Sejarah Berdirinya PT Riau Pos

6
Sejarah Berdirinya PT Riau Pos PEKANBARU (RP) - Sejarah berdirinya Riau Pos berawal dari sebuah pembicaraan antara Rida K Liamsi dan Dahlan Iskan yang masih sesama koresponden Majalah Tempo yang berteman dekat. Kedua jurnalis ini mulai membicarakan Riau yang tidak kunjung memiliki koran sendiri mengingat Riau kaya namun dipandang sebelah mata oleh pusat. Pada masa itu Dahlan yang sekarang juga menjabat Menteri BUMN baru saja mendirikan Jawa Pos di Jawa Timur. ‘’Riau itu seperti kekasih tak dianggap oleh pusat, pemikiran Rida, Riau tidak akan berkembang bila tidak ada media lokal yang kuat dan besar. Kala itu Riau Pos baru terbit mingguan’’ ujar Wakil Pemimpin Redaksi Riau Pos Harry B Koriun saat memaparkan awal dibentuknya Harian Riau Pos yang saat ini sudah berusia 21 tahun. Akhirnya pada 17 Januari 1991 Riau Pos berdiri. Semangat Rida dan Dahlan saat itu adalah tidak boleh ada daerah yang terisolir. Salah satu caranya adalah dengan mendirikan media yang bisa memberikan informasi dan pencerahan kepada masyarakat. Jejak dan latar sejarah pendirian Riau Pos ini disampaikan Harry saat memberikan penjelasan kepada mahasiswa AMIK Maharatu yang datang berkunjung ke Riau Pos, Senin (30/4).(h)PT. Riau Pos Intermedia atau PT. Riau Pos adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha penerbitan dengan produk andalan yang menjadi kebanggaan masyarakat Riau, Harian Pagi Riau Pos. Gold Winner IPMA 2011Diterbitkan pertama kali pada tanggal 18 Januari 1991, Riau Pos terus berjuang menguasai pasar di tengah persaingan ketat dari koran-koran yang berasal dari Sumatera Utara dan Sumatera Barat dan koran nasional dari Jakarta yang telah lebih dahulu eksis. Hingga saat ini Riau Pos telah meraih berbagai penghargaan bergengsi, terakhir adalah Gold Winner pada ajang pemilihan media terbaik se-Indonesia yang ditaja oleh Indonesia Print Media Award (IPMA) 2011. Di bawah naungan bendera Jawa Pos Group, Riau Pos akhirnya saat ini berhasil menjadi market leader untuk kawasan Sumatera Bagian Utara dengan mengembangkan sayap di lima provinsi, yakni Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Media yang tergabung dalam Riau Pos Group akhirnya menjadi penguasa pasar di provinsi masing-masing, seperti Padang Ekspres di Sumatera Barat, Batam Pos untuk Kepulauan Riau, Sumut Pos untuk Sumatera Utara dan tentu saja Riau Pos di Riau. Tanggal 17 Januari 1991, saat Perang Teluk meletus setelah Amerika Serikat melakukan Operasi Badai Gurun untuk menggempur

description

sejarah berdirinya riau pos

Transcript of Sejarah Berdirinya PT Riau Pos

Sejarah Berdirinya PT Riau PosPEKANBARU (RP) - Sejarah berdirinya Riau Pos berawal dari sebuah pembicaraan antara Rida K Liamsi dan Dahlan Iskan yang masih sesama koresponden Majalah Tempo yang berteman dekat.

Kedua jurnalis ini mulai membicarakan Riau yang tidak kunjung memiliki koran sendiri mengingat Riau kaya namun dipandang sebelah mata oleh pusat. Pada masa itu Dahlan yang sekarang juga menjabat Menteri BUMN baru saja mendirikan Jawa Pos di Jawa Timur.

Riau itu seperti kekasih tak dianggap oleh pusat, pemikiran Rida, Riau tidak akan berkembang bila tidak ada media lokal yang kuat dan besar. Kala itu Riau Pos baru terbit mingguan ujar Wakil Pemimpin Redaksi Riau Pos Harry B Koriun saat memaparkan awal dibentuknya Harian Riau Pos yang saat ini sudah berusia 21 tahun.

Akhirnya pada 17 Januari 1991 Riau Pos berdiri. Semangat Rida dan Dahlan saat itu adalah tidak boleh ada daerah yang terisolir. Salah satu caranya adalah dengan mendirikan media yang bisa memberikan informasi dan pencerahan kepada masyarakat. Jejak dan latar sejarah pendirian Riau Pos ini disampaikan Harry saat memberikan penjelasan kepada mahasiswa AMIK Maharatu yang datang berkunjung ke Riau Pos, Senin (30/4).(h)PT. Riau Pos Intermedia atau PT. Riau Pos adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha penerbitan dengan produk andalan yang menjadi kebanggaan masyarakat Riau, Harian Pagi Riau Pos.

Gold Winner IPMA 2011Diterbitkan pertama kali pada tanggal 18 Januari 1991, Riau Pos terus berjuang menguasai pasar di tengah persaingan ketat dari koran-koran yang berasal dari Sumatera Utara dan Sumatera Barat dan koran nasional dari Jakarta yang telah lebih dahulu eksis. Hingga saat ini Riau Pos telah meraih berbagai penghargaan bergengsi, terakhir adalah Gold Winner pada ajang pemilihan media terbaik se-Indonesia yang ditaja oleh Indonesia Print Media Award (IPMA) 2011.

Di bawah naungan bendera Jawa Pos Group, Riau Pos akhirnya saat ini berhasil menjadi market leader untuk kawasan Sumatera Bagian Utara dengan mengembangkan sayap di lima provinsi, yakni Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

Media yang tergabung dalam Riau Pos Group akhirnya menjadi penguasa pasar di provinsi masing-masing, seperti Padang Ekspres di Sumatera Barat, Batam Pos untuk Kepulauan Riau, Sumut Pos untuk Sumatera Utara dan tentu saja Riau Pos di Riau.

Tanggal 17 Januari 1991, saat Perang Teluk meletus setelah Amerika Serikat melakukan Operasi Badai Gurun untuk menggempur Irak yang telah menginvasi Kuwait, sejarah pers Riau ditulis dengan tinta emas.

Pada hari itulah, Riau Pos terbit sebagai sebuah harian pertama di Riau, dengan judul headline Perang Teluk Meletus.

Meski masih cetak hitam-putih dengan segala keterbatasan, baik itu peralatan maupun sumber daya manusia, namun catatan sejarah sebagai harian pertama yang terbit di tanah Lancang Kuning ini tak akan bisa dihapus sampai kapanpun.

Riau Pos telah menembus mitos bahwa tak akan lahir dan tak akan ada koran harian yang bisa terbit di Riau.

Sebelumnya, meski memiliki sumber daya alam yang besar dan menjadi salah satu provinsi terkaya di Indonesia, Riau secara ekonomi masih ketinggalan dibanding provinsi-provinsi tetangga seperti Sumatera Barat (Sumbar) atau Sumatera Utara (Sumut).

Sistem sentralisasi politik dan ekonomi yang Jawa sentris, membuat kekayaan Riau tak bisa dinikmati rakyat Riau. Inilah yang menjadi indikasi banyak orang yang tak yakin akan ada koran harian yang hidup dan berkembang di Riau.

Sudah sangat lama Riau menjadi pasar bagi koran-koran lain yang terbit dari Jakarta, Sumut maupun Sumbar yang memang memiliki sejarah lebih lama dan panjang.

Rakyat Riau hanya disuguhi berita-berita tentang Jawa, Sumbar dan Sumut, sementara berita-berita daerah Riau amat kecil porsinya, bahkan nyaris tak ada.

Namun, mitos itu berhasil dipecahkan. Riau Pos mengambil peran sangat penting bagi kemajuan Riau di kemudian hari.

Dengan susah-payah, Rida K Liamsi dan kawan-kawan jatuh-bangun menerbitkan koran. Pelan tapi pasti, media ini tumbuh dan berkembang hingga menjadi sebuah holding yang besar hingga saat ini.

Gambaran perjuangan Riau Pos mengambil peran penting dalam dunia pers Riau yang akhirnya memacu perkembangan di segala bidang di daerah ini, terlihat dari ucapan selamat ulang tahun dari Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan: Riau Pos tumbuh pesat di Pekanbaru mendahului zamannya. Selamat berulang tahun...

Dahlan Iskan tahu benar bagaimana perjuangan melahirkan dan membesarkan Riau Pos.

Dialah salah seorang motivator yang juga memberi sugesti dan optimisme kepada untuk terus berjuang agar koran ini mampu berkembang dan terus berkembang.

Dahlan tahu kondisi pers di Riau sebelum Riau Pos lahir.

Rasa pesimis yang terus hidup di hati pengelola pers di Riau, dilawan dengan kerja keras dan keyakinan bahwa tak ada yang tak mungkin.

Optimisme itulah yang terus dijaga. Hingga kini, saat usia sudah menginjak 21 tahun, Riau Pos telah tumbuh menjadi koran yang tetap dipercaya dan dicintai masyarakat dari berbagai lapisan.

Meskipun di kemudian hari banyak media harian yang tumbuh seperti cendawan di musim hujan, Riau Pos tetap mendapat tempat khusus di hati masyarakat.

Perkembangannya yang kemudian membuat anak-anak perusahaan di Sumut, Sumbar, Kepulauan Riau dan Aceh, memperlihatkan bahwa dengan usaha keras, tak ada yang tak mungkin untuk dilakukan.***

HAL-HAL YANG PERLUDIPERHATIKANDALAMPEMASARAN SURAT KABARApa sajakah yang perlu di perhatikan dalam pemasaran surat kabar?1.Integritas dengan visi dan misi yang menjadi acuan dan focus dalam memberikanberita ataupun jasa lainDalam pelaksanaannya, strategic consistency ini berawal dari visi dan misiperusahaan. Misi perusahaan diterjemahkan dalam budaya perusahaan yang berlandaskanfalsafah customer driven. Dalam budaya perusahaan tertuang nilai-nilai yang menyatukangerak anggota organisasi, sehingga secara konsisten akan membawa dampak pada kinerjaproduk dan layanannya. Produk dan jasa yang yang konsisten akan menciptakan kesantersendiri bagi stake holder.

2.Integrated marketing yang bertumpu pada driving brand valueMengemukakan tiga hal yang perlu digarisbawahi. Pertama, adalah perluasan daribrand-customer relationship menjadi brand-stake holder relationship. Kedua, sebagaiakibat dari perluasan tersebut para anggota organisasi harus secara bahu-membahumempertahankan dan mengembangkan brand equity melalui pendekatan lintas fungsional.Ketiga, sebagai konsekuensi dari pendekatan lintas fungsional tersebut harus disertaikonsistensi yang tinggi, sehingga anggota organisasi tidak melakukan berdasarinterpretasinya sendiri-sendir

.InovasiMembuat inovasi yang berkelanjutan dengan upaya menjangkau semua pangsa pasar,yaituseluruh kalangan,genre,usia,dan lapisan masyarakat.Seperti terssedianaya kolomekonomi,olahraga,kota,pendidikan,infotaiment,iklan,social,budaya,dan politikIni merupakan strategi dalam meraih pasar.7.Hight valueHigh Value Product, maka kita berbicara bagaimana memberi nilai tambah padaproduk inti berita atau informasi, apakah kemasannya, layanannya, periklanan yang gencaruntuk mengangkat image produk, dan nilai-nilai tambah yang lain. Nilai tambah itu di matapelanggan adalah kemudahan, kenyamanan, kemewahan, dan yang terpenting adalahfungsinya sebagai alat untuk mengekspresikan diri. Berdasarkan konsep produk dapatdigambarkan dengan lingkaran-lingkaran. Sebuah produk terdiri dari satu lingkaran intiyang memberikan core benefit serta empat lapisan berikutnya yang terdiri dari basicproduct, expected product, augmented product dan potential product. Lapisan pertamabersifat generik, untuk memenuhi kebutuhan dasar konsumen terhadap produk tersebut.Lapisan kedua (expected product) tidak hanya memenuhi kebutuhan (need) konsumen,tetapi keinginan (want) dan harapan konsumen. Mulai disinilah arena permainan highvalue products, dan kemudian merambah ke lapisan berikutnya (augmented product)dengan memberi nilai tambah sehingga melampaui apa yang diharapkan oleh konsumen(customer delight).Ada empat menu wajib yang biasanya melekat pada high value products, yaitu PerceivedHigh Quality, Premium Pricing Strategy, Special Service, Psychographics Segmentation.High Value Products selayaknya dipersepsikan konsumen sebagai produk yangmemiliki kualitas tinggi berita yang di sajikan. Strategi komunikasi pemasaran tidak bolehmelupakan tugasnya untuk menciptakan persepsi bahwa produknya berkualitas tinggi.Salah satu strategi yang diterapkan adalah menetapkan harga yang tinggi (Premium PricingStrategy). Konsumen belum tentu dapat menguji seberapa tinggi kualitas sebuah produk.Makin dangkal pengetahuan konsumen tentang suatu produk, makin percaya kepada idiomharga tinggi = kualitas tinggi. Semakin tinggi harganya semakin tinggi kualitasnya, semakinrendah harganya semakin rendah kualitasnya. Berkaitan dengan harga juga seringditerapkan strategy price skimming. Suatu jenis produk masuk ke pasar dengan hargatinggi kemudian semakin lama semakin rendah, dan segera digantikan oleh produk lainya10dengan harga tinggi. Biasanya diterapkan untuk produk teknologi, seperti ponsel,elektronik .High Value Product juga mempunyai karakteristik layanan khusus sebagaiaugmented products. Ada layanan siaga 24 jam yang dapat dihubungi dimana saja untukmobil mewah. Ada pula layanan khusus bagi nasabah priority banking. Ada programfrequent flyer yang mendapat prioritas tempat duduk.Karakteristik lainnya adalah pemanfaatan segmentasi psikografis yang sangat kuat,terutama berkaitan dengan gaya hidup. Gaya hidup adalah perilaku seseorang yangditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diriuntuk merefleksikan status sosialnya. Salah satu contoh segementasi geografis adalahVALS. VALS secara horisontal mengkategorikan ke dalam tiga kelompok orientasi, masing-masing yang berorientasi kepada prinsip, berorientasi kepada status, dan berorientasikepada tindakan. Orang yang berorientasi kepada prinsip mendasarkan apa yangseharusnya dilakukan, orang yang berorientasi status dibimbing oleh opini orang lain, danorientasi kepada tindakan didorong oleh aktivitas sosial maupun fisik.11BAB3 PENUTUP