Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut...

36
Analisis Minat Masyarakat Menyimpan Uang Pada Suatu Bank (Studi Kasus Pada Bank Riau Kepri di Kota Pekanbaru) PENDAHULUAN Pada hakikatnya manusia selalu memiliki kebutuhan yang beragam. Uang mengambil peran sebagai alat tukar dalam kehidupan karena memiliki nilai dan dijamin oleh undang-undang. Dalam dunia bisnis, uang berperan penting untuk kelangsungan perusahaan dan lalu lintas pembayaran. Kenyataannya, masalah pokok yang sering dijumpai oleh setiap individu dan dunia bisnis tidak lepas dari kebutuhan dana untuk membiayai segala usaha dan kebutuhannya. Oleh sebab itulah dibentuknya suatu lembaga keuangan bank yang memfokuskan kegiatannya dalam menghimpun dana, menyalurkan dana atau sebagai perantara antara pihak pemakai dengan pemilik dana. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.” Bank menghimpun dana dari masyarakat dengan cara membeli dari masyarakat melalui strategi produk-produk bank 1

Transcript of Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut...

Page 1: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

Analisis Minat Masyarakat Menyimpan Uang Pada Suatu Bank

(Studi Kasus Pada Bank Riau Kepri di Kota Pekanbaru)

PENDAHULUAN

Pada hakikatnya manusia selalu memiliki kebutuhan yang beragam.

Uang mengambil peran sebagai alat tukar dalam kehidupan karena memiliki nilai

dan dijamin oleh undang-undang. Dalam dunia bisnis, uang berperan penting

untuk kelangsungan perusahaan dan lalu lintas pembayaran. Kenyataannya,

masalah pokok yang sering dijumpai oleh setiap individu dan dunia bisnis tidak

lepas dari kebutuhan dana untuk membiayai segala usaha dan kebutuhannya. Oleh

sebab itulah dibentuknya suatu lembaga keuangan bank yang memfokuskan

kegiatannya dalam menghimpun dana, menyalurkan dana atau sebagai perantara

antara pihak pemakai dengan pemilik dana.

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10

November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah “badan

usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.” Bank

menghimpun dana dari masyarakat dengan cara membeli dari masyarakat melalui

strategi produk-produk bank yang menjadi bentuk simpanan. Jenis simpanan yang

ditawarkan pihak bank antara lain giro, tabungan, sertifikat deposito, dan deposito

berjangka.

Dewasa ini, lembaga keuangan seperti bank tumbuh menjamur terutama

di kota Pekanbaru Provinsi Riau. Menurut data, Provinsi Riau yang luasnya

adalah 111.228,65 km2 (luas sesudah pemekaran Propinsi Kepulauan Riau yang

terdiri dari pulau-pulau dan lautan) dan luas wilayah Provinsi Kepulauan Riau

mencapai 251.810,7 km2) merupakan daerah yang berpotensi besar dengan posisi

strategis yang memberikan keunggulan komperatif dan kompetitif dalam menarik

minat untuk melakukan investasi. Karena selain letaknya berbatasan langsung

dengan negara Singapura dan Malaysia yang berada di titik silang arus

perdagangan internasional, Provinsi Riau yang semakin membaik dalam stabilitas

regional sehingga pertumbuhan Provinsi ini terus mengalami peningkatan yang

1

Page 2: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

memacu untuk lebih maju yang disejalankan dengan prioritas pembangunan

daerah dan kebutuhan masyarakat, sarana dan prasarana pendukung

perkembangan ekonomi rakyat terus dibangun dan dipelihara, sehingga

tumbuhlah bank yang menyebar di setiap daerah di Provinsi Riau.

Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi Riau “Pada triwulan laporan, jaringan kantor bank di Riau

meningkat 10 kantor sehingga totalnya menjadi 634 kantor. Peningkatan

utamanya terjadi pada kantor cabang dan kantor cabang pembantu”. Dari laporan

tersebut terlihat jelas bahwa banyak bank di Riau yang tumbuh dan berkembang

sehingga persaingan dunia perbankan semakin ketat.

Salah satu dari sekian banyak bank di Riau yaitu Bank Riau Kepri

(BRK), didirikan sesuai dengan:

Undang-Undang No. 13 tahun 1962 tentang Bank Pembangunan Daerah. Terhitung tanggal 01 April 1966 secara resmi kegiatan Bank Pembangunan Daerah Riau dimulai dengan status sebagai Bank Milik Pemerintah Daerah Riau. Sesuai keputusan RUPSLB tanggal 26 April 2010, telah dilakukan perubahan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Riau menjadi PT. Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri yang disingkat PT. Bank Riau Kepri setelah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM RI melalui keputusan No.AHU-36484.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 22 Juli 2010 dan Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Direktur Perdata No.AHU.2-AH.01.01-6849 tanggal 25 Agustus 2010, serta persetujuan dari Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.12/59/KEP.GBI/2010 tanggal 23 September 2010. (Annual Report Bank Riau Kepri, 2013)

Dalam pidato Wan Marwan selaku Direktur Operasional Bank Riau

Kepri dalam kegiatan upacara HUT Bank Riau Kepri, mengatakan "Tanggal 1

April, menjadi hari bersejarah bagi seluruh insan di Bank Riau Kepri. Hari ini

tepat 48 tahun yang lalu, Bank Riau Kepri didirikan dengan tujuan mendorong

pertumbuhan dan pembangunan ekonomi masyarakat Riau dan Kepri" (Yusni,

2014).

Dalam rangka kontribusi para pemegang saham terhadap daerah yang

diwujudkan dalam visi Bank Riau Kepri yaitu “Sebagai perusahaan perbankan

yang mampu berkembang dan terkemuka di daerah, memiliki manajemen yang

2

Page 3: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

profesional dan mendorong pertumbuhan perekonomian daerah sehingga dapat

memberdayakan perekonomian rakyat”. Dari ungkapan Wan Marwan dalam

pidatonya dan visi Bank Riau Kepri sendiri, tujuan Bank Riau Kepri adalah

sebagai bank pembangunan daerah. Dikarenakan Bank Riau Kepri memiliki

tujuan tersebut, seharusnya masyarakat sangat berminat untuk membantu

pembangunan dan melakukan simpanan di bank tersebut sehingga dana tetap

lancar.

Perkembangan dan pencapaian Bank Riau Kepri ini sangat

menggembirakan karena aset Bank Riau Kepri hampir mencapai Rp 20 triliun

rupiah pada tahun 2013. “Tahun 2012 membukukan laba bersih sekitar Rp318

miliar dan mengalami peningkatan menjadi sekitar Rp423 miliar. Dari sisi

pelayanan terlihat jangkauan layanan yang semakin luas dan produk perbankan

yang semakin terdiversifikasi” (Viator, 2012). Namun disisi lain menyatakan

bahwa; 1) kontribusi deposan Bank Riau Kepri mengalami penurunan tajam dana

giro dan deposito berjangka di Bank Riau Kepri pada periode 2012-2013, dari

Rp11,5 triliun menjadi Rp8,7 triliun; 2) sumber deposan mayoritas berasal dari

sumber dana pemerintah daerah.

Sehubungan dengan kondisi tersebut menurut Viator Butar-butar Wakil

ketua Umum Kadin Riau, ada beberapa hal yang mungkin terjadi, yaitu:

Pertama, BRK akan selalu berada pada posisi inferior menghadapi para kepala daerah dan suka tidak suka harus melakukan semua cara untuk ”memelihara hubungan” agar jangan sampai pemda dimaksud memindahkan dana mereka dari BRK. Kedua, dengan semakin ketatnya pengawasan dan meningkatnya standar pengelolaan APBD, sangat mungkin terjadi bahwa jumlah dana dan masa pengendapan dana pemda di BRK akan semakin menurun.

Merujuk pada kemungkinan di atas, Viator mengungkapkan bahwa

pemindahan besar-besaran dana oleh deposan inti akan berakibat fatal. Di sisi

lain, kegiatan ”memelihara hubungan” yang harus dilakukan Bank Riau Kepri ini

sangat potensial menjadi persoalan hukum. Kalau transaksi APBD hanya dalam

bentuk pemindah-bukuan antar rekening di Bank Riau Kepri, persoalan likuiditas

3

Page 4: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

tidak akan terlalu terpengaruh. Namun, apabila sumber deposan yang berasal dari

pemerintah daerah ditarik, maka Bank Riau Kepri akan mengalami masalah

likuiditas.

Melihat fakta yang diungkapkan oleh Viator, maka peneliti sangat

tertarik untuk melakukan penelitian tentang simpanan di Bank Riau Kepri.

Sehubungan hal itu, peneliti ingin mengkaji secara sederhana suatu kajian

makalah dengan judul “Analisis Minat Masyarakat di Bank Riau Kepri”.

Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan dengan

pertanyaan sebagai berikut: 1) Bagaimana proporsi simpanan di Bank Riau

Kepri?; 2) Bagaimana likuiditas Bank Riau Kepri?; 3) Bagaimana proporsi minat

masyarakat menyimpan uang di Bank Riau Kepri?; 4) Apa alasan masyarakat

berminat menyimpan uang pada suatu bank?

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Memenuhi persyaratan sebagai

peserta OSN Bidang studi ekonomi tahun 2014 di Mataram, NTB; 2) Mengetahui

proporsi simpanan di Bank Riau Kepri; 3) Mengetahui likuiditas di Bank Riau

Kepri; 4) Mengetahui proporsi minat masyarakat menyimpan uang di Bank Riau

Kepri; 5) Mengetahui alasan masyarakat berminat menyimpan uang pada suatu

bank.

Manfaat penelitian ini bisa ditujukan untuk: 1) Masyarakat; 2) Pihak

Bank. Bagi masyarakat dengan adanya penelitian ini bisa menambah wawasan

dan perbandingan yang terkait, sedangkan bagi pihak Bank Riau Kepri dapat

menjadi rekomendasi dan informasi tentang sesuatu yang masih harus diperbaiki

dan ditingkatkan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau dari tanggal

14 Agustus 2014 sampai dengan 18 Agustus 2014 dengan jenis penelitian yaitu

penelitian deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka,

wawancara serta data primer dan sekunder. Kajian pustaka dilakukan dengan

mengkaji beberapa referensi tertulis yang relevan dengan topik yang dibahas.

4

Page 5: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

Peneliti juga melakukan wawancara kepada responden serta melakukan observasi

langsung ke lapangan untuk mengetahui bagaimana minat dan alasan masyarakat

menyimpan uang pada suatu Bank. Sedangkan data sekunder diperoleh dari

laporan keuangan Bank Riau Kepri di media massa. Populasi dalam penelitian ini

merupakan masyarakat Kota Pekanbaru yang menyimpan uangnya pada suatu

Bank.

Dalam kaitannya dengan penentuan besarnya sampel yang harus

diambil , banyak ahli yang memberikan rumusan yang berbeda. Singarimbun

(1989) dan Kerlinger (1992) menyarankan besar sampel agar lebih dari 30 kasus.

Berdasarkan pendapat tersebut penelitian ini menetapkan kuota sampel sebesar 50

orang masyarakat Kota Pekanbaru yang memiliki simpanan pada suatu Bank.

Kuota sampel penelitian yang diambil dengan teknik purposive sampling. Data

penelitian yang diambil adalah data primer dan data sekunder. Instrumen

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara

dengan teknik pengumpulan data yaitu metode dokumentasi dan wawancara.

Teknik analisa data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan metode

deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian hasil penelitian dan pembahasan ini akan dijelaskan

mengenai: a) Proporsi simpanan masyarakat di Bank Riau Kepri, b) Likuiditas

Bank Riau Kepri, c) Proporsi minat masyarakat menyimpan uang pada suatu

bank, sebagai jawaban atas rumusan masalah penelitian seperti berikut.

1. Proporsi Simpanan Masyarakat di Bank Riau Kepri

Berkaitan proporsi simpanan masyarakat di Bank Riau Kepri, dari

laporan keuangan BRK tahun 2012 dan 2013 dapat disampai seperti pada tabel 1.

5

Page 6: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

Tabel 1. Proporsi Simpanan Masyarakat di Bank Riau Kepri

Dalam jutaan rupiah

Jenis Simpanan Tahun

Pihak Relasi Pihak Tidak Berelasi TotalJumlah % Jumlah % Jumlah %

Giro 2013 4,705,768.2

65.83% 2,443,089 34.17% 7,148,857 100.00%

2012 4,488,905.7

53.17% 3,953,633 46.83% 8,442,539 100.00%

Tabungan 2013 5,130.2 0.11% 4,574,105 99.89% 4,579,235 100.00%2012 5,965.4 0.16% 3,715,182 99.84% 3,721,148 100.00%

Deposito Berjangka

2013 938,736.7 49.03% 975,879 50.97% 1,914,616 100.00%2012 2,041,735.

164.02% 1,147,457 35.98% 3,189,192 100.00%

Total simpanan

2013 5,649,635.1

41.41% 7,993,073 58.59% 13,642,708 100.00%

2012 6,536,606.2

42.58% 8,816,272 57.42% 15,352,878 100.00%

Sumber: Laporan Posisi Keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri tahun 2012-2013(Hasil olahan data)

Dari tabel di atas dapat dijelaskan 4 aspek proporsi simpanan yaitu giro,

tabungan, deposito berjangka, dan total simpanan pada Bank Riau Kepri masing-

masing sebagai berikut. Pertama, dalam hal giro dilihat dari tahun 2013 persentase

simpanan giro lebih didominasi berasal dari pihak relasi yang mencapai 65,83%

dari total simpanan giro. Sedangkan apabila dilihat dari perkembangan total

simpanan giro antara tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami penurunan sebesar

15,32%. Namun demikian, khususnya simpanan giro dari pihak relasi justru

mengalami peningkatan sebesar 4,83%. Hal ini menunjukkan bahwa simpanan

giro sangat bergantung pada pemerintah daerah.

Kedua, sedangkan pada simpanan jenis tabungan sangat didominasi

oleh pihak tidak berelasi pada tahun 2012 maupun tahun 2013 dengan persentase

masing-masing sebesar 99,84% dan 99,89% dari total tabungan 3.721.148 dan

4.579.235. Dari persentase dan jumlah tabungan pihak tidak berelasi dari tahun

2012 ke tahun 2013 mengalami peningkatan. Namun, jumlah tabungan pihak

relasi mengalami penurunan dari tahun 2012 ke 2013 sebesar 14% .

6

Page 7: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

Ketiga, pada simpanan jenis deposito berjangka pihak relasi pada tahun

2012 lebih dominan dari pihak tidak berelasi dengan persentase 64,02% dari

jumlah total deposito berjangka tahun 2012. Namun, pada tahun 2013 deposito

berjangka oleh pihak relasi mengalami penurunan besar sebesar 54,02% dari

jumlah deposito tahun 2012. Dengan demikian juga, pada tahun 2013 kontribusi

pihak tidak berelasi lebih besar dibandingkan dengan pihak relasi. Walaupun

begitu, perbedaan persentasenya deposito pihak relasi dan tidak berelasi hanya

sedikit yaitu hanya 49,03% dan 50,97% . Dari penjelasan tersebut menunjukkan

bahwa deposito dari pemerintah semakin berkurang tapi tetap dengan persentase

hampir 50% yang artinya pemerintah daerah sebagai penyumbang besar dalam

simpanan di Bank Riau Kepri.

Keempat, dari total seluruh simpanan tahun 2012 dan 2013, dapat

diketahui bahwa total simpanan tahun 2013 dari pihak relasi maupun tidak

berelesi mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK

No.Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 menyatakan bahwa “Entitas yang

berelasi dengan pemerintah merupakan entitas yang dikendalikan, dikendalikan

bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh pemerintah. Pemerintah dalam

hal ini adalah Menteri Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan

pemegang saham dari entitas.”

Informasi diatas secara ringkas dapat digambarkan dalam grafik sebagai

berikut.

7

Page 8: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

Sumber : Laporan Posisi Keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri

(hasil olahan data)

Gambar 1. Diagram Proporsi Simpanan di Bank Riau Kepri Tahun 2012 dan 2013 (Hasil olahan dari laporan posisi keuangan).

Diagram batang di atas menunjukkan empat gambaran penting, yaitu:

pertama, diagram batang simpanan berbentuk giro pada pihak relasi dari tahun

2012 ke 2013 mengalami peningkatan, sedangkan pada pihak tidak berelasi

mengalami penurunan; kedua, diagram batang yang menggambarkan tabungan

justru menggambarkan hal yang sebaliknya, yaitu dari tahun 2012 ke tahun 2013

pada pihak relasi mengalami penurunan, sedangkan pada pihak tidak berelasi

mengalami peningkatan; ketiga, diagram batang untuk deposito berjangka justru

tidak sama, dari tahun 2012 ke tahun 2013 sama-sama menggambarkan terjadinya

8

Jumlah JumlahPihak Relasi Pihak Tidak Berelasi

-

1,000,000.0

2,000,000.0

3,000,000.0

4,000,000.0

5,000,000.0

6,000,000.0

7,000,000.0

8,000,000.0

9,000,000.0

65,83%

34,17%

53,17% 46,83%

0,11%

99,89%

0,16%

99,84%

49,03% 50,97%

64,02% 35,98%

41,41%

58,59%

42,58%

57,42%

Diagram Proporsi Simpanan di Bank Riau Kepri Tahun 2012-2013

Giro 2013

Giro 2012

Tabungan 2013

Tabungan 2012

Deposito Berjangka 2013

Deposito Berjangka 2012

Total Simpanan 2013

Total Simpanan 2012

Page 9: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

penurunan di pihak relasi maupun tidak berelasi; keempat, diagram total simpanan

dari tahun 2012 ke tahun 2013 juga mengalami penurunan untuk di kedua belah

pihak. Dari tabel 1 menunjukkan bahwa pihak relasi pada tahun 2012 dan 2013

melakukan simpanan di Bank Riau Kepri hampir seluruhnya dalam bentuk giro

dan deposito berjangka dengan persentase 99,91% dari total simpanan, sedangkan

pihak tidak berelasi lebih mendominasikan simpanan dalam bentuk tabungan

dengan persentase tahun 2012 dan tahun 2013 sebesar 57,23% dan 42,14% dari

total simpanan.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, memang membuktikan bahwa pihak

relasi atau pemerintah daerah mendominasi simpanan di Bank Riau Kepri,

terutama dalam bentuk giro dan deposito berjangka. Sedangkan untuk tabungan

dan dana investasi hanya sekitar 25 persen. Hasil ini sesuai dengan yang

dinyatakan oleh Viator bahwa deposan inti masih terus didominasi oleh

pemerintah daerah. Hal ini juga selaras dengan kekhawatiran Viator mengenai

pengendapan dana yang akan semakin menurun diakibatkan oleh pengetatan

pengawasan dan standar pengelolaan APBD. Dikarenakan deposan inti

didominasi oleh pemerintah daerah, jadi harus menjaga hubungan baik dengan

kepala daerah agar tidak memindahkan dana mereka dari Bank Riau Kepri.

Kemudian, kekhawatiran ini mungkin saja terjadi dan akan beresiko besar pada

Bank Riau Kepri karena sumber dana terbesar akan hilang dan Bank Riau Kepri

mengalami gangguan besar dalam penyediaan dana yang berakibat terhadap

likuiditas Bank Riau Kepri.

2. Likuiditas di Bank Riau Kepri

Laporan keuangan bank menunjukkan kondisi keuangan bank secara

keseluruhan (Kasmir, 2002:253). Dari laporan ini akan terbaca bagaimana kondisi

bank yang sesungguhnya, termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki.

Laporan keuangan ini juga menunjukkan kinerja manajemen bank selama satu

periode. Keuntungan dengan membaca laporan ini pihak manajemen dapat

memperbaiki kelemahan yang ada serta mempertahankan kekuatan yang

dimilikinya. Likuiditas menurut Lukman Dendawijaya (2005:114) adalah

9

Page 10: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya atau

kewajiban yang sudah jatuh tempo.

Untuk analisis likuiditas suatu bank, maka ada beberapa rasio yang

dapat digunakan, yaitu: Loan to deposit ratio, Quick Ratio, Investing Policy Ratio,

Banking Ratio, Loan to Assets Ratio, Cash Ratio (Agnes, 2003). Namun, sesuai

kemampuan dan waktu peniliti hanya dapat meniliti 4 rasio penting yang

berhubungan dengan penelitian yaitu Loan to deposit ratio, Banking Ratio, Loan

to Assets Ratio, dan Cash Ratio.

Hasil penelitian masing-masing rasio likuiditas di atas pada Bank Riau

Kepri adalah sebagai berikut.

a. LDR (Loan to Deposit Ratio)

Menurut Bank Indonesia (2004), semakin tinggi rasio ini, semakin

baik tingkat kesehatan bank untuk rentang 50%-100% karena kredit yang

disalurkam bank lancar sehingga pendapatan bank meningkat yang juga akan

meningkatkan kesehatan bank pula. Namun, jika LDR > 100% maka juga tidak

baik. Artinya ada kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan

semakin besar. Dalam kaitan dengan LDR Bank Riau Kepri tahun 2012 dan 2013

adalah sebagai berikut:

LDR= Total KreditTotal Dana Pihak Ketiga

x100%

LDR2012= 9.778.1918.391 .120+3.397 .265+3.104 .010+3.069+894.875

x100 %

¿ 9.778.19115.790.339

x 100 %

= 61,93%

LDR2013= 11.332 .5667.090 .839+4.200.013+1.764 .981+4.237+957.146

x100 %

LDR2013=11.332 .56614.017 .216

x100 %

¿80,85%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas mengungkapkan bahwa dana

yang diterima oleh bank dari pihak ketiga hanya bisa disalurkan kepada

10

Page 11: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

masyarakat masing-masing sebesar 61,93% dan 80,85% pada tahun 2012 dan

2013. Sedangkan sisanya masing-masing 38,07% dan 19,15% belum tersalurkan

sehingga dana tersebut menjadi beban bank untuk membayar bunga simpanan.

Sesuai dengan kriteria pengukuran kesehatan bank dari Bank Indonesia,

kondisi di atas menunjukkan bahwa Bank Riau Kepri memiliki LDR yang sehat.

b. Banking Ratio, untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar

kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan dananya

dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada para

debitornya

Banking Ratio= Total LoanTotal Deposits

Total loan adalah jumlah kredit yang diberikan bersih.

Banking Ratio201 2= 9.848.0948.391.120+3.397.265+3.104 .010

Banking Ratio2012= 9.848 .09414.892 .395

= 0,661283427

= 66,13%

Banking Ratio201 3= 11.537.9887.090 .839+4.200 .013+1764981

Banking Ratio201 3=11.537 .98813.055 .833

=0,883742003

= 88,37%

Perhitungan diatas menunjukkan bahwa kemampuan bank dalam

membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan

dananya semakin baik, yaitu peningkatan dari tahun 2012 ke tahun 2013 sebesar

22,24% yang artinya semakin likuid. Ini sesuai dengan pernyataan Agnes (2003)

bahwa semakin tinggi Banking Ratio semakin tinggi tingkat likuiditasnya.

c. Loan to Assets ratio, untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi

permintaan para debitor dengan aset bank yang tersedia.

11

Page 12: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

Loan ¿ Assets ratio= Total LoanTotal Assets

Loan ¿ Assets ratio2012= 9.848 .09419.841.497

=0,496338255

=49,63%

Loan ¿ Assets ratio2013=11.537 .98819.459 .918

=0,592910412

=59,29%

Berdasarkan perhitungan Loan to Assets Ratio dari tahun 2012 ke tahun

2013 menunjukkan bahwa kemampuan bank dalam memenuhi permintaan para

debiturnya semakin kurang baik yang artinya kurang likuid. Ini senada dengan

pernyataan Agnes (2003) bahwa semakin tinggi rasio Loan to Assets, semakin

rendah tingkat likuiditasnya.

d. Cash Ratio, untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar

kewajibannya yang sudah jatuh tempo dengan cash assets yang dimilikinya.

Cas h Ratio= Cash AssetsPinjaman yang Harus Segera Dibayar

Pinjaman yang Harus Segera Dibayar, terdiri dari: giro, tabungan,

deposito berjangka, kewajiban lainnya.

Cas h Ratio2012= 564.847+3.050 .7048.391 .120+3.397 .265+3.104 .010+825.512

Cas h Ratio2012= 3.615.55115.717 .907

¿¿

= 0,230027509

12

Page 13: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

=23,00 %

Cas h Ratio2013= 573.070+1.214 .0217.090 .839+4.200.013+1.764 .981+1.344 .780

Cas h Ratio2013= 1.787 .09110.204 .800

¿¿

= 0,175122589

=17,51%

Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa pada tahun

2013 kemampuan Bank Riau Kepri dalam membayar kewajibannya yang sudah

jatuh tempo dengan cash assets mengalami penurunan sebesar 5,49% dari tahun

sebelumnya. Hal ini berarti semakin kurang likuid sesuai dengan pernyataan

Agnes (2003) bahwa semakin tinggi Cash Ratio, semakin tinggi likuiditasnya.

Secara ringkas mengenai kondisi kesehatan dan likuiditas Bank Riau

Kepri tahun 2012 dan 2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. Kondisi Kesehatan dan Likuiditas Bank Riau Kepri Tahun 2012 dan

2013

Jenis Rasio Keterangan

Loan to deposit ratio (LDR) Sehat

Banking Ratio Likuid

Loan to Assets Ratio Kurang Likuid

Cash Ratio Kurang Likuid

Berdasarkan tabel hasil analisis tingkat likuiditas di atas dapat diketahui

kondisi keuangan dalam keadaan sehat, namun untuk memenuhi permintaan para

debitor dengan aset bank yang tersedia dan membayar kewajibannya yang sudah

jatuh tempo dengan cash assets yang dimilikinya masih dalam kondisi kurang

likuid. Bagi nasabah yang membutuhkan dana besar, tingkat likuiditas bank

13

Page 14: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

sangat diperhatikan. Namun, bagi masyarakat biasa tingkat likuiditas tidak

diperhatikan sehingga likuid atau tidaknya suatu bank tidak mempengaruhi minat

masyarakat. Karena masyarakat biasa menyimpan uang hanya dalam jumlah dana

yang kecil yang memungkinkan pengembalian oleh bank dapat dilakukan.

3. Proporsi Minat Masyarakat Menyimpan Uang Pada Suatu Bank

Minat mengarahkan kepada perhatian, rasa tertarik, keinginan, dan

motif masyarakat dalam melakukan sesuatu, termasuk dalam hal menyimpan uang

pada suatu bank. Proporsi minat yang akan dijelaskan terbagi menjadi: a) Proporsi

minat masyarakat berdasarkan jenis simpanan, b) Proporsi minat masyarakat

berdasarkan tempat menyimpan.

a. Proporsi minat masyarakat berdasarkan jenis simpanan

Untuk mengetahui proporsi minat masyarakat berdasarkan jenis

simpanan uang di bank dapat dilihat pada diagram lingkaran di bawah ini.

Sumber: Data Primer (Hasil olahan wawancara terhadap responden)

Gambar 2. Diagram Proporsi Peminatan Masyarakat Pada Jenis Simpanan

Uang di Bank.

14

22%

78%

Diagram Proporsi Peminatan Masyarakat Pada Jenis Simpanan Uang di Bank

Deposito

Tabungan

Giro

Page 15: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

Berdasarkan diagram lingkaran di atas dapat diketahui bahwa minat

masyarakat pada jenis simpanan uang di bank yang paling besar yaitu tabungan

dengan persentase 78%, sedangkan deposito dan giro masing-masing hanya

sebesar 22% dan 0%.

b. Proporsi minat masyarakat berdasarkan tempat menyimpan

Untuk mengetahui proporsi minat masyarakat berdasarkan tempat

menyimpan uang di bank dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini.

Sumber: Data Primer (Hasil olahan wawancara terhadap responden)

Gambar 3. Diagram Proporsi Peminatan Masyarakat Dalam Menyimpan Uang

Pada Suatu Bank.

Berdasarkan diagram batang di atas, minat masyarakat dalam

menyimpan uang dalam bentuk tabungan dan deposito paling banyak adalah di

Bank BNI dengan masing-masing persentase 34% dari 50 responden dan 43%

15

BNI BCA Mandiri Bank Riau Kepri Lain-lain Total

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

6

2 31 2

14

17

7 10

610

50

0

Diagram Proporsi Peminatan Masyarakat Dalam Menyimpan Uang Pada Suatu Bank

DepositoTabunganGiro

Page 16: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

dari jumlah responden yang merupakan deposan . Sedangkan minat masyarakat

dalam menyimpan uang dalam bentuk tabungan dan deposito paling sendikit

adalah di Bank Riau Kepri dengan masing-masing persentase 12% dari 50

responden dan 7% dari jumlah responden yang merupakan deposan. Disamping

itu, masyarakat juga minat menyimpan dalam bentuk tabungan dan deposito di

Bank BCA , Bank Mandiri, dan bank lain-lainnya yang juga lebih diminati

dibanding Bank Riau Kepri dengan persentase masing-masing 14% dari 50

responden dan 14% dari jumlah responden yang merupakan deposan , 20% dari

50 responden dan 21% dari jumlah responden yang merupakan deposan, 20%

dari 50 responden dan 14% dari jumlah responden yang merupakan deposan.

4. Alasan Masyarakat Menyimpan Uang Pada Suatu Bank

Dari hasil wawancara dapat diketahui alasan masyarakat memilih bank

bersangkutan untuk menyimpan uang yang diringkas ke dalam tabel 3 dibawah

ini.

Tabel 3. Alasan Menyimpan Pada Suatu Bank

Nama Bank Alasan BNI Bunga kompetitif dan hadiah menarik  Kantor cabang dan ATM tersebar luas  Kerja sama dengan lembaga tempat bekerja  Keamanan BCA Banknya besar (Keamanan dalam pengembalian simpanan)  Mudah di temukan kantor cabang dan ATM BCA di luar negeri  Pelayanan dan kepercayaanMandiri Kerja sama dengan lembaga tempat bekerja  Kerja sama dengan lembaga bisnis   Pelayanan dan kepercayaan  Kantor cabang dan ATM tersebar luasBank Riau Kepri Domisili riau (ikut membangun daerah)  Punya PinjamanLain-lain Kantor cabang dan ATM tersebar luas  Banknya besar (Keamanan dalam pengembalian simpanan)  Bunganya tinggi  Bank nasional  Banyak kantor cabang  Pelayanan dan kepercayaan

16

Page 17: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

Sumber: Data Primer (Hasil wawancara)

Berdasarkan tabel di atas ternyata alasan masyarakat menyimpan uang

pada Bank BNI yaitu bank tersebut memiliki bunga bank yang kompetitif dengan

hadiah menarik, memiliki kantor cabang yang banyak dan ATM bank BNI yang

tersebar luas, kemudian Bank BNI memiliki kerja sama terhadap lembaga tempat

bekerja serta alasan keamanan pengembalia simpanan. Sedangkan pada bank lain

seperti Bank BCA, Bank Mandiri, dan Bank lain-lain juga memberikan alasan

yang hampir sama yaitu terutama dengan alasan keamanan, dan kantor cabang

yang banyak, kerja sama terhadap suatu lembaga kerja dan bisnis serta pelayanan

dan kepercayaan yang besar dikarenakan banknya sudah tumbuh besar ataupun

sudah merata secara nasional sehingga masyarakat lebih merasa terjamin dalam

menyimpan di bank tersebut. Sedangkan untuk Bank Riau Kepri sendiri,

masyarakat memberikan alasan yang hanya dikarenakan bank tersebut merupakan

bank daerah, jadi ingin ikut membangunan daerah riau melalui simpanan di Bank

Riau Kepri. Kemudian, dikarenakan masyarakat memiliki pinjaman di Bank Riau

Kepri jadi tinggal melanjutkan tabungan setelah melunasi pinjamannya. Alasan

masyarakat karena ingin ikut membangun riau melalui bank ini memang

seharusnya terjadi, karena tujuan Bank Riau Kepri adalah sebagai bank

pembangunan daerah. Jadi, semestinya masyarakat Riau menyimpan uang mereka

di Bank Riau Kepri, tapi minat masyarakat untuk menyimpan di Bank Riau Kepri

kecil.

Dari hasil penelitian kondisi kesehatan Bank Riau Kepri pada tahun

2012 dan 2013 dalam kondisi sehat dengan tingkat likuiditas yang kurang likuid,

namun ternyata minat masyarakat yang kecil dalam menyimpan uang di Bank

Riau Kepri disebabkan adanya bank lain yang lebih bagus dan menjanjikan

masyarakat. Kemudian, dikarenakan kantor cabang Bank Riau Kepri sedikit dan

ATMnya susah ditemukan, apalagi jika berada di luar Riau dan Kepulauan Riau.

Keterbatasan ini membuat masyarakat lebih memilih menyimpan uangnya di bank

lain sehingga Bank Riau Kepri bukanlah pilihan utama masyarakat dan dunia

usaha di Riau.

17

Page 18: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah peneliti lakukan,

maka peneliti dapat menarik kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat menjadi

pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan dimasa yang akan datang sebagai

berikut.

1. Kesimpulan

a. Proporsi simpanan masyarakat di Bank Riau Kepri dalam bentuk giro dan

deposito berjangka didominasi oleh pihak relasi dengan persentase tahun

2012 dan tahun 2013 masing-masing sebesar 99,91% dari total simpanan,

sedangkan pihak tidak berelasi lebih mendominasikan simpanan dalam

bentuk tabungan dengan persentase tahun 2012 dan tahun 2013 sebesar

57,23% dan 42,14% dari total simpanannya.

b. Tingkat likuiditas Bank Riau Kepri masih menunjukkan kondisi yang

kurang baik. Kondisi ini diketahui dari hasil analisis rasio likuiditas yaitu

LDR menunjukkan kondisi sehat dan banking ratio menunjukkan kondisi

likuid. Namun, loan to Assets ratio dan cash ratio menunjukkan kondisi

kurang likuid. Kondisi ini tentu mengancam keadaan keuangan perusahaan

karena harta lancar belum cukup menutupi kewajiban lancar yang harus

segera dipenuhi.

c. Proporsi minat masyarakat menyimpan uang di bank berdasarkan jenis

simpanan dengan persentase paling besar yaitu pada jenis tabungan sebesar

78%, sedangkan deposito dan giro masing-masing hanya sebesar 22% dan

0%. Sedangkan, proporsi minat masyarakat dalam menyimpan uang pada

suatu bank berdasarkan tempat menyimpan yaitu tabungan dan deposito

paling banyak adalah di Bank BNI dengan masing-masing persentase 34%

dari 50 responden dan 43% dari jumlah responden yang merupakan

deposan . Sedangkan minat masyarakat dalam menyimpan uang dalam

bentuk tabungan dan deposito paling sendikit adalah di Bank Riau Kepri

18

Page 19: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

dengan masing-masing persentase 12% dari 50 responden dan 7% dari

jumlah responden yang merupakan deposan.

d. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata alasan masyarakat menyimpan uang

pada bank selain Bank Riau Kepri adalah bank tersebut memiliki bunga

bank yang kompetitif dengan hadiah menarik, memiliki kantor cabang yang

banyak dan ATM bank tersebut yang tersebar luas, memiliki kerja sama

terhadap lembaga tempat bekerja dan bisnis serta alasan keamanan yang

lebih. Kemudian, juga dikarenakan pelayanan yang baik dan kepercayaan

yang besar akibat bank tersebut sudah merata secara nasional sehingga

masyarakat lebih merasa terjamin dalam menyimpan di bank tersebut.

Sedangkan untuk Bank Riau Kepri sendiri, masyarakat memberikan alasan

yang hanya dikarenakan bank tersebut merupakan bank daerah, jadi ingin

ikut membangunan daerah riau melalui simpanan di Bank Riau Kepri.

Kemudian, dikarenakan masyarakat memiliki pinjaman di Bank Riau Kepri

jadi hanya melanjutkan tabungan setelah melunasi pinjamannya.

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat disarankan beberapa hal, yaitu:

a. Perlunya mencari sumber dana selain dari pihak relasi sehingga tidak perlu

bergantung pada penyediaan dana dari pemerintah daerah dan kekhawatiran

jika terjadi pemindahan dana besar-besaran dapat ditanggulangi dengan

persediaan dana dari pihak tidak berelasi.

b. Manajemen Bank Riau Kepri diharapkan lebih memperhatikan penilaian

nasabah yang potensial. Dilihat dari likuiditas Bank Riau Kepri yang loan to

assets ratio dan banking rationya kurang likuid, sebaiknya bank dapat

memenuhi permintaan debitor dan mengembalikan kewajiban yang sudah

jatuh tempo dengan assets bank yang dimiliki. Oleh karena itu, Bank Riau

Kepri harus membuat masyarakat tertarik untuk menjadi nasabah di Bank

Riau Kepri sehingga resiko likuiditas dapat diatasi.

c. Untuk menarik minat masyarakat dalam menyimpan uang di Bank Riau

Kepri, sebaiknya melakukan perbaikan dan peningkatan dalam pelayanan

bank sesuai harapan masyarakat dan membuka lebih banyak kantor cabang

19

Page 20: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

dan ATM. Kemudian, melakukan kerja sama terhadap lembaga tempat

bekerja dan bisnis, serta memberikan bunga dan hadiah yang menarik.

d. Kepada Bank Indonesia diharapkan dapat melakukan pembinaan dan

mengembangkan bank umum untuk dapat hidup tanpa bergantung kepada

pemiliknya. Kemudian, harapan untuk OJK yaitu agar bisa mengawasi

transaksi keuangan yang dilakukan oleh bank dengan pemilik bank yang

juga merangkap sebagai nasabah bank tersebut.

DAFTAR RUJUKAN

Kerlinger, F. N.. 1992. Asas-asas Penelitian Behavioral. Terjemahan oleh

Landung R . Simatupang. Yogyakarta: UGM Pers.

Singarimbun, M. & Effendi, S.. 1989. Metode Penelitian Survey. Jakarta:

Lembaga Penelitian, Pendidikan, Pendidikan dan Penerapan Ekonomi

dan Sosial (LP3ES).

Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kasmir, SE., MM. 2002. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sawir, Agnes. 2003. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Viator Butar-butar. 2014. ”Kudis-kudis” Bank Riaukepri. Riaupos.on:

http://www.riaupos.co/2815-opini-%E2%80%9Dkudis-kudis

%E2%80%9D-bank-riaukepri-.html, diakses tanggal 14 Agustus 2014.

Yusni Fatimah.2014. Bank Riau Kepri Betekad Jadi BPD Regional Champion.

http://halloriau.com/read-ekonomi-45165-2014-04-02-bank-riau-kepri-

betekad-jadi-bpd-regional-champion.html, diakses tanggal 14 Agustus

2014.

20

Page 21: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

Bank Indonesia. 2004. Surat Edaran Bank Indonesiaa No.6/23/DPNP Perihal Sistem

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. www.bi.go.id, diakses tanggal

14 Agustus 2014.

Bank Riau Kepri. 2014. Laporan Posisi Keuangan PT . Bank Riau Kepri tahun 2013.

http://www.bankriaukepri.co.id/UserFiles/File/annual2013/Laporan_PT_B

ank_Riau_Kepri_2013.pdf?

PHPSESSID=d75bdc3c99802390f54a4d5746511731, diakses tanggal 15

Agustus 2014.

Bank Riau Kepri. 2014. Laporan Posisi Keuangan PT. Bank Riau Kepri.

http://www.bankriaukepri.co.id/UserFiles/File/kuartal/lap_kuartal_sep_201

3.pdf?PHPSESSID=a1742d74b0a7f51584f0205e52155fe7, diakses tanggal

15 Agustus 2014.

Bank Indonesia. 2014. Kajian Ekonomi Regional Riau.

http://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi-regional/riau/Documents/

de3b49cc545b4905b1a0c23165efc560KERRiauTwII2012.pdF, diakses

tanggal 16 Agustus 2014.

21

Page 22: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

Lampiran 1 Laporan Posisi Keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Riau

Kepri Per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012

22

Page 23: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

Sumber : PT. Bank Pembangunan Daerah Riau, 2014

23

Page 24: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

24

Page 25: Sawir, Agnes. 2003. - Contoh Makalah - Contoh susunan ... · Web view2020/10/12  · Menurut laporan kajian ekonomi regional oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau “Pada

Sumber : PT. Bank Pembangunan Daerah Riau, 2014

25