SATUAN POLISI PAMONG PRAJA BAB 1...
Transcript of SATUAN POLISI PAMONG PRAJA BAB 1...
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 1
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bandung terletak pada koordinat 107° BT and 6° 55’ LS. Luas Kota Bandung
adalah 16.767 hektar. Kota ini memiliki 30 Kecamatan dan 151 kelurahan. Dalam
perkembangannya Kota Bandung makin lama makin pesat dan meluas. Kota Bandung
telah memborong 5 fungsi kota, yakni sebagai kota pemerintahan, perdagangan,
industri, kebudayaan, pariwisata. Seiring perkembangannya, Kota Bandung kini
banyak didatangi pengunjung sehingga rawan menimbulkan gangguan-gangguan
terhadap ketentraman masyarakat dan ketertiban umum serta fasilitas umum.
Dalam hal ini Pemerintah Kota Bandung sebagai Pemerintah Daerah yang
mempunyai fungsi hakikinya adalah memelihara ketentraman masyarakat dan
ketertiban umum, selain menyediakan kebutuhan dasar masyarakat (pendidikan,
kesehatan, lapangan pekerjaan, fasilitas umum). Dalam melaksanakan fungsi tersebut
Pemerintah Kota Bandung membuat peraturan-pertauran daerah salah satunya
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan
Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan. Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung
adalah salah satu instansi Pemerintah Kota Bandungyang menjalankan fungsi
organisasi dan bertanggung jawab penyelenggaraan pemeliharaan ketentraman dan
ketertiban umum serta penegakkan perda yang didukung oleh anggaran dan sarana
prasarana kerja.
Mengingat pentingnya pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil
guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam rangka
melaksanakan intruksi tersebut Walikota Bandung telah memberikan tugas pokok
kepada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung berdasarkan Peraturan Daerah
Nomor 06 Tahun 2013 untuk menyelenggarakan penegakan Peraturan Daerah
dan/atau Peraturan Walikota, penyelenggaraan ketertiban umum, ketenteraman
masyarakat serta perlindungan masyarakat. Tugas tersebut harus dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab, efektif, efisien dan akuntabel.
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 2
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 06 Tahun 2013 tentang
pembentukan dan susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung,
maka kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Satuan Polisi
Pamong Praja adalah sebagai berikut :
1.2.1 Kedudukan
Satuan Polisi Pamong Praja merupakan Perangkat Daerah yang dipimpin
oleh seorang Kepala Satuan yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah
1.2.2 Tugas Pokok
Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas penegakkan Peraturan
Daerah dan/atau Peraturan Walikota, menyelenggarakan ketertiban umum
dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat.
1.2.3 Fungsi
1. penyusunan program dan pelaksanaan penegakkan Peraturan Daerah
dan/atau Peraturan Walikota, penyelenggaraan ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat;
2. pelaksanaan kebijakan penegakkan Peraturan Daerah dan/atau Peraturan
Walikota;
3. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat di Daerah;
4. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;
5. pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah dan/atau Peraturan
Walikota serta penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, PPNS
Daerah, dan/atau aparatur lainnya;
6. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar
mematuhi dan menaati penegakkan Peraturan Daerah dan/atau
Peraturan Walikota;
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 3
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
1.2.4 STRUKTUR ORGANISASI
*sumber : Perda Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2013
1.3 DASAR HUKUM
LKIP Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai
berikut:
1. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
3. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-
2018;
4. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 01 Tahun 2014 tentang Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014.
KEPALA
SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
UPT SATPOL PP KECAMATAN
KASUBAG PROGRAM
KABID PENEGAKKAN
PRODUK HUKUM DAERAH
KASI PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN
PENYULUHAN
KASUBAG KEUANGAN
KASUBAG UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
KABID KETERTIBAN UMUM DAN
KETENTRAMAN MASYARAKAT
KABID SUMBER DAYA APARATUR
KABID PERLINDUNGAN MASYARAKAT
KASI PENYELIDIKAN DAN
PENYIDIKAN
KASI KETERTIBAN
UMUM
KASI KETENTRAMAN MASYARAKAT
.
KASI PELATIHAN DASAR
KASI TEKNIS FUNGSIONAL
KASI SATUAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT
KASI BINA POTENSI MASYARAKAT
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 4
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. RENCANA STRATEGIS
2.1.1. VISI DAN MISI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG
Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung adalah
merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistematis dan
berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala
Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang
dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Satuan Polisi Pamong
Praja Kota Bandung. Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu dari tahun
2013 – 2018 dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait
dengan penetapan/kebijakan bahwa Rencana Strategis Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian
akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah Daerah akan menjadi akuntabel.
Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung tersebut
ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah
ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018. Adapun Visi dan Misi Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Bandung adalah sebagai berikut :
VISI : Terwujudnya Masyarakat Kota Bandung yang Tentram,
Tertib dan Taat Hukum
MISI : Meningkatkan Penyelenggaraan dan Pemeliharaan
Ketentraman dan Ketertiban Umum serta
Menumbuhkan Kepatuhan Hukum
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 5
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
2.1.2. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR
Tujuan, Sasaran dan Indikator pada Rencana Startegis Satuan Polisi Pamong
Praja Kota Bandung tahun 2013-2018 telah mengalami reviu dan dapat dilihat
di bawah ini :
Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran dan Indikator Setelah Reviu
TUJUAN SEBELUM REVIU
TUJUAN SETELAH REVIU
SASARAN SEBELUM REVIU
SASARAN SETELAH REVIU
INDIKATOR KINERJA STRATEGIS SEBELUM
REVIU
INDIKATOR KINERJA STRATEGIS SETELAH
REVIU
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Mantapnya
ketenteraman
dan ketertiban
umum yang
mengarah
kepada kondisi
kondusif
sebagai kota
unggul,
nyaman dan
sejahtera
1. Mantapnya
ketentraman
dan
ketertiban
umum yang
mengarah
kepada
kondisi
kondusif
sebagai kota
jasa
bermartabat
serta
perlindungan
masyarakat
1. Meningkatnya
kondusifitas
ketentraman
dan ketertiban
umum
1. Meningkatnya
ketertiban
umum
Cakupan
Penegakan Perda
1. Cakupan penyelesaian
Penegakan Perda
2. Persentase zona
merah tingkat kota
yang tertib
3. Persentase zona
merah tingkat
kecamatan yang tertib
4. Persentase kawasan
bebas reklame yang
tertib
Terwujudnya
peningkatan
kualitas
pelayanan
publik
2. Meningkatnya
ketentraman
masyarakat
2. Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
5. Persentase siskamling
tingkat RW yang aktif
6. Persentase kecamatan
yang melampaui SPM
rasio Linmas
3. Meningkatnya
kapasitas dan
akuntabilitas
kinerja
birokrasi
3. Terwujudnya
Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Publik
3. Nilai evaluasi AKIP 7. Cakupan penyelesaian
gangguan tibum
tranmas
4. Persentase Temuan
Pengelolaan
Anggaran BPK/
Inspektorat yg
ditindaklajuti
8. Persentase Laporan
yang diindaklanjuti
dalam 24 jam
5. Persentase Tertib
Administrasi
Barang/Asset
Daerah
9. Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
2. Terwujudnya
ketentraman
ketertiban dan
perlindungan
masyarakat
4. Meningkatnya
kenyamanan
dan keamanan
lingkungan
4. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
6. Cakupan Rasio
Petugas Linmas
10. Nilai evaluasi AKIP
7. Jumlah Linmas
Terlatih
11. Persentase temuan
pengelolaan anggaran
BPK/ Inspektorat yang
ditindaklajuti
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 6
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
2.2 INDIKATOR KINERJA UTAMA
Untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan dikembangkan cara
pencapaian tujuan secara optimal. Cara pencapaian tujuan dalam aktivitas Rencana
Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung masing-masing dikembangkan
kedalam kebijakan dan program.
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata
pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman
Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah,
Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan
sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan
Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Satuan
Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Walikota Bandung Nomor : 640/Kep. 210
– BAG.ORPAD/2015 tentang Indikator Kinerja Utama Kota Bandung 2013-2018.
Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga melakukan
reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun
tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam hal ini Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Bandung melakukan reviu melalui Keputusan Kepala Satuan Polisi Pamong
Praja Kota Bandung Nomor : 800/428 - Sat Pol PP/2015 tentang Indikator Kinerja
Utama (IKU) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung. Reviu Indikator Kinerja
Utama (IKU) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama Setelah Reviu
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET
2015
TARGET AKHIR 2018
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Cakupan Penyelesaian Penegakan Perda % 75 100
2 Persentase zona merah tingkat kota yang tertib
% 75 100
3 Persentase kawasan bebas reklame yang tertib
% 83.33 95.83
4 Persentase kecamatan yg melampaui SPM rasio Linmas
% 85 100
5 Persentase Laporan yang diindaklanjuti dalam 24 jam
% 75 100
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 7
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
2.3. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja Tahunan sangat
penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan
karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa
yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi
akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber
dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam
mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik,
sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan
Penetapan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung Tahun 2015 mengacu
pada dokumen Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung Tahun 2013-
2018, Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja (Renja) dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2015. Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Bandung telah menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 dengan uraian
sebagai berikut :
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2015
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Meningkatnya ketertiban umum
1. Cakupan penyelesain penegakan Perda
% 75
2. Persentase zona merah tingkat kota yang tertib
% 75
3. Persentase zona merah di kecamatan yang tertib
% 76
4. Persentase kawasan bebas reklame yang tertib
% 83.33
2 Meningkatnya ketentraman masyarakat
5. Persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif
% 45
6. Persentase kecamatan yg melampaui SPM rasio Linmas
% 85
3 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik
7. Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas
% 100
8. Persentase laporan yang di tindaklanjuti dalam 24 jam
% 75
9. Index kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 75
10. Nilai evaluasi AKIP Nilai 60.1
4 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
11. Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
% 100
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 8
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
2.4. RENCANA ANGGARAN TAHUN 2015
Pada Tahun 2015 dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk menjalankan
tugas pokok dan fungsi serta mewujudkan target kinerja yang ingin dicapai Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Bandung menganggarkan belanja langsung urusan wajib
dan non urusan sebesar Rp. 41.556.022.105,00.
Alokasi anggaran belanja langsung tahun 2015 yang dialokasikan untuk
membiayai program-program yang langsung mendukung pencapaian sasaran
strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4
Rencana Alokasi Anggaran Sasaran Strategis Tahun 2015
*sumber : Perda Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2013
NO SASARAN STRATEGIS JUMLAH
PROGRAM RENCANA (Rp.)
(1) (2) (3) (4)
1 Meningkatnya ketertiban umum 4 15.764.456.050
2 Meningkatnya ketentraman masyarakat 1 9.022.082.220
3 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik
4 16.525.483.835
4 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
1 244.000.000
JUMLAH 10 41.556.022.105
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 9
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan
hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan
dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima
pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung
selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui
penyajian Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung yang dibuat sesuai
ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala LAN Nomor
239/IX/618/2003 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran
penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang
ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2013-2018 maupun Renja Tahun 2015 dimana
penganggarannya telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung No. 01 Tahun
2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2014 dan juga Peraturan
Walikota Bandung Nomor 335 Tahun 2015 tentang Penjabaran APBD Tahun 2015. Sesuai
dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk
mewujudkan misi dan visi pemerintah.
3.1. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya
akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan
Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi
pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi
pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam
tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan
ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.
Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 10
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
pemerintah yang bersangkutan. Hasil capaian indicator kinerja utama Satuan Polisi
Pamong Prja Kota Bandung Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.1
Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015
NO.
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN TAHUN 2015
TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Cakupan penyelesaian penegakan Perda
% 75 83.99 111.98
2 Persentase zona merah tingkat kota yang tertib
% 75 77.77 103.69
3 Persentase kawasan bebas reklame yang tertib
% 83.33 100.00 120.00
4 Persentase kecamatan yang melampaui SPM rasio Linmas
% 85 86.66 101.95
5 Persentase laporan yang diindaklanjuti dalam 24 jam
% 75 90.54 120.72
Rata-rata Capaian Indikator Kinerja 111.66
Diagram 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat pada tahun 2015 setiap indikator kinerja
utama Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dapat melebihi target yaitu :
1. Cakupan penyelesaian penegakan Perda dengan capaian kinerja sebesar
111.98%;
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 11
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
2. Persentase zona merah tingkat kota yang tertib dengan capaian kinerja sebesar
103.69%;
3. Persentase kawasan bebas reklame yang tertib dengan capaian kinerja sebesar
111.98%;
4. Persentase kecamatan yang melampaui SPM rasio Linmas dengan capaian
kinerja sebesar 101.95%;
5. Persentase laporan yang diindaklanjuti dalam 24 jam dengan capaian kinerja
sebesar 120.72%.
Sehingga dengan kondisi capaian di atas, rata-rata capaian indikator kinerja utama
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung sebesar 111.66%, dengan hasil rata-rata
capaian tersebut Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung berhasil memenuhi
amanat dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya.
3.2. PENGUKURAN, EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA SASARAN STRATEGI
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam
rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.
Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor
239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal
dengan pendekatan petunjuk pelaksanaan evaluasi akuntabiltas kinerja instansi
pemerintah, sebagai berikut :
Warna Persentase Keterangan
n/a Tidak Ada Target
< 100% Tidak Mencapai Target
= 100% Sesuai
> 100% Melebihi Target
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 12
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Secara umum pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung telah
dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam Renstra 2013-2018. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk
mencapai misi dan visi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung Tahun 2013-2018
setelah melalui reviu adalah sebanyak 4 sasaran dengan 11 indikator.
Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN
TAHUN 2015
TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Meningkatnya ketertiban umum
1. Cakupan penyelesain penegakan Perda
% 75 83.99 111.98
2. Persentase zona merah tingkat kota yang tertib
% 75 77.77 103.69
3. Persentase zona merah di kecamatan yang tertib
% 76 84.65 111.38
4. Persentase kawasan bebas reklame yang tertib
% 83.33 100.00 120.00
2 Meningkatnya ketentraman masyarakat
5. Persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif
% 45 52.53 116.73
6. Persentase kecamatan yg melampaui SPM rasio Linmas
% 85 86.66 101.95
3 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik
7. Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas
% 100 100.00 100.00
8. Persentase laporan yang di tindaklanjuti dalam 24 jam
% 75 90.54 120.72
9. Index kepuasan Masyarakat (IKM)
Nilai 75 - -
4 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
10. Nilai evaluasi AKIP Nilai 60.1 60.45 100.58
11. Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
% 100 100.00 100.00
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 13
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Diagram 3.2
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat capaian indikator sasaran strategis
pada tahun 2015 terdapat 8 indikator yang melebihi target yaitu :
1. Cakupan penyelesaian penegakan Perda dengan capaian sebesar 111.98%;
2. Persentase zona merah tingkat kota yang tertib dengan capaian sebesar
103.69%;
3. Persentase zona merah di kecamatan yang tertib dengan capaian sebesar
111.38%;
4. Persentase kawasan bebas reklame yang tertib dengan capaian sebesar
120.00%;
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 14
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
5. Persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif dengan capaian
sebesar 116.73%;
6. Persentase kecamatan yang melampaui SPM rasio Linmas dengan capaian
sebesar 101.95%;
7. Persentase laporan yang diindaklanjuti dalam 24 jam dengan capaian sebesar
120.72%;
8. Nilai evaluasi AKIP dengan capaian sebesar 100.58%.
Untuk capaian indikator sasaran strategis yang seuai dengan target terdapat 2
indikator yaitu :
1. Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas dengan capaian sebesar
100.00%;
2. Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
dengan capaian sebesar 100.00%.
Dan pada tahun 2015 terdapat 1 indikator yang belum dilakukan pengukuran yaitu
Indeks kepuasan masyarakat.
Tabel 3.3 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis
Tahun Sebelumnya, Tahun Berjalan dan Target Akhir Tahun Renstra
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN
CAPAIAN TAHUN
2014
CAPAIAN TAHUN
2015
TARGET AKHIR TAHUN
2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Meningkatnya ketertiban umum
1. Cakupan penyelesain penegakan Perda
% 100.43 111.98 100
2. Persentase zona merah tingkat kota yang tertib
% 102.03 103.69 100
3. Persentase zona merah di kecamatan yang tertib
% 108.30 111.38 100
4. Persentase kawasan bebas reklame yang tertib
% 104.16 120.00 95.83
2 Meningkatnya ketentraman masyarakat
5. Persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif
% 106.22 116.73 100
6. Persentase kecamatan yang melampaui SPM rasio Linmas
% 104.16 101.95 100
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 15
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Diagram 3.3 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015
Tahun Sebelumnya, Tahun Berjalan dan Target Akhir Tahun Renstra
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN
TAHUN 2014
TAHUN 2015
TARGET AKHIR TAHUN
2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
7. Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas
% 100.00 100.00 100
8. Persentase laporan yang di tindaklanjuti dalam 24 jam
% 100.00 120.72 100
9. Index kepuasan Masyarakat (IKM)
Nilai 106.94 - 81.26
4 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
10. Nilai evaluasi AKIP Nilai 103.05 100.58 80
11. Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
% 100.00 100.00 100
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 16
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Dengan melihat tabel dan diagram diatas dapat kita lihat perbandingan capaian
indikator sasaran strategis tahun 2014, tahun 2015 dengan target akhir tahun 2008
yaitu :
1. Pada tahun 2014 terdapat indikator kinerja yang capaiannya paling tinggi yaitu
Persentase zona merah di kecamatan yang tertib dengan capaian sebesar
108.30, apabila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2015 lebih
meningkat lagi pencapaiannya yaitu sebesar 111.38 dengan penambahan
capaian sebesar 3.08% dan apabila dibandingkan dengan target akhir tahun
2018 pencapaian indikator Persentase zona merah di kecamatan yang tertib
pada tahun 2014 sudah melebihi target akhir tahun 2018.
Dan indikator kinerja yang capaiannya paling rendah adalah Cakupan
penyelesaian gangguan tibum tranmas, Persentase laporan yang di
tindaklanjuti dalam 24 jam dan Persentase temuan pengelolaan anggaran
BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti dengan capaian sebesar 100.00%, apabila
dibandingkan dengan capaian pada tahun 2015 ada dua indikator kinerja yang
capaiannya sesuai dengan target akhir tahun 2018 yaitu Cakupan
penyelesaian gangguan tibum tranmas dan Persentase temuan pengelolaan
anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti dan hanya satu indikator kinerja
yang capaiannya lebih meningkat dari tahun 2014 yaitu Persentase laporan
yang di tindaklanjuti dalam 24 jam dengan capaian sebesar 120.72% dengan
penambahan capaian sebesar 20.72% sehingga sudah melebihi target akhir
tahun 2018.
2. Pada tahun 2015 indikator kinerja yang paling tinggi capaiannya adalah
Persentase laporan yang di tindaklanjuti dalam 24 jam dengan capaian
sebesar 120.72% dan apabila dibandingkan dengan target akhir tahun 2018
pencapaian indikator Persentase laporan yang di tindaklanjuti dalam 24 jam
sudah melebihi target akhir tahun 2018.
Dan indikator kinerja yang capaiannya paling rendah adalah Cakupan
penyelesaian gangguan tibum tranmas dan Persentase temuan pengelolaan
anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti dengan capaian sebesar
100.00% sehingga pencapaiannya sudah sesuai target akhir tahun 2018.
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 17
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Tabel 3.4 Rata-Rata Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015
NO SASARAN
STRATEGIS JUMLAH
INDIKATOR
RATA- RATA
CAPAIAN (%)
>100% =100% <100%
JML % JML % JML %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Meningkatnya ketertiban umum
4 111.76 4 100.00 - - - -
2 Meningkatnya ketentraman masyarakat
2 109.34 2 100.00 - - - -
3 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
3 110.36 1 33.33 1 33.33 - -
4 Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kineja birokrasi
2 100.29 1 50.00 1 50.00 - -
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa rata-rata capaian sasaran strategis Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Bandung dari 4 sasaran strategis 2 sasaran strategis
capaian kinerjanya dapat dipredikatkan dengan kategori melebihi target dan 2
sasaran strategis lagi capaian kinerjanya dapat dipredikatkan dengan kategori
melebihi target dan sesuai target.
Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang
menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau
dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja
(performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun
strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.
Analisis bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala
yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna
perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu,
dalam analisis kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan
antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini
menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh instansi dengan memberikan
data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu, analisis
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 18
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat
dilihat sebagai berikut :
Capaian indikator kinerja sasaran strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Bandung yang pertama untuk mendukung visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Bandung yaitu Meningkatnya Ketertiban Umum adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5
Capaian Indikator Kinerja Sasaran 1 Tahun 2015
Secara keseluruhan pencapaian sasaran 1 Meningkatnya Ketertiban Umum
dengan 4 indikator yaitu :
1. Cakupan Penyelesaian Penegakan Perda dengan capaian sebesar 111.98%;
2. Persentase zona merah tingkat kota yang tertib dengan capaian sebesar
103.69%;
3. Persentase zona merah di kecamatan yang tertib dengan capaian sebesar
111.38%;
4. Persentase kawasan bebas reklame yang tertib dengan capaian sebesar
120.00%;
Maka sasaran 1 memiliki rata-rata capaian target sebesar 111.76% atau bisa
dipredikatkan rata-rata capaian kinerjanya dalam kategori melebihi target.
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN
TAHUN 2015
TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
(1) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Cakupan penyelesain penegakan Perda
% 75 83.99 111.98
2 Persentase zona merah tingkat kota yang tertib
% 75 77.77 103.69
3 Persentase zona merah di kecamatan yang tertib
% 76 84.65 111.38
4 Persentase kawasan bebas reklame yang tertib
% 83.33 100.00 120.00
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 1 111.76
SASARAN 1 : Meningkatnya Ketertiban Umum
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 19
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Indikator kinerja sasaran strategis cakupan penyelesaian penegakan Perda pada
tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung menargetkan kinerja sebesar
75%, kemudian pada pelaksanaannya mampu mencapai realisasi kinerja sebesar
83.99%, hal ini terjadi karena Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung mampu
menyelesaikan penegakan Perda sebanyak 3.806 pelanggar dari sejumlah laporan
yang masuk sebesar 4.531 laporan sehingga pencapaian kinerja yang telah
dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dalam cakupan
penegakan Perda adalah sebesar 111.98% dan bisa dipredikatkan ke dalam kategori
melebihi target. Dengan rumus perhitungan sebagai berikut :
∑ Penyelesaian pelanggaran Perda Perwal x 100% Pelanggaran Perda Perwal yang terlaporkan ∑ 3.806 x 100% = 83.99% 4.531
Tabel 3.6 Data Penyelesaian Penegakan Perda Tahun 2015
NO PERATURAN
DAERAH JENIS PENERTIBAN
LAPORAN MASUK
LAPORAN YANG
DISELESAIKAN (1) (3) (4) (5) (1)
1 No. 4 Tahun 2012 Reklame 983 866
2 No. 11 Tahun 2010 Minuman Beralkohol 15 13
3 No. 11 Tahun 2005 PKL 407 361
4 No. 11 Tahun 2005 Parkir Liar 980 817
5 No. 11 Tahun 2005 PSK 224 201
6 No. 15 Tahun 2012 Menara Telekomunikasi 9 7
7 No. 19 Tahun 2012, No. 07 Tahun 2012, No. 05 Tahun 2010
Perijinan Usaha 85 73
8 No. 02 Tahun 2009 Bangunan Liar 665 506
9 No. 24 Tahun 2012 PMKS 1,092 908
10 No. 11 Tahun 2005 Razia Tempat Sampah 51 35
11 No. 11 Tahun 2005 Biaya Paksa 20 19
JUMLAH 4531 3806 *sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung
1.1 Cakupan penyelesaian penegakan Perda
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 20
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN
Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan
target untuk indikator kinerja cakupan penyelesaian penegakan Perda sebesar
75% dan dalam pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung
dapat merealisasikan kinerja nyatanya sebesar 83.99% sehingga bisa melebihi
target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar 111.98%.
KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA
Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Bandung dalam cakupan penyelesaian penegakan Perda kinerja nyatanya
pada tahun 2015 dengan realisasi kinerja sebesar 83.99%, sedangkan kinerja
tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya sebesar 70.30%
sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja cakupan penyelesaian
penegakan Perda realisasi kinerjanya bisa melebihi realisasi kinerja tahun-tahun
sebelumnya, hal ini terjadi karena adanya peningkatan target pada Renstra
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung tahun 2013-2018 dan perkembangan
dalam pelaksanaan kinerjanya dengan faktor pendorong sebagai berikut :
3. Peraturan Daerah (Perda) atau Peraturan Kepala Daerah (Perkada) yang
mengatur dan dapat menjadi dasar hukum dan anggaran;
4. Adanya penambahan jumlah PPNS;
5. Adanya penambahan personil;
6. Perkembangan masyarakat mengenai pengetahuan tentang aturan hukum
lebih meningkat.
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 21
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung telah menargetkan zona
merah tingkat Kota Bandung tertib, dimana dari jumlah zona merah tingkat Kota
dijadikan prioritas tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja di Kota
Bandung.
Pada tahun 2014 jumlah zona merah adalah 7 titik yaitu Jalan Asia Afrika, Jalan
Daleum Kaum, Jalan Kepatihan, Jalan Dewi Sartika, Jalan Otto Iskandar Dinata,
Jalan Merdeka, Jalan Ahmad Yani (Kawasan Cicadas) dan pada tahun 2015
bertambah menjadi 2 titik yaitu Jalan Braga dan Jalan Cikapundung Timur (Ir.
Soekarno), sehingga jumlah titik zona merah pada tahun 2015 menjadi 9 titik karena
Jalan Braga dan Jalan Cikapundung Timur (Ir. Soekarno) telah mengalami
peningkatan baik dalam infrastruktur jalan ataupun trotoar dan menjadi tempat wisata
di Kota Bandung khususnya untuk Jalan Cikapundung Timur telah berubah nama
menjadi Jalan Ir. Soekarno yang diresmikan langsung oleh Walikota Bandung
sehingga jalan tersebut tidak boleh dilalui oleh kendaraan dan pedagang, maka
dengan kondisi tersebut dua jalan tersebut termasuk kedalam zona merah Kota
Bandung.
Dari 9 titik tersebut selama tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung
mampu memelihara ketertiban umum dan ketentraman masyarakat pada 7 titik.
Sesuai dengan realisasi kinerja yang telah dilaksanakan yaitu sebesar 77.77%,
karena pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung untuk indikator
kinerja persentase zona merah tingkat kota yang tertib menargetkan kinerjanya
sebesar 75% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103.69% maka dapat
disimpulkan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung telah melebihi target.
Dengan rumus perhitungan sebagai berikut :
∑ Zona merah yang tertib x 100% Zona merah tingkat kota ∑ 7 x 100% = 77.77% 9
Kondisi zona merah Kota Bandung yang tertib secara rinci dapat dilihat pada tabel
berikut di bawah ini.
1.2 Persentase zona merah tingkat kota yg tertib
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 22
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Tabel 3.7
Data Zona Merah Kota Yang Tertib Tahun 2015
NO LOKASI
ZONA MERA KONDISI KETERANGAN
(1) (3) (4) (5)
1 Jalan Asia Afrika Tertib
2 Jalan Daleum Kaum Tertib
3 Jalan Kepatihan Tertib
4 Jalan Dewi Sartika Tertib
5 Jalan Otto Iskandar Dinata
Belum Tertib Masih dalam tahap relokasi ke Gedung Pasar Baru
6 Jalan Merdeka Tertib
7 Jalan Ahmad Yani (Kawasan Cicadas)
Belum Tertib Masih dalam tahap relokasi ke Eks Gedung Matahari
8 Jalan Braga Tertib
9 Jalan Cikapundung Timur (Ir. Soekarno)
Tertib
*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa zona merah Kota Bandung yang mampu
ditertibkan sebanyak 7 titik dan zona merah Kota Bandung yang belum mampu
ditertibkan ada 2 titik yaitu Jalan Otto Iskandar Dinata dan Jalan Ahmad Yani
(Kawasan Cicadas), hal ini bisa terjadi karena pedagang kaki lima yang berlokasi di
Jalan Otto Iskandar Dinata masih dalam tahap relokasi ke Gedung Pasar Baru dan
pedagang kaki lima yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani (Kawasan Cicadas) masih
dalam tahap relokasi ke Eks Gedung Matahari.
KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN
Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan
target untuk indikator kinerja persentase zona merah kota yang tertib sebesar
75% dan dalam pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung
dapat merealisasikan kinerja nyatanya sebesar 77.77% sehingga bisa melebihi
target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar 103.69%.
KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA
Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Bandung dalam persentase zona merah kota yang tertib kinerja nyatanya
pada tahun 2015 dengan realisasi kinerja sebesar 77.77%, sedangkan kinerja
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 23
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya sebesar 71.42%
sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja persentase zona merah kota
yang tertib realisasi kinerjanya bisa melebihi realisasi kinerja tahun-tahun
sebelumnya.
.
Kota Bandung adalah Kota Wisata yang sering didatangi pengunjung diberbagai
lokasi wisata, dengan kondisi tersebut untuk menjaga ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat di wilayah Kota Bandung dibuat suatu zona untuk pedagang
kaki lima dan salah satunya zona merah, di Kota Bandung terdapat 215 zona merah
yang tersebar di setiap Kecamatan. Maka dengan adanya zona merah itu merupakan
suatu kewajiban bagi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung untuk menertibkan
zona merah tersebut dan menjadi indikator kinerja sasaran strategis Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Bandung. Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Bandung menargetkan 76% dari total keseluruhan zona merah, selama tahun 2015
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung pada pelaksanaannya ternyata dapat
menertibkan sebanyak 182 zona merah yaitu dengan realisasi kinerja sebesar 84.65%
sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 111.38% dan bisa dipredikatkan ke dalam
kategori melebihi target.
1.3 Persentase zona merah tingkat kecamatan yg tertib
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 24
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Dalam hali ini Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung selalu menjaga ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat di kawasan tersebut dan dibantu oleh jajaran
kewilayahan di kecamatan masing-masing.
Dengan rumus perhitungan sebagai berikut :
∑ Zona merah yang tertib x 100% Zona merah tingkat kecamatan ∑ 182 x 100% = 84.65% 215
Tabel 3.8
Data Zona Merah Kecamatan Yang Tertib Tahun 2015
NO. KECAMATAN ZONA MERAH REALISASI
PENERTIBAN
1 2 3 4
1 ANDIR 10 10
2 ASTANA ANYAR 10 8
3 COBLONG 11 10
4 BANDUNG WETAN 20 14
5 PANYILEUKAN 5 5
6 SUMUR BANDUNG 15 13
7 CIBEUNYING KALER 5 4
8 CIBEUNYING KIDUL 5 5
9 KIARA CONDONG 8 6
10 SUKAJADI 10 9
11 SUKASARI 7 5
12 ARCAMANIK 4 3
13 LENGKONG 8 8
14 BOJONGLOA KIDUL 6 6
15 BOJONGLOA KALER 6 5
16 CIDADAP 5 5
17 MANDALAJATI 4 3
18 BANDUNG KULON 7 7
19 BANDUNG KIDUL 3 3
20 BATUNUNGGAL 13 5
21 RANCASARI 4 4
22 UJUNG BERUNG 5 3
23 CICENDO 8 7
24 GEDEBAGE 4 4
25 BABAKAN CIPARAY 5 4
26 BUAH BATU 6 6
27 REGOL 15 14
28 CIBIRU 2 2
29 ANTAPANI 2 2
30 CINAMBO 2 2
JUMLAH 215 182
*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 25
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Dari tabel di atas menunjukan bahwa capaian indikator kinerja persentase zona
merah tingkat kecamatan yang tertib keseluruhan sudah mencapai target tahun 2014,
dengan rincian sebagai berikut :
Kecamatan yang sudah selesai : 14 Kecamatan
Kecamatan yang belum selesai : 16 Kecamatan
Kecamatan paling banyak : Kecamatan Bandung Wetan dengan jumlah zona
merah 20 zona dengan capaian 70.00%
Kecamatan paling sedikit : Kecamatan Cibiru, Kecamatan Antapani dan
Kecamatan Cinambo dengan jumlah zona merah 2
Faktor Penghambat : Tingkat kesadaran dan disiplin masyarakat yang kurang
terhadap pentingnya Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota tentang
Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat
Faktor Pendukung : Sarana dan prasaran yang memadai untuk pelaksanaan
penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota tentang Ketertiban dan
Ketentraman Masyarakat.
Solusi :
1. Melakukan Sosialisasi/Penyuluhan mengenai Peraturan Daerah dan
Peraturan Walikota tentang Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat secara
komprehensif kepada masyarakat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan di
kalangan dunia pendidikan baik melalui media cetak, elektronik atau secara
langsung.
2. Melakukan kegiatan rutin penertiban.
KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN
Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan
target untuk indikator kinerja persentase zona merah tingkat kecamatan yg tertib
sebesar 76% dan dalam pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Bandung dapat merealisasikan kinerja nyatanya sebesar 84.65% sehingga bisa
melebihi target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar
111.38%.
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 26
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA
Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Bandung dalam persentase zona merah tingkat kecamatan yg tertib kinerja
nyatanya pada tahun 2015 dengan realisasi kinerja sebesar 84.65%, sedangkan
kinerja tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya sebesar
75.81% sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja persentase zona
merah tingkat kecamatan yang tertib realisasi kinerjanya bisa melebihi realisasi
kinerja tahun-tahun sebelumnya.
Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung telah menargetkan
beberapa kawasan bebas reklame yang benar-benar tertib dan terjaga ketertiban
umumnya. Kawasan tersebut anatara lain Jalan Cipaganti, Jalan Asia Afrika, Jalan
Padjadjaran, Jalan Merdeka, Jalan Ir. H. Juanda dan Jalan Pasteur, pada kawasan
tersebut dilarang adanya reklame. Dari 6 kawasan tersebut Satuan Polisi Pamong
Praja Kota Bandung mampu menjaga ketertiban bebas reklame, dengan begitu dapat
dikatakan bahwa dari target kinerja yang direncanakan yaitu 83.33% ternyata dalam
realisasi kinerjanya sebesar 100.00% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
120.00% dan bisa dipredikatkan ke dalam kategori melebihi target. Dengan rumus
perhitungan sebagai berikut :
∑ Kawasan bebas reklame yang tertib x 100% Kawasan bebas reklame
∑ 6 x 100% = 100.00% 6
1.4 Persentase kawasan bebas reklame yang tertib
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 27
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Tabel 3.9 Data Penertiban Reklame Tahun 2015
NO JALAN JENIS PENERTIBAN KETERANGAN
(1) (2) (3) (4)
1 Cipaganti Reklame Permanen dan Insidentil Tertib
2 Asia Afrika Reklame Permanen dan Insidentil Tertib
3 Padjadjaran Reklame Permanen dan Insidentil Tertib
4 Merdeka Reklame Permanen dan Insidentil Tertib
5 Ir. H. Juanda Reklame Permanen dan Insidentil Tertib
6 Pasteur Reklame Permanen dan Insidentil Tertib
*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung
KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN
Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan
target untuk indikator kinerja persentase kawasan bebas reklame yang tertib
sebesar 83.33% dan dalam pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Bandung dapat merealisasikan kinerja nyatanya sebesar 100.00% sehingga bisa
melebihi target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar
120.00%.
KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA
Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Bandung dalam persentase kawasan bebas reklame yang tertib kinerja
nyatanya pada tahun 2015 dengan realisasi kinerja sebesar 100.00%,
sedangkan kinerja tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya
sebesar 83.33% sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja persentase
kawasan bebas reklame yang tertib realisasi kinerjanya bisa melebihi realisasi
kinerja tahun-tahun sebelumnya.
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 28
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Capaian indikator kinerja sasaran strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Bandung yang kedua untuk mendukung visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Bandung yaitu Meningkatnya Ketentraman Masyarakat adalah sebagai berikut :
Tabel 3.10
Capaian Indikator Kinerja Sasaran 2 Tahun 2015
Secara keseluruhan pencapaian sasaran 2 Meningkatnya Ketentraman
Masyarakat dengan 2 indikator yaitu :
1. Persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif dengan capaian sebesar
116.73%;
2. Persentase kecamatan yg melampaui SPM rasio linmas dengan capaian sebesar
101.95%;
Maka sasaran 2 memiliki rata-rata capaian target sebesar 109.34% atau bisa
dipredikatkan rata-rata capaian kinerjanya dalam kategori melebihi target.
Sejak tahun 2013 Perlindungan Masyarakat (Linmas) sudah tergabung dengan
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung berupaya meningkatkan ketentraman
masyarakat dengan meningkatkan jumlah siskamling RW aktif di tiap kecamatan Kota
Bandung.
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN 2015
TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
(1) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif
% 45 52.53 116.73
2 Persentase kecamatan yg melampaui SPM rasio linmas
% 85 86.66 101.95
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 2 109.34
SASARAN 2 : Meningkatnya Ketentraman Masyarakat
2.1 Persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 29
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Pada tahun 2015 ditargetkan kinerjanya sebesar 45% dari jumlah keseluruhan, Kota
Bandung memiliki 1.578 RW dalam 30 Kecamatan. Namun belum semua siskamling
di tingkat RW aktif. Maka dari itu Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung melalui
Bidang Perlindungan Masyarakat berupaya untuk meningkatkan ketentraman
masyarakat melalui peningkatan jumlah siskamling RW yang aktif. Kriteria aktif disini
adalah siskamling yang mempunyai kelembagaan, mempunyai jadwal piket, dan
mempunyai laporan dari kegiatan siskamling tersebut.
Selama tahun 2015 telah terdata sebanyak 829 siskamling yang aktif. Hal ini berarti
realisasi kinerjanya sebesar 52.53%. Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung
dalam hal pencapaian kinerjanya mampu melebihi target yaitu sebesar 116.73%
dengan rincian :
∑ Siskamling RW yang aktif x 100% RW ∑ 829 x 100% = 52.53% 1578
Tabel 3.11
Data Siskamling RW Aktif Tahun 2015
NO. KECAMATAN JUMLAH
SISKAMLING RW AKTIF
JUMLAH RW
(1) (2) (3) (4)
1 SUKASARI 18 32
2 SUKAJADI 13 49
3 CICENDO 47 56
4 ANDIR 45 54
5 CIDADAP 10 29
6 COBLONG 36 75
7 BANDUNG WETAN 15 36
8 SUMUR BANDUNG 15 37
9 CIBEUNYING KIDUL 53 87
10 CIBEUNYING KALER 25 46
11 ASTANA ANYAR 15 50
12 BOJONGLOA KALER 26 47
13 BABAKAN CIPARAY 44 57
14 BOJONGLOA KIDUL 11 44
15 BANDUNG KULON 42 73
16 REGOL 58 60
17 LENGKONG 28 65
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 30
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
NO. KECAMATAN JUMLAH
SISKAMLING RW AKTIF
JUMLAH RW
(1) (2) (3) (4)
18 BATUNUNGGAL 67 83
19 KIARACONDONG 39 85
20 ARCAMANIK 27 51
21 CIBIRU 10 53
22 ANTAPANI 49 61
23 UJUNG BERUNG 20 58
24 RANCASARI 22 51
25 BUAH BATU 34 55
26 BANDUNG KIDUL 17 34
27 GEDE BAGE 9 38
28 PANYILEUKAN 4 36
29 CINAMBO 14 25
30 MANDALAJATI 16 51
JUMLAH 829 1578
*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung
KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN
Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan
target untuk indikator kinerja persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang
aktif sebesar 45% dan dalam pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Bandung dapat merealisasikan kinerja nyatanya sebesar 52.53% sehingga bisa
melebihi target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar
116.73%.
KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA
Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Bandung dalam persentase siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif
kinerja nyatanya pada tahun 2015 dengan realisasi kinerja sebesar 52.53%,
sedangkan kinerja tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya
sebesar 9.56% sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja persentase
siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif realisasi kinerjanya bisa melebihi
realisasi kinerja tahun-tahun sebelumnya. Hal ini bisa terjadi karena faktor-faktor
pendorong sebagai beirkut ;
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 31
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
1. Sering dilakukanya sosialisasi dan pembinaan terhadap masyarakat tentang
perlunya peningkatan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di
wilayah RW masing-masing baik tingkat Kecamatan maupun Kelurahan yang
dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung;
2. Keikutsertaan aparat kewilayahan dalam pembinaan;
3. Adanya kesadaran masyarakat yaitu perlu adanya peningkatan ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat di wilayahnya masing-masing.
Selain dari meningkatkan jumlah siskamling RW aktif di Kecamatan, Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Bandung juga mengupayakan pemerataan anggota linmas di
setiap kecamatan untuk meningkatkan ketentraman masyarakat. Secara keseluruhan
Kota Bandung telah memenuhi Standar Pelayanan Minimal untuk Rasio Linmas,
dimana SPM Rasio Linmas adalah 1 : 1, sedangkan Kota Bandung sudah melebihi
yaitu: 9833 : 11.577 = 1 : 1,18.
Namun rasio ini belum merata di tiap kecamatan, selama tahun 2015 baru ada 26
kecamatan yang telah melampaui SPM rasio Linmas dari 30 kecamatan yang ada di
Kota Bandung. Dari target kinerja yang direncanakan adalah sebesar 85% yang
kemudian dapat direalisasikan sebesar 86.66%, sehingga pencapaian kinerja yang
dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung adalah 101.95% yang
berarti Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung telah berhasil melebihi target.
Dengan perhitungan sebagai berikut :
2.1 Persentase kecamatan yg melampaui SPM rasio linmas
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 32
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
∑ Kecamatan yang melampau SPM x 100% Kecamatan ∑ 26 x 100% = 86.66%
30
Tabel 3.12
Data Kecamatan Yang Melampaui Rasio Linmas Tahun 2015
NO. KECAMATAN JUMLAH
RT
JUMLAH ANGGOTA
LINMAS
RASIO LINMAS
(1) (2) (3) (4) (5)
1 SUKASARI 219 328 1.50
2 SUKAJADI 331 345 1.04
3 CICENDO 413 467 1.13
4 ANDIR 381 477 1.25
5 CIDADAP 174 304 1.75
6 COBLONG 462 493 1.07
7 BANDUNG WETAN 197 170 0.86
8 SUMUR BANDUNG 231 218 0.94
9 CIBEUNYING KIDUL 562 566 1.01
10 CIBEUNYING KALER 286 369 1.29
11 ASTANA ANYAR 316 269 0.85
12 BOJONGLOA KALER 395 437 1.11
13 BABAKAN CIPARAY 365 487 1.33
14 BOJONGLOA KIDUL 261 308 1.18
15 BANDUNG KULON 440 683 1.55
16 REGOL 371 427 1.15
17 LENGKONG 432 480 1.11
18 BATUNUNGGAL 547 593 1.08
19 KIARACONDONG 594 573 0.96
20 ARCAMANIK 271 361 1.33
21 CIBIRU 281 339 1.21
22 ANTAPANI 328 380 1.16
23 UJUNG BERUNG 305 333 1.09
24 RANCASARI 339 402 1.19
25 BUAH BATU 366 534 1.46
26 BANDUNG KIDUL 194 337 1.74
27 GEDE BAGE 194 213 1.10
28 PANYILEUKAN 181 185 1.02
29 CINAMBO 101 165 1.63
30 MANDALAJATI 296 334 1.13
JUMLAH 9833 11577 1.18
*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 33
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Dari tabel di atas menunjukan bahwa terdapat 4 Kecamatan yang belum melampaui
rasio linmas yaitu : Kecamatan Bandung Wetan, Kecamatan Sumur Bandung,
Kecamatan Astana Anyar, Kecamatan Kiaracondong. Yang menjadi hambatan dari 4
Kecamatan tersebut adalah minimnya keinginan dari msyarakat untuk menjadi
anggota linmas, hambatan lainnya adalah minimnya pemahaman masyarakat tentang
tugas pokok fungsi linmas di masyarakat.
Untuk mengatasi hambatan tersebut maka Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Bandung terus meningkatkan pemahaman masyarakat melalui sosialisasi tentang
tugas pokok dan fungsi linmas sebagai petugas penjagaan keamanan dan ketertiban
masyarakat, selain itu juga dengan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk
bergabung menjadi anggota linmas.
KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN
Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan
target untuk indikator kinerja persentase kecamatan yg melampaui SPM rasio
linmas sebesar 85% dan dalam pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Bandung dapat merealisasikan kinerja nyatanya sebesar 86.66% sehingga
bisa melebihi target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar
101.95%.
KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA
Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Bandung dalam persentase kecamatan yg melampaui SPM rasio linmas
kinerja nyatanya pada tahun 2015 dengan realisasi kinerja sebesar 86.66%,
sedangkan kinerja tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya
sebesar 83.33% sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja persentase
siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif realisasi kinerjanya bisa melebihi
realisasi kinerja tahun-tahun sebelumnya. Hal ini bisa terjadi karena faktor-faktor
pendorong sebagai beirkut ;
1. Sering dilakukanya sosialisasi dan pembinaan terhadap masyarakat tentang
perlunya peningkatan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 34
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
wilayah RW masing-masing baik tingkat Kecamatan maupun Kelurahan
yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung;
2. Keikutsertaan aparat kewilayahan dalam pembinaan;
3. Adanya kesadaran masyarakat yaitu perlu adanya peningkatan ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat di wilayahnya masing-masing.
Capaian indikator kinerja sasaran strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Bandung yang ketiga untuk mendukung visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Bandung yaitu Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.13
Capaian Indikator Kinerja Sasaran 3 Tahun 2015
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN
TAHUN 2015
TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
(1) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas
% 100 100.00 100.00
2 Persentase laporan yang di tindaklanjuti dalam 24 jam
% 75 90.54 120.72
3 Index kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 75 - -
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 3 110.36
SASARAN 3 : Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 35
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Secara keseluruhan pencapaian sasaran 3 Terwujudnya Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik dengan 2 indikator yaitu :
1. Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas dengan capaian sebesar
100.00%;
2. Persentase laporan yang di tindaklanjuti dalam 24 jam dengan capaian sebesar
120.72%;
3. Index kepuasan Masyarakat (IKM) belum ada capaian yang disebabkan oleh tidak
ada data pengukuran.
Maka sasaran 3 memiliki rata-rata capaian target sebesar 110.36% atau bisa
dipredikatkan rata-rata capaian kinerjanya dalam kategori melebihi target.
Pada tahun 2015 telah terjadi gangguan tibum tranmas seperti unjuk rasa
sebanyak 10 kali, pada triwulan 1 terjadi 2 unjuk rasa, triwulan 2 terjadi gangguan
unjuk rasa sebanyak 2 kali, triwulan 3 terjadi gangguan unjuk rasa sebanyak 4 kali
dan pada triwulan 4 terjadi sebanyak 2 kali unjuk rasa.
Setiap gangguan tersebut dapat ditangani oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Bandung sepenuhnya dan tercipta kondisi yang tertib dan kondusif, sehingga dengan
kondisi tersebut menjadi pengukuran dalam indikator kinerja cakupan penyelesaian
gangguan tibum tranmas dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung telah
berhasil melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Dengan kata lain realisasi kinerja
yang dilakukan sebesar 100.00%, sehingga capaian kinerjanya 100.00% dan bisa
dipredikatkan sesuai target.
Tabel 3.14
Jenis Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Tahun 2015
NO WAKTU KEJADIAN JENIS KEJADIAN LOKASI KET.
(1) (2) (3) (4) (5)
1 12 Maret 2015 Unjuk Rasa KASBI Dinas Tenaga Kerja
Kota Bandung Tertib
2 20 Maret 2015 Unjuk Rasa KASBI Dinas Tenaga Kerja
Kota Bandung Tertib
3.1 Cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 36
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
NO WAKTU KEJADIAN JENIS KEJADIAN LOKASI KET.
(1) (2) (3) (4) (5)
3 19 April 2015 Unjuk Rasa Mahasiswa Pedui Paletina
Gedung Merdeka Tertib
4 28 Mei 2015 Unjuk Rasa GMBI Gedung DPRD Kota Bandung
Tertib
5 5 Agustus 2015 Unjuk Rasa Buhur Dinas Tenaga Kerja
Kota Bandung Tertib
6 10 Agustus 2015 Unjuk Rasa Warga Masyarakat Kiaracondong
Balai Kota Bandung Tertib
7 14 September 2015 Unjuk Rasa Buruh Eks Gedung DPRD
Kota Bandung Tertib
8 25 September 2015 Unjuk Rasa LSM Gerakan Ganyang Mafia Hukum
Eks Gedung DPRD Kota Bandung
Tertib
9 12 November 2015 Unjuk Rasa Mahasiswa HMI
Balai Kota Bandung Tertib
10 16 November 2015 Unjuk Rasa Buhur Balai Kota Bandung Tertib
*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung
KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN
Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan
target untuk indikator kinerja cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas
sebesar 100.00% dan dalam pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Bandung dapat merealisasikan kinerja nyatanya sebesar 100.00% sehingga bisa
sesuai target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar
100.00%.
KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA
Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Bandung dalam cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas kinerja
nyatanya pada tahun 2015 dengan realisasi kinerja sebesar 100.00%,
sedangkan kinerja tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya
sebesar 100.00% sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja persentase
siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif realisasi kinerjanya sama dengan
realisasi kinerja tahun-tahun sebelumnya. Hal ini bisa terjadi karena yang
menjadi pengukuran kinerja cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 37
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
adalah kondisi unjuk rasa yang tertib dan kondusif yang didukung oleh fakktor-
faktor pendorong sebagai beirkut ;
1. Tersedianya personil yang mengamankan;
2. Koordinasi dengan apparat terkait khususnya dengan kepolisian;
Pada dasarnya semua laporan pengaduan, baik temuan ataupun rekomendasi
dari pelapor hendaknya dapat ditindaklanjuti dalan 24 jam.
Tindaklanjut dari laporan pengaduan masyarakat dapat dilakukan dalam waktu yang
variant, karena hal ini bergantung bentuk ataupun kemampuan anggota dalam
menindaklanjuti dari laporan tersebut. Ada kalanya dalam sehari hanya dapat
menindaklanjuti beberapa laporan karena kurangnya personil untuk turun kelapangan
dan ada kalanya untuk menindaklanjuti 1 laporan membutuhkan waktu yang panjang.
Namun, dengan pertimbangan estimasi tersebut Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Bandung pada tahun 2015 merencanakan 75.00% dari setiap laporan pengaduan
yang ditindaklanjuti dalam 24 jam namun pada kenyataannya Satuan Polisi Pamong
Praja Kota Bandung dari jumlah laporan pengaduan yaitu 201 laporan yang masuk
dapat ditindaklanjuti dalam 24 jam dengan jumlah 182 laporan atau dengan realisasi
kinerja sebesar 90.54%. Dari hasil tahun ini, maka Satuan Polisi Pamong Praja Kota
3.2 Persentase laporan yang diindaklanjuti dalam 24 jam
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 38
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Bandung dapat mencapai kinerja sebesar 120.27% sehingga bisa dipredikatkan
melebihi target. Dengan perhitungan sebagai berikut :
∑ Laporan yang ditindaklanjuti dalam 24 jam x 100% Laporan yang masuk ∑ 182 x 100% = 90.54%
201
Tabel 3.15
Laporan Pengaduan per Bulan Tahun 2015
NO BULAN JUMLAH
LAPORAN
LAPORAN YANG DITINDAKLANJUTI
DALAM 24 JAM %
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Januari 14 10 71.43
2 Febryari 10 7 70.00
3 Maret 7 7 100.00
4 April 13 8 61.54
5 Mei 6 6 100.00
6 Juni 15 13 86.67
7 Juli 8 6 75.00
8 Agustus 13 13 100.00
9 September 15 14 93.33
10 Oktober 43 42 97.67
11 November 31 31 100.00
12 Desember 26 25 96.15
JUMLAH 201 182 90.54
*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung
KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN
Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan
target untuk indikator kinerja persentase laporan yang diindaklanjuti dalam 24
jam sebesar 75.00% dan dalam pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Bandung dapat merealisasikan kinerja nyatanya sebesar 90.54% sehingga
bisa melebihi target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar
100.00%.
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 39
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA
Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Bandung dalam cakupan penyelesaian gangguan tibum tranmas kinerja
nyatanya pada tahun 2015 dengan realisasi kinerja sebesar 90.54%, sedangkan
kinerja tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya sebesar
70.00% sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja persentase
siskamling RW tingkat kecamatan yang aktif realisasi kinerjanya bisa melebihi
realisasi kinerja tahun-tahun sebelumnya. Hal ini bisa terjadi didukung oleh
fakktor-faktor pendorong sebagai beirkut ;
1. Tersedianya personil yang mengamankan;
2. Kesiap siagaan anggota di lapangan;
3. Adanya patroli yang dilakukan anggota.
Pada tahun 2015 untuk indikator kinerja indeks kepuasan masyarakat (IKM)
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung tidak bisa menyajikan hasil pengukuran
yang disebabkan tidak adanya data.
Capaian indikator kinerja sasaran strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Bandung yang keempat untuk mendukung visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Bandung yaitu Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.16 Capaian Indikator Kinerja Sasaran 4 Tahun 2015
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN 2015
TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
(1) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Nilai evaluasi AKIP Nilai 60.1 60.45 100.58
2 Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
% 100 100.00 100.00
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 3 100.29
3.3 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
SASARAN 4 : Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 40
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Secara keseluruhan pencapaian sasaran 4 Meningkatnya Kapasitas dan
Akuntabilitas Kinerja Birokrasi dengan 2 indikator yaitu :
1. Nilai evaluasi AKIP dengan capaian sebesar 100.58%;
2. Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
dengan capaian sebesar 100.00%;
Maka sasaran 4 memiliki rata-rata capaian target sebesar 100.29% atau bisa
dipredikatkan rata-rata capaian kinerjanya dalam kategori melebihi target.
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung pada tahun 2015 merencanakan
target nilai 60.1 untuk nilai evaluasi AKIP, dan realisasi kinerjanya Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Bandung mampu mencapai nilai 60.45 sehingga melebihi target
yaitu dengan capaian 100.58%.
Tabel 3.17 Nilai Komponen AKIP Tahun 2013 dan Tahun 2014
NO. KOMPONEN NILAI
TAHUN 2013
NILAI TAHUN
2014
(1) (2) (5) (6)
1 Perencanaan Kinerja 63.42 22.18
2 Pengukuran Kinerja 13.84 13.29
3 Pelaporan Kinerja 69.05 9.29
4 Evaluasi Internal 8.75 2.92
5 Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi - 12.78
Jumlah 41.22 60.45
*sumber : Inpektorat Kota Bandung
KINERJA NYATA DENGAN KINERJA YANG DIRENCANAKAN
Pada tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merencanakan
target untuk indikator kinerja nilai evaluasi AKIP sebesar 60.1 dan dalam
pelaksanaannya Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dapat
merealisasikan kinerja nyatanya mendapatkan penilaian 60.45 sehingga bisa
melebihi target kinerja yang direncanakan dengan capaian kinerja sebesar
100.58%.
4.1 Nilai Evaluasi AKIP
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 41
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KINERJA NYATA DENGAN KINERJA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA
Pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Bandung dalam nilai evaluasi AKIP kinerja nyatanya pada tahun 2015
dengan realisasi kinerjanya mendapatkan nilai 60.45, sedangkan kinerja tahun-
tahun sebelumnya pada tahun 2014 realisasi kinerjanya mendapatkan nilai 41.22
sehingga dengan kondisi tersebut indikator kinerja nilai evaluasi AKIP realisasi
kinerjanya bisa melebihi realisasi kinerja tahun-tahun sebelumnya. Hal ini bisa
terjadi karena Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung ingin memeperbaiki
nilai yang diperoleh sebelumnya dengan membangun komitmen di tataran
pengambil kebijakan dan melakukan konsultasi Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKIP) ke Bagian Orpad Sekretariat Daerah Kota Bandung dan
Kementerian PAN dan RB di Jakarta.
Pada tahun 2015 terdapat 5 temuan dari BPK/Inspektorat Kota Bandung yaitu
berupa :
1. Penertiban reklame-reklame illegal belum optimal;
2. SOP Satuan polisi Pamong Praja Kota Bandung belum dibuat;
3. Belum terdapat pengaturan tentang jafung PPNS;
4. Hasil penertiban reklame illegal belum dilaporkan ke DPKAD;
4.1 Persentase temuan pengelolaan anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 42
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
5. Kondisi Kantor dan Gudang yang tidak layak.
Namun dari semua temuan di atast Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung
telah memenuhi dan menindaklanjuti semua temuan tersebut dengan memberikan
atau melaporkan laporan yang diminta, sehingga dengan kondisi tersebut menjadi
pengukuran dalam indikator kinerja persentase temuan pengelolaan anggaran
BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti. Dengan kata lain realisasi kinerja yang
dilakukan sebesar 100.00%, sehingga capaian kinerjanya 100.00% dan bisa
dipredikatkan sesuai target.
3.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Selama tahun 2015 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka
menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk mewujudkan target kinerja yang
ingin dicapai Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dianggarkan melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung DPA Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Bandung dengan total nilai keseluruhan adalah sebesar
Rp. 41.556.022.105 sedangkan realisasi anggaran mencapai Rp. 34.962.705.529
atau dengan serapan dana APBD mencapai 84.13% dengan demikian dapat
dikatakan tahun 2014\5 kondisi anggaran adalah Silpa Rp. 6.593.316.576. Hal ini
merupakan upaya penghematan penggunaan anggaran agar lebih efisien.
Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian target
kinerja tujuan dan sasaran pada setiap Misi Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Bandung pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.18 Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2015
NO. SASARAN STARTEGIS PAGU ANGGARAN
(Rp.) REALISASI
ANGGARAN (Rp.) %
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Meningkatnya ketertiban umum
15.764.456.050 13.269.626.650 84.17
2 Meningkatnya ketentraman masyarakat
9.022.082.220 7.556.182.380 83.75
3 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
16.525.483.835 13.966.466.699 84.51
4 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
244.000.000 170.429.800 69.85
JUMLAH 41.556.022.105 34.962.705.529 84.13
*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 43
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Dari tabel diatas dapat diketahui anggaran yang direncanakan dan dimanfaatkan
untuk pencapaian sasaran organisasi serta tingkat efisiensi yang telah dilakukan oleh
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung pada tahun 2015.
Untuk mengetahui efektifitas anggaran terhadap capaian sasaran strategis
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung, dapat diketahui dari capaian kinerja
sasaran dan anggaran yang digunakan pada tahun 2015 sebagaimana tabel berikut :
Tabel 3.19
Tingkat Efektifitas Anggaran Tahun 2015
NO
KINERJA ANGGARAN
SASARAN STRATEGIS
JUMLAH INDIKATOR
RATA-RATA %
CAPAIAN KINERJA
PAGU (Rp.)
REALISASI (Rp.)
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Meningkatnya ketertiban umum
4 111.76 15.764.456.050 13.269.626.650 84.17
2 Meningkatnya ketentraman masyarakat
2 109.34 9.022.082.220 7.556.182.380 83.75
3 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
3 110.36 16.525.483.835 13.966.466.699 84.51
4
Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
2 100.29 244.000.000 170.429.800 69.85
*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung
Dapat kita lihat pada tabel di atas efektifitas anggaran terhadap capaian kinerja
sasaran Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung adalah sebagai berikut :
1. Sasaran strategis 1 yaitu meningkatnya ketertiban umum dengan rata-rata capaian
kinerja sebesar 111.76% dapat menyerap anggaran sebesar Rp. 13.269.626.650;
2. Sasaran strategis 2 yaitu meningkatnya ketentraman masyarakat dengan rata-rata
capaian kinerja sebesar 109.34% dapat menyerap anggaran sebesar
Rp. 7.556.182.380;
3. Sasaran strategis 3 yaitu terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik
dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 110.36% dapat menyerap anggaran
sebesar Rp. 13.966.466.699;
4. Sasaran strategis 4 yaitu meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 44
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
birokrasi dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 100.29% dapat menyerap
anggaran sebesar Rp. 170.429.800.
Maka dengan kondisi tersebut di atas sasaran strategis yang tingkat
efektifitasnya lebih tinggi adalah sasaran strategis 1 yaitu meningkatnya ketertiban
umum terdiri dari 4 indikator kinerja dengan rata-rata capaian kinerja paling tinggi dari
pada sasaran strategis yang lainnya.
Tabel 3.20
Tingkat Efisiensi Anggaran Tahun 2015
NO. SASARAN STRATEGIS RATA-RATA % CAPAIAN
KINERJA
% REALISASI ANGGARAN
TINGKAT EFISIENSI
(%)
(1) (2) (3) (4) (5)=(3)-(4)
1 Meningkatnya ketertiban umum 111.76 84.17 27.59
2 Meningkatnya ketentraman masyarakat 109.34 83.75 25.59
3 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
110.36 84.51 25.85
4 Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
100.29 69.85 30.44
*sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung
Pada tabel di atas dapat diketahui tingkat efisiensi anggaran setiap sasaran
strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung, dan sasaran Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Bandung yang paling tinggi tingkat efisiensi anggarannya adalah
sasaran 4 yaitu meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi dengan
tingkat efisiensi anggaran 30.44%.
LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG | 2015 45
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
BAB 4 PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Bandung Tahun 2015 ini merupakan pertanggung jawaban tertulis atas penyelenggaraan
pemerintah yang baik (Good Governance) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung
Tahun 2015.
LKIP Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat
menggambarkan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dan Evaluasi terhadap
kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja kegiatan, maupun kinerja sasaran, juga
dilaporkan analisis kinerja yang mencerminkan keberhasilan dan kegagalan.
Dalam tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung menetapkan
sebanyak 4 (empat) sasaran dengan 11 (sebelas) indikator kinerja dan untuk pelaksanaan
program dan kegiatan pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dalam rangka
mencapai target kinerja yang ingin dicapai dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung Tahun Anggaran 2015 sebesar
Rp 41.556.022.105.
Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Bandung ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Bandung kepada pihak-pihak terkait baik sebagai stakeholders
ataupun fihak lain yang telah mengambil bagian dengan berpartisipasi aktif untuk
membangun Kota Bandung JUARA.
Bandung, Februari 2016
KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG
Drs. EDDY MARWOTO, M.Si. Pembina Tk. I
NIP. 19680317 198910 1 001