Sejarah Bahasa IndonesiaFIX

7
TUGAS 1 Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Bahasa Indonesia Keilmuwan Disusun oleh : Dwisty Woro A Fastamik Norma Yucha Gelanggoro kismo A M Fadjar Arifani M Rabbani T S Umi Hidayati JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

description

bbhj

Transcript of Sejarah Bahasa IndonesiaFIX

Page 1: Sejarah Bahasa IndonesiaFIX

TUGAS 1

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah

Bahasa Indonesia Keilmuwan

Disusun oleh :

Dwisty Woro AFastamik Norma Yucha

Gelanggoro kismo AM Fadjar ArifaniM Rabbani T SUmi Hidayati

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFIFAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MALANGSeptember 2013

Sejarah Bahasa Indonesia

Page 2: Sejarah Bahasa IndonesiaFIX

Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak dari zaman dahulu

sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan

Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara sejak abad ke VII. Bukti yang

menyatakan itu ialah ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit tahun 683 M (Palembang), Talang

Tuwo tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur tahun 686 M (Bangka Barat). Prasati itu

bertuliskan huruf Pra-Nagari berbahasa Melayu Kuno. Bahasa Melayu Kuno itu tidak hanya

dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah juga ditemukan Prasasti tahun 832 M dan

di Bogor tahun 942 M yang menggunakan bahasa Melayu Kuno. 

Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada

tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah

penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pasca kemerdekaan.

Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada

saat itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu

yang dituturkan di Riau.

Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu yang pokoknya dari bahasa Melayu

Riau sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam Kongres Bahasa Indonesia I

tahun 1939 di Solo, Jawa Tengah, “jang dinamakan ‘Bahasa Indonesia’ jaitoe bahasa Melajoe

jang soenggoehpoen pokoknja berasal dari ‘Melajoe Riaoe’, akan tetapi jang soedah ditambah,

dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa itoe

laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia; pembaharoean bahasa Melajoe hingga

menjadi bahasa Indonesia itoe haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah

alam kebangsaan Indonesia”. atau sebagaimana diungkapkan dalam Kongres Bahasa Indonesia II

1954 di Medan, Sumatra Utara, “…bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju. Dasar

bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju jang disesuaikan dengan pertumbuhannja dalam

masjarakat Indonesia”.

Secara sejarah, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang

struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek

temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno.

Page 3: Sejarah Bahasa IndonesiaFIX

Secara sosiologis, bolehlah kita katakan bahwa bahasa Indonesia baru dianggap lahir atau

diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928. Dimana, Para pemuda Indonesia yang

tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi

Bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia. Secara

yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya dan

ditetapkan dalam UUD 1945 pasal 36. 

Kedudukan Bahasa Indonesia

Pada butir ketiga ikrar Sumpah Pemuda dinyatakan bahwa Kami putra dan putri Indonesia

menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Kata menjunjung mempunyai arti ‘membawa di

atas kepala’. Hal itu menunjukkan, seperti telah disinggung di depan, bahwa bahasa Indonesia

mempunyai kedudukan di atas bahasa-bahasa daerah. Dengan demikian, Sumpah Pemuda telah

menempatkan bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional yang menjadi lambang

kebulatan semangat kebangsaan Indonesia.

Pada tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara legal konstitusional dikukuhkan sebagai

bahasa negara, seperti yang tercantum dalam UUD 1945, Bab XV, Pasal 36, yang berbunyi

“Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”. Dasar hukum itu memberikan landasan yang kuat dan

resmi bagi pemakaian bahasa Indonesia, bukan saja sebagai bahasa nasional, melainkan juga

sebagai bahasa resmi kenegaraan.

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, bahasa Indonesia

mempunyai fungsi yang sangat mendasar dalam konteks berbangsa dan bernegara. Berikut

dipaparkan berbagai fungsi yang disandang oleh bahasa Indonesia sesuai dengan kedudukannya.

Fungsi Bahasa Indonesia

Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia mempunyai fungsi sebagai

berikut.

1. Sebagai lambang kebanggaan nasional. Artinya, bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai

Page 4: Sejarah Bahasa IndonesiaFIX

sosial budaya yang mendasari kebangsaan kita. Dengan bahasa itu bangsa Indonesia menyatakan

harga diri dan nilai-nilai budaya yang dijadikan sebagai pegangan hidup. Atas dasar itu pula

bahasa Indonesia dipelihara dan dikembangkan untuk memupuk rasa kebanggaan bagi

pemakainya.

2. Sebagai lambang jati diri (identitas) nasional. Artinya, bahasa Indonesia dijunjung sejajar

dengan bendera dan lambang negara Indonesia. Di dalam melaksanakan fungsi itu, bahasa

Indonesia harus mempunyai identitas sendiri sehingga bahasa itu serasi dengan lambang

kebangsaan yang lain. Hal itu dapat dicapai apabila masyarakat pemakainya membina dan

mengembangkan bahasa Indonesia.

3. Sebagai alat pemersatu bangsa. Artinya, dengan bahasa Indonesia, bangsa Indonesia yang

berbeda latar belakang sosial budaya, suku, agama, dan bahasanya, dapat dipersatukan ke dalam

satu kebangsaan Indonesia tanpa harus meninggalkan identitas kesukuan, seperti nilai-nilai sosial

budaya lokal dan bahasa daerah masing-masing suku bangsa.

 

4. Sebagai alat perhubungan antarwarga, antarbudaya, dan antardaerah. Artinya, bahasa

Indonesia merupakan sarana komunikasi yang tepat untuk menghubungkan suku-suku yang

berbeda bahasa daerahnya.

 

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai

berikut.

1. Sebagai bahasa resmi kenegaraan atau pemerintahan. Oleh karena itu, dalam situasi formal

kenegaraan (upacara kenegaraan, kunjungan kenegaraan, atau sidang kenegaraan), mutlak

digunakan bahasa Indonesia.

2. Sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan. Dengan demikian, bahasa

Indonesia secara resmi digunakan dari SD hingga perguruan tinggi. Bagi lembaga pendidikan

khusus bahasa asing diperkenankan menggunakan pengantar berbahasa asing tersebut. Demikian

pula bagi SD kelas 1 sampai dengan kelas tiga di wilayah yang masih kuat pemakai bahasa

daerahnya diperkenankan pula untuk menggunakan pengantar berbahasa daerah.

Page 5: Sejarah Bahasa IndonesiaFIX

3. Sebagai bahasa resmi dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan

perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan.

4. Sebagai bahasa resmi di dalam pembangunan kebudayaan serta pemanfaatan ilmu

pengetahuan dan teknologi modern. Sesuai dengan itu, bahasa Indonesia merupakan satu-satunya

alat yang memungkinkan dilakukannya pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional

sehingga dapat memiliki ciri-ciri atau identitas sendiri.

 

Dalam “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta

pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai

bahasa negara, bahasa Indonesia befungsi sebagai

(1) Bahasa resmi kenegaraan,

(2) Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,

(3) Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan      perencanaan

dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan

(4) Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta

teknologi modern.