Sejarah dan fakta terompet, petasan, kembang api merayakan tahun baru

5
28/12/13 Sejarah dan Fakta : Terompet, Petasan, Kembang Api Merayakan Tahun Baru - Daulah Islam daulahislam.com/unique/sejarah-unique/sejarah-dan-fakta-terompet-petasan-kembang-api-merayakan-tahun-baru.html#.Ur4h804ky_w.facebook 1/5 Sejarah dan Fakta : Terompet, Petasan, Kembang Api Merayakan Tahun Baru Daulahislam.com : Memasuki pergantian tahun 2013 menuju 2014 yang merupakan hari libur nasional, Kebiasaan sebagian ummat Islam ikut-ikutan merayakan Tahun baru dan aksi meniup terompet, menyalakan petasan dan kembang api, konvoi di jalanan, membakar ikan, jagung dan jenis makanan lainnya yang dikhususkaan untuk memperingati pergantian tahun, mengadakan pertunjukan musik dll. Naudzubillah.. Tahukah anda bahwa Tradisi meniup terompet ini pada mulanya merupakan cara orang-orang kuno untuk mengusir setan. Orang-orang Yahudi dahulu melakukan hal itu sebagai kegiatan ritual yang dimaknai sebagai gambaran ketika Tuhan menghancurkan dunia. Mereka melakukan ritual meniup terompet ini pada waktu perayaan tahun baru Yahudi, Rosh Hashanah, yang berarti “Hari Raya Terompet” pada tahun baru Taurat. Bentuk terompet yang melengkung melambangkan tanduk domba yang dikorbankan dalam peristiwa pengorbanan Isaac (Nabi Ishaq dalam tradisi Muslim). Hal ini sangat berbeda dengan ajaran Islam yang menetapkan bahwa Nabi Ismail-lah, saudara Nabi Ishaq, yang diminta Allah untuk dikorbankan.

Transcript of Sejarah dan fakta terompet, petasan, kembang api merayakan tahun baru

Page 1: Sejarah dan fakta   terompet, petasan, kembang api merayakan tahun baru

28/12/13 Sejarah dan Fakta : Terompet, Petasan, Kembang Api Merayakan Tahun Baru - Daulah Islam

daulahislam.com/unique/sejarah-unique/sejarah-dan-fakta-terompet-petasan-kembang-api-merayakan-tahun-baru.html#.Ur4h804ky_w.facebook 1/5

Sejarah dan Fakta : Terompet, Petasan,

Kembang Api Merayakan Tahun Baru

Daulahislam.com : Memasuki pergantian tahun 2013 menuju 2014 yang merupakan hari libur nasional,

Kebiasaan sebagian ummat Islam ikut-ikutan merayakan Tahun baru dan aksi meniup terompet,

menyalakan petasan dan kembang api, konvoi di jalanan, membakar ikan, jagung dan jenis makanan

lainnya yang dikhususkaan untuk memperingati pergantian tahun, mengadakan pertunjukan musik dll.

Naudzubillah..

Tahukah anda bahwa Tradisi meniup terompet ini pada mulanya merupakan cara orang-orang kuno untuk

mengusir setan. Orang-orang Yahudi dahulu melakukan hal itu sebagai kegiatan ritual yang dimaknai

sebagai gambaran ketika Tuhan menghancurkan dunia. Mereka melakukan ritual meniup terompet ini pada

waktu perayaan tahun baru Yahudi, Rosh Hashanah, yang berarti “Hari Raya Terompet” pada tahun baru

Taurat.

Bentuk terompet yang melengkung melambangkan tanduk domba yang dikorbankan dalam peristiwa

pengorbanan Isaac (Nabi Ishaq dalam tradisi Muslim). Hal ini sangat berbeda dengan ajaran Islam yang

menetapkan bahwa Nabi Ismail-lah, saudara Nabi Ishaq, yang diminta Allah untuk dikorbankan.

Page 2: Sejarah dan fakta   terompet, petasan, kembang api merayakan tahun baru

28/12/13 Sejarah dan Fakta : Terompet, Petasan, Kembang Api Merayakan Tahun Baru - Daulah Islam

daulahislam.com/unique/sejarah-unique/sejarah-dan-fakta-terompet-petasan-kembang-api-merayakan-tahun-baru.html#.Ur4h804ky_w.facebook 2/5

Bunyi terompet yang bersahut-sahutan biasanya belum lengkap

jika tidak diikuti dengan pesta petasan dan kembang api.

Sebagaimana membunyikan trompet, tradisi ini merupakan ritual

untuk mengusir setan di dalam tradisi bangsa Cina. Selain itu,

petasan juga dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan.

Perayaan Tahun Baru Masehi

Menurut Wikipedia, perayaan tahun baru Masehi adalah :

“The Romans dedicated New Year’s Day to Janus, the god of gates, doors, and beginnings for whom the

first month of the year (January) is also named. After Julius Caesar reformed the calendar in 46 BC and

was subsequently murdered, the Roman Senate voted to deify him on the 1st January 42 BC [1] in honor of

his life and his institution of the new rationalized calendar [2]. The month originally owes its name to the

deity Janus, who had two faces, one looking forward and the other looking backward. This suggests that

New Year’s celebrations are founded on pagan traditions.”

[1] Warrior, Valerie M. (2006). Roman Religion. Cambridge University Press. p. 110. ISBN 0-521-82511-3

[2] Courtney, G. Et tu Judas, then fall Jesus (iUniverse, Inc 1992), p. 50.

Terjemahannya adalah :

“Orang-orang Romawi mendedikasikan hari perayaan

Tahun Baru kepada Janus, dia adalah dewa segala

pintu gerbang, pintu-pintu dan permulaan waktu yang

mana namanya juga adalah nama dari bulan pertama

dalam setahun, Januari. Setelah Julius Caesar

menyusun sistem kalendar (Masehi) pada 46 BC dan

ia dibunuh setelah itu, anggota Senat Romawi

memutuskan untuk meresmikannya pada 1 Januari 42

BC untuk mengenang hidup Julius Caesar dan

menghormati penyusunannya terhadap sistem

kalender baru yang rasional. Bulan pertama

didedikasikan pada nama dewa Janus yang

mempunyai 2 wajah, 1 menghadap ke depan

(mengindikasikan masa depan, pent) dan 1 menghadap ke belakang (mengindikasikan masa lalu, pent). Ini

mengindikasikan perayaan Tahun Baru didirikan atas dasar kepercayaan pagan.”

Nama Dewa Janus tidaklah asing dalam kesusasteraan paganisme. Ia adalah sembahan kaum penyembah

syaitan sejak zaman Yunani kuno. Sejarah pemuliharaan budaya penyembah syaitan ini pun sudah ada

semenjak zaman Hermaic (3600 SM) dan dikawal oleh kumpulan paganisme Freemason. Freemason

Page 3: Sejarah dan fakta   terompet, petasan, kembang api merayakan tahun baru

28/12/13 Sejarah dan Fakta : Terompet, Petasan, Kembang Api Merayakan Tahun Baru - Daulah Islam

daulahislam.com/unique/sejarah-unique/sejarah-dan-fakta-terompet-petasan-kembang-api-merayakan-tahun-baru.html#.Ur4h804ky_w.facebook 3/5

sengaja menyuburkan budaya ini agar manusia bertauhid mampu mengalihkan perhatiannya dari agama

kearah penyembahan satanisme. Baca selengkapnya disini : Fakta dan Sejarah dibalik Tahun Baru

Masehi.

Maka jika kita melihat perayaan tahun baru, maka di

situlah kita dapat melihat nilai-nilai Yahudi di dalamnya.

Meniup trompet misalnya, terompet adalah alat ciptaan

Yahudi. Budaya meniup trompet ini merupakan budaya

masyarakat Yahudi ketika menyambut

kedatangan Rosh Hasanah atau tahun baru Taurat

yang jatuh pada bulan ketujuh atau tarikh 1 bulan Tishri

dalam kalendar Ibrani kuno.

Hal ini pun terpampang dalam Alkitab Imamat 23; 24

“Katakanlah kepada orang-orang Isra’el, begini: Dalam

bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu

harus mengadakan hari cuti penuh yang diperingati dengan meniup terompet, yakni hari pertemuan

kudus” (Imamat 23:24)

Pada malam tahun baru, masyarakat Yahudi melakukan muhasabah diri dengan tradisi meniup shofarot

sebuah alat musik jenis trompet. Bunyi Shofarot adalah sama bunyinya dengan terompet kertas yang

dibunyikan kebanyakan penyambut di malam Tahun Baru.

Sebenarnya Shofarot sendiri dikategorikan sebagai trompet. Terompet sudah ada sejak tahun 1500

sebelum Masehi. Pada awalnya, alat musik jenis ini digunakan untuk keperluan ritual agama dan juga

digunakan dalam ketentaraan ketika berperang. Kemudian terompet dijadikan sebagai alat musik pada

masa pertengahan Renaisance (perlawanan) hingga kini.

Perkara ini telah dijelaskan oleh hadits yang diriwayatkan oleh Sahabat Abdullah bin Umar -radhiyallahu

anhu- saat beliau berkata,

كان المسلمون حین قدموا المدینة یجتمعون فیتحینون الصالة لیس ینادى لھا فتكلموا یوما في ذلك فقال بعضھم اتخذوا ناقوسا مثل ناقوس النصارى وقال

بعضھم بل بوقا مثل قرن الیھود فقال عمر أوال تبعثون رجال ینادي بالصالة ، فقال رسول هللا صلى هللا علیھ وسلم یا بالل قم فناد بالصالة

“Dahulu kaum muslimin saat datang ke Madinah, mereka berkumpul seraya memperkirakan waktu sholat

yang (saat itu) belum di-adzani. Di suatu hari, mereka pun berbincang-bincang tentang hal itu. Sebagian

orang diantara mereka berkomentar, “Buat saja lonceng seperti lonceng orang-orang Nashoro”.

Sebagian lagi berkata, “Bahkan buat saja terompet seperti terompet kaum Yahudi”. Umar pun berkata,

“Mengapa kalian tak mengutus seseorang untuk memanggil (manusia) untuk sholat”. Rasulullah -

Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda, “Wahai Bilal, bangkitlah lalu panggillah (manusia) untuk sholat

admin

Page 4: Sejarah dan fakta   terompet, petasan, kembang api merayakan tahun baru

28/12/13 Sejarah dan Fakta : Terompet, Petasan, Kembang Api Merayakan Tahun Baru - Daulah Islam

daulahislam.com/unique/sejarah-unique/sejarah-dan-fakta-terompet-petasan-kembang-api-merayakan-tahun-baru.html#.Ur4h804ky_w.facebook 4/5

(adzan- )”. [HR. Al-Bukhoriy (604) dan Muslim (377)]

فعن أبي عمیر بن أنس عن عمومة لھ من األنصار قال: “اھتم النبي – صلى هللا علیھ وسلم – للصالة كیف یجمع الناس لھا؟ فقیل لھ: انصب رایة عند

حضور الصالة فإذا رأوھا آذن بعضھم بعضا، فلم یعجبھ ذلك، قال: فذكر لھ القنع یعني الشبور (ھو البوق كما في روایة البخاري) ، وقال زیاد: شبور

الیھود، فلم یعجبھ ذلك، وقال: ((ھو من أمر الیھود))، قال فذكر لھ الناقوس، فقال: ((ھو من أمر النصارى))، فانصرف عبد هللا بن زید بن عبد ربھ وھو

مھتم لھم رسول هللا – صلى هللا علیھ وسلم -، فأري األذان في منامھ

Dari Abu ‘Umair bin Anas dari bibinya yang termasuk sahabat anshar, “Nabi memikirkan bagaimana cara

mengumpulkan orang untuk shalat berjamaah. Ada beberapa orang yang memberikan usulan. Yang

pertama mengatakan, ‘Kibarkanlah bendera ketika waktu shalat tiba. Jika orang-orang melihat ada

bendera yang berkibar maka mereka akan saling memberi tahukan tibanya waktu shalat. Namun Nabi

tidak menyetujuinya. Orang kedua mengusulkan agar memakai teropet. Nabi pun tidak setuju,

beliau bersabda, ‘Membunyikan terompet adalah perilaku orang-orang Yahudi.’ Orang ketiga

mengusulkan agar memakai lonceng. Nabi berkomentar, ‘Itu adalah perilaku Nasrani.’ Setelah kejadian

tersebut, Abdullah bin Zaid bin Abdi Rabbihi pulang dalam kondisi memikirkan agar yang dipikirkan Nabi.

Dalam tidurnya, beliau diajari cara beradzan.” [ 1.HR. Abu Daud, shahih]

Al-Hafizh Ibnu Hajar -rahimahullah- berkata, “Terompet dan sangkakala sudah dikenal. Maksudnya (hadits

ini), bahwa terompet itu ditiup lalu berkumpullah mereka (orang-orang Yahudi) saat mendengar suara

terompet. Ini adalah syi’ar kaum Yahudi. Ia disebut juga dengan shofar (serunai)”. [Lihat Fathul Bari

(2/399), cet. Dar Al-Fikr]

Syaikhul Islam Abul Abbas Al-Harroniy -rahimahullah- berkata, “Tujuan kita disini bahwa Nabi -Shallallahu

alaihi wa sallam- tatkala membenci terompet Yahudi yang tertiup dengan mulut dan lonceng Nashoro

(Kristen) yang dipukul dengan tangan, maka beliau menjelaskan sebab (beliau membenci terompet) bahwa

ini (terompet Yahudi) termasuk urusan agama Yahudi, dan beliau menjelaskan sebab (beliau membenci

lonceng) bahwa ini (lonceng Nashara) termasuk urusan agama Nashara.

Berkata Sufyan Ibnu ‘Uyainah dan yang lainnya dari kalangan salaf,

ولھذا كان (2) السلف (3) سفیان بن عیینة (4) وغیره، یقولون: إن (5) من فسد من علمائنا ففیھ شبھ من الیھود! ومن فسد من عبادنا ففیھ شبھ من

النصارى

“Sungguh orang yang rusak dari kalangan ulama kita, karena penyerupaannya dengan Yahudi. Dan

orang yang rusak dari kalangan ahli ibadah kita, karena penyerupaannya dengan Nashrani.” [5 Iqtidha’

Ash-Shirathil Mustaqim 1/79 Dar A’Alamil Kutub, Beirut, cet. VII, 1419 H, tahqiq: Nashir Abdul Karim Al-‘Aql,

syamilah]

Orang nashrani dan yahudi tidak akan ridha sampai kita mengikuti mereka. AllahTa’ala berfirman,

ولن ترضى عنك الیھود وال النصارى حتى تتبع ملتھم

admin

Page 5: Sejarah dan fakta   terompet, petasan, kembang api merayakan tahun baru

28/12/13 Sejarah dan Fakta : Terompet, Petasan, Kembang Api Merayakan Tahun Baru - Daulah Islam

daulahislam.com/unique/sejarah-unique/sejarah-dan-fakta-terompet-petasan-kembang-api-merayakan-tahun-baru.html#.Ur4h804ky_w.facebook 5/5

< Previous Article

Fakta dan Sejarah dibalikPerayaan Tahun Baru Masehi

Next Article >

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama

mereka.” (Al-Baqarah: 120)

Terakhir, kami nasihatkan kepada kaum muslimin agar menjauhkan terompet-terompet Yahudi dari anak-

anak dan rumah-rumah kita setelah kita mengetahui haramnya, membenci dan meninggalkannya. Sebab,

benda itu hanyalah mengingatkan kita kepada agama dan syi’ar kekafiran mereka!!! (dp/dais)