Satuan Acara Penyuluhan-ujian Kep Keluarga

33
LAPORAN KASUS PSIKOTIK SKIZOFRENIA PARANOID (F20.0) I. IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. S Tempat/Tgl Lahir : Toraja, 27 Mei 1979 (35 tahun) Jenis Kelamin : Perempuan Status Perkawinan :SudahMenikah Agama : Kristen – Protestan Warga Negara : Indonesia Suku Bangsa : Toraja Pekerjaan/sekolah : SMP Alamat/No.Telp : Lembang ranu utara, kec. Rama, kab. Tanah toraja Tanggal MRS : 14 Agustus 2014 Diagnosa sementara : Skizofrenia Paranoid Gejala-gejala utama : Mengamuk LAPORAN PSIKIATRIK : Diperoleh dari autoanamnesis pada tanggal 14 Agustus 2014 II. RIWAYAT PENYAKIT : A. Keluhan utama dan alasan MRSJ / terapi : 1

description

sap dm

Transcript of Satuan Acara Penyuluhan-ujian Kep Keluarga

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)DIABETES MELITUS

OLEH :RANI SUPRAPTI GONDO ARUMPO.62.20.1.12.083KEPERAWATAN REGULER XV-B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN PALANGKA RAYAPROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN2015SATUAN ACARA PENYULUHAN(SAP)

Hari / Tanggal: Rabu, 3 Juni 2015Jam / Waktu: 16.00 WIB / 20 menitPokok Bahasan: Penyakit Sistem EndokrinSub Pokok Bahasan: Diabetes MelitusSasaran: Ny. D dan keluargaPenyuluh: Rani Suprapti G.A Mahasiswi Semester VI Poltekkes PalangkarayaTempat: Rumah Ny. DI. Tujuan Instruksional Umum (TIU)Setelah mendapatkan penyuluhan tentang diabetes melitus selama 20 menit diharapkan Ny. D mampu memahami lebih jelas tentang diabetes melitus.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)Setelah dilakukan penyuluhan tentang diabetes melitus selama 20 menit diharapkan masyarakat mampu :1. Menjelaskan pengertian diabetes melitus.2. Menjelaskan penyebab diabetes melitus.3. Menjelaskan tanda dan gejala diabetes melitus.4. Menjelaskan pengelolaan pasien diabetes melitus.5. Menyebutkan makanan yang dipantang dan yang diperbolehkan untuk pasien diabetes melitus.6. Menyebutkan komplikasi dari diabetes melitus.

III. Garis-garis Besar Materi1. Pengertian Diabetes Melitus2. Penyebab Diabetes Melitus3. Tanda dan Gejala Diabetes Melitus4. Pengelolaan Pasien Diabetes Melitus5. Makanan yang Dipantang dan Diperbolehkan6. Komplikasi

IV. Metode1. Ceramah2. Tanya jawab3. Diskusi

V. Media dan Alat Peraga1. Leaflet 2. Materi

VI. Proses Kegiatan Penyuluhan

No.WaktuKegiatanRespon Klien

1.Pembukaan3 MenitOrientasi Memberi salam Memperkenalkan diri Menjelaskan maksud dan tujuan Menanyakan kesiapan pasienMenjawab salamMendengarkan

2.Pelaksanaan15 MenitKerjaMenjelaskan tentang : Pengertian Diabetes Melitus Penyebab Diabetes Melitus Tanda dan Gejala Diabetes Melitus Pengelolaan Pasien Diabetes Melitus Makanan yang Dipantang dan Diperbolehkan Komplikasi Klien mendengarkan dan memperhatikan penjelasan

3.Penutup3 MenitTerminasi Merapikan alat Menyimpulkan hasil penyuluhan Evaluasi Memberikan saran Salam penutupMenanyakan yang belum jelasAktif bersama menyimpulkanMenjawab pertanyaanMembalas salam

VII. Evaluasi a. Mengajukan pertanyaan lisan :1. Apa pengertian diabetes melitus ? 2. Apa saja penyebab dari diabetes mellitus ? 3. Apa saja tanda dan gejala dari diabetes melitus ?4. Bagaimana pengelolaan pasien diabetes melitus ?5. Apa saja makanan yang dipantang dan diperbolehkan pada pasien diabetes melitus ?6. Apa saja komplikasi dari diabetes melitus ?

b. Observasi Respon atau tingkah laku klien saat diberi pertanyaan : apakah dia diam atau menjawab (benar atau kurang tepat). Klien antusias atau tidak. Klien mengajukan pertanyaan atau tidak.

LAMPIRAN

MATERI PENYULUHANDIABETES MELITUS

A. Pengertian Diabetes MelitusDiabetes melitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin secara efektif.Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula kedalam sel sehingga bias menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.

B. Penyebab Diabetes Melitus1. Keturunan2. Usia3. Kegemukan4. Gaya hidup atau pola makan yang salah5. Kehilangan insulin6. Kurang gerak7. Stress

C. Tanda dan Gejala1. Sering merasa haus2. Sering kencing terutama malam hari3. Pandangan menjadi kabur4. Sering merasa lelah tanpa sebab yang jelas dan mengantuk5. Penurunan berat badan6. Kulit terasa kering7. Sering menderita sariawan atau infeksi (misalnya bisul) yang sulit sembuh8. Mati rasa atau kesemutan di kaki dan tangan9. Mual dan muntahD. Pengelolaan Pasien Diabetes MelitusPerawatan diabetes melitus dirumah saat ini sangat dianjurkan karena pengobatan dan perawatan diabetes melitus membutuhkan waktu yang lama.Cara perawatan pasien diabetes melitus di rumah adalah dengan :1. Minum obat secara teratur sesuai program2. Diet yang tepat3. Olahraga yang teratur4. Kontrol gula darah teratur5. Pencegahan komplikasi

E. Makanan yang Dipantang dan DiperbolehkanProporsi diet/ makanan harian yang benar bagi penderita diabetes melitus adalah berdasarkan anjuran dari PERKENI ( Perkumpulan Endokrinologi Indonesia ) diet harian penderita diabetes melitus disusun sebagai berikut:1. Karbohidrat : 60-70 %2. Protein : 10-15%3. Lemak : 20-25%Jenis makanan yang harus dikonsumsi yang dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus diklasifikasikan sebagai berikut :1. Jenis makanan yang TIDAK BOLEH dikonsumsi :a. Manisan Buahb. Gula pasirc. Susu Kental Manisd. Madue. Abonf. Kecapg. Siruph. Es Krim

2. Jenis makanan yang BOLEH DIMAKAN TETAPI HARUS DIBATASI ;a. Nasib. Singkongc. Rotid. Telure. Tempef. Tahug. Kacang Hijauh. Kacang Tanahi. Ikan3. Jenis makanan YANG DIANJURKAN UNTUK DIMAKAN :a. Kolb. Tomatc. Kangkungd. Bayame. Kacang Panjangf. Pepayag. Jerukh. Pisangi. Labu Siam

F. Komplikasi Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita DM tidak dirawat dengan baik sehingga gula darah selalu tinggi adalah :1. Ginjal: Gagal Ginjal, Infeksi2. Jantung: Hipertensi, Gagal Jantung3. Mata: Glaukoma, Katarak, Retinopati4. Syaraf: Neuropati, mati rasa5. Kulit: Luka lama, gangren6. Hipoglikemi7. Ketoasidosis

Untuk mencegah komplikasi sebaiknya yang dilakukan adalah :1. Diet dengan benar2. Minum obat teratur3. Kontrol gula darah teratur4. Olahraga ( jalan kaki, senam, sepeda santai, dsb)5. Bila saat aktifitas kemudian PUSING,KERINGAT DINGIN maka cepat MINUM TEH MANIS6. Mencegah kulit terluka : pakai alas kaki, lingkungan rumah tidak licin, tangga ( undak-undakan tidak tinggi)7. Cegah kegemukan

Cara mencegah atau menghindari agar tidak terjadi luka pada kaki pada penderita diabetes melitus :1. Hindari terlalu sering merendam kaki2. Hindari penggunaan botol panas/penghangat kaki dari listrik3. Hindari penggunaan pisau/silet untuk memotong kuku atau menghilangkan kalus4. Hindari kaos kaki / sepatu yang terlalu sempit5. Hindari rokokMengapa pengidap diabetes melitus beresiko terhadap ulkus diabetik1. Sirkulasi darah kaki kurang baik2. Indera rasa kedua kaki berkurang sehingga kaki mudah terluka3. Daya tahan tubuh terhadap infeksi menurunTindakan yang bisa dilakukan bila kaki terluka:1. Bila luka kecil : bersihkan dengan antiseptik, tutup luka dengan kasa steril dan bila dalam waktu dua hari tidak sembuh segera periksa ke dokter2. Bila luka cukup besar / kaki mengalami kelainan segera pergi ke dokter.

Perawatan kaki diabetik :1. Saat mandi bersihkan dengan sabun, bila perlu gunakan batu apung atau sikat halus.2. Keringkan dengan handuk terutama sela-sela jari.3. Periksa kaki kemungkinan adanya perubahan warna (pucat, kemerahan), bentuk (pecah-pecah, lepuh,kalus, luka), suhu (dingin,lebih panas).4. Bila kaki kering, olesi dengan lotion.5. Potong kuku / kikir tiap 2 hari, jangan terlalu pendek. Bila kuku terlalu keras kaki direndam dahulu dalam air hangat ( 37,5C ) selama 5 menit.6. Gunakan kaos kaki yang terbuat dari katun / wol.7. Pakailah alas kaki, periksa alas kaki sebelum dipakai, mungkin ada sesuatu didalamnya. Lepas alas kaki setiap 4-6 jam dan gerakkan pergelangan kaki dan jari-jari kaki agar sirkulasi darah lancar.8. Lakukan senam kaki.9. Jangan biarkan luka sekcil apapun.Cara memilih sepatu yang baik bagi penderita diabetes melitus :1. Ukuran : Jangan terlalu sempit/ longgar kurang lebih inchi lebih panjang dari kaki.2. Bentuk : Ujung sepatu jangan runcing, tinggi tumit < 2 inchi.3. Bahan sepatu terbuat dari bahan yang lembut.4. Insole terbuat dari bahan yang tidak licin.

DAFTAR PUSTAKA

Soeparman dk., 2004. Ilmu Penyakit dalam, Jilid 1, edisi 2. Jakarta: FKUIBrunner & Suddart, 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Volume 2. Jakarta: EGC.Askandar Tjokroprawiro. 2000. Simposium Diabetes Mellitus. Fakultas Kedokteran UNAIR RSUD DrSotomo, Surabaya.Irawan SusiloImim, dkk. 2000. Waspadai Diabetes Mellitus. Bandung: Cahaya Remadja.Johnson. M. 2000. Diabetes Terapi dan Pencegahanya. Bandung: IKAPI.Sarwono, W, DKK. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.Sidarwan, S. 2002. Petunjuk Praktis Pengelolaan DM Perkeni 2002. Jakarta: FKUI-RSU Cipto.Smaltzer, Bare. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Volume 2. Jakarta: EGC.