SEAMOLEC Magazine Mei 2013 (Ind)

12
Mei 2013 SEAM LEC Magazine Pendidikan Jarak Jauh dan Kepolisian Peran Guru dalam Pembelajaran Digesti Pengembangan PJJ ISTN Kunjungan Universitas Negeri Jakarta Workshop MAGIS Camp ISSN / 2338-0675

description

Edisi ini Mencakup Pendidikan Jarak Jauh dan Kepolisian, Peran Guru dalam Pembelajaran Digesti, Pengembangan PJJ ISTN, Kunjungan Universitas Negeri Jakarta, Workshop MAGIS Camp.

Transcript of SEAMOLEC Magazine Mei 2013 (Ind)

Page 1: SEAMOLEC Magazine Mei 2013 (Ind)

Mei 2013

SEAM LECMagazine

Pendidikan Jarak Jauh dan Kepolisian

Peran Guru dalam Pembelajaran Digesti

Pengembangan PJJ ISTN

Kunjungan Universitas Negeri Jakarta

Workshop MAGIS Camp

ISSN / 2338-0675

Page 2: SEAMOLEC Magazine Mei 2013 (Ind)

2 · Mei 2013

Pendidikan Jarak Jauh dan Kepolisian

Pengembangan PJJ di ISTN

Kunjungan Universitas Negeri Jakarta

Laporan Magang: ”Banyak manfaat yang didapatkan selama magang”

PJJ antara Jakarta – Langkawi - Dubai

Peran Guru dalam Pembelajaran Digesti

Transformasi Konten Pembelajaran ke Digibook/ Epub

Workshop MAGIS Camp

Dewan Redaksi

Penanggung Jawab : Dr. Gatot Hari PriowirjantoKetua Redaksi : M. AndriansyahRedaktur : Novel Meilanie Paul Hamadi Abbas Supardi Hadi Saputra Wirsa

Asisten Redaktur : Nanda Dian Pratama Nurul Arifah Putra Yus

Salam Redaksi,

Majalah SEAMOLEC edisi ke-tiga bulan Mei 2013 kini telah hadir mengunjungi Anda dan akan selalu hadir setiap bulannya menginformasikan program-program SEAMEO SEAMOLEC, juga perkembangannya dalam Pendidikan Jarak Jauh.

Edisi ke-tiga ini memiliki arti khusus terhadap peranan SEAMOLEC bersama Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) dalam mengembangkan Pendidikan Jarak Jauh. Di mana, Ketua PTIK-STIK, Inspektur Jenderal Dr. Iza Fachri, mengharapkan SEAMOLEC dapat membantu pengembangan PJJ dengan target sebelum tahun 2017 dapat meluluskan 1500 mahasiswa.

Pada bulan April ini, SEAMOLEC juga telah menerima kunjungan dari Universitas Negeri Jakarta jurusan Teknologi Pendidikan yang ingin tahu lebih banyak mengenai SEAMOLEC, produk yang dihasilkan, dan fasilitas yang dikembangkan dalam hubungannya dengan pusat sumber daya belajar.

Yang tidak kalah penting dari edisi ke-tiga ini adalah disinggungnya peranan guru dalam pembelajaran Digital Generation Society (Digesti). Para guru dituntut untuk memberikan pengajaran dengan pendekatan-pendekatan inovatif berdasarkan pada perkembangan teknologi dan computer dalam pendidikan sejalan dengan era digital di abad 21.

Masih dekat hubungannya dengan digital age, SEAMOLEC bersama-sama dengan Goethe-Institut menyelenggarakan workshop “Mobile Apps Goethe-Institut SEAMOLEC” Camp atau disebut MAGIS Camp yang akan dilaksanakan pada 17-23 Mei 2013.

MAGIS Camp dengan tema “Bahasa Jerman untuk Semua” merupakan kolaborasi antara para pemenang Olimpiade Bahasa Jerman 2013 dan siswa sekolah mitra Goethe-Institut ((PASCH Program) dengan siswa-siswi pemenang SGC. Workshop ini dimaksudkan untuk mengembangkan kreativitas siswa-siswi untuk membuat aplikasi Bahasa Jerman memanfaatkan teknologi terkini yaitu Android Mobile.

Selamat membaca.

Daftar Isi

34

5

6

7

8-9

1011

Page 3: SEAMOLEC Magazine Mei 2013 (Ind)

SEAMOLEC Magazine · 3

Kerjasama

Pendidikan Jarak Jauh dan Kepolisian oleh: Timbul Pardede

dalam tiga minggu pada April 2013. Dengan materi pelatihan diantaranya pengembangan: desain pembelajaran, materi presentasi, video pembelajaran, pengembangan digital book, dan e-learning.

Selain pelatihan, SEAMOLEC akan melakukan pendampingan penyelesaian bahan ajar dan penyiapan sistem network untuk teknologi yang akan dimanfaatkan dalam pelaksanaan perkuliahan PJJ. Diharapkan seluruh program pengembangan selesai sebelum Agustus 2013 untuk memulai perkuliahan dengan sistem PJJ pada September 2013.

PTIK - STIK… Welcome to PJJ….

Pola pendidikan jarak jauh (PJJ) semakin diminati sebagai suatu sistem

pembelajaran. Demikian halnya dengan pendidikan di kepolisian, dalam hal ini PTIK-STIK Jakarta. Kerjasama SEAMOLEC dengan Lembaga Pendidikan Kepolisian sudah dimulai pada tahun 2012 yang lalu, tepatnya dengan Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang. Untuk pengembangan program PJJ di Akpol Semarang, sudah dimulai melalui pelatihan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi para dosen Akpol. Rencananya pada tahun 2013 program pengembangan PJJ di Akpol akan dilanjutkan.

Bagai gayung bersambut, program PJJ juga diminati oleh PTIK-STIK Jakarta. SEAMOLEC diundang oleh PTIK-STIK untuk membantu pengembangan sistem PJJ di lembaga mereka. Dari beberapa pertemuan perwakilan kedua lembaga, dicapai kesepakatan pelaksanaan program kerjasama pengembangan PJJ di PTIK-STIK. Bentuk kerjasama kedua lembaga secara resmi dilaksanakan tanggal 1 April 2013 melalui penandatanganan Nota Kesepahaman atau MoU bertempat di PTIK-STIK. Turut hadir mendampingi Direktur SEAMOLEC dalam acara tersebut Deputi Direktur Program, Mr Ith. Vuthy, Koordinator Unit Bisnis SEAMOLEC, Mr Yudha Prapantja, Manager Training SEAMOLEC, Timbul Pardede dan beberapa staf lainnya.

Dalam acara penandatanganan MoU sekaligus pembukaan acara pelatihan, Direktur SEAMOLEC, Dr. Gatot H. Priowirjanto menyampaikan terima kasih kepada PTIK-STIK yang memberikan kepercayaan kepada SEAMOLEC untuk membantu dan memfasilitasi pengembangan PJJ di PTIK-STIK. Disampaikan juga

bahwa saat ini SEAMOLEC sedang mengembangkan beberapa program kerjasama pembelajaran berbasis TIK untuk sesama sekolah di Indonesia dan dengan sekolah-sekolah atau kampus di Asia Tenggara. Program tersebut adalah SEA EduNet 2.0 dan SEA Twinning yang merupakan model pembelajaran era digital.

Ketua PTIK-STIK, Inspektur Jenderal Dr. Iza Fadri, mengharapkan SEAMOLEC dapat membantu pengembangan PJJ di PTIK-STIK melalui pelatihan dan pendampingan, sehingga pada September 2013 rencana perkuliahan model PJJ sudah dapat dilaksanakan, dengan target sebelum tahun 2017 dapat meluluskan 1500 mahasiswa. Beliau juga mengharapkan agar semua peserta pelatihan dapat berpartisipasi aktif sehingga dapat mencapai hasil maksimal dari pelatihan berupa skill dan produk bahan ajar berbasis TIK.

Program pengembangan PJJ di PTIK-STIK oleh SEAMOLEC diawali dengan pelaksanaan pelatihan bagi Pimpinan, Dosen, Staf IT dan Staf Administrasi yang direncanakan dilaksanakan

Page 4: SEAMOLEC Magazine Mei 2013 (Ind)

4 · Mei 2013

Kerjasama

Pengembangan PJJ di ISTN oleh: Timbul Pardede

Sejak dikeluarkannya Kemdikbud No.24/Tahun 2012 tentang penyelenggaraan

Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), b anyak p enye l engga ra pendidikan di tanaht air yang mempersiapkan diri untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran dengan sistem PJJ. Dalam meyelenggarakan pembelajaran PJJ terdapat persyaratan yang wajib dipenuhi, diantaranya administrasi, fasilitas, SDM, dan kerjasama lembaga.

Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) Jakarta merupakan sa lah sa tu Universitas yang berminat untuk menyelenggarakan PJJ dalam perkuliahannya. Untuk dapat mempersiapkan dengan baik dari sisi perencanaan, strategi dan implementasi, ISTN sangat membutuhkan pendampingan oleh lembaga yang berkompeten dalam program PJJ. Dalam hal ini SEAMOLEC sebagai Pusat PJJ di Asia Tenggara diharapkan dapat membantu pengembangan PJJ di ISTN.

Diawali dari beberapa kali pertemuan yang bersifat konsultasi, akhirnya disepakati

kerjasama dua lembaga, SEAMOLEC dan ISTN dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) sebagai payung hukum pe laksanaan ker jasama program. Penandatanganan MoU dilaksanakan di SEAMOLEC pada tanggal 20 Februari 2013 oleh Direktur SEAMOLEC, Dr.Ir. Gatot Hari Prowirjanto dan Rektor ISTN, Prof. Dr. Ir. Agus Priyono.

Seusai penandatanganan MoU, dibahas perencanaan, strategi dan pelaksanaan beberapa program yang tertuang dalam MoU. Beberapa poin yang disampaikan Direktur SEAMOLEC dalam pertemuan tersebut adalah

1)ISTN diharapkan dapat melakukan penguatan kerjasama dengan lembaga untuk menunjang program PJJ yang nantinya mahasiswa berasal dari daerah,

2) penetapan target penerimaan mahasiswa dari sekitar empat ribu menjadi sepuluh ribu,

3) memprioritaskan program studi yang berbasis kompetensi keahlian yang akan dilaksanakan

dengan PJJ

4) pengembangan proposal ke Dikti untuk pembukaan PJJ dan

5) untuk hubungan dengan Asia Tenggara, SEAMOLEC akan membantu dalam partnership program.

Rektor ISTN sangat berterima kasih kepada SEAMOLEC, dimana keinginan ISTN dapat segera terwujud dan optimis dalam waktu dekat model perkuliahan PJJ sudah dapat dikembangkan. Karena banyak hal yang diharapkan dapat dilaksanakan SEAMOLEC dalam kerjasama ini, disamping penyiapan model, juga penyiapan bahan ajar dan kemampuan dosen dalam pembelajaran berbasis TIK.

Di akhir pertemuan turut disepakati pembentukan Task Force PJJ kedua lembaga. Task Force akan menjadi motor dalam pelaksanaan program. Beberapa program yang disepakati untuk dilaksanakan dalam waktu dekat adalah:

1. penyiapan pelaksanaan PJJ untuk Program S1;

2. pengembangan fasilitas dan infrastruktur untuk menunjang pelaksanaan perkuliahan PJJ berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK);

3. pengembangan skill TIK tenaga dosen melalui pelatihan berbasis TIK;

4. pengembangan bahan ajar berbasis TIK.

Bravo ISTN… Welcome to PJJ….

Page 5: SEAMOLEC Magazine Mei 2013 (Ind)

SEAMOLEC Magazine · 5

Serba-serbi

Kunjungan Universitas Negeri Jakarta Jurusan Teknologi PendidikanOleh: Novel Meilanie

Berlangsung pada 19 April 2013, dihadiri 70 mahasiswa, kunjungan

yang pertama kali dilakukan oleh UNJ ini dibuka oleh Ith Vuty, Deputy Director Program. Beliau juga menyampaikan permintaan maaf karena Direktur tidak bisa hadir dan membuka acara, diteruskan dengan penjelasan mengenai profile SEAMEO SEAMOLEC. Ith Vuty memaparkan jumlah SEAMEO Center di Asia Tenggara, di mana SEAMOLEC sendiri adalah center yang menangani pendidikan jarak jauh di Asia Tenggara. SEAMOLEC telah menjalin kerjasama dengan universitas baik di dalam maupun di Asia Tenggara. Terakhir dari sambutannya, beliau berterima kasih atas kunjungan UNJ, semoga kedepannya terjalin kerjasama di bidang pendidikan jarak jauh (PJJ).

Maksud dari kunjungan ini adalah observasi terkait dengan tugas mata kuliah pengelolaan pusat sumber daya belajar dan ingin mengenal lebih jauh SEAMOLEC, produk yang dihasilkan, dan fasilitas yang dikembangkan dalam hubungannya dengan pusat sumber daya belajar.

Dilanjutkan oleh Anti Rismayanti, Manajer Riset, menjelaskan tentang program-program yang sedang dikembangkan SEAMOLEC dan apa saja yang telah dan sedang dilakukan terkait dengan tugas utama SEAMOLEC di pendidikan jarak jauh. Fokus SEAMOLEC saat ini adalah sejalan dengan perubahan teknologi yang cepat yaitu integrasi pembelajaran di Asia .

Dijelaskan oleh Anti bahwa SEAMOLEC harus memikirkan inovasi-inovasi baru yang applicable. Pada tahun 2013 SEAMOLEC mengembangkan beberapa teknologi yang diramu dan dirangkum menjadi SEA EduNet 2.0 dan SEA Twinnning. Program yang mendapatkan perhatian lebih pada saat ini adalah collaboration activities sebagai salah satu bagian dari 21st century skill sebagai isu yang mendunia. Ketrampilan yang dimaksudkan dalam 21st century skill adalah ketrampilan yang harus dimiliki siswa-siswa Indonesia menuju ASEAN Community 2015. Hal ini tentu menjadi pemikiran SEAMOLEC dalam mengembangkan kerangka collaboration activities.

Selanjutnya Cahya manajer IT Konten memaparkan tentang pentingnya teknologi untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi negara melalui pendidikan jarak jauh. Oleh karena itulah kenapa center untuk pendidikan jarak jauh ada di Indonesia, karena luas wilayah Indonesia yang besar, dan cara yang paling ideal untuk menjangkau seluruh sasaran pendidikan adalah melalui teknologi dengan PJJ. SEAMOLEC mengenalkan bahwa PJJ tidak hanya dilakukan oleh Universitas Terbuka melainkan oleh universitas-universitas yang lain.

SEAMOLEC berharap semoga kunjungan kali ini bisa memberikan inspirasi dan ide-ide bagi mahasiswa dari UNJ untuk mengembangkan sistem pembelajaran melalui teknologi. Acara diakhiri dengan pemberian souvenir dari perwakilan Universitas Negeri Jakarta kepada Deputy Director Program SEAMOLEC.

Page 6: SEAMOLEC Magazine Mei 2013 (Ind)

6 · Mei 2013

Serba-serbi

Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri saya terlebih dahulu . Saya Dwi

Meylitasari Br. Tarigan adalah puteri kedua dari pasangan Ir. Cerdas Tarigan dan Dra. Nurhayati. Saya telah menyelesaikan pendidikan Diploma 3 di Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang 6 bulan yang lalu dengan mengambil studi Teknik Komputer. Sekarang saya sedang melanjutkan studi pada program ahli jenjang D3-D4 kerjasama ITB – Seamolec.

SEAMOLEC adalah sebuah institusi yang bernaung dibawah Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) atau Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan se Asia Tenggara yang bertanggung jawab untuk mengembangkan Pendidikan Terbuka dan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) di Asia Tenggara. SEAMOLEC berpusat di Indonesia dan bekerjsama dengan Departemen Pendidikan Nasional, khususnya institusi yang menyelenggarakan PJJ maupun institusai pendukung program.

S e b e l u m s a y a me laksanakan keg ia tan perkuliahan di Institut Teknologi Bandung, saya diberi pembekalan matrikulasi di SEAMOLEC selama kurang lebih 3 bulan. Di sini saya diberi beberapa materi mengenai IT dan materi kuliah untuk penyetaraan kompetensi mahasiswa baru dengan ilmu-ilmu dasar. Dengan adanya matrikulasi ini, setiap mahasiswa diberi kesempatan

Oleh: Dwi Meylitasari Br. Tarigan

LAPORAN MAGANG“Banyak manfaat yang didapatkan selama magang”

untuk mengembangkan ilmu IT ke beberapa daerah. Saya ditempatkan di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan 57 di Jakarta Selatan yang beralamat di Jalan Taman Margasatwa No. 38 B Jatipadang Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Saya magang di SMK tersebut selama kurang lebih 1 bulan.

Berikut adalah beberapa hotel di luar negeri yang menjadi mitra sekolah di mana saya magang, yaitu Rennaissance Hotel Malaysia, The Westin Malaysia, Pan Pacific Klia Malaysia, dan seterusnya.

Semua jumlah Staf yang bekerja di SMK 57 Jakarta berjumlah 70 orang, dan dipimpin oleh kepala sekolah, dan dibantu wakil kepala sekolah (waka) kurikulum, waka kesiswaan, waka manajemen , waka sarana prasarana, serta waka hubin.

Banyak sekali kegiatan yang saya lakukan di SMK 57 Jakarta Selatan ini. Beberapa kegiatan yang saya lakukan adalah menjadi pelatih kepada siswa dan guru untuk memberikan pengenalan dan pelatihan aplikasi pembelajaran edmodo, kemudian memberikan pelatihan dan pengenalan kepada guru-guru dan siswa dalam pembuatan digital book yang ditunjuk sebagai tim pembuat digital book di SMK 57 tersebut.

Hal yang menarik dan berkesan ketika saya magang di sekolah tersebut, ketika saya memberikan pelatihan kepada siswa tim pembuat digital book, ada 7 siswa yang hadir untuk diberikan pelatihan, semua siswanya sangat antusias dan bersahabat saat diajak menyusun e-book. Hasil yang diharapkan sesuai dengan harapan, dengan 1 hari telah menyelesaikan 2 e-book .

Page 7: SEAMOLEC Magazine Mei 2013 (Ind)

SEAMOLEC Magazine · 7

Serba-serbi

PJJ antara Jakarta – Langkawi - Dubaioleh: Timbul Pardede

Bekerja sambil belajar sudah sering kita dengar dan tidak sedikit yang berhasil dalam

mencapai keduanya. Dalam kondisi tersebut salah satu model pembelajaran yang digunakan adalah pendidikan jarak jauh (PJJ). Selain pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, PJJ juga menawarkan apa yang disebut flexible learning, learning anywhere – anyone – anytime serta kemandirian belajar.

Kompetensi Dasar PJJ (KDPJJ) merupakan salah satu course yang ditawarkan oleh SEAMOLEC yang memberikan pemahaman dasar PJJ dari sisi konsep, layanan belajar, media dan penilaian. Sejak bulan Agustus 2012 sampai April 2013 telah dibuka 6 (enam kelas) course KDPJJ dengan peserta didik dari tingkat sekolah dan perguruan tinggi, yaitu: SMK 57 Jakarta (2 kelas), ITB Bandung (3 kelas) dan STP Sahid Jakarta (1 kelas).

Yang istimewa adalah mahasiswa dari STP Sahid Jakarta, karena lokasi 21 mahasiswa yang mengikuti course KDPJJ tidak hanya berada di Jakarta melainkan berada di Langkawi (Malaysia) dan Dubai (Abu Dhabi). Seluruh mahasiswa berstatus karyawan hotel, 12 mahasiswa di Taj Hotel, Langkawi

(Malaysia), 3 mahasiswa di Abu Dhabi (Le Meridien dan Fujairah Rosewood) dan 6 mahasiswa di Jakarta (Four Season Hotel dan Hotel Borobudur).

Dari ITB mahasiswa yang mengikuti course KDPJJ berasal dari Program Studi Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Teknik Media Digital (TMD), Teknik Informatika Kesehatan (Tikes), Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) dan Animasi, dengan total keseluruhan 152 mahasiswa untuk 3 angkatan (kelas). Sedangkan dari SMK 57 Jakarta ada 2 (dua) angkatan yang mengikuti course KDPJJ (kelas 2 dan Kelas 3) dengan jumlah siswa 88.

Berikut adalah berbagai learning experiences yang dialami oleh para siswa dan mahasiswa dalam mengikuti course KDPJJ yang dilaksanakan secara hybrid learning (tatap muka dan online):

• Edmodo sebagai platform e-learning yang digunakan dalam online course sangat menyenangkan dan user friendly karena mirip dengan web jejaring sosial Facebook.

• Instruksi dan petunjuk pembelajaran jelas dan mudah diikuti sehingga akses ke materi

dan pengiriman tugas berjalan lancar sesuai dengan jadwal.

• Kemudahan dalam mengakses dan mengirim tugas serta langsung mendapatkan nilai dan feedback dari pengajar.

• Topik materi forum diskusi berupa studi kasus sangat menarik dan menyenangkan, dapat saling bertukar pendapat.

• Layanan belajar dari pengajar sangat baik dan aktif sehingga pembelajaran online dapat memenuhi kebutuhan belajar.

Dengan nilai kelulusan rata rata “B” diharapkan siswa dan mahasiswa mendapatkan 2 (dua) kompetensi dalam course PJJ, yaitu penguasaan materi dasar PJJ dan pengalaman mengikuti pembelajaran online.

Sebagai kelanjutan dari course PJJ, 8 (delapan) siswa SMK 57 Jakarta, magang di SEAMOLEC selama 5 (lima) hari, 15 sd 19 April 2013 untuk pelatihan pengembangan digital book dan video production.

Good luck… Rekan Muda PJJ….

Page 8: SEAMOLEC Magazine Mei 2013 (Ind)

8 · Mei 2013

Serba-serbi

Pada era dan tuntutan abad 21 ini, proses pengajaran dan pembelajaran konvensional mendapat banyak kritikan terkait dengan pendekatan-pendekatan

inovatif berdasarkan pada perkembangan teknologi dan komputer dalam pendidikan. Berbagai macam kemudahan dan kemajuan dari penerapan teknologi dalam pendidikan telah membawa banyak pengaruh dalam penggunaan pendekatan, metode, dan teknik belajar mengajar. Teknologi, secara hakikatnya, dapat dikembangkan menjadi suatu pola pikir yang menggabungkan media dan seni mengajar dengan tujuan untuk mendapatkan kegiatan belajar yang lebih baik bagi siswa.

Perkembangan ini, walaupun belum secara merata, telah mempengaruhi beberapa guru untuk mengganti persepsi mereka tentang proses pembelajaran. Mereka, guru atau pengajar, merasakan suatu fenomena yang bermunculan di kelas-kelas pembelajaran dimana buku, pensil, kertas, pena, dan alat pembelajaran konvensional lainnya mulai tergantikan. Penggunaan fasilitas digital dalam pembelajaran terutama aplikasi internet, mulai mengikis peran struktur konvensional dan memberikan celah di dalam kelas untuk partisipasi aktif dari setiap-setiap individu.

Tujuan mendasar dari pembelajaran berbasis komputer, dengan internet sebagai sumber pembelajarannya (learning resources) adalah komunikasi dengan media komputer (computer mediated communication). Ini merupakan istilah dimana komunikasi manusia diwujudkan dengan menggunakan komputer sebagai medianya. Merujuk pada pendapat Simpson (2002), komunikasi pembelajaran dapat dibedakan menjadi 2 jenis; synchronous, dimana interaksi dilakukan di waktu yang sebenarnya (tatap muka) dan asynchronous, dimana partisipan/murid terhubung melalui

Oleh: W. Pramudita

Peran Guru dalam Pembelajaran Digesti (Digital Generation Society)

Proses pengajaran, suatu bentuk seni/art, memberikan porsi yang otonom kepada guru untuk dapat mempromosikan penggunaan media dalam kelas-kelas yang diampunya, sebagai sarana pendukung proses pengajaran.Fungsi teknologi pembelajaran, dari sudut pandang perspektif pembelajaran masa kini, merupakan suatu proses pemahaman yang beruntun dan tidak sekedar menghakimi pendidikan dari segi produk/result semata. Sistem pendidikan sejenis, berencana untuk mengaplikasikan media sebagai alat pemahaman disamping materi pembelajaran itu sendiri yang terus dievaluasi.

piranti elektronik (non-tatap muka). Aktivitas seperti ini akan menciptakan komunikasi antar pelajar, secara individu, dengan lebih interaktif yang akan meningkatkan kompetensi komunikasi karena ini memberi kesempatan yang lebih besar bagi murid/peserta didik untuk mulai berinisiatif.

Peran guru dalam era digesti sebagai penyedia fasilitas pembelajaran memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap pengembangan pembelajaran berbasis komputer. Hal ini berangkat dari pemahaman bahwa perangkat digital, dalam hal ini komputer, terdiri dari program-program yang membutuhkan pengetahuan guru untuk memahami setiap langkah dimana program itu dijalankan sebelum dapat melakukan tugas yang ada.

Page 9: SEAMOLEC Magazine Mei 2013 (Ind)

SEAMOLEC Magazine · 9

Serba-serbiPerkembangan pengintegrasian penggunaan teknologi inilah yang semakin mengasah kreativitas guru dalam mempersiapkan materi pembelajaran. Penggunaan media komputer, internet, sudah sangat populer di kalangan pendidik dan ini sudah dianggap sebagai suatu sumber pembelajaran yang valid dan kebanyakan guru saat ini lebih berkonsentrasi pada desain pembelajarannya dan bagaimana mempresentasikanya.

Peran guru dalam era digital memang mulai terlihat agak redup, namun bukan berarti guru tidak memiliki peranan pokok dalam proses pembelajaran. Peran guru yang utama sebagai fasilitator/pemberi fasilitas pendidikan. Guru sebagai pemberi fasilitas disini memiliki peran untuk mendorong dan memotivasi peserta didik untuk memahami alur proses pembelajaran. Namun proses ini terlihat agak sedikit komplek. Beberapa guru masih belum begitu kompeten atau terbiasa dengan penggunaan media berbasis ICT, begitu halnya dengan para murid. Para guru, sebagian besar hidup dalam zaman dharmati (dharma society), lebih mengutamana perilaku dan kepribadian unggul yang tampak mata. Tak bisa dipungkiri bahwa mereka meurpakan digital immigrants dan bukan layaknya anak muda kebanyakan (digital native). Guru pada masa digital immigrant memang tidak tumbuh dan berkembang pada era digitalisasi. Karena kurang akrab dalam proses pembelajaran berbasis ICT ini, seringkali justu menghabiskan waktu yang lebih daripada yang seharusnya, daripada menggunakan buku dan media konvensional pada umumnya. Hal ini sejalan dengan penelitian Jones yang menyoroti perihal kompetensi guru dalam penggunaan komputer sebagai media pembelajaran. Penelitian Jones ini berargumen bahwa Guru cenderung berada di bawah tanggung jawab administrasi dan kegiatan persekolahan yang cukup menguras waktu dan energi untuk sekedar belajar aplikasi komputer sesaat.

Penggunaan komputer sebagai media penunjang dalam pembelajaran memang membutuhkan lebih banyak intervensi dari guru, terutama dalam hal mendesain materi pembelajaran yang menarik. Pada hakikatnya, jika tidak hati-hati, justru media komputer ini akan menciptakan peserta didik yang individualis dan jauh dari pengawasan guru (mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat). Hal ini, tak bisa dipungkiri, juga menciptakan peserta didik yang lebih tergantung. Mereka terkadang menjadi tidak mampu berkarya

melalui tugas-tugas pembelajaran jika tidak ada media digital, misalnya saja komputer. Hal ini memang di satu sisi tanggung jawab guru dalam mengatur dan mengupayakan suatu media pembelajaran yang lebih aktif dan mampu memberikan dampak motivasi ganda (motivasi dalam pengenalan komputer dan motivasi akan materi pembelajaran yang menarik). Guru memang bukan sumber satu-satunya dalam pembelajaran ini, tapi guru memegang peranan pokok dalam merancang desain instruksional pembelajaran agar dapat lebih kontekstual.

Pembelajaran menggunakan media komputer memang merupakan suatu proses pembelajaran

yang sangat berharga karena guru bukan lagi sebagai sumber satu-satunya dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Disinilah sebenarnya kunci keberhasilan guru dalam mengarahkan peserta didiknya. Persiapan yang matang dari guru sebelum proses pembelajaran berbasis komputer berlangsung merupakan prinsip dasar keberhasilan

aktivitas ini. Ada beberapa point keuntungan dari aplikasi komputer dalam pembelajaran. Pertama; komputer sebagai media kognitif tidak dapat dipisahkan dari peran serta guru dalam memanfaatkannya secara

optimal; kedua, siswa menjadi lebih terbuka dan memiliki banyak pilihan dalam mengakses

sumber (resources) dan informasi dalam memahami bahan ajar tertentu; ketiga, pembelajaran berbasis komputer memberikan pandangan yang baru akan suatu proses pembelajaran learning the lesson in order to be able to use it, into new paradigm of teaching, notion refers to concept. Pembelajaran berbasis konsep menekankan pada kompetensi untuk menyajikan materi dan memahami materi itu sebagai persyaratan atau tuntutan kerja di kelak kemudian hari dan bukan tuntutan guru semata. Pemahaman dan penyadaran inilah yang sangat signifikan dalam meningkatkan prestasi jangka panjang peserta didik, dan ini semua tergantung dari bagaimana guru mempersiapkan materi yang memiliki “kekuatan” dengan menggunakan komputer sebagai media dalam penyampaian pesan pembelajaran tersebut.

Page 10: SEAMOLEC Magazine Mei 2013 (Ind)

10 · Mei 2013

Serba-serbi

Transformasi Konten Pembelajaran ke Digibook/ Epub

Pada tahun 2013 ini, SEAMOLEC berupaya untuk memperkenalkan

lebih gencar lagi salah satu konten bahan ajar yang sedang populer saat ini, yaitu konten pembelajaran dengan format digibook. Kenapa digibook? Karena beberapa kelebihan yang dimiliki oleh formatnya yang mampu menyajikan konten pembelajaran video, audio, text, picture ke dalam satu format buku (e-Pub). Buku format e-Pub sendiri merupakan standard dokumen elektronik yang berbasis HTML, artinya buku dalam bentuk e-Pub sifatnya lebih dinamis, dimana nomor halaman dan paragraf selalu menyesuaikan secara proporsional dengan ukuran layar piranti baca.

Alasan ini membuat orang nyaman ketika membaca buku dalam format e-Pub, sama persis seperti ketika membaca buku cetak. Dengan digibook/ e-Pub, pengguna juga tidak perlu direpotkan dengan membawa buku-buku cetak yang biasanya

Oleh: Abdul Rizal Adompo

berat atau besar , melainkan cukup dengan membawa perangkat eletronik seperti laptop, tablet dan semacamnya. Tidak hanya itu, buku dalam e-Pub memiliki kelebihan lain seperti daftar isi yang bisa dipilih secara langsung sehingga kita bisa langsung tertuju ke bagian yang diinginkan, kita juga bisa melakukan pencarian teks tertentu seperti indeks.

Salah satu langkah yang diterapkan SEAMOLEC untuk memperbanyak konten e-Pub ada lah memberdayakan mahasiswa D3-D4 magang ITB kerja sama SEAMOLEC dan ITB yang diberi tugas oleah SEAMOLEC terjun ke instansi – instansi dan politeknik mitra SEAMOLEC seperti VEDKA, VEDC Malang, Polban, dan instansi mitra SEAMOLEC lainnya untuk membantu dosen/instruktur ataupun staf di tempat tersebut mengemas bahan ajar nya menjadi format digibook.

Dalam kurun waktu Februari – Maret 2013, dari 19 instansi,

SEAMOLEC telah “mendigitalkan” bahan ajar sebanyak 128 digital book yang terdiri dari berbagai macam kompetensi / bidang ilmu mulai dari SMK, perguruan tinggi, maupun bahan pendidikan dan latihan. Dari jumlah tersebut sampai bulan Maret sudah didaftarkan ISBN tahap pertama, yaitu sejumlah 33 buku digital. Adapun setiap digibook yang sudah diseleksi oleh divisi konten SEAMOLEC akan dipublikasi ke dalam sistem Open Educational Resources (OER) maupun Online Course Web (OCW) SEAMOLEC yang sedang dikembangkan.

Di samping itu, SEAMOLEC tahun ini bekerja sama dengan instansi atau lembaga pendidikan / dinas pendidikan daerah secara rutin menggelar workshop pengenalan digibook kepada para pendidik dan peserta didik. Harapannya melalui sistem OER SEAMOLEC setiap orang dapat mengajukan diri menjadi contributor dari digibook yang dimilikinya sehingga dapat diakses oleh semua orang.

Contoh hasil digibook yang dikembangkan mahasiswa ITB-SEAMOLEC :

Page 11: SEAMOLEC Magazine Mei 2013 (Ind)

SEAMOLEC Magazine · 11

Program yang Akan Datang

Workshop MAGIS CampOleh: Novel Meilanie

Pada 17-23 Mei 2013, SEAMOLEC bekerjasama dengan Goethe-Institut

akan melaksanakan workshop “Mobile Apps Goethe-Institut SEAMOLEC” Camp yang disingkat MAGIS Camp. Workshop yang akan diselenggarakan di Hotel Park ini adalah program lanjutan dari Olimpiade Bahasa Jerman 2013, Partner Schule (PASCH) program, dan SEAMOLEC Game Competition (SGC).

MAGIS Camp dengan tema “Bahasa Jerman untuk Semua” merupakan kolaborasi antara para pemenang Olimpiade Bahasa Jerman 2013 dan siswa sekolah mitra Goethe-Institut (PASCH Program) dengan siswa-siswi pemenang SGC. Workshop ini dimaksudkan untuk mengembangkan kreativitas siswa-siswi untuk membuat apl ikasi Bahasa Jerman memanfaatkan teknologi terkini yaitu Android Mobile.

Siswa-siswi yang mengikuti workshop ini berasal dari seluruh Indonesia dari SMA maupun SMK, berjumlah 20, terdiri dari 10 anak pemenang Olimpiade Bahasa Jerman 2013 dan 10 anak pemenang SEAMOLEC Game Competition (SGC). Anak-anak ini telah diseleksi berdasarkan kemampuan mereka berbahasa jerman dan kualifikasi teknis dalam pengembangan aplikasi berbasis android.

Acara yang berlangsung selama 6 hari nanti, salah satunya berisi pengenalan teknologi berbasis android dan bahasa jerman kepada seluruh peserta. Hal ini perlu dilakukan karena bagi peserta teknis, mereka belum tentu mengenal Bahasa Jerman begitu juga sebaliknya. Pada akhir workshop, masing-masing peserta yang dibagi dalam 10 kelompok akan mempresentasikan sebuah aplikasi Bahasa Jerman yang

nantinya akan diunggah dan dapat diunduh secara gratis oleh masyarakat.

Tim bersama, SEAMOLEC dan Goethe-Institut akan menyeleksi peserta terbaik dalam program ini dan memberikan kesempatan kepada pemenang untuk mempresentasikan karya terbaiknya dalam pertemuan “The 16th SEAMOLEC Governing Board Meeting and International Seminar on ODL” di Krabi, Thailand, pada bulan September 2013.

Diharapkan, workshop ini dapat menginspirasi siswa-siswi di bidang-bidang lainnya untuk terus berkreasi dan mengembangkan diri sekaligus memberi manfaat untuk sesama.

Untuk info lebih lanjut mengenai MAGIS Camp hubungi : [email protected]

“Learning is finding out what you already know, doing is demonstrating that you know it, teaching is reminding others that they know it as well as you do. We are all learners, doers, and teachers.“

- Richard Bach

Page 12: SEAMOLEC Magazine Mei 2013 (Ind)

12 · Mei 2013

13-17 Mei 2013 di SEAMOLEC

Training/ Workshop on Developing Digital Magazine

Mengembangkan majalah/ buku digital sebagai sumber informasi sebuah lembaga/ institusi.

http://seamolec.org/newsdetails.php?id=230