Sejarah Doping
-
Upload
senoadji-pratama -
Category
Documents
-
view
34 -
download
0
description
Transcript of Sejarah Doping
Sejarah Doping
Penggunaan obat secara luas untuk meringankan gejala penyakit dapat ditelusuri kembali pada abad ke-3 SM pada jaman Yunani Kuno, oleh seorang dokter Yunani, Galen. Menariknya, Galen lah yang melaporkan bahwa stimulan telah digunakan oleh atlet untuk meningkatkan kinerja fisik mereka. Pada Olimpiade kuno, atlet melakukan diet khusus dan dilaporkan telah menggunakan berbagai zat untuk meningkatkan kemampuan fisik mereka.
Mengapa Doping Terlarang?
Doping memberikan efek merugikan bagi para atlet, karena merupakan usaha yang tidak alami untuk meningkatkan kemampuan tubuhnya, dengan memberikan obat, suntikan atau metode lainnya. Doping juga merupakan cara yang tidak adil bagi atlet untuk mencapai kemenangan.
Definisi Doping
Doping berasal dari kata Dop, adalah sejenis minuman stimulan yang digunakan dalam upacara-upacara suku di Afrika Selatan selama sekitar delapan belas abad.
Sekarang kata 'doping' tidak hanya digunakan untuk menggambarkan penyalahgunaan obat oleh olahragawan dan wanita, tetapi juga penggunaan metode lain dalam meningkatkan kinerja atau mencoba untuk memanipulasi tes. Definisi ini bukanlah tanpa kontroversi. Ada banyak cara yang berbeda yang dilakukan atlet yang mencoba untuk meningkatkan kinerja mereka, misalnya altitude training, diet, analisis biomekanik dan persiapan psikologis. Namun, teknik ini umumnya diterima sebagai bagian dari pelatihan dan persiapan atlet.
Definisi doping menurut Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee –IOC) (IOC, 1990) didasarkan pada larangan terhadap penggunaan beberapa kelas farmakologi. Aturan 29A dari Piagam Olimpiade menyatakan: 'Doping dilarang’. Komisi Medis IOC menyiapkan daftar kelas obat-obatan dan prosedur yang dilarang. Definisi ini memiliki keuntungan bahwa obat baru, beberapa yang mungkin terutama dirancang untuk tujuan doping, juga dilarang.
Tantangan hukum telah mendorong kemajuan definisi doping, dan sebagian besar federasi olahraga telah mengadopsi pendekatan pelanggaran mutlak. Definisi yang lebih baru dari negara-negara IAAF:
Doping dilarang dan merupakan pelanggaran berdasarkan peraturan IAAF. Sebuah pelanggaran doping terjadi jika:
1. zat terlarang ditemukan di dalam jaringan tubuh atau cairan tubuh atlet, atau
2. seorang atlet mengambil keuntungan dari metode yang dilarang; atau
3. atlet mengakui telah menggunakan atau mengambil keuntungan dari penggunaan zat atau metode yang dilarang.
(IAAF Handbook, 1992-1993, Aturan 55)
Penggolongan Doping
Sejak 1 Januari 2004 World Anti Doping Agency (WADA) mengambil alih peranan Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee –IOC). Dengan demikian WADA yang akan mengeluarkan dan memperbaharui daftar doping setiap tahunnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Apa saja yang termasuk golongan zat dan metode terlarang tersebut ?
I. Zat dan metode yang dilarang di dalam pertandingan
A. Zat yang dilarang:
Stimulan
Narkotika
Canabinoid
Agen anabolik : Anabolic Androgenic Steroids (AAS) dan agen anabolik lainnya
Hormon peptida : Erythropoietin (EPO), Growth hormone (hGH) dan Insulin-like growth factor (IGF-1), Chorionic gonadotrophin (hCG), Pituitary and Synthetic gonadotrophin (LH), Insulin, Corticotrophin
Beta-2 agonis
Senyawa dengan aktivitas anti-oestrogenic
Masking agent
Glukokortikosteroid
B. Metode yang dilarang
Meningkatkan transfer oksigen
Manipulasi farmakologi, kimia dan fisika
Doping gen
II. Zat dan metode yang dilarang di dalam dan di luar pertandingan
A. Zat yang dilarang
Agen anabolik
Hormon peptida
Beta-2 agonis
Senyawa dengan aktivitas anti-oestrogenic
Masking agents
B. Metode yang dilarang
Meningkatkan transfer oksigen
Manipulasi farmakologi, kimia dan fisika
Doping gen
III. Zat yang dilarang pada olah raga tertentu
Alkohol
Beta bloker
Diuretik
IV. Zat spesifik
Zat yang sering dipergunakan oleh atlet secara tidak sengaja