Scenario 4 Limfoma Hodgkin

30
BAB II PEMBAHASAN MODUL 3 BUKAN BENJOLAN BIASA Scenario 4 Seorang laki laki usia 34 tahun dengan keluhan nyeri perut terus menerus,demam,nafsu makan menurun,berat badab juga menurun kurang lebih sejak 3 bulan dan merasakan ada benjolan di perut kiri atas. Pasien memiliki riwayat muntah darah 3 bulan yang lalu. Benjolan di perut kadang hilang,kadang timbul,dada nyeri bila perut juga nyeri. Sebelumnta pasien tidak pernah menderita penyakit serupa. Dari pemeriksaaan fisik didpatkan keadaan umum baik,Compos Mentis,serta gizi cukup. Vital sign dengan tekanan darah 120/80 mmHg,nadi 96x/menit,respirasi 16/menit,suhu 36 0 C C. Pemeriksaan fisik lokalis abdomen pada infeksi tampak dinding perut lebih tinggi dari dinding dada. Pada auskultasi terdengar suara peristaltic usus meningkat,perkusi terdengar timpani. Pada palpasi ditemukan dinding abdomen distensi,nyeri tekan di kuadran kiri atas dan teraba massa padat. Pemeriksaan dengan USG abdomen ukuran dan echostruktur parenkim hepar normal,homogency,sudut lancip,tepi lancip,tak tampak pelebaran sistema bilier et vaskuler intrahepatal.tampak nodul hipoechoic multiple di kedua lobus hepar,batas tegas,tepi licin. Tampak multiple ndul hipoechoic para aortic,lobulater. Didapatkan kesan limfa denopati para aortic suspect NHL dan multiple nodul hepar sugestife hepatal metastase noduler tipe. A. Klasifikasi Istilah Yang Tidak di Mengerti ? 1. Compos Mentis

description

sistem imun dan hematologi

Transcript of Scenario 4 Limfoma Hodgkin

Page 1: Scenario 4 Limfoma Hodgkin

BAB II

PEMBAHASAN

MODUL 3

BUKAN BENJOLAN BIASA

Scenario 4

Seorang laki laki usia 34 tahun dengan keluhan nyeri perut terus menerus,demam,nafsu makan menurun,berat badab juga menurun kurang lebih sejak 3 bulan dan merasakan ada benjolan di perut kiri atas. Pasien memiliki riwayat muntah darah 3 bulan yang lalu. Benjolan di perut kadang hilang,kadang timbul,dada nyeri bila perut juga nyeri. Sebelumnta pasien tidak pernah menderita penyakit serupa. Dari pemeriksaaan fisik didpatkan keadaan umum baik,Compos Mentis,serta gizi cukup. Vital sign dengan tekanan darah 120/80 mmHg,nadi 96x/menit,respirasi 16/menit,suhu 360 CC. Pemeriksaan fisik lokalis abdomen pada infeksi tampak dinding perut lebih tinggi dari dinding dada. Pada auskultasi terdengar suara peristaltic usus meningkat,perkusi terdengar timpani. Pada palpasi ditemukan dinding abdomen distensi,nyeri tekan di kuadran kiri atas dan teraba massa padat. Pemeriksaan dengan USG abdomen ukuran dan echostruktur parenkim hepar normal,homogency,sudut lancip,tepi lancip,tak tampak pelebaran sistema bilier et vaskuler intrahepatal.tampak nodul hipoechoic multiple di kedua lobus hepar,batas tegas,tepi licin. Tampak multiple ndul hipoechoic para aortic,lobulater. Didapatkan kesan limfa denopati para aortic suspect NHL dan multiple nodul hepar sugestife hepatal metastase noduler tipe.

A. Klasifikasi Istilah Yang Tidak di Mengerti ?1. Compos Mentis

Kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dan dapat menjawab keadaan di sekelilingnya.2. Lokalis Abdomen

Pemeriksaan fisik di daerah lokal.3. Suara peristaltic

Gerakan yang terjadi pada otot-otot pada saluran pencernaan yang menimbulkan gerakan semacam gelombang, sehingga menimbulkan efek menyedot atau menelan makanan yang masuk ke saluran pencernaan.

4. Timpani Bunyi yang disebabkan karena adanya gas pada lambung,usus halus dan kolon.

5. Abdomen distensi Proses peningkatan tekanan abdominal yang menghasilkan peningkatan tekanan dalam perut dan menekan dinding perut.

6. USG (Ultra Sonografi)

Page 2: Scenario 4 Limfoma Hodgkin

Sebuah teknik diagnostic penciptraan menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran mereka, struktur, dan luka patologi, membuat teknologi ini berguna untuk memeriksa organ yang bersifat non invasive (tidak menimbulkan rasa sakit).

7. Echostruktur parenkim hepar normal Struktur bagian luar hati yang normal.

8. HomogenyKeadaan suatu kumpulan misalnya jaringan atau larutan yang keadaan unsure-unsur penyusunan yang serba sama.

9. Sistema bilier et Vaskuler intrahepatal Sistema bilier Sistem empedu yang memproduksi terdiri dari hati, kandung empedu, dan saluran terkait.Intrahepatal Perawatan diruangan VIP.Et Vaskuler Jaringan yang berfungsi sebagai alat transport.

10. Nodul hipoechoicKumpulan benjolan masa.

11. Multiple nodulKumpulan benjolan masa yang terlalu banyak.

12. AorticArteri terbesar dalam badan manusia.

13. NHLLimfoma Non Hodgkin (NHL) merupakan penyakit yang dijumpai pada usia diatas 40 tahun.

14. LimfadenopatiSetiap proses penyakit yang menyerang suatu atau beberapa kelenjar getah bening seperti kelenjar limfe.

B. Menentukan Masalah1. Apa yang menyebabkan benjolan di perut kadang hilang dan timbul? (Husna)

Jawaban :Karena berkumpulnya sel-sel limfosit yang ganas atau sel limfoma yang dapat bersatu menjadi kelenjer getah bening tunggal dan dapat menyebar diseluruh tubuh,bahkan ke semua organ. Makah hal ini lah yang menyebabkan adanya benjolan tersebut.

2. Dari scenario yang kita bahas,kira-kira apa penyakit nya? (Leli)Jawaban :Kemungkinan limfosit Hodgkin (Leli)

3. Apakah riwayat muntah darah yang mengakibatkan menurunnya berat badan pasien karena pada scenario disebutkan pasien mengalami hal tersebut pada waktu yang sama? (Elum)Jawaban :

Page 3: Scenario 4 Limfoma Hodgkin

Iya, karena apabila muntah, hal itu yang menyebabkan hilangnya nafsu makan, maka hal inilah yang mengakibatkan turunnya berat badan pasien, apa lagi terjadinya muntah darah. (Nadya)

4. Apa yang menyebabkan nyeri dada dan perut bisa bersamaan? (dila)Jawaban :Nyeri pada dada berhubungan dengan batas perut (diafragma) sehingga pada abdomen juga terdapat nyeri, bisa jadi hal itu yang menyebabkan nyeri dada dan perut bisa bersamaan. (Elum)

5. Kenapa dinding perut lebih tinggi dari dinding dada? (Vina)Jawaban :Karena adanya benjolan pada perut dan ditemukan abdominal distensi (Proses peningkatan tekanan abdominal yang menghasilkan peningkatan tekanan dalam perut dan menekan dinding perut). (dila)

6. Kenapa pada scenario ini disebutkan keadaan pasien terdapat benjolan di perut kiri atas,apakah hanya dibagian itu saja yang terserang? (Amel)Jawaban :Iya , Karena benjolan yang terjadi terdapat pada hepar. (Nadya)

C. Skema LIMFOSIT HODGKIN

Nyeri Perut Anoreksia Muntah darah Benjolan pada perut

Limfosit Hodgkin

ASPEK LEGAL & ETIS Tinjauan teoritis : ASKEP : PENKES Limfosit Hodgkin

- Defenisi - Pengkajian & Fungsi Advocat

- Etiologi - Analisa Data

- Patofisiologi - NCP

- Manifestasi - Evaluasi

- Tanda & gejala

Page 4: Scenario 4 Limfoma Hodgkin

- Pemeriksaan

- Komplikasi

- Penanganan

- WOC

D. Sharring1. Defenisi LIMFOMA HODGKIN

a. Limfoma adalah suatu penyakit heterogen keganasan yang muncul dari sel imunitas jaringan limfoid yang bersifat padat Bermanifestasi dalam sumsum tulang belakang dan sistem periferal atau dalam jaringan lain dimana terdapat agregat sel limfosit. (Amel)

b. Penyebaran penyakit melalui satu grup nodus limfa menuju lainnya dan merupakan salah satu dari kanker pertama yang dapat disembuhkan dengan kombinasi kemo terapi. (Elum)

c. Suatu kanker atau keganasan dari sistim limfatik atau getah bening. (Leli)d. Keganasan dari sistem limfatik (kelenjer getah bening, limpa, kelenjer timus di

leher, dan sum-sum tulang). (dila)e. Salah satu jenis kanker darah yang terjadi terjadi ketika limfosit B atau T yaitu sel

darah putih yang menjaga daya tahan tubuh menjadi abnormal dengan membelah lebih cepat dari sel biasa atau hidup lebih lama dari biasanya. (Husna)

f. Salah satu jenis kanker dimana sel-sel getah bening memperbanyak diri dengan tidak terkendali. (Vina)Kesimpulan :

Suatu jenis kanker atau keganasan pada sistim limfatik yaitu sel-sel limfosit B dan T. (Nadya)

2. Klasifikasi LIMFOMA HODGKINa. HODGKIN

Kelompok keganasan primer limfosit yg berasal dari sel Reed-Sternberg, Cenderung Intranodal, Lebih pada Sel Limfosit B.

Diklasifikasikan menurut RYE ada dalam 4 kelompok sebagai berikut :1. Tipe limfosit Predominan

Merupakan 3% sampai 5% dari kasus penyakit limfoma Hodgkin.Gambaran mikroskopik dari tipe ini yaitu terdapat limfosit kecil yang banyak dan hanya sedikit sel REED Steinberg yang dijumpai.

2. Tipe Sklerosis Noduler Gambaran mikroskopik ditandai oleh Fibrosis dan sklerosis meluas.

Page 5: Scenario 4 Limfoma Hodgkin

3. Tipe Selularitas Campuran Gambaran mikroskopik terdapat sel REED Steinberg dalam jumlah yang sedang dan seimbang dengan jumlah limfosit.

4. Tipe Deplesi LimfositGambaran mikrokopik ditemukan banyak sel Steinberg sedangkan sedikit sel limfosit.

b. NON- HODGKINKelompok keganasan primer limfosit yg berasal dari limfosit B dan limfosit  T. Cenderung ekstranodal, Pada Sel Limfosit B dan T.Diklasifikasikan sebagai berikut :1. Limfositik diferensiasi baik2. Limfositik diferensiasi buruk3. Campuran limfositik histiositik4. Histiositik

3. Etiologi Kemungkinan penyebab yaitu :a. Faktor keturunanb. Kelainan sistem kekebalan c. Infeksi virus / bakteri (HIV,kuman Human T-Cell, Leukimia / limfoma (HTLV),

Epstein-Barr virus (EBV), helicobacter (Sp) dan toksin lingkungan (herbisida,pengawet dan pewarna kimia).

4. Patofisologi Limfoma maligna ini berasal dari sel limfosit. Tumor ini biasanya bermula dari

nodus limfe, tetapi dapat melibatkan jaringan limfoit dalam limpa, traktus gastrointestinal (mis : dinding lambung), hati atau ssum-sum tulang. Sel limfosit dalam kelenjer limfe juga berasal dari sel-sel induk multi potensial di dalam sum-sum tulang.Sel induk multi potensial pada tahap awal bertransformasi menjadi sel progenitor limfosit yang kemudian berdiferensiasi melalui dua jalur. Sebagian mengalami pematangan dalam kelenjar timus untuk menjadi limfosit T, dan sebagian lagi menuju kelenjer limfe atau tetap berada dalam sum-sum tulang dan berdiferensiasi menjadi sel limfosit B. apabila ada rangasangan oleh antigen yang sesuai, maka limfosit T maupaun B akan bertransformasi menjadi bentuk aktif dan berpoliferasi. Limfosit T aktif menjalankan fungsi respon imunitas seluler.Sedangkan limfosit B aktif imuno plass yang kemudian menjadi sel plasma yang membentuk imuno globulin. Perubahan limfosit normal menjadi sel limfoma merupakan akibat terjadinya mutasigen pada salah satu sel dari sekelompok sel limfosit tua yang tengah berada dalam proses transformasi menjadi imuno plass (terjadi akibat adanya rangsangan imunogen) hal ini terjadi di dalam kelenjer getah bening dimana sel

Page 6: Scenario 4 Limfoma Hodgkin

limfosit tua berada di luar centrum germinatifum. Sedangkan imuno plass berada di bagian paling sentral centrum germinatifum apabila membesar maka dapat menimbulkan tumor dan apabila tidak ditangani secara dini maka menyebabkan limfoma maligna.

5. Manifestasi KlinisA. Gejala dari Penyakit Hodgkin

Gejala Penyebab

Berkurangnya jumlah sel darah merah (menyebabkan anemia, sel darah putih & trombosit kemungkinan nyeri tulang

Limfoma sedang menyebar ke sumsum tulang

Hilangnya kekuatan otot suara serak

Pembesaran kelenjar getah bening menekan saraf di tulang belakang atau saraf pita suara

Sakit kuning (jaundice)Limfoma menyumbat aliran empedu dari hati

Pembengkakan wajah, leher & alat gerak atas (sindroma vena kava superior)

Pembesaran kelenjar getah bening menyumbat aliran darah dari kepala ke jantung

Pembengkakan tungkai dan kakiLimfoma menyumbat aliran getah bening dari tungkai

Keadaan yang menyerupai pneumoniaLimfoma menyebar ke paru-paru

Berkurangnya kemampuan untuk melawan infeksi & meningkatnya kecenderungan mengalami infeksi karena jamur & virus

Penyakit sedang menyebar

B. Gejala Limfoma Non-Hodgkin

Gejala Penyebab Kemungkinan timbulnya

Page 7: Scenario 4 Limfoma Hodgkin

gejala

Gangguan pernafasan Pembengkakan wajah

Pembesaran kelenjar getah bening di dada

20-30%

Hilang nafsu makan Sembelit berat Nyeri perut atau perut kembung

Pembesaran kelenjar getah bening di perut

30-40%

Pembengkakan tungkaiPenyumbatan pembuluh getah bening di selangkangan atau perut

10%

Penurunan berat badan Diare Malabsorbsi

Penyebaran limfoma ke usus halus

10%

Pengumpulan cairan di sekitar paru-paru (efusi pleura)

Penyumbatan pembuluh getah bening di dalam dada

20-30%

Daerah kehitaman dan menebal di kulit yang terasa gatal

Penyebaran limfoma ke kulit

10-20%

Penurunan berat badan Demam Keringat di malam hari

Penyebaran limfoma ke seluruh tubuh

50-60%

Anemia(berkurangnya jumlah sel darah merah)

-Perdarahan ke dalam saluran pencernaan -Penghancuran sel darah merah oleh limpa yang membesar & terlalu aktif -Penghancuran sel darah merah oleh antibodi abnormal (anemia hemolitik) -Penghancuran sumsum tulang karena penyebaran limfoma -Ketidakmampuan sumsum

30%, pada akhirnya bisa mencapai 100%

Page 8: Scenario 4 Limfoma Hodgkin

tulang untuk menghasilkan sejumlah sel darah merah karena obat atau terapi penyinaran

Mudah terinfeksi oleh bakteri

Penyebaran ke sumsum tulang dan kelenjar getah bening, menyebabkan berkurangnya pembentukan antibody

20-30%

6. Pemeriksaan Diagnostika. Perlu dilakukan pengkajian untuk mengidentifikasi setiap lesi tumor di dalam dan

di luar sistem limfatik dan keterlibatan keseluruhan tumor. b. Uji laboratorium meliputi hitung darah lengkap, hitung trombosit, laju endap

darah, pemeriksaan fungsi hati dan ginjal. c. Biopsi sumsum tulang dan scan hati dan limfa dilakukan untuk menentukan

apakah organ tersebut terlibat. d. Rontgen dada dan scan tulang pelvis vertebra dan tulang panjang. Dilakukan 

untuk mengidentifikasi keterlibatannya. (Brunner and Suddarth, 2001)

7. Penatalaksanaan a. Penatalaksanaan Medis Menurut Brunner and Suddarth (2001)

1. Kemoterapi oral seperti klorambusil (leukeran) dengan atau tanpa prednison. Karena penyakit ini menjadi progresif lalu direkomendasikan pendekatan yang agresif, dengan menggunakan kemoterapi kombinasi yang meliputi siklofosfamid, vinkristin, vinblastin, bleomisin dan doksorubisin. Efek jangka panjang dari kemoterapi meliputi kemandulan, kardiotoksik, dan fibrosis pulmonal.

2. Terapi radiasi dilakukan hanya jika penyakit ini terlokalisasi pada daerah-daerah tertentu. Tujuan terapi radiasi adalah menghancurkan sel-sel tumor. Efek samping terapi radiasi bila pada area nodus limfa servikal atau tenggorokan, maka akan terjadi mulut kering, disfagia, mual, muntah, rambut rontok, dan penurunan produksi salifa serta peningkatan karies gigi, sedangkan bila pada area nodus limfa abdomen, maka akan terjadi muntah, diare keletihan, anoreksia dan supresi sumsum tulang.

3. CT scan hati dan limpa dilakukan untuk mengidentifikasi keterlibatan organ tersebut terhadap tumor.

4. Thorax foto tulang pelvis vertebra, dan tulang panjang, dilakukan untuk mengidentifikasi keterlibatan organ tersebut terhadap tumor.

Page 9: Scenario 4 Limfoma Hodgkin

5. Biopsi sumsum tulang untuk menentukan keterlibatan sumsum tulang, invasi sumsum tulang terlihat pada tahap luas.

6. Biopsi nodus limfa untuk membuktikan keterlibatan nodus mediastinal.7. Skintigrafi Gallium-67 berguna untuk membuktikan deteksi berulangnya

penyakit nodus, khususnya diatas diafragma.8. Ultrasound abdominal untuk mengevaluasi luasnya keterlibatan nodus limfa

retroperitoneal.9. Tomografi paru keseluruhan atau skan CT dada dilakukan bila adenopati hilus

terjadi. Menyatakan kemungkinan keterlibatan nodus limfa mediastinum.Tindakan pembedahan laparatomy dilakukan bila penyakit ini diduga berada di bawah diafragma tetapi berisiko terjadi perdarahan atau poliferasi.

b. Penatalaksanaan Keperawatan, menurut Brunner and Suddarth (2000)Dalam memberikan perawatan dan pendidikan klien.Klien sering merasa

takut terhadap obat-obatan yang bersifat radioaktif dan memerlukan tindakan penjagaan serta pengawasan tindak lanjut yang khusus karena itu perawat harus menyampaikan informasi tentang terapi ini dan menenangkan perasaan klien dan keluarga. Untuk klien post operasi laparatomy, klien dianjurkan untuk istirahat serta menghindari regangan pada jahitan luka. Kassa penutup luka operasi harus dikaji secara periodik untuk mengetahui adanya peradahan atau tidak dan lakukan perawatan luka setiap hari sesuai program, untuk mengobservasi tanda-tanda infeksi.

8. Komplikasi Sebagian kasus berkembang menjadi leukemia mieloblastik akut (suatu penyakit

yang ditandai dengan transformasi neoplastik dan gangguan diferensiasi sel-sel progenitor dari serimieloid). (Elizabeth J. Corwin, 2000)A. Akibat Langsung Penyakitnya

1. Penekanan organ kususnya jalan nafas, usus dan saraf.2. Mudah terjadi infeksi, bisa fatal

B. Akibat Efek Samping Pengobatan1. Aplasia sum-sum tulang 2. Gagal jantung oleh obat gol. Antrasiklin3. Gagal ginjal oleh obat sisplatinum4. Neuritis oleh obat Vinkristin

Page 10: Scenario 4 Limfoma Hodgkin

BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian1. identitas klien

nama:umur:jenis kelamin:no MR:

2. Riwayat kesehatana) Riwayat kesehatan dahulu

Riwayat Hypertensi dan Diabetes mielitus perlu dikaji dan riwayat pernah masuk RS dan penyakit yang pernah diderita oleh pasien

b) riwayat kesehatan sekarangKeluhan terbanyak pada penderita adalah pembesaran kelenjar getah bening di leher, aksila, ataupun lipat paha.Berat badan semakin menurun, dan terkadang disertai dengan demam, sering berkeringat dan gatal-gatal.

c) Riwayat kesehatan keluargaTerdapat riwayat pada keluarga dengan penyekit vaskuler : HT, penyakit metabolik :DM atau penyakit lain yang pernah diderita oleh keluarga pasien

3. pemeriksaan fisika) Pemeriksaan fisik pada daerah leher, ketiak dan pangkal paha Pada Limfoma

secara fisik dapat timbul benjolan yang kenyal, tidak terasa nyeri, mudah digerakkan (pada leher, ketiak atau pangkal paha.

b) Pembesaran kelenjar tadi dapat dimulai dengan gejala penurunan berat badan, demam, keringat malam. Hal ini dapat segera dicurigai sebagai Limfoma. Namun tidak semua benjolan yang terjadi di sistem limfatik merupakan Limfoma. Bisa saja benjolan tersebut hasil perlawanan kelenjar limfe dengan sejenis virus atau mungkin tuberculosis limfa.

c) Inspeksi , tampak warna kencing campur darah, pembesaran suprapubic bila tumor sudah besar.

d) Palpasi, teraba tumor masa suprapubic, pemeriksaan bimanual teraba tumor pada dasar buli-buli dengan bantuan general anestesi baik waktu VT atau RT

e) PernapasanGejala : dipnea pada saat aktivitas, nyeri dadaTanda :

Dipnea, takipnea Batuk non produktif Tanda-tanda distress pernapasan (frekuensi dan kedalaman pernapasan

meningkat, penggunaan otot bantu pernapasan, stridor, sianosis) Parau (paralisis paringeal akibat tekanan pembesaran kelenjar limfe

terhadap saraf laringeal)

Page 11: Scenario 4 Limfoma Hodgkin

f) SirkulasiGejala : palpitasi, nyeri dadaTanda :

Takikardia, disritmia Sianosis wajah akibat obstruksi drainase vena karena pembesaran kelenjar

limfe (jarang terjadi) Ikterus sclera/umum akibat kerusakan hati dan obstruksi duktus empedu

(tanda lanjut) Pucat (anemia), diaphoresis, dan keringat malam

g) NeurosensoriGejala :

Nyeri saraf (neuralgia) yang menunjukkan terjadinya kompresi akar saraf oleh pembesaran kelenjar limfe pada brakial, lumbal dan pleksus sacral

Kelemahan otot, parastesiTanda :

Status mental letargi, menarik diri, kurang minat/perhatian terhadap keadaan sekitar

Paraplegia (kompresi batang spinal, keterlibatan diskus intervertebralis, kompresi suplai darah terhadap batang spinal)

h) Nyeri dan kenyamanan

Gejala : Nyeri tekan pada nodus yang terkena, misalnya: pada sekitar mediastinum,

nyeri dada, nyeri punggung (kompresi vertebral), nyeri tulang (keterlibatan tulang limfomatus)

Tanda : focus pada diri sendiri, perilaku hati-hati

i) Integritas egoGejala :

Gejala-gejala stress yang berhubungan dengan ancaman kehilangan pekerjaan, perubahan peran dalam keluarga, prosedur diagnostic dan terapi, serta masalah financial (biaya pemeriksaan dan pengobatan, kehilangan pekerjaan)

Tanda : perilaku menarik diri, marah dan pasif agresif

j) KeamananGejala :

Riwayat infeksi (sering terjadi) karena abnormalitas system imun seperti infeksi herpes sistemik, TB, toksoplasmosis, atau infeksi bacterial.

Page 12: Scenario 4 Limfoma Hodgkin

Riwayat ulkus/perforasi/perdarahan gaster Demam pel ebstein (peningkatan suhu malam hari sampai beberapa

minggu), diikuti demam menetap dan keringat malam tanpa menggigil Integritas kulit: kemerahan, pruritus umum, vitiligo (hipopigmentasi)

Tanda : Demam (suhu tubuh > 3800C) menetap dengan etiologi yang tidak dapat

dijelaskan, tanpa gejala infeksi Kelenjar limfe asimetris, tidak ada nyeri, membengkak/membesar

terutama kelenjar limfe servikal (kiri>kanan), nodus aksila dan mediastinum

Pembesaran tonsil Pruritus umum Sebagian area kehilangan melanin (vitiligo)

k) EliminasiGejala :

Perubahan karakteristik urine dan/atau feses Riwayat obstruksi usus, sindrom malabsopsi (infiltrasi kelenjar limfe

retroperitoneal)Tanda :

Nyeri tekan kuadran kanan atas, hepatomegaly Nyeri tekan kuadran kiri atas, splenomegaly Penurunan keluaran urin, warna lebih gelap/pekat, anuria (obstruksi

uretral, gagal ginjal) Disfungsi usus dan kandung kemih (kompresi spinal cord pada gejala

lanjut)l) Makanan dan cairan

Gejala : Anoreksia Disfagia (tekanan pada esophagus) Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan ³10% dalam 6 bulan

tanpa upaya diet pembatasanTanda :

Pembengkakan pada wajah, leher, rahang, atau ekstremitas atas (kompresi vena cava superior)

Edema ekstremitas bawah, asites(kompresi vena cava inferior oleh pembesaran kelenjar limfe intradominal)

m) Aktivitas/istirahatGejala :

Kelelahan, kelemahan, atau malaise umum Kehilangan produktivitas dan penurunan toleransi aktivitas Kebutuhan tidur dan istirahat lebih banyak

Page 13: Scenario 4 Limfoma Hodgkin

Tanda : Penurunan kekuatan, bahu merosot, jalan lamban, dan tanda-tanda lain

yang menunjukkan kelelahan.

4. Analisa data

No Analisa data Etiologi MK1 Do: Demam

berkepanjangan dengan suhu lebih dari 37,5 C, Ds: klien mengeluh wajah panas, Demam pel ebstein (peningkatan suhu malam hari sampai beberapa minggu), diikuti demam menetap dan keringat malam tanpa menggigil

Masuknya virus dan bakteri↓

Pertahanan tubuh ↓↓

Infeksi↓

Proses inflamasi

Hipertermia

2 Do: Timbul benjolan yang kenyal,mudah digerakkan pada leher,ketiak atau pangkal paha. Nyeri tekan pada nodus yang terkena, misalnya: pada sekitar mediastinum, nyeri dada, nyeri punggung (kompresi vertebral), nyeri tulang (keterlibatan tulang limfomatus). Nyeri tekan kuadran kanan atas, hepatomegalyNyeri tekan kuadran kiri atas, splenomegaly

Ds:Mengeluh nyeri pada benjolan

Mengenai nodus limfe↓

Infeksi↓

Terasa nyeri

Gangguan rasa nyaman : Nyeri

3 Do: Wajah pucat,porsi makan yang diberikan tidak habis,Disfagia (tekanan pada esophagus)

Mual muntah↓

Tdak mampu memasukkan,mencerna,menabsorbsi

Makanan

Gangguan pemenuhan nutrisi

Page 14: Scenario 4 Limfoma Hodgkin

Ds:klien mengatakan badanCepat merasa lelah danBadan Lemah,Nafsu makan berkurang Anoreksia,Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan ³10% dalam 6 bulan tanpa upaya diet pembatasan

↓Kurang nafsu makan

↓Intake makan kurang

BB ↓

4 Do: Penurunan keluaran urin, warna lebih gelap/pekat, anuria (obstruksi uretral, gagal ginjal)Disfungsi usus dan kandung kemih (kompresi spinal cord pada gejala lanjut). Pucat (anemia), diaphoresis, dan keringat malam

Ds:klien mengatakn sering keringat malam

Hipertabolik↓

metabolik↑↓

Keringat malam

Resiko ketidakseimbangan elektrolit

5 Do:kemerahan, pruritus umum, vitiligo (hipopigmentasi)Ds:klien mengeluhkan gatal gatal

Mengenai kulit↓

Penebalan beberapa tempat di kulit

Kerusakan integritas kulit

6 Do:Kelelahan, kelemahan, atau malaise umumKehilangan produktivitas dan penurunan toleransi aktivitas. Penurunan kekuatan, bahu merosot, jalan lamban, dan tanda-tanda lain yang menunjukkan kelelahan.Ds:klien mengeluh cepat merasa lelah

Anemia perdarahan infeksi↓

Kelemahan keletihan↓

Ketidakseimbangan antara suplai o2 dan kebutuhan

Intoleransi aktifitas

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN Hipertemia b/d Penyakit

Page 15: Scenario 4 Limfoma Hodgkin

Gangguan rasa nyaman b.d gejala terkait penyakit Ketidakseimbangan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan untuk

mencerna makanan Resiko ketidakseimbangan elektrolit b.d malaise (keringat malam) Kerusakan integritas kulit b.d perubahan status cairan Intoleransi aktivitas b.d kelemahan dan keletihan

C. INTERVENSI

No Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)1 Gangguan rasa nyaman b/d

gejala terkait penyakitNoc

Ansiety Fear leavel Sleep deprivation Comfort,readiness for

enchancedKH

Mengontrol nyeri Kontol gejala Status kenyamanan

meningkat

Anxiety reduction ( penurunan kecemasan ) Gunakan pendekatan

yang menenangkan Jelaskan semua prosedur

dan apa yang di rasakan selama prosedur

Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi ketakutan

Identifikasi tingkat kecemasan

Intruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi

2 Hipertemia b/d penyakit Noc Themoregulation

KH Suhu tubuh dalam

rentang normal Nadi dan RR dalam

rentang normal Tidak ada perubahan

dalam kulit dan tidak ada pusing

Fever treatment Berikan anti peretik Berikan pengobatan

untuk mengatasi penyebab demam

Kolaborasi pemberian cairan intravena

Temperaturegulation Monitor suhu tiap 2

jam Tingkatkan intake

Page 16: Scenario 4 Limfoma Hodgkin

cairan dan nutrisi Ajarkan pada pasien

cara mencegah keletihan akibat panas

Vital sign monitorik Monitor TD,nadi

suhu dan RR Monitor frekuensi

dan irama pernafasan

3 Ketidakseimbangan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan untuk mencerna makanan

Noc Nutritional status Nutritional status : food

and fluid intake Nutritional status :

nutrient intake Weight control

KH Adanya penungkatan

berat badan sesuai dengan tujuan

Berat bdan ideal sesuai dengan tinggi badan

Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi

Tidak ada tanda tanda malnutrisi

Menunjukan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan

Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

Manajemen nutrisi Kaji adanya alergi

makanan Kolaborasi dengan

ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan pasien

Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe

Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C

Yakinkan diet yang di makan mengandung tingg serat untuk mencegah kontipasi

Nutrient monitoring BB pasien dalam

batas normal Monitor turgor kulit Monitor mual dan

muntah Monitor kadar

Page 17: Scenario 4 Limfoma Hodgkin

albumin,total protein ,HB dan kadar Ht

Monitor pertumbuhan dan perkembangan

Monitor kalori dan intake nutrisi

4Resiko ketidakseimbanagn elektrolit b.d malaise (keringat malam)

Noc: Fluid balance Hydration Nutritional status:food

and fluid intakeKH:

Mempertahankan urine output sesuai dengan usia,BB,BJ urine normal,HT normal

Takanan darah,nadi,suhu tubuh dalam batas normal

Tidak ada tanda-tanda dehidrasi,elastisitas turgor kulit baik,membrane mukosa lembab,tidak ada rasa aus yang berlebihan

Fluid management Pertahankan catatan

intake dan output yang akurat

Monitor status dehidrasi (kelembaban membrane mukosa,nadi adekuat,tekanan darah ortostik)

Kolaborasi pemeberian cairan IV

Berikan cairan IV pada suhu ruanagan

Tur kemunkinan transfuse

Hypovolemia management Pelihara IV line Monitor tingkat Hb

dan hematokrit Monitor respon

pasien terhadap penambahan cairan

Monitor adanya tanda gagal ginjal

5Kerusakan integritas kulit b.d perubahan status cairan

Noc: Tissue integrity:skin and

mucous membrans Hemodyalis akses

KH: Menunjukan pemahaman

dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cedera berulang

Pressure management Anjurkan pasien

untuk menggunakan pakaian yang longgar

Jaga kebersihan kulit agar bersih dan kering

Monitor status nutrisi pasien

Monitor kulit yang

Page 18: Scenario 4 Limfoma Hodgkin

Tidak ada luka atau lesi pada kulit

Perfusi jaringan baik

akan adanya kemerahan

6 Intoleransi aktifitas b.d kelemhan dan keletihan

Noc: Energy conservation Activity tolerance Self care:ADls

KH: Mampu melakukan

aktifitas sehari-hari (ADLs) secara mandiri

Tanda-tanda vital normal Mampu

berpindah:dengan atau tanpa bantuan

Sirkulasi status baik

Activity terapy Bantu klien untuk

mengidentifikasi aktifitas yang mampu dilakukan

Bantu untuk memilih aktifitas

Konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik psikologi dan social

Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktifitas seperti kursi roda

Bantu pasien untuk mengembangkan motifasi diri dan penguatan

Monitor respon fisik,emosi social dan spritual

BAB IVPENUTUP

A.     Kesimpulan          Limfosit yang ganas (sel limfoma) dapat bersatu menjadi kelenjar getah bening

tunggal atau dapat menyebar di seluruh tubuh, bahkan hampir di semua organ.Penyakit Hodgkin adalah suatu tumor yang menyerang kelenjar limpa.Belum diketahui jelas tentang penyebab penyakit ini namun dicurigai disebabkan oleh virus. Gejala utama dari

Page 19: Scenario 4 Limfoma Hodgkin

penyakit ini adalah adanya pembesaran kelenjar limfe.Diagnosa yang sering muncul pertama kali adalah tidak efektifnya pola nafas sehingga intervensi yang bisa dilakukan adalah mengatur posisi dan pemberian O2. Diagnosa lain yang sering muncul, Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna sehingga intervensinya adalah pemberian makan sedikit tapi sering. Selain itu diagnosa nyeri juga sering muncul sehingga intervensinya adalah dengan memberikan obat jenis analgetik tergantung stadium penyakitnya.

Berdasarkan penelitian yang ada penyakit Hodgkin ini biasanya lebih banyak menyerang pria dibandingkan wanita.Penyakit ini memiliki cirri-ciri histopatologi yang dianggap khas, yaitu karena adanya sel-sel Reed Steinburg atau variannya yang disebut sel Hodgkin.

B.     SaranMengingat begitu kompleksnya masalah yang ditemukan akibat dari penyakit

Hodgkin, maka diharapkan kepada seluruh pihak-pihak medis terkait dapat memperhatikan kondisi atau gejala-gejala penyakit Hodgkin itu sendiri serta dapat segera melakukan pembangunan yang tepat dalam memberikan terapi dan pengobatan yang sesuai bagi pasien yang terserang penyakit tersebut.Kepada pihak rumah sakit diharapkan untuk lebih meningkatkan mutu dan kualitas dari pelayanan kesehatan yang telah ada untuk memudahkan dalam penanganan kasus tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Abdoerrachman MH, dkk, 1998, Ilmu Kesehatan Anak, Buku I, penerbit Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.Anna Budi Keliat, SKp, MSc., 1994, Proses Keperawatan, EGC.Marilynn E. Doenges, Mary Prances Moorhouse, Alice C. Beissler, 1993, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC.Keperawatan Medikal Bedah 2, 2002 : hlm.957

Page 20: Scenario 4 Limfoma Hodgkin