Satuan Acara Penyuluhan Diabetes Melitus 1

21
SATUAN ACARA PENYULUHAN DIABETES MELITUS SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Diabetes Melitus Tema : Pencegahan dan Penatalaksanaan Diabetes Sasaran : Masyarakat Target : Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang terkena dan mereka memiliki faktor resiko diabetes Hari/Tanggal : Selasa, 5 Juli 2014 Jam : 16.00 WIB Waktu : 15 menit Tempat : Balai Desa A. ANALISIS SITUASI Sasaran penyuluhan adalah Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang terkena dan mereka yang memiliki faktor resiko Diabetes Melitus, yang hadir pada acara penyuluhan Diabetes Melitus adalah 40 orang dari 50 undangan dengan tingkat pengetahuannya adalah rata-rata SMA. B. TUJUAN UMUM Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit diharapkan Bapak- bapak dan Ibu-ibu yang terkena, serta mereka yang memiliki faktor resiko Diabetes Melitus diharapkan mampu menyebutkan 5 dari beberapa pencegahan dan penatalaksanaannya. C. TUJUAN KHUSUS

description

SAP Diabetes

Transcript of Satuan Acara Penyuluhan Diabetes Melitus 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIABETES MELITUS

SATUAN ACARA PENYULUHANPokok Bahasan: Diabetes Melitus

Tema: Pencegahan dan Penatalaksanaan Diabetes

Sasaran: Masyarakat

Target

: Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang terkena dan mereka memiliki faktor resiko diabetesHari/Tanggal

: Selasa, 5 Juli 2014Jam

: 16.00 WIBWaktu

: 15 menit

Tempat

: Balai DesaA. ANALISIS SITUASI

Sasaran penyuluhan adalah Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang terkena dan mereka yang memiliki faktor resiko Diabetes Melitus, yang hadir pada acara penyuluhan Diabetes Melitus adalah 40 orang dari 50 undangan dengan tingkat pengetahuannya adalah rata-rata SMA.B. TUJUAN UMUMSetelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit diharapkan Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang terkena, serta mereka yang memiliki faktor resiko Diabetes Melitus diharapkan mampu menyebutkan 5 dari beberapa pencegahan dan penatalaksanaannya.C. TUJUAN KHUSUS

Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit diharapkan Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang terkena, serta mereka yang mengalami faktor resiko, dapat mengetahui tentang:1. Pengertian Diabetes Mellitus

2. Penyebab Diabetes Mellitus

3. Tanda dan gejala Diabetes Mellitus

4. Komplikasi Diabetes Mellitus

5. Pencegahan dan penatalaksanaan Diabetes MellitusD. MATERI

a. Pengertian Diabetes Mellitus

b. Penyebab Diabetes Mellitus

c. Tanda dan gejala Diabetes Mellitus

d. Komplikasi Diabetes Mellitus

e. Pencegahan dan penatalaksanaan Diabetes MellitusE. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

1. Pendahuluan

Waktu : 2 menitNOKEGIATAN PENYULUHKEGIATAN PESERTA

1. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salamMenjawab salam

2. Memperkenalkan diriMendengarkan

3. Menjelaskan tujuan dari penyuluhanMemperhatikan

4. Menyebutkan materi yang akan diberikanMemperhatikan

2. Isi

Waktu: 10 menit

NOKEGIATAN PENYULUHKEGIATAN PESERTA

1. Menjelaskan pengertian Diabetes MelitusMemperhatikan

2. Menyebutkan penyebab terjadinya Diabetes MelitusMemperhatikan

3. Menyebutkan tanda dan gejala terjadinya Diabetes MelitusMemperhatikan

4. Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanyaBertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan

5. Menjelaskan tentang komplikasi pada Diabetes MelitusMemperhatikan

6. Menjelaskan tentang Pencegahan Diabetes MelitusMemperhatikan

7.Menjelaskan tentang Penatalaksaan Diabetes MelitusMemperhatikan

3. Penutup

Waktu: 3 menitNOKEGIATAN PENYULUHKEGIATAN PESERTA

1. Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan dan reinforcement kepada pengunjung yang dapat menjawab pertanyaan.Menjawab pertanyaan

2. Menyimpulkan materi dari penyuluhan yang disampaikan.Mendengarkan

3. Mengucapkan terima kasih dan salam penutup.Mendengarkan dan menjawab salam

F. MEDIA1. Power Point2. LCD3. LaptopG. KRITERIA EVALUASIMetode evaluasi:Tanya jawabJenis pertanyaan:LisanJumlah soal

:2 soal1. Struktur

a. Persiapan alat/Media

Alat dan Media yang digunakan dalam penyuluhan kesehatan semuanya lengkap dan bisa diguakan saat ceramah, dan tanya jawab. Alat dan Media berupa Power point, LCD dan Laptop serta Pengeras suara

b. Persiapan Materi

Materi disiapkan dalam bentuk powerpoint yang di tampilkan pada proyektor, dan flipchart untuk mempermudah penyampaian kepada masyarakat

c. Sasaran Masyarakat yang terdiri dari Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang terkena, serta mereka yang mengalami faktor resiko Diabetes Melitusd. Pengorganisasian dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan.

2. Evaluasi Proses

a. Masyarakat antusias terhadap materi yang disampaikan pemateri.b. Masyarakat tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung

c. Masyarakat terrlibat aktif dalam kegiatan penyuluhand. Kehadiran Masyarakat dapat mencapai target3. Evaluasi Hasil

a. Jangka Pendek

Masyarakat Penyuluhan dapat menyampaikan kembali 70% materi yang disampaikan dengan Kriteria : 1) Masyarakat mengetahui Pengertian Diabetes Mellitus2) Masyarakat mengetahui Penyebab Diabetes Mellitus3) Masyarakat mengetahui Tanda dan gejala Diabetes Mellitus4) Masyarakat mengetahui Komplikasi Diabetes Mellitus5) Masyarakat mengetahui Pencegahan dan penatalaksanaan Diabetes Mellitusb. Jangka Panjang Pengetahuan dan Pemahaman masyarakat meningkat tentang Diabetes Melitus dan dapat menerapkan pengetahuan tersebut dalam aspek pencegahan dan penatalaksaan pada Diabetes Melitus sehingga kesehatan masyarakat meningkat.H. KEPUSTAKAANDokter Regina .2012.Pencegahan Diabetes Melitus. Diakses dari http://diabetesmelitus.org/pencegahan-diabetes-melitus/ Pada Minggu, 04 Juli 2014, 12.17 WITAMaulana Karso.2013.Asuhan Keperawatan Diabetes Militus. Diakses dari https://belajarmenjadilebih.wordpress.com/2013/04/page/2/pada Minggu, 04 Juli 2014 , 12.30 WITAAlwi, Idrus., Setiadi, Siti., Setiyohadi, Bambang., dkk. 2006. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi IV. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaLampiran Materi

A. Definisi

Diabetes Mellitus merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002). Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yg ditandai o/ kenaikan kadar glukosa dlm darah / hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002). Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2010, Diabetes meltus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin ,atau kedua-duanya. Diabetes type 1: adalah suatu keadaan hiperglikemia diakibatkan oleh karena berkurangnya sekresi insulin akibat kerusakan sel -pankreas yg didasari proses autoimun.

Diabetes type 2 : adalah suatu kondisi dimana sel-sel Betha pankreas relatif tidak mampu mempertahankan sekresi dan produksi insulin shg menyebabkan kekurangan insulin.

B. Penyebab Diabetes Melitus

Diabetes Tipe 1 dipercaya sebagai penyakit autoimun, di mana sistem imun tubuh sendiri secara spesifik menyerang dan merusak sel-sel penghasil insulin yang terdapat pada pankreas. Belum diketahui hal apa yang memicu terjadinya kejadian autoimun ini, namun bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa faktor genetik dan faktor lingkungan seperti infeksi virus tertentu berperan dalam prosesnya. Walaupun diabetes tipe 1 berhubungan dengan faktor genetik, namun faktor genetik lebih banyak berperan pada kejadian diabetes tipe 2.

Diabetes tipe 2 diduga disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Banyak pasien diabetes tipe 2 memiliki anggota keluarga yang juga menderita diabetes tipe 2 atau masalah kesehatan lain yang berhubungan dengan diabetes, misalnya kolesterol darah yang tinggi, tekanan darah tinggi (hipertensi) atau obesitas. Keturunan ras Hispanik, Afrika dan Asia memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk menderita diabetes tipe 2. Sedangkan faktor lingkungan yang mempengaruhi risiko menderita diabetes tipe 2 adalah makanan dan aktivitas fisik kita sehari-hari.

Berikut ini adalah faktor-faktor risiko mayor seseorang untuk menderita diabetes tipe 2.

Riwayat keluarga inti menderita diabetes tipe 2 (orang tua atau kakak atau adik)

Tekanan darah tinggi (>140/90 mm Hg)

Dislipidemia: kadar trigliserida (lemak) dalam darah yang tinggi (>150mg/dl) atau kadar kolesterol HDL 250 mg/dL, dan diet tak sehat tinggi gula dan rendah serat. Pencegahan DM juga harus dilakukan oleh pasien-pasien prediabetes yakni mereka yang mengalami intoleransi glukosa (GDPP dan TGT) dan berisiko tinggi mederita DM tipe 2.

Pencegahan DM tipe 2 pada orang-orang yang berisiko pada prinsipnya adalah dengan mengubah gaya hidup yang meliputi olah raga, penurunan berat badan, dan pengaturan pola makan. Berdasarkan analisis terhadap sekelompok orang dengan perubahan gaya hidup intensif, pencegahan diabetes paling berhubungan dengan penurunan berat badan. Menurut penelitian, penurunan berat badan 5-10% dapat mencegah atau memperlambat munculnya DM tipe 2. Dianjurkan pula melakukan pola makan yang sehat, yakni terdiri dari karbohidrat kompleks, mengandung sedikit lemak jenuh dan tinggi serat larut. Asupan kalori ditujukan untuk mencapai berat badan ideal.

Akitivitas fisik harus ditingkatkan dengan berolah raga rutin, minimal 150 menit perminggu, dibagi 3-4 kali seminggu. Olah raga dapat memperbaiki resistensi insulin yang terjadi pada pasien prediabetes, meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik), dan membantu mencapai berat badan ideal. Selain olah raga, dianjurkan juga lebih aktif saat beraktivitas sehari-hari, misalnya dengan memilih menggunakan tangga dari pada elevator, berjalan kaki ke pasar daripada menggunakan mobil, dll.

Merokok, walaupun tidak secara langsung menimbulkan intoleransi glukosa, dapat memperberat komplikasi kardiovaskular dari intoleransi glukosa dan DM tipe 2. Oleh karena itu, pasien juga dianjurkan berhenti merokok.G. Tatalaksana Pasien Diabetes

Tujuan tatalaksana pasien diabetes melitus tipe 2 adalah menurunkan kadar glukosa darah menjadi normal atau mendekati normal, sehingga mencegah terjadinya komplikasi pada pasien tersebut. Pada pasien DM tipe 2, tatalaksana diawali dengan mengubah gaya hidup yakni melakukan pola makan sehat dan meningkatkan aktivitas fisik sehingga tercapai berat badan ideal. Jika dalam 2-4 minggu kadar glukosa darah tetap tidak mencapai target, maka harus diberikan satu macam obat hipoglikemik oral (OHO) untuk membantu menurunkan kadar glukosa darah. Jika kadar glukosa darah tetap belum mencapai sasaran, maka dapat ditambahkan satu macam OHO lagi atau ditambahkan suntikan insulin.

Diabetes melitus memang tidak dapat disembuhkan, tapi masih bisa dikontrol.Pada pasien diabetik, diet merupakan aspek penting untuk mengontrol peningkatan kadar glukosa darah. Asosiasi Diabetes Amerika (The American Diabetes Association (ADA)) menganjurkan diet seimbang dan bernutrisi yang rendah lemak, kolesterol serta gula sederhana. Saat ini ADA bahkan telah melarang konsumsi gula sederhana kecuali dalam jumlah kecil dan dikonsumsi bersama dengan makanan kompleks. Penurunan berat badan dan olah raga sangatlah penting karena akan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, sehingga membantu mengontrol peningkatan kadar glukosa darah. Olah raga yang bersifat aerobik seperti jalan kaki, bersepeda santai, jogging, dan berenang dianjurkan dilakukan secara teratur selama 30 menit, 3-4 kali seminggu. Selain itu aktivitas sehari-hari dapat tetap dilakukan seperti berkebun, membersihkan rumah, berjalan ke pasar dan naik turun tangga. Yang harus diperhatikan di sini, untuk pasien DM tipe 2 yang sudah memiliki komplikasi pada mata atau kaki harus dilakukan penyesuaian pada aktivitas fisiknya.

Pasien DM tipe 2 yang merokok akan meningkatkan risiko terjadinya komplikasi diabetes yaitu penyakit jantung koroner, stroke dan gangguan sirkulasi darah pada anggota gerak. Hal ini terjadi karena rokok merusak struktur pembuluh darah. Oleh karena itu pasien DM sangat dianjurkan untuk berhenti merokok.

Pasien DM dianjurkan untuk berkonsultasi secara rutin ke dokter untuk mengontrol hasil pengobatan. Jika kadar glukosa darah belum mencapai angka yang diharapkan, maka dokter akan menyesuaikan dosis obat atau insulin yang diberikan. Selain itu, pemantauan kadar glukosa darah dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien dengan menggunakan glukometer. Pasien dapat mencatat hasil pemeriksaannya dan memberikannya kepada dokter saat berkonsultasi. Jika kadar glukosa darah sudah menjadi atau mendekati nilai normal dengan meminum obat atau insulin, pasien harus tetap meminum OHO atau memakai insulin sesuai dosis yang telah diberikan oleh dokter dan kembali berkonsultasi sesuai jadwal yang telah ditentukan.