Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

189
Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah i

description

Sejarah Griya Jawa tengah

Transcript of Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Page 1: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah i

Page 2: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengahii

Page 3: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah iii

Page 4: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Griya Jawa TengahDuta Daerah di Timur Tengah

PenyusunMuhyidin Basrani

Editor: Fakhruddin Aziz, Lc, Khoirun Niat, Lc.Pra Cetak: Achmad Chosim

Tatak Letak: TariezIlustrasi: Om Asim

Desain Sampul: Muhtariz Mahasin

Diterbitkan Oleh:Griya Jawa Tengah

7/1 Ahmed El Zumr St. Block 21 10th District, Nasr City, Cairo, Egypt

Phone : (202) 24099113E-mail : [email protected]

Cetakan I : September 2007

Copyright @ 2007

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengahiv

Page 5: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Pengantar Penyusun

Assalamu'alaikum wr. wb.Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur ke hadirat Allah SWT pantas sekali diutarakan, mengingat segala yang telah diberikan oleh-Nya dalam proses penyusunan buku ini sejak awal hingga akhir.

Terimakasih sebesar-besarnya juga layak disampaikan kepada segenap pihak yang terlibat aktif dalam proses penyusunan buku ini. Penyusun mendapat sebuah tugas berat untuk mengumpulkan data-data terutama untuk mengetahui sisi sejarah pengadaan Rumah Daerah Jawa Tengah (RDJT) Cairo yang kini lebih dikenal sebagai Griya Jawa Tengah. Untuk pekerjaan satu inilah

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah v

Page 6: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

penyusun merasa tidak memiliki kemampuan jika tanpa bantuan dari pihak-pihak terkait.

Bermula dari keinginan badan pengelola Griya Jawa Tengah 2005-2007 untuk mengabadikan catatan sejarah tentang proses pengadaan Griya Jawa Tengah, kemudian berlanjut menjadi sebuah kesepakatan tentang disusunnya sebuah buku mengenai segala seluk beluk Griya Jateng. Penyusun yang mendapat amanat dari badan pengelola sejauh ini telah berusaha semaksimal mungkin dalam proses penyusunan buku. Namun demikian karena keterbatasan yang dimiliki penyusun, buku ini masih menyisakan beberapa kekurangan yang patut dikoreksi.

Untuk itu penulis memohon maaf sebesar-besarnya atas segala kekurangan tersebut. Dan sekali lagi ucapan terimakasih penulis sampaikan ke beberapa pelaku sejarah perjalanan Griya Jateng yang memberikan dukungan penuh dalam proses penggalian data yaitu sdr. Fakhruddin Aziz Lc, H. Abdillah As'ad, Nabih

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengahvi

Page 7: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Shiddiqi Lc, Khoirun Niat Lc, Khusnul Khitam, dan Rois Mahfudz Lc.

Semoga amal bersama ini dapat menjadi sumbangsih bagi perjalanan Griya Jateng selanjutnya, menjadi wujud pengabdian ikhlas kepada negara dan bangsa, sekaligus menjadi amal ibadah kepada Allah SWT.

Wa Billahi Tawfiq ila Aqwamith ThariqWassalamu'alaikum wr. wb.

Cairo, 22 Juli 2007

Muhyidin Basrani

Sambutan Direktur Griya

Jateng

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah vii

Page 8: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Bismillahirrahmanirrahim

Mengemban amanat untuk mengelola Griya Jawa Tengah Cairo merupakan sebuah kehormatan besar. Keberadaannya merupakan hasil nyata jerih payah warga Kelompok Studi Walisongo (KSW), wadah aktifitas warga Jawa Tengah di Mesir, selama bertahun-tahun melalui kerja sama dengan Pemda Jateng dan KBRI Cairo.

Dengan demikian Badan Pengelola Griya Jawa Tengah bekerja dengan penuh keikhlasan dan berkeyakinan bahwa amanat yang diemban merupakan wujud ibadah dan amal bakti kepada seluruh warga KSW, masyarakat Jawa Tengah secara umum, serta Pemda Jateng.

Sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih terhadap segala pihak atas perkembangan Griya sejauh ini, badan pengelola Griya Jawa Tengah 2005-2007 berinisiatif untuk menerbitkan sebuah buku yang merangkum sekelumit proses perjalanan Griya plus segala seluk-beluknya. Dan di tangan para pembaca

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengahviii

Page 9: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

yang budiman, terdapat sebuah buku sederhana yang diharapkan mampu memberikan sedikit informasi tentang Griya Jawa Tengah Cairo. Merupakan sebuah keharusan bagi kami untuk selalu mengabadikan sebentuk pengorbanan dan kerja keras penuh keikhlasan dari segenap pihak. Dan merupakan kewajiban pula untuk memberikan informasi bagi segenap khalayak tentang keberadaan Griya sebagai salah satu usaha pengembangan Griya Jawa Tengah Cairo.

Walhasil, kami atas nama badan pengelola Griya Jawa Tengah menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada segenap tim penyusun buku atas kerja kerasnya selama ini. Tak lupa ucapan terima kasih disampaikan kepada para saksi sejarah pengadaan Griya yang tanpa kenal lelah senantiasa mendampingi tim penyusun buku, terutama dalam proses pengumpulan data.

Akhirnya, semoga buku ini mampu memberikan manfaat bagi segenap pihak serta benar-benar mampu menjadi bingkisan indah dari badan

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah ix

Page 10: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

pengelola Griya Jawa Tengah Cairo periode perdana.

Cairo, 1 Agustus 2007

Nur Hidayah Al-AminDirektur Griya Jateng 2006-2007

SambutanKetua Kelompok Studi

Walisongo

BismillahirrahmanirrahimPuji syukur ke hadirat Illahi Rabbi

yang telah memberikan umat manusia segala nikmat dan karunia. Shalawat serta salam terhatur kepada Nabi besar sayyiduna Muhammad SAW, yang karena beliaulah kita bisa menikmati indahnya hidup berinteraksi sosial dalam sebuah komunitas.

Griya, sebuah simbol yang memberikan kesan sebuah hunian

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengahx

Page 11: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

dengan gaya khas Jawa. Kesan demikianlah yang mungkin akan didapatkan ketika kita untuk pertama kali menginjakkan kaki di sebuah rumah di pinggiran kota Cairo yaitu Griya Jawa Tengah. Salam hangat gebyok berukir khas Jawa Tengah seakan menyapa kita dengan ramahnya. Senyum manis para pengelola yang selalu siap setiap saat melayani tamu semakin menambah hangat aura miniatur keraton kartasuran ini.

Begitulah kira-kira gambaran Griya. Adapun ide awal pembentukan rumah ini adalah hasil inisiatif para pendahulu akan kebutuhan warga KSW (Kelompok Studi Walisongo) terhadap sebuah sekretariat permanen sebagai wahana dinamika mahasiswa dalam studi maupun organisasi. Walaupun pada akhirnya proposal yang dialamatkan ke Pemda Jateng itu mencair dengan wujud rumah daerah, akan tetapi wahana berkreasi mahasiswa pun tidak diabaikan begitu saja oleh Pemda. Maka dibangun pulalah aula pertemuan serta sekretariat permanen yang sangat pas

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah xi

Page 12: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

jika dijadikan sarana berkumpul dan berbagi antar sesama.

Dari sini kita dapati bahwa Griya sangat berperan aktif dalam membantu keberhasilan para mahasiswa Indonesia pada umumnya dan mahasiswa Jawa Tengah-DIY pada khususnya dalam berdinamika. Lebih dari itu, Griya mampu memberikan kontribusi aktif kepada warga KSW dalam bentuk bantuan-bantuan baik finansial maupun material, semisal pemberian bantuan sembako yang telah terlaksana dua tahun terakhir.

Ke depan semoga Griya mampu lebih eksis dengan berbagai terobosan, sehingga komunitas dan intelektualitas warga Jawa Tengah-DIY semakin terakomodir demi kemajuan dan kesuksesan bersama.

Cairo, 1 Agustus 2007

Alek Mahya ShofaKetua KSW 2006-2007

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengahxii

Page 13: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Daftar Isi

Pengantar Penyusun vSambutan Direktur Griya Jateng viiSambutan Ketua Kelompok Studi Walisongo ixDaftar Isi xi

Bab I Dinamika Mesir-Indonesia dalam Kilasan Sejarah 1

- Sekelumit Sejarah Bangsa Mesir 3- Mesir dan Para Pelajar Indonesia 9- Hubungan Bilateral Mesir-Indonesia

14

Bab II Kelompok Studi Walisongo (KSW) dan Eksistensi Masyarakat Jawa Di Mesir 19

- Sejarah Awal Berdirinya Kelompok Studi Walisongo (KSW) Mesir 21

- Kiprah KSW Sebagai Organisasi Kedaerahan dan Kelompok Studi 28

BAB III Program Pembangunan Rumah Daerah Jawa Tengah (RDJT) Sebagai Usaha Promosi Daerah 39

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah xiii

Page 14: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

- Persoalan Akomodasi di Mata Masyarakat Indonesia Mesir 41

- Usaha Pengadaan Rumah Daerah Sekaligus Sekretariat Permanen KSW 45

- Tanggapan Pemda Jateng atas Rencana Pembangunan Rumah Daerah 50

BAB IVCatatan Peristiwa Pembangunan Rumah Daerah Jawa Tengah (RDJT) Cairo 57

- Proses Pemilihan Rumah 59- Proses Pembangunan Rumah 66

BAB VPengelolaan Rumah Tangga Griya Jawa Tengah 73

- Peresmian Rumah Daerah Jawa Tengah (RDJT) Cairo sebagai Griya Jawa Tengah 75

- Perumusan Mekanisme Pengelolaan Griya Jawa Tengah 81

- Peran Griya Jateng bagi Segenap Pihak Terkait 86

BAB VIOptimalisasi Dua Arah Potensi Jawa Tengah dan Timur Tengah 95

- Selayang Pandang Sejarah Jawa Tengah 97

- Peran Griya Jawa Tengah bagi Promosi Aset Daerah 100

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengahxiv

Page 15: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

- Pengenalan Potensi Mesir Guna Pengembangan Griya Jawa Tengah 106

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah xv

Page 16: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Bab I

Dinamika Mesir-Indonesia Dalam Kilasan Sejarah

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 1

Page 17: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah2

Page 18: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Dinamika Mesir-Indonesia Dalam Kilasan Sejarah

- Sekelumit Sejarah Bangsa Mesir

Dalam tatanan kehidupan masyarakat dunia, kawasan Timur Tengah merupakan salah satu bagian belahan dunia yang tak pernah absen dari catatan sejarah hingga saat ini. Sejarah peradaban, kebudayaan, agama-agama besar, hingga politik adalah bagian tak terpisahkan dari wilayah ini. Dan apabila menyoal perkara dunia Timur Tengah lebih jauh, Mesir merupakan sebuah negara bangsa yang seolah mempunyai hak besar untuk diperbincangkan. Betapa tidak, Mesir yang saat ini termanifestasi dalam institusi Republik Arab Mesir telah mencatat beragam warna sejarah dalam perjalanan panjangnya. Sejarah kejayaan Mesir kuno hingga percaturan politik Timur Tengah kontemporer bahkan masih

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 3

Page 19: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

menyisakan jejak material yang terpelihara sampai sekarang.

Yang sempat terekam, Mesir pernah mengalami kejayaan pada masa keemasan Dinasti pharaonic. Sepadan dengan kejayaan peradaban masa awal lain semisal peradaban sungai Eufrat-Tigris, peradaban sungai Indus, peradaban sungai Kuning, peradaban Sumeria, Yunani kuno, Romawi, Persia, hingga Indian Amerika, Mesir adalah salah satu ikon peradaban masa lampau. Perjalanan dinasti pribumi ini dimulai pada sekitar tahun 3000 SM hingga tahun 343 SM. Di masa itulah dibangun monumen-monumen yang masih bisa kita temui saat ini semisal piramida, sphinx, dan kuil-kuil peribadatan. Di masa itu pulalah terjadi peristiwa penting bagi agama-agama Samawi yaitu kisah nabi Musa dan bangsa Israel di bumi Mesir.

Kejayaan dinasti-dinasti awal ini menjadikan Mesir sebagai penguasa yang sangat disegani semasa itu. Wilayah koloninya mencakup berbagai daerah yang saat ini menjadi bagian tiga benua besar, Afrika, Asia, dan Eropa.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah4

Page 20: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Di masa selanjutnya Mesir harus menerima kenyataan interaksi dengan bangsa lain walaupun melalui sebuah proses kolonisasi. Persia adalah penguasa asing pertama yang berhasil mengontrol Mesir kuno. Tahun 343 SM diyakini sebagai awal kekuasaan Dinasti Archaemenid Persia di Mesir. Namun apabila merunut pada sejarah, sebenarnya Mesir pernah dianeksasi oleh Persia mulai tahun 525 SM hingga tahun 404 SM, setelah terjadi sebuah kekalahan perang di daerah Pelusium, tepi laut Tengah.

Pada saat kekalahan Persia atas Makedonia di bawah kepemimpinan Alexander Agung pada tahun 332 SM, lagi-lagi Mesir harus tunduk kepada penguasa asing yang lain. Melalui kekuasaan Dinasti Aegead, peradaban Helenistik mulai menyentuh kehidupan bangsa Mesir. Salah seorang panglima pasukan Alexander, Ptolemy, menobatkan diri sebagai gubernur wilayah Mesir pada tahun 305 SM, setelah kematian Alexander. Sejak saat itu hingga tahun 30 M kekuasaan atas Mesir beralih ke tangan dinasti Ptolemic yang melahirkan kisah

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 5

Page 21: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

tentang seorang ratu termasyhur yaitu Cleopatra. Pada masa itu tercatat terjadinya imigrasi para penganut Yahudi dari daerah Asia Tengah ke kota Alexandria.

Kemenangan Octavianus atas Cleopatra dan Mark Antony menjadikan Mesir beralih tangan ke kekuasaan Bizantium. Di masa kekuasaan baru ini, sekitar tahun 33 M, agama Nasrani masuk ke Alexandria melalui tangan St. Markus dan mulai menjadi agama dominan di Mesir pada abad 3 M. Tahun 451 M terjadi perselisihan teologis di dalam gereja Alexandria. Kolompok Miaphysites yang berseberangan dengan pihak gereja berkembang menjadi sebuah kelompok yang hingga saat ini masih eksis dengan nama komunitas Koptik. Kelompok sempalan yang justru berkembang menjadi dominan ini seringkali menjadi sasaran penindasan oleh penguasa Bizantium.

Penindasan ini justru menjadi jalan pemudah bagi masuknya penguasa Islam di Mesir pada tahun 639 M. Panglima 'Amr bin 'Ash bersama 4000 pasukan utusan

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah6

Page 22: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Khalifah Umar bin Khattab kala itu dipandang oleh orang-orang Koptik sebagai penguasa baru yang lebih toleran dibandingkan dengan penguasa Bizantium. Arab-Islam kemudian menjadi sebuah peradaban baru di wilayah Mesir. Dibangunlah kota baru Fusthat sebagai pusat pemerintahan. Di kota inilah berpusat pengendalian Mesir sebagai cabang kekuasaan khalifah Umar. Berturut turut kemudian Fusthat menjadi cabang kekuasaan Khalifah Utsman, Khalifah Ali, kekuasaan Dinasti Umayyah, hingga Dinasti Abbasiah yang melahirkan dua kekuasaan dinasti semi independen, yaitu Thuluniah dan Ikhsidiah.

Tahun 969 M datanglah penguasa Fathimiah untuk menguasai Mesir. Pada masa dinasti ini dibukalah kota Cairo sebagai pusat pemerintahan baru dan di dalamnya dibangun sebuah masjid dengan nama Al Azhar. Kemudian kekuasaan silih berganti memerintah Mesir mulai dari Dinasti Ayyubiah (1174 M), Mamluk (1252 M), hingga Turki Utsmani (1517 M).

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 7

Page 23: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Mesir pada tahun 1798 mulai merasakan pengaruh Revolusi Perancis dengan kedatangan pasukan Napoleon di Alexandria. Perancis menguasai Mesir hanya dalam rentang waktu 3 tahun karena harus lebih banyak memberikan perhatian terhadap peperangan melawan Inggris. Namun rentang tiga tahun ini banyak memberikan pengaruh terhadap kemajuan Mesir. Pengaruh Perancis ini bahkan masih bisa dirasakan wujudnya sampai sekarang.

Ilustrasi kota Thebes, ibu kota Mesir kuno.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah8

Page 24: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Alexandria, ibu kota Mesir masa klasik yang dibangun oleh Alexander Agung

Masjid Amr bin Ash, sisa-sisa kejayaan kota Fusthat, ibu kota Mesir pada masa sahabat

Pasca pendudukan Perancis terjadilah kekosongan kekuasaan yang akhirnya memunculkan nama Muhammad Ali, seorang mantan perwira pasukan Turki Utsmani keturunan Albania, sebagai penguasa baru. Semenjak saat itu Mesir melewati masa kekuasan para wali, khedive, sultan, dan raja sebelum akhirnya dideklarasikan sebagai Republik Arab Mesir pada tanggal 18

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 9

Page 25: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Juni 1953. Sebelum deklarasi ini Inggris juga pernah mendapatkan hak kontrol atas Mesir dari tahun 1882 hingga tahun 1922.

Mesir modern menjadi babakan baru perjalanan sejarah Mesir dan masih berlangsung hingga saat ini. Sejarah mencatat bagaimana Negara Mesir menjadi salah satu negara Timur Tengah yang memiliki pengaruh sangat kuat dalam konstelasi politik dunia abad ke 20. Hal yang tidak mengherankan jika dirunut dari perjalanan sejarah Mesir yang panjang.

Mesir berada di benua Afrika tepi Laut Tengah yang sangat berdekatan dengan benua Eropa dan berbatasan dengan benua Asia. Posisi ini sangat strategis karena terletak di antara sekian lokus peradaban dan menjadikan Mesir sebagai jalur transmisi berbagai kebudayaan. Kebudayaan asli Mesir kuno, kebudayaan Eropa klasik helenistik, kebudayaan agama samawi yang menyertakan corak kebudayaan Asia, kebudayaan Eropa modern, semuanya meninggalkan warna-warni nuansa

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah10

Page 26: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

yang menjadi bagian inheren dari kehidupan masyarakat Mesir.

Istana Abidin di Cairo, ibu kota Mesir modern.

Dari rupa-rupa jejak peradaban inilah Mesir menyimpan cukup banyak potensi yang menjadi daya tarik dalam berbagai bidang. Ia menjadi sebuah wilayah yang diperhitungkan di Timur Tengah sebagai pusat kegiatan ekonomi, sosial, politik, spiritual, budaya dan wisata, pendidikan, serta sederet bidang yang lain. Tak heran jika Cairo sebagai ibu kota merupakan kota terbesar dan terpadat di kawasan Timur Tengah dan Afrika.

- Mesir dan Para Pelajar Indonesia

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 11

Page 27: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Bagi bangsa Indonesia, Mesir memiliki arti penting tersendiri dan sejarah hubungan yang cukup panjang. Hal pertama yang menjadi perekat relasi antara Indonesia dengan Mesir adalah kenyataan bahwa keduanya adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam.

Semangat keberagamaan Muslim Indonesia yang meyakini bahwa tempat tinggalnya bukan merupakan wilayah pusat kebudayaan Islam mendorong sebuah fenomena baru dalam hal pendidikan agama Islam. Para penimba ilmu agama Islam yang tadinya hanya belajar di pesantren-pesantren tanah air mulai melirik wilayah Timur Tengah sebagai daerah tujuan pendidikan.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah12

Page 28: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Peta Republik Arab Mesir.Awal abad ke 20 menandai sebuah

babakan baru dunia yang efeknya sangat terasa dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, industri, dan transportasi. Kemajuan inilah yang menjadi salah satu faktor pemacu peningkatan jumlah pelajar Indonesia di Timur Tengah. Sebelumnya telah ada pelajar Indonesia di Timur Tengah namun masih dalam jumlah yang sedikit.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 13

Page 29: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Dari sekian banyak negara Timur Tengah inilah, Mesir menjadi salah satu tujuan utama pendidikan agama Islam. Alasannya jelas, karena di sinilah terdapat banyak lembaga pendidikan Islam termasuk salah satu universitas tertua di dunia, sebuah perguruan tinggi Islam yang bernafaskan faham sunni, yaitu Al Azhar. Beberapa Negara Timur Tengah lain memang menawarkan pendidikan agama Islam yang tak kalah bermutu. Namun dengan beberapa alasan Mesir tetap menjadi pilihan bagi sejumlah pelajar dan mahasiswa tanah air.

Apabila kita menengok kondisi keagamaan Islam di tanah air, mungkin kita akan paham kenapa Mesir menjadi tujuan. Faktanya, mayoritas penganut Islam di Indonesia menganut faham sunni dan mengakui beberapa mazhab fiqh. Sedangkan Al Azhar, meski semula dibangun oleh Dinasti Syiah Fathimiyyah, namun semenjak Dinasti Ayyubiah hingga sekarang telah menjadi sebuah institusi pendidikan berasaskan faham sunni.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah14

Page 30: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Masjid Al Azhar dibangun bersamaan dengan direbutnya Mesir oleh Dinasti Fathimiyyah yang berpusat di Tunisia pada tahun 969 M. Pada saat itu dibangunlah Cairo sebagai kota baru plus masjid Al Azhar oleh panglima Mu'izzuddin li Dinillah. Sebagai sebuah pusat kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial peran masjid Al Azhar berkembang menjadi sebuah pusat kegiatan pendidikan. Bulan Ramadhan tahun 975 M menandai dimulainya aktifitas pendididikan di masjid tersebut. Hingga saat ini Al Azhar berkembang menjadi sebuah universitas termasyhur yang berusia tak kurang dari satu milenium. Usia ini hanya ditandingi oleh Universitas Qarawiyin di kota Fez, Maroko, yang berdiri sejak tahun 859 M.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 15

Page 31: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Masjid Al Azhar Cairo, cikal bakal Universitas Al Azhar.

Universitas Al Azhar inilah yang menjadi akar dinamika masyarakat Indonesia di Mesir terutama para pelajar dan mahasiswanya. Jumlah pelajar Indonesia di Al Azhar yang meningkat pada awal abad 20 mendorong dibentuknya sebuah organisasi bernama Al Jami’ah Al Khairiyah li al Thalabah al Azhariyah al Jawiyah. Organisasi ini dibentuk pada tahun 1923 untuk mewadahi aktifitas pelajar dan mahasiswa Indonesia dan Melayu secara umum. Pada tahun 1937 organisasi ini berubah nama menjadi Perhimpunan Indonesia Malaya (Perpindom). Karena peningkatan jumlah pelajar dan

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah16

Page 32: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

mahasiswa yang signifikan, pada tahun 1951 terjadi pemisahan antara mahasiswa Indonesia dan mahasiswa Malaysia dalam keorganisasian. Pelajar dan mahasiswa Indonesia mendirikan Ikatan Indonesia yang kemudian berubah nama menjadi Himpunan Pemuda Pelajar Indonesia (HPPI) pada tahun 1956. Pada tahun 1970 organisasi ini berubah nama kembali menjadi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI).

Lambang Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI)

MesirPada tahun 1987 PPI harus bubar

karena perdebatan tentang asas tunggal, dan diganti dengan organisasi baru bernama Himpunan Pelajar dan

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 17

Page 33: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Mahasiswa Indonesia (HPMI). Melalui Musyawarah Besar yang digelar pada tanggal 27-28 November 1995 organisasi ini menggunakan nama baru yaitu Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) hingga saat ini.

Kini jumlah warga Indonesia di Mesir telah mencapai angka 5000. Angka ini didominasi oleh mahasiswa dan pelajar yang sebagian besar belajar di universitas Al Azhar. Di luar itu ada sebagian mahasiswa Indonesia yang belajar di perguruan tinggi lain seperti Universitas Cairo, Universitas Ain Shams, Institut Studi Islam Baqury Zamalek, Institut Riset dan Studi Arab Cairo, dan sebagainya.

- Hubungan Bilateral Mesir-Indonesia

Selain persoalan pendidikan, nampaknya Indonesia mempunyai ikatan erat dan memiliki pengalaman tak terlupakan dengan Mesir dalam sejarah perjuangan kemerdekaan. Setelah memproklamasikan diri

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah18

Page 34: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

sebagai sebuah negara yang merdeka pada tahun 1945, Indonesia pada saat itu sangat membutuhkan dukungan dari bangsa-bangsa lain. Pengakuan bangsa lain terhadap kemerdekaan sebuah bangsa merupakan syarat mutlak bagi kedaulatan negara. Dan saat itu pula Mesir menjadi negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia. Lewat dukungan besar dari rakyat Mesir, didukung oleh usaha lobi serta diplomasi para pelajar dan mahasiswa Indonesia di Mesir, Perdana Menteri Mahmud Fahmi al Nukrashi Pasha mengakui kedaulatan pemerintah Republik Indonesia (RI) pada tanggal 22 Maret 1946. Pada tahun 1947 H. Agus Salim selaku Menteri Luar Negeri memimpin utusan kenegaraan RI yang dikirim ke Mesir. Sebaliknya Konsul Jenderal Mesir di Mumbay India, Muhammad Abdul Mun'im, melakukan kunjungan ke Yogyakarta pada tahun itu juga. Masih di tahun yang sama pemerintah RI membuka Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Cairo sebagai perwakilan pemerintahan yang sah.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 19

Page 35: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Salah satu gedung di komplek Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Cairo.

Di masa pasca kemerdekaan, Mesir dan Indonesia pernah tampil bersama dalam pentas politik internasional. Dua presiden, Gamal Abdul Nasser dan Sukarno menjadi tokoh utama dalam memprakarsai diadakannya Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung pada tahun 1955. Dan buah dari hubungan baik kedua presiden, nama presiden Muhammad Sukarno diabadikan menjadi salah satu nama jalan utama di Cairo.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah20

Page 36: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Presiden Sukarno dan Gamal Abdul Nasser.

Saat ini dua negara berkembang dari benua yang berbeda ini tetap menjalin hubungan baik melalui kerja sama di berbagai bidang. Kedua negara berkiprah dalam beberapa organisasi yang sama di kancah internasional seperti Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Konferensi Islam (OKI), Group of Fifteen (G-15), serta Development Eight (D-8).

Melalui rentetan peristiwa sejarah inilah hubungan baik antara pemerintah Mesir dan Indonesia tetap terpelihara. Masyarakat Indonesia

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 21

Page 37: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Mesir (Masisir) yang begitu heterogen berdinamika dalam berbagai wadah di bawah naungan KBRI Cairo. Sedangkan yang berperan sebagai payung utama bagi organisasi pelajar dan mahasiswa yang jumlahnya dominan adalah PPMI. Di luar itu terdapat banyak organisasi tempat di mana Masisir berkecimpung, baik berupa organisasi kekeluargaan-kedaerahan, organisasi masyarakat afiliatif, organisasi kepartaian, organisasi almamater, organisasi akademik, kelompok studi, kelompok seni budaya, kelompok spiritual, lembaga swadaya masyarakat, maupun komunitas-komunitas informal dengan kecenderungan masing-masing.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah22

Page 38: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 23

Page 39: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Bab II

Kelompok Studi Walisongo dan Eksistensi Masyarakat Jawa di Mesir

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah24

Page 40: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 25

Page 41: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Kelompok Studi Walisongo (KSW) dan Eksistensi

Masyarakat Jawa di Mesir

- Sejarah Awal Berdirinya Kelompok Studi Walisongo (KSW) Mesir

Dalam dinamika Masyarakat Indonesia Mesir (Masisir) yang begitu energik masing-masing organisasi dan komunitas seolah saling berlomba untuk tetap eksis dan dinamis. Dengan jumlah yang melimpah, Masisir tergabung dalam sekian banyak organisasi yag tak kalah melimpah jumlahnya. Jika organisasi merupakan sebuah pilihan, maka di Mesir warga Indonesia akan disodori banyak pilihan dengan spesifikasi masing masing. Kondisi seperti ini menjadikan dinamika Masisir cukup menonjol di antara komunitas masyarakat Indonesia di mancanegara.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah26

Page 42: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Salah satu bentuk organisasi yang menjadi simbol utama dinamika Masisir adalah organisasi kekeluargaan-kedaerahan yang mewadahi aspirasi Masisir dari berbagai daerah dan suku di Indonesia. Sampai saat ini terdapat enam belas organisasi kekeluargaan-kedaerahan di Mesir sebagai representasi perwakilan provinsi, suku, atau pulau tertentu di Indonesia. Menyelisik lebih ke dalam masing-masing kekeluargaan kita bahkan akan menemukan organisasi sub ordinat yang membawahi daerah dengan skala kabupaten atau kota. Fenomena sangat menarik dalam sebuah masyarakat Indonesia di luar negeri. Logika yang digunakan pada umumnya adalah menguatkan sebuah institusi pusat sebagai wadah representasi daerah. Namun untuk kasus Masisir yang terjadi adalah pengembangan potensi daerah dalam rangka menyokong pusat. Bagaimanapun ini harus dipahami sebagai usaha para putra bangsa untuk mewujudkan ke-bhineka-an yang tetap satu dalam

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 27

Page 43: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

sebuah institusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Salah satu dari beberapa komunitas kedaerahan yang eksistensinya diakui di kalangan Masisir adalah masyarakat Jawa. Saat itu, pada tanggal 31 Januari 1987, dalam sebuah urun rembug yang diadakan oleh sekelompok mahasiswa, lahirlah sebuah organisasi bernama Kelompok Studi Walisongo (KSW). Semenjak kelahiran organisasi inialh masyarakat Jawa di Mesir telah resmi memiliki sebuah payung aktifitas.

Yang menarik untuk diperhatikan adalah realitas bahwa embrio KSW merupakan sebuah kelompok studi bernama Hadits al Ahad. Istilah hadits al ahad ini mungkin bisa dimaknai sebagai sebuah obrolan di hari Ahad. Dan memang benar, kelompok studi Hadits al Ahad ini memang selalu melaksanakan pertemuan rutinannya tiap hari Ahad. Dalam prakteknya kelompok studi ini membidangi kegiatan keilmuan semacam diskusi bahasa Arab, penulisan karya ilmiah, penerjemahan dan berbagai macam

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah28

Page 44: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

kegiatan intelektual dan akademik lainnya.

Diskusi ilmiah, cikal bakal organisasi KSW.

Kenyataan lain adalah keanggotaan kelompok studi ini tidak melulu dikhususkan untuk pelajar dan mahasiswa dari suku atau daerah tertentu saja. Bahkan ada di antara para aktifis yang merupakan mahasiswa dan pelajar dari negara tetangga. Dengan formasi yang beraneka ragam, kumpulan mahasiswa ini mengeksiskan kelompok studi Hadits al Ahad secara murni sebagai sebuah wahana studi intelektual.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 29

Page 45: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Pada tahun 1987 dinamika Masisir memacu semangat mahasiswa dan pelajar yang berlatar belakang suku Jawa dan Madura membentuk sebuah wadah baru bagi mereka utuk berkecimpung dalam wadah PPI. Dan urun rembug 31 Januari 1987 tadi memutuskan bahwa jika sekedar untuk memenuhi kebutuhan akan adanya perwakilan masyarakat Jawa dan Madura di PPI, kelompok Hadits al Ahad bisa dijadikan sebagai sebuah sarana. Alasannya adalah karena Hadits al Ahad banyak memiliki aktifis dari suku Jawa dan Madura. Dan untuk disesuaikan dengan kebutuhan perwakilan daerah tersebut, Hadits al Ahad dirubah namanya menjadi Kelompok Studi Walisongo (KSW).

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah30

Page 46: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Lambang Kelompok Studi Walisongo (KSW) Mesir

Kendati demikian, pertemuan di rumah sdr. Abdul Manan Usman yang berasal dari Sulawesi Selatan tersebut berhasil merumuskan beberapa konsensus sebagai pedoman perjalanan KSW. Saat itu disepakati bahwa Kelompok Studi Walisongo atau Usrah at Thalabah al Auliya at Tis'ah adalah organisasi yang; pertama, menonjolkan semangat akademik bukan sosial kekeluargaan, kedua, tidak bersifat kesukuan mengingat keanggotaan yang plural, ketiga, selalu tanggap dengan perkembangan yang terjadi di tanah air. Dengan konsensus tersebut KSW selanjutnya diharapkan tidak akan terjerumus dalam sentimen primordial. Nama-nama yang hadir dalam pertemuan waktu itu adalah; Munawir Abdurrahim, A. Tohirin (Jawa Tengah), Noor Kholis Mukti, Amal Fathullah (Jawa Timur), Maktum Jauhari, Jakfar Busyiri (Madura), MA. Joban, Sujadi, Anas Maulana (Jawa Barat), Zuhid Mukhson, Jakfar Rosyidi, Sobri Agung (Sumatera Selatan),

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 31

Page 47: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Bahruni Inas, Nuruddin Marbo (Kalimantan Selatan), Abdul Manan Usman, Syarifuddin Abdullah (Sulawesi Selatan).

Tanggal 18 Juni 1987 terjadi sebuah peristiwa besar pada saat Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) yang tidak mengakui asas tunggal Pancasila dibubarkan melalui SK Dubes No: SKEP/013/VI/1987 dan digantikan dengan Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (HPMI). Bersamaan dengan lahirnya organisasi baru ini dinamika Masisir berkembang ke arah pemberdayaan sumber daya manusia dalam konteks kedaerahan berdasarkan wilayah-wilayah tertentu di Indonesia. Hal ini terlihat dari semakin tingginya energi aktifitas keorganisasian dari organisasi kekeluargaan yang telah ada di kalangan Masisir. Konsekuensi yang ditanggung oleh KSW sebagai sebuah organisasi yang bersifat plural adalah semakin meningkatnya keaktifan anggotanya di kekeluargaan masing-masing di luar KSW. Aktifitas KSW semakin didominasi oleh anggota yang berasal dari Jawa Tengah, Yogyakarta,

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah32

Page 48: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Jawa Timur, dan Madura. Organisasi ini semakin menyusut pula dengan kepulangan beberapa anggotanya yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan termasuk anggota senior yang menjadi saksi sejarah berdirinya KSW.

Sebagai organisasi yang sedianya tidak mengarahkan diri ke arah penekanan pada sentimen primordial, KSW harus menanggapi perubahan konstelasi saat itu dengan sedikit demi sedikit mulai mengapresiasi aspirasi semangat kedaerahan warganya yang berlatar belakang suku Jawa dan Madura.

Situasi semakin berkembang ketika warga Jawa Timur dan Madura berinisiatif untuk mendirikan organisasi independen sebagai representasi masyarakat yang berasal dari daerah tersebut dalam dinamika Masisir. Pada tanggal 15 November 1994 terbentuklah organisasi baru bernama Forum Studi Keluarga Madura (Fosgama) sebagai payung warga Madura yang berada di Mesir. Hal ini mengakibatkan pengaruh signifikan bagi perjalanan KSW

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 33

Page 49: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

selanjutnya yang pada awalnya juga dibesarkan oleh elemen masyarakat Madura di Mesir.

Setelah perubahan HPMI menjadi Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) pada tahun 1995, masyarakat Jawa Timur di Mesir membentuk organisasi Gabungan Masyarakat Jawa Timur (GAMAJATIM) pada tanggal 12 Oktober 1998. Organisasi ini sendiri pada tanggal 21 Oktober 1999 berubah nama menjadi Keluarga Masyarakat Jawa Timur namun masih menggunakan akronim yang sama. Praktis setelah beberapa perubahan ini KSW semakin jelas statusnya menjadi sebuah organisasi yang secara de jure mengayomi warga Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang berada di Mesir. Namun secara de facto terdapat beberapa anggota KSW yang tidak bersal dari dua daerah tersebut.

Karena pergeseran yang dialami tersebut, KSW bukan lagi menjadi sebuah kelompok studi dalam arti sebenarnya, namun menjadi sebuah organisasi kedaerahan-kekeluargaan yang membidangi beragam aktifitas,

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah34

Page 50: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

tidak terbatas pada aktifitas intelektual dan akademik saja. Namun demikian, sesuai dengan sejarah dan maksud awal didirikannya organisasi tersebut, KSW berusaha untuk meletakkan target pengembangan intelektual dan peningkatan prestasi akademik sebagai prioritas utama. Hal ini memang sudah semestinya mengingat organisasi ini didominasi oleh anggota yang berstatus pelajar dan mahasiswa.- Kiprah KSW Sebagai Organisasi

Kedaerahan dan Kelompok Studi

Dalam afiliasinya ke PPMI, KSW diakui sebagai salah satu organisasi kekeluargaan di antara sekian kekeluargaan di lingkup Masisir. Walaupun tetap menggunakan istilah kelompok studi, namun hal ini tidak menjadi persoalan dalam segala aktifitas yang terkait dengan urusan-urusan legal formal dengan PPMI maupun KBRI Cairo. Penamaan sebuah organisasi kekeluargaan dengan istilah kelompok studi merupakan kebijakan yang wajar dan sah-sah saja, serta sejauh ini tidak pernah menuai

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 35

Page 51: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

permasalahan berarti. Hal ini dialami pula oleh sebuah organisasi kekeluargaan lain di kalangan Masisir yaitu Kelompok Studi Mahasiswa Riau (KSMR), wadah aktifitas warga Riau yang ada di Mesir.

Label kelompok studi inilah yang selalu menjadi pelecut semangat warga KSW yang notabene kebanyakan merupakan pencari ilmu dalam mencapai kesuksesan pendidikan selama berada di negeri seribu menara, Mesir. Untuk itu dalam kebijakan organisasinya yang dituangkan dalam Garis-garis Besar Program Organisasi (GBPO) atau Al Wilayat al Ansithatiyat, KSW mengetengahkan tiga poin utama sebagai pedoman pelaksanaan organisasi di samping enam poin penting yang lain. Tiga poin yang termaktub dalam wilayah pelaksanaan program ini adalah program pengembangan sumber daya manusia, program pengembangan sosial, serta program aplikasi ke-Islaman. Dari ketiga poin tersebut nampak bahwa KSW sama sekali bukan dibentuk dalam rangka menjunjung semangat

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah36

Page 52: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

kedaerahan dan kesukuan yang dangkal. Namun sebaliknya KSW justru ingin menegaskan bahwa organisasi yang menyandang label kedaerahan hanya merupakan wadah aktifitas dalam rangka pengembangan kualitas warganya dalam bidang akademik-intelektual, sosial, serta spiritual.

Di samping GBPO asas pedoman perjalanan KSW juga termuat dalam Anggaran Dasar atau Wilayat al Ahdiyat, Anggaran Rumah Tangga atau Wilayat al Idariyat, serta Motto atau Wilayat al Syakhshiyat. Yang menarik, semua pedoman ini tertuang dalam jumlah sembilan, sesuai dengan nama KSW yang memuat kata dalam bahasa Jawa, sanga, yang berarti sembilan. Oleh itulah gabungan dari seluruh pedoman tersebut diistilahkan sebagai Wilayat al Tusa'iyat atau bisa diterjemahkan sebagai pedoman yang sembilan.

Roda organisasi ini dijalankan melalui mekanisme yang disusun dalam bentuk hubungan sinergis antara Dewan Pengurus KSW, Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA),

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 37

Page 53: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

serta Dewan Penasihat. Dewan Pengurus dipimpin oleh ketua yang dipilih melalui mekanisme Rapat Permusyawaratan Anggota (RPA) di setiap tahunnya. Pada agenda tahunan inilah anggota MPA dipilih sebagai representasi suara warga dalam setiap pengambilan kebijakan organisasi. Yang terakhir, Dewan Penasihat, adalah warga KSW yang dituakan. Biasanya diangkat dari kalangan warga yang tidak lagi menyandang status pelajar atau mahasiswa. Pengangkatan tersebut dilakukan oleh Dewan Pengurus atas persetujuan MPA. Kebanyakan elemen Dewan Penasehat adalah para staf KBRI Cairo plus para warga KSW yang bekerja di instansi-instansi lain di Mesir. Melalui para sesepuh inilah, KSW menerima sumbang saran dan masukan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan organisasi.

Kekuasaan tertinggi dalam organisasi KSW yang memiliki otoritas sebagai penentu arah kebijakan adalah Rapat Permusyawaratan Anggota (RPA). Untuk kebijakan internal baik Dewan Pengurus maupun MPA

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah38

Page 54: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

memiliki wadah rapat internal masing-masing. Jika ditemui sebuah permasalahan yang bersifat darurat dan mendadak menuntut diambilnya kebijkan, maka Rapat Permusyawaratan Luar Biasa (RPLB) menjadi sarana pencarian jalan keluar.

Setiap periode kepengurusan memiliki kebijakan masing-masing dalam menyusun program kerja. Perbedaan akan nampak dalam persoalan format susunan kepengurusan di tiap tahunnya. Memang hal yang ditekankan oleh periode tertentu sebagai sebuah prioritas berbeda dengan prioritas periode yang lain. Ini semua terkait dengan bagaimana kondisi dan kebutuhan saat itu serta aspirasi yang muncul dari warga. Namun lazimnya, kepengurusan KSW setiap tahunnya selalu menyertakan departemen pendidikan, kaderisasi, hubungan masyarakat, olahraga dan seni, serta beberapa departemen lain sebagai elemen penting. Untuk kebutuhan terhadap garapan yang bersifat khusus, KSW membentuk Badan Otonom (BO) yang dipercayai mampu

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 39

Page 55: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

menyelesaikan garapan tersebut dan mampu bekerja secara lebih leluasa. Sebagai contoh, saat ini KSW memiliki sebuah Badan Otonom (BO) yang membidangi kegiatan jurnalistik dengan nama BO Prestasi.

Rapat Permusyawaratan Anggota (RPA) sebagai representasi kekuasaan tertinggi.

Dalam perjalanan usia yang telah menapaki dua dasawarsa, KSW mengalami berbagai macam peristiwa yang silih berganti. Perjalanan tersebut terlewati dengan sekian banyak prestasi yang diraih dalam kapasitasnya sebagai sebuah organisasi berbasis akademik-intelektual. Dengan jumlah anggota yang relatif tinggi, lebih dari 500

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah40

Page 56: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

orang, KSW berhasil mencapai prosentase tinggi pula dalam keberhasilan akademik anggotanya. Sebuah prestasi yang jarang dicapai oleh kekeluargaan yang memiliki anggota dalam jumlah banyak di kalangan Masisir. Prestasi KSW ini didukung oleh salah satu program unggulan tahunan KSW yaitu bimbingan belajar dan ujian percobaan (try-out) untuk menghadapi ujian sebenarnya di bangku kuliah. Di luar dunia akademik, KSW pun terkenal sebagai organisasi yang tanggap terhadap peningkatan kualitas intelektual anggotanya. Ini terbukti dengan maraknya diskusi dengan berbagai tema yang disambut antusias para anggota. Bukti konkret lain adalah program penulisan buku ilmiah yang memuat karya-karya warga sendiri.

Dalam bidang lain, KSW terkenal di kalangan Masisir sebagai sebuah kekeluargaan yang memiliki kepedulian dan prestasi tinggi dalam bidang minat bakat terutama olah raga dan seni. Berbagai trofi dari sekian macam kejuaraan selalu menghiasi

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 41

Page 57: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

sekretariat KSW di setiap tahunnya. Kreatifitas dan talenta warganya seringkali menghiasi dinamika Masisir.

Dengan berbagai macam keunggulan tersebut, KSW selalu dituntut untuk tetap konsisten dalam mempertahankan dan meningkatkan apa-apa yang telah diraih selama ini. Merupakan sebuah kewajiban bagi seluruh elemen untuk menjaga nama baik KSW yang telah terbangun sejauh ini di mata khalayak Masisir.

Pemberian penghargaan kepada warga berprestasi di bidang akademik.

Persoalan mempertahankan nama baik inilah yang mendorong KSW

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah42

Page 58: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

untuk selalu menjaga keseimbangan hubungan dalam interaksinya terhadap seluruh elemen Masisir. Seperti telah diketahui, elemen utama dinamika Masisir adalah KBRI sebagai payung warga secara umum, serta PPMI sebagai payung warga yang berstatus pelajar dan mahasiswa. Terhadap dua institusi tersebut, KSW selalu memberikan dukungan sepenuhnya dan melakukan kerja sama semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Namun demikian KSW selalu tanggap dan bersikap kritis terhadap segala kebijakan yang diambil oleh dua institusi tersebut, guna menuju ke arah mekanisme kelembagaan yang aspiratif dan efektif. KSW selalu meyakini bahwa loyalitas tidak selalu harus dimaknai sebagai sikap selalu menurut yang sepi dari usaha-usaha untuk memberikan kritik membangun.

KSW juga berdampingan dengan institusi-institusi lain yang terwujud dalam organisasi-organisasi kekeluargaan, ormas afiliatif, partai, almamater, dan kelompok lain dengan berbagai macam latar belakang baik

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 43

Page 59: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

formal maupun informal. Dengan mereka KSW selalu beritikad baik untuk saling membantu dan memberikan kerja sama terbaik guna terbinanya hubungan sinergis antar semua elemen Masisir.

Kegiatan Intelektual KSW.

Pemberdayaan perempuan lewat kegiatan keputrian.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah44

Page 60: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Tim Sepak bola KSW.

Sepanjang tahun, KSW tak pernah sepi dari berbagai kegiatan dengan berbagai spesifikasi, baik internal maupun eksternal. Indikasi paling sederhana adalah suasana sekretariat yang selalu ramai oleh kehadiran anggota. Kondisi semacam ini mungkin tidak akan ditemui hanya pada suasana ujian saja. Di luar itu, sekretariat selalu diramaikan oleh berbagai aktifitas baik yang telah diprogramkan, atau sekedar berupa aktifitas informal sebagai wahana silaturrahmi warga.

Bagi komunitas Masisir, sekretariat memang merupakan ruang publik yang penting bagi sebuah organisasi sebagai pusat atau basis

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 45

Page 61: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

manajemen organisasi. Di samping itu, sekretariat adalah pusat komunikasi anggota serta sentral aktifitas organisasi. Maka wajar saja apabila suasana sekretariat kemudian dijadikan parameter dinamika sebuah organisasi Masisir.

Peringatan Idul Adha, salah satu kegiatan sosial keagamaan KSW

Untuk kebutuhan ini organisasi-organisasi Masisir menggunakan flat-flat yang disewakan sebagai sekretariat mereka. Dan apabila tidak mampu menyewa flat sendiri, organisasi kadang kadang hanya memiki sekretariat yang menumpang

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah46

Page 62: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

pada rumah yang disewa anggotanya. Lewat berbagai cara dan usaha, setiap organisasi selalu berkompetisi secara sehat untuk menjadi yang terbaik dalam lingkup Masisir.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 47

Page 63: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah48

Page 64: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Bab III

Program Pembangunan Rumah Daerah Jawa Tengah (RDJT) Sebagai Usaha Promosi Daerah

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 49

Page 65: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah50

Page 66: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Program Pembangunan Rumah Daerah Jawa Tengah

(RDJT) Sebagai Usaha Promosi Daerah

- Persoalan Akomodasi di Mata Masyarakat Indonesia di Mesir

Dunia pendidikan luar negeri bagi para pelajar dan mahasiswa Indonesia merupakan sebuah pengalaman menarik. Sebagaimana wajarnya hidup di negeri orang, banyak plus dan minus kondisi yang menjadi warna-warni kehidupan perantauan. Tidak cuma persoalan di bangku sekolah atau kuliah yang dihadapi oleh mereka. Persoalan lain yang menjadi sangat penting dalam mendukung kegiatan belajar tersebut adalah akomodasi selama berada di luar negeri. Masalah biaya hidup menjadi problem tak terelakkan dan menjadi hal utama yang harus dipertimbangkan

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 51

Page 67: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

bagi siapa saja yang ingin belajar di luar negeri. Tak terkecuali di Mesir, persoalan di luar bangku kuliah menjadi faktor yang mempengaruhi Masisir dalam berdinamika.

Menjadi salah satu kebutuhan utama yang wajib dipenuhi, tempat tinggal adalah hal yang tak akan ada habisnya diperbincangkan oleh Masisir. Kondisi geografis dan politik Mesir sangat berpengaruh dalam bidang perumahan dan bisnis properti. Bidang ini sama sekali merupakan hal baru bagi warga Indonesia yang pertama kali harus berinteraksi dengan dunia Mesir.

Salah satu kawasan perumahan di Nasr City, Cairo

Ada sedikit pelajar dan mahasiswa Indonesia yang beruntung

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah52

Page 68: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

mendapatkan tempat tinggal gratis di dalam asrama yang didirikan oleh masing-masing lembaga pendidikan tempat mereka belajar. Sebagai contoh, institusi Al Azhar mendirikan Madinat al Bu'uts al Islamiyyah / Islamic Missions City sebagai asrama gratis bagi para penuntut ilmu di lembaga-lembaga pendidikan Al Azhar. Namun tidak semua pelajar dan mahasiswa mampu menikmati fasilitas tersebut dikarenakan rumitnya proses birokrasi serta kuota maksimal yang terbatas disamping soal keberuntungan. Sebelum menembus proses birokrasi, pelajar atau mahasiswa harus mengajukan surat permohonan yang belum tentu diterima. Walhasil sebagian besar pelajar dan mahasiswa Indonesia di Mesir harus mencari tempat tinggal sendiri dengan cara menyewa.

Dalam urusan sewa-menyewa rumah inilah Masisir berada dalam posisi tawar yang lemah karena merupakan pihak yang membutuhkan. Kebutuhan akan tempat tinggal yang tinggi seringkali tidak sebanding dengan ketersediaan tempat tinggal

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 53

Page 69: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

yang memadai. Sejatinya, problem kelangkaan tempat tinggal tidak terjadi di Mesir. Hanya saja mayoritas Masisir memiliki pertimbangan tersendiri dalam memilih tempat tinggal. Jarak antara tempat tinggal dengan kampus, jauh tidaknya dari pusat kota, dan juga kemudahan transportasi; semuanya menjadi variabel dalam pemilihan tempat tinggal. Lebih dari pada itu, yang menjadi problem adalah mencari tempat tinggal dengan harga sewa sesuai dengan uang saku pelajar dan mahasiswa Indonesia.

Kasus yang terjadi di Cairo misalnya, Masisir seolah berebut untuk mendapatkan rumah di daerah tertentu yang rata-rata harga sewanya dianggap relatif murah. Beruntung Masisir yang tinggal di luar ibu kota tidak mengalami hal tersebut karena harga sewa tempat tinggal di daerah masih sebanding dengan harga di Indonesia. Keadaan di Cairo tersebut kadang menjadi ladang permainan para pebisnis properti pribumi yang ingin menangguk keuntungan melimpah. Persoalan harga sewa tidak

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah54

Page 70: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

berhenti begitu saja, karena kadang diikuti dengan problem yang muncul antara Masisir dengan tuan rumah atau dengan warga sekitar, yang akhirnya berujung pada pengusiran atau pembatalan kontrak secara sepihak yang sangat merugikan bagi Masisir.

Kenyataan yang ada saat ini adalah Masisir terkonsentrasi pada daerah sebelah timur Cairo, yaitu Nasr City. Dalam pemerintahan Mesir, Cairo merupakan sebuah wilayah yang mungkin bisa disamakan dengan daerah istimewa di Indonesia. Wilayah ini beribu kota di kota Cairo, dan memiliki beberapa wilayah sebanding dengan kabupaten di Indonesia, yang salah satunya adalah Nasr City. Dari wilayah administrasi Nasr City ini, yang merupakan pusat domisili Masisir adalah Distrik 10 atau dalam bahasa Arab disebut Al Hayyu al Asyir.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 55

Page 71: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Salah satu apartemen di Al Hayyu al Asyir

Sistem perumahan Mesir yang menggunakan model apartemen mengharuskan Masisir untuk tinggal bersama-sama dalam flat-flat dengan sistem pembayaran sewa secara patungan. Dengan harga sewa yang semakin membumbung dikhawatirkan Masisir akan mengalami masalah besar yang akan mengganggu proses belajar dan berdinamika. Saat ini, telah terjadi pergeseran pusat domisili Masisir yang sebelumnya berada lebih dekat ke pusat kota Cairo menuju ke arah pinggiran. Di waktu yang akan

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah56

Page 72: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

datang, pergeseran seperti ini mungkin sekali terjadi kembali.

Seperti telah disinggung, bahwa dinamika Masisir dalam kancah organisasi sangat terkait erat dengan persoalan sekretariat. Sebagaimana halnya rumah tinggal, sekretariat organisasi Masisir juga berlokasi pada flat-flat yang ditempati dengan sistem sewa. Apabila harga sewa semakin membubung, maka sekretariat organisasi akan cenderung berpindah-pindah untuk menemukan rumah sewa baru yang murah.

- Usaha Pengadaan Rumah Daerah Sekaligus Sekretariat Permanen KSW

Problem rumah sekretariat mulai disadari dan diperhatikan oleh salah satu organisasi Masisir yang eksis yaitu KSW, semenjak periode kepemimpinan kelima belas yaitu pada masa kepemimpinan sdr. Lutfi Chakim tahun 2001-2002. Persoalan rumah sekretariat selalu menjadi tema utama dalam setiap obrolan santai para

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 57

Page 73: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

pengurus teras yang menghuni sekretariat KSW. Di sebuah rumah mungil di kawasan jalan Hedr el Touni, Nasr City, Cairo ini, obrolan tentang organisasi dan seluk beluknya menjadi salah satu hiburan bagi para penghuni. Obrolan yang walaupun santai namun berbobot dan intensif tersebut mengarah pada sebuah angan-angan tentang sekretariat permanen dengan hak milik sepenuhnya atas nama organisasi.

Sebuah angan-angan logis namun masih teramat jauh dari kenyataan mengingat harga rumah yang rata-rata mahal dan proses pembelian serta pembangunannya masih asing bagi dunia pelajar dan mahasiswa. Namun bukan untuk dihentikan begitu saja, angan-angan ini ditindaklanjuti dengan perumusan sebuah kesepakatan. Saat itu disepakati bahwa mulai periode tersebut, KSW akan menabung sejumlah uang yang kemudian diistilahkan sebagai dana abadi. Dana ini diperoleh dari menyisihkan uang yang didapatkan dari donatur, serta uang iuran anggota yang memperoleh kesempatan untuk terjun sebagai

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah58

Page 74: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Tenaga Musiman (Temus) haji di Arab Saudi. Program Temus haji ini adalah program tahunan yang dicanangkan oleh Departemen Agama Republik Indonesia dengan melibatkan mahasiswa Indonesia di Timur Tengah.

Periode KSW 2001-2002 telah berhasil mencanangkan sebuah tonggak baru bagi perjalanan organisasi di masa datang. Melalui sebuah niat mulia, periode ini menabung sedikit demi sedikit. Usaha awal tersebut dilakukan demi sebuah obsesi sekretariat permanen sebagai sebuah home base dan pusat aktifitas generasi selanjutnya yang tak akan lagi diganggu oleh keruwetan persoalan sewa-menyewa rumah. Sempat muncul ide untuk meminta bantuan kepada Pemda Jateng dan DIY namun ide tersebut tidak begitu direspon oleh anggota. Untuk itu periode ini tetap konsisten untuk menggunakan sistem swadaya dan di akhir kepengurusan berhasil mengumpulkan tabungan sebesar 1000 USD.

Tongkat estafet kepemimpinan periode selanjutnya dipegang oleh sdr.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 59

Page 75: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Abdillah As'ad, seorang anggota KSW yang berasal dari Banyuwangi Jawa Timur. Dengan modal tabungan yang diperoleh dari periode sebelumnya, periode 2002-2003 ini semakin terpacu untuk meneruskan amanah mulia guna menuju terealisasinya program pengadaan sekretariat permanen.

Di tengah masa kepengurusan KSW ini Prof. Dr. H. Bachtiar Aly MA diangkat sebagai Duta Besar Republik Indonesia di Mesir. Hadirnya tokoh yang terkenal mudah menerima aspirasi masyarakat ini adalah awal mula keberhasilan dalam program pengadaan sekretariat KSW. Salah satu program unggulan dari dubes Bachtiar Aly saat itu adalah Program Pengadaan Rumah Indonesia (PPRI) yang kemudian diubah kebijakannya menjadi Program Pengadaan Rumah Daerah (PPRD). Duta besar sangat mendukung semangat beberapa organisasi kekeluargaan Masisir yang berencana membeli rumah daerah melalui bantuan dari pemerintah daerah. Suasana baru ini sesuai dengan semangat besar KSW untuk mewujudkan sebuah sekretariat

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah60

Page 76: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

independen. Ide tentang permohonan bantuan dari pemerintah daerah yang pernah muncul akhirnya terdengar kembali.

Untuk aktifitas Masisir, sebenarnya saat itu telah tersedia sebuah gedung berbentuk villa kepunyaan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) organisasi satuan (orsat) Cairo. Menristek sewaktu itu, B.J. Habibie, meresmikan bangunan berjuluk Wisma Nusantara ini pada bulan Januari 1997. Pengelolaan gedung lima lantai yang memiliki satu ruang pertemuan ini ditanggung oleh ICMI orsat Cairo bekerjasama dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (ATDIKBUD) KBRI Cairo serta PPMI Mesir. Dan dengan beberapa fasilitas yang dimilikinya Wisma Nusantara kemudian mampu berperan sebagai sebuah pusat aktifitas Masisir.

Namun ternyata ketersediaan pusat aktifitas tersebut sama sekali tidak mengurangi antusiasme setiap organisasi kekeluargaan untuk mencanangkan program pengadaan rumah daerah. Apalagi saat itu satu

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 61

Page 77: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

organisasi kekeluargaan yaitu Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS) telah berhasil mewujudkan sebuah sekretariat permanen.

KSW menyambut dengan baik kesempatan emas tersebut dengan segera membentuk panitia Program Pengadaan Rumah Daerah (PPRD) KSW. Panitia ini diketuai oleh Khoirun Niat dengan dibantu oleh sekretaris Azhar Muhammad N.T. serta bendahara Nabih Shiddiqi plus tiga orang anggota yaitu Muhammad Najib, Sukron Makmun, dan Fatkhur Rahman. Bersamaan dengan gencarnya semangat otonomi daerah di tanah air, panitia ini menyusun sebuah proposal yang rencananya akan dikirim ke Pemda Jateng, DIY dan Jatim, tiga daerah utama kebanyakan anggota KSW berasal. Hubungan baik yang terbina antara KSW dengan dubes Bachtiar Aly saat itu membantu dalam proses permintaan rekomendasi KBRI atas proposal tersebut.

Karena pertimbangan bahwa Jatim merupakan daerah asal anggota KSW secara de facto saja, bukan secara de jure, akhirnya proposal dikirim hanya

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah62

Page 78: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

kepada Pemda Jateng dan DIY saja. Untuk pengiriman ke Pemda Jateng, panitia PPRD KSW mempercayakan tugas ini kepada anggota yang pulang ke kampung halaman. Sempat terjadi beberapa kali pengiriman proposal ke Pemda Jateng melalui orang yang berbeda. Proposal yang dialamatkan ke Pemda Jateng ini kadang kala disampaikan tidak langsung ke pihak Pemda, namun dititipkan kepada tokoh-tokoh penting Jawa Tengah. Salah satu tokoh penting yang sempat membantu menyampaikan proposal ke Pemda Jateng adalah H.M Thoyfoer M.C. (almarhum), salah satu wakil DPRD Jateng waktu itu, serta Drs. H. Achmad, mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah. Sedangkan untuk Pemda DIY, proposal dikirim satu kali melalui budayawan Emha Ainun Najib yang pada saat itu sempat berkunjung ke Mesir.

Dari dua instansi tersebut, KSW melihat bahwa peluang terbesar ada pada Pemda Jeteng. Oleh karena itu panitia PPRD KSW berusaha untuk lebih berkonsentrasi pada pengajuan proposal ke Pemda Jateng saja. Tidak

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 63

Page 79: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

sekedar berkutat pada proposal saja, lebih dari itu, panitia bahkan sudah mulai mencoba melakukan survey dan mencari-cari flat yang cocok untuk dibeli sebagai sekretariat. Tetapi hingga akhir kepengurusan ini di tahun 2003, nasib proposal yang mencantumkan angka sekitar 400 juta rupiah ini belum mencapai titik terang. Pemda Jateng sama sekali belum memberikan tanggapan kepada pihak panitia.

- Tanggapan Pemda Jateng atas Rencana Pembangunan Rumah Daerah

Periode kepengurusan KSW masa bakti 2003-2004 merupakan babak baru dalam perjalanan PPRD KSW. Tampuk kepemimpinan yang diemban oleh sdr. Nur Salim diharapkan mampu memberi kemajuan dari usaha yang telah dirintis oleh periode sebelumnya. Pihak panitia PPRD KSW sendiri semakin gencar untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait di Jawa Tengah guna

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah64

Page 80: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

mengetahui sejauh mana perjalanan proposal yang telah dikirim selama ini. Proposal juga terus dikirim bersamaan dengan banyaknya tokoh Jawa Tengah yang berkunjung ke Mesir.

Dari sekian banyak tokoh Jawa Tengah tersebut, salah satu yang merespon dengan sangat antusias kala itu adalah H.M Thoyfoer M.C. (almarhum). Beliau bahkan sempat singgah ke Mesir dalam sebuah lawatan untuk mengunjungi warga KSW sekaligus mengadakan dialog tentang proyek PPRD tersebut.

Setelah melalui usaha yang tak kenal lelah dari panitia, akhirnya datanglah respon dari pihak Pemda Jateng yang selama ini ditunggu-tunggu. Panitia mendapatkan sebuah kiriman e-mail atas nama staf Biro Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Provinsi Jateng. Isi surat tersebut sekedar pertanyaan tentang kabar warga KSW di Mesir serta pertanyaan mengenai rencana pengadaan sekretariat sekaligus rumah daerah yang termuat dalam PPRD KSW. Dari e-mail inilah komunikasi antara KSW

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 65

Page 81: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

dengan Pemda Jateng berkembang menjadi semakin intensif.

Setelah mempelajari beberapa lama tentang proposal dan melakukan komunikasi intens dengan KSW, akhirnya Pemda Jateng mengambil keputusan untuk mengakomodasi aspirasi warga Jawa Tengah di Mesir. Namun bentuk bantuan yang disepakati oleh Pemda Jateng waktu itu adalah berupa bantuan dana penyewaan sekretariat yang besarnya 17 juta rupiah per tahun. Pada awalnya panitia PPRD KSW merasa bahwa bantuan tersebut tidak sesuai dengan apa yang selama ini diinginkan oleh KSW. Namun ketika menyadari tentang kebutuhan daerah yang tinggi akan biaya pembangunan, pihak panitia menerima bentuk bantuan tersebut dengan lapang hati. Dan asumsi yang muncul saat itu adalah bahwasanya walaupun uang bantuan Pemda tak sesuai dengan apa yang diajukan di proposal, namun jika terus ditabung kelak akan cukup untuk digunakan dalam merealisasikan obsesi sekretariat permanen. Usaha menindaklanjuti kerjasama dalam

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah66

Page 82: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

bentuk ini dilakukan dengan mendelegasikan salah seorang mantan ketua KSW, saudara Lutfi Chakim, sebagai duta KSW di Jawa Tengah yang akan menyelesaikan segala persoalan terkait dengan Pemda Jateng.

Pada saat perkembangan PPRD KSW ini disampaikan kepada pihak KBRI, ternyata ada kesan keterkejutan yang muncul dari pihak KBRI. Pemda Jateng yang diyakini KBRI mampu memberikan sumbangan sesuai dengan apa yang termaktub di proposal ternyata hanya menyanggupi untuk memberikan bantuan yang jumlahnya jauh dari apa yang diminta. Melalui duta besar, KBRI meyakinkan pihak KSW bahwa apa yang diharapkan oleh KSW melalui proposal PPRD KSW masih bisa terealisasikan. Bahkan duta besar sendiri bersedia untuk membantu menyampaikan keinginan KSW kepada gubernur Jawa Tengah H Mardiyanto.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 67

Page 83: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Mayjen TNI (Purn) H. Mardiyanto,Gubernur Jawa Tengah 1998-2007.

Melalui sebuah kesepakatan pengurus KSW dan panitia PPRD KSW, tawaran duta besar diterima dengan penuh keyakinan. Dan pada sebuah kesempatan di Semarang, duta besar Bachtiar Aly berhasil menemui gubernur Mardiyanto untuk membicarakan persoalan rumah daerah bagi warga Jawa Tengah di Mesir. Kabar tentang hasil pertemuan tersebut diterima warga KSW di Mesir. Ada sebuah perubahan yang sangat mengejutkan. Pemda Jateng mau mengucurkan dana berjumlah besar guna merealisasikan program pembangunan sekretariat dan rumah

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah68

Page 84: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

warga Jawa Tengah di Mesir dengan nama Rumah Daerah Jawa Tengah (RDJT).

Prof. Dr. H. Bachtiar Aly, M.A.Duta Besar Indonesia untuk Mesir 2002-2005

Keterkejutan ini cukup beralasan mengingat angka yang muncul jauh melebihi apa yang diharapkan dan diperkirakan sebelumnya. Warga KSW juga sempat bertanya-tanya pada diri masing-masing, apakan mereka mampu mengemban sebuah proyek besar dengan anggaran yang tak kalah besar pula. Namun warga KSW tersadar untuk tidak terus menerus terjebak dalam sebuah kekagetan dan

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 69

Page 85: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

kebingungan. Panitia yang telah terbentuk selama ini dikonsolidasikan kembali untuk bersiap menangani sebuah pekerjaan besar. Pekerjaan yang tidak bisa dianggap remeh karena menyangkut amanah warga Jawa Tengah baik yang berada di tanah air maupun di Mesir. Tidak sepantasnya apabila pekerjaan yang melibatkan penggunaan uang rakyat dilaksanakan dengan persiapan kurang matang dan ala kadarnya.

Semenjak perubahan ini, komunikasi semakin diintensifkan dengan melibatkan tiga pihak. Pihak pertama adalah KSW yang terepresentasikan dalam panitia PPRD, pihak Pemda Jateng sebagai penyandang dana dalam program ini, serta KBRI Cairo sebagai institusi utama yang bertanggung jawab terhadap segala pekerjaan yang menyangkut nama Indonesia di Mesir.

Dari tanah air, terdengar kabar bahwa pihak Pemda Jateng akan segera mengirim utusan untuk meninjau keadaan lapangan di Mesir. Pemda ingin mempersiapkan secara matang sebuah proyek pembangunan

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah70

Page 86: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

rumah daerah Jawa Tengah yang pertama di Timur Tengah ini.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 71

Page 87: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Lutfi Chakim, Abdillah As'ad, Ketua KSW 2001/2002 Ketua KSW 2002/2003

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah72

Page 88: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Nur Salim, Khoirun Niat, Ketua KSW 2003/2004 Ketua PPRDJT

Bab IV

Catatan Peristiwa Pembangunan Rumah Daerah Jawa

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 73

Page 89: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Tengah (RDJT) Cairo

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah74

Page 90: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 75

Page 91: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Catatan Peristiwa Pembangunan Rumah Daerah

Jawa Tengah (RDJT) Cairo

- Proses Pemilihan Rumah

Memasuki estafet kepengurusan baru KSW masa bakti 2004-2005, perkembangan proyek pembangunan RDJT (Rumah Daerah Jawa Tengah) di Mesir semakin mengerucut. Keseriusan pihak Pemda Jateng nampak melalui rencana untuk mengirim utusan ke Cairo.

Pada bulan September 2004, salah seorang pejabat Pemda Jateng, dr. Anung Sugihantono M.Kes, yang saat itu masih menjabat sebagai Kepala Biro Pembangunan Daerah datang berkunjung ke Cairo. Kedatangan ini disambut oleh warga KSW dengan mengadakan sebuah pertemuan silaturrahmi sekaligus acara pelantikan pengurus KSW periode

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah76

Page 92: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

yang baru pada tanggal 16 September 2004.

Dewan Pengurus KSW yang dipimpin oleh nahkoda baru, sdr. Rois Mahfudz, beserta panitia pembangunan RDJT yang diketuai oleh sdr. Khoirun Niat memberikan penjelasan semestinya kepada utusan Jawa Tengah tentang rencana pembangunan rumah tersebut.

Silaturahmi dr. Anung Sugihantono M.Kes. dengan warga KSW pada tanggal 16

September 2004.

Selain dengan warga KSW, dr Anung juga banyak berdiskusi dengan pihak KBRI tentang rencana pembangunan RDJT. Duta besar

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 77

Page 93: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Bachtiar Aly yang menjadi kunci keberhasilan turunnya dana dari Pemda Jateng senantiasa meyakinkan kepada dr Anung bahwa program ini diperkirakan akan berhasil. Dari kesepakatan ketiga pihak, wakil Pemda Jateng, KBRI Cairo, serta pihak panitia pembangunan RDJT dari KSW, diputuskan bahwa proyek ini akan segera direalisasikan.

Selama persiapan program ini pihak panitia KSW telah memilih beberapa sampel rumah yang layak untuk dibeli. Kebetulan waktu itu ada salah satu organisasi kekeluargaan Masisir yang telah merealisasikan program pengadaan rumah daerah yaitu organisasi Keluarga Masyarakat Jawa Timur (Gamajatim). Organisasi ini berhasil memiliki sebuah flat megah di kawasan Distrik 9, Nasr City, Cairo, dengan nama Graha Jatim yang diresmikan pada bulan September 2004. Dengan acuan Graha Jatim tersebut, dicarilah rumah berbentuk flat sebagai bakal dibangunnya RDJT.

Dari sekian pilihan rumah yang telah dijajaki, nampaknya utusan Pemda Jateng tertarik dengan salah

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah78

Page 94: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

satu di antara tiga rumah yang ditawarkan oleh pihak KBRI di jalan Ahmad El Zumr, Distrik 10, Nasr City, Cairo. Walaupun kunjungan pihak Pemda Jateng ini belum sampai pada tahap pemilihan rumah yang akan dibeli, namun kunjungan ini besar sekali maknanya bagi kelanjutan pembangunan RDJT. Paling tidak dengan melihat kondisi medan secara langsung, utusan Pemda Jateng mampu memberikan gambaran sejelas mungkin tentang segala kemungkinan proyek pada khalayak Jawa Tengah di tanah air.

Selepas kunjungan yang relatif singkat tersebut, komunikasi antar segenap pihak yang terkait dengan pembangunan RDJT makin ditingkatkan. Kali ini panitia dari KSW lebih berkonsentrasi pada persoalan pemilihan rumah yang akan dibeli.

Dari beberapa urun rembug antar panitia RDJT, pengurus KSW, warga, serta sesepuh, didapatkan gambaran bahwa uang yang akan dikucurkan oleh Pemda Jateng mampu digunakan untuk membeli rumah dalam bentuk villa, bukan dalam bentuk flat. Villa

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 79

Page 95: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

yang berupa satu gedung dengan beberapa lantai serta sistem kepemilikan total diyakini lebih efektif penggunaannya dibanding dengan flat yang status kepemilikannya hanya sebagian. Pemilik flat tidak akan memiliki hak kepemilikan terhadap seluruh bangunan plus pekarangan di sekitarnya, berbeda pemilik villa. Pemilik flat hanya berhak atas bangunan rumah yang ia miliki saja.

Bangunan mentah sebuah rumah di jalan Ahmed el-Zumr.

Dari beberapa perbincangan itu panitia KSW melakukan penjajakan terhadap beberapa villa yang cocok termasuk menggunakan bantuan dari

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah80

Page 96: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

penyedia jasa properti. Perkembangan terbaru ini senantiasa dikomunikasikan kepada pihak KBRI untuk ditindaklanjuti. Dalam beberapa kesempatan pihak KBRI ikut meninjau langsung bangunan villa yang dijajaki oleh panitia dari KSW. Bahkan demi pembelian rumah model villa, pihak KSW meminta kesempatan kepada KBRI untuk dapat melakukan tatap muka dengan duta besar khusus untuk membicarakan persoalan rumah model villa. Namun dengan berbagai pertimbangan, pihak KBRI tetap memilih rumah bentuk flat untuk dibeli. Dan memang, terlepas dari keunggulan yang dimilikinya, beberapa villa yang dijajaki oleh panitia KSW memiliki kekurangan dalam masalah usia bangunan. KBRI Cairo tidak ingin bahwasanya nanti RDJT tidak bertahan lama karena dibeli dalam kondisi berupa bangunan lama.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 81

Page 97: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Salah satu bangunan villa yang pernah dijajaki oleh panitia.

Untuk kedua kalinya dr Anung Sugihantono berkunjung ke Mesir pada bulan Desember 2004. Kedatangannya kali ini disertai oleh Prof. Dr. H. Abdul Djamil MA, rektor IAIN Walisongo Semarang, dan seorang insinyur sebagai peninjau persiapan pengadaan RDJT.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah82

Page 98: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Kunjungan kedua dr Anung Sugihantono M.Kes. disertai Prof. Dr. H. Abdul Djamil MA,

rektor IAIN Walisongo.

Tamu Jawa Tengah ini datang dengan membawa sebuah rancangan bangunan plus desain interior sebuah rumah yang berada di kawasan jalan Ahmad Al Zumr yang dulu pernah ditinjau pada kesempatan kunjungan sebelumnya. Pemda Jateng mengambil pilihan rumah tersebut sesuai dengan rekomendasi yang disampaikan oleh KBRI Cairo ke Jawa Tengah.

Pihak KSW menerima apa yang telah menjadi pilihan Pemda Jateng namun bermaksud memberikan sedikit sumbangan gagasan atas desain

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 83

Page 99: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

rumah yang disesuaikan dengan kebutuhan KSW sebagai sebuah organisasi. Dalam sebuah pertemuan di KBRI, terjadi sedikit tarik-menarik pendapat antara perwakilan KSW dengan perwakilan Pemda Jateng. Di satu sisi, pihak KSW ingin agar RDJT ini memberikan fasilitas maksimal bagi aktifitas KSW dengan dibangunnya kantor sekretariat beserta ruang pertemuan di dalam rumah tersebut. Di sisi lain, Pemda Jateng ingin memaksimalkan fungsi RDJT sebagai sebuah rumah promosi Jawa Tengah dengan memiliki bangunan penginapan serta showroom potensi perdagangan dan pariwisata. Pembicaraan tersebut berakhir dengan sebuah jalan tengah yang mengkompromikan kedua kepentingan. Sebuah rancangan rumah baru tersusun, dengan menyertakan rancangan bangunan showroom, penginapan, sekretariat organisasi, serta ruang pertemuan.

Tarik menarik pendapat terjadi kembali ketika pembicaraan pada kesempatan lain membahas tentang penanggung jawab proses pembelian

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah84

Page 100: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

hingga pembangunan. Pihak KSW sangat bersemangat untuk menangani sendiri seluruh proses pengadaan rumah dari pembelian hingga pembangunan. Sedangkan pihak Pemda Jateng lebih condong untuk mempercayakan seluruh proses kepada KBRI. Akhirnya pihak Pemda Jateng berhasil meyakinkan pihak KSW bahwa proyek besar ini lebih baik dipercayakan kepada KBRI, bukan kepada para mahasiswa yang mungkin kurang memiliki pengalaman dalam urusan-urusan besar semisal pembelian dan pembangunan rumah.

Kesepakatan baru telah tercapai seiring dengan kepulangan utusan Pemda Jateng. Panitia pembangunan tinggal menunggu realisasi pengucuran dana dari Pemda Jateng. Di awal Januari 2005 terdengar kabar tentang turunnya dana tersebut beserta dengan gambar rancangan rumah yang dibuat Pemda Jateng.

- Proses Pembangunan Rumah

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 85

Page 101: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Tepatnya pada tanggal 3 Januari 2005 terjadi sebuah peristiwa penting yaitu penandatanganan kontrak pembelian rumah yang telah dipilih yaitu 3 buah flat atas nama pemilik bernama Ibrahim yang beralamatkan di apartemen No. 7, blok 21, jalan Ahmad el Zumr, distrik 10, Nasr City, Cairo. Perincian tiga flat tersebut adalah satu flat di lantai dasar dan dua flat di atasnya. Peristiwa penandatangan kontrak tersebut menarik untuk diingat karena diadakan di kantor KBRI pada tanggal tiga, jam tiga sore, oleh tiga belah pihak yaitu KBRI, KSW, dan pihak pemilik rumah, yang masing-masing terdiri dari tiga orang. Pihak KBRI terdiri dari bapak Drs. Priyatno, pimpinan proyek yang dalam kontrak ini tertulis sebagai pihak kedua, serta bapak Didiek Eko Prasetiyadi MM, serta bapak Masykur. Dari pihak KSW hadir pada saat itu sdr. Rois Mahfudz yang menjabat sebagai ketua KSW, sdr. Syaifuddin S.Ag. yang menjabat sebagai ketua MPA, serta sdr. Charisul Haq, seorang anggota senior. Sementara pihak pertama yaitu

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah86

Page 102: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

pemilik rumah disertai oleh dua orang familinya.

Peninjauan lokasi sebelum proses pembangunan.

Semenjak penandatanganan kontrak tersebut panitia menunggu pengiriman dana hingga bulan April. Segera setelah uang tersebut tersedia, pihak KBRI beserta KSW mencari kontraktor dengan harga terjangkau untuk memulai pembangunan. Kontraktor dimaksud akhirnya didapatkan dengan ketentuan bahwa kontraktor tersebut tidak terlibat dalam proses pengadaan fasilitas rumah semacam furniture dan alat-alat

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 87

Page 103: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

elektronik. Kontraktor hanya membangun rumah yang masih berupa tiang-tiang pancang kontruksi itu sampai pada proses finishing semisal pemasangan pintu-pintu dan jendela, pemasangan keramik, serta pengecatan. Kemudian panitia pembangunan dari KSW segera menyusun tim untuk diterjunkan langsung dalam proses pembangunan. Tim dari KSW ini berupa semacam tim asistensi bagi pihak KBRI untuk mengawasi segala proses pembangunan rumah yang masih dalam bentuk mentah tersebut.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah88

Page 104: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Pekerja yang bertugas selama proses pembangunan.

Mekanisme yang berjalan saat itu, KBRI adalah pihak yang memiliki kuasa sepenuhnya atas pembangunan rumah dan pengelolaan uang. Pihak kontraktor adalah pihak yang bertugas menyelesaikan pembangunan sesuai rencana dengan bayaran yang didapatkan dari KBRI. Sementara pihak pengawas dari KSW turun langsung ke lokasi untuk mengawasi jalannya pembangunan. Apabila terjadi hal yang tidak sesuai dengan rancangan, pihak pengawas dari KSW berhak menegur pihak kontraktor termasuk para pekerja lapangan. Dan apabila pihak pengawas ini membutuhkan dana operasional, dana bisa diminta dari KBRI.

Selama proses pembangunan ini, ada pengalaman baru yang diperoleh KSW terutama warga yang terlibat sebagai tim pengawas. Interaksi yang selama ini dialami oleh mereka dengan warga pribumi hanya sebatas itu-itu saja. Namun kali ini mereka dihadapkan pada sebuah perkara baru,

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 89

Page 105: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

yaitu proyek pembangunan rumah. Seringkali terjadi kesalahpahaman antara pihak pengawas KSW dengan pihak kontraktor dan para pekerja. Ini mungkin disebabkan oleh persoalan komunikasi yang kadang kurang efektif seratus persen, mungkin pula disebabkan oleh perbedaan kepentingan. Pihak kontraktor ingin menangguk untung sebesar-besarnya, para pekerja ingin melakukan pekerjaan seringan dan secepat-cepatnya, sementara pihak pengawas menginginkan sebuah rumah dengan sempurna. Terlepas dari semua ini, pembangunan tersebut dapat dikatakan mulus tanpa permasalahan berarti, dan dapat menjadi sebuah pengalaman langka dan mahal bagi para pelajar dan mahasiswa yang sedang merantau di negeri orang.

Sempat ketika itu, pada saat pembangunan masih berlangsung, diadakan sebuah pertemuan warga KSW di rumah yang masih belum sempurna guna pengenalan rumah baru sekaligus doa bersama demi kesuksesan proyek.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah90

Page 106: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Pengenalan RDJT kepada warga KSW

Proses penyempurnaan rumah selanjutnya adalah dengan pelengkapan fasilitas. Pekerjaan yang meliputi pembelian alat-alat elektronik, furniture, dan alat-alat rumah tangga lainnya ini dilaksanakan oleh dua pihak. Pihak pertama adalah tim dari KBRI, pihak kedua adalah pihak KSW yang yang dipercayai untuk mengelola dana dalam pekerjaan tersebut.

Akhirnya pada pertengahan tahun 2005, telah sempurnalah proses pembangunan RDJT yang berdiri megah di kawasan pusat domisili warga Indonesia di Cairo. Gedung

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 91

Page 107: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

yang menjadi kebanggaan warga KSW dan warga Jawa Tengah di tanah air ini siap digunakan sebagai rumah pengayom warga Jawa Tengah yang tengah mengarungi kehidupan di bumi Kinanah, Mesir.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah92

Page 108: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 93

Page 109: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Bab V

Pengelolaan Rumah Tangga Griya Jawa Tengah

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah94

Page 110: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 95

Page 111: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Pengelolaan Rumah Tangga Griya Jawa Tengah

- Peresmian Rumah Daerah Jawa Tengah (RDJT) Cairo sebagai Griya Jawa Tengah

Dengan selesainya pembangunan RDJT pada pertengahan tahun 2005, maka siaplah rumah tersebut untuk digunakan sebagaimana mestinya. Bulan Agustus menandai masa pergantian kepengurusan KSW. Tongkat estafet sebelumnya mengemban amanah pengadaan RDJT hingga selesai pembangunan. Pengurus selanjutnya menanggung sebuah tugas yang tak kalah berat yaitu menjaga, merawat, dan mempertahankan keberadaan rumah yang telah berdiri megah itu.

Momen tahunan KSW yaitu Rapat Permusyawaratan Anggota (RPA) pada bulan Agustus 2005 merupakan

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah96

Page 112: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

momen awal di mana warga KSW menikmati keberadaan RDJT untuk pertama kalinya. Walaupun rumah ini belum diresmikan, warga KSW berbondong-bondong hadir untuk melihat seperti apa rupa rumah mereka sekaligus hadir untuk melakukan pemilihan ketua baru. Saat itu terpilihlah sdr. Agus Hidayatullah, mahasiswa asal Batang, sebagai ketua KSW yang baru menggantikan kepemimpinan sdr. Rois Mahfudz.

RPA KSW 2005, pertama kali warga KSW menikmati aula Griya Jateng

Ibarat sebuah kapal, nahkoda baru ini mendapatkan sebuah fasilitas besar yang tidak pernah dimiliki oleh nahkoda-nahkoda sebelumnya. Dengan sebuah rumah besar nan megah dan status milik sendiri tentu saja ketua baru tidak akan dipusingkan dengan

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 97

Page 113: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

persoalan sewa sekretariat atau sewa tempat untuk kegiatan. Berbagai kemudahan juga tersedia dengan adanya fasilitas pelengkap RDJT yang lain.

Namun di balik segala kemudahan ini, pengurus baru dituntut agar mampu memanfaatkan fasilitas ini guna dinamika organisasi yang makin produktif. Maka pengurus baru tidak seharusnya malah bermanja-manja dengan fasilitas dan kemudian kehilangan semangat dalam menjalankan roda organisasi.

Dengan keyakinan tersebut, pengurus baru dan panitia pengadaan RDJT yang masih ada segera mempersiapkan rencana jangka panjang guna pengelolaan RDJT lebih lanjut. Yang diyakini sebagai hal paling penting untuk dilaksanakan secepatnya adalah peresmian. Rumah sekelas RDJT yang memiliki sejarah cukup panjang memang perlu sekali untuk diresmikan secara formal mengingat peran pelbagai pihak dalam pengadaannya.

Sesuai dengan rencana, pihak yang akan meresmikan RDJT adalah

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah98

Page 114: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Pemda Jateng melalui gubernur H. Mardiyanto. KSW beserta panitia pengadaan RDJT segera menyiapkan segala hal untuk pelaksanaan peresmian ini. Disepakati bersama bahwa peresmian ini akan dilaksanakan pada tanggal 25 September 2005.

Satu hal yang sempat menjadi pembicaraan hangat waktu itu adalah persoalan nama. Pada intinya banyak sekali warga KSW yang turut menyumbang ide tentang penamaan rumah baru mereka. Masing-masing memiliki nama-nama menarik untuk rumah ini. Semangat ini tentunya menggambarkan keinginan besar agar rumah tersebut memiliki nama yang indah sebagai sebuah pemacu diri untuk selalu menjaga dan merawat keberadaannya.

Kebanyakan pendapat yang muncul berkaca kepada nama-nama rumah Masisir yang telah ada yaitu Wisma Nusantara dan Graha Jatim. Dengan inspirasi ini warga mencoba mencari-cari sebuah nama tepat yang memberikan kesan kental Nusantara atau Jawa pada khususnya. Dari

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 99

Page 115: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

pembicaraan-pembicaraan informal muncul sebuah nama menarik yaitu griya. Nama yang berakar dari bahasa Jawa inilah yang akhirnya disepakati sebagai identitas RDJT karena terdengar anggun, elegan, dan memiliki makna filosofis yang dalam.

Dalam tradisi masyarakat Jawa, seseorang harus memiliki unggah-ungguh termasuk dalam persoalan bahasa. Dalam terminologi bahasa Jawa, basa krama merupakan tingkatan tertinggi dan terhalus dalam komunikasi. Lebih dari itu, terdapat tata cara khusus dalam penggunaan basa krama ini. Ada dua macam kata yang penggunaannya disesuaikan dengan subjek. Jika subjek adalah orang kedua atau orang ketiga yang dihormati, pembicara akan memilih kata yang mengandung makna memuliakan. Sebaliknya untuk subjek diri sendiri, pembicara akan memilih kata yang mengandung kesan andhap asor. Pantang bagi orang Jawa menggunakan kata yang terkesan mengunggulkan diri sendiri atau merendahkan orang lain.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah100

Page 116: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Demikianlah bahwa KSW bukan bermaksud berbangga hati dengan rumah megah yang dimilikinya. Dengan sikapnya yang rendah hati dan menghormati semua pihak, KSW memilih nama griya bukan nama yang lain semisal nama dalem. Dan dubes Bachtiar Ali pun mendukung dipilihnya nama ini.

Dan pada hari Ahad siang tanggal 25 September 2005, telah resmilah berdirinya rumah Jawa Tengah di Cairo dengan berjuluk Griya Jawa Tengah. Peresmian ini sejatinya akan dilakukan oleh gubernur Jawa Tengah. Namun karena berhalangan akhirnya gubernur mewakilkan peresmian ini kepada wakil gubernur Drs. H. Ali Mufiz, MPA. Kehadiran wakil gubernur beserta istri dan rombongan termasuk dr. Anung Sugihantono M.Kes. ini selain dalam rangka meresmikan Griya Jateng juga untuk melakukan dialog bersama warga KSW. Pemotongan pita, penandatanganan prasasti, serta dialog dengan warga dilaksanakan di Griya Jateng. Sebelum seremoni peresmian ini, rombongan Jawa Tengah telah mengikuti pertemuan di

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 101

Page 117: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

KBRI guna membahas laporan pertanggungjawaban pembangunan Griya Jateng.

Pemotongan pita.

Penandatanganan prasasti.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah102

Page 118: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Pemotongan tumpeng.

Peresmian tersebut menjadi tonggak bersejarah bagi kemajuan Jawa Tengah di kancah luar negeri khususnya di Timur Tengah. Dan segera setelah itu, tepatnya pada tanggal 5 Oktober 2005, dilakukan penandatanganan prasasti yang kedua kali oleh dubes Bachtiar Aly. Penandatanganan prasasti kali ini dilaksanakan untuk mengenang peran besar tokoh tersebut sebagai kunci utama berdirinya Griya Jateng.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 103

Page 119: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Penandatanganan prasasti kedua Oleh Dubes RI.

- Perumusan Mekanisme Pengelolaan Griya Jateng

Memiliki sebuah rumah daerah yang baru, KSW belum mampu membentuk sebuah formulasi manajemen rumah tangga Griya Jateng secara serta merta. Dengan usaha trial and error, KSW yang mendapatkan amanat untuk mengelola Griya Jateng dengan perlahan mencoba untuk menyusun mekanisme penyelenggaran rumah tangga Griya Jateng.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah104

Page 120: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Untuk masalah pengelolaan, pada saat itu belum ada kepengurusan yang dibentuk. Pengelolaan hanya dilakukan oleh pengurus KSW beserta anggota yang memiliki waktu luang untuk secara sukarela membantu merawat dan memelihara Griya Jateng.

Usaha-usaha pengelolaan dimulai dengan mencoba membuka usaha penyewaan ruang pertemuan. Dan tanggapan yang ditunjukkan oleh khalayak Masisir saat itu cukup menggembirakan. Banyak acara-acara Masisir yang mulai diselenggarakan di ruang pertemuan Griya Jateng.

Seiring usaha-usaha tersebut, dibentuklah sebuah tim yang bertugas untuk merumuskan hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan Griya Jateng. Tim yang terkenal sebagai tim 7 ini mencoba untuk menentukan struktur dan pedoman pengelolaan maupun pengaturan tugas-tugas dan bidang usaha yang akan diterjuni oleh Griya Jateng. Tujuh orang yang tergabung dalam tim ini adalah sdr. Taufikurrohman S.Ag, Buya Kharismanto Lc, Khoirun Niat Lc, Ulin

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 105

Page 121: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Nuha Thoyyib, Agus Hidayatulloh, sdri. Istiqomah dan Fitriana Wibawanti.

Dari hasil kerja keras tim tersebut, tersusunlah sebuah rumusan bernama Pedoman Pengelolaan Rumah Daerah Jawa Tengah (PPRDJT) sebagai acuan pengelolaan Griya Jawa Tengah. Selanjutnya pada tanggal 6 Februari 2006 dilantiklah pengurus Griya Jateng periode pertama di bawah kepemimpinan sdr. Rois Mahfudz, mantan ketua KSW sekaligus orang yang tahu banyak tentang proses pembangunan Griya Jateng. Sembilan orang berikrar di depan Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Cairo H.M. Muzammil Basyuni untuk mengabdi sebagai pengelola Griya Jateng periode pertama.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah106

Page 122: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Rois Mahfudz, ketua KSW periode 2004/2005dan direktur pertama Griya Jateng

Kepengurusan tersebut dalam struktur rumah tangga Griya Jateng selanjutnya disebut sebagai Badan Pengelola Griya Jawa Tengah. Mekanisme pengawasan melibatkan tiga unsur berikut: pertama; pihak KBRI, kedua; sesepuh dan penasehat KSW, yang ketiga adalah anggota dan atau mantan anggota MPA KSW. Tiga unsur itu selanjutnya disebut Badan Pengawas. Laporan pengelolaan disusun dan dilaporkan secara berkala kepada Badan Pengawas serta Dewan Kehormatan yang melibatkan pihak Pemda Jateng. Akhir setiap perode pengelolaan ditandai dengan laporan

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 107

Page 123: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

pertanggungjawaban dalam momen Rapat Tahunan.

Usaha-usaha konkret yang dilakukan oleh badan pengelola sebagai pelaksanaan amanah warga Jawa Tengah adalah membuka usaha-usaha yang bermanfaat bagi kelangsungan Griya Jateng sendiri, bagi dinamika KSW, serta bagi masyarakat Jawa Tengah pada umumnya. Berbagai usaha dilakukan oleh pengelola yang susunannya terdiri dari direktur, sekretaris, bendahara, bagian perawatan, bagian pengembangan usaha, serta bagian Trade and Tourism Information Center (TIC).

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah108

Page 124: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Pelantikan Badan Pengelola Griya Jateng periode pertama.

Bagian perawatan berkonsentrasi pada usaha perawatan dan pemeliharaan aset Griya Jateng. Bagian pengembangan bertanggung jawab atas usaha-usaha bisnis berupa usaha utama penyewaan penginapan dan ruang pertemuan serta usaha-usaha lain. Bagian TIC bertanggung jawab atas usaha pengembangan informasi pariwisata Jawa Tengah di Mesir pada khususnya serta Timur Tengah pada umumnya.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 109

Page 125: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Usaha perawatan sangat penting bagi keberlangsungan Griya Jateng hingga masa yang akan datang. Usaha pengembangan diperlukan untuk memberikan suplai yang cukup bagi keperluan operasional Griya Jateng sekaligus memberikan bantuan bagi aktifitas KSW. Bantuan ini diharapkan mampu menutup donasi yang sebelum berdirinya Griya Jateng digali dari sumbangan para sesepuh. Bidang selanjutnya yaitu TIC mutlak diperlukan dalam memberikan bantuan riil terhadap pembangunan dan kemajuan Provinsi Jawa Tengah.

Dalam usia pertamanya Griya Jateng sedikit demi sedikit melaksanakan program yang telah direncanakan. Usia pertama memang masa-masa berat karena periode perintis dituntut untuk bergerak sendiri tanpa adanya program sebelumnya yang bisa dijadikan acuan. Namun demikian ada beberapa kemajuan yang berhasil dicapai jika melihat pada berkembangnya usaha bisnis penginapan dan ruang pertemuan. Ukuran yang dapat dipakai adalah banyaknya tamu dari Indonesia

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah110

Page 126: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

yang menyewa penginapan saat berkunjung ke Mesir serta antusiasme Masisir untuk menggunakan ruang pertemuan. Dengan keuntungan yang diraih ini Griya Jateng mampu belajar untuk memenej keuangan guna pemeliharaan dan pengembangan lebih lanjut.

Yang masih menjadi kendala pada periode ini adalah program bidang TIC. Konsentrasi Griya Jateng pada bidang bisnis sebagai tulang punggung pengelolaan, serta terbatasnya sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidang tersebut melahirkan sebuah persoalan tersendiri dalam usaha pengelolaan TIC. Hal yang terus dilakukan adalah komunikasi dan konsultasi dengan pihak Pemda Jateng, KBRI Cairo serta badan konsultatif yang ada, guna merealisasikan program TIC.

- Peran Griya Jateng bagi Segenap Pihak Terkait

Secara umum dapat dideskripsikan bahwa Griya Jateng

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 111

Page 127: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

merupakan sebuah rumah daerah di kalangan Masisir yang mempunyai peran signifikan. Di antara sekian banyak rumah daerah yang ada di Cairo saat ini seperti Baruga Sulawesi, Graha Jatim, Pesanggrahan Jabar, Meuligou Aceh, Istana Maimun Medan, dan beberapa nama lain, Griya Jateng memiliki nilai tersendiri. Kelengkapan berupa ruang pertemuan serta lokasi yang strategis di tengah 'kampung melayu' Cairo menjadikan Griya Jateng terasa lebih dekat dengan dinamika Masisir. Terlepas dari plus dan minus yang disandangnya Griya Jateng merupakan sebuah prestasi besar dalam kaca mata Masisir. Proyek yang berhasil mewujudkan rumah dengan jumlah 3 flat dengan lokasi strategis plus aset bisnis sejauh ini masih merupakan sebuah kelebihan dalam lingkup Masisir.

Berbicara soal bisnis, memang ini adalah hal yang sudah seharusnya diutamakan oleh Griya Jateng. Dan untuk itu telah tersedia modal besar yang tak bisa begitu saja disia-siakan. Ruangan di lantai dua dengan enam kamar yang disewakan, plus berbagai

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah112

Page 128: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

fasilitas pelengkap adalah aset bisnis yang selalu berusaha dikelola secara profesional. Rumah penginapan ini menjadi begitu penting ketika angka kunjungan warga Indonesia ke Mesir semakin tinggi. Dan Griya Jateng mampu menjawab sebuah kebutuhan akan rumah hunian tamu yang nyaman, relatif murah, dan memberikan layanan bercita rasa Nusantara.

Aset ruang pertemuan berupa aula yang memenuhi standar aktifitas Masisir juga telah dimiliki Griya Jateng. Aula ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas, bisa digunakan untuk berbagai kegiatan dengan bermacam spesifikasi, serta menawarkan harga sewa yang terjangkau. Bukan semata-mata bisnis, namun keberadaan aula ini dimaksudkan untuk memberikan bantuan nyata bagi dinamika Masisir secara umum atau KSW secara khusus.

Aset yang lain adalah showroom yang dipercayakan pengelolaannya kepada TIC sebagai wahana promosi wisata dan perdagangan Jawa Tengah. Showroom ini berada di posisi ideal,

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 113

Page 129: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

lantai dasar yang menghadap ke sebuah jalan utama.

Di luar persoalan bisnis, Griya Jateng selalu memberikan dukungan seratus persen bagi perkembangan dan dinamika KSW sebagai induk dan cikal bakal berdirinya Griya Jateng. Sesuai yang diminta oleh panitia PPRD waktu itu, KSW berhak atas ruang sekretariat yang digunakan sebagai kantor, tempat berkumpul, dan menyimpan barang-barang kepunyaan KSW.

Aspirasi dan sumbang saran warga KSW bagi pengelolaan Griya Jateng menjadi salah satu pertimbangan bagi setiap keputusan yang diambil oleh badan pengelola Griya Jateng. Wujud perhatian terhadap aspirasi warga ini terwujud dalam pertemuan berkala yang disebut sebagai rapat bersama. Rapat ini melibatkan elemen badan pengelola Griya Jateng, badan pengawas Griya Jateng, dewan pengurus KSW, serta MPA KSW guna membicarakan segala persoalan yang berkaitan dengan Griya Jateng dan KSW.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah114

Page 130: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Showroom Griya Jateng

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 115

Page 131: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Aula Griya Jateng

Ruang tamu penginapan Griya Jateng

Fasilitas lain penginapan Griya Jateng

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah116

Page 132: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Kamar penginapan Griya Jateng.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 117

Page 133: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Wujud nyata lain dari perhatian Griya Jateng terhadap warga KSW adalah alokasi sejumlah dana yang diberikan kepada pengurus KSW selama dan pada akhir periode kepengurusan. Dana akhir periode inilah yang kemudian dikelola oleh pengurus KSW untuk mengadakan acara pembagian sembako bagi warga pada saat diadakannya RPA.

Terhadap pihak Pemda Jateng dan KBRI Cairo sebagai kunci keberhasilan pembangunan Griya Jateng, badan pengelola tetap menjalin hubungan yang baik. Badan pengelola tidak bisa begitu saja melupakan jasa Pemda Jateng dan KBRI Cairo dalam proses pembangunan Griya Jateng.

Dengan pihak Pemda Jateng, badan pengelola aktif melakukan komunikasi guna melaporkan perkembangan yang telah dicapai serta meminta masukan bagi pengembangan Griya Jateng terutama untuk program TIC. Laporan tertulis secara berkala juga selalu disampaikan kepada Pemda Jateng.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah118

Page 134: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Badan pengelola juga melakukan komunikasi intensif dengan pihak KBRI Cairo, di mana kepemilikan Griya Jateng tertulis atas nama institusi tersebut. Komunikasi diwujudkan dalam bentuk silaturrahmi dengan bapak-bapak pegawai KBRI yang terlibat sejak awal dalam proses pengadaan Griya, serta dengan bapak-bapak yang termasuk sebagai badan pengawas Griya Jateng.

Dengan keadaan yang telah dicapai ini diharapkan terjadi hubungan yang sinergis di antara semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan Griya Jateng. Hubungan sinergis yang akan memberi manfaat dan keuntungan bagi masing-masing pihak dengan keberadaan Griya Jateng.

Badan pengelola diharapkan mampu belajar untuk mempraktekkan sistem manajemen yang profesional, sementara KSW beserta warganya diharapkan mampu semakin meningkatkan kualitasnya. Harapan bagi Jawa Tengah adalah semoga Griya Jateng ini mampu memberikan bantuan penuh dalam bidang promosi

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 119

Page 135: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

wisata dan perdagangan. Bagi KBRI Cairo, semoga Griya Jateng mampu menjadi salah satu representasi keanekaragaman bangsa dalam mendukung tegaknya eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah kancah mancanegara. Dan untuk Masisir secara umum, Griya Jateng diharapkan menjadi salah satu pendukung dinamika guna peningkatan sumberdaya manusia yang berkualitas.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah120

Page 136: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 121

Page 137: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Bab VI

Optimalisasi Dua Arah Potensi Jawa Tengah Dan Timur Tengah

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah122

Page 138: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 123

Page 139: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Optimalisasi Dua Arah Potensi Jawa Tengah Dan Timur

Tengah

- Selayang Pandang Sejarah Jawa Tengah

Melalui proses panjang dan usaha tak kenal lelah Griya Jateng telah berdiri dan beroperasi hingga sekarang. Keberadaannya bisa dikatakan sebagai duta provinsi Jawa Tengah di Mesir sekaligus di Timur Tengah secara lebih umum. Status seperti ini baru dimiliki oleh Griya Jateng Cairo saja mengingat rumah daerah inilah yang baru pertama kali dibangun oleh Jawa Tengah di kawasan Timur Tengah. Sebuah pilihan yang tidak keliru bagi salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki banyak hal yang patut dibanggakan

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah124

Page 140: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Sebagai sebuah wilayah pemerintahan, Jawa Tengah memiliki sejarah panjang dan peran besar bagi bangsa Indonesia. Tercatat dalam sejarah bahwa pada abad VII M terdapat pemerintahan dalam bentuk kerajaan yang menguasai wilayah Jawa Tengah. Kerajaan tersebut adalah kerajaan Kalingga yang terletak di daerah Jawa Tengah bagian utara. Kemudian muncul kerajaan Mataram Kuno di daerah Jawa Tengah bagian selatan yang melahirkan dua dinasti besar, Wangsa Sanjaya yang menganut agama Hindu, serta Wangsa Syailendra yang menganut agama Budha. Kerajaan-kerajaan masa awal ini memiliki leluhur dari daerah Indocina yang mungkin tertarik untuk bermigrasi ke sebuah wilayah nan subur dan makmur yaitu Jawa Tengah.

Masa selanjutnya ditandai dengan kekuasaan kerajaan Majapahit yang berpusat di Jawa Timur namun menguasai hampir sebagian besar pulau Jawa. Kemudian kekuasaan kerajaan ini makin surut di akhir abad XIV berbarengan dengan semakin berkembangnya agama Islam yang

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 125

Page 141: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

dibawa oleh para pedagang dari India, Arab, Persia, dan Tiongkok semenjak abad XIII. Ramainya kedatangan para pedagang asing di pelabuhan-pelabuhan Jawa Tengah menunjukkan betapa wilayah ini memiliki posisi yang sangat strategis dalam aktifitas perdagangan. Babak baru perjalanan sejarah Jawa Tengah ditandai dengan munculnya kerajaan-kerajaan Islam yang dirintis oleh kerajaan Demak. Proses penyebaran agama Islam pada masa awal ini mencatatkan kisah tentang para wali, terutama wali sembilan atau walisongo.

Kekayaan alam yang melimpah mengundang kedatangan bangsa lain yang ingin menguasai wilayah Nusantara termasuk Jawa Tengah, yaitu bangsa Eropa. Diawali oleh Portugis, bangsa Eropa kemudian menancapkan kekuasaan kolonial di Jawa dan seluruh wilayah Indonesia. Masa kolonial ini merupakan masa-masa sulit bagi bangsa Indonesia sebagai sebuah negara jajahan. Perjuangan dilakukan selama tak kurang dari 350 tahun hingga Belanda meninggalkan Indonesia pada tahun

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah126

Page 142: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

1942. Masa setelah itu hingga kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah masa kekuasaan Jepang yang menyebut diri sebagai saudara tua bagi sebuah negara makmur dan memiliki lokasi strategis bagi lalu lintas dunia.

Keraton Kasunanan Surakarta.

Keraton Mangkunegaran Surakarta.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 127

Page 143: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Di tengah masa perjuangan melawan penjajah ini, Jawa Tengah tampil dalam perjuangan untuk mengusir bangsa kolonial maupun imperial. Melalui kerajaan-kerajaan seperti Demak, Pajang, dan Mataram Islam, rakyat Jawa Tengah berjuang bersama para bangsawan untuk mempertahankan tanah air tercintanya. Dari perjuangan inilah muncul banyak nama-nama pahlawan yang merupakan putra-putra Jawa Tengah. Hingga sekarang di masa kemerdekaan, terdapat beberapa kerajaan Jawa bagian tengah yang masih berdiri eksis yaitu keraton Kasultanan dan Pakualaman di wilayah provinsi DIY, serta keraton Kasunanan dan Mangkunegaran di wilayah karesidenan Surakarta provinsi Jawa Tengah.

- Peran Griya Jawa Tengah bagi Promosi Aset Daerah

Kekayaan sejarah beserta kekayaan alam memberikan kelebihan tersendiri bagi Provinsi Jawa Tengah

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah128

Page 144: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

terutama dalam bidang pariwisata. Sebagaimana halnya wilayah lain di Indonesia, target utama dalam bisnis pariwisata Jawa Tengah adalah wisatawan mancanegara. Namun target utama tersebut belum tercapai secara optimal karena kurangnya usaha promosi. Padahal dalam bidang pariwisata Jawa Tengah dan Indonesia pada umumnya, telah tersedia fasilitas yang memadai serta jaminan keamanan yang cukup.

Permasalahan promosi ini memang menjadi kendala bagi pariwisata Indonesia secara umum. Pihak berwenang dalam bidang pariwisata Indonesia terlihat kurang berani dalam mengalokasikan dana untuk promosi wisata ke luar negeri dan kurang agresif dalam mencari celah. Kasus di Timur Tengah juga menunjukkan gejala yang sama. Di wilayah ini Indonesia masih kalah jauh dengan negara tetangga semisal Malaysia dan Singapura dalam soal promosi wisata. Padahal apabila dibandingkan dengan dua negara tersebut Indonesia tidak kalah dalam modal potensi wisata. Bahkan potensi

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 129

Page 145: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

wisata Indonesia yang berupa ecotourism merupakan hal yang sangat digemari oleh wisatawan Timur Tengah. Sangat disayangkan bahwa kenyataan yang terjadi adalah kebanyakan khalayak Timur Tengah tidak sama sekali atau sedikit mengenal kekayaan wisata Indonesia.

Hal yang sama juga terjadi dalam bidang perdagangan. Permasalahan promosi juga menjadi penyebab masih minimnya praktek perdagangan Timur Tengah dengan Indonesia, termasuk minimnya investasi usaha antar kedua belah pihak.

Dari deskripsi ini dapat disimpulkan bahwa Indonesia masih sangat perlu untuk meningkatkan upaya-upaya promosi wisata di Timur Tengah. Berbagai simposium diselenggarakan oleh berbagai pihak khusus membicarakan persoalan peningkatan promosi wisata Indonesia di Timur Tengah. Bagi pemerintah daerah Jawa Tengah persoalan ini menjadi salah satu agenda utama yang perlu dipecahkan permasalahannya. Dan Jawa Tengah telah maju satu langkah dalam pemecahan persoalan

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah130

Page 146: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

ini. Di era otonomi daerah, keberadaan Griya Jateng di sebuah metropolitan Timur Tengah, Cairo, yang dibangun oleh Pemda Jateng merupakan wujud nyata usaha pengembangan wisata Jawa Tengah sebagai bagian dari kekayaan bangsa Indonesia.

Salah satu bidang garapan unggulan Griya Jateng, yaitu Trade and Tourism Information Center (TIC), merupakan ujung tombak dalam bidang promosi wisata dan perdagangan Jawa Tengah. Sebuah ruangan showroom yang dimilikinya dimaksudkan sebagai pusat informasi bagi khalayak Timur Tengah mengenai segala hal yang berkaitan dengan potensi wisata, investasi, dan perdagangan di wilayah Jawa Tengah. Bagi Griya Jateng, Cairo bukanlah penghalang untuk usaha promosi yang menyeluruh ke wilayah Timur Tengah. Perlu diketahui bahwa Cairo merupakan jantung utama Timur Tengah yang berupa kota terbesar dan terpadat sebagai rujukan utama berbagai macam aktifitas mulai dari ekonomi hingga pariwisata. Dapat dikatakan bahwa Cairo merupakan

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 131

Page 147: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

kota paling strategis di wilayah Timur Tengah.

Candi Borobudur, Salah satu objek wisata andalan Jawa Tengah

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah132

Page 148: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Menara Kudus, peninggalan Islam masa Walisongo

Gereja Blenduk, objek wisata peninggalan masa kolonial di Kota Lama Semarang

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 133

Page 149: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Telaga Warna, Salah satu objek wisata Jawa Tengah

Wisata alam Pulau Karimunjawa

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah134

Page 150: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Grojogan Sewu, Tawangmangu, Jawa TengahPeran lain yang diperankan oleh

Griya Jateng sebagai duta Indonesia di Tengah adalah sebagai salah satu pusat aktifitas masyarakat Indonesia Mesir atau Masisir. Dengan jumlah yang melimpah, Masisir disibukkan oleh berbagai kegiatan guna pengembangan kualitas sumber daya manusia. Dengan keanekaragaman yang dimiliki, Masisir memiliki energi dinamika yang sangat tinggi sebagai sebuah kebanggaan di kancah luar negeri. Namun melimpahnya energi ini seringkali tidak diimbangi dengan

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 135

Page 151: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

ketersediaan fasilitas yang memadai dan terjangkau bagi Masisir yang didominasi oleh mahasiswa. Griya Jateng menjawab persoalan kelangkaan fasilitas ini dengan menghadirkan sebuah pusat kegiatan dalam bentuk ruang pertemuan. Kelebihan ruang aula ini antara lain adalah letaknya sangat strategis di kawasan konsentrasi domisili Masisir, serta ruangan besar dengan kapasitas tinggi. Kelebihan lain adalah interior yang apik, bersih, nyaman, dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang disesuaikan dengan standar Masisir. Harga sewa yang ditawarkan tentu saja disesuaikan dengan standar Masisir.

- Pengenalan Potensi Mesir Guna Pengembangan Griya Jateng

Guna keberlangsungan operasional Griya Jateng, badan pengelola berusaha untuk selalu mandiri dalam usaha-usaha yang dilakukannya. Griya Jateng tidak akan pernah kehilangan semangat dalam

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah136

Page 152: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

menjaga rumah yang telah dibangun dengan keringat rakyat Jawa Tengah ini. Semangat tersebut dituangkan dalam optimalisasi bisnis penginapan yang memang telah diproyeksikan sejak awal. Bisnis ini diyakini merupakan lahan yang produktif jika mampu dikelola secara rapi dan profesional.

Segmentasi yang ditargetkan Griya Jateng dalam hal ini adalah tamu-tamu kunjung yang berasal dari Indonesia maupun negara-negara tetangga. Target ini sangatlah sesuai dengan format pelayanan yang menekankan suasana kekeluargaan cita rasa Nusantara.

Apabila diperhatikan, tingkat kedatangan tamu dari Indonesia maupun negara tetangga ke Mesir makin lama makin meningkat. Hal ini sangat wajar karena Mesir merupakan salah satu tujuan utama di Timur Tengah dalam berbagai bidang. Membaca kembali sejarah perjalanannya, akan nampak jelas betapa Mesir memiliki banyak keunggulan dalam berbagai bidang.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 137

Page 153: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Pariwisata Mesir merupakan salah satu tujuan wisata favorit dunia. Alamnya yang khas, ditunjang oleh jejak-jejak peninggalan berbagai episode sejarah, menjadikan Mesir kaya akan objek wisata menarik. Limpahan peninggalan historik ini adalah hasil karya peradaban dari berbagai masa seperti masa Mesir Pharaonic, Mesir Helenistik, Mesir Koptik, Mesir Islam, maupun Mesir kolonial. Ini belum ditambah dengan berbagai kemajuan yang dicapai oleh Mesir modern.

Bidang lain yang menjadi kelebihan Mesir adalah bidang pendidikan, spiritual, dan kekayaan budaya. Institusi pendidikan berkualitas banyak terdapat di Mesir, terutama Cairo. Lembaga Al Azhar adalah salah satu tujuan utama para pelajar dan mahasiswa Indonesia. Sementara itu kehidupan beragama di negeri para nabi ini menyajikan praktek religiusitas yang khas serta objek-objek ziarah yang sangat menarik untuk dieksplorasi lebih dalam. Sedangkan untuk urusan politik dan ekonomi, Mesir menjadi penting

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah138

Page 154: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

karena posisinya yang merupakan center of gravity dunia Timur Tengah.

Satu lagi, keunggulan Mesir bagi Indonesia adalah kedekatan emosi kedua negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam. Ada keramahan khas yang diberikan oleh masyarakat Mesir kepada bangsa dengan jumlah pemeluk agama Islam terbanyak di dunia. Keramahan ini dilengkapi dengan berbagai kemudahan fasilitas serta keterjangkauan berbagai kebutuhan. Berbagai fasilitas penunjang disediakan oleh pemerintah Mesir guna kemudahan bagi para pelancong. Dan satu fakta yang perlu diingat adalah kenyataan bahwa Mesir adalah negara dengan biaya hidup termurah di kawasan Timur Tengah.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 139

Page 155: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Piramid Giza, situs peninggalan Mesir kuno.

Sharm el Sheikh, objek wisata alam di Mesir

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah140

Page 156: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Masjid Muhammad Ali Pasha, salah satu objek wisata peninggalan Islam.

Gereja St. Catherine, salah satu objek wisata peninggalan Kristen Ortodoks Yunani.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 141

Page 157: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

Semua keunggulan inilah yang menjadikan tingkat kunjungan ke Mesir menjadi sangat tinggi. Dan kalaupun bukan menjadi tujuan utama, Mesir juga memiliki posisi sangat strategis sebagai sebuah area transit untuk tujuan negara-negara Timur Tengah. Negara-negara Timur Tengah di kawasan sepanjang laut Tengah merupakan daerah tujuan yang tak kalah menarik dalam bidang wisata maupun pendidikan. Jazirah Arab yang didominasi oleh wilayah Saudi Arabia adalah tujuan aktifitas spritual-religius utama sepanjang tahun. Sementara itu negara-negara Teluk adalah salah satu zona bisnis dan perdagangan utama di kawasan Asia.

Dengan demikian Mesir adalah lokus utama bagi setiap usaha-usaha yang menjadikan Timur Tengah sebagai target bidikan. Sangatlah bijaksana untuk memilih Mesir sebagai titik utama promosi potensi Jawa Tengah di wilayah Timur Tengah. Dan sebaliknya, demi sinergi pengelolaan dan perawatan, diharapkan potensi Mesir dan Timur Tengah semakin terkelola dengan baik sehingga

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah142

Page 158: Sejarah Griya Jateng ( by Inzacky )

memberikan tambahan pemasukan bagi Griya Jateng.

Segenap paparan ini dimaksudkan sebagai deskripsi bahwa Griya Jateng merupakan sebuah aset yang perlu dikembangkan bersama oleh segenap pihak terkait. Dengan pengembangan dan pengelolaan profesional, dipastikan keberadaan Griya Jateng mampu memberikan keuntungan berharga bagi segenap pihak tersebut.

Terakhir, ada sebuah harapan besar semoga keberadaan Griya Jateng di Cairo ini mampu merefleksikan kepedulian bersama bagi pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Kepedulian bersama yang dengan rahmat Tuhan menjadi sebuah wujud amal bakti dan pengabdian yang ikhlas bagi masyarakat, negara, dan bangsa tercinta.

Griya Jawa Tengah, Duta Daerah di Timur Tengah 143