SATUAN ACARA PENYULUHAN IMUNISASI PERI.doc

9
Praktik Profesi Keperawatan Anak PROGRAM PROFESI NERS ADVAITA MEDIKA 2015 SATUAN ACARA PENYULUHAN PENTINGNYA IMUNISASI PADA ANAK Topik : Pentingnya imunisasi pada anak Target dan Sasaran : Orang tua dan keluarga yang memiliki bayi yang sedang dirawat di ruang Perinatologi BRSU Tabanan Hari/Tanggal : Kamis, 22 Januari 2015 Waktu : Pukul 10.00 – 10.45 WITA Tempat : Ruang Perinatologi, BRSU Tabanan A. LATAR BELAKANG Penyakit cacar (smalpox) sendiri telah dinyatakan hilang sejak tahun 1979 berkat vaksinasi. "Vaksinasi adalah penemuan terbesar dalam ilmu kedokteran dan kesehatan umum," demikian seperti ditulis dalam laporan. Berdasarkan data dari departemen kesehatan AS, statistik menunjukkan penurunan penyakit dan kematian. Misalnya saja pada tahun 1936-1945 lebih dari 21.000 orang terinfeksi difteri dan menelan korban jiwa 1.800 orang tiap tahunnya. Namun kasus penyakit ini sudah tidak ditemukan lagi pada tahun 2006. Antara tahun 1953 dan 1962, lebih dari 500.000 orang menderita cacar air tiap tahunnya dan 440 orang meninggal karenanya. Di tahun 2006 hanya ada 55 kasus penyakit cacar air ditemukan. Penurunan kasus penyakit gondong mencapai 95,9 persen, tetanus 92,9 persen, dan penyakit pertusis turun 92,2

Transcript of SATUAN ACARA PENYULUHAN IMUNISASI PERI.doc

PROGRAM PROFESI NERS ADVAITA MEDIKA 2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENTINGNYA IMUNISASI PADA ANAK

Topik

: Pentingnya imunisasi pada anak

Target dan Sasaran: Orang tua dan keluarga yang memiliki bayi yang sedang dirawat di ruang Perinatologi BRSU TabananHari/Tanggal : Kamis, 22 Januari 2015Waktu

: Pukul 10.00 10.45 WITA

Tempat

: Ruang Perinatologi, BRSU TabananA. LATAR BELAKANGPenyakit cacar (smalpox) sendiri telah dinyatakan hilang sejak tahun 1979 berkat vaksinasi. "Vaksinasi adalah penemuan terbesar dalam ilmu kedokteran dan kesehatan umum," demikian seperti ditulis dalam laporan.

Berdasarkan data dari departemen kesehatan AS, statistik menunjukkan penurunan penyakit dan kematian. Misalnya saja pada tahun 1936-1945 lebih dari 21.000 orang terinfeksi difteri dan menelan korban jiwa 1.800 orang tiap tahunnya. Namun kasus penyakit ini sudah tidak ditemukan lagi pada tahun 2006.

Antara tahun 1953 dan 1962, lebih dari 500.000 orang menderita cacar air tiap tahunnya dan 440 orang meninggal karenanya. Di tahun 2006 hanya ada 55 kasus penyakit cacar air ditemukan.

Penurunan kasus penyakit gondong mencapai 95,9 persen, tetanus 92,9 persen, dan penyakit pertusis turun 92,2 persen. Kematian akibat tetanus dan pertusis menurun hingga 99 persen.

"Keberhasilan tersebut terjadi karena program imunisasi untuk anak dan balita yang dicanangkan pemerintah berhasil," kata Sandra.

Di Indonesia sendiri pemerintah mewajibkan setiap bayi dan anak mendapat imunusisasi tuberkolosis (BCG), DPT, imunisasi polio, campak, dan hepatitis B. Selain itu masih ada beberapa imunisasi yang dianjurkan untuk diberikan, yakni imunusiasi Tipa untuk demam tifoid dan paratifoid, imunisasi hepatitis A, imunisasi varisela untuk penyakit cacar air, imunisasi Hib untuk mencagah kuman Haemophylus influenzae penyebab meningitis (radang selaput otak).

B. TUJUAN 1. Tujuan Instruksional UmumSetelah mendapatkan penyuluhan dalam waktu 45 menit tentang pentingnya imunisasi pada anak, diharapkan peserta penyuluhan dapat lebih memahami mengenai pentingnya imunisasi pada anak sehingga angka kejadian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi pada anak dapat ditekan.

2. Tujuan Intuksional KhususSetelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan mampu menjelaskan kembali :

a. Pengertian imunisasib. Tujuan imunisasic. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

d. Jenis-jenis imunisasi

e. Jadwal imunisasi

f. Kontraindikasi imunisasi

g. Keadaan yang timbul setelah imunisasi

h. Tempat pelayanan imunisasi

C. GARIS BESAR MATERI

1. Pengertian imunisasi2. Tujuan imunisasi3. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

4. Jenis-jenis imunisasi5. Jadwal imunisasi

6. Kontraindikasi imunisasi

7. Keadaan yang timbul setelah imunisasi

8. Tempat pelayanan imunisasiD. PELAKSANAAN KEGIATAN Acara

NOWAKTUKEGIATAN PENYULUHANKEGIATAN PESERTA

15 menitPembukaan

a. Penyampaian salam

b. Perkenalan

c. Menjelaskan topik penyuluhan

d. Menjelaskan tujuan

e. Apersepsi

f. Kontrak waktua. Membalas salam

b. Memperhatikan

c. Memperhatikand. Memperhatikan

e. Memperhatikan dan memberi respon

f. Memperhatikan

230 menitPelaksanaan

Penyampaian materi mengenai :a. Pengertian imunisasib. Tujuan imunisasic. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

d. Jenis-jenis imunisasi

e. Jadwal imunisasi

f. Kontraindikasi imunisasi

g. Keadaan yang timbul setelah imunisasi

h. Tempat pelayanan imunisasi

Sesi Tanya jawaba. Memperhatikan b. memperhatikan

c. memperhatikan

d. Memperhatikan

e. Memperhatikan

f. Memperhatikan

g. Memperhatikan

h. Memperhatikan

35 menitEvaluasi

Memberikan pertanyaan lisan (menanyakan kembali)Partisipasi aktif

35 menitTerminasi

a. Menyimpulkan hasil penyuluhan

b. Mengakhiri dengan salama. Memperhatikan

b. Menjawab salam

Setting Tempat

Ruang Perinatologi BRSU Tabanan, menggunakan tempat duduk

Penyaji

E. METODE

Ceramah

Tanya jawab

F. MEDIA Leaflet LCDG. PENGORGANISASIAN KELOMPOK

Moderator

: Dewa Ayu Made IdayatiPenyaji

: Ni Luh Seri AstutiObserver

: Putu Lilis DiantariFasilitator

: Noviratna Sari ArdaniAgung Rai Sita PratiwiIluh Putu Meiarjani Eka Putri

H. RENCANA EVALUASI (Evaluasi Struktur, Proses, dan Hasil)

1. Evaluasi Struktur

a. Persiapan Media

Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat digunakan dalam penyuluhan yaitu :

Leaflet

LCDb. Persiapan Materi

Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan dibuatkan dalam bentuk persentasi power point dengan menggunakan mewdia LCD serta leaflet dengan ringkas, menarik, lengkap mudah di mengerti oleh peserta penyuluhan.

c. Peserta

Dalam penyuluhan mengenai pentingnya imunisasi pada anak kami mengundang orang tua dan keluarga yang memiliki bayi yang sedang dirawat di ruang Perinatologi BRSU Tabanan.

2. Evaluasi Proses

a. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan memahami materi penyuluhan yang diberikan.

b. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.

c. Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dengan sasaran.

d. Peserta minimal 10 orang dan tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama kegiatan berlangsung.

3. Evaluasi Hasil

a. Jangka Pendek

Peserta penyuluhan mengerti 80 % dari apa yang telah disampaikan dengan kriteria mampu menjawab pertanyaan dalam bentuk lisan yang akan diberikan oleh penyuluh. Berikut beberapa pertanyaan yang akan diberikan :

1) Sebutkan pengertian imunisasi !

2) Sebutkan tujuan imunisasi !

3) Sebutkan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi !

4) Sebutkan jenis-jenis imunisasi !

5) Sebutkan jadwal imunisasi !

6) Sebutkan kontraindikasi imunisasi !

7) Sebutkan keadaan yang timbul setelah imunisasi !

8) Sebutkan tempat pelayanan imunisasi !b. Jangka Panjang

Meningkatkan pengetahuan peserta penyuluhan sehingga peserta penyuluhan dapat lebih memahami pentingnya imunisasi pada anak sehingga angka kejadian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi pada anak dapat ditekan.

I. DAFTAR PUSTAKA

1. A. Aziz Alimul H., 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1 Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Medika

2. Arul, 2009. Trackback (online), available : http://apotekalrasyid.wordpress.com/ (2009, Oktober 3rd)

3. Noname, 2014. Jadwal Imunisasi (online), available : http://id.wikipedia.org/wiki/jadwal_imunisasi (2014, Januari 12th)4. Online available : (2014, Oktober 1st)

http://cpddokter.com/home/index.php?option=com_content&task=view&id=83&Itemid=55

http://organisasi.org/jenis-macam-vaksin-imunisasi-untuk-anak-informasi-imunisasi-lengkap-wajib-penangkal-penyakit (http://www.medsafe.govt.nz/profs/datashetet/v/vaxsigripinj.htm/)

(http://apotekalrasyid.wordpress.com/) (http://qilqil.multiply.com/)

(http://dokterearekcilik.wordpress.com/2014/07/23/jadwal-imunisasi-2014/)

DENAH TEMPAT

Moderator

Fasilitator

Fasilitator

Audien

Audien

Audien

Audien

Audien

Audien

Audien

Audien

Audien

Audien

Observer