Sejarah Dinasti Cina

18
Sekilas Sejarah Dinasti Cina 1 Cin Pratipa Hapsarin Berikut adalah sepintas gambaran dinasti yang pernah berkuasa dalam sejarah Cina. DINASTI PERIODE Prehistori 1.7 juta tahun - 21 SM. Dinasti Xia (Hsia) 21 - 16 SM Terdapat 17 orang raja dalam Dinasti Xia yang terdiri dari 14 generasi. Pada masa ini ditemukan tembikar dan beberapa bahan lain yang menunjukkan cikal bakal aksara Cina modern. Sistem perbudakan dikenal sementara model kekaisaran ini kelak digunakan sebagai asas dinasti-dinasti selanjutnya. Satu legenda yang terkenal dari jaman ini adalah kisah Raja Jie yang terpana oleh kecantikan Mei Xi, puteri Raja muda setempat, Youshi. Dalam cerita dikatakan bahwa sebelumnya Raja Jie hampir menghukum Youshi (ayah Mei Xi) yang kurang memberi upeti. Untuk menyiasati hal tersebut Youshi mengirim anaknya Mei Xi dan meminta anaknya untuk menggerogoti kekuatan Jie. Setelah Jie dan Mei Xi menikah, Mei Xi meminta banyak hal dan semua dituruti oleh Jie. Salah satu pembangunan yang terbesar adalah Istana Miring. Ketika permintaan tak ada habisnya, Jie memilih untuk mendapatkan tambahan dana dari wilayah sekitar. Atas petunjuk Zhao Liang, salah satu mentrinya, disusunlah rencana untuk menawan pangeran dari wilayah kaya Shang, Cheng Tang. Rencana berhasil dan pembangunan terus dilaksanakan. 1 Dikutip dari http://www.travelchinaguide.com/intro/history; http://budaya-tionghoa.org, http://logon.org; http://www.ccg.org bagian Mistisisme Bab 8 Asia Timur-Cina; dan Jepun dan berbagai sumber lainnya.

description

Tabel ini merupakan bagian dari Kajian POLITIK IDENTITAS JAWA-CINA, Telaah Atas Ungkapan Tradisional “Jawa Safar Cina Sajadah” yang Terdapat Pada Tradisi Lisan Jawa

Transcript of Sejarah Dinasti Cina

Page 1: Sejarah Dinasti Cina

Sekilas Sejarah Dinasti Cina1

Cin Pratipa Hapsarin

Berikut adalah sepintas gambaran dinasti yang pernah berkuasa dalam sejarah Cina.

DINASTI PERIODE

Prehistori

1.7 juta tahun - 21 SM.

Dinasti Xia (Hsia)

21 - 16 SM

Terdapat 17 orang raja dalam Dinasti Xia yang terdiri dari 14

generasi. Pada masa ini ditemukan tembikar dan beberapa bahan

lain yang menunjukkan cikal bakal aksara Cina modern. Sistem

perbudakan dikenal sementara model kekaisaran ini kelak

digunakan sebagai asas dinasti-dinasti selanjutnya.

Satu legenda yang terkenal dari jaman ini adalah kisah Raja Jie

yang terpana oleh kecantikan Mei Xi, puteri Raja muda

setempat, Youshi.

Dalam cerita dikatakan bahwa sebelumnya Raja Jie hampir

menghukum Youshi (ayah Mei Xi) yang kurang memberi upeti.

Untuk menyiasati hal tersebut Youshi mengirim anaknya Mei Xi

dan meminta anaknya untuk menggerogoti kekuatan Jie. Setelah

Jie dan Mei Xi menikah, Mei Xi meminta banyak hal dan semua

dituruti oleh Jie. Salah satu pembangunan yang terbesar adalah

Istana Miring. Ketika permintaan tak ada habisnya, Jie memilih

untuk mendapatkan tambahan dana dari wilayah sekitar. Atas

petunjuk Zhao Liang, salah satu mentrinya, disusunlah rencana

untuk menawan pangeran dari wilayah kaya Shang, Cheng

Tang. Rencana berhasil dan pembangunan terus dilaksanakan.

1 Dikutip dari http://www.travelchinaguide.com/intro/history; http://budaya-tionghoa.org, http://logon.org; http://www.ccg.org bagian Mistisisme Bab 8 Asia Timur-Cina; dan Jepun dan berbagai sumber lainnya.

Page 2: Sejarah Dinasti Cina

Pada suatu saat ketika Cheng Tang berhasil memperkuat

kerajaannya, atas saran Yi Yin dari klan Youxin, ia menyerang

Xia dan menjatuhkan Jie dengan bantuan rakyat. Jie kemudian

ditangkap dan dipenjara di Nanchao sampai akhirnya tiga tahun

kemudian ia wafat.

Dinasti Shang

16 - 11 SM.

Terdiri dari 31 raja dan 17 generasi. Shang adalah nama suku

yang mendiami salah satu bagian Sungai Huang He, yang

merupakan bagian dari Xia Dinasti.

Pada masa ini penggunaan perunggu sebagai bahan kerajinan

telah membangkitkan gairah perekonomian (dan satu yang

terbesar adalah bejana perunggu kaki empat simuwu dengan

berat 732,84 kg dan dianggap bejana terbesar di dunia).

Sehingga pada masa Tang ini bukan hanya teknologi pertanian

yang maju pesat tetapi juga bidang-bidang lain secara

menyeluruh, seperti sosial, politik maupun kesenian dan budaya.

Sayangnya kemajuan itu terganggu dengan penyerbuan suku

sekitar dan hal tersebut menyebabkan Shang harus berpindah-

pindah ibu kota (sebanyak lima kali). Dinasti ini meninggalkan

bukti tertulis kuat akan eksistensinya.

Dinasti Zhou (Chou)

Zhou adalah negri di daerah perbatasan yang sangat maju.

Ketika Ji Fa (Raja Wu) menjadi raja menggantikan ayahnya,

Raja Wen yang wafat, ia memutuskan untuk menyerang Di Xin

(raja terakhir Shang). Tentara Shang yang saat itu banyak

menderita karena kebijakan Di Xin pada akhirnya berbalik

mendukung Wu. Di Xin kemudian bunuh diri dan berdirilah

Zhou Dinasti.

Secara tradisional Dinasti Zhou terbagi menjadi dua periode:

a. Masa Zhou Barat, beribukota di Houjing, berkuasa

hingga tahun 711 SM.

b. Masa Dinasti Zhou Timur yang memindahkan ibu kota ke

bagian timur (sekarang Kota Luoyang). Pada jaman ini Zhou

Timur mengalami dua masa penting lagi, yakni

Ø Chun Qiu, Spring and Autumn Period

atau Jaman Musim Semi dan Rontok (770-476 SM).

Page 3: Sejarah Dinasti Cina

Ø dan Jaman Zhan Guo, Warring States Period

atau Masa Perang Antar Negeri (475-221 M).

Dinasti Zhou memerintah kurang lebih 800 tahun dan terkenal

karena pencapaiannya dalam bidang filosofis dan kerap disebut

Masa Seratus Aliran Pikiran.

Pada masa ini lahirlah para filosof yang terkemuka, seperti

misalnya: Lao Zi, Kong Zi (Confucius), Meng Zi (Mencius),

dan lain sebagainya. Selain ketiga ahli filsafat terkemuka

tersebut, terdapat pula aliran filsafat yang cukup penting, yakni

legalisme (Fajia) yang akan berperanan penting terhadap

penyatuan Tiongkok di bawah Dinasti Qin.

Dinasti Qin (Tsin atau Ch’i)

221 - 206 SM

Dari jaman “Perang Antar Negeri” yang berlangsung dari tahun

475 – 221 SM, Qin menjadi satu dari tujuh Negara bagian

terkuat (mereka adalah Han, Wei, Zhao, Qin, Chu, Yan, dan Qi)

dan Ying Zheng atau Qin Shihuangdi adalah pemimpin pertama

Qin.

Antara tahun 230 – 221 SM Zheng memulai usaha untuk

menaklukkan seluruh Cina dan ketika usahanya ini berhasil ia

mendirikan dinasti baru sebagai ganti Dinasti Zhou.

Zheng menggelari dirinya sebagai Qin Shihuangdi yang berarti

“Kaisar Pertama dari Dinasti Qin”, dengan demikian ia adalah

raja pertama yang menobatkan dirinya sebagai Kaisar (tidak lagi

sekedar raja), yang akan diikuti oleh seluruh generasi dinasti di

bawahnya bahkan hingga dinasti terakhir di Cina, Qing Dinasti.

Pada masa pemerintahannya ini, Qin Shihuangdi berhasil

membentuk satu pemerintahan pusat yang kuat yang mengontrol

36 provinsi yang dihubungkan dengan jalan raya sepanjang

7500 km dan berhasil membuat terusan yang menghubungkan

sungai Huang He, Huai He dan Chang Ciang. Selain itu ia juga

membangun tembok raksasa yang membentang sepanjang 3000

km yang berfungsi untuk menghalau serangan bangsa-bangsa

utara.

Standarisasi ukuran maupun huruf juga diberlakukan pada masa

ini dan satu sistem penulisan huruf Mandarin yang dibuat pada

masa itu akhirnya tetap dikenal hingga hari ini.

Page 4: Sejarah Dinasti Cina

Qin Dinasti adalah penganut Fajia (legalisme) Shang Yang.2

Boleh jadi kebijakan Qin berasal dari kebijaksanaan Shang

Yang yang telah dimodifikasi. Kebijakan Shang Yang itu

meliputi:

1. Menghapus gelar bangsawan secara waris. Hanya orang

yang mendapat jasa dalam perang berhak memperoleh

gelar kebangsawanan sementara anak cucunya tidak

dapat mewarisi.

2. Menetapkan pangkat militer dan hadiah atas jasa

mereka, sehingga kemampuan militer meningkat drastis.

3. Melarang terciptanya keluarga besar (bila didapati dua

kepala keluarga dalam satu keluarga maka keluarga itu

harus membayar pajak ganda).

4. Menata administrasi pemerintahan, mengumpulkan kota

kecil menjadi 31 kabupaten dan menetapkan pejabat

untuk menjalankan kebijakan pemerintah pusat.

5. Otonomi daerah. Membagi penghuni di tiap daerah

menjadi kelompok-kelompok dan masing-masing

memiliki maupun memilih sendiri ketua kelompoknya.

6. Landreform. Rakyat mempunyai kepemilikan yang sah

dari lahan yang dibuka, dengan cara demikian

pertumbuhan ekonomi meningkat dan pendapatan

rakyatpun bertambah.

7. Merangsang kompetisi produksi, yakni dengan jalan

memberi hadiah kepada petani yang sukses dan

menghukum mereka yang panennya gagal atau kurang.

8. Mendirikan ibukota baru di Xianyang yang lebih

strategis secara geografis.

9. Menyatukan segala macam ukuran, antara lain ukuran

satuan panjang, ukuran kereta, lebar jalan raya, dan lain

sebagainya, agar memiliki standar yang tetap.

10. Menetapkan undang-undang yang adil dan tegas dalam

pelaksanaannya (jika putra mahkota melanggar hukum,

bukan hanya dia yang akan dihukum namun juga guru

yang mengajarnya).

2 Shang Yang mengatakan bahwa manusia memiliki bakat atau kecenderungan jahat, oleh karena itu ia harus dipimpin dengan cara-cara keras. Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu, oleh karena itu disiplin dan mekanisme kontrol benar-benar harus diperhatikan. Reformasi Shang Yang ini sebenarnya di terapkan pada masa Qin Shiaugong, sebelum masa Qin Shihhuang (bahkan setelah Qin Shiaugong meninggal, Shang Yang dicincang sampai mati oleh para bangsawan yang membencinya karena mereka kehilangan eksklusivitas setelah penerapan sistim ketatanegaraan yang baru). Sepuluh tahun setelah reformasi Shang Yang, Qin berubah dari negara yang lemah menjadi negara yang kuat. Kira-kira seabad kemudian barulah Ying Zheng lahir.

Page 5: Sejarah Dinasti Cina

Pada suatu masa, Qin Shihuangdi pernah memerintahkan agar

buku karya para filsafat jaman sebelumnya dibakar dan mereka

yang menolak perintah ini dibakar hidup-hidup. Adapun alasan

pembakaran ini adalah untuk menjaga stabilitas dan mencegah

berkembangnya kritik yang dilancarkan oleh kaum Rujia

(Konfusian) yang telah dimanfaatkan oleh bangsawan-

bangsawan lama maupun musuh politik Zheng.3

Masa itu keturunan bangsawan dan kerabat raja-raja dari enam

negara yang dikalahkan, terus berusaha membunuh dan

menjatuhkan Qin Shihuangdi. Mereka mencari satria untuk

menghadang Zheng juga mendekati para sarjana terutama aliran

Konfusianis. Karena banyak dari mereka yang belum terbiasa

hidup dalam pola hidup yang disiplin sesuai undang-undang Qin

maka banyak dari aliran ini yang menulis kritikan yang tidak

membangun dan mencela kebijaksanaan Qin. Mereka menolak

penerapan sistim baru yang membongkar habis pola pikir feodal

dan menuntut kembali pada pola kekaisaran tempo dulu.

Selain itu sikap keras Qin Shihuangdi ini sendiri sebenarnya

dipicu dari kenyataan bahwa para Rujia itu terlalu sering

bertentangan dengan sesamanya sendiri dan tidak mengindahkan

yang lain.4 Karena kebijakannya itu, Qin Shihuangdi kerap

dianggap sebagai tiran.5

Setelah Zheng wafat pada tahun 210 SM, Li Si - penasehat

kaisar yang bekerja sama dengan Zhao Gao sang kasim kepala,

merekayasa agar putera kedua raja, yang bernama Hu Hai naik

tahta dan bergelar Er Shihuangdi (Kaisar Kedua). Pada masa itu

pajak naik dan kesejahteraan rakyat menurun drastis. Tak lama

iapun dijatuhkan oleh Liu Bang yang segera mendirikan dinasti

baru.

Dinasti Han

Han Barat (206 SM - 24 M)

3 Setelah mengusai satu wilayah, raja-raja terdahulu biasanya akan membagikan daerah kekuasaan barunya itu kepada sanak famili dan para bangsawan, namun tidak demikian halnya dengan Qin Shihhuang. Struktur negara pun diringkas menjadi tiga perdana menteri dan sembilan menteri. Dengan demikian Zheng mengubah sistem feodalisme istana menjadi sistem ketatanegaraan. Zheng juga kerap melakukan perjalanan peninjauan dan pengawasan pembangunan negaranya, dia bahkah meninggal dalam perjalanan tugasnya dan rupanya hal ini tidak menyenangkan banyak pihak, terutama mereka yang feodal. 4 Misalkan saja pada waktu Qin Shihuangdi ingin mengadakan upacara Feng Shan (upacara legitimasi sebagai Kaisar oleh para leluhur) di Gunung Tai, ternyata para Rujia tidak mengetahui tata cara upacara tersebut dan mereka justru bertengkar meributkan tata cara itu. Kasus yang sama juga menimpa Han Wudi. 5 Sangat masuk akal karena pada masa-masa setelah itu hegemoni berada di tangan kaum Rujia atau para Konfusian dan mereka inilah yang membuat catatan sejarah.

Page 6: Sejarah Dinasti Cina

Han Timur (25 - 220)

Liu Bang kemudian berhasil naik tahta dan mendirikan dinasti

baru yang bernama Han (206 SM – 221 M) dan bergelar Han

Gaozu (206-195 SM).6

Karena mewarisi kekacauan dari Qin, Kaisar Han Gao-di

membuat program ‘Wen Jing’. Pajak rakyat diringankan,

hukuman ditekan seminimal mungkin dan produksi ditingkatkan

sesuai keahlian masing-masing. Oleh sebab itu di bawah dinasti

ini, Cina mencapai banyak kemajuan dalam banyak bidang seni

dan sains (penemuan kertas dari bambu pada masa ini

tampaknya mendorong perkembangan ilmu pengetahuan).

Selain itu hubungan jalur Barat dan Timur yang dikenal dengan

jalur sutera terbuka.7

Penemuan penting dalam bidang teknologi lainnya adalah

seismograf oleh Zhang Heng (78 – 139 M) yang dapat

menghitung kekuatan gempa serta daerah arah asalnya. Pada

masa ini Konfusianisme menjadi agama ‘negara’ ketika Budha

masih berada di awal perkembangannya di Cina. Sayangnya,

Dinasti Han tidak terorganisir dengan baik seperti Dinasti Qin.

Praktek korupsi dan perpecahan terus berlanjut.

Satu yang terpenting, Dinasti ini juga berhasil menumbuhkan

kebanggaan akan nasionaliti mereka. Identitas Cina sebagai Han

berawal pada masa ini.

Jaman Tiga Kerajaan (San Guo)

220 – 280

Di masa akhirnya Dinasti Han diperintah oleh kaisar yang

lemah. Pemberontakan pun pecah, yang terbesar adalah

Pemberontakan Topi Kuning (Huang Qin), yang dipimpin tiga

bersaudara Zhang. Akhirnya klan Cao mengkudeta kaisar Han

6 Dinasti ini sempat terputus oleh kudeta dari Wang Mang, yang mendirikan Dinasti Xin, tetapi Guang Wudi berhasil merestorasi kembali Dinasti Han. Oleh sebab itu Dinasti Han sebelum pemberontakan Wang Mang disebut dengan Dinasti Han Barat (beribu kota di Chang an) dan Dinasti Han sesudahnya disebut dengan Han Timur (beribu kota di Luoyang). 7 Hubungan ini berawal dari ekspedisi yang dipimpin Zhang Qian (utusan Han Wudi), awalnya bertujuan untuk menjalin persekutuan dengan negara lainnya dalam menghadapi serangan bangsa barbar (Xiongnu). Walau gagal, Zhang Qian berhasil mencapai Baktria dan Ferghana (Turkestan modern). Ia kembali dengan membawa informasi mengenai Asia Tengah maupun Romawi. Tahun 104, 102, dan 42 SM, tentara Cina melintasi Pegunungan Pamir, mencapai Ferghana serta bekas Kerajaan Yunani. DI sana mereka mengalahkan pasukan Xiongnu dan Romawi. Perjalanan inilah yang pada akhirnya membuka jalur perdagangan Barat-Timur. Jalur Sutera menjadi ramai dan ibu kota Han penuh dengan pedagang Barat dan barang-barang mewah yang berasal dari sana.

Page 7: Sejarah Dinasti Cina

terakhir, Han Xiandi (189-220). Ia berhasil merebut kekuasaan

dan mendirikan Kerajaan Wei.

Tindakan kudeta membuat Liu Bei, seorang keturunan Dinasti

Han, merasa perlu untuk meneruskan kelangsungan Dinasti

Han. Maka ia pun mendirikan kerajaan Shu-Han.

Seorang jenderal yang juga mengangkat dirinya sebagai kaisar

adalah Sun Quan. Kerajaannya dikenal dengan nama Wu.

Tahun 264 M Kerajaan Wei terjatuh ke tangan seorang

menterinya yang bernama Sima Yan. Ia merebut kekuasaan dari

Kaisar Wei terakhir dan mendirikan Dinasti Jin.

Dinasti Jin

Sima Yan menaklukkan kedua kerajaan lain dan menyatukan

Cina kembali. Pada masa ini sebuah perpustakaan di Luoyang

yang beris lebih dari 30.000 jilid buku dibangun. Selain itu peta

dengan sistem rasio yang dibuat dengan perhitungan garis

lintang dan bujur dibuat oleh Pei Xiu. Masa ini terbagi menjadi

dua periode, yakni Jin Barat (265 - 316) dan Jin Timur (317 –

420).

Dinasti Selatan dan Utara

Tak lama Jin pun runtuh. Cina kembali pecah dan masuk dalam

masa rawan. Sisa-sisa Dinasti Jin yang sempat melarikan diri

diri ke selatan karna serangan bangsa bar-bar di utara (kemudian

disebut dengan Jin Timur). Sementara peperangan di utara

dimenangkan oleh Wei Utara (386-534). Karena terbagi menjadi

dua maka jaman ini disebut jaman Dinasti Utara (386 - 581)-

Selatan (420 - 589).

Pada masa ini Zu Chongzhi (429-500) seorang ilmuwan dari

Dinasti Selatan menemukan perhitungan nilai phi (yakni nilai

antara 3,1415926 dan 3,1415927).

Dinasti Sui

581 – 618

Dinasti Sui (581-618) didirikan oleh Yang Jian dengan gelarnya

Sui Wendi (581-604). Ditangannya ia berhasil memulihkan

keadaan dan sempat membangun peningkatan pertanian.

Sayangnya penggantinya, Sui Yangdi (604 - 617) tidaklah cakap

mengendalikan pemerintahan.

Dinasti ini meneruskan pembuatan terusan yang

menghubungkan Utara-Selatan yang sudah dimulai oleh

Page 8: Sejarah Dinasti Cina

pendahulunya, Sui Wendi, yang panjangnya mencapai 2000 km.

Ia juga sempat membangun ibu kota kedua di Luoyang dengan

biaya tinggi dan kemewahan yang serba. Istana seluas 155 km2

itu dilengkapi dengan taman, danau buatan dan daun serta bunga

dari sutra jika musim dingin tiba. Dinasti ini jatuh karena

kegagalan menaklukan Korea yang telah menghabiskan biaya

besar juga karena meluapnya Sungai Huanghe.

Penderitaan membuat kerusuhan menjadi marak hingga

akhirnya Li Yuan seorang tokoh militer dari Utara menaklukkan

ibu kota Chang-an. Kaisar akhirnya melarikan diri ke Selatan.

Di sana ia dicekik sampai mati oleh anak seorang pegawai yang

pernah dipermalukannya. Li Yuan sempat mengangkat cucu

Yang Di menjadi kaisar tetapi tak lama setelah itu diturunkan

digantikan oleh dirinya sendiri. Dinasti Tang pun berdiri

menggantikan Sui.

Dinasti Tang

618 – 907

Li Yuan memimpin dan segera digantikan puteranya, Li Shimin,

yang bergelar Kaisar Tang Taizong (626 - 649). Cina menjadi

adikuasa di bawah pemerintahan Taizong. Kaisar ini berhasil

mengkonsolidasikan kekuatan militer dan kecerdasan

diplomasinya, hingga ia berhasil melumpuhan kekuatan suku -

suku Turki Timur dan menguasai Ordos dan Mongolia Dalam.

Selain itu selama berlangsungnya Dinasti Tang, sistem

administrasi Cina didirikan. Sistem ujian negara dan

pembentukan propinsi (yang diperintah dengan persetujuan

administrator dan selanjutnya dibagi dalam 300 administratif

dan 1500 kabupaten) adalah produk kebijakan dinasti ini, dan

tetap digunakan hingga masa Dinasti terakhir Cina.

Perkembangan di bidang budaya, seni, ilmu dan agama yang

sebelumnya tidak dikenal dalam proses internasionalisasi Cina,

melalui pedagang asing yang tidak hanya membawa barang

dagangan tetapi juga mendirikan sekolah baru untuk belajar.

Pengaruh “Pax Sinica” meluas di sepanjang Asia Timur: di

utara, Mongolia pertama kali diperintah oleh Cina, di selatan,

Vietnam-Annam juga jadi protektorat Tiongkok. Di timur,

Korea dan Jepang juga mendapat pengaruh dari Cina.

Page 9: Sejarah Dinasti Cina

Seluruhnya mengakui supremasi kebudayaan dan peradaban

Cina (Wibowo, 2004: 12-13).8

Agama Budha menjadi agama resmi dan menyebar hingga ke

seluruh kawasan Asia Tenggara (masa ini juga terkenal karena

perjalanan yang dilakukan Bhiksu Xuanzang yang mengambil

Tripitaka di India dan hal itu membuat Xuanzang disebut

Marcopolo Cina). Agama Islam dan Kristen Nestorian juga

masuk secara berkala. Islam mulai masuk Cina, ditengarai

melalui perjanjian dengan misi Islam yang terjadi pada tahun

651 (Weiming, 2003: xxiii).

Namun kekaisaran setelah Taizong benar-benar lemah. Bahkan

setelah kematian penggantinya, Gaozong, kekaisaran sempat

dikuasai oleh selir Gaozong yang bernama Wu Zetian. Atas

nama Gaozong, Wu Zetian mengangkat Zhongzong dan

Ruizong sebagai kaisar boneka. Setelah itu Wu Zetian

mengangkat dirinya sendiri menjadi Kaisar dan dinastinya

disebut Zhou. Namun karena pemerintahannya tidak didukung

oleh kebijakan yang baik, Wu pun kemudian turun tahta.

Kaisar Tang selanjutnya, Xuanzong (712 - 756), kembali

menghidupkan kebudayaan Tang. Namun akhirnya dinasti ini

benar-benar runtuh setelah An Lushan melakukan

pemberontakan pada masa pemerintahan dua kaisar, yakni

Suzong (756 - 762) dan Daizong (762 - 779).

Kelemahan ini dimanfaarkan Tibet yang mulai menyerang sejak

tahun 777. Satu yang terkuat dan menghancurkan Tang adalah

Zhu Wen, seorang gubernur yang berhasil membunuh Kaisar

Zhaozong (888 - 904). Ia mengangkat anaknya yang

kesembilan, Aidi (904 - 907) sebagai kaisar boneka, sebelum ia

sendiri naik menjadi kaisar dan memproklamasikan Dinasti

Liang.

Jaman Lima Dinasti dan Sepuluh Negara

Selama periode berikutnya, Cina kembali mengalami

perpecahan dan kekacauan. Lima dinasti secara berturut-turut

berkuasa di utara: Liang Akhir (907 - 923), Tang Akhir (923 -

936), Jin Akhir (936 - 946), Han Akhir (947 - 951), dan Zhou

Akhir (951 - 960), sementara itu di selatan terdapat sepuluh

kerajaan (902 - 979).

8 Korea dan Jepang mulai menggunakan karakter Han sebagai bahasa tulis mereka. Feodalisme Korea dan Jepang juga mencontoh sistem kekaisaran Tang. Di selatan, pengaruhnya begitu kuat sehingga mereka tidak lagi menganggap diri sebagai Han, melainkan sebagai Tang.

Page 10: Sejarah Dinasti Cina

Dinasti Song (Sung)

Seorang jenderal dari Dinasti Zhou Akhir, Zhao Kuangyin,

berhasil mempersatukan Cina dan mendirikan Dinasti Song.

Gelarnya adalah Song Taizu (960 - 976). Sejarah menceritakan

jika ia telah dipaksa para prajuritnya untuk mengenakan jubah

kekaisaran serta menjadi penguasa baru. Setelah menjadi kaisar,

karena merasa khawatir para anak buahnya memberontak

terhadap dirinya, ia kemudian membujuk mereka agar

mengundurkan diri secara sukarela. Iapun berhasil

menghapuskan kekuasaan para gubernur militer setempat,

sehingga politik menjadi lebih stabil.

Dinasti ini terbagi menjadi dua, yakni Song Utara (960 - 1126)

dan Song Selatan (1126 - 1279).

Dinasti Song membawa pada Cina apa yang disebut sebagai

revolusi perdagangan. Salah satunya adalah memperkenalkan

uang kertas, yang digunakan dalam perdagangan (pada masa ini

uang kertas pertama kali diberlakukan, menggantikan logam dan

dicetak di Chengdu, Sichuan, tahun 1024). Kota berkembang

sangat cepat, ke arah yang lebih besar seperti keadaan yang juga

sedang terjadi di Eropa pada saat yang sama.

Revolusi perdagangan meluas ke daerah luar kota dimana teknik

pertanian diperkenalkan. Sementara keberhasilan lainnya adalah

pembuatan jam bertenaga air pada tahun 1090 di Kaifeng, serta

penemuan teknik mencetak 500 tahun sebelum Gutenberg.

Konsep Neo-Konfusianisme mulai berkembang (Lih. Pengantar

Penerbit Sufi dari Cina, 2003: xix).

Dinasti Liao dan Jin

916 --- 1125 dan 1115 --- 1234

Pada saat yang bersamaan dengan Dinasti Song, di Utara

berdirilah Kerajaan Liao dan Jin yang berasal dari suku semi

nomadik Manchuria. Karena merasa terancam oleh Liao maka

Song kemudian bersekutu dengan Suku Jin (Jurchen) untuk

mengalahkan Liao. Namun akhirnya Song benar-benar

dikalahkan Jin, setelah kedunya berhasil menaklukan Liao.

Tahun 1127 Jin menyerbu dan menaklukkan Kaifeng, ibu kota

Dinasti Song Utara. Mereka juga berhasil menawan Kaisar

Huizong serta Qinzong dan akhirnya mengakhiri

kepemerintahan Song Utara.

Mengenai Song Selatan, pemerintahan berhasil diselamatkan

Zhao Gou. Ia memindahkan ibu kota ke Hangzhou di selatan

setelah Kaifeng jatuh ke Bangsa Jin. Gelarnya adalah Gaozong

Page 11: Sejarah Dinasti Cina

(1127 - 1162). Untuk menyelamatkan Song Selatan dari tekanan

Jin, Zhao Gou menjadi daerah bawahan Jin. Untuk itu ia harus

memberi upeti 500.000 unit sutra dan perak. Xiaozong (1163 -

1190) pengganti Gaozong tampaknya berhasil membawa Cina

memasuki masa arung samudera.9 Penemuan kompas (1119)

nampaknya telah mendorong semangat berlayar itu.

Sayangnya prestasi itu dibarengi dengan naiknya kekuatan

Mongol di utara yang pada gilirannya kemudian berhasil

menjatuhkan dinasti ini.10

Dinasti Yuan (Mongol)

1271 --- 1368

Ekspansi yang paling menakutkan dan tidak diakui sebagai

bagian dari “Pax Sinica”.

Dinasti ini menundukkan Jin dan Song Selatan. Peperangan

dengan Song Selatan adalah pertempuran pertama dengan

senjata api. Selepas pitu dinasti ini dikenal dengan sebuatan

“Pax Mongolica”. Pada masa ini Marco Polo membuat banyak

catatan sebagai utusan – duta Khan dan sempat tinggal beberapa

waktu lamanya.

Genghis Khan merebut Beijing (bukan Ibukota Cina) tahun

1215. Untuk beberapa dekade secara administratif pemerintahan

diserahkan pada dinasti Song. Selama waktu itu perluasan

wilayah terus dilaksanakan. Cucu Genghis Khan, Kublai Khan

akhirnya menaklukkan Cina di tahun 1279, termasuk kerajaan

Yunnan Thai di Nanchao. Meskipun Kublai Khan menaklukan

Cina di tahun 1279, Dinasti Yuan didirikan Kublai Khan tahun

1271 sampai 1368. Dibawah kekuasaannya, Kublai Khan

memperluas daerah jajahan ke wilayah barat, tepatnya sampai

ke Moskow dan Baghdad.

9 Ilmu navigasi dan pembuatan kapal mencapai puncaknya. Kapasitas kapal Cina saat itu berkisar antara 200 - 600 ton. Salah satu kapal Song yang ditemukan kembali, panjangnya mencapai 40 m dan lebarnya kurang lebih 10 m. 10 Awalnya Mongol adalah taklukan Jin, tapi akhirnya mereka berhasil mendirikan kerajaan sendiri. Genghis Khan membawa Mongol merebut Xianyang, yang menjadi benteng pertahanan utama Song. Hal itu terjadi pada masa Duzong (1265 - 1274) selanjutnya pengganti Duzong: Gongzong (1275), Duanzong (1276 - 1278), dan Bingdi (1279), menghabiskan hidup mereka dalam pelarian dan kejaran pasukan Mongol. Pada tahun 1279, sisa dinasti Song berlari hingga menuju laut. Namun pasukan Mongol berhasil mengepung mereka dan ketika dirasa tidak lagi ada harapan, salah satu menteri yang mengiringi keluarga tersebut, Lo Shiufa, memeluk Bingdi, keduanya menceburkan diri ke laut.

Page 12: Sejarah Dinasti Cina

Pada masa-masa penaklukan, Islam Cina berkembang cukup

pesat. Ini karena tentara Mongol terdiri dari berbagai kalangan

suku, diantaranya adalah beberapa kelompok Muslim yang

kemudian berhasil membangun diri menjadi komunitas yang

solid. Penempatan para prajurit diseluruh kawasan Cina rupa-

rupanya mendukung persebaran tersebut. Kelompok ini secara

sosial berada di bawah bangsa Mongol namun demikian berada

di atas Han dan hal tersebut memang dengan sengaja dibuat.

Keuntungan penyekatan sekaligus pemberian tempat kepada

kelompok ini adalah untuk membatasi aktifitas kaum Han dan

upaya menahan pemberontakan mereka.

Mongol menyusun pemerintahan Cina dengan cara

memiliterisasikannya. Banyak keputusan penting dibuat

menggunakan asas kebudayaan Cina sehingga tidak dapat

dibedakan dengan Cina sebenarnya, kecuali bahwa pada waktu

itu seluruh Orang Cina wajib membayar pajak sementara

sisanya, dibebaskan.

Peristiwa terpenting pada jaman ini antara lain pembangunan

perpanjangan terusan yang telah dibangun oleh Kaisar Sui

Yangdi, untuk memudahkan pengiriman gandum dari selatan ke

ibu kota mereka dan upaya penyerangan ke Jawa dan Jepang.11

Kubilai Khan digantikan oleh cucunya Temur Oljeitu (1294 -

1307). Perjanjian dengan Jepang ditandatangani pada masa itu.

Setelah digantikan Toghon Temur (1333 - 1368), bencana alam

seperti banjir dan wabah penyakit sampar turut melemahkan

keadaan. Pemberontakan terjadi di mana-mana dan yang terkuat

adalah Zhu Yuanzhang. Ia berhasil merebut Dadu, ibu kota

Dinasti Yuan tahun 1368 dan berakhirlah sejarah Dinasti Yuan.

Dinasti Ming

1368 --- 1644

Setelah mengusir Mongol, Zhu Yuanzhang menobatkan dirinya

sebagai kaisar dengan gelar Ming Daizhu (1368 - 1398). Cina

di bawah Dinasti Ming awal tidak terpencil. Perdagangan luar

negeri dan hubungan-hubungan dengan bagian-bagian lain di

dunia, khususnya dengan Jepang bertambah. Pedagang-

pedagang Cina juga menjelajah kesemua Lautan Hindi dan tiba

11 Waktu itu seluruh armadan tenggelam di laut Jepang karena dihantam taifun yang tiap tahun menerpa Jepang pada bulan Juli.

Page 13: Sejarah Dinasti Cina

di Afrika Timur dengan pelayaran Zheng He, yang berada di

bawah mandat Kaisar Yong Le.12

Sistem pemerintahan Ganda didirikan, dengan Beijing dibagian

utara dan Nanjing dibagian selatan. Bandar-bandar di kota itu

mendorong pertumbuhan industri swasta, khususnya industri

skala kecil seperti kertas, sutera, kapas, dan porselin. Dengan

demikian banyak pusat bandar yang agak kecil dengan pasar-

pasar berdiri di seluruh negara. Namun berbanding terbalik

dengan dinasti Song dan Yuan, Ming di bawah Zhu Yuanzhang

atau (Hong-wu) tampaknya lebih tertarik mengembangkan

sektor pertanian daripada perdagangan (potensi Cina selatan

dikelola, akibatnya berbagai jenis tanaman baru berkembang

meluas dan industri-industri seperti porselen dan tekstil

berkembang maju).

Kepemilikan tanah segera direstrukturisasi. Kepemilikan pribadi

dilarang. Ladang besar dirampas kerajaan dan kemudian

disewakan. Karena sistem tersebut, setelah Yong Le tiada,

banyak petani memiliki tanah pertanian sendiri dan hal tersebut

rupanya membuka jalan untuk menghapuskan kemiskinan

karena perang terus menerus yang terjadi pada masa

sebelumnya. Selain itu penempatan pedagang dan para tukang di

bawah undang-undang anti-swasta membuat sektor niaga Cina

benar-benar merosot. Pada masa ini pula setelah jumlah

penduduk menyusut selama periode pemerintahan Mongol,

pertambahan segera terjadi dan pembagian kerja menjadi lebih

rumit.

12 Yongle digantikan oleh putera tertuanya Hongxi (1425), yang hanya memerintah setahun, namun ia memiliki rasa ketertarikan pada astronomi. Ia telah berhasil mengenali bintik matahari, jauh sebelum bangsa Barat mengenalnya. Kaisar Dinasti Ming yang terkenal berikutnya adalah Wanli (1573 - 1620). 13 Walau demikian keruntuhan Dinasti ini kelak dianggap menyebabkan komunitas Islam Cina menderita baik dari segi politik atau sosial. Dinasti selanjutnya, Manchu disebut-sebut telah bersikap tidak adil dan melakukan penindasan terhadap Islam. Antara lain dengan melarang orang Islam menunaikan Haji, melarang orang Islam membangun Masjid serta melarang para ulama luar memasuki negara China .Selain itu, Dinasti Manchu juga melaksanakan dasar 'pecah dan perintah'. Mereka sentiasa berlaku tidak adil dengan memihak kepada orang Cina bukan Islam ketika berlaku pertelingkahan antara orang Islam dan bukan Islam. Inilah yang mengakibatkan kebangkitan orang Islam menentang kerajaan Dinasti Manchu (http://suarajumaat.kym.edu.my/ suarajumaat/sanasini.html). 14 Kaisar Dinasti Ming terakhir adalah Chongzhen (1628 - 1644), pada jamannya terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Li Zicheng. Ia berhasil merebut Beijing, ibukota Dinasti Ming pada Bulan April 1644, menyatakan dirinya sebagai kaisar dan mendirikan Dinasti Xun. Kaisar Chongzhen bunuh diri dengan cara menggantung diri dan pada saat yang sama dengan kematiannya, berakhir pulalah Dinasti Ming. Jenderal Wu Sangui yang ditugaskan menjaga perbatasan masih setia pada Dinasti Ming, maka ia meminta tolong Bangsa Manchu yang saat itu dipimpin Shunzhi (1644 - 1661) untuk mengusir Li Zicheng. Tetapi ternyata setelah Li berhasil diusir, Bangsa Manchu tidak bersedia meninggalkan Tiongkok, sehingga dengan demikian berawalah kekuasaan Dinasti Qing di Tiongkok.

Page 14: Sejarah Dinasti Cina

Intelektual neo-Konfusianisme mulai mendapat tempat dan

menjadi semakin popular. Berkait dengan Muslim Cina, Ming

tampaknya dualis. Disatu sisi mereka mendukung pembangunan

Masjid-masjid tetapi di lain sisi Ming memberi batasan kepada

para Hui-hui yang merupakan majoritas Muslim Cina.13

Dinasti Ming adalah sebuah kerajaan pusat yang kukuh. Peran

raja cenderung autokratik dan rupanya hal ini modal penyatuan

sekaligus penghalang kerajaan untuk menyesuaikan diri dengan

perkembangan yang ada. Menjelang akhir Dinasti Ming, Bangsa

Manchu di utara menjadi bertambah kuat. Pemimpin mereka

Nurhachi beserta puteranya Aberhai pada awal abad ketujuh

belas berhasil merebut Liaoning dari tangan Dinasti Ming.

Setelah merasa kuat mereka mendirikan dinasti sendiri yang

diberi nama Qing (1626).14

Peninggalan arsitektur dinasti ini yang masih dapat ditengok

hingga hari kini adalah Istana Kota Terlarang di Beijing dan

penyelesaian Tembok Besar Cina.

Dinasti Qing / Manchu

1644 --- 1911

Kebijakan pintu tertutup.

Qing sama dengan Yuan merupakan dinasti bangsa asing di

Cina, karena mereka ini adalah Kaum Manchu alias para

Jurchen dan Shunzhi adalah kaisar pertamanya. Walaupun

mereka penakluk asing tetapi mereka mengamalkan

Konfusianisme, norma kerajaan Cina tradisional dan akhirnya

memerintah dengan gaya dinasti asli. Namun demikian untuk

memperkuat posisinya, dinasti ini mewajibkan para Han untuk

menerapkan adat Manchu. Misalkan, pakaian Cina tradisional

(Hanfu) diganti dengan Qipao (pakaian laskar panji-panji) dan

Tangzhuang yang biasanya dianggap sebagai pakaian tradisional

Cina hari ini sebenarnya merupakan pakaian gaya Manchu.

Selain itu potongan rambut tocang (menggunting semua rambut

bagian depan kepala dan menjadikan rambut di bagian belakang

kepala sebagai kucir panjang) diberlakukan oleh pada semua

warga Han. Siapa yang tidak mematuhi undang-undang tersebut

mendapat hukuman mati. Dan Maharaja Kangxi sempat

menitahkan penciptaan sebuah kamus askara Cina yang paling

lengkap ketika itu. Di bawah Maharaja Qianlong, penyusunan

sebuah katalog tentang karya-karya kebudayaan Cina dilakukan.

Pada paruh abad kemudian, Manchu mengukuhkan kuasanya di

kawasan yang awalnya dikuasai oleh Ming, termasuk Yunnan.

Mereka juga memperluas lingkungan pengaruhnya ke Xinjiang,

Page 15: Sejarah Dinasti Cina

Tibet, dan Mongol. Memasuki abad-19, kekuasaan Qing

merosot. Cina mengalami sengketa sosial besar-besaran,

ekonomi tidak berkembang, dan mulai merambat masuknya

pengaruh Barat.

Saat itu Inggris berhasrat untuk membuka hubungan dengan

Cina, namun ketika utusan Inggris datang menyampaikan

maksudnya, Kaisar Qianlong (1736 - 1795) menolak upaya

kerjasama itu. Seluruh barang persembahan Inggris hanya

diandaikan sebagai upeti saja. Hingga pada suatu hari Cina tidak

dapat menolak sistem barter yang dibuat Inggris. Kerjasama itu

adalah tukar sutra dan teh Cina kepada Inggris yang dibayar

dengan candu asal India. Jumlah pemadat Cina kemudian terus

bertambah, tahun 1830-an jumlah itu mencapai 10 juta jiwa,

hingga Cina akhirnya harus mengimpor candu dari Inggris.

Dalam kurun waktu 40 tahun impor candu membengkak dari

1000 kotak menjadi 40.000 kotak. Meningkatnya pecandu jelas

melemahkan negara, yakni melemahnya sumber daya manusia

serta mengalirnya kekayaan ke barat.

Kaisar Daoguang (1821 - 1850) akhirnya memutuskan untuk

mengeluarkan surat perintah pada Lin Zexu (1785 - 1850) untuk

menekan perdagangan candu. Lin kemudian menyita dan

membakar seluruh candu milik Inggris. Walau demikian Cina

juga memberi ganti rugi berupa uang perak 10 tael serta teh 1

bal untuk setiap peti candu (sebelum tindakan keras ini

dilakukan Lin telah sempat menulis surat kepada Ratu Inggris

dan mohon untuk menghentikan kegiatan perdagangan candu

via EIC atau East India Company). Inggris meradang dan

menyatakan perang kepada Cina dan terjadilah Perang Candu

(1840 - 1842).

Perang ini diakhiri dengan kekalahan Cina, karena persenjataan

barat yang lebih canggih15 dan makin melemahnya kekuatan

Qing (pada periode sebelum Perang Candu hingga saat yang

sama, dinasti ini banyak menghadapi perlawanan dari dalam,

terutama ketika Qianlong digantikan oleh putera kelimanya

Jiaqing (1796 - 1820) berkembang perasaan anti Manchu yang

mendorong timbulnya berbagai perkumpulan rahasia untuk

menggulingkan Dinasti Qing, seperti misal perkumpulan Teratai

Putih). Di samping itu, pada masa sebelumnya pun Rakyat Cina

masih lagi tidak menerima kekalahan dari Inggris yang

menyebabkan mereka harus menyerahkan Hongkong kepada

Inggris (1842). Inggris bersama sekutu-sekutunya termasuk

15 Penggunaan serbuk mesiu yang meluas pada masa Song dan Ming sempat dilarang oleh Dinasti Qing tak lama setelah mereka mengambil alih Cina.

Page 16: Sejarah Dinasti Cina

Amerika Serikat yang berhasil mengalahkan Cina akhirnya

berhasil memperoleh hak istimewa perdagangan. Cina

mengalami kerugian besar akibat perang candu ini karena ia

harus membayar ganti rugi biaya perang. Ekonomi kacau

(terutama karena banyaknya aliran dana keluar dalam

perdagangan candu). Huru-hara menjadi fenomena sehari-hari

dan makin meningkat karena dinasti ini tidak mengambil

tindakan yang cukup untuk menangani masalah. Selain itu

perasaan dihinakan hampir menjadi gejala umum setelah selama

beratus abad Orang Cina menikmati hegemoninya di Asia

maupun Dunia.

Sebagai contoh adalah Pemberontakan Taiping Tianguo (1850 -

1864) gerakan agama kuasi-Kristian yang terjadi pada masa

pemerintahan Kaisar Xianfeng (1851 - 1861) ini dipimpin oleh

Hong Xiuquan "Raja dari Syurga".16 Setelah menghabiskan

waktu 14 tahun, akhirnya kekuatan ini berhasil ditumpas pada

pertempuran ketiga di Nanking, 1864. Pertempuran ini

menewaskan hampir 20-50 juta jiwa penduduk. Kekuasaan

beralih cepat, Cixi menggantikan Guangxu yang telah

dituduhnya memiliki depresi mental (ada dugaan kematian

Guangxupun akibat racun yang diberikan Cixi). Cixi

memerintah dengan gaya konservatif dan mementahkan gerakan

reformis, termasuk pada Perang Boxer.17

Resah dengan keadaan tersebut, kelompok tentara mengadakan

pemberontakan yang dikenal dengan nama Pemberontakan

Wuchang. Pemberontakan terjadi pada 10 Oktober 1911 di

Wuhan. Kerajaan sementara Republik Cina dibentuk di Nanjing

pada 12 Maret 1912 dan menetapkan Sun Yat Sen sebagai

Presiden. Tetapi kedudukan itu diserahkan Sun Yat Sen pada

Yuan Shikai, ketua Tentera Baru serta Perdana Menteri kerajaan

Qing, satu keputusan yang kemudian disesali Sun.

Rupanya hal tersebut merupakan bagian dari perjanjian tentang

penurunan takhta Qing. Pada tahun berikut, Yuan Shikai

membubarkan dewan-dewan perundangan negara serta provinsi

dan pada tahun 1915, mengangkat diri sebagai raja. Sudah pasti

hal ini ditentang oleh kaum republiken. Yuanpun turun takhta

setelah menghadapi kemungkinan pemberontakan dan

meninggal tak lama kemudian (1916). Sejak itu Cina dipimpin

16 Awalnya Barat bersimpati pada pemberontakan ini, namun setelah mengetahui bahwa Hong mempunyai doktrin yang agak "miring", dengan menyatakan diri sebagai adik Yesus Kristus, maka bangsa Baratpun berbalik mendukung Dinasti Qing. Pemberontakan ini pada akhirnya berhasil dipadamkan dengan bantuan barat sehingga menunjukkan makin bergantungnya Tiongkok pada barat. 17 Mereka ini adalah kaum reformis anti imperialis konservatif yang mencoba memulihkan Cina kepada kejayaan lama.

Page 17: Sejarah Dinasti Cina

oleh kerajaan campuran yang terdiri dari ketua tentara provinsi

yang berubah-ubah.

Namun akhirnya, dengan bantuan Soviet, Sun Yat Sen kembali

menyatukan Cina. masa kekaisaran yang telah berdiri lebih dari

5000 tahunpun runtuh. Berturut-turut Cina mengalami masa

kepemimpinan Chiang Kai-shek yang kemudian dilanjutkan

Mao Zedong (Mao Tse-tung).

Walau sejarah dinasti ini bergitu ‘kacau’ beberapa kalangan

tetap berpendapat bahwasanya jaman ini bidang perekonomian

mencapai puncak keemasannya, yakni pada jaman Kang-Yong-

Qian (singkatan dari tiga kekaisaran: Kangxi, Yongzheng dan

Qianlong). Kangxi meletakkan dasar stabilitas politik,

Yongzheng mereformasi sistem administrasi pemerintahan dan

paling anti korupsi dan Qianlong meneruskan kebijakan

Yongzheng membawa Tiongkok berjaya selama 60 tahun.

Sinolog I Wibowo (2004: 26) mengatakan bahwa sepanjang rentang tersebut Cina telah

mengalami empat kali proses ‘globalisasi’. Pertama adalah pada masa awal masehi ketika Cina

membangun relasi dagang dengan kekaisaran Roma, khususnya melalui jalur perdagangan sutera,

yang kemudian diikuti dengan masuknya agama Budha.

Globalisasi kedua terjadi ketika masa Dinasti Ming (1368-1644), yakni ketika Cina

berhubungan dengan bangsa Barat. Hal ini terutama ditandai dengan masuknya misionaris Jesuit ke

daratan Cina. Selain menyebarkan agama, persinggungan dengan tehnologi, seni dan berbagai ilmu

menjadi puncak perkenalan Cina dengan konsep ‘dunia’. Kedekatan ini terus berlanjut hingga awal

kepemimpinan Qing (1644-1911) namun terpenggal oleh kebijakan pintu tertutup yang

diberlakukan oleh Kaisar Kingxi. Para misionaris menghadapi tuduhan bahwa mereka telah

menghina Kaisar dan kebudayaan Cina. Hampir 100 tahun Cina hanya dapat ‘dikunjungi’ melalui

Canton (Guangzhou).

Perang Candu (1840) menjadi titik bagi globalisasi ketiga. Pada periode ini Inggris berhasil

memaksa Cina untuk menandatangani serangkaian perjanjian yang menandai dibukanya perbagai

pelabuhan dan kota-kota di Cina. Masa itu adalah masa gelap kekaisaran Cina karena mereka

merasa dihina dan direndahkan. Konflik antar golongan memuncak hingga masa-masa pasca

Perang Dunia II. Kepercayaan kepada Kaisar berkurang dan puncaknya adalah tumbangnya

Kekaisaran Cina digantikan oleh sistem konstitusi republik yang modern. Secara ideologis mereka

meninggalkan “Da Tong” atau harmoni agung dan memilih konsep masyarakat tanpa kelas–

Komunisme (Partai Komunis Cina didirikan tahun 1921). Sun Yat Sen pun menjadi Presiden

pertama.

Dan akhirnya berkuasanya Partai Komunis Cina (1949) menandai proses globalisasi

keempat. Kemenangan kaum Bolshevik, 1917 di Rusia merangsang semangat Mao Zedong dan

kaum intelektual Cina untuk mengalahkan Barat dengan ‘cara’ Barat pula.

Page 18: Sejarah Dinasti Cina

Pada masa ini Cina membongkar struktur hirarkis tradisional dan menggantinya dengan

monoculture a la Marxisme/Komunisme. Kata sosialis dan revolusioner menjadi panji yang

melegitimasi pengerusakan segala sesuatu yang berbau tradisi dan dianggap reaksioner. Semua itu

diberlakukan bukan saja pada manusia tapi juga pada bidang kebudayaan: bangunan, makanan,

pakaian, bacaan, dan lainnya. Klimaks dari situasi ini adalah “Revolusi Kebudayaan“, tahun 1966.

Rupanya Cina berusaha mendekonstruksi seluruh masa lalunya yang berumur ribuan tahun.

Mereka menghancurkan tradisi dan menggantikannya dengan ideologi yang berakar dari Eropa

Barat—walau ideologi itu sendiri tidak pernah muncul di Eropa—dan hanya menyisakan satu

elemen saja, yakni bahasa. Deng Xiaoping yang kemudian menggantikan Zedong akhirnya

mempercepat sekian laju yang telah terbangun. Gaige, Kaifang (reformasi) dan membuka diri

menjadi slogan utama yang mendorong Cina untuk merangkul neoliberalisme. Deng Xiaoping juga

berhasil membawa Cina keluar dari krisis pasca pembantaian Tiananmen, 4 Juni 1989 dan

menganjurkan “Perjalanan ke Selatan” untuk meneruskan perjalanan globalisasi mereka. Sejak

saat itulah Cina melesat dan terus ‘bersatu’ (integrated) dengan dunia.

(bahan ini adalah bagian dari telaah atas

“Politik Identitas Jawa-Cina: Kajian Atas Ungkapan Tradisional ‘Jawa Safar Cina Sajadah’ Yang Terdapat Pada Tradisi Lisan Jawa”, FISIP, Univ. Atma Jaya Yogyakarta, 2008)