School Development Plan

7
Pendampingan School Development Plant A. Latar Belakang Perkembangan SMK yang sangat pesat dapat terlihat dari semakin besarnya animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di SMK. Sebagai perbandingan pada tahun 2004 jumlah siswa SMK hanya berjumlah 2,1 juta siswa. Tetapi pada tahun 2013 jumlahnya meningkat 4,3 juta siswa. Saat ini terdapat 11.748 SMK baik swasta maupun negeri, dan 219 ribu guru SMK. Seiring dengan bertambahnya jumlah SMK, sering ditemukan terjadinya ketimpangan kualitas lulusan, infrastruktur, maupun fasilitas antara SMK unggulan dengan SMK lainnya. SMK Rujukan dibentuk dengan tujuan pemerataan pendidikan dan peningkatan mutu lulusan SMK secara keseluruhan. SMK Rujukan jelasnya adalah sebuah SMK dengan kinerja yang bagus, akses luas dan efektif dalam hal pengelolaan institusi. SMK Rujukan ini nantinya akan menjadi sekolah induk (aliansi) bagi 3 atau 4 SMK sejenis yang skalanya lebih kecil yang lokasinya tidak berjauhan di suatu daerah. SMK aliansi tersebut dapat memanfaatkan fasilitas maupun sumber daya yang terdapat di SMK rujukannya. Pada tahun 2014 PSMK menargetkan adanya 300 SMK rujukan sebagai pilot project, dan diharapkan mencapai 1650 SMK pada tahun 2019. Salah satu persyaratan SMK agar dapat ditunjuk sebagai SMK rujukan adalah adanya school development plan (SDP), sebuah rencana kerja tiga tahunan mengenai program kerja SMK rujukan. SEAMOLEC, sebagai sebuah lembaga regional yang berpengalaman dalam hal pemanfaatan ICT dalam pembelajaran serta program mitra kerja sama antar institusi pendidikan, menawarkan bantuan dalam penyusunan SDP dan pendampingan calon SMK Rujukan. B. Tujuan Tujuan dari program pendampingan SDP ini adalah: - Sebagai salah satu persyaratan sebagai SMK rujukan

description

sdp

Transcript of School Development Plan

Pendampingan School Development Plant

A. Latar BelakangPerkembangan SMK yang sangat pesat dapat terlihat dari semakin besarnya animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di SMK. Sebagai perbandingan pada tahun 2004 jumlah siswa SMK hanya berjumlah 2,1 juta siswa. Tetapi pada tahun 2013 jumlahnya meningkat 4,3 juta siswa. Saat ini terdapat 11.748 SMK baik swasta maupun negeri, dan 219 ribu guru SMK.

Seiring dengan bertambahnya jumlah SMK, sering ditemukan terjadinya ketimpangan kualitas lulusan, infrastruktur, maupun fasilitas antara SMK unggulan dengan SMK lainnya. SMK Rujukan dibentuk dengan tujuan pemerataan pendidikan dan peningkatan mutu lulusan SMK secara keseluruhan.

SMK Rujukan jelasnya adalah sebuah SMK dengan kinerja yang bagus, akses luas dan efektif dalam hal pengelolaan institusi. SMK Rujukan ini nantinya akan menjadi sekolah induk (aliansi) bagi 3 atau 4 SMK sejenis yang skalanya lebih kecil yang lokasinya tidak berjauhan di suatu daerah. SMK aliansi tersebut dapat memanfaatkan fasilitas maupun sumber daya yang terdapat di SMK rujukannya. Pada tahun 2014 PSMK menargetkan adanya 300 SMK rujukan sebagai pilot project, dan diharapkan mencapai 1650 SMK pada tahun 2019.

Salah satu persyaratan SMK agar dapat ditunjuk sebagai SMK rujukan adalah adanya school development plan (SDP), sebuah rencana kerja tiga tahunan mengenai program kerja SMK rujukan. SEAMOLEC, sebagai sebuah lembaga regional yang berpengalaman dalam hal pemanfaatan ICT dalam pembelajaran serta program mitra kerja sama antar institusi pendidikan, menawarkan bantuan dalam penyusunan SDP dan pendampingan calon SMK Rujukan.

B. TujuanTujuan dari program pendampingan SDP ini adalah: Sebagai salah satu persyaratan sebagai SMK rujukan Peningkatan mutu pendidikan, pemerataan akses pendidikan berkualitas, efektif dalam mengelola institusi Perbaikan program kerja yang berkesinambungan

C. Indikator Kinerja KunciIndikator Kinerja Kunci (IKK) membantu sekolah dalam menentukan dan mengukur kemajuan untuk mencapai tujuan-tujuan sekolah. Setelah sekolah menganalisis misinya, mengidentifikasi semua pemangku kepentingan, dan menentukan tujuan-tujuan, maka membutuhkan cara untuk mengukur capaian-capaian yang telah dilakukan, dan pengukuran itu adalah IKK.

IKK mencerminkan tujuan-tujuan sekolah, menjadi kunci kesuksesan sekolah, dan oleh karenanya IKK harus dapat diukur. IKK dipertimbangkan untuk 3 tahun, Tetapi tujuan-tujuan jangka pendek dibuat dalam rangka mencapai tujuan jangka panjang. Seberapa besar pencapaian IKK tergantung ukuran yang ditentukan. Maka dari itu dalam membuat IKK harus menyatakan kuantitas atau persentase yang hendak dicapai.

Beberapa IKK yang diusulkan untuk sekolah rujukan:

1. Tempat Uji KompetensiSMK rujukan diharapkan menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) sehingga dapat bertindak sebagai penjamin mutu hard skill maupun soft skill untuk kompentensi produk, jasa atau keterampilan. Guru maupun siswa yang membutuhkan pengakuan akan kompetensi yang mereka miliki dapat mengikuti proses sertifikasi di sekolah rujukan. Sertifikasi yang didapat akan diakui oleh dunia

Dalam waktu 3 tahun sekolah rujukan harus memiliki 2 TUK dengan tingkat sertifikat regional dan 3 TUK dengan sertifikat nasional. Kompetensi yang dipilih haruslah kompetensi unggulan dari sekolah tersebut, dan memperhatikan kebutuhan dari masyarakat di Kota/Kabupaten tersebut.

2. Kelas Digital dalam PembelajaranKelas digital merupakan sebuah sistem informasi elektronik berbasis akademik, yang dapat menjadikan proses belajar mengajar mudah dan terarah. Hal Ini dimungkinkan karena di dalam sekolah digital guru dan siswa dapat berkomunikasi secara virtual (maya) melalui aplikasisociallearning.Konsep kelas ini sebenarnya bukan satu-satunya sistem informasi akademik yang ada, akan tetapi kelas digital adalah platform pendidikan terlengkap. Konsep ini kelak di masa depan akan menjadi kebutuhan suatu sekolah terbuka bagi seluruh manusia.kelas Digital juga merupakan sebuah sistem jejaring sosial akademik yang mengintegrasikan 3 (tiga) hal sekaligus dalam satu sistem berbasis web yakni sistem informasi akademik, komunikasi akademik stakeholder pendidikan, dan e-learning, bahkan produk digital bisa dibagikan (share) di sekolah digital data pusat (center).Secara garis besar, proses komunikasi akademik dalam Sekolah Digital antara lain:Siswa dengan guru (belajar mengajar)Memediasi komunikasi akademik (pembelajaran, penugasan, penilaian, report).Siswa dengan orangtua (pendampingan/kontrol).Memfasilitasi progress report siswa kepada orang tua, pendampingan saran dan motivasi orangtua kepada siswa.Orangtua dengan guru (konsultatif)Memfasilitasi konsultasi kondisi akademik siswa antara orangtua dan guru, termasuk diantaranya saran maupun keluhan.Siswa dengan siswa lain (pertemanan).Memfasilitasi jejaring pertemanan.Guru dengan guru (konsultatif, koordinatif, pengembangan materi/skill)Memfasilitasi sharing materi, metode, skill, dan komunikasi antar guru. Baik dari sekolah yang sama maupun antar sekolah berbeda.Guru dengan sekolah (konsultatif, koordinatif, kontrol)Memfasilitasi pelaporan, database akademik, dan kontrol sekolah terhadap aktivitas akademis guru.Sekolah dengan masyarakat (publikatif, informatif)Komunikasi program-program sekolah, kalender akademis, pendaftaran online, pengumuman kepada masyarakat.

3. PartnershipPartnership atau kemitraan adalah suatu kegiatan kerja sama dengan prinsip saling menguntukan antara sekolah yang mempunyai keunggulan dan prestasi (dikategorikan sebagai mampu melakukan pendampingan dan fasilitasi) dan sekolah yang berpotensi untuk mencapai keunggulan dan presentasi tersebut.

Partnership yang dimaksud adalah program kerjasama antara sekolah di Indonesia dengan minimal 3 instansi pendidikan serta industri di luar negeri, dalam program partnership harus dirumuskan dengan bentuk MoU dan MoA oleh kedua belah pihak.

4. Penguasaan 3 Bahasa AsingDalam rangka mendukung program partnership antara SMK rujukan dengan sekolah mitra, sekolah diharapkan mengaplikasikan dan menguasai 3 bahasa (Bahasa Inggris dan 2 bahasa sekolah mitra) dalam mata pelajaran. Pertukaran nara sumber sangat dibutuhkan untuk mencapai indikator ini, disamping itu program sealanguage memberikan dorongan pada anak untuk dapat mengasah kreatifitas dan kemampuan berbahasa melalui gaya belajar Learning by doing, dan di program sealanguage siswa dituntut menjadi pembuat konten, bukan sekedar pengguna konten.

5. Profil LulusanBagi institusi pendidikan yang menggunakan School Development Plan yang dikembangkan oleh SEAMOLEC ini setiap siswanya diharapkan bahkan diwajibkan untuk 20% populasi siswanya harus magang, kerja dan atau kuliah di luar negeri. Sehingga alumni dari institusi pendidikan dapat bersaing dalam hal kompetensi baik di dalam negeri maupun diluar negeri.

6. Peningkatan Sumber Daya ManusiaDalam mendukung program ini diperlukan sumber daya manusia yang berkompeten dan selalu update terhadap kebutuhan kompetensi yang terbaru. Sehingga diperlukan adanya program peningkatan sumber daya manusia. Semua guru diharapkan dapat meneruskan pendidikannya hingga jenjang Master, dan kepala sekolah diharapkan dapat meneruskan hingga jenjang Doktor.

Bagi institusi pendidikan yang menggunakan School Development Plan yang dikembangkan oleh SEAMOLEC ini harus memiliki sumber daya manusia untuk peningkatan pembelajaran di dalam sekolah, sehingga ada kriteria yang menjadi keluaran bagi sekolah, diantaranya :a. Kepala sekolah dengan jumlah populasi siswa sebanyak 1200 siswa atau lebih diwajibkan bergelar Master dibidang Teknologi Informasi, Teknologi Pendidikan, Management, atau Technopreneur dan dalam pencapaian Master Degree tersebut dapat menggunakan sistem pembelajaran dengan pendekatan Blended Learning.b. Kepala sekolah dengan jumlah populasi siswa sebanyak 1500 siswa atau lebih diwajibkan bergelar Doktor atau setara, dibidang Teknologi Informasi, Teknologi Pendidikan, Management, atau Technopreneur dan dalam pencapaian Doktor Degree tersebut dapat menggunakan sistem pembelajaran dengan pendekatan Blended Learning.c. 50% dari jumlah guru dalam populasi institusi tersebut harus bergelar Master dan dalam pencapaian Master Degree tersebut dapat menggunakan sistem pembelajaran dengan pendekatan Blended Learning.

D. PersyaratanBerikut adalah beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh SMK Rujukan: 1. Jumlah siswa > 1000 (untuk Jawa, atau murid terbanyak di daerahnya)2. guru produktif yg cukup (>75 Guru)3. lahan yg siap dikembangkan>5000 m24. jaringan kerja samaindustri > 100 industri.5. fasilitas sarana dasar yg baik.6. Letak sekolah di lokasi strategis7. kinerja baik, khususnya dalambidang kebekerjaan lulusan dan nilai UN. 8. fungsi sebagai TUK first party9. Siswa yang berkarakter baik.10. Memiliki 3 SMK aliansi11. Menguasai 2 bahasa asing.

E. MoU/MoAAgar SDP dapat berjalan dengan baik dan terukur maka harus dibuatkan nota kesepahaman dan nota kesepakatan (MOU dan MOA) antar SEAMOLEC dan Sekolah, dimana SEAMOLEC akan menfasilitasi untuk mencapai IKK yang telah dibuat.

Didalam nota kesepakatan (MOA) SEAMOLEC akan menjembatani tercapainya IKK untuk partnership dengan institusi pendidikan di ASEAN maupun diluar itu, MOA memiliki matrix yang berisi jadwal ketercapaian, dan jumlah dana yang harus disiapkan dalam 3 tahun.

F. JadwalUntuk mencapai perencanaan dalam 3 tahun maka dibuat jadwal untuk mencapai tujuan dari sekolah.

NOIndikator KunciCapaian Dalam Tahun

123

Tempat Uji Kompetensi

Dua TUK Internasional

Tiga TUK Nasional

Partner

Thailand, Camboja, Dan lainya untuk Asia Tengara

China, Korea, Jerman (Universitas)

Kelas Digital

Profil Lulusan

10 % dari siswa

15 % dari siswa

20 % dari siswa

Bahasa

1 Bahasa

2 Bahasa

3 Bahasa

SDM

Master degree

Doctor degree