Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

download Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

of 233

Transcript of Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    1/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 1

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    2/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 2

    Risalah Jibril

    Sejarah Alam Semesta &

    Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    Risalah Mawas DiriAtmonadi

    Hak Penciptaaan Hanya Milik Allah semata Distribusikan secara bebas untuk kepentingan

    Umat Islam2005-2057 adalah era tegaknya Cahaya Pemurnian

    Tauhid

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    3/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 3

    Bab 1. Alam Semesta DanKontinuum Ruang-Waktu

    Apa atau rangkaian kalimat seperti apa yang cocokdan identik dengan pengertian alam semesta atauuniverse didalamAl Quran?

    Menurut Sirajuddin Zar, Al Quran menggunakanistilah as-samaawaat wa al-ardh wa maa baynahumaa

    untuk alam semesta. Istilah ini ditemui didalambeberapa surat Al Quran seperti dalam surat Al-Maidah dan Shaad tiga kali; al-Dukhan dua kali;surat al-Hijr, Maryam, Thaahaa, al-Furqan, al-Syuara, al-Rum, al-Sajdah, al-Shaffat, al-Zukhruf,al-Ahqaf, Qaf dan al-Naba masing-masing satu kali.Menurut buku Kamus Islam Menurut Quran &Hadis karya Hussein Bahreisy yang dikutipSirajuddin Zar, istilah ini secara harfiah berartialam semesta adalah langit dan bumi dan segala isinya.

    Surat al-Maidah ayat 17 (QS 5:17), yang berbunyiDan kepunyaan Allah kerajaan langit dan bumi dan

    apa yang ada di antara keduanya merupakanpenegasan Allah bahwa Al-Masih (Nabi Isa a.s.)merupakan makhluk dan bagian dari alam semesta

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    4/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 4

    (as-samaawaat wa al-ardh wa maa baynahumaa) danseluruhnya adalah milik Allah. Ia berkuasa mutlak

    atas seluruh jagat raya, dan apa yang ada didalamnyatunduk kepada segala ketentuan-Nya. Kalaumenyimak konteks ayat tersebut maka as-samaawaat wa al-ardh wa maa baynahumaa identikdengan alam semesta, jagat raya, atau dalam BahasaInggris disebut universe.

    Demikian juga kalimat as-samaawaat wa al-ardh wamaa baynahumaa di dalam surat Maryam ayat 65(QS 19:65) yang berbunyi :

    Tuhan langit dan bumi serta apa-apa diantara keduanya(alam semesta), sebab itu sembahlah Dia dan teguhlah

    untuk menyembah-Nya

    Untuk memahami pengertian ayat tersebut, perludilihat secara utuh berdasarkan konteks ayatsebelumnya yaitu QS 19:64 yang berbunyi:

    Kepunyaan Allah apa-apa yang dihadapan kita, apa-apayang ada dibelakang kita dan apa-apa yang ada diantara

    keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa.

    Kalimat as-samaawaat wa al-ardh wa maabaynahumaa dalam surat Maryam ayat 65

    memperkuat ayat sebelumnya yang bersifat parsial,yaitu apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apayang ada di belakang kita, dan apa-apa yang ada

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    5/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 5

    diantara keduanya. Namun, kalau kita teropong daripandangan sains modern, ayat diatas

    mendefinisikan konsep ruang-waktu yang terdiridari masa lalu, masa kini, dan masa depan, suatukonsep kosmologis yang oleh Stephen Hawking,seorang fisikawan teoritis dari Inggris, diuraikanuntuk menjelaskan terjadinya alam semesta atausecara umum dewasa ini digunakan untuk

    menggambarkan berbagai fenomena alam

    [20,21]

    .

    Dari uraian ayat-ayat diatas, maka Al Quranmenegaskan bahwa as-samaawaat wa al-ardh wa maabaynahumaa identik dengan pengertian alamsemesta sebagai kontinuum ruang-waktu. Kata inimengacu kepada alam fisik dan non fisik atau alamgaib seperti alam malaikat, alam jin, alam ruh, alambarzakh, alam akhirat dan alam-alam lainnya yangtidak dapat diindera oleh manusia umumnya.Demikian kesimpulan akhir Sirajuddin Zar dalammengartikan alam semesta.

    Dengan pendekatan yang dipaparkan Sirajudin Zardan pengertian sains modern, maka sebenarnyaalam semesta yang dimaksudkan dalam Al Quran adalahsuatu kontinuum ruang-waktu yang terpahami olehmakhluk berakal pikiran yakni manusia. Sehingga

    pengertian alam semesta adalah suatu kontinum pikiran-

    ruang-waktu atau seperti disebutkan sebelumnya sebagaisuatu kontinuum kesadaran diri-ruang-waktu (KDRW).Inilah alam semesta menurut Al Quran dalam

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    6/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 6

    pengertian yang lebih fisikal maupun metafisikal,dan inilah konsep alam semesta yang saya gunakan

    selanjutnya dalam risalah ini, jadi bukan sekedarkontinuum ruang-waktu seperti dipahami selama inioleh para ilmuwan tradisional.

    Pentingnya kesadaran atas waktu sebagai bagiandari pemahaman kita tentang alam semesta

    sebenarnya tersirat dalam surat Al Ashr (Masa, QS103:1-3) .

    Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar beradadalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman danmengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya

    menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapikesabaran.(QS 103:1-3)

    Mengaitkan masa atau waktu sebagai suatukerugian dan amal saleh.. untuk menetapikesabaran sebenarnya merujuk pada aspekkesadaran diri manusia yang tentunya tidak bisa

    dipisahkan dengan waktu. Secara logis, setiap bilah waktu kita yang lewat adalah peluang kita untukhidup dan mati dan menunaikan suatu amanat dari

    Tuhan. Jadi ketika kita melepaskan kesadaran dirikita dari pentingnya waktu, maka kerugianlah yangakan kita temui karena waktu tidak bisa dapat balik

    kembali.

    Dalam ayat yang lain yaitu QS 15:71 Allah juga

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    7/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 7

    berfirman dengan menyinggung masalah waktuyang dikaitkan dengan kesadaran seseorang,

    (Allah berfirman): "Demi umurmu (Muhammad),sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalamkemabukan (kesesatan)". (QS 15:71)

    Demikian juga, dengan gaya bahasa yang lebih

    psikologis, kaitan alam semesta dan kesadaranmanusia juga ditegaskan dalam firman QS (17:60),

    Dan (ingatlah), ketika Kami wahyukankepadamu: "Sesungguhnya (ilmu) Tuhanmumeliputi segala manusia". Dan Kami tidakmenjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkankepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusiadan (begitu pula) pohon kayu yang terkutukdalam Al Qur'an. Dan Kami menakut-nakutimereka, tetapi yang demikian itu hanyalahmenambah besar kedurhakaan mereka.(QS17:60)

    Frase tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagimanusia menegaskan aspek psikologis penglihatan,cerapan inderawi, akal pikiran dan qolbu kita kitaketika memahami alam semesta atau dunia yang

    sebenarnya seperti sebuah mimpi. Dengandemikian, dalam memahami alam semesta, duniaatau kehidupan faktor kesadaran sangat penting

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    8/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 8

    untuk meemhami semua itu dengan utuh. Bukansepenggal-sepenggal.

    Berbeda dengan konsepsi alam semesta sebagaikontinuum ruang-waktu, maka konsep alamsemesta sebagai kontinuum kesadaran-ruang-waktumenempatkan manusia dalam posisi yang lebihdominan di alam semesta yang akhirnya akan

    menyingkap bahwa alam semesta sebenarnyadiciptakan dengan mengikuti aturan atau ketentuanyang sudah ditetapkan kepada manusia sebagaisuatu kadar dari Penciptanya. Kita adalah burung,dan alam semesta adalah kandangnya. Maka yangmenciptakan, memelihara dan mendidik kitasebagai Rabb Al-Aalamin mestinya menentukanukuran dan ketentuan manusia dahulu sebelumkandangnya dibuat. Sehingga, alam semesta yangkita diami dan dianggap oleh kita sangat luassebenarnya diciptakan berdasarkan spesifikasi kitasebagai manusia yang menjadi citra kesempurnaan

    Allah sebagai Rabb Al-Aalamin. Allah tidak

    menciptakan alam semesta untuk emnunjukkancitra kesempurnaan-Nya, namun kepadamanusialah Dia mengamanatkan citrakesempurnaan-Nya itu. Artinya, kita lah yangmenentukan bentuk alam semesta ini sehinggaseprrti apa yang kita lihat dan kita rasakan saat ini.

    Ketika manusia tidak menyadari hal ini, danmengira bahwa kebetulan manusia ada di alamsemesta, maka kitapun akan tertipu suatu tipu daya

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    9/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 9

    fundamental dan sangat psikologis yaitu tipuanSang Iblis ketika menginginkan keabadian dirinya.

    Pengertian alam semesta menurut Al Quransebagai al-Aalamin pada akhirnya mengungkapadanya kejamakan alam semesta dalam pengertianinderawi dan non inderawi. Kendati demikian,semua alam tersebut secara teoritis adalah alam

    yang berada dalam suatu kontinuum yaitu di dalamkontinuum kesadaran-ruang-waktu. Hanya saja, adakesadaran-ruang-waktu yang terpahami secara utuholeh manusia dalam orde batasan-batasan waktuteoritis yaitu diatas waktu Planck yang nilainya lebihdari 10-34 detik1, dan ada alam yang tidakterinderawi oleh manusia yang bersifat gaib namundapat disadari ada (dalam arti kesadaran diri sudahlepas dari keterikatannya dengan ruang-waktu).Menurut telaah almarhum Prof. Achmad Baiquni[29], seorang fisikawan Indonesia yang menekuni AlQuran dari sudut pandang sains modern, parasaintis dalam menyikapi keberadaan alam-alam lain

    tersebut telah berusaha membuktikannya, baiksecara teoritis maupun matematis. Seringkalimereka menyebutnya sebagai shadow worlds,parallel worldsatau alam gaib menurut istilah Islam,dan diperkirakan memiliki hukum-hukumnya

    1

    Dalam pengertian sehari-hari manusia menyadariperbedaan waktu dalam order satu detik, jadi kajian teoritisini bersifat murni teoritis yang dapat dihitung secaramatematis saja.

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    10/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 10

    sendiri.

    Saat ini kita mungkin sering melihat bagaimanaindustri hiburan Hollywood menafsirkan alam-alamlain tersebut dengan membuat film fiksi ilmiah yangmenarik, menggelitik, dan kadang-kadangmenggelikan seperti dalam film serial TV TwilightZone, Back To The Future, atau film Contact

    yang dibintangi oleh Jodie Foster. Meskipundemikian, tafsiran kalangan industri perfilman itujanganlah dianggap remeh, karena secara tidaklangsung kita dapat belajar bagaimana konteks sainsmodern tanpa pemahaman spiritual dan keagamaandalam menyikapi adanya alam yang gaib tersebut.Biasanya, ujung dari penyingkapan alam gaibtersebut dijawab pula dengan cara mekanistis yangjuga kering dari unsur-unsur spiritual yaitu denganmembuat mesin antar dimensi seperti yangdiperlihatkan dalam film Contact untuk berjalankeluar menjelajahi alam semesta fisik atau denganmodel sihir-sihiran seperti dalam film-film Harry

    Potter.

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    11/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 11

    Bab 2. Alam Semesta Jamak- al-Aalamin

    Di dalam Al Quran Allah menyebutkan penciptaanlebih dari satu alam atau alam jamak. Di dalamsurat Al Fatihah ayat ke-2 disebutkan kata al-aalamin .yang merupakan bentuk jamak dari kataBahasa Arab alam. Para teolog umumnyamenyebutkan alam secara umum sebagai sesuatu

    selain Allah. Jadi berarti jamak. Sedangkan alammenurut para filosof adalah kumpulan jauhar yangtersusun dari materi dan bentuk yang ada di bumidan di langit [84]. Jadi alam fisik. Dalam pengertiansains modern, berarti para filosof memaknai alamsebagai segala sesuatu yang berada di dalamkontinuum ruang-waktu fisikal.

    Uraian lengkap mengenai makna kata al-aalaminberikut ini dikutip tafsir Al Mishbah jilid ke-1 karyaM. Quraish Shihab hal 30 :

    Kata Aalamin adalah bentuk jamak dari kata alam. Ia

    terambil dari akar kata yang sama dengan ilmu ataualamat (tanda). Setiap jenis makhluk yang memiliki ciri

    yang berbeda dengan selainnya, maka ciri tersebut menjadi

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    12/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 12

    alamat/tanda baginya, atau dia menjadi sarana/alatsebagai sarana untuk pengetahuan tentang wujud Sang

    Pencipta. Dari sini kata tersebut biasa dipahami dalamarti alam raya atau segala sesuatu selain Allah.

    Dalam memodelkan relasi antara Allah, alamsemesta, dan manusia secara integralistis yangsudah saya uraikan sebelumnya, maka kalimat

    alam fisik dan non fisik yang saya maksud adalahyang sesuai dengan makna kata bahasa Arab al-aalaminyaitu bentuk jamak dari kata alam (bahasa

    Arab) . Dengan kata lain, alam itu lebih dari satubaik yang fisik maupun non fisik.

    2.1 Alam Semesta Jamak : Tatanan 7 Langit-Bumi

    Sains modern, dalam melakukan pengkajian alamsemesta lebih cenderung menggunakannya dalampengertian fisik atau di dalam kontinuum ruang-

    waktu. Jadi pengertian alam semesta secara sainsadalah alam yang dapat menjadi sarana bagimakhluk berakal dengan melalui tanda-tanda ataufenomenanya yang tertangkap semua jenis indera-indera alamiahnya maupun peralatan buatannyauntuk mengenal Allah. Oleh karena itu dalam kajian

    sebelumnya saya katakan bahwa saya lebih setujukalau kontinuum ruang-waktu fisikal dipahamisecara menyeluruh sebagai kontinuum kesadaran

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    13/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 13

    diriruangwaktu (pikiran-ruang-waktu). Dengankata lain, ada aspek-aspek psikologis dan metafisis

    selain aspek fisis karena adanya peran manusiadalam memahami alam semesta sebenarnyacenderung psikologis bukan mekanis. Apalagidalam perspektif penciptaan dimana manusiasejatinya menjadi rujukan utama bagi semuapenciptaan makhluk lainnya.

    Menurut analisis Sirajuddin Zar [84], al-aalamin didalam Al Quran sendiri tercantum di dalambeberapa ayat dan mempunyai makna yangbermacam-macam tergantung dari konteks ayattersebut. Misalnya al-aalamindi dalam QS 2:47 danQS 2:122 dapat dimaknai sebagai umat manusiaatau pada QS 3:96 dimaknai sebagai manusia.Sedangkan pada QS 12:104, 38:87, 68:52, 81:27istilah zikr li al-aalamin dapat diartikan sebagaibangsa manusia dan jin. Jadi, pengertian al-aalamintidak dapat digunakan sebagai alam semesta ataudalam bahasa Inggris universe . Namun, kata ini

    dapat dibenarkan bila dimaksudkan untukmenunjukkan banyaknya alam yang dipelihara

    Tuhan dimana sebagian darinya tidak diketahui olehmanusia (QS 16:8). Di dalam surat Fushshilat [41] :12 Allah secara lebih tegas lagi menyebutkanbahwa terdapat tujuh langit:

    Maka Dia jadikan tujuh langit dalam waktu dua masadan

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    14/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 14

    Dia mewahyukan kepada tiap-tiap langit urusannya(masing-masing).

    Dan kami hiasi langit dengan bintang-bintang denganpemeliharaannya.

    Demikianlah ketentuan Yang maha Perkasa lagi MahaMengetahui.

    Juga pada surat At Thalaq [65] : 12 disebutkan

    tujuh langit dan bumi:

    Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itupula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamumengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segalasesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar

    meliputi segala sesuatu.

    Tafsiran kedua ayat diatas di kutip dari Al Qurandan Terjemah terbitan PT Sari Agung [2], dan jugamakna yang senada ditemui pada Al Quranterjemah Departemen Agama [1].

    Kemudian kalau kita teruskan dengan kalimat Diamewahyukan kepada tiap-tiap langit urusannya (masing-masing) dengan aspek-aspek perubahan hukum-hukum alam, maka antara satu tingkatan dengantingkatan alam lainnya mempunyai perbedaanhukum-hukum alam. Secara simbolis, kalimat

    tersebut menyiratkan bahwa kemungkinan hukum-hukum tersebut berkaitan dengan hukum yangberlaku di tingkatan maujud obyek bermassa

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    15/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 15

    sampai maujud elementer yaitu Teori Relativitasdan Teori Kuantum. Jadi, antara kedua alam

    tersebut yaitu alam obyek dan kuantum sebenarnyamemiliki suatu pertautan, suatu perantara sehinggasuatu kontinuum alam semesta yang secara hirarkisterdiri dari tujuh cakrawala langit dapat terpahamisecara utuh. Apakah perantara itu?

    2.2 Peran Manusia Dalam Pemahaman AlamJamak

    Para ilmuwan sudah bertahun-tahun mencari carabagaimana mengawinkan Teori Kuantum dan TeoriRelativitas misalnya dengan Teori GravitasiKuantum, Grand Unified Theory, Theory Of Everythingdan sebagainya. Namun, upaya ini selalu gagal.Bahkan dengan sedikit berduka, ilmuwan sepertiStephen Hawking nampaknya masih mencari carabagaimana kedua teori yang selama ini secarakonseptual dianggap bertolak belakang itu dapatsaling dikaitkan. Dalam banyak segi, menurut

    sementara ilmuwan, kalau saja kaitan antara TeoriRelativitas dan Teori Kuantum diketahui, makakonsep Theory Of Everything dapat dirumuskandengan baik. Namun upaya ini tak pernah menemuijalan.

    Salah satu aspek yang terlupakan dalam pendekatanteori fisika, seperti telah saya singgung dari awal,adalah pengertian kontinuum ruang-waktu yang

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    16/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 16

    minus manusia di dalamnya, karena selama inimanusia menganggap dirinya sekedar pengamat.

    Sedangkan, dalam banyak segi manusia sebenarnyasekedar partisipan di alam semesta, namun ia justrumenjadi rujukan ketetapan di alam semesta;meskipun demikian, manusia adalah aktor bukandalang, dan panggung sandiwara sekaligus kandangnyaadalah alam semesta. Jadi, layaknya kita ini memang

    aktor-aktor grup Srimulat yang hidup danmanggung untuk sementara di pentas sekaligusmenjadi rumah tinggal. Sehingga saya ajukan aspekkesadaran diri sebagai suatu kontinuum yang lebihutuh dalam memahami alam semesta. Hasilnyaadalah suatu hipotesa awal berdasarkan QS 41:12diatas bahwa sejatinya, yang memungkinkanpertautan hukum-hukum alam antara alam nyatadan alam malakut; antara Teori Relativitas dan

    Teori Kuantum adalah kesadaran seorang manusiayang eksis sebagai suatu esensi yang lebih ruhaniah,halus, dan energetis, yang mampu mencitarasakanalam nyata dan alam tidak nyata, itulah QOLBU

    MANUSIA (saya ringkas QM, secara umum bisajuga dipahami sebagai ruh dengan berbagaikualitasnya atau nafs dengan berbagai kualitasnya).Inilah parameter kesadaran diri yang dapatmenautkan antara alam nyata dan yang gaib.Sehingga QM merupakan suatu kontinuuum

    dengan ruang-waktu. Karena sejatinya, di alamkuantum atau sub-atomis kesadaran dari pelakulahyang lebih berperan seperti sudah diduga oleh

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    17/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 17

    ilmuwan kuantum sendiri ketika menguraikanpartikel paling elementer saat ini yaitu quark.

    Secara simbolis matematis saya akan menuliskanbahwa hubungan antara Teori Relativitas yangmewakili alam makro dan nyata dengan TeoriKuantum yang mewakili alam mikro adalah:

    Teori Relativitas.QM = Teori Kuantum

    Inilah hubungan langsung yang merumuskan alamsemesta sebagai kontinuum kesadaran diri (QM)-ruang-waktu. Saya tidak akan menguraikan lebihjauh hubungan simbolis matematis ini.

    Kontinuum ruang-waktu yang berbeda antara satulangit-bumi dengan langit-bumi lainnyamenunjukkan adanya relativitas waktu yang selarasdengan pengertian ayat-ayat al-Quran yangmenginformasikan dengan eksak kesetaraansehari=1000 tahun dan sehari=50.000 tahun (QS

    32:5, QS 70:4), dan materinya sesuai dengankarakteristik relativitas ruang-waktu di alamtersebut, dalam arti boleh jadi menjadi kurangmaterialistik dan bersifat immaterial dan lebihenergetis dibanding dunia kita ini. Bisakah alam-alam lain ini dibuktikan secara ilmiah merupakan

    suatu pertanyaan yang sulit dijawab. Mengingat,sampai saat ini kosmologi alam semesta fisikdimodelkan berdasarkan kerangka intelektual

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    18/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 18

    manusia yang memiliki keterbatasan (dalam rujukankontinuum ruang-waktu tanpa kesadaran).

    Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kitamencoba meninjau berbagai pandangan mengenaialam atau ruang-waktu lain ini dari sudut pandangspiritual atau batiniah Islam yang subyektif realistismenurut pelakunya dan sudut pandang dunia

    kuantum yang mewakili sains modern namunmempunyai kemiripan dengan pandangan spiritual. Titik temu antara keduanya menjadi mungkinmengingat dunia spiritual atau metafisika dengansains modern khususnya Teori Kuantum memilikikemiripan cara pandang. Dengan demikian, dalamkerangka Pengetahuan Makrifat , titik temu darikedua pendekatan ini merupakan suatu contohdimana dunia spiritual memandu sains modernuntuk memaknai dunia non-fisik yang mulaidirambahnya.

    Sudut pandang yang tepat dalam membicarakan

    aspek-aspek batiniah agama Islam saat ini terwakilioleh kalangan sufi atau seringkali disebut sebagaipandangan tasawuf. Sufisme atau secara formalilmu pengetahuan keislaman yang disebut tasawufmemang sudah menjadi bagian dari perkembanganagama Islam sejak awal-awal abad Hijriah [9,10,42,62].

    Bahkan dikatakan bahwa ruh agama Islam adalahTasawuf. Khususnya sejak peristiwa Isra dan Mirajdialami oleh Nabi Muhammad SAW dan diketahui

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    19/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 19

    melintasi banyak alam. Peristiwa ini diimani olehsebagian besar Umat Islam sebagai mukjizat

    kenabian dan menjadi inspirasi perjalanan ruhaniyang dapat dicapai manusia. Peristiwa ini jugamenunjukkan Kosmos Islam sebenarnya dimanaaspek-aspek kesadaran sudah dimasukkan sebagaisuatu realitas yakni kesadaran ruang waktu.Sedangkan sudut pandang dunia kuantum diwakili

    oleh apa yang sudah menjadi landasan TeoriKuantum yang digagas oleh ilmuwan-ilmuwanfisika teoritis awal abad ke-20 seperti Max Planck,Niels Bohr, Heisenberg, Paul Diract, Schrodinger,

    Albert Einstein dan yang lainnya.

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    20/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 20

    Bab 3 Ruang-Waktu Dan

    Kesadaran Sebagai SuatuKontinuum

    Konsepsi ruang dan waktu merupakan abstraksi

    atas alam yang dapat di indera oleh manusia. Jadi,yang berperanan disini adalah kognisi dan persepsimanusia. Maka ruang dan waktu sebenarnyabersifat energetis dan psikologis kalau saja kita maumengaitkannya dengan diri kita sendiri. Sebagaisesuatu yang energetis, maka ruang-waktumembangun pengertian gerakan energi persatuan

    waktu, atau munculnya suatu sumber energi yangbergetar sebagai gelombang yang merambat danmenjalar persatuan waktu. Dengan kata lain,eksistensi ruang waktu berkaitan dengan ruang yangterbentuk akibat adanya atau munculnya secaramandiri suatu sumber energi, suatu white hole yang

    menjalarkan energi setiap saat atau dalam fisikadikatakan sebagai frekuensi.

    Munculnya white hole sebagai eksistensi energi yangmenjalar membangun pengertian ruang dan waktuhanya dimungkinkan ketika manusia menangkap

    impuls energetis itu sebagai suatu cahaya yangdikognisi dan dipersepsi oleh inderawinya unutkkemudian diolah otaknya. Maka jadilah sesuatu itu

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    21/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 21

    disimpulkan ada oleh kita, termasuk pengertianruang dan waktu. Sehingga saya simpulkan bahwa

    ruang-waktu sejatinya tidak cuma sekedar bersifatfisik tetapi juga psikologis, bahkan realitas sejatinyapsikologis. Kita memang hidup di dalam The

    Matrix.

    3.1 Konsep Ruang-Waktu Materialistik

    Kesadaran atas ruang dan waktu sebenarnya sudahdikenal sejak dahulu. Sejak zaman awal peradabandimulai, manusia secara naluriah mengenaliterjadinya pergantian waktu seperti siang danmalam, kapan waktu bercocok tanam danmemanen, dan berbagai aktivitas bergantung waktulainnya. Namun, secara konseptual dari filsafat

    Yunani-lah manusia mulai membuat abstraksibahwa ruang dan waktu merupakan sesuatu yangmelekat kepada makhluk khususnya manusia [133].Kemudian, Isaac Newton lebih khusus lagimemformulasikan konsepsi ruang dan waktu

    sebagai bagian dari hukum-hukum alam dan fisis[115]. Namun, beliau mengatakan bahwa ruangterpisah dengan waktu.

    Konsep ruang dan waktu yang diperkenalkan olehIsaac Newton disebut ruang dan waktu absolut.

    Dalam konsep Newton ruang dan waktu absolutmengacu kepada suatu kerangka referensial yangtetap, sehingga dimana pun manusia yang berperan

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    22/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 22

    sebagai pengamat berada waktu bersifat tetap.Dalam arti bahwa kalau jarum jam di tangan saya

    berdetik satu kali, maka jam tangan Anda yang saatini ada di Jayapura juga akan berdetik satu kali juga.Konsep waktu absolut ini menyebabkan ruang bisadipisahkan dengan waktu sebagai suatu dimensitersendiri.

    Konsep ruang dan waktu absolut kemudian dirombak total oleh Albert Einstein yang menyatakanbahwa waktu bersifat relatif tergantung kepadaposisi pengamat dan yang diamati. Dengan konsepini maka ruang dan waktu tidak bisa dipisahkantetapi melekat menjadi kesatupaduan yang disebutkontinuum ruang-waktu. Konsep relativitas AlbertEinstein akhirnya merombak hukum-hukum fisikaNewtonian. Sampai saat ini, konsepsi kontinuumruang-waktu merupakan konsepsi yang dipakaidalam perhitungan-perhitungan fisis dengan fisikamodern2.

    Semua makhluk ibaratnya ditempatkan di dalamsuatu wadah dengan dinding ruang-waktu ciptaan.

    2Kita mengenal saat ini konsep fisika klasik yang

    berdasarkan hukum-hukum Newton yang deterministikdengan asumsi waktu absolut dan fisika modern yang

    menggunakan konsep waktu relatif Einstein. Dalampenerapan di dunia atom-sub-atomis kondisi indeterministikterjadi dimana hukum-hukum Newton tidak berlaku .Namun yang berkalu adalah teori kuantum.

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    23/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 23

    Didalam wadah itu, semua makhluk mengalamisuatu proses adalah suatu hal yang tidak bisa

    dipungkiri. Lantas kenapa harus ada ruang-waktu?Sebenarnya ruang-waktu merupakan sunnatullah

    Allah yang paling fundamental karenamerepresentasikan al-Qudrah(Kekuasaan-Nya) yangmeliputi segala sesuatu (QS 41:54). Konsep AlQuran meliputi segala sesuatu identik dengan

    konsepsi Albert Einstein bahwa ruang-waktumerupakan suatu kontinuum dimensional yangtidak dapat dipisahkan. Meskipun, tidak tepat benarkarena konsepsi Einstein pada akhirnya akanmerujuk pada alam fisik saja.

    3.2 Tuhan Ada Dimana?

    Secara fisik, apa yang kita sebut sebagai ruangadalah suatu acuan bentuk (panjang, tinggi, danlebar) yang membatasi gerak sedangkan waktumenyatakan acuan adanya suatu prosesperkembangan, pertumbuhan, ekspansi atau

    pergerakan. Keduanya kemudian disebutkontinuum ruang-waktu dan saat inimendefinisikan alam semesta sebagai ruang dimensi4. Lantas, kenapa harus ada ruang-waktu bila Allahmampu menciptakan segala sesuatu? Pertanyaaandemikian, dalam formatnya yang lain pernah

    terlontar dari mulut seorang ahli fisika danmatematika teoritis yaitu Prof. Paul Davies [82] .Menurut Prof. Paul Davies :

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    24/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 24

    Tuhan tidak dapat menjadi yang perkasa jika Dia sendiri

    tunduk kepada hukum-hukum fisika mengenai waktu.Jika Tuhan tidak bisa menciptakan waktu karena waktuitu sendiri melahirkan dirinya sendiri, tentunya Dia jugatidak pernah menjadi pencipta alam semesta. Keduamasalah tersebut saling bergantung.

    Pendapat Prof. Paul Davies diatas khaskecenderungan spekulatif ateistis-materialistiskarena (lagi-lagi) mengibaratkan Tuhan dalam

    wujud yang fisikal seperti makhluk sehinggadiperlukan konsep waktu, padahal ruang-waktuadalah representasi maujud-Nya sebagai wadaheksistensi makhluk, bukan wadah untuk Tuhan.

    Tuhan sendiri tidak bergantung pada pengertian-pengertian fisikal temporal maupun spasial (ruangdan waktu) yang menjadi atribut makhluk karenaKemahakuasaan-Nya.

    Dalam tinjauan yang lebih arif, sebenarnya atribut

    ruang-waktu yang menjadi wadah eksistensimakhluk diperlukan sebagai suatu anugerah untukpembelajaran, dalam arti untuk memahami dirinyadan hubungannya dengan Penciptanya. Jadiberhubungan dengan kesadaran dan kemampuanmanusia untuk menyimpan dan mengolah noise,

    data, informasi dan pengetahuan yang lebih nyata,real terbatas, dan tentu saja bisa dibuat modelmaupun bendanya yang lebih bermanfaat bagi

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    25/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 25

    semua makhluk bernama manusia misalnyamembuat handphone dari gelombang

    elektromagnetik dan prinsip dasar komunikasi datayang dulu mungkin hanya disebut sebagai suaturumusan metaforik misalnya Malak aliasMalaikat. Jelaslah masalah utama manusiasebenarnya berhubungan erat dengan komunikasidan bahasanya yang harus selalu diaktualisasikan di

    setiap zaman supaya orang tidak berlama-lamaterjebak di masa lalu maupun berlama-lama terjebakdi masa depan.

    Pendapat Paul Davies tersebut mendapat tentangandari teolog-fisikawan Protestan Dr. Luco van DenBrom yang menuduhnya lebih cenderung percayakepada adanya suatu model fisis tertentu yangmengatur alam semesta seperti adanya otak superalamiah ketimbang menalar dengan logis ilmiahsebagai ahli fisika. Pada intinya, memang adaperbedaaan sudut pandang karena Paul Daviesmempunyai kecenderungan yang sangat

    materialistik, sehingga ia menafikan keberadaanyang tidak dapat ditangkap inderawi dan akalnya.

    Artinya, memang pertanyaan Paul Davies sejatinyalahir dari seseorang yang tidak mempunyaikeimanan terhadap adanya Tuhan yang Lahir danBatin. Sehingga ia lebih mempercayai suatu

    makhluk fisis yang luar biasa seperti Otak Supermisalnya. Namun anehnya, Paul Davies mengakuisesuatu yang mempunyai sifat mandiri atau

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    26/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 26

    Berdiri Sendiri yang tersirat dari perkataannyamelahirkan dirinya sendiri, suatu sifat yang dalam

    agama Islam sebenarnya merupakan salah satu sifatAllah Yang Berdiri Sendiri.

    Perdebatan teologis semacam itu saat ini mewarnaiilmu pengetahuan dan kosmologi di seluruh dunia,khususnya dari kubu yang disebut secara dikotomis

    ateis dan agamawan. Hal demikian terjadi tidak diBarat maupun tidak di Timur yang secara perlahan-lahan sebagian mulai terkooptasi untuk mengikutipandangan barat dimana manusia menjadi pusatdari alam semesta. Pandangan egosentris darifilosofi materialis-ateis ini tidak heran menyebabkanmanusia terpenjara ke dalam akalnya sendiri dananehnya banyak dianut oleh kalangan yangberkecimpung dalam dunia sains yang mengakubernalar logis. Padahal, jelas-jelas secara konseptualsalah karena menyerupakan makhluk dengan Tuhanseolah-olah mengira sebuah lukisan Pablo Picassosama persis dengan Pablo Picasso yang manusia.

    Padahal lukisannya hanyalah refleksi dari pikirandan citarasa Pablo Picasso saja yang bersifat abstraksebagai suatu gema dari pengalamannya ataskehidupan untuk kemudian dilukiskan di ataskanvas terbatas menjadi ekspresi terbatas dan tidakbebas. Tentunya semua itu sesuai dengan seleranya

    sebagai Si Pelukis!

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    27/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 27

    3.3 Peran Manusia Dalam Kontinuum Ruang-Waktu Materialistik

    Dalam pandangan materialis-ateis, peran manusiaseringkali ditempatkan sebagai pengamat bukannyamenjadi partisipan. Akibatnya pengartian alamsemesta dan pemahaman hukum-hukum alamhanya terbatas pada sangkar ruang-waktu yang

    diamatinya saja. Logikapun hanya sebatas sebab-akibat yang bisa ia pahami didalam sangkartersebut, bahkan tidak jarang pemikiran materialis-ateis lebih condong kepada pemikiran untukmemuaskan hedonisme akalnya saja. Dalam arti,spekulasi lebih diandalkan ketimbang menerimafakta-fakta yang disodorkan oleh penemuan danpengamatan di alam semesta. Dalam contoh Prof.Paul Davies diatas, ia menganggap Tuhan sepertimanusia atau seperti makhluk sehingga harus perluruang-waktu sebagai wadah ketuhanannya,barangkali ia lupa kalaupun ia bisa membuatkomputer apakah iapun harus sama persis dengan

    komputer buatannya? Apakah mungkin seorangpencipta mau disamakan dengan makhluk yangdiciptakannya? Adakah komputer super yang ada didunia saat ini menyamai otak si pembuatnya? Tidakada bukan. Dengan teknologi paling canggihsekalipun, bahkan dengan komputer kuantum yang

    saat ini masih dalam taraf penelitian awal, komputertetap saja tidak akan mampu menyaingi otakmanusia yang terdiri dari milyaran neuron dan

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    28/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 28

    secara alami menunjukkan kapabilitas yang luarbiasa dalam menterjemahkan kumpulan-kumpulan

    sinyal listrik yang membentuk realitas di luar dirinya; misalnya bau-bauan sampai saat ini sulitditerjemahkan kedalam bahasa simbolis komputasi,tetapi hidung manusia yang memiliki jutaan sensordengan sekejap dan otomatis akan mampumenyimpulkan dengan segera bau-bauan yang khas.

    Jadi, sejatinya memang pengertian alam semestasecara fisikal adalah suatu kontinuum yangmelibatkan kesadaran manusia sehingga aspek-aspek non-fisik di alam semesta dapat dicerna baiksecara rasional (aqli ) maupun perasaan (dzauqi).

    Terutama menyadari dengan rendah hati akanketerbatasan-keterbatasannya sebagai makhluk.

    Dengan logika sederhana saja sebenarnyaargumentasi ateistik seperti yang diajukan Prof.Davies mudah dipatahkan dengan idiom iklanproduk minuman yang sedang populer diIndonesia masa jeruk minum jeruk?. Penalaran

    ateistik tentang Tuhan memang banyak dipengaruhipenalaran materialistis Romawi dan mitos Israiliyatdimana dewa-dewi atau malaikat dan bahkan Tuhandibuat seperti manusia dengan sosok yang gagahseperti Dewa Zeus dan beranak pinak sehinggalahir mitologi Hercules sebagai anak dewa.

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    29/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 29

    3.4 Kesadaran-Ruang-Waktu Sebagai SuatuKontinuum

    Manusialah sebenarnya yang semestinyamengungkapkan eksistensi alam semesta dan

    Tuhannya dengan kesadaran dirinya, sehinggakesatupaduan alam semesta sebenarnya adalahkontinuum Kesadaran diri-ruang-waktu (KDRW).

    Suatu kontinuum yang bersifat energetis dan psikis,bukan semata-mata fisik. Tanpa manusia bisadikatakan bahwa semua Perbendaharaan

    Tersembunyi akan tetap tidak terungkap, sehinggaharus dipahami bahwa sebenarnya antara manusiadan Tuhannya terjadi suatu kedekatan yang tidakbisa disingkapkan dengan pengertian-pengertianmaupun pendekatan-pendekatan yang tergantungpada pengertian ruang dan waktu semata. Artinya,apa yang selama ini diungkapkan sains dimana alamsemesta adalah suatu kontinum ruang-waktutidaklah sepenuhnya benar, tetapi memilikikekurangan karena variabel dominan manusia tidak

    disertakan dalam pengertian yang lebih utuh untukmemahami alam semesta. Dan berbicara tentangmanusia maka kita sebenarnya berbicara tentangKesadaran Diri yang lebih psikologis dan energetisyang berhubungan dengan suatu sumber kekuasaanatau kekuatan atau energi yang lebih kekal dan

    harmonis (Tuhan).

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    30/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 30

    Di dalam pandangan Islami, Allah adalah pusatalam semesta. Karena itu, ruang dan waktu sebagai

    suatu kontinuum sejatinya adalah bentuk lain daripenampakkan sifat Kemahakuasaan Allah yangmeliputi segala sesuatu (QS 41:54). Namun, hal itutidaklah lengkap. Dalam terminologi Ibnu Arabidikatakan bahwa dengan ruang-waktu saja alamsemesta sebenarnya masih buram (lihat uraian di

    bagian awal bab 3) karena aspek manusiaterlupakan, padahal manusialah yang memberikanpemaknaan hakiki tentang alam semesta dan

    Tuhan. Oleh karena manusialah referensi utamaalam semesta ketika Allah pertama kalimenciptakan makhluk. Peran manusia inilah yangmasih dilupakan oleh sains modern sehinggasemestinya apa yang dimaksud sebagai kontinuumadalah kontinuum kesadaran diri-ruang-waktu. Jadi,sifat Kemahakuasaan Allah adalah suatu sifat yangmemang dinisbahkan kepada manusia yangberkesadaran sebagai suatu batasan bahwa manusiasendiri sebenarnya sangat dibatasi kemampuannya.

    Kendati demikian, kerangka kontinuum kesadaran-ruang-waktu, yang saat ini masih dikenal olehilmuwan sebagai kontinuum ruang waktu, tidaklebih dari suatu kerangka acuan yang relatif agar simakhluk benar-benar menyadari bahwa dirinya

    adalah cuma sekedar makhluk yang berada didalamsangkar. Apa yang ia indera di dalam sangkar, yangkemudian diproyeksikan oleh otak sebagai sebuah

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    31/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 31

    kesadaran menjadi suatu realitas apakah itu berupadirinya sebagai manusia, istrinya, anaknya,

    rumahnya dan lain-lainnya, tidak lebih dari sesuatuyang bersifat relatif yang dapat musnah sewaktu-

    waktu seeprti tersirat dalam QS 17:60.

    Tentu saja, apa yang saya tulis barusan dilandasioleh pemahaman mendasar agama Islam bahwa

    Allah adalah pusat alam semesta bukan manusia.Manusia cuma sekedar makhluk yang ditakdirkanmenjadi citra kesempurnaan Tuhan, dikaruniaikapabilitas kesadaran untuk bernalar oleh Allahuntuk menyadari keberadaannya di dalam sebuah

    wadah ruang-waktu yang relatif ini. Karena itu,manusia disebut makhluk paling mulia dibandingmalaikat, jin, iblis, dan makhluk lainnya.

    Manusia, kita ini, adalah makhluk paling sempurnadi alam semesta ini karena dikaruniai akal pikiranyang menyingkap kaitan dirinya sebagai bayangansesuatu yang Maha Tinggi Nan Suci yang hanya kita

    sebut secara umum sebagai Tuhan yang rupanyaplesetan dari nama Hantu. Akal memberikankemampuan untuk melakukan kehendak bebasyang bertanggung jawab yaitu menalar, memilah,memilih, dan bertanggung jawab atas apa yangdiamati dan diputuskannya. Dengan akal pula

    manusia mampu memiliki kesadaran secara fisikbahwa dia berada didalam suatu kerangka ruang- waktu serta mampu menelaah di seluruh penjuru

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    32/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 32

    ruang-waktu. Oleh karena itu, kontinuum ruang- waktu sebenarnya tidak bisa lepas juga dengan

    pikiran. Sehingga, alam semesta fisik yangterpahami saat ini tidak lain adalah kontinuumpikiran-ruang-waktu atau kesatupaduan kesadarandiri-ruang-waktu (KDRW).

    Sepanjang proses penciptaan, kontinuum kesadaran

    diri-ruang-waktu beserta semua isinya berkembangmengalami suatu proses perubahan. Ya perubahan!Itulah yang dialami oleh semua makhluk Allah baikyang bernyawa maupun yang tidak. Kita tumbuhmengikuti kesadaran diri kita (perkembanganbiologis dan psikologis kita), mengikuti waktu,menempati ruang, dan secara fisik maupunpsikologis membangun suatu realitas kesadaran diri-ruang-waktu untuk bisa terus tumbuh sampaikemudian kembali kita sadari bahwa jasmani kitasemakin menua, pikiran kita cenderung semakinlupa, sampai akhirnya kita dikafani dandikembalikan kepada-Nya. Realitas fisis di dalam

    kontinuum kesadaran diri-ruang-waktu kemudianmusnah ketika ajal menjemput kita.

    Yang tersisa adalah kesadaran diri akankemakhlukan kita yang harusmempertanggungjawabkan semua perbuatan yang

    pernah kita lakukan selama hidup di dunia yangmaya adanya. Apakah kita kemudian berada disurga atau di neraka seperti kucing Schrodinger

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    33/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 33

    yang kebingungan, maka kesadaran diri kitalah yangakan menentukan, yang akan memutar ulang semua

    framedemiframesejarah hidup kita selama berada didalam sangkar ruang-waktu. Dapatkah kemudiankita mempertanggungjawabkan peran dan lakonyang kita mainkan didalam film kehidupan kita? Itusemua tergantung kepada keridhaan kita ketikaberikhtiar di dunia dan keselarasan kita dengan

    perintah-perintah dan larangan-larangan-Nya,keselarasan dengan sunnatullah-Nya, denganpetunjuk Nabi Muhammad SAW, yang tidak lainadalah manifestasi dari Kehendak Allah SWTsemata.

    Apakah semua rules of the game di alam semestahanya melulu diberlakukan untuk manusia?

    Tentunya tidak. Makhluk-makhluk yang kita namaisebagai Malaikat, Iblis, dan Jin juga memilikikesadaran-ruang-waktu karena mereka diciptakansebagai bagian dari makhluk setelah Kun Fa

    Yakuun dicetuskan. Meskipun demikian,

    sunnatullah yang kita kenal tidak sama untukmereka. Pertama karena keduanya merupakanmakhluk yang secara esensi fisikalnya berbeda dantidak bisa ditangkap panca indera manusia. Keduakarena tujuan penciptaannya berbeda dibandingkanmakhluk-makhluk fisik yang bisa kit alihat, kit

    araba, dan kita jilat-jilat. Malaikat sebagai hambadan abdi Allah yang patuh sedangkan Iblis sebagaimakhluk yang dikutuk karena ilusi dan delusi

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    34/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 34

    kebodohan dan kesombongan diri yang merasapaling suci dan paling taat sehingga akhirnya

    menolak perintahAllah untuk bersujud kepada Adama.s. dan ditangguhkan kematiannya sampai HariKiamat tiba (QS 2:34-37, QS 7:11-17, QS 17:61, QS38:78).

    Malaikat, Iblis, dan Jin adalah suatu realitas yang

    hanya bisa dipahami dengan kesadaran manusiayang utuh sebagai hamba Allah. Banyak orang yangmengatakan bahwa Malaikat dan Iblis sejatinyamerupakan suatu simbolisme atas karakter manusiayang mengenal Allah dan karakter manusia yangdipengaruhi oleh daya ilusi dan delusi dari hasrat-hasratnya yang materialistik. Sedikit banyak, secarasimbolis mungkin hal ini bisa diterima karena apayang dimaksud dengan malaikat memang berkaitandengan sesuatu yang membawa kebaikan yangmengenal Tuhan dan Iblis adalah kejahatan yangmerupakan ilusi dan delusi akibat kebodohan dankesombongan manusia. Kedua makhluk tersebut

    selama ini kita pahami sebagai makhluk non-materi(massa=0 menurut nilai sistem desimal kita yangbersifat fisik) dari alam semesta, atau bersifatenergetis, karena itu mereka bisa bergerak dengancepat, namun masih tetap berada dalam batas-bataskesadaran-ruang-waktu. Hal demikian diisyaratkan

    oleh Al Quran :

    Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian naik

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    35/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 35

    (kembali) kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnyaseribu (1000) tahun menurut hitungan kamu .

    ( As Sajdah [32]:5)...Dan sesungguhnya satu hari disisi Tuhanmu adalah

    seperti seribu tahun dari apa yang kamu hitung (QS AlHajj [22]:47)

    Para malaikat dan ruh-ruh naik menghadap kepada-Nyadalam sehari kadarnya 50

    ribu tahun (dalam ukuran manusia). (QS AlMaaarij[70]: 4 )

    Ketiga ayat di atas menunjukkan adanya relativitaswaktu atau periode antara alam fisik yang kita kenaldengan alam-alam lain yang gaib (tujuh jenis alamseperti yang akan diuraikan pada bagian alamjamak). Selain itu, dari umur pun mereka relatiflebih panjang bila dibandingkan dengan umurmanusia dan makhluk-makhluk fisik lainnya karenadilatasi waktu ini. Kedua makhluk Allah inikarenanya tidak bisa mengemban tugas yangdiserahkan kepada manusia. Bagi kedua makhluk

    ini, yang dikenal cuma dua hal yaitu patuh ataumembangkang. Kepatuhan dimiliki malaikat danpembangkangan dimiliki oleh makhluk yangdikutuk Allah karena menentang perintah-Nya yaituIblis. Sedangkan Jin, sedikit banyak menyerupaimanusia dalam hal keterbatasannya terhadap

    kesadaran-ruang-waktunya masing-masing. Jin jugadiciptakan Allah untuk menyembah-Nya.

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    36/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 36

    Apa yang kita temui di kontinuum kesadaran diri-ruang-waktu sebagai suatu alam semesta dan isinya,

    yang gaib dan nyata, sebenarnya dengan jelasmenunjukkan maksud-maksud Penciptaan AllahSWT. Bagi makhluk yang tidak diserahi tugas danamanat yang dapat membawakan dirinya padakesempurnaan-Nya, maka alam semesta dapatdipandang apa adanya, dan mereka pun merupakan

    bagian dari semua proses didalamnya. Namun,manusia yang berkesadaran yang lebih tinggimempunyai peran yang lebih canggih, kompleks,dan rumit sehingga al-Quran pun dengan tegasmenyebutkan manusia sebagai makhluk yangdiciptakan dengan citra kesempurnaan Tuhan, yangterbaik dari semua makhluk Allah SWT lainnya,namun bisa menjadi paling rendah derajatnyadibandingkan dengan makhluk yang paling rendah.Khususnya bila ia tidak mampu mengenaljatidirinya dan tidak mau membaca tanda-tandayang bertebaran di alam semesta. Lalu, apakahmakna alam semesta bagi manusia?

    3.5 Alam Semesta Sebagai WadahPembelajaran Dan Ladang Amaliah

    Proses dan perubahan adalah pembelajaranlangsung dari Allah bagi yang mau sejenak

    merenungkan dirinya. Dalam semua kasuspembelajaran, sebenarnya manusia memperolehilmu pengetahuannya melalui proses pengamatan

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    37/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 37

    dari semua gejala-gejala alam yang nampak atautercitra inderawinya (alami maupun buatan).

    Sehingga secara mendasar manusia sebenarnyahanya sebagai bagian dari alam semesta atau suaturumah yang diberi kelebihan akal dan pikiran yangberkembang sesuai potensi yang sudah ditetapkan-Nya. Akan tetapi, ketika manusia berlagak sebagaipengamat rumah semata, sementara dirinya tetap

    berada di dalam rumah yang ia tempati, makakecelakaan pemikiran pun terjadi karena denganmenempatkan dirinya sebagai Tuhan, sementara diasendiri berada di dalam rumah buatan Tuhan (alamsemesta) maka terjadi inkonsistensi konseptualketika manusia mempelajari semua fenomena alamsemesta. Akhirnya pencipta rumah sebenarnya yaitu

    Tuhan Yang Esa malah tidak tercitrakan olehkebanyakan manusia. Ateisme dan materialismepun muncul sebagai manifestasi tipu daya Iblis darikondisi yang demikian. Dalam arti ketika iblisberhasil mengintervensi akal pikiran manusiamelalui daya khayal dan angan-angannya maka hijab

    pun muncul, sehingga manusia yang ateistik-materialistik menyatakan diri bahwa "Tuhan tidakada". Suatu kebodohan yang sangat disayangkan.

    Inkonsistensi pemikiran semakin menjadi manakalamanusia mencoba melihat dari luar rumah dalam

    posisi sebagai Tuhan. Maka iapun lantas berlagakmenjadi Tuhan, dan mencoba merekonstruksimodel rumah yang dilihatnya. Kemudian ia masuk

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    38/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 38

    ke dalam rumah dan mematut-matut dirimengagumi buatannya sendiri dan bertanya dengan

    bodoh, "siapa yang membuat rumah ini?". Lantas daridalam rumah itu ia menyimpulkan " Ndak ada nih

    yang membuat rumah ini. Rumah ini kebetulan adasendiri". Seolah lupa bahwa "dirinyalah" yangsebenarnya membuat rumah tersebut. Inilahkebodohan dari pendapat Stephen Hawking yang

    berkecondongan ateistik, yang menunjukkan suatuinkonsistensi kesimpulan yang subyektif-manipulatif, yang salah dan menyesatkan karenasejatinya ia yang menempati posisi Tuhan mestiberkesimpulan sebagai Tuhan juga, jangan berpikirseperti makhluk yang ada di dalam rumah. Inilah

    positioningyang salah dari Hawking dan kaum ateisumumnya. Semestinya ketika ia masuk ke dalamrumah ia harus tetap berperan sebagai Tuhansehingga dirinya kemudian mengatakan, "bagus nianbuatanku" bukan malah ia masuk dan menjadimakhluk yang diam didalam rumah danmenyimpulkan dengan kacamata makhluk dan

    menanyakan dengan tolol "Siapa yang membuatnya?".

    Inilah hijab yang selama ini menutupi tabir manusiamaterialistik-ateistik lainnya. Hawking sebagaimakhluk yang menempati rumah dan Hawkingsebagai Tuhan yang mengamati dan membuat

    rumah mestinya tidak terbedakan, dalam arti secarakuantum. Semestinya secara logika kuantumHawking sebagai makhluk dan Hawking sebagai

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    39/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 39

    Tuhan harus berperan seperti Dewa "Janus" yangmemiliki dua muka saling berpunggungan. Namun

    bukan berarti Hawking si makhluk adalah Hawkingyang menjadi Tuhan, karena sejatinya hubunganantara makhluk dan Tuhan tetap terbedakankendati sifat-sifat makhluk mirip sifat-sifat Tuhan.

    Apa yang ada pada makhluk, semuanya sekedaramanat yang harus dikembalikan dan

    dipertanggungjawabkan pada-Nya.

    Yang terjadi ketika "Makhluk dan Tuhan""Pencipta dan Yang Diciptakan" salingmemunggungi adalah suatu pemurnian dimanaakhlak dan perilaku makhluk memiliki kemuliaanseperti ketika awal mula ia diciptakan ; itulahpenauhidan "Melihat Tuhan dengan Tuhan" jadiuntuk menyingkap Tuhan kita harus beradadidalam-Nya dan dengan-Nya. Artinya yangdiperlukan adalah menjelajahi jalan ruhani untukmenyingkapkan pra-eksistensi kita sendiri bahwaQS 7:172 merupakan suatu keywords yang

    difirmankan oleh Tuhan dalam al-Qur'an untukmanusia supaya manusia kenal siapa dirinya danotomatis kenal Tuhannya.

    Alam semesta dengan pengertian kontinuum ruang- waktu tanpa manusia adalah alam semesta yang

    gelap gulita. Tanpa memahami alam semestasebagai kontinuum kesadaran-ruang-waktu makamakhluk tidak akan pernah dikenal dan mengenal

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    40/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 40

    dirinya sendiri. Artinya, manusia tidak mampuuntuk membangun realitas-realitas materi yang ada

    di luar dirinya menjadi suatu bentuk realitas yangutuh lahir dan batin di dalam kontinuum KDRWyang sedemikian berwarna-warni, bisa dirasakan,bisa dicium, bisa di dengar, bisa dinikmati, bisakesakitan, bisa tumbuh dan menua, dan seterusnya.Demikian juga, bila kita menyia-nyiakan waktu, lalai

    dan malas mengelolanya, kita sebenarnya beradapada suatu kondisi kritis yaitu kesia-siaan danmenjalani kehidupan tanpa makna apa-apa. Lantaskita pun akan berangan-angan kalau hidup cumasekedar kebetulan saja. Padahal, apa yangdialaminya selama ia berada di dalam kerangkengkesadaran-ruang-waktu adalah suatu perjuanganuntuk membangun realitas sejatinya, untukmembangun kebahagiaan hakiki, membangunjembatan yang lurus dan mudah dilalui,membangun kesadaran untuk meniti Shiraatal

    Mustaqiim yang menuju kepada al-Haqq, RealitasAbsolut.

    Sebagai wadah pembelajaran, maka alam semestaadalah laboratorium alamiah yang serba lengkap. Didalam Al Quran, Allah sudah menjelaskan hal inibahwa perhatikanlah alam semesta dan semuaisinya, termasuk diri sendiri, agar diperoleh suatu

    hikmah yang hakiki bahwa semua itu ada yangMenciptakan, semua itu sekedar ladang dimanamanusia dapat beramal, dapat mempelajari manusia,

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    41/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 41

    alam dan isinya, dan Tuhannya. Dalam banyak segi,pengenalan atau pembelajaran yang ingin

    disampaikan oleh Allah dengan membangun suatumedium antara berupa alam semesta adalah suatupengenalan yang menembus batas-batas fisikal.Karena hanya dengan menembus batas-batas fisikalinilah, kemudian manusia baru akan menyadaribahwa apa yang di inderawinya sebagai semua

    maujud tidak lebih dari suatu eksistensi yang berasaldari rahmat dan kasih sayang dari Dia Yang MahaMemelihara dan Maha Mendidik. Instrumen untukmemahami pengertian dan penyingkapan yangmendalam ini tentunya terdapat pada manusia.Karena mustahil Allah memerintahkan kita untukmemahami alam semesta dan manusia tanpa suatuperangkat yang nyata. Allah yang Maha Pemurahtentunya tidak akan bertindak seperti itu. Instrumenitulah yang kemudian dikenal oleh kita sebagaibentuk batiniah atau ruhaniah dari manusia, itulahyang disebut qolbu sebagai wadah esensi manusiayang halus, yang memberikan daya untuk hidup

    (hayat) dan memberikannya kemampuan ultrasensitif untuk mencitrakan getaran-getaran haluskehendak Penciptanya.

    Sebagai ladang amal, maka semua interaksi di alam

    semesta, baik antara manusia dengan manusialainnya, antara manusia dengan alam dan semuaisinya, antara manusia dengan Tuhannya perlu

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    42/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 42

    disuburkan dengan berbagai aktivitas perawatandan pupuk. Ladang yang subur adalah ladang yang

    terawat dengan baik sehingga segala macamtumbuhan dapat tumbuh disana dengan baik.Segala macam tanaman dapat ditanam disanadengan mudah. Dan pada akhirnya, ketika panentiba maka semua tumbuhan yang tumbuh adalahsuatu berkah yang membawa manusia kepada

    kebaikan, kecukupan, dan kesyukuran. Namun,ladang yang subur memerlukan perawatan yangkonsisten, sistematis dan juga pupuk yang benar-benar cocok dengan kondisi tanah ladangnya itu.Dalam arti, manusia sebenarnya memerlukan ilmupengetahuan agar ladang amalnya itu dapat menjadiladang yang benar-benar sesuai dengan lagu lamagrup band populer Koes Plus yang berkatatongkat kayu dan batu jadi tanaman. Danpengetahuan itu adalah ilmu pengetahuan manusiayang diperolehnya dari keharmonisannya dengansesama manusia, alam semesta berserta isinya, dan

    Tuhannya sebagai suatu hakikat keberadaan dirinya.

    Dari sesama manusia akan tumbuh akhlak danperilaku, dari alam semesta serta isinya tumbuhpengertian keharmonisan dan tentang hukum-hukum alam, dari Tuhannya tumbuh pengetahuanhakiki akan dirinya sendiri dan keesaan Tuhannya.Maka, baik alam semesta sebagai wadah

    pembelajaran dan penghimpunan pengetahuan.maupun alam semesta sebagai ladang amal, yangdiharapkan adalah munculnya suatu pengetahuan

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    43/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 43

    hakiki akan keberadaan Dia Yang Mahamemberikan rahmat dan kasih sayang, Yang Maha

    Memelihara, Yang Maha Berkuasa, Berkehendak,dan sifat-sifat lainnya yang semestinya mengarahkepada keberadaan Tuhan Yang Maha Esa danmenauhidkan-Nya. Inilah proses pembelajaranhakiki manusia yang pernah dialami oleh Nabi

    Adam a.s., Nabi Ibrahim a.s, dan semua Nabi dan

    Rasul, Wali, dan kaum arifin yang pernah ada disemesta ini. Dan dari pembelajaran, penghimpunanpengetahuan, penyemaian amaliah yangmenyuburkan ladangnya di bumi, maka manusiapun akan mengetahui bahwa bumi hatinya jugaakan semakin subur dengan buah-buah hikmahpengetahuan hakiki yang disiram oleh airpengetahuan yang tercurahkan dari langit, sehinggadalam perjalanannya mengarungi jagat raya, yanggaib maupun yang nyata, diketahuilah kemudianbahwa dirinya terdapat suatu instrumen yang sangathalus, instrumen yang dapat merespon semua Afal,

    Asma-asma dan Sifat-sifat Allah, yang akan

    membawa dirinya mengarungi samudera-samuderamakrifat, dengan perahu yang mengibarkankeimanan, sampai akhirnya manusia berlabuh diujung pantai penyingkapan yang lebih nyata untukmenyaksikan al-Haqq, Realitas Absolut , sebagai

    Allah, Yang Maha Esa.

    3.6 Hikmah Penciptaan Untuk Mengenal JatiDiri

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    44/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 44

    Dengan jutaan fakta-fakta ilmiah maupun ruhaniah

    yang terhampar diseluruh penjuru semesta,anggapan bahwa alam semesta dan semua isinyaterjadi secara kebetulan saja sebenarnya tidak layakdipertahankan. Mereka yang menolak fakta-faktayang ada, yang telah ditemukan oleh saintisberagama maupun yang ateis, sebenarnya telah

    begitu buta baik mata, akal maupun hatinya.Dimana pun disetiap sudut semesta, nyatanya adasesuatu yang wujudnya tidak bisa diduga ataudibayangkan oleh semua makhluk, sesuatu yangMaha Gaib; yang intervensinya kedalam kehidupansetiap makhluk tak dapat dicegah; yang semuatindakan-Nya sangat nyata bagi kita; yang cuma bisakita kenali dengan Kesadaran Diri bahwa kita cumasekedar hamba-Nya; Dialah Allah SWT (QS 6:102).

    Allah Maha Pencipta dan Maha Adil, prinsipkeseimbangan pun ia ciptakan untuk manusiasebagai makhluknya yang memiliki akal. Agar

    kelemahan-kelemahan akal tidak membuat manusiasemakin merana, maka selain akal ada ruh dannafsu yang dapat bersemayam di qolbu. Qolbuadalah instrumen ilahiah, qolbu yang bening karenamenguatnya Luthf Rabbani Ruhaniakan memberikankemampuan untuk mengenal sesuatu dibelakang

    semua ini yaitu Allah. Bila hal ini sudah terjadimaka matahati (bashirah ) manusia mampumelepaskan diri dari keterikatannya dengan

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    45/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 45

    kontinuum ruang dan waktu, menelusuri jejak-jejakpencipta-Nya, untuk menyadari bahwa dirinya

    cuma sekedar makhluk ciptaan-Nya, hamba Allahyang sedang berada dalam perjalanan sehingga iadapat mengenali Allah, menyaksikan-Nya, danmengesakan-Nya.

    Dengan akal dan qolbu yang termurnikan setelah

    menyaksikan-Nya inilah manusia semestinyamengelola alam semesta, menjadi khalifah di mukabumi, melaksanakan amanat-Nya, mengenal-Nya,dan menyembah-Nya. Inilah yang dimaksud denganhikmah penciptaan untuk makhluk-Nya yangdimaksudkan agar dia tahu diri dan mau belajarmemikirkan tentang dirinya sendiri, memikirkanciptaan-ciptaan Allah, lebih mengenal siapa Dia,menauhidkan-Nya dan menyembah-Nya sebelumajal menjemputnya.

    Namun sayang sekali banyak manusia yangmengabaikan potensi pengenalan diri ini. Bahkan

    sama sekali melepaskannya. Akibatnya, qolbumalah menjadi dinding pekat dipenuhi hawa nafsuyang akan menjadi hijab sepanjang hidupnya,memenjarakan manusia kedalam penjarakeduniawian. Akal dan qolbu, setiap saatdipengaruhi nafsu kebaikan dan kejahatan yang

    akan terus-menerus berebut posisi untukmembersihkan atau mengotori qolbu dan akal.

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    46/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 46

    Ketika manusia kemudian menafikan aspek-aspekhalus dan lathifah dari jasadnya yaitu jiwanya,

    qolbunya, ruhnya, daya fikir akalnya, maka itu suatuironi. Suatu penyangkalan yang berakibat fatal,karena kemudian malah memenjarakan manusia kedalam suatu benteng psikologis yang sulitdirobohkan. Pemikiran materialistik yang sekarangini menjadi fondasi peradaban adalah suatu

    pemikiran yang sangat reduksionis yang menyeretmanusia ke dalam benteng-benteng gelap hawanafsunya masing-masing. Yang melakukan tipudaya sehingga potensi-potensi esensialnya untukmerambah kawasan tanpa batas menjadi tumpul.Maka, ketika semua unsur lathifah manusia tertabirioleh benteng gelap pekat yang kokoh, tidak adacahaya yang singgah maupun yang memancar darisana. Yang muncul adalah radiasi panas api daribenda hitam sempurna, yang menghanguskanbanyak qolbu manusia. Yang menyebabkan dirinyalupa bahwa dalam setiap detik waktu berjalan,Malaikat Maut selalu mengintai, dan akan

    merenggutnya dengan paksa, sekokoh apapunmanusia membentengi dirinya.

    3.7 Sang Waktu Adalah Kehendak Allah

    Berkaitan dengan berjalannya waktu dan

    keterbatasan umur manusia, ada satu hal yang patutdiingat oleh manusia yaitu ketidakberdayaannyaterhadap waktu. Terhadap Sang Waktu, semua

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    47/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 47

    manusia (dan juga semua makhluk-Nya) tidakmempunyai kuasa dan kehendak apa-apa.

    Walaupun, sudah banyak manusia berimajinasiuntuk bisa hidup abadi; membolak-balikkan waktu;membuat mesin waktu yang dapat kembali ke masalalu atau melakukan lompatan ke masa depan;berkhayal bisa melakukan reinkarnasi supaya bisamemperbaiki diri; namun itu mustahil terjadi.

    Kecuali ada kehendak langsung dari Allah (yaituinayatullah) sebagai suatu mujizat atau karomahkedekatan manusia disisi Allah. Waktu merupakanpedang Allah yang terus menebas-nebas peluangkehidupan semua makhluk-Nya tidak terkecualimanusia tidak juga Rasul, Nabi, maupun Para

    Wali. Allah berfirman didalam Surat Al Ashr(Masa) (QS 103:1-3) :

    Demi masa, sesungguhnya manusia dalam kerugian,kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan

    saling berwasiat dengan kebenaran dan salingberwasiat dengan kesabaran.

    Ini jelas-jelas suatu peringatan bagi manusia agarmemanfaatkan waktunya sebaik mungkin didalamposisi yang seimbang secara ruhani dan jasmanidengan cara beriman, beramal saleh, dan salingmembantu didalam kebenaran dengan kesabaran.

    Dengan arti lain, manusia harus bisa memanfaatkan waktunya sebaik mungkin sesuai dengan apa yang

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    48/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 48

    dikehendaki-Nya yaitu mematuhi perintah-perintahdan larangan-larangan-Nya. Waktu merupakan

    investasi yang tidak akan pernah dapat kita raihkembali, tidak dapat digunakan kembali. Sayangnya,masih banyak dari kita masih sering lupa diridengan berkata lain waktu deh.

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    49/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 49

    Bab 4. Yang Gaib Dan Yang

    Nyata

    Walaupun Allah mengaruniakan qolbu yangmerupakan wadah energetis dari ruh, akal, dan

    nafsu sebagai alat bantu manusia untuk mengeloladirinya, manusia lainnya, dan alam semesta,pemahaman akal manusia sebenarnya cuma sebataskontinuum kesadaran diri-ruang-waktu dimana diasaat itu berada saja. Jadi sifatnya sangat terbatas danrelatif.

    Untuk mengatasi keterbatasan akal inilah makamanusia kemudian memerlukan asumsi-asumsi danmetoda-metoda kalau ingin mengamati makhluk-makhluk fisik misalnya di laboratorium atau di alamsemesta. Disinilah kita mesti menyadari bahwa akalsaja tidak akan memadai bila kita ingin mengetahuisesuatu yang berada di luar kontinuum kesadaran diri-ruang-waktu misalnya Ruh (QS 17:85) dan Zat Allah

    yang Maha Gaib (QS 57:3).

    4.1 Pikirkanlah Ciptaan-Nya Bukan Dzat-Nya

    Batas akal adalah kontinuum dimana makhluktersebut berada. Hal ini sebenarnya sudah

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    50/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 50

    diingatkan oleh Nabi Muhammad SAW didalamsabdanya:

    Pikirkanlah nikmat-nikmat Allah, tetapi janganlahmemikirkan Zat-Nya.

    Demikian juga Ali bin Abu Thalib kwjmengingatkan:

    Barang siapa memikirkan Zat Allah , maka ia kufur.Dan barang siapa memikirkan sifat-sifat-Nya, maka ia

    akan memperoleh petunjuk.

    Jadi, kalau ada makhluk Allah yang mengaku bisamengimajinasikan wujud Dzat Allah secara akal,kemudian melukiskannya kedalam kanvas ataumembuat patung berdasarkan imajinasinya, ataumengatakan bahwa menurut ilusinya itu adalahDzat Allah maka itu tentunya bukan wujud Dzat

    Allah tetapi produk dari kekufuran manusia.Didalam Al Quran sendiri Allah berfirman dalam

    surat Al Syura ayat 11 (QS 42:11) :

    Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, danDialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat .

    Begitu pula pada beberapa ayat yang lainnya, Al

    Quran tidak menjelaskan pengenalan tentang DzatAllah secara lebih luas kecuali dalam pengkudusan

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    51/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 51

    dan penyucian semata, seperti dalam firman-firman-Nya berikut ini [81]:

    Tiada Tuhan selain Dia(QS 2:255); MahasuciTuhanmu yang memiliki keperkasaan dari apa yang

    mereka sifatkan (QS 37:180); Pencipta langit danbumi(QS 2:117); Maka bertasbihlah dengan (menyebut)

    nama Tuhanmu yang Maha Besar(QS 56:74 & QS

    56:96)

    Oleh karena itu, sebenarnya sangat mengherankanjika masih ada orang-orang yang mengaku bisamelihat wujud Dzat Allah. Suatu hal yang muskildan pendapat yang bisa dikatakan jahil oleh karenamemahami dan melihat bagaimana wujud makhluk

    Allah yang metagaib saja seperti malaikat dan jinkita umumnya tidak mampu, apalagi melihat Dzat

    Allah yang gaib mutlak (QS 6:103). Jadi esensi Dzat Allah SWT sejatinya tidak dapat dilihat oleh matalahir makhluk-makhluk-Nya. Maksudnya, ketikabersemayam di atas Arasy dan meliputi segala

    sesuatu, Allah SWT tidak dapat dilihat olehinderawi fisikal manusia karena Dia terhijab olehentitas-entitas wujud yang meliputi-Nya, Dia hanyadapat dilihat dengan bashirah atau matahatimanusia yang merupakan sistem sensoris ruhaniahyang tidak dibatasi oleh pengertian-pengertian

    dimensionalitas ruang maupun waktu. Bashirah itutidak lain adalah termurnikannya esensi manusiamenjadi ruh yang muncul sebelum ditiupkan ke

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    52/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 52

    dalam jasad biologisnya, itulah ruh pra-eksistensiyang tercantum dalam QS 7:172 yang memberikan

    kesaksian tentang Allah sebagai Tuhan Yang Esa.Dalam Al Quran seringkali kita menemui ayat yangmenyebutkan akan melihat Allah SWT di akhiratdimaksudkan sebagai melihat melalui penglihatanbashirah ini. Sebab kalaupun misalkan makhluk bisamelihat Dzat Allah secara langsung maka bisa

    dikatakan bahwa semua kemakhlukannya akanmusnah dan sirna. Oleh karena makhluk tetaplahhanya makhluk dan Allah hanyalah Allah semata dantidak ada yang serupa dengan-Nya (QS 42:11, QS112:4).

    4.2 Yang Nyata, Yang Meta Gaib, dan YangGaib Mutlak

    Perkembangan zaman menemukan jalannya sendirisesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlakusebagai suatu sunnatullah. Perkembanganpemikiran manusia terus terjadi, mengalami

    diskursus dan berubah sesuai dengan berbagaipemahaman baru yang kemudian terbuktikebenarannya adalah suatu kebenaran yang relatif.Revolusi pengetahuan dengan ditemukannyamikroskop, formulasi hukum-hukum alam menjadihukum-hukum Newton, Teori Relativitas, Teori

    Kuantum, dan pengetahuan lainnya semakinmengubah cara pandang dan ikhtiar manusia. Apayang semula dikira sesuatu yang gaib, sedikit demi

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    53/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 53

    sedikit mulai terkuak; Apa yang semula tidakdiketahui secara pasti seperti amuba, virus, atom,

    dan partikel-partikel elementer kemudian semakinmenyadarkan manusia bahwa dunia tidak sepertiyang dilihatnya selama ini. Mereka yang berpijakpada filsafat materialisme-ateisme pada akhirnyakebingungan bahwa alam semesta tidak sekedarmateri semata.

    Meskipun sesuatu yang gaib sedikit demi sedikitterpahami secara ilmiah dan sudah lama menjadibagian dari kehidupan sehari-hari, namunkesombongan telah melekat dan menutupi akalnya,sehingga ilusi dan delusi kebendaan pun semakinmenebal menutupi fakta-fakta yang terhampar didunia kuantum yang melenyap di kegaiban mutlak.Ketika materi semakin tiada, dalam arti dapatberubah menjadi esensi yang lebih halus, manusiamemahami bahwa materi identik dengan energi.Bahkan Albert Einstein yang menggagas bahwamateri setara dengan energi pada tingkat kecepatan

    yang sangat tinggi yaitu kuadrat kecepatan cahaya,dengan tegas mengatakan bahwa jagat raya tidaktersusun atas materi, partikel utamanya adalah energi.Maka, semua obyek fisik menjadi ruang yang berisienergi. Inilah kemudian yang melandasi kekekalanenergi, merambat ke kekekalan alam semesta yang

    juga pernah diasumsikan oleh Einstein. Denganalasan kekekalan demikianlah, para ilmuwan yangterjebak dalam pemikiran materialisme-ateisme

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    54/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 54

    kemudian melakukan manipulasi pikiran lebih jauhdengan mengatakan bahwa alam semesta tidak

    diciptakan, tetapi ada karena suatu kebetulan, dengankata lain tidak ada tempat untuk menyedikan suatumakna yang lebih Agung dan Indah yaitu SangPencipta.

    Di sisi lain, ada pemahaman yang bertolak belakang

    dengan materialisme-ateisme yaitu keberadaan SangPencipta. Alam semesta diciptakan, sangat teraturdan terkendali, mengikuti suatu hukum-hukum fisikyang bisa diamati secara inderawi maupun secaramikroskopis dengan bantuan peralatan canggihyang direkayasa sesuai dengan dan untuk melihatkebenaran relatif dari berlakunya hukum-hukumyangs esuai dengan kaidah logis manusia.

    Pikiran dan perasaan kita telah menyusun suatukaidah dasar logis bahwa dunia fisis adalah sesuatuyang deterministik dan juga indeterministik. Padasaat manusia bisa mengkaji partikel terkecil yang

    dikenalnya yaitu atom, semuanya jadi berubahkarena pada ukuran paling kecil dari gugus atomterdapat partikel-partikel yang lebih renik lagi yaituelektron, proton, netron, quark, dan partikel-partikel sub-atom lainnya. Fenomena yang teramatipun dalam setiap pranata sistem pengamatan

    berbeda dan menjadi penuh ketidakpastian.Perilaku partikel sub-atomis elementer seperti quarkternyata sukar sekali diramalkan bahkan dengan

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    55/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 55

    formulasi-formulasi matematis yang rumitsekalipun. Demikian juga, perilaku partikel

    elementer yang bisa dengan tak terduga berubahmenjadi partikel materi atau gelombang menjadisuatu misteri ilmu pengetahuan modern.

    Tantangan baru sains pun muncul dan mengarahpada suatu fakta yang sudah lama ditepiskan dari

    dunia ilmu pengetahuan modern yaitu keberadaansesuatu yang memiliki Kemahakuasaan tidakterbatas yaitu adanya Yang Maha Mengatur, mahaMemelihara, dan maha Mendidik - Tuhan itu ada.Dan Dia Rabbul Aalamin(QS 1:2).

    Banyak ilmuwan yang terkejut ketika wilayahkuantum dirambah semakin jauh ke tingkat yangtidak terpahami. Sampai akhirnya, para fisikawanpun menemui suatu fakta yang menarik bahwa di

    wilayah paling elementer, di dalam inti atomterdapat suatu pertikel yang hanya bisa dikenalidengan citarasa, bukan dengan sekdar nilai dan

    makna-makna yang fisik.

    Ketika wilayah quark, sebagai partikel elementeryang terpahami secara nalar terungkap, ilmuwanmembuat aturan sendiri yang mereka sebut citarasaquark sebagai keatas, kebawah, menyenangkan, dan

    ungkapan-ungkapan lainnya, yang hanya bisaditemui pada dunia mistik. Maka ilmuwan punkemudian menyadari bahwa fisika telah merambah

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    56/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 56

    metafisika, fisika dan metafisika sebenarnyamenjelaskan hal yang sama, menuju ke sesuatu yang

    lebih absolut sebagai penyebab segala sesuatu.

    Meskipun pemahaman tentang sesuatu yang tidakdipahami di zaman dulu berkembang menjadisesuatu yang gaib, pemahaman perilakumikroskopis partikel secara fisik mekanistik

    membuka cakrawala baru untuk meredefinisi ulangapa yang dimaksud dengan kegaiban itu. Saat ini,dengan kapabilitas pemahaman dunia kuantum kitamungkin bisa memilah bahwa yang dimaksuddengan gaib kemungkinan dua hal: gaib mutlak dangaib karena tidak bisa terindera oleh manusiaseperti partikel sub-atomis atau katakanlah gaibmikroskospis.

    Dengan merujuk kepada Al Quran gaib mutlakadalah esensi yang berkaitan dengan Dzat AllahSWT yaitu segala sesuatu yang Allah tutupi untukdirimu, bukan bagi-Nya (dari sisi Allah tidak ada

    Yang Gaib) [25]. Hal ini sudah ditegaskan olehSabda Nabi:

    Jangan berfikir tentang Dzat Allah, tetapi pikirkanlahciptaan-ciptaan Allah

    Demikian juga ayat yang menyebutkan tentang Ruhyang termasuk gaib meskipun Allah

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    57/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 57

    menginformasikan bahwa pengetahuan tentang ruhdiberikan namun sedikit sekali :

    Mereka bertanya kepadamu (Ya Muhammad) tentangruh. Katakanlah, Ruh itu termasuk urusan Tuhanmu,dan tidaklah kamu diberikan pengetahuan (tentangnya)

    melainkan sedikit (QS 17:85).

    Di dalam hadis Nabi dan firman Tuhan di atas, kitasebenarnya diberi batas yang tegas tentang yanggaib dan yang masih bisa kita amati atau pahami.Dalam pandangan tasawuf-falsafi, Allah SWTmemiliki banyak alam, dan alam yang dapatdiindera manusia adalah alam syahadahatau al-mulk,sedangkan alam yang tidak dapat diindera manusiakemudian disebut sebagai alam gaib. Alam gaib bagimanusia terdiri dari alam gaib detail (termasuk jasadrenik dan zarah kuantum) dan alam gaib global.

    Yang pertama disebut alam Gaib Wujudy (gaibwujud), seperti alam malakut (dunia kuantum), danyang kedua disebut Gaib Adamy (gaib yang tak wujud)

    yaitu alam gaib yang secara esensial hanya diketahuioleh Allah SWT semata seperti alam ruh atau al-

    Jabarut.

    Dalam pandangan tasawuf Ibnu Arabi, alam as-Syahadah dimaknai sebagai alam kesaksian

    (inderawi) agar manusia dapat melihat danmemikirkan alam-alam tersebut, misalnya sepertipenciptaan langit dan bumi, sehingga pada akhirnya

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    58/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 58

    manusia dapat memberikan kesaksian atas ke-Esa-an Allah SWT baik dengan akal (makrifat aqli)

    maupun perasaan (makrifat dzauqi). Semua makhlukdi alam ini selalu bertasbih memuji-Nya. Denganmelakukan pengamatan terhadap alam semesta ini,akan sampailah kepada kesimpulan bahwa segalasesuatu mempunyai Hakikat yaitu pengenalanterakhir di ujung pemahaman nalarnya atau di

    batas-batas kefanaan ruang-waktu, dan Hakikat dariHakikat adalah Dia (Huwa ), Dzat Allah SWT. Olehkarena itu dikatakan oleh Ibnu Arabi bahwa alamas-Syahadah sebenarnya Gaib al-Gaib (gaibnya gaib).Ibnu Arabi merujuk kesimpulannya berdasarkanfirman :

    Yang mengetahui semua yang Gaib dan yang tampak,Yang Maha Besar Lagi Maha Tinggi (QS 13:9)

    Dari ayat diatas, Ibnu Arabi menyimpulkan adanyaalam as-Syahadahdan alam yang gaib, dan diantarakedua alam ini, yang satu menggaibkan yang lain.

    Maksud Syekh Ibnu Arabi adalah dilihat dari alamnyata (as-Syahadah ) maka alam al-malakut dan al-

    jabaruttidak terlihat atau gaib , dan dilihat dari alamal-malakut dan al-jabarut maka yang nyata takmungkin bisa ada tanpa adanya alam malakut dan

    alam jabarut.

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    59/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 59

    Ini adalah hirarki kenyataan alamiah bahwa alamlahir ditopang oleh alam batin dan tatanannya.

    Lebih lanjut, dalam kitab al Futuhat al makkiyyah JuzIII hal 303 Ibnu Arabi menegaskan :

    Pada saat Allah SWT menjadikan alam ini, Diamenjadikannya dalam bentuk alam lahir dan alam batin,dan saat itu juga terbentuklah alam gaib dan alam as-

    syahadah. Sehingga dikatakan bahwa setiap yang gaibbagi alam disebut gaib sedangkan setiap yang nampakbagi alam disebut sebagai yang nampak. Baik alam gaibmaupun alam syahadah keduanya merupakan saksi Dzat

    Allah SWT. Allah SWT menjadikan hati sebagai alamgaib dan wajah sebagai alam nyata

    Dari pemikiran demikian, Ibnu Arabi kemudianmenguatkan pendapatnya bahwa sesuatu yang gaibitu sebenarnya nyata, sekalipun substansi dari yanggaib itu tidak dapat dianalisa secara mendetailsampai pada bagian-bagiannya. Tentunya hal iniberpangkal pada kelemahan akal pikiran dan

    perasaan manusia dan instrumen pengungkapannyayaitu dasar bilangan, geometri, simbol, huruf,maupun model sebagai sarana belajar kita.

    Setidaknya, pendapat ini disimpulkan Ibnu Arabijauh sebelum manusia merumuskan adanya dunia

    kuantum yang kemudian diformalkan menjadiTeori Kuantum. Tetapi kesadaran manusia tentangdunia kuantum sebenarnya sudah dikenal sejak

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    60/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 60

    dahulu sekali. Hanya kelemahan pemahamanfenomenal dan kurangnya piranti analitis-sintesis

    saja manusia zaman dulu tidak memaparkannyasecara lebih terperinci menjadi hukum fisika-matenmatika maupun rumusan abstrak yang lebihriil semisal Quarks.

    Menurut pandangan Ibnu Arabi, hati atau qolbu

    manusia menurut tidak identik dengan gaib, namunsifat hati yang bolak balik tidak menentu itulah yanggaib. Jadi, Ibnu Arabi menyimpulkan bahwa yangdisebut gaib adalah yang dikenal oleh perasaan ,disamping sebagai sesuatu yang tidak mungkintampil ke alam nyata dan teraba secara fisikal.

    Oleh karena itu, dikatakannya bahwa perasaan lebihutama dibandingkan dengan akal ketikabersinggungan dengan pemahaman hal-hal gaib.Sehingga, ketika penalaran terhenti di titiksingularitas sebagai akhir atau batas dari substansiinderawi, dan manusia berkeinginan untuk

    melampaui batas ini hanya dengan penalaranakalnya saja, maka yang akan muncul adalahspekulasi dan mungkin manipulasi teoritis sepertiyang dilakukan Stephen Hawking, memanipulasipikiran untuk memaksakan ego akalnya. Sejatinya,ketika akal tak mampu menyingkap maka manusia

    mesti menggunakan instrumen perasaannya yaituqolbunya untuk menembus batas-batas akalnya inisehingga hakikat sebenarnya bisa tersingkap sebagai

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    61/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 61

    suatu lompatan kuantum dimana yang banyakberperan adalah Dia Yang Maha Gaib kehendak-

    Nya semata.

    Kalau kita sejajarkan pengertian yang diuraikan olehIbnu Arabi dengan sains modern, maka menjadijelas bahwa teori kuantum (sains modern) yangmenelusuri maujud obyek mulai dari alam inderawi

    tingkat atom atau alam nyata, sampai kepada adanyapartikel elementer quark yang cuma dimengerti olehpara fisikawan dengan deskripsi hasil perasaansebagai suatu citarasa keatas, kebawah, senang dandeskripsi metafisikal lainnya, sebenarnya sudahmembuktikan bahwa aspek-aspek fundamental darialam semesta ditopang oleh kegaiban (duniakuantum). Dan hal ini ternyata cuma bisa dipahamidengan citarasa yang terpandu akal dan logikamekanistik supaya dapat dibangun model perangkatkeras maupun lunaknya oleh manusia denganasumsi dan batasannya yang baku dan diakuikebenaran relatifnya.

    Dalam tatanan yang paling jauh, manusia saat inibaru memahaminya dengan pendekatan eksperimensampai ke tingkat quark sebagai partikel elementeryang membangun inti atom semua unsur di alamsemesta. Sedangkan dalam tataran hipotesa para

    ilmuwan baru mengusulkan kemungkinan adanyabuih dan gelembung kuantum, partikel hipotetikyang lebih elementer sebagai suatu materi gelap

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    62/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 62

    masif interaktif (dapat berinteraksi) berupa partikeltitik atau tali yang berukuran 10-33 cm, dan partikel

    hipotetik gaib tachyons yang bersifat sebagaikonektor atau penghubung semua partikelelementer di tatanan paling atas (yang lebih fisikal).

    Gaib wujud seperti alam mikrokospis merujukkepada makhluk-makhluk berjasad yang sangat

    kecil sekali, yang tidak dapat ditangkap oleh inderasecara fisis. Di zaman dahulu, manusia tidakmengenal kaca pembesar, mikroskop, mikroskopelektron, apalagi teropong bintang yang ditempatkan di angkasa luar. Pada era tersebutberbagai hal yang tidak dipahami manusia atausesuatu yang informasinya tidak lengkap disebutgaib. Saat ini dengan kemajuan di berbagai bidang,partikel-partikel mikroskopis yang teramati adalahpartikel atom dan sub-atomis. Pada ukuran sub-atomis partikel-partikel elementer seperti elektronberkelakuan tidak menentu, penuh ketidakpastian.Hukum-hukum fisika deterministik yang besandar

    kepada formulasi Isaac Newton menjadi mati kutu;tidak berlaku. Dan batas-batas kegaiban itu dalamfisika modern terwujud sebagai suatu konstantaatau ketetapan Max Planck yang bernilai6,626176x10-34 Joule.detik dan kecepatan cahayasebesar 300.000 km per detik. Kedua konstanta

    alam tersebut dengan nyata membatasi kemampuaninderawi kita dan alat ukur yang dapat kita buat saatini, sebagai batas minimum dan maksimum, dalam

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    63/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 63

    memahami semua fenomena yang terjadi di alamsemesta. Keduanya adalah suatu kadar yang sudah

    ditetapkan sejak azali oleh Pencipta. Ada apa di luarnilai-nilai tersebut, dalam ukuran waktu terkecil, adaapa di t=10-43 detik dan ada apa diluar kecepatancahaya adalah suatu kegaiban yang hanya AllahSWT yang tahu esensi sebenarnya.

    Gaib yang tak wujud adalah wilayah yang misteriusbagi makhluk, dalam QS 17:85 yang membicarakantentang ruh, Allah hanya menyebutkannya bahwamanusia hanya sedikit mengetahui hal ini. Olehkarena itu, dalam pandangan manusia alam gaibtersebut sama artinya dengan tidak ada yang disebutsebagai alam Gaib Maknun. Gaib Maknun, adalahalam gaib yang terjaga dari perubahan tetapi tidakkekal, sedangkan Gaib Masnun adalah yangtersembunyi dari akal dan indera manusia baik yangalamiah atau dengan bantuan sistem penginderaanbuatan, atau masih dalam taraf hipotesa dandugaan-dugaan. Misalnya, sampai saat ini adalah

    buih kuantum, gelembung kuantum, partikelhipotetik (materi-gelap), dan tachyons. SedangkanpengertianAlam Gaib Mutlak dan Gaib al-Huwwiyahadalah Dzat Allah SWT yang tidak memiliki batasdan tidak terdefinisikan oleh akal makhluk, yangdikonfirmasikan dalam surah al-Hadiid [57] :3, dan

    hanya dapat diyakini dengan keimanan mutlakdengan mentauhidkan-Nya, meng-Esa-kan-Nya.

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    64/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 64

    Penguraian tentang yang gaib di atas, kalau kitaringkas menjadi :

    Gaib al-Gaib ( Alam Nyata, Syahadah) :maujud benda-benda sampai atom

    Gaib Wujud: sub-atomis sampai quark

    Gaib Masnun : buih kuantum, gelembungkuantum, partikel hipotetik, tachyons

    Gaib Maknun: Ruh, Cahaya Diatas Cahaya Gaib Mutlak atau Gaib al-Huwiyyah : Dzat

    Allah SWT

    Kalau kita sandingkan dengan pengertian kealamanyang sudah kita ulas sebelumnya, maka gaib-al-gaib

    adalah alam syahadah atau al-mulk, gaib wujud dangaib masnunadalah alam malakut, gaib maknunadalahalam arwah (ruh-ruh) atau alam jabarut, dan gaibmutlak adalah wilayah esensi Dzat Allah.

    4.3 Waktu Imajiner : Perspektif Fisika Modern

    Dan Pemahaman Alam Gaib

    Salah satu pertanyaan klasik ketika para saintismengkaji alam semesta adalah bagaimanamembuktikan suatu kemunculan dari ketiadaan?Dalam arti, bagaimana terjadi lompatan kuantumyang memunculkan sesuatu dari kegaiban?

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    65/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 65

    Secara matematis, ketika kita memodelkan alamsemesta berasal dari suatu titik, akan muncul

    masalah yaitu bagaimana memunculkan sesuatu darititik nol. Oleh karena ketika perhitungan mendekatititik nol maka semua perhitungan matematis yangdibagi nol akan menjadi besar tidak berhingga.Demikian juga ketika sebuah bilangan dibagi suatuangka yang sangat besar ia menjadi kecil tidak

    berhingga. Kenyataan ini membawa suatu masalahmatematis yang kompleks yang menyebabkanmunculnya

    berbagai konsep Theory Of Everything seperti teoriutas benang (string ) dan superstring yang berdimensi10,11,12, bahkan 26 yang menutup kedirinyasendiri. Dengan pendekatan menutup kepadadirinya sendiri atau asumsi tanpa tapal batas makaketidakberhinggaan dapat dihindari. Namun, untukmemunculkan sesuatu dari ketiadaan berdasarkanmetode matematika integral setapak yang diusulkanHawking-Hartle diperlukan perangkat bantu

    matematis lainnya. Piranti matematis yangdigunakan adalah konsep abstrak matematika yangdisebut waktu imajiner.

    Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, konsepmatematika waktu imajiner barangkali merupakan

    sesuatu yang baru. Istilah ini memang berasal daridunia sains khususnya bagi mereka yang mendalamimatematika lanjut, fisika kuantum, dan astrofisika.

  • 8/14/2019 Sejarah Alam Semesta & Kontinuum Kesadaran-Ruang-Waktu

    66/233

    Atmonadi____________________KKDRW

    CHRA___________________________ 66

    Dalam kenyataannya, konsep waktu imajinersebenarnya sudah sangat dikenal oleh kita yaitu

    dunia lain atau alam gaib. Gagasan sistemkoordinat waktu imajiner diduga pertama kalidiperkenalkan oleh sarjana muslim al-Khawarizmipada abad ke-9 Masehi [131]. Konsep waktu imajinerkemudian digunakan untuk membantu bagaimanasesuatu muncul dari ketiadaan atau dari kegaiban.

    Konsep waktu imajiner sebenarnya merupakankonsep waktu yang fundamental. Dalam bukunyaThe Theory Of Everything : The Origin and Fate of theUniverse Stephen Hawking berpendapat bahwa :

    Apa yang kita namakan waktu nyata adalah sesuatu yang kita ciptakan hanya dalam pikiran-pikiran kita.Dalam waktu nyata, alam semesta memiliki permulaandan pengakhiran pada singularitas yang membentukbatasan bagi ruang-waktu dan dimana hukum-hukumalam akan hancur. Namun, dalam waktu imajiner (alam

    gaib) tidak akan terdapat singularitas dan batasan.

    Sehingga mungkin apa yang kita maksud dengan waktuimajiner adalah lebih mendasar, dan apa yang kitanamakan sebagai waktu nyata hanyalah sebuah gagasan

    yang kita reka untuk membantu kita mendeskripsikanseperti apa yang kita pikirkan. Sebuah teorema ilmiahhanyalah model matematis yang kita buat untuk

    mendeskripsikan pengamatan-pengamatan kita. Waktunyata hanya berlaku dalam pikir