Satuan Acara Penyuluhan Anemia Pkl Kemayoran

21
SATUAN ACARA PENYULUHAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Disusun Oleh : Prili Disti Hadis Ricka Putri Maulina Lina Marlin Marlina Sinaga Nur Fitria Rachman Nova Riska Oktari Maulani Meida Marentya Putri STIKES BHAKTI PERTIWI INDONESIA JAKARTA

Transcript of Satuan Acara Penyuluhan Anemia Pkl Kemayoran

Page 1: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Pkl Kemayoran

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ANEMIA PADA IBU HAMIL

Disusun Oleh :

Prili Disti Hadis

Ricka Putri Maulina

Lina Marlin

Marlina Sinaga

Nur Fitria Rachman

Nova Riska

Oktari Maulani

Meida Marentya Putri

STIKES BHAKTI PERTIWI INDONESIA

JAKARTA

2010

Page 2: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Pkl Kemayoran

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Penyakit dalam Kehamilan

Sub Topik : Anemia Pada Ibu Hamil

Hari/tanggal :

Waktu : 45 menit

Penyuluh/ pembicara : Tim penyuluh

Pesarta/sasaran : Ibu hamil

Karakteristik : Ibu hamil

Jumlah : 20 orang

Tujuan umum : meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai hipertensi pada

kehamilan

Tujuan khusus :

Pada akhir pertemuan peserta dapat :

1. Menjelaskan tentang pengertian Anemia pada kehamilan

2. Menjelaskan penyebab terjadinya Anemia pada ibu hamil

3. Menjelaskan Gejala Anemia pada ibu hamil

4. Menjelaskan Diagnosis Anemia pada ibu hamil

5. Menjelaskan Dampak Anemia pada ibu hamil

6. Menjelaskan cara Pencegahan Anemia pada ibu hamil

7. Menjelaskan cara penanganan Anemia pada ibu hamil

8. Menjelaskan pentingnya tablet Fe untuk Ibu hamil yang anemia

Page 3: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Pkl Kemayoran

Metode : ceramah, Tanya jawab

Media : leaftlet,

Page 4: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Pkl Kemayoran

Susunan kegiatan

No. Materi Kegiatan

1. Pembukaan (5 menit) a. Membuka pertemuan dengan mengucapkan salam.

b. Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus.

c. Menyampaikan kontrak waktu yang akan digunakan

dan mendiskusikan nya dengan peserta.

d. Memberikan sedikit gambaran informasiyang akan

disampaikan.

2. Proses (25 menit) Isi materi penyuluhan

a. Menjelaskan pengertian Anemia pada ibu hamil

b. Menjelaskan penyebab Anemia pada Ibu hamil.

c. Menjelaskan Gejala Anemia pada ibu hamil

d. Menjelaskan Diagnosis Anemia pada ibu hamil

e. Menjelaskan Dampak Anemia pada ibu hamil

f. Menjelaskan Cara Pencegahan Anemia pada ibu hamil

g. Menjelaskan penanganan Anemia pada ibu hamil

h. Menjelaskan pentingnya tablet Fe untuk Ibu hamil

yang anemia

3. Evaluasi (10 menit) a. Memberikan pertanyaan kepada peserta secara lisan,

dan bergantian.

b. Mengulang secara simultan materi yang telah

disampaikan.

4. Penutupan (5 menit) a. Penyuluh memberikan ucapan terima kasih atas

partisipasinya.

b. Mengucapkan salam penutup.

Page 5: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Pkl Kemayoran

LAMPIRAN MATERI

I. Pendahuluan

Pembangunan sumber daya manusia tidak terlepas dari upaya kesehatan

khususnya upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Ibu

padaprinsipnya memiliki peran ganda yaitu sebagai pengasuh anak yang secara

makroakan ikut menentukan generasi bangsa yang akan datang, maupun secara mikro ibu

ikut menentukan ekonomi keluarga. Karena itu pembangunan sumber daya manusia

harus dimulai sejak dini yakni pada saat janin masih dalam kandungan ibu dan masa awal

pertumbuhannya. Dengan demikian maka kesehatan bayi baru lahir kurang dari satu

bulan (neonatal) menjadi sangat penting karena akan menentukan apakah generasi kita

yang akan datang dalam keadaan sehat dan berkualitas serta mampu menghadapi

tantangan globalisasi (Sujudi, 2004). Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat

mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal

pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang

sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang

dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil. Ada

beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi ibu hamil, antara lain

mengukur kadar hemoglobin (Hb).

Anemia pada kehamilan masih sering dijumpai di Indonesia. Keadaan ini

memang dapat disebabkan oleh adanya anemia sebelum kehamilan karena anemia pada

perempuan, termasuk perempuan muda, masih cukup tinggi. Namun, anemia juga bisa

terjadi akibat kehamilan.

Kehamilan dapat menimbulkan anemia karena saat hamil terjadi peningkatan

volume darah sehingga sel darah merah relatif menjadi lebih rendah. Selain itu,

berkurangnya asupan makanan karena mual dan muntah serta risiko perdarahan pada

waktu persalinan juga akan meningkatkan risiko anemia.

Jika hemoglobin pada kehamilan trimester pertama di bawah 11 g/dL dan pada

trimester kedua dan ketiga di bawah 10 g/dL, itu sudah dianggap anemia. Pengaruh

keadaan anemia terhadap kehamilan bergantung pada derajat anemia.

Page 6: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Pkl Kemayoran

II. Materi Penyuluhan

1. Pengertian Anemia

Untuk penentuan apakah seseorang menderita anemia didasarkan pada kriteria

WHO (1968) iaIah bila kadar hemoglobin (Hb) darah dibawah nilai seperti yang

tercantum di bawahini (3)

- laki-laki dewasa 13 g %

- wanita dewasa 12 g %

- wanita hamil 11 g %

- anak sekolah 12 g %

- anak prasekolah 11 g %

Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya

kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah

kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau

kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002). Anemia dalam kehamilan yang

disebabkan karena kekurangan zat besi, jenis pengobatannya relatif mudah, bahkan

murah.

Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut Hidremia

atau Hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang dibandingkan dengan

bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah. Perbandingan tersebut

adalah sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19%.

Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan

mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu (Wiknjosastro,

2002). Secara fisiologis, pengenceran darah ini untuk membantu meringankan kerja

jantung yang semakin berat dengan adanya kehamilan.

Wanita hamil cenderung terkena anemia pada 3 bulan terakhir, karena pada

masa itu janin menimbun cadangan zat besi untuk diri sendiri sebagai persediaan

bulan pertama sesudah lahir

Page 7: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Pkl Kemayoran

2. Penyebab dan Faktor Anemia

Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan

perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi (Safuddin, 2002).

Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut:

1. Kurang gizi (malnutrisi)

2. Kurang zat besi dalam diit

3. Malabsorpsi (Gangguan pencernaan dan absorbs).

4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain

5. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-lain

6. Umur < 20 tahun atau > 35 tahun

7. Pendidikan rendah

8. Pekerja berat

9. Konsumsi tablet penambah darah < 90 butir

10. Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin

11. Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan

12. Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe)

13. Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah.

14. Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma.

3. Gejala Anemia

Dapat dilakukan dengan anamnesa pada ibu hamil dengan keluhan dari pasien

seperti : cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, dan keluhan mual

muntah lebih hebat pada hamil muda.

4. Diagnosis Anemia pada kehamilan :

Page 8: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Pkl Kemayoran

Nilai ambang batas yang digunakan untuk menentukan status anemia ibu

hamil, didasarkan pada criteria WHO tahun 1972 yang ditetapkan dalam 3 kategori,

yaitu normal (≥11 gr/dl), anemia ringan (8-11 g/dl), dan anemia berat (kurang dari 8

g/dl). Berdasarkan hasil pemeriksaan darah ternyata rata-rata kadar hemoglobin ibu

hamil adalah sebesar 11.28 mg/dl, kadar hemoglobin terendah 7.63 mg/dl dan

tertinggi 14.00 mg/dl. Hasil pemeriksaan Hb dapat dibagi menjadi 4 golongan, yaitu :

1. Hb 11gr % tidak anemia

2. Hb 9-10gr % anemia ringan

3. Hb 7-8gr% anemia sedang

4. Hb < 7gr% anemia berat

Pemeriksaan darah dilakukan minimal 2-3kali, yaitu trimester I, II, dan III. Jika

ibu hamil mengalami anemia maka diberikan tablet Fe sebanyak 90 tablet.

5. Dampak Anemia pada Kehamilan dan Janin

1. Pengaruh Anemia Terhadap Kehamilan

a) Bahaya Selama Kehamilan :

Abortus

Premature

PJT (Pertumbuhan

Janin Terhambat)

Infeksi

Hiperemesis Gravidarum (mual muntah)

Perdarahan Antepartum

Ketuban Pecah Dini

Hipoksia janin

b) Bahaya Selama Persalinan

Gangguan his – kekuatan mengejan

Kala I memanjang

Kala II memanjang

Kala Uri dapar terjadi perdarahan post partum karena Atonia Uteri

Page 9: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Pkl Kemayoran

Kala IV dapat terjadi perdarahan post partum sekunder

c) Bahaya pada Kala Nifas

Subinvolusi uterus

Infeksi peurperium

ASI berkurang

Anemia kala nifas

2. Bahaya terhadap Janin

Abortus (keguguran)

Kematian Intraueri

BBLR (Berat Badan

Lahir Rendah)

Cacat bawaan

Intelegensi rendah

6. Pencegahan

a. Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur yaitu dengan

cara mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi, sayuran berwarna

hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacang-

kacangan..

b. Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar penyerapan

zat besi.

c. Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit infeksi dan

penyakit cacingan.

d. Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat menghambat

penyerapan zat besi.

e. Minumlah pil penambah darah secara teratur.

f. Mengatur jarak kehamilan atau kelahiran bayi. Makin sering seorang wanita

mengalami kehamilan dan melahirkan, akan makin banyak kehilangan zat besi

dan menjadi makin anemis. Jika persediaan cadangan Fe minimal, maka setiap

kehamilan akan menguras persediaan Fe tubuh dan akhirnya menimbulkan

anemia pada kehamilan berikutnya. Oleh karena itu, perlu diupayakan agar jarak

antar kehamilan tidak terlalu pendek, minimal lebih dari 2 tahun.

Page 10: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Pkl Kemayoran

7. Penanganan dan Terapi Anemia

Selain terapi obat dapat ditangani dengan terapi diet. Dengan cara

meningkatkan konsumsi bahan makanan tinggi zat besi (Fe),

Selain terapi obat penanganannya dapat dilakukan dengan terapi diet. Untuk

memenuhi asupan zat besi, tingkatkan konsumsi bahan makanan tinggi zat besi (Fe)

misalnya makanan hewani, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna hijau tua.

Defisiensi besi bukan satu-satunya penyebab anemia, tetapi apabila prevalensi

anemia tinggi, defisiensi besi biasanya dianggap sebagai penyebab yang paling

dominan. Pertimbangan itu membuat suplementasi tablet besi folat selama ini

dianggap sebagai salah satu cara yang sangat bermanfaat dalam mengatasi masalah

anemia. Anemia dapat diatasi dengan meminum tablet besi atau Tablet Tambah

Darah (TTD). Kepada ibu hamil umumnya diberikan sebanyak satu tablet setiap hari

berturut-turut selama 90 hari selama masa kehamilan. TTD mengandung 200 mg

ferrosulfat, setara dengan 60 miligram besi elemental dan 0.25 mg asam folat. Pada

beberapa orang, pemberian preparat besi ini mempunyai efek samping seperti mual,

nyeri lambung, muntah, kadang diare, dan sulit buang air besar. Agar tidak terjadi

efek samping dianjurkan minum tablet setelah makan pada malam hari.

8. Pentingnya Tablet Fe untuk ibu hamil

Fe (fero) merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh

manusia, yaitu sebanyak 3 – 5 gram

Fungsi Besi (Fe)

Besi merupakan bagian dari Haemoglobin yg berfungsi sebagai alat angkut

oksigen dari paru – paru ke jaringan tubuh. Dengan berkurangnya Fe, sitesis

Haemoglobin berkurang dan akhirnya kadar haemoglobin akan menurun.

Kekurangan Zat Besi

Page 11: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Pkl Kemayoran

Hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak,Kematian

janin, abortus, cacat bawaan, BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), Anemia pada bayi

yang dilahirkan, lahir prematur, Pendarahan, rentan infeksi.

Keluhan Akibat Konsumsi Tablet Fe

Keluhan yang timbuI dari ibu-ibu yang diberi pil besi berupa nausea, sakit

lambung dan muntah yang berhubungan dengan "saluran pencernaan bagian atas"

serta diare dan konstipasi yang berhubungan dengan"saluran pencernaan bagian

bawah."

III. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan

Kejadian anemia pada ibu hamil harus selalu diwaspadai mengingat anemia

dapat meningkatkan risiko kematian ibu, angka prematuritas, BBLR dan angka

kematian bayi. Untuk mengenali kejadian anemia pada kehamilan, seorang ibu harus

mengetahui gejala anemia pada ibu hamil, yaitu cepat lelah, sering pusing.

Kejadian anemia pada ibu hamil harus selalu diwaspadai mengingat anemia

dapat meningkatkan risiko kematian ibu, angka prematuritas, BBLR dan angka

kematian bayi. Untuk mengenali kejadian anemia pada kehamilan, seorang ibu harus

mengetahui gejala anemia pada ibu hamil, yaitu cepat lelah, sering pusing, mata

berkunang-kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia), konsentrasi

hilang, napas pendek (pada anemia parah) dan keluhan mual muntah lebih hebat pada

kehamilan muda.

b. Saran

Masa hamil adalah masa yang akan dilewati oleh semua calon ibu yang akan

mempunyai buah hati, saat hamil, kondisi ibu sangat rentan terhadap suatu penyakit,

oleh sebab itu dengan di berikan penyuluhan tentang anemia pada ibu hamil, di

Page 12: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Pkl Kemayoran

harapkan ibu akan bisa melewati masa hamil nya dengan baik. Semoga penyuluhan

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

IV. Evaluasi

1. Jelaskan yang dimaksud dengan anemia?

Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang

dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah

kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau

kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002).

2. Sebutkan gejala dari anemia?

Dapat dilakukan dengan anamnesa pada ibu hamil dengan keluhan dari pasien

seperti : cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, dan keluhan mual

muntah lebih hebat pada hamil muda.

3. Pengaruh anemia pada kehamilan?

a). Bahaya Selama Kehamilan :

Abortus

Premature

PJT (Pertumbuhan

Janin Terhambat)

Infeksi

Hiperemesis Gravidarum (mual muntah)

Perdarahan Antepartum

Ketuban Pecah Dini

Hipoksia janin

b). Bahaya Selama Persalinan

Gangguan his – kekuatan mengejan

Kala I memanjang

Kala II memanjang

Page 13: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Pkl Kemayoran

Kala Uri dapar terjadi perdarahan post partum karena Atonia Uteri

Kala IV dapat terjadi perdarahan post partum sekunder

c). Bahaya pada Kala Nifas

Subinvolusi uterus

Infeksi peurperium

ASI berkurang

Anemia kala nifas

d). Bahaya terhadap Janin

Abortus (keguguran)

Kematian Intrauteri

BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)

Cacat bawaan

Intelegensi rendah (kemampuan berfikir yang rendah)

4. Sebutkan cara mencegah anemia?

a. Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur yaitu dengan

cara mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi, sayuran berwarna

hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacang-

kacangan.

b. Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar penyerapan

zat besi.

c. Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit infeksi dan

penyakit cacingan.

d. Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat menghambat

penyerapan zat besi.

e. Minumlah pil penambah darah secara teratur.

f. Mengatur jarak kehamilan atau kelahiran bayi. Makin sering seorang wanita

mengalami kehamilan dan melahirkan, akan makin banyak kehilangan zat besi

dan menjadi makin anemis. Jika persediaan cadangan Fe minimal, maka setiap

kehamilan akan menguras persediaan Fe tubuh dan akhirnya menimbulkan

Page 14: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Pkl Kemayoran

anemia pada kehamilan berikutnya. Oleh karena itu, perlu diupayakan agar jarak

antar kehamilan tidak terlalu pendek, minimal lebih dari 2 tahun.

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, ida Bagus. 1998. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk

Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

http://www.grahapermataibu.com/index.php

http://rofiqahmad.wordpress.com/2008/01/24/anemia-pada-ibu-hamil/

http://kesehatan.kompas.com/read/2010/01/30/12261371/Anemia.pada.Ibu.Hamil

http://devide.student.umm.ac.id/2010/02/04/anemia-pada-ibu-hamil/

http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://3.bp.blogspot.com

http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://4.bp.blogspot.com

http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://1.bp.blogspot.com

Page 15: Satuan Acara Penyuluhan Anemia Pkl Kemayoran

LEMBAR PENGESAHAN

Mengetahui,

Pembimbig Lahan Pembimbing Akademik

Bd. Tinur Raya Sinaga Am. Keb Bd. Ika Am. Keb