SBAR

26
SBAR Komunikasi efektif dan Therapeutik Tenaga Kesehatan untuk Mendukung Patient Safety

description

SBAR

Transcript of SBAR

Page 1: SBAR

SBAR

Komunikasi efektif dan Therapeutik Tenaga Kesehatan untuk Mendukung

Patient Safety

Page 2: SBAR

SBAR Tahun 1995-2005 JCAHO (Joint Commission on Accreditation of

Healthcare Organizations ) meninjau >2537 “sentinel events” (kejadian tak terduga dalam pelayanan kesehatan hingga menimbulkan kematian) di sejumlah RS umum dan instalasi gawat darurat

Komunikasi, menjadi isu penyebab utama terjadinya “sentinel events”

Tahun 2005, sebanyak 70% “sentinel events”, disebabkan oleh masalah komunikasi

Page 3: SBAR

Mengapa Terjadi Kegagalan Komunikasi?

1. Adanya perbedaan gaya komunikasi

2. Frekuensi aktivitas yang tinggi

3. Sering melakukan interupsi

4. Tidak ada standardisasi dalam mengelola informasi penting

5. Kehilangan informasi

Page 4: SBAR

Apakah yang salah?

Perhatian utama adalah komunikasi– TETAPI:

MASALAH : Dinyatakan secara tidak jelas

TINDAKAN : Tidak dilakukan

KEPUTUSAN : Tidak tercapai/ Tidak dihasilkan

Page 5: SBAR

KOMUNIKASI DOKTER-PERAWAT

Berbeda, dipengaruhi oleh:

1. Pengalaman pelatihan dan latihan

2. Gaya komunikasi

3. Pengalaman masa lalu

4. Tingkat kewenangan

5. Nada bicara dan tingkat penghormatan

Page 6: SBAR

Gaya Komunikasi Dokter vs Perawat

1. Perawat: naratif dan deskriptif

2. Dokter dibentuk sebagai “problem solvers”, sehingga: “Apa faktanya?”

3. Faktor lain : Jenis kelamin, perbedaan kultur

Hubungan terdahulu, hirarki

Persepsi dalam tim tergantung sudut pandang

Page 7: SBAR

Siapa Pengguna SBAR?

Layanan penerbangan

Pekerjaan bawah laut

Kapal selam

Pelayanan sistem kesehatan

Page 8: SBAR

Inisiatif Teton Valley Healthcare (penyedia

jasa perawatan pasien), pada 2006

Implementasi SBAR pada putaran

ke-4, tahun 2006

Tujuan:

1. Jelas, singkat, lengkap, dan relevan dalam

komunkasi informasi klinis

2. Meningkatkan keselamatan pasie dan hasil klinis

Page 9: SBAR

Implementasi SBAR dapat:

1. Menjawab tuntutan “Joint Commission’s” terhadap

komunikasi yg tepat bagi pasien hand-offs ( pertukaran

informasi antar tenaga kesehatan)

A. Proses masuk rawat inap

B. Proses pemindahan

C. Laporan antar shift

D. Daily rounds

2. Meningkatkan komunikasi dokter/tenaga medis pada kondisi

kritis maupun bukan kritis dalam pelayanan kesehatan

Inisiatif Teton Valley Healthcare (penyedia jasa perawatan pasien), pada 2006

Page 10: SBAR

Implementasi SBAR pada pasien hand-offs:

1. Handoffs termasuk komunikasi

2. Interaksi “face-to-face”

3. Kesempatan tanya-jawab

4. Dokumentasi

Inisiatif Teton Valley Healthcare (penyedia jasa perawatan pasien), pada 2006

Page 11: SBAR

Luaran yg diharapkan dari penerapan SBAR:

1. Adanya komunikasi dengan dokter, baik secara

langsung mapun lewat telepon

2. Adanya komunikasi dengan rekan sejawat saat

pertukaran

3. Meningkatkan perhatian

Inisiatif Teton Valley Healthcare (penyedia jasa perawatan pasien), pada 2006

Page 12: SBAR

Penerapan SBAR

Penerapan lainnya di masa yg akan datang:

1. Diskusi antar unit

2. Berbagi model komunikasi di semua sistem pelayanan

kesehatan

3. Membantu pasien cara berkomunikasi dengan dokter

Page 13: SBAR

SBAR Situation (situasi)

Background (latar belakang)

Assessment (pengkajian)

Recommendation (rekomendasi)

Page 14: SBAR

S – B – A - R Situation – masalah

Background – singkat, berkaitan, to the point

Assessment - apa yg ditemukan, apa yg

dipikirkan

Recommendation – apa yg diinginkan

Page 15: SBAR

SITUATION

Nyatakan nama dan asal unit:

Saya menghubungi Anda tentang nama pasien

kamar.....

Masalah: Alasan saya menghubungi Anda…..

Page 16: SBAR

BACKGROUND

Nyatakan hasil diagnosa dan tanggal pasien

masuk Nyatakan riwayat kesehatan yg sesuai Sinopsis singkat dari pengobatan terakhir yg

diterapkan saat itu

Page 17: SBAR

ASSESSMENT

Informasi objektif dan subjektif yg tepat:

1. Kondisi terakhir tanda-tanda vital

2. Status mental

3. Kualitas dan laju respirasi

4. Tekanan darah, denyut nadi, dan kualitasnya

5. Rasa nyeri

6. Perubahan saraf

7. Warna kulit

8. Perubahan rhythm

Page 18: SBAR

RECOMMENDATION Nyatakan usulan tindakan yg akan dilakukan:

1. Memindahkan pasien?

2. Mengganti pengobatan?

3. Mengunjungi pasien?

4. Berbicara pada keluarga dan pasien tentang .....?

5. Meminta konsultasi dokter dan melihat kondisi pasien?

Page 19: SBAR

Usulan lainnya: pemeriksaan Analisa gas Darah, EKG,

Pemeriksaan penunjang.

Jika perubahan pengobatan yg disarankan, maka

tanyakan:

“seberapa sering?”

Tanyakan: “Jika tidak ada perubahan kondisi pasien,

kapan Anda bersedia dihubungi kembali?”

RECOMMENDATION

Page 20: SBAR

CONTOH Situation:

Dr. Jones, saya menghubungi Anda tentang Tuan Smith

pasien dengan nafas pendek

Background:

Dia adalah pasien dengan penyakit paru-paru kronis dan

telah mengalami peningkatan SOB lebih dari 4 jam. Saat ini

pasien dalam kondisi yg sangat buruk. Saturasi oksigen

95% pada 3L nc hingga malam ni.

Page 21: SBAR

Assessment:

Pasien memiliki “expiratory wheezes” di seluruh area pari-

paru. Saturasi oksigen adalah 85% pada oxygen 3L nc dan

pasien dalam kondisi sulit istirahat

Recommendation:

Menurut saya pasien perlu dipindahkan ke ICU

CONTOH

Page 22: SBAR

SBAR Video Video

Page 23: SBAR

Perlengkapan

Penunjang SBAR

1. Laporan antar shift

2. Format transfer

3. Dokumentasi

4. Panduan percakapan lewat telepon

Page 24: SBAR

Hand – Off

Communication

Page 25: SBAR

Hal-Hal yg Perlu Dilakukan/Diketahui

Sebelum Menghubungi Dokter:

1. Assessment 2. Menyiapkan data

3. Diskusi dengan teman sejawat 4. Mengetahui siapa yang dihubungi 5. Mengetahui diagnosis 6. Membaca catatan kemajuan 7. Mencatat jenis alergi, pengobatan, dan hasil

laboratorium 8. Mengetahui status pasien “kode”

Page 26: SBAR

KEUNTUNGAN SBAR

1. Kekuatan perawat berkomunikasi secara efektif

2. Dokter percaya pada analisa perawat karena menunjukkan

perawat paham akan kondisi pasien

3. Memperbaiki komunikasi = memperbaiki keamanan pasien