raja Sriwijaya juga memperhatikan kelestarian lingkungannya (seperti yang tertera dalam Prasasti Talang Tuo) dengan tujuan untuk meningkatkan kemakmuran rakyatnya.

Sriwijaya adalah pusat

pengajaran Bu

ddha Vajrayana