pustaka.stipap.ac.id fileKELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ... so the activity of transporting...

15

Transcript of pustaka.stipap.ac.id fileKELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ... so the activity of transporting...

Page 1: pustaka.stipap.ac.id fileKELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ... so the activity of transporting oil palm FFB using Whell tractor can minimize losses and generate maximum profits
Page 2: pustaka.stipap.ac.id fileKELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ... so the activity of transporting oil palm FFB using Whell tractor can minimize losses and generate maximum profits
Page 3: pustaka.stipap.ac.id fileKELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ... so the activity of transporting oil palm FFB using Whell tractor can minimize losses and generate maximum profits
Page 4: pustaka.stipap.ac.id fileKELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ... so the activity of transporting oil palm FFB using Whell tractor can minimize losses and generate maximum profits
Page 5: pustaka.stipap.ac.id fileKELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ... so the activity of transporting oil palm FFB using Whell tractor can minimize losses and generate maximum profits

Al Ulum Seri Sainstek, Volume VI Nomor 1, Tahun 2018

32

KAJIAN BIAYA PENGANGKUTAN TANDAN BUAH SEGAR (TBS)

KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI AREAL BERBUKIT DAN AREAL

RENDAH /LABIL DENGAN MENGGUNAKAN Whell Tractor DI DIVISI II

KEBUN TANJUNG KELILING PT. LANGKAT NUSANTARA KEPONG (LNK)

Tuty Ningsih Budidaya Perkebunan

Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan

Abstrak

Wheel Tractor merupakan alat pengangkutan Tandan Buah Segar(TBS) kelapa sawit di lahan bertofograpi berbukit

dan rendah dengan kondisi tanah yang labil.Pemilihan dan pemeliharaan alat penangkutan yang tepat berpengaruh

terhadap efisiensi dalam penggunaan biaya perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi

dan metode deskrpitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pengangkutan

dengan menggunakan Whell tractor dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 adalah Rp1.198.691.580.Biaya

pengangkutan TBS yang tertinggi pada areal berbukit dan rendah adalah pada tahun 2015 dengan harga Rp 30,00/Kg

TBS di lahan yang berbukit dan Rp 26,00/Kg TBS dilahan yang rendah.Dapat diketahui kegiatan pengangkutan TBS

kelapa sawit di kebun Tanjung Keliling dengan menggunakan Whell tractor sangat efektif dan efisien, karena mampu

mengangkut hasil produksi tanpa ada faktor pembatas seperti curah hujan yang tinggi, lahan yang bertofograpi

berbukit dan bertofograpi rendah dan tingkat kerusakan jalan yang tinggi, sehingga kegiatan pengangkutan TBS

kelapa sawit dengan menggunakan Whell tractor mampu meminimalisir kerugian dan menghasilkan keuntungan yang

maksimal bagi perusahaan.

Kata Kunci : Wheel Tractor, TBS, Produksi, Biaya, Pengangkutan

Abstract

Wheel Tractor is a means of transporting Fresh Fruit Bunches (FFB) of oil palm on hilly terrain with low

volatile soil conditions. The selection and maintenance of appropriate transportation equipment affects efficiency in

the use of company costs. The research method used is the observation method and descriptive method. The results

showed that the costs incurred for transportation activities using Whell tractor from 2014 to 2016 were

Rp1,198,691,580. The highest transportation costs for FFB in hilly and low areas were in 2015 at a price of Rp. 30.00

/ kg TBS on hilly land and Rp. 26.00 / Kg TBS in low land. It can be seen that the transport of oil palm FFB in

Tanjung Keliling plantation using Whell tractor is very effective and efficient, because it is able to transport

production without any limiting factors such as rainfall high, hilly terrain with low plot and low level of road damage,

so the activity of transporting oil palm FFB using Whell tractor can minimize losses and generate maximum profits

for the company.

Keywords: Wheel Tractor, TBS, Production, Cost, Transportation

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kelapa sawit merupakan sumber minyak nabati

yang penting disampingkelapa, kacang kacangan dan

jagung.Selain menghasilkan minyak, hasil samping dari

pengolahan buah kelapa sawit adalah ampas inti sawit

(bungkil) digunakan sebagi pakan ternak.Cangkang

atau tempurung (endocarp) digunakan sebagai bahan

bakar yaitu arang aktif yang digunakan dalam industri

kesehatan dan sebagai pengeras jalan kebun.Menurut

Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Sejarah budidaya kelapa

sawit di Indonesia telah berlangsung lebih dari 150

tahun. Kelapa sawit sangat penting artinya bagi

Indonesia dalam kurun waktu 35 tahun terakhir ini

sebagai komoditi andalan untuk ekspor maupun

komoditi yang diharapkan dapat meningkatkan

pendapatan dan harkat petani pekebun serta

transmigran Indonesia (Lubis, 2008).

Koordinasi Panen, Angkut, Olah (PAO) harus

berjalan dengan baik untuk menjaga tingkat

produktivitas yang maksimal,ketiga sistem operasi

tersebut waktu dan kegitatannya berbeda-beda dan

memiliki tujuan yang sama untuk menjaga tingkat

produktivitas yang baik. Pada umumnya pengangkutan

buah menggunakan kendaraan truk (dump truck),

namun pada beberapa kasus terutama kebun di areal

gambut, pengangkutan produksi ada yang

menggunakan lori yang ditarik oleh lokomotif langsung

dari blokkepabrik dan adajuga beberapa kebun

Page 6: pustaka.stipap.ac.id fileKELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ... so the activity of transporting oil palm FFB using Whell tractor can minimize losses and generate maximum profits

Al Ulum Seri Sainstek, Volume VI Nomor 1, Tahun 2018

33

menggunakan whell tractoruntuk mengangkut TBS

kelapa sawit (Hidayat, 2013).

Sistem pengangkutan Kelapa Sawit (Elaeis

guineensis Jacq) di PT. Langkat Nusantara Kepong

(LNK) menggunakan sistem angkut menggunakantruck

yang berjenis colt diesel yang merupakan milik pihak

ke 2 atau biasa disebut pemborong.Kebun Tanjung

Keliling memilikibeberapa areal yang tidak

memungkinkan penggunaan colt diesel untuk

mengangkut TBS kelapa sawit karena areal

tofograpinya yang berbukit, rendah dan kondisi tanah

yang labil, sehingga pada areal tersebut dibutuhkan

peran alat berat wheel tractor dalam mengangkut TBS

kelapa sawit agar dapat dikeluarkan dari kebun dan

dikirim ke PKS untuk segera diolah dan meminimalisir

buah restan dilapangan.

Urgensi Penelitian

Sebagian besar perkebunan kelapa sawit di

Indonesia memiliki lahan yang tofograpinya berbukit,

datar dan rendah. untuk memanfaatkan lahan yg

berbukit, perkebunan selalu melakukan konservasi

tanah dengan membuat teras, khusus di Kebun Tanjung

Keliling yang memiliki tofograpi rendah dan kondisi

tanah yang labil, pihak kebun melakukan pemadatan

dengan cara buncket (mengangkat tanah dari rawa-rawa

atau disekitarnya) kemudian dipadatkan agar kondisi

tanah menjadi stabil dengan tujuan untuk

memaksimalkan satuan pokok per hektarnya (SPH).

Sistem pengangkutan di kebun harus menyesuaikan

kondisi topografi lahan dan mempertimbangkan

kelebihan dan kekurangan sistem pengangkutan.

Sehingga pelaksanaan panen, angkut dan olah dapat

berjalan dengan optimal.

Berdasarkan hal diatas penulis ingin melakukan

pengamatan tentang kajian biaya pengangkutan TBS

kelapa sawit di Divisi II Kebun Tanjung Keliling PT.

LNK dengan menggunakan wheel tractor dilahan yang

bertofograpi berbukit dan rendah, bertujuan untuk

mengetahui segala biaya yang dibutuhkan dalam

pelaksanaan pengangkutan TBS kelapa sawit yang

meliputi biaya pemiliharaan wheel tractor, biaya tenaga

kerja, dan biaya bahan bakar yang digunakan, sehingga

penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam

upaya memaksimalkan kegiatan pengangkutan yang

efektif dan efisien di sebuah perkebunan kelapa sawit.

Tujuan Khusus

Tujuan penelitianadalah untuk mengetahui

besarnya biaya pengangkutan TBS kelapa sawit di

lahan yang tofograpinyaberbukitdan rendah dengan

kondisi tanah yang labil akibat pemanfaatan bekas

lahan persawahan menggunakan wheel tractordengan

manajemen dan realisasi yang baik dilapangan di PT.

Langkat Nusantara Kepong (LNK) Kebun Tanjung

Keliling Devisi II.

Kontribusi

Hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi

penulis serta menjadi sumber informasi untuk pelaku

bisnis perkebunan kelapa sawit, khususnya pada

anggaran biaya pengangkutan TBS kelapa sawit dengan

menggunakan wheel tractor di lahan yang berbukit dan

rendah.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian dilaksanakan di Divisi II

Kebun Tanjung Keliling PT. Langkat Nusantara

Kepong Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat

Provinsi Sumatera Utaradan waktu penelitian

dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan

Juni 2017.

Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah

metode observasi dan metode deskrpitif yaitu dengan

meneliti suatu objek, kondisi, dan sistem

denganmenjelaskan gambaran secara sistematis, faktual

dan akuratkemudian data-data dikumpulkan dan di uji

dilapangan secara langsung di Divisi II Kebun Tanjung

Keliling PT. Langkat Nusantara Kepong (LNK).

Tahapan penelitian

Penelitian yang dilakukan ini memiliki tahapan

sebagai berikut:

a. Mengumpulkan data umum (Luas lahan kebun,

produksi kebun).

b. Mengumpulkan data lahan Divisi II.

c. Mengumpulkan data curah hujan.

d. Mengumpulkan data produksi.

e. Pengumpulan data biaya (pemeliharaan, BBM,

Tenaga Kerja) Wheel tractor.

f. Menganalisis faktor-faktoryang menghambat

pengangkutan TBS Kelapa sawit.

g. Melakukan perhitungan waktu, jarak tempuh

selama penelitianpengangkutan TBS.

h. Menganalisabiaya transportasiWhell tracto) yang

dipakai untukmengangkut Tandan Buah Segar

(TBS).

Sumber Data/Indikator

a. Informasi Kebun (Luas lahan, produksi kebun).

b. Informasi Divisi (Luas lahan Divisi II, curah hujan,

produksi Divisi II).

c. Biaya Whell tractor (Perawatan, BBM, tenaga kerja).

Page 7: pustaka.stipap.ac.id fileKELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ... so the activity of transporting oil palm FFB using Whell tractor can minimize losses and generate maximum profits

Al Ulum Seri Sainstek, Volume VI Nomor 1, Tahun 2018

34

Bagan Alur Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Informasi Kebun

Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah singkat perusahaan dimulai pada tahun

1957. Pada saat itu perusahaan merupakan milik kebun

swasta asing yang bernama N.V.Vereenigde Deli

Maatschappiy. Pada tahun 1957 sampai dengan tahun

1960 perusahaan diambil alih oleh negara dan masuk

kedalam Perusahaan Perkebunan Negara Baru (PPN

Baru). Kemudian pada tahun 1960 sampai dengan 1961

bentuk PPN Baru diubah menjadi PPN Baru Unit

SUMUT-II.

Pada tahun 1961 sampai dengan tahun 1963

perusahaan berubah nama menjadi PPN Sumut-II.

Kemudian pada tahun 1963 sampai dengan tahun 1968

perusahaan mendapat reorganisasi kembali didasarkan

pada komoditi tanaman menjadi PPN Karet-II.

Selanjutnya pada tahun 1968 sampai dengan tahun

1976 berubah nama menjadi Perusahaan Negara

Perkebunan-II (PNP-II).

Berdasarkan peraturan pemerintah No: 28 tahun

1975, pada tahun 1976 sampai dengan tahun 1996

nama perusahaan berubah menjadi PT. Perkebunan

Nusantara-II (PTPN-II) yang berkantor di Tanjung

Morawa, Medan. Kemudian pada tanggal 1 Juli 2009

PTPN-II melakukan Kerja Sama Operasional (KSO)

dengan PT Kuala Lumpur Kepong (KLK) yang

berdomisili dikabupaten Langkat sehingga bernama PT.

Langkat Nusantara Kepong (LNK).

Profil Kebun Tanjung Keliling

Gambar Umum

Desa : Tanjung Keliling

Kecamatan : Salapian

Kabupaten : Langkat

Propinsi : Sumatera Utara

Posisi : 98° - 99° BujurTimurdan3° - 4°

Lintang Utara

Ketinggian : 86 Meter Dari Permukaan Laut

Topografi : Rata sampai berbukit

Jenis Tanah : Latosol dan Podsolid Merah Kuning

Kelas Lahan : II

Jarak dari Ibu Kota Propinsi (Medan)

± 56 Km

Kebun Tanjung Keliling memiliki kelas lahan II,

berarti sesuai untuk dijadikan lahan perkebunan kelapa

sawit. Terdapat 2 jenis tanah didaerah ini yaitu tanah

latosol dan padsolik merah kuning. Kebun ini juga

pernah mengelola komoditi karet, namun komoditi ini

tidak memiliki nilai ekonomis sehingga dilakukan

konversi menjadi tanaman kelapa sawit agar terdapat

keseragaman atau monokultur. Kebun ini memiliki luas

2.407 Ha dengan komposisi areal yang terdiri dari arel

tanamanan kelapa sawit menghasilkan dan areal others.

Kebun Tanjung Keliling terdiri dari atas 4 Divisi

yaitu Divisi I, II, III, dan IV. Areal pembibitan di

Kebun Tanjung Keliling terdapat pada dua lokasi yang

berbeda yaitu pada Divisi I seluas 9 Ha, dan pada saat

ini lokasi tersebut direncakan untuk pembangunan

Pabrik Kelapa Sawit (PKS), dan Divisi IV seluas 6 Ha

digunakan untuk memenuhi kebutuhan bibit PT. LNK

rayon Binjai yang terdiri dari 5 unit kebun.

Tabel 4.1. Luas Areal Statemen Kebun Tanjung

Keliling.

No Uraian Tahun Tanam/Blok Luas (Ha)

I

Mature

0il

Palm

Divisi

1 II 1991 A 92

2 II 1993 A 146

3 II 1994 A 93

4 II 2007 A 76

5 III 2011 A 77

6 III 2011 B 70

7 III 2011 C 66

8 III 2011 D 66

Page 8: pustaka.stipap.ac.id fileKELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ... so the activity of transporting oil palm FFB using Whell tractor can minimize losses and generate maximum profits

Al Ulum Seri Sainstek, Volume VI Nomor 1, Tahun 2018

35

9 III 2011 E 63

10 III 2011 F 67

11 III 2011 G 71

12 I 2011 H 80

13 I 2011 I 68

14 I 2011 J 78

15 I 2011 K 90

16 I 2011 L 96

17 I 2011 M 47

18 II 2011 N 49

19 II 2011 O 77

20 II 2011 P 82

21 I 2012A 50

22 I 2012 B 63

23 I 2012 C 61

24 IV 2014 A 79

25 IV 2014 B 77

26 IV 2014 C 74

27 IV 2014 D 55

28 IV 2014 E 67

29 IV 2014 F 71

30 IV 2014 G 70

31 IV 2014 H 81

TOTAL

OIL

PALM

2.302

II

Oil Palm Nursery

TOTAL NURSER AND

OTHERS

III

Others

Areal Hutan Konservasi/Sungai 52

Emplasment 33

Jalan, parit, dan Boundries 19

Terminal / Kantor Camat 1

Total Others 105

GRAND TOTAL (Oil Palm &

Others) 2.407

Berdasarkan tabel 4.1, menjelaskan bahwa areal

statement Kebun Tanjung Keliling terdiri dari 2302 Ha

untuk tanaman menghasilkan kelapa sawit, sedangkan

untuk areal others seluas 105 Ha.

Luas dan Kontur Lahan Divisi II

Berikut rekapitulasi luas dan kontur lahan

tanaman menghasilkan kelapa sawit di Divisi II Kebun

Tanjung Keliling disajikan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Luas Lahan Divisi II dan Intensitas Lahan

Yang Dilalui Whell Tractor dalam Kegiatan

Pengangkutan TBS Kelapa Sawit

Berdasarkan tabel 4.2, menjelaskan bahwa lahan

di Divisi II memiliki 3 tofograpi yang dilalui oleh alat

pengangkut, yaitu pada tofograpi datar, rendah dan

bebukit. Kebun Tanjung Keliling memiliki 2 alat

transport pengangkutan, yaitu Colt diesel dan Whell

tractor. Pengangkutan dengan menggunakan Colt

diesel dikerjakan oleh pihak ke 2 atau pihak pemborong

yanghanya berfokus pada tofograpi datar yang tidak

labil. Tofograpi rendah/labil di Divisi II adalah bekas

lahan persawahan yang di padatkan (buncket) dan

kemudian di tanami kelapa sawit. Kondisi tanah pada

lahan rendah/labil cukup lembut, dan kerusakan jalan di

lahan rendah/labil akan tinggi pada musim curah hujan

tinggi,sehingga peran Whell tractor dalam mengangkut

produksi mencapai 70% dari seluruh total produksi,

dan 30% produksi diangkut oleh Colt diesel. Pada

musim kering produksi yang diangkut oleh Whell

tractor mencapai 50% dari total produksi. Sehingga ini

menjadi alasan yang kuat pihak kebun memilih Whell

tractor sebagai alat transport pengangkut produksi,

karena mampu melalui lahan yang bertofograpi

berbukit dan lahan rendah / labil.

Sesuai objek penelitian pada alat angkut TBS

kelapa sawit berjenis Whell tractor, penelitian ini

berfokus pada rute jalan yang dilalui oleh Whell tractor

yaitu pada lahan yang bertofograpi berbukit dengan

intensitas luas lahan (53,7%) dan tofograpi rendah/labil

dengan internsitas luas lahan (46,3%). Whell

tractoryang digunakan di Divisi II ada 2, yaitu Landini

V.08 dan Landini V.21, setiap Landini memiliki 1

operator dan 1 kernet, operator bertugas sebagai supir

dan memuat buah dan kernet hanya bertugas memuat

buah. Untuk memperjelas tofograpi lahan di Divisi II,

peneliti juga menyajikannya dalam bentuk diagram

pada gambar 4.1.

Tahun Tanam Luas (Ha) Datar (Ha) Berbukit (Ha) Rendah (Ha) Berbukit (%) Rendah (%)

1991 A 92 27,6 2 62,4 3,1 96,9

1993 A 146 87,6 30 28,4 51,4 48,6

1994 A 93 37,2 40 15,8 71,7 28,3

2007 A 76 41,8 15 19,2 43,9 56,1

2011 N 49 29,4 7 12,6 35,7 64,3

2011 O 77 17 62 5 92,5 7,5

2011 P 82 45,1 25 12,9 66,0 34,0

Total 615 285,7 181 156,3 53,7 46,3

Page 9: pustaka.stipap.ac.id fileKELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ... so the activity of transporting oil palm FFB using Whell tractor can minimize losses and generate maximum profits

Al Ulum Seri Sainstek, Volume VI Nomor 1, Tahun 2018

36

Gambar 4.1. Grafik Tofografi Lahan Divisi II

Berdasarkan gambar 4.1, menjelaskan bahwa

Divisi IImemiliki lahan yang bertofograpi berbukit

dengan luas 181 Ha (29%), dan pada lahan bertofograpi

rendah memiliki luas 156,3 Ha (25%), dan lahan yang

bertofograpi datar yaitu seluas 285,7 Ha (46%) dari

total luas lahan keseluruhan.

Rekapitulasi Curah Hujan Di Kebun Tanjung

Keliling

Curah hujan merupakan bagian terpenting dalam

usaha meningkatkan produksi pada perkebunan kelapa

sawit. Curah hujan yang dibutuhkan oleh tanaman

kelapa sawit sekitar 1.750-3.000 mm per tahun. Data

curah hujan dan hari hujan kebun Tanjung Keliling dari

tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 di sajikan pada

Tabel 4.3.

.

Tabel 4.3. Data Curah Hujan Dan Hari Hujan Di Kebun Tanjung Keliling

BULA

N

2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah Rataan

CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH

JAN 377 14 85 4 283 7 18 1 248 12 1.011 38 202 8

FEB 364 12 40 3 281 6 293 10 335 12 1.313 43 263 9

MAR ∙ ∙ 66 4 115 4 23 4 151 12 355 24 89 6

APR 250 6 146 6 125 10 135 9 438 16 1.094 47 219 9

MEI 286 10 363 11 338 12 286 11 473 14 1.746 58 349 12

JUN 146 5 268 9 85 4 185 7 ∙ ∙ 684 25 171 6

JUL 341 9 209 6 76 6 288 13 ∙ ∙ 914 34 229 9

AGU 316 11 460 12 256 10 188 6 ∙ ∙ 1.220 39 305 10

SEP 246 7 387 10 432 16 455 15 ∙ ∙ 1.520 48 380 12

OKT 697 17 436 11 269 14 274 13 ∙ ∙ 1.676 55 419 14

NOP 316 11 311 10 301 10 380 14 ∙ ∙ 1.308 45 327 11

DES 453 10 553 17 161 7 311 15 ∙ ∙ 1.478 49 370 12

Jumlah 3.792 112 3.32

4 103 2.722 106 2.836 118 1.645 66 1.4319 505 2.864 101

Rataan 345 10 277 9 227 9 236 10 329 13 1.193 42 277 10

Keterangan :

: Curah Hujan tertinggi

: Curah Hujan terendah

: Hari Hujan tertinggi

: Hari Hujan terendah

Tabel 4.3 menjelaskan bahwa curah hujan

tertinggi selama 4 tahun terakhir terjadi pada tahun

2013 yaitu 3.792 mm dan curah hujan yang terendah

terjadi pada tahun 2017 yaitu 1.645 mm. Dan hari

hujan tertinggi terjadi pada tahun 2016 yaitu 118 hari

hujan, dan hari hujan terendah terjadi pada tahun 2017

dengan jumlah 66 hari hujan.Secara total rata-rata

curah hujan selama priode 4 tahun terakhir dari tahun

2013 sampai dengan 2017 yaitu 2.864 mm/ tahun.

Berdasarkan data diatas, curah hujan tinggi

sangat berpengaruh positif pada hasil produksi, namun

akan berdampak negatif pada kegiatan pelaksanaan

panen dan pengangkutan. Data curah hujan dan hari

hujan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 juga

CH = Curah Hujan (mm).

HH = Hari Hujan (jumlah)

*= Data Belum diambil saat penelitian

Page 10: pustaka.stipap.ac.id fileKELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ... so the activity of transporting oil palm FFB using Whell tractor can minimize losses and generate maximum profits

Al Ulum Seri Sainstek, Volume VI Nomor 1, Tahun 2018

37

disajikan dalam bentuk diagram pada Gambar 4.2 dan

pada Gambar 4.3.

Gambar 4.2. Grafik Rata-rata Curah Hujan Dari Tahun

2013 - 2017.

Berdasarkan gambar 4.2 dijelaskan bahwa rata-

rata curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Oktober

yaitu sebanyak 419 mm dan yang terendah terjadi pada

bulan Maret yaitu 89 mm,Bulan basah merupakan

bulan dengan curah hujan ≥100 mm, bulan lembab 60

mm – 100 mm dan bulan kering dengan curah hujan<

60 mm. Rata-rata curah hujan tertinggi terjadi pada

bulan Oktober yaitu 419 mm dan curah hujan terendah

terjadi pada bulan Maret yaitu 89 mm. Berdasarkan

karakteristik kelas kesesuaian lahan kelapa sawit, maka

lahan ini tanpa adanya faktor pembatas dan sesuai

untuk tanaman kelapa sawit, kemudian peneliti juga

menyajikan grafik hari hujan,disajikan pada gambar

4.3.

Gambar 4.3. Grafik Rata-rata Hari Hujan Dari

Tahun 2013 - 2017.

Gambar 4.3 menjelaskan bahwa rata-rata hari hujan

yang tertinggi terjadi pada bulan Oktober

yaitu sebanyak 14 hari hujan dan

terendah terjadi pada bulan Maret dan

bulan Juni yaitu 6 hari hujan.

Rekapitulasi Data Produksi Divisi II

Tabel 4.4. Data Produksi Divisi II Yang Diangkut Whell Tractor (Kg)

DATA PRODUKSI 2014/2016

Bulan 2014 2015 2016 Rata-rata

Jan 412.760 330.830 430.185 391.258

Feb 303.055 332.280 402.080 345.805

Mar 290.620 363.275 408.530 354.142

Apr 317.805 427.420 453.250 399.492

Mei 373.150 319.225 458.040 383.472

Jun 325.050 374.760 472.525 390.778

Jul 390.320 310.880 385.195 362.132

Agu 501.755 476.560 437.515 471.943

Sep 446.115 514.025 453.405 471.182

Okt 352.065 514.215 360.720 409.000

Nov 380.695 489.025 359.690 409.803

Des 335.300 500.045 236.835 357.393

Total 4.428.690 4.952.540 4.857.970 4.428.690

Keterangan : : Produksi tertinggi

: Produksi terendah

Berdasarkan tabel 4.4, menjelaskan bahwa, hasil

produksi 3 tahun terakhir yang di angkut oleh Whell

tractor pada lahan berbukit dan lahan rendah yang

tertinggi terjadi pada priode tahun 2015 yaitu 4.952.540

Kg, dan yang terendah pada priode tahun 2014 yaitu

4.428.690 Kg.Hasilproduksi yang diangkut Whell

tractortertinggi rata-rata terjadi pada bulan Agustus

yaitu produksi mencapai 471.943 Kg, dan yang

Page 11: pustaka.stipap.ac.id fileKELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ... so the activity of transporting oil palm FFB using Whell tractor can minimize losses and generate maximum profits

Al Ulum Seri Sainstek, Volume VI Nomor 1, Tahun 2018

38

terendah terjadi pada bulan Februari yaitu rata-rata

produksi mencapai 345.805 Kg (Data yang disajikan

adalah data produksi yang hanya diangkut oleh Whell

tractor).

Tingginya hasil produksi pada tahun 2015

dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena

dipengaruhi beberapa faktor yaitu : curah hujan yang

memenuhi standar kesesuaian lahan untuk tanaman

kelapa sawit, pemupukan yang baik, manajemen

pengangkutan yang benar, dan tingkat keamanan yang

tinggi, sehingga terhindarnya losses akibat pencurian.

Minimnya kerusakan terjadi pada alat Whell tractor

juga menjadi alasan tingginya produksi yang di

hasilkan pada tahun 2015, karena pelaksanaan

pengangkutan berjalan lancar setiap harinya sehingga

akan berdampak positif terhadap hasil produksi dan

mamapu meminimalisir buah restan.Kemudian untuk

memperjelas hasil produksi yang diangkut oleh Whell

tractor, data produksi Divisi II juga disajikan dalam

bentuk diagram yaitu pada gambar 4.4

Gambar 4.4. Grafik Produksi Tahun 2014 sampai

dengan tahun 2016.

Berdasarkan gambar 4.4, diatas menjelaskan

grafik produksi dari 3 tahun terakhir yang diangkut

oleh 2 Whell tractor yaitu tahun 2014 sampai dengan

tahun 2016. Untuk mengetahui rata-rata produksi

perbulannya, peneliti juga menyajikannya pada

gambar 4.5.

Gambar 4.5. Grafik rata-rata produksi tahun 2014 s/d

tahun 2016.

Berdasarkan gambar 4.5, menjelaskan bahwa

produksi tertinggi dari tahun 2014/2016 rata-rata terjadi

pada bulan Agustus yaitu 471.943 Kg, dan yang

terendah terjadi pada bulan Februari yaitu 345.805 Kg.

Tingginya produksi pada bulan Agustus dipengaruhi

beberapa faktor, yaitu pemupukan yang baik, curah

hujan yang normal, manajemen pengangkutan yang

baik, tingkat keamanan yang tinggi, dan di dukung

masa memasuki panen puncak (tren) dimulai pada

bulan Agustus sampai dengan bulan Januari. Tingkat

keamanan akan di perketat pada setiap memasuki

musim panen puncak.

Rendahnya produksi pada bulan Februari,

karena memasuki masa panen rendah (tren) dan

pencurian buah yang tinggi, dimulai pada bulan

Februari sampai dengan Juli. Menurut informasi yang

diterima dari narasumber, setiap bulan Februari

produksi di Kebun Tanjung Keliling memang rendah,

walaupun didukung oleh curah hujan yang tinggi, dan

pemupukan yang baik. Sebaliknya produksi akan

semakin rendah apabila curah hujan rendah dan tingkat

pencurian buah yang tinggi. Grafik data produksi dan

curah hujan dari tahun 2014-2016 juga disajikan pada

gambar 4.6.

Page 12: pustaka.stipap.ac.id fileKELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ... so the activity of transporting oil palm FFB using Whell tractor can minimize losses and generate maximum profits

Al Ulum Seri Sainstek, Volume VI Nomor 1, Tahun 2018

39

Gambar 4.6. Grafik Produksi Dan Curah Hujan Tahun

2014 - 2016.

Berdasarkan gambar 4.6 menjelaskan bahwa

produksi tertinggi rata-rata terjadi pada bulan Agustus

yaitu 471,94 ton, sedangkan produksi terendah rata-rata

terjadi pada bulan Februari yaitu 345,80 ton. Sebagian

besar tingginya hasil produksi disertai juga oleh

tingginya curah hujan. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa hujan adalah salah satu faktor yang mampu

mempengaruhi terhadap tinggi rendahnya hasil

produksi buah kelapa sawit.

Pada musim curah hujan tinggi, daya angkut

Whell tractor akan dikurangi menjadi 3 ton/trip karena

untuk menghindari terjebak (kepanter) saat melewati

lahan rendah yang tergenang, dan mampu melewati

jalan yang licin pada lahan yang berbukit. Saat musim

curah hujan tinggi dan memasuki musim panen puncak

dengan kemampuan daya angkut Whell tractor yang

rendah, pihak kebun akan menambah jumlah trip

pengangkutan samapai 7 trip/hari, agar buah yang

dipanen semuanya terangkut, sering kali kegiatan

pengangkutan dilakukan sampai malam, karena pihak

kebun tidak membenarkan buah yang dipanen

tertinggal di dalam kebun yang akan berpeluang di curi

oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Tingginya

jam kerja pada musim panen puncak akan disertai

tingginya biaya pemakaian bahan bakar, biaya lembur

supir dan kernet, dan seringkali juga disertai kerusakan

alat angkut sehingga biaya produksi akan tinggi. Setiap

memasuki panen puncak, pihak kebun melakukan

perbaikan alat pengangkutan di awal waktu, biasanya

sebulan sebelum memasuki panen puncak, pemeriksaan

secara rutin untuk menghindari kerusakan pada saat

kegiatan pengangkutan sedang berjalan, sehingga akan

berdampak negatif pada hasil produksi.

Biaya Pengangkutan Whell tractor

Whell tractor sangat berperan dalam

mengangkut hasil produksi,sebagian besar digunakan

untuk mengangkut TBS yang ada di areal berbukit,

areal yang rendah dan kondisi jalan yang rusak. Segala

biaya produksi yang dikeluarkan dalam pengangkutan

sudah mencakup segala biaya seperti biaya supir,bahan

bakar serta perawatan alat-alatnya. Segala biaya yang

dikeluarkan untuk 2Whell tractor dari tahun 2014/

2016 disajikan pada lampiran.

Kegiatan di Kebun Tanjung Keliling yang

menggunakan alat Whell tractortidak hanya berfokus

pada kegiatan pengangkutan produksi, namun juga

digunakan untuk melangsir herbi dan slasher

(memotong rumput). Untuk mendapatkan biaya pokok

pengangkutan TBS adalah total biaya Whell tractor

dikurang biaya angkut pupuk, langsir herbi dan slasher.

Untuk mengetahui biaya yang digunakan Whell tractor

mengangkut buah per kg/km nya pada Divisi II

disajikan pada Tabel 4.7

Tabel 4.7. Rekapitulasi Biaya Pengangkutan TBS

dengan Whell Tractor

Keterangan :

: Biaya tertinggi

: Biaya terendah

Berdasarkan tabel 4.7, biaya yang tertinggi di

keluarkan untuk Whell tractor adalah pada tahun 2015

yaitu Rp 500.530.113 dengan biaya yang dikeluarkan

per kg TBS/Landini adalah Rp 55,00 dan disertai

intensitas pengangkutan di areal berbukit lebih besar

karena kondisi lahan di Divisi II yang lebih dominan

berbukit yang mencapai (53,7%) dari total luas lahan

yang dilalui oleh Whell tractor, Tingginya biaya

pengangkutan di akibatkan oleh tinggi nya biaya supir,

biaya kernet, biaya bahan bakar dan biaya untuk

memperbaiki kerusakan pada Whell tractor, sehingga

mengakibatkan harga pokok menjadi tinggi dan

menghasilkan keuntungan yang tidak maksimal bagi

perusahaan, dan intensitas pengangkutan di lahan

rendah mencapai (46,3%) dari total luas lahan yang

dilalui oleh Whell tractor. Biaya Whell tractoryang

terendah terjadi pada tahun 2016 yaitu Rp

Page 13: pustaka.stipap.ac.id fileKELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ... so the activity of transporting oil palm FFB using Whell tractor can minimize losses and generate maximum profits

Al Ulum Seri Sainstek, Volume VI Nomor 1, Tahun 2018

40

298.497.994dengan biaya yang dikeluarkan per kg

TBS/ Landini adalah Rp 28,00. Rendahnya biaya

pokok diakibatkan oleh rendahnya biaya supir, biaya

lembur dan biaya perbaikan alat yang rendah karena

tidak mengalami kerusakan yang berat. Efisiensi biaya

pokok adalah tujuan setiap perusahaan dengan

menghasilkan produksi setinggi-tingginya dan

mengeluarkan biaya produksi serendah-rendahnya agar

menghasilkan keuntungan yang besar bagi perusahaan.

Gambar 4.8. Biaya pengangkutan TBS dilahan

BerbukitRendah dengan menggnuakan

Whell tractor

Berdasarkan gambar 4.8 menjelaskan biaya

yang tertinggi untuk pengangkutan /Kg TBS dilahan

berbukit dan rendah di Divisi II terjadi pada tahun

2015, dan yang terendah terjadi pada tahun 2016.

Rekapitulasi Biaya Pengangkutan Whell Tractor

Tabel 4.9. Rekapitulasi Biaya Pengangkutan TBS

dengan Whell Tractor Tahun 2014 sampai

dengan Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.9 menjelaskan, bahwa

biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan 2 Whell

tractor selama 3 tahun terakhir adalah Rp

1.198.691.581. Dari total biaya keseluruhan maka akan

didapat biaya Kg/TBS yang akan dibandingkan dengan

biaya Whell Tractor tahun 2014/2016 dengan total

produksi yang diangkut Whell Tractor dari tahun

2014/2016 yaitu Rp 1.198.691.581 :14.239.200 kg =

Rp42,09/Kg TBS/Landini.Untuk mengetahui biaya

yang terbesar sampai yang terkecil dikeluarkan untuk

Whell tractor dapat dilihat pada gambar 4.10.

Gambar 4.10. Biaya Whell tractor Tahun 2014 s/d

2016.

Berdasarkan gambar 4.10, menjelaskan bahwa

biaya yang terbesar dikeluarkan untuk Whell tractor

adalah biaya diesoline yaitu (39%) dari total

keseluruhan biaya rata-rata pemakaian bahan bakar

solar adalah 25 liter/hari. Penambahan bahan bakar

dapat terjadi apabila ada kepentingan yang mendesak,

seperti pada musim panen puncak yang biasanya untuk

setiap Whell tractor 4-5 trip/hari ditingkatkan menjadi

6-7 trip/hari sehingga mengakibatkan penambahan

bahan bakar, kebijakan ini harus dilakukan oleh

pimpinan Divisi agar buah yang tertinggal di kebun

terangkut seluruhnya dan menghindari pencurian buah.

Sedangkan biaya yang terendah adalah biaya lubricant

(Oli) yaitu Rp 30.749.674(3%) dari total biaya

keseluruhan.

Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang disediakan pihak kebun

untuk pengangkutan TBS dengan menggunakan Whell

tractor adalah 2 orang, Orang pertama sebagai operator

No Code UNIT TOTAL BIAYA HARGA KERJA/JAM

1 ENGINE HRS/KM/KW 12468,00

2 PETROL/DIESOLINE 48545,00 0,257

3 LUBRICANTS 1162,00 10,730

11 DRIVER WAGES 147.877.433Rp 11.861Rp

12 DRIVER OVERTIME 142.183.217Rp 11.404Rp

13 ATTENDANT WAGES 80.015.492Rp 6.418Rp

14 ATTENDANT OVERTIME 77.635.255Rp 6.227Rp

21 FUEL DIESOLINE 470.484.328Rp 37.735Rp

22 LUBRICANT 25.544.351Rp 2.049Rp

31 SERVICING 121.545.600Rp 9.749Rp

32 SPARES

33 LABOUR

41 TYRES REAR NEW 35.360.000Rp 2.836Rp

42 TYRES RETREAD

43 TYRES FRONT NEW 41.305.875Rp 3.313Rp

45 TUBES REAR 66.900.383Rp 5.366Rp

46 TUBES FRONT 6.660.000Rp 534Rp

47 BATTERIES NEW

52 ROAD TAX 800.000Rp 64Rp

61 SUNDRIES 15.153.981Rp 1.215Rp

TOTAL OP. COST (11+61) 1.231.465.916Rp 98.770Rp

TOTAL KESELURUHAN BIAYA

PENGANGKUTAN PRODUKSI TAHUN

2014/2016

32.774.335Rp 2.629Rp

1.198.691.581Rp

BIAYA ANGKUT PUPUK LANGSIR HERBISIDA

DAN SLASHER

Page 14: pustaka.stipap.ac.id fileKELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ... so the activity of transporting oil palm FFB using Whell tractor can minimize losses and generate maximum profits

Al Ulum Seri Sainstek, Volume VI Nomor 1, Tahun 2018

41

(supir) dan ikut serta dalam memuat buah.Orang kedua

adalah sebagai kernet yang bertugas sepenuhnya untuk

memuat buah. Tenaga kerja tersebut hanya

diperintahkan untuk memuat, namun untuk

membongkar muatan sepenuhnya dilakukan oleh pihak

kontraktor, karena buah dipassing lagi ke Colt diesel

dan kemudian diangkut ke PKS, namun bisa saja

pemuat akan membongkar muatannya apabila pihak

kontraktor belum sampai di kebun yang biasanya

dikarenakan antrean di PKS, sehingga tindakan

pembongkaran muatan dilakukan untuk memanfaatkan

waktu karena buah masih ada didalam kebun yang

belum terangkut. Kegiatan pengangkutan dengan

menggunakan Whell tractor hanya digunakan untuk

mengeluarkan buah dari kebun ke TPH Divisi.

Efisiensinya waktu dalam pengangkutan TBS yang

baik akan berdampak positif terhadap kualitas buah dan

kuantitas terangkutnya buah secara maksimal, sehingga

waktu yang digunakan dalam pengangkutan harus

dimanfaatkan sebaik-baik mungkin untuk menunjang

hasil produksi sesuai dengan yang diharapkan. Data uji

coba perhitungan waktu yang dibutuhkan Whell

tractordalam mengangkut TBS di sajikan pada Tabel

4.11

Tabel 4.11. Waktu Yang Dibutuhkan Pengangkutan TBS Dengan Menggunakan Whell tractor.

No Uraian Tahun Tanam (Menit)

1991 1993 1994 2007 2011

1 Gudang→Divisi 30 30 30 30 30

2 Di Divisi 120 120 120 120 120

3 Divisi→Ancak 6 6 6 5 5

4 Memuat 42 40 40 30 30

5 Ancak→Divisi 11 10 10 8 8

6 Membongkar 30 30 30 25 22

Waktu/Trip (3+4+5+6) 89 86 86 68 65

Berdasarkan tabel 4.11, menjelaskan bahwa

waktu yang terlama dibutuhkan untuk setiap tripnya

dalam pengangkutan TBS yaitu pada tahun tanam 1991

dengan waktu yang dibutuhkan untuk setiap trip nya 89

menit dikarenakan kondisi jalan yang rusak dan

berbukit sehingga memperlambat pengangkutan, dan

yang tercepat yaitu pada tahun tanam 2011 dengan

waktu setiap tripnya 65 menit dikarenakan kondisi

jalan yang cukup baik, tanpa begitu banyak hambatan,

namun kegiatan memuat TBS dikebun bisa lebih dari

waktu maksimal, dikarenakan tractor terjebak

(kepanter), dan khusus pada musim curah hujan tinggi,

pihak kebun sudah mempersiapkan excavator untuk

mempercepat evakuasi tractor yang terjebak

(kepanter). Untuk mengetahui efektif dan efisiensinya

Whell tractor dalam kegiatan pengangkutan, peneliti

menyajikan perbandingan alat angkut Whell tractor

dengan Pick up pada tabel 4.12.

Tabel 4.12. Perbandingan Pick Up(Badak) dengan

Whell tractor (Landini)

No Uraian Pick Up

(Badak)

Whell tractor

(Landini)

1 Daya Angkut

(Ton) 1 - 1,5 3 - 4,5

2

Waktu

Angkut/trip

(Menit)

40 89

3 Tenaga Kerja 2 2

4 Trip/hari 8 - 9 4 – 7

5 Harga (Rp/kg) 30 22

Penggunaan Pick Up(Badak) dalam kegiatan

pengangkutan TBS kelapa sawit di PT. LNK terjadi

pada masa perusahaan masih di pegang oleh PTPN II

sampai tahun 2005. Alat angkut Pick Up dilakasanakan

oleh pihak ketiga (kontraktor) yang berfokus pada

lahan tahun tanam 1991, lahan tersebut sangat ekstrim

dengan tofograpi yang berbukit dan hasil konversi

tanaman padi menjadi tanaman kelapa sawit, sehingga

kondisi tanah sangat labil, untuk meminimalisir kondisi

tanah yang labil, perusahaan melakukan pemadatan

(buncket).

Penggunaan Pick Uphanya dilakukan apabila

memasuki masa panen pada tahun tanam 1991,

sehingga pengunaan jasa Pick Up ini tidak rutin

dilakukan. Pada masa curah hujan tinggi Pick Up tidak

mampu mengangkut hasil panen pada tahun tanam

1991 karena kondisi jalan yang licin dan curam karena

tofograpi yang berbukit dan keadaan lahan rendahan

yang tergenang air, sehingga penggunaan Pick Uppada

masa curah hujan tinggi tidak efektif dimana hanya

mampu mengangkut 15% dari 100% total produksi

yang harus diangkut, untuk menghindari losses,

pengangkutan dilakukan dengan cara manual yaitu

dengan cara melangsir TBS ke dataran tinggi dengan

menggunakan angkong yang dilakukan oleh pemanen,

dan kegiatan ini jelas memberikan tambahan beban

Page 15: pustaka.stipap.ac.id fileKELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ... so the activity of transporting oil palm FFB using Whell tractor can minimize losses and generate maximum profits

Al Ulum Seri Sainstek, Volume VI Nomor 1, Tahun 2018

42

kepada pemanen. Pemanen melangsir TBS ke dataran

tinggi hanya semampunya saja, sehingga ini

mengakibatkan tingginya restan, sebagian besar

produksi tertinggal didalam kebun akan berpeluang di

curi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga

ini menjadi perhatian khusus oleh pihak perkebunan.

Dengan majunya dunia perkebunan,beberapa

perusahaan alat berat mengenalkan alat pengangkutan

yang mampu mempermudah kegiatan pengangkutan

TBS kelapa sawit khususnya pada lahan yang

bertofograpi berbukit dan rendah yaitu dengan

menggunakan Whell tractor, sehingga ini menjadi

alasan kuat perusahaan perkebunan mengganti alat

pengangkut TBS dengan menggunakan Whell tractor

dengan kapasitas daya angkut yang tinggi yaitu

mencapai 4-6 ton/trip dan mampu melalui jalan

produksi tanpa ada pembatas seperti, masa curah hujan

tinggi sehingga hasil produksi terangkut maksimal dan

mampu meminimalisir buah restan dan didukung oleh

biaya pokok yang relatif lebih rendah dibandingkan

dengan menggunakan Pick up.

Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan

pengangkutan dengan menggunakan Whell tractor

dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 adalah

Rp1.198.691.580.

2. Biaya pengangkutan TBS yang tertinggi pada areal

berbukit dan rendah adalah pada tahun 2015 dengan

harga Rp 30,00/Kg TBS di lahan yang berbukit dan

Rp 26,00/Kg TBS dilahan yang rendah.

3. Dapat diketahui kegiatan pengangkutan TBS kelapa

sawit di kebun Tanjung Kelilingdengan

menggunakan Whell tractor sangat efektif dan

efisien, karena mampu mengangkut hasil produksi

tanpa ada faktor pembatas seperti curah hujan yang

tinggi, lahan yang bertofograpi berbukit dan

bertofograpi rendah dan tingkat kerusakan jalan

yang tinggi, sehingga kegiatan pengangkutan TBS

kelapa sawit dengan menggunakan Whell tractor

mampu meminimalisir kerugian dan menghasilkan

keuntungan yang maksimal bagi perusahaan.

Saran

1. Pemiliharaan jalan produksi harus selalu dilakukan

agar tidak mengakibatkan kerusakan jalan yang

lebih parah akibat sering dilalui oleh alat berat

seperti Whell tractor.

2. Manajemen transportasi harus ditingkatkan, serta

pengawasan dan keamanan harus ditingkatkan,

agar meminimalisir tindakan pencurian buah.

DAFTAR PUSTAKA

Lubis, A.U. 2008. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis

Jacq.) di Indonesia.Edisi 2. (Hal 94-96). Pusat

Penelitian Kelapa Sawit. Medan.

Hidayat T.,Iman Yani dan Yusran Pangaribuan 2013.

Bunga, Buah dan Produksi Kelapa Sawit. Seri

Populer 13. Pusat Penelitian Kelapa Sawit.

Sulistyo,B. 2010. Budidaya Kelapa Sawit. (Hal 125,

126, dan 129. PT Balai Pustaka. Jakarta.

Tim Pengembangan Materi LPP. 2007. Buku Pintar

Mandor. Seri Budidaya Tanaman Kelapa

Sawit.(Hal 13 dan 149).LPP press.Yogyakarta.

Wahyuni, M. 2007. Botani dan Morfologi Kelapa Sawit

Sekolah Tinggi Imu Pertanian Agrobisnis

Perkebunan.Medan.

Fauzi, Y. 2008. Budidaya Pemanfaatan Hasil &

Limbah Analisis Usaha & Pemasaran. (Hal

116). Penebar Swadaya . Depok.

Hidayat T.,Iman Yani danYusran Pangaribuan 2013.

Air & Kelapa Sawit. Seri Kelapa Sawit Populer

12. (Hal 18).Pusat Penelitian Kelapa Sawit.

Medan.

Pahan, Iyung .2008. Panduan Lengkap Kelapa Sawit.

Penebar Swadaya. Jakarta.