SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

13
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN GASTROENTESTINAL AKUT (GEA) Cabang Ilmu : Keperawatan Medikal Bedah Topik : Gastroentestinal Akut (GEA) Hari/Tanggal : Jumat, 24 Februaru 2012 Waktu : 30 menit Tempat : Bangsal A Sasaran : Pasien dan keluarga Metode : Ceramah, tanya jawab, Diskusi. Media : Leaflet dan Poster Materi : Terlampir I. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan ini diharapkan Klien dan keluarga dapat mengetahui tentang Gastroentestinal Akut (GEA)dan mampu merawat dirinya sendiri dan keluarganya. II. Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan pasien dapat : 1. Menyebutkan Pengertian Gastroentestinal Akut (GEA) 2. Menyebutkan Penyebab Gastroentestinal Akut (GEA) 3. Menyebutkan Tanda/gejala Gastroentestinal Akut (GEA) 4. Menyebutkan Akibat / komplikasi Gastroentestinal Akut (GEA) 5. Menyebutkan Cara mencegah Gastroentestinal Akut (GEA)agar tidak bertambah berat

description

bagus

Transcript of SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Page 1: SATUAN  ACARA PEMBELAJARAN

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENYULUHAN KESEHATAN GASTROENTESTINAL AKUT (GEA)

Cabang Ilmu : Keperawatan Medikal Bedah

Topik : Gastroentestinal Akut (GEA)

Hari/Tanggal : Jumat, 24 Februaru 2012

Waktu : 30 menit

Tempat : Bangsal A

Sasaran : Pasien dan keluarga

Metode : Ceramah, tanya jawab, Diskusi.

Media : Leaflet dan Poster

Materi : Terlampir

I. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan ini diharapkan Klien dan keluarga dapat

mengetahui tentang Gastroentestinal Akut (GEA)dan mampu merawat dirinya sendiri dan

keluarganya.

II. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan pasien dapat :

1. Menyebutkan Pengertian Gastroentestinal Akut (GEA)

2. Menyebutkan Penyebab Gastroentestinal Akut (GEA)

3. Menyebutkan Tanda/gejala Gastroentestinal Akut (GEA)

4. Menyebutkan Akibat / komplikasi Gastroentestinal Akut (GEA)

5. Menyebutkan Cara mencegah Gastroentestinal Akut (GEA)agar tidak bertambah

berat

IV. Metode

a. Ceramah

b. Tanya Jawab

c. Diskusi

V. Media

a. Leaflet

Page 2: SATUAN  ACARA PEMBELAJARAN

b. Poster

VI. Kegiatan Penyuluhan

No

.

Tahap Kegiatan waktu

1.

2.

3.

Pendahuluan

Penyajian

Penutup

Memberi salam terapeutik

Menjelaskan tujuan

Kontrak waktu

Menyebutkan pengertian Gastroentestinal Akut (GEA)

Menyebutkan penyebab Gastroentestinal Akut (GEA)

Menyebutkan gejala Gastroentestinal Akut (GEA)

Menyebutkan komplikasi Gastroentestinal Akut (GEA)

Menyebutkan Cara mencegah Gastroentestinal Akut

(GEA)agar tidak bertambah berat

pengobatan penyakit Gastroentestinal Akut (GEA)

Memberikan kesempatan kepada sasaran untuk bertanya

Menjelaskan kembali hal yang belum dimengerti oleh

sasaran.

Menanyakan kembali materi yang telah diberikan

Salam terapeutik

5 menit

15menit

10 menit

VII. Evaluasi.

1. Menyebutkan pengertian Gastroentestinal Akut (GEA)

Baik : Dapat menyebutkan pengertian Gastroentestinal Akut (GEA) secara lengkap

Cukup : Dapat menyebutkan sebagian dari pengertian Gastroentestinal Akut (GEA)

Kurang: Tidak dapat menyebutkan pengertian dari Gastroentestinal Akut (GEA).

2. Menyebutkan penyebab Gastroentestinal Akut (GEA)

Baik : Dapat menyebutkan penyebab Gastroentestinal Akut (GEA)secara lengkap

Cukup : Dapat menyebutkan 2 dari 4 penyebab Gastroentestinal Akut (GEA)

Kurang: Hanya menyebutkan < 2 dari 4 penyebab Gastroentestinal Akut

(GEA)Menyebutkan tanda – tanda Gastroentestinal Akut (GEA)

Baik : Dapat menyebutkan secara lengkap tanda-tanda Gastroentestinal Akut (GEA)

Cukup : Dapat menyebutkan 4 dari 7 tanda-tanda Gastroentestinal Akut (GEA)

Page 3: SATUAN  ACARA PEMBELAJARAN

Kurang : Hanya menyebutkan < 4 dari 7 tanda-tanda Gastroentestinal Akut (GEA)

4. Menyebutkan komplikasi dari Gastroentestinal Akut (GEA)

Baik : Dapat menyebutkan secara lengkap komplikasi dari Gastroentestinal Akut (GEA)

Cukup : Dapat menyebutkan 2 dari 4 komplikasi Gastroentestinal Akut (GEA)

Kurang : Hanya menyebutkan < 2 dari 4 komplikasi Gastroentestinal Akut (GEA)

5. Menyebutkan tentang cara pengobatan Gastroentestinal Akut (GEA)

Baik : Dapat menyebutkan pengobatan Gastroentestinal Akut (GEA)secara lengkap.

Cukup : Dapat menyebutkan 1 dari 2 cara pengobatan Gastroentestinal Akut (GEA)

Kurang : Tidak dapat menyebutkan cara pengobatan Gastroentestinal Akut (GEA)

Page 4: SATUAN  ACARA PEMBELAJARAN

GASTROENTERITIS AKUT (GEA)

A. Defenisi

Gastroenteritis akut adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya muntah dan

diare-GEA/peradangan usus (enteritis) adalah gangguan usus yang sering terjadi

tersendiri atau bersamaan dengan gastritis.

B. Etiologi

Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor:

Faktor infeksi

Infeksi internal:

infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada

anak meliputi infeksi enternal sebagai berikut:

Infeksi bakteri : Vibron, E. Coli, Salmonella, Shigella, Campylobactu, Yersinia,

Aeromonas.

Infeksi virus : Entero virus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus.

Infeksi parasit : Cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris), protozoa (Entamoeba,

Histolytica, Trichomonas homonis), jamur (Candida Albicans).

Infeksi parenteral ialah infeksi di luar saluran pencernaan seperti : Otitis Media

Akut (OMA), tonsillitis / tonsilofaringitis, bronchopaemonia, ensefalitis, keadaan

ini terutama terdapat pada bayi dan anak berunur di bawah 2 tahun.

Faktor malabsorbsi

1. Malabsorbsi karbohidrat

2. Malabsorbsi lemak

3. Malabsorbsi protein

Faktor makanan : Makanan Basi, Beracun, Alergi Terhadap Makanan

Faktor psikologis : Rasa takut dan cemas

C. Manifestasi Klinik

1. Sering buang air besar, tinja cair atau encer.

Page 5: SATUAN  ACARA PEMBELAJARAN

2. Ada tanda dehidrasi: turgor jelek, ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa kering.

3. Kram abdominal.

4. Demam

5. Mual.

6. Anorexia.

7. Lemah,

8. Pucat.

9. Nadi dan pernafasan cepat

10. Urin sedikit atau tidak sama sekali

11. Pada diare yang dehidrasi berat disertai shock

D. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan diagnostik diare dapat ditegakkan melalui ananmnesis, pemeriksaan fisik, dan

pemeriksaan penunjang.

Beberapa petunjuk anamnesis yang mungkin dapat membantu diagnosis:

a. Bentuk feses (waterry diare atau disentri diare)

b. Makanan dan minuman 6-24 jam terakhir yang dimakan atau diminum oleh penderita

c. Adakah orang lain sekitarnya menderita hal serupa, yang mungkin oleh karena

keracunan makanan atau pencemaran sumber air

d. Dimana tempat tinggal penderita

e. Siapa, misalnya: wisatawan asing patut dicurigai kemungkinan infeksi cholera, E.coli,

amebiasis, dan giardiasis; pola kehidupan seksual

Pemeriksaan fisik antara lain:

a. Suhu tubuh

b. Berat badan

c. Status gizi

d.   Tanpa dehidrasi

e. Kemungkinan komplikasi lain

Pemeriksaan penunjang yang perlu dikerjakan antara lain:Pemeriksaan tinja makroskopis

dan mikroskopis.

a. Biakan kuman untuk mencari kuman penyebab

b.   Tes resistensi terhadap berbagai antibiotic

Page 6: SATUAN  ACARA PEMBELAJARAN

c. pH dan kadar gula jika diduga ada sugar intolerance.

d. Pemeriksaan darah darah lengkap

e. Darah perifer lengkap, analisa gas darah dan elektrolit (terutama Na, Ca, K dan P

serum pada diare yang disertai kejang), anemia (hipokronik, kadang-kadang

nikrosiotik) dan dapat terjadi karena mal nutrisi/malabsrobsi tekana fungsi sumsum

tulang (proses imflemasi kronis), peningkatan sel-sel darah putih.

f. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin darah untuk mengetahui faal ginjal.

g. Pemeriksaan elektrolit tubuh terutama kadar natrium, kalium, kalsium, bikarbonat

terutama pada penderita diare yang mengalami muntah-muntah, pernapaan cepat dan

dalam, kelemahan otot-otot, ilius paralitik.

h. Duodenal intubation untuk mengetahui kuman penyebab secara kuantitatif dan

kualitatif terutama pada diare kronik

E. Komplikasi

Dehidrasi

Acidosis metabolic

Hipokalemia

Gangguan sirkulasi syok

Masalah Gizi : malobsorbsi, kehilangan zat gizi secara langsung.

F. Penatalaksanaan Klinik

Prinsip pengobatan diare ialah menggantikan cairan yang hilang melalui tinja dengan

atau tanpa muntah, dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat

lain (gula, air tajin, tepung beras dan sebagainya). Dalam garis besarnya pengobatan diare

dibagi dalam:

Pengobatan kausal

Pada penderita diare antibiotik hanya boleh diberikan jika:

1) Ditemukan bakteri patogen pada pemeriksaan mikroskopik dan/atau biakan.

2) Pada pemeriksaan makroskopik /mikroskopik ditemukan darah pada tinja.

3) Secara klinis terdapat tanda-tanda yang menyokong adanya infeksi enteral.

4) Di daerah endemik kolera.

Page 7: SATUAN  ACARA PEMBELAJARAN

5) Pada neonatus jika diduga terjadi infeksi nasokomial.

Pengobatan simptomatik

1) Obat-obat anti diare.

2) Adsorbent.

3) Antiemetik.

4) Antipiretik.

Pengobatan cairan

Ada 2 jenis cairan, yaitu:

1) Cairan rehidrasi oral (CRO)

Ada beberapa macam cairan rehidrasi oral:

Cairan rehidrasi oral dengan formula lengkap mengandung NaCl, KCl, NaHCO3

dan glukosa penggantinya, yang dikenal dengan nama oralit.

Cairan rehidrasi oral yang tidak mengandung keempat komponen di atas,

misalnya larutan gula-garam (LGG), larutan tepung beras-garam, air tajin, air

kelapa, dan lain-lain caiaran yang tersedia di rumah, disebut CRO tidak lengkap.

2) Cairan rehidrasi parenteral (CRP)

Sebagai hasil rekomendasi Seminar Rehidrasi Nasional ke I s/d IV dan pertemuan

ilmiah penelitian diare, Litbangkes (1982) digunakan cairan Ringer Laktat sebagai

cairan rehidrasi parenteral tunggal untuk digunakan di Indonesia, dan cairan inilah

yang sekarang terdapat di puskesmas-puskesmas dan di rumah-rumah sakit di

Indonesia. Pada diare dengna penyakit penyerta (KKP< jantung, ginjal) cairan yang

dianjurkan adalah Half Strength Darrow Glukose yaitu cairan Hartmann setengah

dosis di dalam 2,5 % glukosa atau cairan Darrow setengah dosis di dalam glukosa

2,5%, karena keduanya mengandung natrium, kalium, klorida, laktat (basa), dan

glukosa.

Kebutuhan cairan dapat dihitung sebagai berikut:

24 jam pertama:

Dehidrasi ringan;  180 ml/kg (sekitar 3 ¼  fl. oz per lb) per hari.

Dehidrasi sedang;  220 ml per kg (sekitar 4 fl. oz per lb) per hari

Dehidrasi berat;  260 ml per kg (sekitar 4 ¾ fl. oz per lb) per hari

Hari-hari berikutnya:

Page 8: SATUAN  ACARA PEMBELAJARAN

Kebutuhan normal sehari-hari adalah 140 ml per kg (sekitar 2,5 fl. oz per lb),

ditambah dengan penggantian pengeluaran cairan, yang dihitung secara kasar

lewat buang air besar atau lewat muntahnya. Semua cairan yang diberikan dalam

berbagai cara diatas harus dicatat dan dijumlahkan sertiap hari.

Pengobatan diuretik

Untuk anak kurang dari 1 tahun dengan BB kurang dari 7 kg, jenis makanannya berupa:

Susu (ASI/ susu formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tak jenuh

misalnya; LLM, almiron).

Makanan setengah padat (bubur susu) atau makanan padat (nasi tim) bila anak tidak

mau minum susu karena di rumah sudah biasa diberi makanan padat

Susu khusus yaitu susu yang tidak mengandung laktosa atau susu dengan asam lemak

berantai sedang/tidak jenuh,  sesuai dengan kelainan yang ditemukan.

Untuk anak diatas 1 tahun dengan BB lebih dari 7 kg, jenis makanannya berupa makanan

padat atau makanan cair/susu sesuai dengan kebiasaan makan di rumah.

Page 9: SATUAN  ACARA PEMBELAJARAN