Seandainya

1
Seandainya – oleh Puput Putri Dewi Lestari October 12, 2015 puisi untuk ayah Sore itu, Sore yang terang itu. Sejenak menjadi kelabu. Kala ku dengar berita kehilangan. Kehilangan ayah tercinta. Inikah rasanya kehilangan? Baru pertama aku rasakan. Ternyata begitu memilukan. Ayah,tiga hari kemarin itu kita masih berbicara. Kau masih ucapkan kalimat nasihat untukku. Aku masih sempat mencium tangan lemah mu ayah. Aku masih sempat memeluk tubuh renta mu

description

seni

Transcript of Seandainya

Page 1: Seandainya

Seandainya – oleh Puput Putri Dewi LestariOctober 12, 2015

puisi untuk ayahSore itu, Sore yang terang itu. Sejenak menjadi kelabu. Kala ku dengar berita kehilangan. Kehilangan ayah tercinta. Inikah rasanya kehilangan? Baru pertama aku rasakan. Ternyata begitu memilukan. Ayah,tiga hari kemarin itu kita masih berbicara. Kau masih ucapkan kalimat nasihat untukku. Aku masih sempat mencium tangan lemah mu ayah. Aku masih sempat memeluk tubuh renta mu