sebagai pengganti UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 1959
description
Transcript of sebagai pengganti UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 1959
NOMOR 19 TAHUN NOMOR 19 TAHUN 19971997
TENTANGTENTANGPENAGIHAN PAJAK PENAGIHAN PAJAK
DENGANDENGAN SURAT PAKSA SURAT PAKSA
SEBAGAIMANA TELAH SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN DIUBAH DENGAN
UNDANG-UNDANG NO. 19 UNDANG-UNDANG NO. 19
TAHUN 2000TAHUN 2000
UU NOMOR 19 TAHUN 1997TENTANG PENAGIHAN PAJAK
DENGAN SURAT PAKSA SEBAGAIMANA
TELAH DIUBAH DENGAN UU NOMOR 19 TAHUN 2000
sebagai pengganti sebagai pengganti
UNDANG-UNDANG UNDANG-UNDANG NOMOR 19 NOMOR 19
TAHUN 1959TAHUN 1959
UU No.19 Th.1959 tentangPenagihan Pajak Negara dengan
Surat Paksa
Kurang dapat sepenuhnya mendukung pelaksanaan UU
Perpajakan
Kurang dapat sepenuhnya mendukung pelaksanaan UU
Perpajakan
Memperhati
kan ketentuan
UU lain
Menegakkan
Keadilan
Penegakan Hukum
(law enforceme
nt)
Undang-undang yang dapat mengatasi semua permasalahan yang timbul di bidang penagihan
pajak khususnya masalah tunggakan pajak memberikan motivasi peningkatan kesadaran
dan kepatuhan WP
UU No. 19 Tahun 1997 Tentang
Perlindungan
Hukum
SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UU NO.19/2000
1. Mendukung sistem hukum nasional. Disamping perlunya menyesuaikan dengan perubahan ketentuan perundang-undangan formal dan material perpajakan sendiri (seperti UU KUP, dan UU PPh) sebagai bahan acuan UU Penagihan Pajak ini;
2. Mengikuti perkembangan ekonomi dan bisnis yang dinamis;
3. Meningkatkan jumlah penerimaan di sektor perpajakan sebagai sumber utama penerimaan dalam negeri;
4. Meningkatkan pencairan tunggakan pajak.
FILOSOFI DASAR PERUBAHAN UNDANG-
UNDANG PENAGIHAN PAJAK
1. Mengatur ketentuan tentang tata cara tindakan penagihan pajak :•Surat Teguran/Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis
•Penagihan Seketika dan Sekaligus
•Pemberitahuan Surat Paksa•Penyitaan•Pencegahan dan/atau Penyanderaan
•Pelelangan2.Mengatur tata cara
pengajuan gugatan Penanggung Pajak kepada badan peradilan pajak terhadap tindakan pelaksanaan penagihan pajak
1. Mengatur ketentuan tentang tata cara tindakan penagihan pajak :•Surat Teguran/Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis
•Penagihan Seketika dan Sekaligus
•Pemberitahuan Surat Paksa•Penyitaan•Pencegahan dan/atau Penyanderaan
•Pelelangan2.Mengatur tata cara
pengajuan gugatan Penanggung Pajak kepada badan peradilan pajak terhadap tindakan pelaksanaan penagihan pajak
RUANG LINGKUP
•PPh, •PPN & PPnBM, •PBB, •Bea Masuk, •Cukai,
•PPh, •PPN & PPnBM, •PBB, •Bea Masuk, •Cukai,
Pajak Daerah Tk.II:•Pajak Hotel dan Restoran,
•Pajak Hiburan, •Pajak Reklame, •Pajak Penerangan Jalan,
•Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Gol. C,
•Pajak atas Pemanfaatan Air Bawah Tanah & Air Permukaan.
•PBB Perdesaan & PBB Perkotaan
•BPHTB•.Dan lain-lain.
Pajak Daerah Tk.II:•Pajak Hotel dan Restoran,
•Pajak Hiburan, •Pajak Reklame, •Pajak Penerangan Jalan,
•Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Gol. C,
•Pajak atas Pemanfaatan Air Bawah Tanah & Air Permukaan.
•PBB Perdesaan & PBB Perkotaan
•BPHTB•.Dan lain-lain.
Undang-undang ini mengatur tentang penagihan pajak atas:
Pajak Pusat Pajak Daerah
Pajak Daerah Tk.I:•Pajak Kendaraan Bermotor, •Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor,•Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
Pajak Daerah Tk.I:•Pajak Kendaraan Bermotor, •Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor,•Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
BEBERAPA POKOK PERUBAHAN YANG TERKANDUNG DALAM
UU PPSP
1.Mempertegas proses pelaksanaan penagihan pajak dengan menambahkan ketentuan penerbitan Surat Teguran, Surat Peringatan dan surat lain yang sejenis sebelum Surat Paksa dilaksanakan;
2.Mempertegas jangka waktu pelaksanaan penagihan aktif;
3.Mempertegas pengertian Penanggung Pajak yang meliputi juga komisaris, pemegang saham, pemilik modal;
4.Menaikkan nilai peralatan usaha yang dikecualikan dari penyitaan dalam rangka menjaga kelangsungan usaha Penanggung Pajak;
5.Menambah jenis barang yang penjualannya dikecualikan dari lelang;
6.Mempertegas besarnya biaya penagihan pajak, yang didasarkan atas prosentase tertentu dari hasil penjualan;
POKOK- POKOK PERUBAHAN PADA UU
PPSP
7. Mempertegas bahwa pengajuan keberatan atau permohonan banding oleh Wajib Pajak tidak menunda pembayaran dan pelaksanaan penagihan pajak;
8. Memberi kemudahan pelaksanaan lelang dengan cara memberi batasan nilai barang yang diumumkan tidak melalui media massa dalam rangka efisiensi;
9. Memperjelas hak Penanggung Pajak untuk memperoleh ganti rugi dan pemulihan nama baik dalam hal gugatannya dikabulkan; dan
10. Mempertegas pemberian sanksi pidana kepada pihak yang sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan pelaksanaan penagihan pajak.
DASAR PENAGIHAN DENGAN SURAT PAKSA TERHADAPPAJAK PUSAT
DASAR PENAGIHAN DENGAN SURAT PAKSA TERHADAPPAJAK PUSAT
•STP•SKPKB•SKPKBT
UU No.6/83Sebagaimana telah diubah
terakhir dengan UU No.16/2009
•STPUU
No.12/1985tentang PBBsebagaimana
telahdiubah dengan
UU No.12/1994
• STB• SKBKB• SKBKBT• SK
Keberatan• SK
Pembetulan• Putusan
Bandingyg
menyebabkanjumlah pajak
yangharus dibayar
bertambah UU No.21/97
sebagaimana telah
diubah terakhir dengan UU
No.20/2000
Pasal 20 (1)UU KUP
Pasal 20 (1)UU KUP
Pasal 13UU PBB
Pasal 13UU PBB
Pasal 15UU BPHTB
Pasal 15UU BPHTB
Yang menyebabkan Jumlah Pajak yangHarus Dibayar Bertambah
Yang menyebabkan Jumlah Pajak yangHarus Dibayar Bertambah
•SK Keberatan•SK Pembetulan•Putusan Banding
•SK Keberatan•SK Pembetulan•Putusan Banding
UU No. 19 Tahun 1997
Tentang PPSP
sebagaimana telah diubah dengan
UU No.19 Tahun 2000
Terdiri dari 10 BAB dan 47 PasalTerdiri dari 10 BAB dan 47 Pasal
• Bab I Ketentuan Umum (Pasal 1)
• Bab II Pejabat & Jurusita Pajak (Pasal 2
s/d Pasal 6)
• Bab III Surat Paksa (Pasal 7 s/d Pasal
11)
• Bab IV Penyitaan (Pasal 12 s/d Pasal 28)
• Bab V Pencegahan & Penyanderaan
(Pasal 29 s/d Pasal 36)
• Bab VI Gugatan (Pasal 37 dan Pasal 38)
• Bab VII Ketentuan Khusus (Pasal 39 s/d
Pasal 41)
• Bab VII A Ketentuan Pidana (Pasal 41A)
• Bab VIII Ketentuan Peralihan (Pasal 42)
• Bab IX Ketentuan Penutup (Pasal 43 s/d
Pasal 45)
Pasal 1Pasal 1
MEMUAT PENGERTIAN ISTILAH YANG BERSIFAT TEKNIS &
BAKU DALAM UNDANG-UNDANG PPSP INI
MEMUAT PENGERTIAN ISTILAH YANG BERSIFAT TEKNIS &
BAKU DALAM UNDANG-UNDANG PPSP INI
Tidak salah tafsir + kemudahan & kelancaranTidak salah tafsir + kemudahan & kelancaran
bagi WPbagi WP bagi aparaturbagi aparatur
dalam melaksanakan hak dan kewajibannyadalam melaksanakan hak dan kewajibannya
PAJAK YG DIPUNGUT
PEMERINTAH PUSAT
(TERMASUK BEA MASUK DAN
CUKAI)
PAJAK YG DIPUNGUT
PEMERINTAH DAERAH
11
PP AA SS AA 11LL
22
Orang Pribadi
Badan
Pemungut/Pemotong
PP AA SS AA 11LL
Termasuk Wakil/Pengurus yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban wajib pajak menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, termasuk
orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang ikut menentukan
kebijaksanaan dan/atau mengambil keputusan dalam perusahaan.
Termasuk Wakil/Pengurus yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban wajib pajak menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, termasuk
orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang ikut menentukan
kebijaksanaan dan/atau mengambil keputusan dalam perusahaan.
PENANGGUNGPAJAK
ORANGPRIBADIORANGPRIBADI BADANBADAN
33
PP AA SS AA 11LL
• Perseroan Terbatas• Perseroan Komanditer• Perseroan Lainnya• BUMN • BUMD • Persekutuan• Perkumpulan• Firma• Kongsi• Koperasi• Yayasan/Organisasi Massa,
Organisasi Sosial Politik/Organisasi yg sejenis
• Lembaga• Dana Pensiun• bentuk usaha tetap• badan usaha lainnya
• Perseroan Terbatas• Perseroan Komanditer• Perseroan Lainnya• BUMN • BUMD • Persekutuan• Perkumpulan• Firma• Kongsi• Koperasi• Yayasan/Organisasi Massa,
Organisasi Sosial Politik/Organisasi yg sejenis
• Lembaga• Dana Pensiun• bentuk usaha tetap• badan usaha lainnya
B A D A N44
Sekumpulan Orang dan atau Badan yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun tidak melakukan usaha yang
meliputi ;
Mengangkat dan memberhentikan
Jurusita Pajak
Mengangkat dan memberhentikan
Jurusita Pajak
Menerbitkan :• Surat Teguran, Surat
Peringatan atau Surat lain yang sejenis.
• Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus,
• Surat Paksa• Surat Perintah
Melaksanakan Penyitaan
• Surat Pencabutan Sita• Pengumuman Lelang• Surat Penentuan Harga
Limit• Pembatalan Lelang• Surat Perintah
Penyanderaan• dan surat lainnya untuk
penagihan pajak
Menerbitkan :• Surat Teguran, Surat
Peringatan atau Surat lain yang sejenis.
• Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus,
• Surat Paksa• Surat Perintah
Melaksanakan Penyitaan
• Surat Pencabutan Sita• Pengumuman Lelang• Surat Penentuan Harga
Limit• Pembatalan Lelang• Surat Perintah
Penyanderaan• dan surat lainnya untuk
penagihan pajak
Penanggung Pajak tidak melunasi
sebagian atau seluruh utang
pajak
Penanggung Pajak tidak melunasi
sebagian atau seluruh utang
pajak
55
PP AA SS AA 11LL
Pelaksanatindakan penagihan pajak
Pelaksanatindakan penagihan pajak
Penagihan Seketika dan Sekaligus,Pemberitahuan Surat Paksa,Penyitaan dan Penyanderaan
Penagihan Seketika dan Sekaligus,Pemberitahuan Surat Paksa,Penyitaan dan Penyanderaan
66
PP AA SS AA 11LL
Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat tindakan penagihan
pajak dilaksanakan
Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat tindakan penagihan
pajak dilaksanakan
77
PP AA SS AA 11LL
Termasuk sanksi administrasi berupabunga, denda, atau kenaikan
Pajakyang masih harus
dibayar
Pajakyang masih harus
dibayar
Tercantum dalam skp atau surat sejenisnya berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan
88
PP AA SS AA 11LL
PP AA SS AA 11LL
99
SERANGKAIAN TINDAKAN AGAR PP MELUNASI UTANG PAJAK DAN
BIAYA PENAGIHAN PAJAK DENGAN MENEGUR ATAU
MEMPERINGATKAN, MELAKSANAKAN PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS,
MEMBERITAHUKAN SURAT PAKSA, MENGUSULKAN PENCEGAHAN, MELAKSANAKAN PENYITAAN,
MELAKSANAKAN PENYANDERAAN, MENJUAL BARANG YANG TELAH
DISITA
PP AA SS AA 11LL
1010
ADALAH SURAT YANG DITERBITKAN OLEH PEJABAT
UNTUK MENEGUR ATAU MEMPERINGATKAN KEPADA
WP UNTUK MELUNASI UTANG PAJAKNYA
SURAT TEGURAN, SURAT PERINGATAN ATAU SURAT LAIN YANG SEJENIS
Tindakan penagihan pajak yang dilaksanakan oleh Jurusita Pajak kepada
PP tanpa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran yang meliputi
seluruh utang pajak dari semua jenis pajak, Masa Pajak, dan Tahun Pajak
Surat perintah membayar utang pajak dan biaya
penagihan pajak
1111
PP AA SS AA 11LL
1212
Biaya pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan
Penyitaan, Pengumuman Lelang, Pembatalan Lelang, Jasa Penilai dan biaya lainnya sehubungan dengan
penagihan pajak
Tindakan Jurusita Pajak untuk menguasai barang PP guna dijadikan jaminan untuk melunasi utang pajak
menurut ketentuan peraturan perundang - undangan
1313
PP AA SS AA 11LL
1414
Barang PP yang dapat dijadikan jaminan utang pajak
Tiap Benda atau Hak yang dapat dijadikan Objek Sita
1515
PP AA SS AA 11LL
1616 BARANG
Setiap penjualan barang di muka umum dengan cara
penawaran harga secara lisan dan atau tertulis melalui
usaha pengumpulan peminat atau calon pembeli
1717
PP AA SS AA 11LL
Kantor yang berwenang melaksanakan penjualan secara
lelang
Berita Acara Pelaksanaan Lelang yang dibuat oleh Pejabat Lelang
atau kuasanya dalam bentuk yang ditentukan oleh ketentuan
peraturan perundang-undangan lelang
1818
PP AA SS AA 11LL
1919
Larangan yang bersifat sementara terhadap PP tertentu untuk keluar
dari wilayah Negara Republik Indonesia berdasarkan alasan
tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pengekangan sementara waktu kebebasan PP dengan menempatkannya
di tempat tertentu
2020
PP AA SS AA 11LL
2121
Upaya hukum terhadap pelaksanaan penagihan pajak atau kepemilikan barang sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan
ybs.
Gubernur, Bupati atau Walikota
2222
PP AA SS AA 11LL
2323
PEMERINTAH DAERAH YANG WILAYAH HUKUMNYA
MELIPUTI TEMPAT TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK DILAKSANAKAN
PEMERINTAH DAERAH YANG WILAYAH HUKUMNYA
MELIPUTI TEMPAT TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK DILAKSANAKAN
2424
PP AA SS AA 11LL
PP AA SS AA 11LL
2525
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
2626
ADALAH HARI KALENDERADALAH HARI KALENDER
PEJABATPEJABAT
Pejabat ditunjuk oleh:
Pajak PusatPajak Pusat Pajak DaerahPajak Daerah
Berwenang
1. mengangkat dan memberhentikan Jurusita Pajak.
2. menerbitkan :a. Surat Teguran, Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis
b. Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus;
c. Surat Paksa;d. Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan;e. Surat Perintah Penyanderaan;f. Surat Pencabutan Sita;g. Pengumuman Lelang;h. Surat Penentuan Harga Limit;i. Pembatalan Lelang; danj. surat lain yang diperlukan untuk
pelaksanaan penagihan pajak.
Pasal2
Ditunjuk oleh Menteri Keuangan
Ditunjuk oleh Menteri Keuangan
Ditunjuk oleh Kepala Daerah
Ditunjuk oleh Kepala Daerah
JURUSITAPAJAK
JURUSITAPAJAK
Diangkat dan
diberhentikan
Diangkat dan
diberhentikan
•Syarat-syarat•Tata cara
pengangkatan dan pemberhentian
•Syarat-syarat•Tata cara
pengangkatan dan pemberhentian
olehPejabatoleh
PejabatKep. MenKeu
No. 562/KMK.04/2000
Kep. MenKeuNo. 562/KMK.04/2000
Pasal3
Jurusita PajakJurusita Pajak
Diambil sumpah atau janji menurut agama atau kepercayaannya
PEJABAT
Sebelum memangku
jabatan
Pasal 4
Tugas Jurusita
Pajak
Tugas Jurusita
Pajak
1. melaksanakan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus;
2. memberitahukan Surat Paksa;3. melaksanakan penyitaan; dan4. melaksanakan penyanderaan.
1. melaksanakan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus;
2. memberitahukan Surat Paksa;3. melaksanakan penyitaan; dan4. melaksanakan penyanderaan.
Catatan : Pencegahan bukan merupakan tugas Jurusita Pajak.
TUGAS DAN WEWENANG JURUSITA
PAJAK
TUGAS DAN WEWENANG JURUSITA
PAJAK
Wewenang Jurusita
Pajak
Wewenang Jurusita
Pajak
1. memasuki dan memeriksa ruangan termasuk membuka lemari, laci, atau tempat lain untuk menemukan objek sita.
2. meminta bantuan kepada Kepolisian, Kejaksaan, Departemen yang membidangi hukum dan perundang-undangan, Pemda setempat, BPN, Dirjen Perhubungan laut, PN, Bank, atau pihak lain dalam rangka pelaksanaan penagihan pajak.
3. menjalankan tugasnya di wilayah kerja Pejabat yg mengangkatnya, kecuali ditetapkan lain dengan Keputusan Menteri/Kepala Daerah.
1. memasuki dan memeriksa ruangan termasuk membuka lemari, laci, atau tempat lain untuk menemukan objek sita.
2. meminta bantuan kepada Kepolisian, Kejaksaan, Departemen yang membidangi hukum dan perundang-undangan, Pemda setempat, BPN, Dirjen Perhubungan laut, PN, Bank, atau pihak lain dalam rangka pelaksanaan penagihan pajak.
3. menjalankan tugasnya di wilayah kerja Pejabat yg mengangkatnya, kecuali ditetapkan lain dengan Keputusan Menteri/Kepala Daerah.
Pasal 5
Tindakan penagihan pajak yang dilaksanakan oleh Jurusita Pajak kepada PP tanpa
menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari
semua jenis pajak, Masa Pajak, dan Tahun Pajak
Tindakan penagihan pajak yang dilaksanakan oleh Jurusita Pajak kepada PP tanpa
menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari
semua jenis pajak, Masa Pajak, dan Tahun Pajak
PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS
PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS
a. PP akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya atau berniat untuk itu;
b. PP memindahtangankan barang yang dimiliki atau yang dikuasai dalam rangka menghentikan atau mengecilkan kegiatan perusahaan atau pekerjaan yang dilakukan di Indonesia;
c. adanya tanda-tanda PP akan membubarkan badan usahanya, atau menggabungkan usahanya, atau memekarkan usahanya, atau memindahtangankan perusahaan yang dimiliki atau dikuasainya, atau melakukan perubahan bentuk lainnya;
d. badan usaha akan dibubarkan oleh negara; atau,
e. terjadi penyitaan atas barang PP oleh pihak ketiga atau terdapat tanda-tanda kepailitan.a. nama WP / nama WP dan PP
b. besarnya utang pajakc. perintah untuk membayard. saat pelunasan pajak
a. nama WP / nama WP dan PPb. besarnya utang pajakc. perintah untuk membayard. saat pelunasan pajak
Pasal6
• Mempunyai kekuatan eksekutorial. • Kedudukan hukum Surat Paksa = putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
dengan berkepala
“Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”
“Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”
•PP tidak melunasi utang pajak s/d tgl jatuh tempo & kepadanya telah diterbitkan ST atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis;
•Terhadap PP sudah dilaksanakan PSS; atau
• PP tidak memenuhi ketentuan dalam keputusan persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran pajak.
•PP tidak melunasi utang pajak s/d tgl jatuh tempo & kepadanya telah diterbitkan ST atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis;
•Terhadap PP sudah dilaksanakan PSS; atau
• PP tidak memenuhi ketentuan dalam keputusan persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran pajak.
a. nama WP / nama WP dan PPb. dasar penagihanc. besarnya utang pajakd. perintah untuk membayar
a. nama WP / nama WP dan PPb. dasar penagihanc. besarnya utang pajakd. perintah untuk membayar
Pasal7 & 8
memuatmemuat
Diterbitkan apabila:
“Surat Tegoran, Surat Peringatan atau surat lainnya yang sejenis diterbitkan apabila PP tidak melunasi utang pajaknya sampai dengan
tanggal jatuh tempo pembayaran”
SURAT PAKSAPENGGANTI
SURAT PAKSAPENGGANTI
Pasal 9
Dalam hal terjadi keadaan diluar kekuasaan Pejabat atau sebab lain,
Dalam hal terjadi keadaan diluar kekuasaan Pejabat atau sebab lain,
Mempunyai kekuatan eksekutorial dan kedudukan hukum yg sama dengan
Surat Paksa.
Mempunyai kekuatan eksekutorial dan kedudukan hukum yg sama dengan
Surat Paksa.
Pejabat karena jabatan
MenerbitkanSurat Paksa Pengganti
PEMBERITAHUAN SURAT PAKSA
PEMBERITAHUAN SURAT PAKSA
Dengan pernyataan
dan penyerahan
salinan Surat Paksa kepada PP, dituangkan dlm BAPS
Terhadap Orang Pribadi diberitahukan kepada:
PP di tempat tinggal, tempat usaha atau tempat lain yang memungkinkan
orang dewasa yang bertempat tinggal bersama atau bekerja di tempat Penanggung Pajak, apabila PP ybs tidak dijumpai
salah seorang ahli waris atau pelaksana wasiat atau yang mengurus harta peninggalannya, apabila WP meninggal dunia dan harta warisan belum terbagi
para ahli waris, apabila harta warisan telah dibagi
Terhadap Orang Pribadi diberitahukan kepada:
PP di tempat tinggal, tempat usaha atau tempat lain yang memungkinkan
orang dewasa yang bertempat tinggal bersama atau bekerja di tempat Penanggung Pajak, apabila PP ybs tidak dijumpai
salah seorang ahli waris atau pelaksana wasiat atau yang mengurus harta peninggalannya, apabila WP meninggal dunia dan harta warisan belum terbagi
para ahli waris, apabila harta warisan telah dibagi
Terhadap Badan diberitahukan kepada:
• Pengurus, kepala perwakilan, kepala cabang, penanggung jawab, pemilik modal, baik ditempat kedudukan badan ybs, ditempat tinggal mereka, atau tempat lain yang memungkinkan; atau.
• Pegawai tetap ditempat kedudukan badan ybs., jika pengurus tidak ditemui.
Terhadap Badan diberitahukan kepada:
• Pengurus, kepala perwakilan, kepala cabang, penanggung jawab, pemilik modal, baik ditempat kedudukan badan ybs, ditempat tinggal mereka, atau tempat lain yang memungkinkan; atau.
• Pegawai tetap ditempat kedudukan badan ybs., jika pengurus tidak ditemui.
Pasal 10
• Hakim Pengawas, Kurator, apabila WP pailit
• Penerima kuasa khusus dari WP, apabila WP menunjuk seorang kuasa
• Melalui Pemda, apabila WP tidak diketemukan
PEMBERITAHUAN SURAT PAKSA
PEMBERITAHUAN SURAT PAKSA
Pasal 10A
Tata cara pelaksanaan penagihan seketika dan sekaligus, dan pelaksanaan Surat Paksa ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Nomor : 561/KMK.04/2000 atau Keputusan Kepala Daerah
PENYITAANPENYITAAN
• Dilakukan berdasarkan SPMP jika PP tidak melunasi utang pajak setelah lewat 2x24 jam setelah SP diberitahukan.
• Oleh Jurusita Pajak dengan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang saksi.
• Penyitaan dapat dilakukan, meskipun PP tidak hadir asalkan salah seorang saksi berasal dari Pemda.
• Dilakukan berdasarkan SPMP jika PP tidak melunasi utang pajak setelah lewat 2x24 jam setelah SP diberitahukan.
• Oleh Jurusita Pajak dengan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang saksi.
• Penyitaan dapat dilakukan, meskipun PP tidak hadir asalkan salah seorang saksi berasal dari Pemda.
•Setiap penyitaan Jurusita Pajak membuat BAPS yang ditandatangani oleh Jurusita Pajak, PP, dan saksi-saksi
•Dalam hal PP adalah Badan maka BAPS ditandatangani oleh pengurus, kepala perwakilan, kepala cabang, penanggung jawab, pemilik modal atau pegawai tetap perusahaan
•Walaupun PP tidak hadir, penyitaan tetap dapat dilaksanakan, dengan syarat seorang saksi dari Pemda setempat.
•Berita Acara Pelaksanaan Sita tetap mempunyai kekuatan mengikat meskipun PP menolak untuk tanda tangan.
•Salinan BAPS dapat ditempelkan pada barang bergerak/tidak bergerak yg disita atau ditempat barang bergerak/tidak bergerak yg disita berada, dan atau ditempat umum
•Atas barang yg disita ditempel segel sita
•Setiap penyitaan Jurusita Pajak membuat BAPS yang ditandatangani oleh Jurusita Pajak, PP, dan saksi-saksi
•Dalam hal PP adalah Badan maka BAPS ditandatangani oleh pengurus, kepala perwakilan, kepala cabang, penanggung jawab, pemilik modal atau pegawai tetap perusahaan
•Walaupun PP tidak hadir, penyitaan tetap dapat dilaksanakan, dengan syarat seorang saksi dari Pemda setempat.
•Berita Acara Pelaksanaan Sita tetap mempunyai kekuatan mengikat meskipun PP menolak untuk tanda tangan.
•Salinan BAPS dapat ditempelkan pada barang bergerak/tidak bergerak yg disita atau ditempat barang bergerak/tidak bergerak yg disita berada, dan atau ditempat umum
•Atas barang yg disita ditempel segel sita
Pasal11,12,13
OBYEK SITAOBYEK SITAOBYEK SITAOBYEK SITA
Barang Bergerakmobil, perhiasan, uang tunai, deposito berjangka, tabungan, saldo rekening koran, giro, atau bentuk lainnya yg dipersamakan dgn itu, obligasi, saham, atau surat berharga lainnya, piutang, penyertaan modal pada perusahaan lain
Barang Tidak Bergerak
tanah, bangunan, kapal dengan isi kotor tertentu
Penyitaan dilaksanakan terhadap milik PP yang berada pada tempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan, atau tempat lain, termasuk yang penguasaannya pada pihak lain atau yang
dijaminkan sebagai pelunasan utang tertentu
Sampai dengan nilai barang yg disita cukup untuk melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak
Hak lain yg dapat disita diatur dengan PPHak lain yg dapat disita diatur dengan PP
Pasal 14
Terhadap PP Badan dilaksanakan terhadap barang milik perusahaan, pengurus, kepala perwakilan,kepala cabang, penanggung jawab, pemilik modal, ditempat kedudukan,
di tempat tinggal maupun tempat lain
BARANG BERGERAK YANG BARANG BERGERAK YANG DIKECUALIKAN DARI PENYITAANDIKECUALIKAN DARI PENYITAAN
BARANG BERGERAK YANG BARANG BERGERAK YANG DIKECUALIKAN DARI PENYITAANDIKECUALIKAN DARI PENYITAAN
Pasal 15
a. pakaian dan tempat tidur beserta perlengkapannya;
b. persediaan makanan & minuman selama 1 bulan;
c. perlengkapan PP yang bersifat dinas yg diperoleh dari negara;
d. buku-buku yang bertalian dengan jabatan/pekerjaan PP dan alat yg dipergunakan untuk pendidikan, kebudayaan dan keilmuan;
e. peralatan dalam keadaan jalan yang masih digunakan sehari-hari dgn jumlah tidak lebih dari Rp 20.000.000,00; atau
f. peralatan penyandang cacat yang digunakan PP dan keluarga yg menjadi tanggungannya
Perubahan besarnya nilai
peralatan ditetapkan dengan Kep.Men / Kepala
Daerah.
Penambahan jenis barang bergerak yang
dikecualikan dari penyitaan diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
Barang yang disita mudah rusak atau cepat busuk dikecualikan dari penjualan secara lelang
PENITIPAN BARANG SITAAN
Pasal 16
BARANGSITAAN
BARANGSITAAN
PenanggungPajak
PenanggungPajak
Kecualimenurut Jurusita perlu
disimpan
Kecualimenurut Jurusita perlu
disimpan
Kantor
Pejabat
Kantor
Pejabat
Tempat lain:
Bank, Pegadaian
Tempat lain:
Bank, Pegadaian
Dititipkan
Terhadap barang yg kepemilikannya sudah
terdaftar.
Terhadap barang yg kepemilikannya sudah
terdaftar.
Terhadap barang tidak bergerak yg kepemilikan-nya belum terdaftar.
Terhadap barang tidak bergerak yg kepemilikan-nya belum terdaftar.
terhadap:- deposito berjangka- tabungan- saldo rekening koran- giro- bentuk lain yang dipersamakan dgn itu
terhadap:- deposito berjangka- tabungan- saldo rekening koran- giro- bentuk lain yang dipersamakan dgn itu
dengan pemblokiran terlebih dulu
dgn mengacu pada UU
Perbankan.
dengan pemblokiran terlebih dulu
dgn mengacu pada UU
Perbankan.
Salinan BAPS diserahkan kpd instansi
tempat kepemilikan barang terdaftar.
Salinan BAPS diserahkan kpd instansi
tempat kepemilikan barang terdaftar.
Salinan BAPS disampaikan ke Pemda dan PN setempat untuk
diumumkan
Salinan BAPS disampaikan ke Pemda dan PN setempat untuk
diumumkan
TATA CARAPENYITAANTATA CARAPENYITAAN
Terhadap barangbergerak lainnya.
Terhadap barangbergerak lainnya.
Salinan BAPS dilekatkan pada barang ybs atau tempat barang berada.
Salinan BAPS dilekatkan pada barang ybs atau tempat barang berada.
Pasal 12(7)&17
Khusus
umum
Penyitaan terhadap barang yang dijadikan barang bukti
dalam kasus pidana
Penyitaan terhadap barang yang dijadikan barang bukti
dalam kasus pidana
JSP menyampaikan SP & surat pemberitahuan ke Kepolisian atau Kejaksaan.
Penyitaan tetap dapat dilaksanakan walaupun barang telah dikembalikan kepada PP tanpa pemberitahuan kpd Pejabat.
Kepolisian Kejaksaan
Penyitaan dilaksanakan apabila Kepolisian/Kejaksaan memberitahukan kepada
Pejabat bahwa proses pembuktian telah selesai dan sebelum barang dikembalikan ke PP.
Penyitaan terhadap barang yg telah disita sebagai barang bukti kasus pidana oleh:
Pasal 18
PENYITAAN TERHADAP BARANG YANG TELAH DISITA
PENYITAAN TERHADAP BARANG YANG TELAH DISITA
Penyitaan tidak dapat dilaksanakan thd barang yang telah disita oleh:
Penyitaan tidak dapat dilaksanakan thd barang yang telah disita oleh:
Pengadilan Negeri
Pengadilan Negeri
Instansi lainyg berwenang
Instansi lainyg berwenang
SP oleh JPdisampaikan ke:
SP oleh JPdisampaikan ke:
Barang sitaan PN atau instansi lain yg berwenang juga merupakan jaminan pelunasan utang pajak.
Barang sitaan PN atau instansi lain yg berwenang juga merupakan jaminan pelunasan utang pajak.
Pembagian hasil penjualan barang dimaksud ditentukan oleh PN atau instansi lain yang berwenang berdasarkan Hak
Mendahulu Negara untuk tagihan pajak.
Pembagian hasil penjualan barang dimaksud ditentukan oleh PN atau instansi lain yang berwenang berdasarkan Hak
Mendahulu Negara untuk tagihan pajak.
Putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap segera disampaikan oleh PN ke Kantor Lelang untuk
dasar pembagian hasil lelang
Putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap segera disampaikan oleh PN ke Kantor Lelang untuk
dasar pembagian hasil lelang
Pasal 19
HAK HAK MENDAHULUMENDAHULU
Hak mendahulu tagihan pajak melebihi hak mendahulu lainnya, kecuali atas: • biaya perkara yg disebabkan suatu
hukuman utk melelang barang;
• biaya penyelamatan dari barang yang dilelang;
• biaya perkara yang disebabkan pelelangan dan penyelesaian waris.
PENYITAAN TERHADAP
OBJEK SITA
PENYITAAN TERHADAP
OBJEK SITA
dgn meminta bantuan Pejabat yg wil. kerjanya meliputi tempat
objek sita berada
dapat meminta bantuan Pejabat yg wil. kerjanya
juga meliputi tempat objek sita
berada
Menerbitkan SPMP & melaksanakan penyitaan
Memberitahukan pelaksanaan SPMP danmengirim BAPS ke Pejabat yg meminta bantuan
Kecuali ditetapkan lain oleh Menteri Keuangan (No.564/KMK.04/2000 /Kepala Daerah)
Kecuali ditetapkan lain oleh Menteri Keuangan (No.564/KMK.04/2000 /Kepala Daerah)
Penyitaan thdp objek sitaPenyitaan thdp objek sita
Pasal20
Di luar wil. Kerja Pejabat
Di dalam wil. Kerja Pejabat,
tapi jauh
Hasil lelang barang
yang telah disita
Hasil lelang barang
yang telah disita
biaya penagihan
pajak & utang Pajak
biaya penagihan
pajak & utang Pajak
Penyitaan TambahanPenyitaan Tambahan
Penyitaan dapat dilaksanakan lebih dari 1x sampai jumlah yang cukup untuk melunasi biaya penagihan pajak dan
utang pajak.
PENYITAAN TAMBAHAN
PENYITAAN TAMBAHAN
Pasal21
Nilai barang yang disita
Nilai barang yang disita
biaya penagihan
pajak & utang Pajak
biaya penagihan
pajak & utang Pajak
PENCABUTAN SITA
BERDASARKAN SURAT PENCABUTAN SITA
LunasPutusan
pengadilan Putusan
badan peradilan pajak
Ditetapkan lainoleh Menteri/
Kepala Daerah
Pasal22
Barang yang disita kepemilikannya terdaftar, tindasan Surat Pencabutan Sita disampaikan ke instansi tempat barang
tersebut terdaftar
Tata cara penyitaan diatur dengan PP No. 135 th. 2000 &
Tata cara Penghapusan Piutang Pajak
No. 565/KMK.04/2000
Tata cara penyitaan diatur dengan PP No. 135 th. 2000 &
Tata cara Penghapusan Piutang Pajak
No. 565/KMK.04/2000
LARANGAN BAGI PENANGGUNG PAJAK DALAM PENYITAAN
LARANGAN BAGI PENANGGUNG PAJAK DALAM PENYITAAN
Pasal23
•Memindahkan hak, memindahtangankan, menyewakan, meminjamkan, menyembunyikan, menghilangkan atau merusak;
•Membebani barang tdk gerak dgn hak tanggungan untuk pelunasan utang tertentu;
•Membebani dengan fidusia atau diagunkan untuk pelunasan utang tertentu;
•merusak, mencabut, menghilangkan salinan BAPS atau segel sita.Pasal 24
Penanggung Pajak dilarang
PENJUALAN BARANG YG DISITA PP No. 136 th. 2000
PENJUALAN BARANG YG DISITA PP No. 136 th. 2000
Pasal25
Barang yang disita
Dijual secara lelang
oleh Kantor Lelang
Kecuali terhadap :Kecuali terhadap :• uang
tunai
• deposito berjangka, tabungan, saldo rekening koran, giro, atau bentuk lain yang dipersamakan dgn itu
• obligasi, saham, atau surat berharga lainnya
• piutang• penyertaan modal
pada perusahaan lain
disetor ke Kas Negara / Kas Daerah
dipindahbukukan ke rekening Kas Negara /
Kas Daerah
• Yg diperdagangkan di bursa efek:di jual di bursa efek.
• Yg tidak diperdagangkan di bursa efek: dijual oleh Pejabat.
dibuat berita acara pengalihan hak dari PP ke Pejabat
Biaya penagihan pajak ditambah 1% dari hasil penjualan barang sitaan yang dikecualikan dari lelang
LELANGLELANGPasal26
Pejabat
•mengajukan permintaan lelang
•menghadiri pelaksanaan lelang- menentukan dilepas tidaknya barang;- menandatangani Risalah Lelang.
•dan Jurusita Pajak beserta keluarganya dilarang membeli barang sitaan yg dilelang.
Pengumuman lelang minimum 14 hari setelah pelaksanaan penyitaan
sanksi sesuai
ketentuan yg berlaku
Pelaksanaan lelang minimum 14 hari setelah pengumuman lelang
Pengumuman lelang:• Barang bergerak dilakukan sebanyak 1 kali• Barang tidak bergerak dilakukan sebanyak 2 kali• Nilai barang kurang dari Rp 20 juta tidak harus
melalui media massa
PELAKSANAAN LELANG
PELAKSANAAN LELANG
Pasal27
tetap dapat
dilaksanakan
tetap dapat
dilaksanakan
walaupun WP mengajukan keberatan &
belum memperoleh keputusan keberatan
walaupun WP mengajukan keberatan &
belum memperoleh keputusan keberatan
tanpa dihadiri PP.
tanpa dihadiri PP.
tidak dilaksanakan
tidak dilaksanakan
•PP melunasi;•Putusan PN;•Putusan
badan
peradilan pajak;
•objek lelang musnah.
•PP melunasi;•Putusan PN;•Putusan
badan
peradilan pajak;
•objek lelang musnah.
LelangLelang
ALOKASIHASIL LELANG
Pasal28
untuk biaya penagihan pajak
untuk membayar utang pajak
Lelang dihentikan walaupun barang yg akan dilelang masih ada
jika
jumlahnya telah cukup untuk melunasi biaya penagihan pajak &
utang pajak
sisa barang + kelebihan uang dikembalikan
oleh Pejabat
Sanksi bagi Pejabat
yang lalai
Risalah Lelang bukti otentik sbg dasar pendaftaran dan pengalihan hak.
Hak PP atas barang yg dilelang berpindah ke pembeli
Biaya penagihan pajak ditambah 1% dari pokok lelang
Dapat dilaksanakan thd beberapa orang sebagai PP WP Badan atau ahli waris
Dapat dilaksanakan thd beberapa orang sebagai PP WP Badan atau ahli waris
PENCEGAHANPENCEGAHAN
Syarat Kuantitatif : utang pajak sekurang-kurangnya sebesar Rp100 juta.
Syarat Kualitatif : diragukan itikad baiknya.
Syarat Kuantitatif : utang pajak sekurang-kurangnya sebesar Rp100 juta.
Syarat Kualitatif : diragukan itikad baiknya.
Berdasarkan Keputusan Menteri atas permintaan Pejabat/atasan Pejabat, memuat :
identitas PP, alasan & jangka waktu.
Berdasarkan Keputusan Menteri atas permintaan Pejabat/atasan Pejabat, memuat :
identitas PP, alasan & jangka waktu.
Jangka waktu pencegahan paling lama 6 bulan, dpt diperpanjang selama-lamanya 6 bulan
Jangka waktu pencegahan paling lama 6 bulan, dpt diperpanjang selama-lamanya 6 bulan
Keputusan pencegahan disampaikan kepada :PP, Menteri Kehakiman, Pejabat, atasan Pejabat ybs., dan
Kepala Daerah setempat
Keputusan pencegahan disampaikan kepada :PP, Menteri Kehakiman, Pejabat, atasan Pejabat ybs., dan
Kepala Daerah setempat
Pasal29 & 30
Pencegahan dilaksanakan
berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
Pencegahan dilaksanakan
berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
Pasal 31
Pencegahan terhadap PP Pencegahan terhadap PP tidak mengakibatkan tidak mengakibatkan
hapusnya utang pajak dan hapusnya utang pajak dan terhentinya pelaksanaan terhentinya pelaksanaan
penagihan pajak.penagihan pajak.
Pasal 32
PENYANDERAANPENYANDERAAN
Penanggung Pajak yang mempunyai utang pajak Rp100 juta atau lebih dan diragukan itikad baiknya.
Surat Perintah Penyanderaan dari Pejabat setelah mendapat izin tertulis
Surat Perintah Penyanderaan dari Pejabat setelah mendapat izin tertulis
berdasarkan
Pasal33
identitas PP, alasan, izin, lama, dan tempat penyanderaan
identitas PP, alasan, izin, lama, dan tempat penyanderaan
Jangka waktu penyanderaan paling lama 6 bulan dapat diperpanjang selama-lamanya 6 bulan
Jangka waktu penyanderaan paling lama 6 bulan dapat diperpanjang selama-lamanya 6 bulan
Menkeu untuk Pajak Pusat
Gubernur untuk Pajak Daerah
Merupakan upaya terakhir dari tindakan penagihan pajak yang dilakukan secara selektif dan hati-hati.
Merupakan upaya terakhir dari tindakan penagihan pajak yang dilakukan secara selektif dan hati-hati.
PENYANDERAAN PENYANDERAAN
Tidak boleh dilaksanakanTidak boleh dilaksanakan
Penanggung PajakPenanggung Pajak
BeribadahBeribadah Sidang resmiSidang resmi Pemilihan Umum
Pemilihan Umum
Pasal 33 (5)
PP YANG DISANDERA
Lunas utang pajakLunas utang pajak
Jangka waktutelah terpenuhi
Jangka waktutelah terpenuhi
Putusan pengadilan
Putusan pengadilan
PertimbanganMenteri Keuangan/Gubernur
PertimbanganMenteri Keuangan/Gubernur
Dapat menggugat,hanya
dilepas karena :
dilepas karena :
Ke Pengadilan Negeri
jika gugatan PP dikabulkan
Rehabilitasi nama baik
&
sebelum masa penyanderaan
berakhir
Ganti rugi Rp100 rb/hari
Dapat diubah dgn ketetapanMenteri Keuangan.
Pasal 34
UTANG PAJAK YANG DISANDERA
DAN TEMPAT PENYANDERAAN
Penyanderaan terhadap PP tidak mengakibatkan hapusnya utang pajak
dan terhentinya pelaksanaan penagihan pajak
Penyanderaan terhadap PP tidak mengakibatkan hapusnya utang pajak
dan terhentinya pelaksanaan penagihan pajak
Tempat penyanderaan, tata cara penyanderaan, rehabilitasi nama
baik dan pemberian ganti rugi
Tempat penyanderaan, tata cara penyanderaan, rehabilitasi nama
baik dan pemberian ganti rugi
PP No.137 th.2000PP No.137 th.2000
Pasal 35,36
Oleh PP
Oleh PP
ke badan peradilan pajak
ke badan peradilan pajak
14 hari sejak SP atau SPMP atau
pengumuman lelang dilaksanakan
14 hari sejak SP atau SPMP atau
pengumuman lelang dilaksanakan
Terhadap kepemilikan barang
yang disita
Terhadap kepemilikan barang
yang disita
Oleh Pihak Ketiga
Oleh Pihak Ketiga
ke Pengadilan Negeri
ke Pengadilan Negeri
Tidak dapat diajukan setelah
lelang dilaksanakan
Tidak dapat diajukan setelah
lelang dilaksanakan
Ditangguhkan hanya thd barang yang
digugat
Ditangguhkan hanya thd barang yang
digugat
Terhadap pelaksanaan SP,
SPMP, Lelang
Terhadap pelaksanaan SP,
SPMP, Lelang
GUGATANPasal 37
Apabila gugatan PP dikabulkan, PP berhak memohon pemulihan nama baik dan ganti
rugi paling banyak Rp 5 juta
SANGGAHANPasal 38
KETENTUAN KHUSUS
ST, SP.PSS, SP, SPMP, SP.Penyanderaan, Pengumuman Lelang, dan SP.Harga Limit
ST, SP.PSS, SP, SPMP, SP.Penyanderaan, Pengumuman Lelang, dan SP.Harga Limit
Pelaksanaan penagihan pajak dilanjutkan setelah kesalahan atau kekeliruan
dibetulkan oleh Pejabat
Pasal39
karena permohonan PP (hilang, rusak, alasan lain)
karena jabatan atau karena permohonan PP
(kesalahan dan kekeliruan)
Dalam bentuk salinan yg ditandatangani
Pejabat
Penggantian Pembetulan
•Pejabat harus memberi keputusan terhadap permohonan PP paling lama 7 hari sejak tanggal diterimanya permohonan PP
•Apabila jangka waktu terlewati belum ada keputusan, permohonan dianggap diterima & penagihan ditunda sementara waktu
STATUS BARANG YANG TELAH
DILELANG
Pasal 40, 41
WP/PP tidak berhak menuntut kembali barang yang telah
dilelang
WP/PP tidak berhak menuntut kembali barang yang telah
dilelang
Dalam hal keputusan keberatan/putusan banding mengakibatkan kelebihan pembayaran
Dalam hal keputusan keberatan/putusan banding mengakibatkan kelebihan pembayaran
Pengembalian kelebihan pembayaran diberikan dalam
bentuk uang
Pengembalian kelebihan pembayaran diberikan dalam
bentuk uangPenagihan tidak dilaksanakan apabila telah kadaluwarsaPenagihan tidak dilaksanakan apabila telah kadaluwarsa
• Pengajuan keberatan atau permohonan banding tidak menunda kewajiban membayar pajak dan pelaksanaan penagihan
• Gugatan tidak menunda pelaksanaan penagihan pajak
• Pengajuan keberatan atau permohonan banding tidak menunda kewajiban membayar pajak dan pelaksanaan penagihan
• Gugatan tidak menunda pelaksanaan penagihan pajak
KETENTUAN PIDANAPasal 41A
PP melanggar Ps 23 (1)
Pihak-pihak sebagaimana dimaksud Ps 25 (3) huruf b, c, d, e, f
Setiap orang yang sengaja tidak menuruti permintaan/perintah, mencegah, menghalang-halangi, menggagalkan tindakan Jurusita
Pidana penjara paling lama 4
tahun dan denda paling banyak
Rp 12 juta
Pidana penjara paling lama 4
bulan 2 minggu dan denda paling banyak
Rp 10 juta
Pidana penjara paling lama 4
bulan 2 minggu dan denda paling banyak
Rp 10 juta
SELAMAT BELAJAR