SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang...

32
Dongeng untuk Anak

Transcript of SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang...

Page 1: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Dongeng untuk Anak

Page 2: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

SAPA REDAKSI

Kita sudah memafhumi dahulu pernah menjadi anak-anak dengan ditemani dongeng, sekarang masih terngiang akan kenangan masa lalu. Membekam ihwal yang telah terkenang dimunculkan kembali dari tulisan-tulisan Buletin Kaji LKM Edisi Mei-Juni 2018. Para penulis di buletin ini menyajikan usaha nostalgia mereka.

Tulisan awal buletin ini adalah laporan utama yang disajikan tentang organisasi kependidikan. Adanya liputan untuk melatih mahasiswa membuat reportase. Tak lupa pula, kenangan masa anak-anak disajikan dalam bentuk esai. Mengimajinasikan dongeng dalam bentuk cerpen untuk anak disajikan lewat cerita kepala kerbau. Dan masih ada beberapa tulisan lainnya.

Kami mengharapkan komentar dari tulisan dalam buletin ini dari para pembaca agar terjalin diskusi. Akhir kata, selamat mendaras Buletin Kaji LKM Edisi Mei-Juni 2018 dengan judul Dongeng untuk Anak. Salam literasi!

Tim Redaksi

SUSUNAN REDAKSIPembinaDr. Irsyad Ridho, M. Hum

Penanggung Jawab UmumRizal Syam

Pemimpin RedaksiAyenni Afriyani

RedaksiDidiet Dito Sdewo, Ana Tria P., Miguel AJ, Tita Desyara, Rizal Syam, Diana Dwi Lestari, Aufa Hanifah, Nafis Ridho, Isni Mardiyah, Adiba Ciptaningrum, Ayenni Afriyani

Penata LetakZhafira Aqila

EditorAjeng Damara, Ayenni Afriyani

Ilustrasi SampulChildren Illustration oleh Teagan Whitehttps://abduzeedo.com/node/75036

DAFTAR ISI

LAPORAN UTAMA: Persoalan Mengajar: Belajar Dikejar Waktu (1), SOSOK: Dari Palupi untuk Anak-anak (4), ESAI: Anak, Buku, dan Modernitas (7), Kecantikan

yang Terus Berganti (10), Anak Membaca, Membaca Anak (14), RESENSI: Wajah di Balik Topeng (17), Dongeng untuk Orang Dewasa (20), Kisah Kasih

Ibu dan Anak (23), CERPEN: Kepala Kerbau untukmu (26)

LEMBAGA KAJIAN MAHASISWA Website: lkmunj.orgSekretariat: Ruang 305, Gedung G, Kampus A UNJ Kontak: Ajeng (081388777879)Facebook: Lembaga Kajian Mahasiswa-UNJ Purwo (085216807441)Instagram dan Twitter: @lkmunj

BULETIN KAJIKRITIS-AKTUAL-JUJUR-INDEPENDEN

EDISI MEI-JUNI 2018

Page 3: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Laporan Utama

Buletin Kaji I 2018

1

Setiap fakultas di Universitas Negeri Jakarta memiliki organisasi kependidikan untuk melakukan

pengajaran pada anak-anak di sekitar kampus. Salah satunya Desa Binaan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, biasa menggelar pengajaran setiap minggunya di Saung Ungu Kampus B Universitas Negeri Jakarta sebanyak dua kali, Rabu dan Jumat. Waktu yang dialokasikan hanya satu jam, mulai pukul 16.00 s.d. 17.00. Alokasi waktu yang singkat membuat para pengajar harus mengefektifkan pembelajaran agar murid mudah betah dan tidak cepat bosan. “Kita berusaha membuat agenda yang menarik, misalnya seperti fun cooking, fun with art. Jadi nanti kita berkarya sama adik-adiknya,” Ujar Mega, selaku bendahara Desa Binaan. Dari kegiatan itu mereka merasa akan ada keterikatan antar pengajar dan murid. Para pengajar yang sudah menjadi generasi ke-8 ini memiliki ketertarikan pada anak-anak. Inilah yang melandasi mereka untuk menjalin keterikatan dan tetap mengajar di Desa Binaan.

Tak berbeda dengan lembaga pendidikan formal yang mengutamakan sikap

moral serta motivasi. Desa Binaan pun melakukan hal itu lewat film yang telah mereka pilih. Menurut Farah, seperti film King (2009), menggambarkan seorang remaja yang berusaha meraih cita-citanya. Film ini dianggap akan menginspirasi dan dapat dilakukan pula oleh anak didik. Tak ada rasa sedih karena mereka tidak menayangkan film kartun penuh imajinasi. “Soalnya kalau kita tayangin film-film seperti Disney itu anak-anak pasti bosan dan mudah ngantuk karena sudah sering tayang di televisi, makanya kita cari yang beda,” ungkap Farah. Film kartun penuh keriangan khas anak-anak terkalahkan oleh pilihan para pengajar.

Community Development Teras Koalisi (Comdev Teko) yang ada di Fakultas Ilmu Pendidikan tak sungkan menayangkan film kartun. FIlm-film ditayangkan sesuai dengan tema mingguan. “Justru anak-anak tidak ngantuk dan sangat antusias,” Ujar Hamdan, salah satu pengajar di Comdev Teko. Adanya hari-hari khusus juga memengaruhi pemilihan film yang akan diputar. Menurut Hamdan, film-film yang disediakan lebih membangun mental, psikologis, perilaku yang berlaku pada norma-norma sosial, dan role play. Pertemuan seminggu tiga kali

Persoalan MENGAJAR:

BELAJAR DIKEJAR WAKTU

Page 4: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

sudah memercayai pengajar di Desa Binaan, tanpa perlu dipertanyakan soal anak-anak mereka.

Nyaris serupa, organisasi kependidikan di Fakultas Ilmu Sosial bernama Desa Pendidikan. Lokasi pembelajarannya berada di dekat Terminal Pulo Gadung.

Para pengajar berusaha memperbaiki sikap anak murid agar berlaku sopan di lingkungan masyarakat. Dari ungkapan Halimah selaku staf Kominfo, pada saat pertama kali anak-anak gabung ke Desa Pendidikan, mereka suka berkata kasar dan kurang sopan. Para pengajar berusaha memperbaiki itu agar tidak dilakukan lagi pada keseharian anak-anak.

Alasan Halimah bergabung dengan Desa Pendidikan pun tak jauh berbeda dengan yang diungkapkan para pengajar Desa

Laporan Utama

Buletin Kaji I 2018

2

Binaan. Tak heran jika rata-rata anak didiknya berasal dari daerah Jln. Balap Sepeda dan Jln. Kayu Jati. Anak-anak murid Desa Binaan berasal dari keluarga biasa bahkan kekurangan. “Anak-anak di Desa Binaan itu suka ngamen, jadi ondel-ondel, tukang ojek payung, dan bahkan sebelum ikut Desa Binaan, mereka suka malak teman-temannya. Terus setelah dibina jadi berkurang dan berubah sikapnya,” sahut Farah, wakil kepala divisi PSDM Desa Binaan. Ia melanjutkan, orang tua murid-murid Desa Binaan

membuat para pengajar Comdev Teko tak merisaukan waktu karena dianggap cukup banyak.

Pola tujuan mahasiswa untuk menjadi relawan pun mirip. Memperbaiki anak-anak di sekitar UNJ Kampus B adalah salah satu tujuan para relawan Desa

Gambar dari: dokumen pribadi

Page 5: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Laporan Utama

Buletin Kaji I 2018

3

--Ayenni Afriyani (P-IPS 2016)dan Nafis Ridho (P-IPS 2016)

Binaan, yaitu menyenangi dan menyukai anak-anak. Halimah yang berpakaian muslimah ini juga turut menuturkan kalau dia ingin mendapat pahala untuk akhirat kelak karena sudah mau berbagi kepada anak-anak yang butuh pendidikan tambahan.

Berbeda dengan Hamdan, mahasiswa Psikologi yang sudah mengajar hampir 5,5 tahun di Comdev Teko Fakultas Ilmu Pendidikan yang berada di daerah Jln. Sunan Giri. Ia memiliki alasan, “karena panggilan hati dan melihat kondisi masyarakat sudah sangat terpuruk.” Hamdan juga sudah diajarkan sejak kecil oleh orang tuanya untuk berbagi kepada yang membutuhkan.

Pengajaran di Desa Binaan terkadang sering mengajarkan materi-materi akademik yang sudah mereka peroleh di sekolah dulu. Untuk membantu murid-

muridnya agar lebih paham tentang materi yang belum mengerti dan memperdalam pemahaman mereka. Tetapi dengan ini bukan berarti Desa Binaan menjadi tempat les. Berbeda dengan anggapan Halimah kalau Desa Pendidikan seperti laiknya tempat les. Sedang pengajaran di Comdev Teko memadukan keduanya.

Para pengajar di setiap organisasi kependidikan memiliki waktu yang singkat untuk memberikan pengajaran moral. Bisa jadi, akan terkalahkan dengan waktu anak-anak berinteraksi di luar jangkauan para pengajar. Tujuan mereka sudah mulia. Sampai kalau setelah lulus pun masih diperbolehkan mengajar. Semoga para pengajar berhasil menjadi bengkel moral dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dan penuh keikhlasan.[]

Page 6: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Sosok

Buletin Kaji I 2018

4

Mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) ini memang sangat dekat dengan kehidupan anak-anak. Profesinya sebagai guru membuatnya mempunyai kedekatan lebih terhadap hal yang diinginkan bahkan dibutuhkan anak-anak seusianya. Pelajaran-pelajaran semas kuliah juga memudahkan Palupi untuk memahami anak-anak.

Seiring dengan berjalannya waktu, Palupi mengikuti kompetisi bergengsi tingkat kampus, yakni Mahasiswa Berprestasi. Salah satu syarat untuk mengikuti kompetisi tersebut haruslah membuah sebuah karya ilmiah. Bagi Palupi sendiri

Sejak kecil ia senang sekali membaca buku, diingatnya buku Buaya dan Kancil. Baginya cerita itu adalah

sebuah cerita yang patut dicontoh kala dahulu, akan tetapi ketika ia dewasa cerita Buaya dan Kacil merupakan kisah licik seorang kancil yang membohongi beberapa buaya untuk menyeberangi sebuah sungai.

Palupi Mutiasih (22) menjajaki dunia literasi sejak awal menjadi aktivis kampus. Tak hanya itu, langkah Palupi untuk mendalami dunia cerita anak ini telah membawanya menjadi mahasiswa berprestasi sampai bisa ke luar negeri.

Buku cerita anak baginya mengisahkan cerita tersendiri, membangun imajinasi bahkan mendapatkan nilai moral yang bisa dipakai di kehidupan sehari-hari. Buku cerita anak sangat dekat dengan kehidupan anak-anak. Sebelum tidur, buku cerita anak menjadi hal wajib yang harus dibacakan orang tua terhadap anaknya guna anak bisa berpikir lebih jauh dan memiliki imajinasi.

Cerita anak sudah menjadi separuh napas bagi Palupi Mutiasih (22). Mahasiswi lulusan PGSD FIP UNJ ini tidak lepas dari namanya cerita anak. Semasa kecil sudah dicekoki oleh sang ibu untuk membaca. Hampir setiap hari ibunya meninggalkan Palupi sebuah buku sebagai teman

kesenderiannya di rumah. Dari cerita anak, Palupi diantar untuk meraih beragam prestasi.

DARI PALUPI

UNTUK ANAK-ANAK

Sumber: dokumen pribadi

Page 7: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Buletin Kaji I 2018

5

dunia anak sewaktu bertugas jadi None Buku,” ucap Palupi.

Walaupun karya tulis ilmiah mengenai cerita anak itu tidak menjadikannya nomor satu di ajang Mahasiswa Berprestasi, tetapi karya tulis itu memiliki nilai lebih karena kala itu literasi sedang digalakkan pada tahun 2016. Dari tulisan itu juga, Palupi mengembangkannya lagi dengan melakukan riset yang sederhana, seperti membuat gerakan sosial mengenai taman bacaan. Dari gerakan tersebut juga menghasilkan prestasi sendiri untuk Palupi.

Palupi dipercaya oleh Badan Bahasa untuk menjadi delegasi Jakarta di Gerakan Literasi

ia harus membuat karya tulis dengan topik yang berbeda dari yang lain, tetapi memiliki daya saing untuk diajukan. Lantas Palupi membuat karya tulis dengan konsep literasi cerita anak.

“Saya menguasai literasi dan mengetahui dunia literasi, juga sudah mengerti bagaimana mengembangkan literasi ke

Sosok

Palu, menjadi duta literasi di Gemari Baca Dompet Duafa, sampai mengantarnya menjadi mitra integritas KPK. “Berawal dari suka dengan literasi, paham tentang literasi dan cerita anak, paham bagaimana membuat gerakan ke masyarakat dan bagaimana anak-anak mencintai buku yang akhirnya mengantarkan saya menjadi semua itu,” tuturnya.

Bahkan karena literasi, ia dipercaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk ikut dalam acara literasi sekolah di Tarakan. Di sana, Palupi melatih para guru agar anak-anak suka literasi. Seperti cara menceritakan isi buku dengan berbagai improvisasi agar anak-anak tertarik

mendengarnya. Mereka bukan hanya menceritakan dongeng, tapi juga isi buku-buku selain dongeng. Menurut Palupi, menceritakan isi buku dapat membuat anak-anak kepingin baca lagi cerita yang sudah dikisahkan itu.

Palupi juga menjadikan buku cerita anak itu sebagai topik skripsinya. Ia

Gambar dari: dokumen pribadi

Gambar dari: dokumen pribadi

Page 8: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Sosok

Buletin Kaji I 2018

6

-- Ana Tria Purnama (Sosiologi 2015)dan Didiet Dito Sadewo (Sosiologi 2016)

menulis skripsi dengan judul “Selamat Ulang Tahun Ibu Ratu”. Dari skripsi tersebut, Palupi memasukkan pendidikan karakter. Bercerita tentang seekor semut bernama Feubel yang mau memberi kejutan ulang tahun untuk ibunya. Feubel mau mengerjakan semuanya sendirian, sementara kodratnya si semut itu berkoloni. Konflik pun terjadi. Pada akhirnya, semua pekerjaan dapat terselesaikan setelah Feubel mau bekerja sama dengan koloninya.

“Bikin (kisah) itu berdasarkan cerita yang sering anak-anak alami dan dekat juga

dengan anak-anak,” kata Palupi. Anak-anak sering mengalami peristiwa ulang tahun, dan terkadang ingin membantu orang tuanya tetapi tidak dapat membantu banyak. Palupi lantas merefleksikannya dalam kisah “Selamat Ulang Tahun Ibu Ratu”. Skripsi ini akhirnya dinobatkan menjadi skripsi terbaik di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.

Keahlian Palupi dengan cerita anak tidak lepas dari peran sang ibu bernama Rokhana yang memperkenalkan dunia literasi atau buku cerita anak padanya. Sebelum berangkat kerja, sang ibu sering meninggalkan paket untuk Palupi. Isi paket itu ada bekal makanan, buku cerita, dan surat dari sang ibu. Sang ibu sering bekerja hingga larut malam, maka ibunya membelikan buku cerita untuk menemani kesendirian Palupi. Hal yang membuat Palupi semangat membaca kala itu ialah surat-surat yang dituliskan oleh sang ibu kepadanya. “Udah mamah beliin buku ya, bukunya harus dibaca, kalau enggak dibaca buat apa mamah beli.” Begitu salah satu isi surat yang diingat Palupi. []

Gambar dari: dokumen pribadi

Page 9: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Esai

Buletin Kaji I 2018

7

yang besar. Mereka akan selalu bertanya setiap kali menemukan suatu hal yang baru pertama kali mereka lihat. Anak-anak akan selalu penasaran terhadap segala sesuatu, dan mereka berusaha mengetahuinya dengan bertanya kepada orang-orang dewasa di sekitar mereka. Mulai dari pertanyaan remeh-temeh seperti mengapa bulan selalu mengikuti kita setiap kali kita bergerak, sampai ke pertanyaan mendalam seperti apa yang terjadi di saat kita mati.

Berbeda dengan orang dewasa kebanyakan, yang sudah tidak terlalu peduli dengan keadaan sekitar mereka. Orang dewasa kerap kali tak acuh terhadap segala sesuatu, hal yang besar ataupun yang remeh-temeh. Tentu, hampir tidak ada orang dewasa yang akan bertanya mengapa bulan mengikuti mobil dan hal-hal lainnya. Mereka belum tentu sudah tahu jawaban atas pertanyaan itu. Mereka hanya tidak peduli lagi. Apa yang ada di pikiran orang dewasa adalah perihal mencari uang dan bertahan hidup saja.

Lalu sebenarnya yang akan jadi masalah adalah kenyataan bahwa banyak anak kecil yang dididik oleh orang dewasa dengan tak acuh kepada hal-hal lain selain mencari nafkah dan makan untuk keluarga. Hal-hal lain seputar kehidupan

“Berikan anak sebuah buku, dan Anda akan mengubah dunia.” Begitulah kata Neil deGrasse

Tyson dalam serial Cosmos: A Spacetime Odyssey (2014), episode keempat. Dia menceritakan bahwa Einstein kecil sangat tertarik pada sebuah buku yang berjudul Naturwissenschaftliche Volksbücher (Popular Books on Natural Science) karya Aaron Bernstein.

Buku itu dia dapatkan dari seorang mahasiswa yang indekos di rumahnya, ketika umurnya masih 10 tahun. Sesudah dewasa, Einstein masih mengingat apa yang dia pelajari dari buku itu di waktu kecil dulu. Bisa dibilang, buku itu punya pengaruh besar membentuk Einstein menjadi ilmuwan seperti yang kita kenal sekarang. Jikalau tidak mendapatkan buku itu, mungkin saja Einstein tidak pernah tertarik untuk menjadi seorang ilmuwan.

Betapa hebatnya dampak dari sebuah buku! Memang, tak salah perkataan Neil bahwa memberikan buku kepada seorang anak, kita akan mengubah dunia, bahkan alam semesta. Tapi, kenapa Neil menekankan pada anak kecil, dan bukan orang dewasa?

Alasan utamanya tentu karena anak kecil masih punya rasa keingintahuan

anak, buku,

dan modernitas

Page 10: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Esai

Buletin Kaji I 2018

8

Daripada memberikan anak sebuah buku, orang dewasa malah lebih memilih memberikan anak kecil sebuah gawai. Beberapa waktu lalu, saya mengunjungi museum serangga Taman Mini Indonesia Indah di bagian taman kupu-kupu. Saya melihat rombongan anak sekolah dasar, mereka berlari-larian memegang gawai, mulai memotret-motret tanaman dan kupu-kupu di sana.

Semua anak kecil memegang gawai! Ya, semuanya! Ada beberapa dari mereka yang juga berswafoto. Bagi saya ini sebuah kenyataan yang menyedihkan. Dibanding melihat pemandangan dan nuansa di dalam taman kupu-kupu itu, mereka lebih memilih untuk berfoto ria. Saya bertanya dalam hati. Adakah di antara anak-anak itu, yang begitu tergila-gila pada hasil jepretan gawai mereka, penasaran terhadap siklus hidup kupu-kupu dan penyebab warna sayap kupu-kupu berbeda? Semoga saja ada.

Memang para anak kecil itu tidak patut disalahkan sepenuhnya. Kita harus melihat di lingkungan apa mereka dibesarkan. Di keluarga modern kah? Sebab, banyak orang dewasa zaman modern acap kali mau mudahnya saja. Kalau anak rewel, diberikan gawai, dibiarkan bermain agar lekas diam. Kalau tidak dikasih gawai, dibiarkan juga menonton televisi sampai berlama-lama.

Kenapa anak rewel tidak diberikan buku? Selain karena malas mencari buku yang sesuai dengan anak, mereka tentu juga ‘Children’

Oleh: Jessie W Smith - id.pinterest.com

saja mereka tidak peduli, apalagi pertanyaan remeh anak mereka sendiri?

Alhasil, untuk menghindari pertanyaan beruntun sang anak, orang dewasa macam itu hanya akan berkata, “Kamu masih kecil, nanti kalau sudah besar juga tahu.” Karena tidak pernah mendapatkan jawaban yang memuaskan, tentu lama-kelamaan rasa ingin tahu anak-anak itu mulai meredup. Duh! Kasihan bukan?

Tapi tunggu! Bukankah masih ada harapan bahwa keingintahuan anak dapat muncul kembali dengan memberikan anak-anak sebuah buku? Ah, ini pula yang jadi masalah berikutnya! Seberapa banyak orang-orang dewasa yang memberikan buku kepada anaknya? Bisa dibilang sudah sangat sedikit sekali.

Page 11: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Buletin Kaji I 2018

9

bukannya mengembangkan rasa ingin tahu anak-anak, malah menghambatnya dengan memberikan dan membiarkan mereka bermain gawai maupun alat-alat elektronik lainnya. Mereka lebih senang anaknya diam daripada rewel. Bukannya merubah dunia dengan memberikan anak sebuah buku, anak-anak kecil malah dibiarkan terhambat rasa ingin tahunya, sehingga berubahlah dunia menjadi tempat yang dihuni orang-orang apatis dan masa bodoh terhadap segala sesuatu.

Semoga saja anak-anak di pedalaman rasa ingin tahunya tidak redup seperti kebanyakan anak-anak kota. Maka penting sekali makanya memberikan mereka, yang masih punya rasa ingin tahu besar, sebuah buku. Siapa yang tahu dari sebuah buku nanti mereka akan jadi seorang ilmuwan besar, seperti pernah terjadi pada Einstein. Jangan sampai anak-anak kecil di pedalaman menjadi seperti anak-anak kota, yang kebanyakan cuma senang mencari hiburan dan bukan mencari jawaban atas rasa ingin tahu mereka. []

menghindari pertanyaan anak-anak. Sebab anak kecil yang membaca buku seringkali bukannya menjadi diam, tetapi malah jadi semakin rewel. Mereka mulai menanyakan segala macam hal yang mereka temui di dalam buku, lalu mencoba menghubungkan dengan apa yang mereka lihat di lingkungan mereka. Tentu banyak orang dewasa yang tidak mau diribetkan dengan berondongan pertanyaan itu. Maka dipilihlah gawai dan televisi, supaya anak diam, tidak banyak bertanya lagi.

Menarik kalau kita membaca buku Jared Diamond, Guns, Germs, and Steel (2013). Dalam salah satu bagian, ketika membicarakan soal kemajuan peradaban yang berbeda-berbeda, Jared membahas mengenai argumen bahwa kecerdasan anak-anak yang tinggal di kota mulai mengalami kemunduruan dibandingkan dengan anak-anak di daerah pedalaman.

Itu terutama disebabkan karena hambatan terhadap perkembangan yang terjadi pada anak-anak kota. Anak-anak kota sekarang punya kesempatan untuk menikmati hiburan seperti pergi ke bioskop, acara televisi dan permainan elektronik. Sedangkan, anak-anak pedalaman, tidak mempunyai akses terhadap hiburan semacam itu. Mereka lebih banyak melakukan kegiatan aktif, seperti berkeja atau bermain bersama anak sebaya mereka.

Kenyataan itulah yang kita saksikan sekarang. Orang-orang dewasa,

--Miguel A.J.(Pendidikan Bahasa Mandarin 2016)

Esai

Page 12: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Esai

kecantikan yang Terus

Berganti

Kartun telah menjadi dunia tersendiri bagi seorang anak. Salah satunya, film-film animasi

garapan Disney yang telah menemani masa anak-anak di berbagai belahan dunia selama puluhan tahun. Cerita yang dikemas dengan tampilan animasi, dialog dan alur cerita yang menarik, mampu menghipnotis anak-anak untuk hidup dalam dunia yang imajinatif.

Disney Princess, menjadi fenomena yang sering disebut-sebut sebagai standar ideal dan kebahagiaan bagi seorang gadis. Film animasi Disney era 1930-an hingga akhir 1960-an kerap mengusung kehidupan ‘happily ever after’ (bahagia selamanya) dalam jalan akhir dari setiap cerita. Padahal, dalam kehidupan nyata, konsep akan kebahagiaan tidaklah abadi. Ada waktu, zaman, manusia, dan kebutuhan yang terus berubah. Film mengisyaratkan kebahagiaan yang semu.

Tokoh Cinderella dalam film animasi Disney Cinderella (1950), diwatakkan lugu, penyabar, dan cantik. Namun diperlakukan seperti pembantu oleh saudara dan ibu tirinya di rumah sendiri. Kebahagiaan Cinderella hadir ketika pada akhirnya sepatu kaca yang ia miliki mampu membawa seorang pangeran

menikahinya. Pangeran menjadi penyelamat dari kesengsaraan hidup Cinderella selama ini.

Film animasi Cinderella seakan menggambarkan kebahagiaan hanya bisa diperoleh dengan terlihat menarik ataupun lewat pernikahan dan ciuman mesra. Atau bagi film-film semacam Snow White and Seven Dwarfs (1937) dan Sleeping Beauty (1959), kebahagiaan hanya bisa didapat dengan menghabiskan waktu bersama lawan jenis seperti dalam cerita. Pangeran digambarkan sebagai sosok superior yang kedatangannya membawa kebahagiaan.

Disney Princess menghadirkan tentang apa yang disebut sebagai ‘perempuan’ dan ‘laki-laki’. Selain dalam urusan domestik, perempuan selalu dianggap ‘hanya bisa berdandan’ atau ‘hanya dengan bersoleklah, perempuan mampu terlihat menarik bagi lawan jenis’. Ataupun laki-laki yang selalu melakukan aktivitas fisik seperti berkuda, berburu atau berperang. Misalnya dalam film Cindrella, kedua saudara tirinya setiap hari berlomba-lomba bersolek hanya untuk menarik perhatian pangeran pada pesta dansa. Cinderella datang ke pesta dengan gaun dan penampilan yang elok sehingga

Buletin Kaji I 2018

10

Page 13: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Recovery: A How to Guide to Raising a Strong, Empowered Girls Who Can Create Their Own Happily Ever After (2011). Pada bagian awal buku, Hartstein menjelaskan pengaruh paparan media dan film bagi anak-anak dan orang tua, terutama film-film bertemakan princess pada era klasik (1930-1960). Ternyata, bukan hanya anak perempuan saja yang terpengaruh sosok putri dalam film, tetapi orang tua yang menonton pun menjadi terobsesi menjadikan anaknya cantik seperti putri-putri di layar kaca.

Beberapa orang tua di Amerika Serikat pada tahun 2000-an bahkan berbondong-bondong mendandani anak perempuannya yang kebanyakan berusia di bawah sepuluh tahun dengan bulu mata, gigi, rambut, alis hingga bokong palsu. Princess kecil ini dikirim para ibu untuk mengikuti ajang kontes kecantikan, berjalan dengan sepatu berhak tinggi, baju berkilauan, dan jepretan kamera di sana-sini. Berpose dan melambai layaknya Miss Universe dengan senyum termanis untuk membuai penonton. Bocah-bocah ini dipajang untuk memamerkan diri pada dunia di usianya yang masih belia.

Realitas sosial ini pun digambarkan oleh Elizabeth Eulburg dalam novel fiksi miliknya bertajuk Revenge of the Girl with the Great Personality (2013). Mengisahkan tentang seorang ibu yang sangat terobsesi untuk anaknya menjadi seorang putri dengan ikut dalam ajang kontes kecantikan. Salah satu anak perempuannya, McKenzie yang masih

pangeran jatuh hati pada pandangan pertama. Mungkin saja ketika Cinderella tidak dibantu ibu peri untuk bisa terlihat cantik, ia takkan mampu menikah dengan pangeran.

Seperti yang dipaparkan oleh Peggy Orenstein dalam bukunya Cinderella Ate My Daughter: Dispatches from the Front Lines of the New Girlie-Girl Culture (2011). Disney Princess membawa suatu budaya akan stereotip gender. Peggy menganggap aktivitas memiliki gender. Terdapat kesan ada yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh gender tertentu. Mencampuradukkan antara seks dan gender. Bahkan ketika orang tua pada akhirnya mengotak-ngotakkan mainan untuk anaknya, semisal boneka untuk perempuan dan bola atau robot untuk laki-laki, perempuan hanya bisa main masak-masakan dengan boneka barbie dan laki-lakinya hanya bisa main perang-perangan dengan pedang.

Disney Princess menjadi suatu standar yang membuat anak-anak atau perempuan berandai menjadi seorang putri, mendoktrin dirinya untuk menjadi seperti putri yang ada dalam film, cerita, ataupun dongeng. Semua perempuan haruslah menjadi putri: bergaya, berdandan, dan bertindak tutur layaknya seorang putri. Anak tidak merasa percaya diri ketika ia tidak diperlakukan dan dianggap layaknya putri.

Princess Syndrome, begitu Dr. Hartstein menyebutnya dalam buku Princess

Buletin Kaji I 2018

11

Esai

Page 14: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Esai

berusia tujuh tahun telah diajarkan bahwa perhatian dan kepercayaan diri hanya akan didapat lewat penampilan seperti putri, dengan kilauan mutiara, gaun-gaun panjang, dan kulit tertutupi make up tebal. Di sisi lainnya, Lexi, sang kakak yang tidak tertarik untuk diperlakuan demikian, hanya dianggap sebelah mata dan ‘kurang menarik’.

Selama masa itu, cantik dan gender selalu dicitrakan demikian. Namun dalam perjalanannya, Disney Princess nyatanya mengalami pergeseran sosok. Tak ada lagi konsep happily ever after ataupun ibu peri. Tak ada lagi standar kecantikan tentang perempuan putih dan bersolek. Beberapa film animasi Disney dalam rentang tahun 1980-2012 mulai berani mengangkat cerita pemain utama perempuan dengan peran yang jauh dari citra princess yang selalu berdandan, kalem, atau tidak bisa melakukan apa-apa selain menunggu pangeran menjemput.

Misalnya, sosok Ariel dalam The Little Mermaid (1989). Ariel mulai bisa membuat dirinya sendiri terbebas dari pengaruh sang ayah dengan pilihannya akan sosok lelaki yang dicintai. Ariel mengorbankan diri, tak lagi menjadi duyung agar bebas dan mampu mengejar cinta bersama manusia yang ia cintai. Ariel mengatakan pada dunia bahwa cinta tak hanya diperjuangkan oleh sosok laki-laki, sedang perempuan hanya menunggu. Perempuan bisa memilih jalan hidupnya, tidak melulu harus dijodohkan.

Mulan (1989) salah satu film Disney yang mengambil latar tentang gadis Tiongkok. Mulan adalah sosok yang pandai bela diri, hingga pada akhirnya ia mengambil suatu keputusan yang sangat berani. Ia menyamar sebagai salah seorang pasukan tentara untuk menggantikan ayahnya yang kesehatannya sedang buruk. Mulan yang memiliki kepandaian strategi,

Buletin Kaji I 2018

12

Gambar dari: google image

Page 15: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

mengajak penonton untuk memaknai ulang kebahagiaan dan cinta yang tidak melulu didapat lewat pernikahan. Melainkan, makna cinta pada orang-orang di sekitarnya.

Seperti kata Merida dalam film Brave, bahwa takdir kita hidup pada daratan, seperti kita yang hidup di dalamnya. Takdir seperti kain tenun. Jadi, takdir seseorang berkaitan dengan banyak orang. Layaknya standar kecantikan, gender, dan makna akan kehidupan, semuanya dikonstruksi secara kolektif lewat pengalaman dan dinamika sosial yang ada. Bahwa tren mampu mempengaruhi cara berpikir akan sesuatu. Bahwa cantik tak melulu soal penampilan. Bahwa bahagia tak selalu soal menikah. Bahwa hidup tak melulu soal ‘happily ever after’.

akhirnya mampu ikut berperang melawan Pasukan bangsa Hun. Walaupun ia harus dieksekusi mati karena melanggar aturan militer.

Beruntung, Mulan tak jadi dieksekusi mati karena dianggap telah menyelamatkan orang penting dalam dinasti Tiongkok, sang jenderal Li Shang. Mulan menjadi sosok pendombrak budaya yang ada pada masa itu, bahwa perempuan tidak bisa mengangkat pedang atau berkuda. Aktivitas tak lagi memiliki gender. Semua orang berhak memilih apa yang mereka inginkan.

Princess yang satu ini sangatlah berbeda. Ia tak hanya mendobrak stereotip gender, namun juga makna akan kebahagiaan dan pernikahan. Brave (2012), seperti judulnya, mengisahkan keberanian seorang putri bernama Merida. Sejak kecil, Putri Merida tidak bermain dengan perhiasan, make up, ataupun gaun yang menjuntai. Sang ayah, Raja Fergus, justru memberikannya busur pemanah, anak panah, dan kuda.

Puncaknya adalah ketika tradisi mengharuskan Merida untuk dilamar oleh raja dari berbagai suku. Merida memberontak bahkan pergi dari rumah karena ia tak ingin dinikahkan dengan lelaki yang tidak ia cintai. Hingga pada akhirnya, ia mampu menyadarkan semua orang bahwa pernikahan bukanlah ditentukan oleh tradisi, melainkan pilihan masing-masing. Film Brave pun

--Tita Desyara(Pendidikan Bahasa Inggris 2015)

Buletin Kaji I 2018

13

Esai

Page 16: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Esai

anak membaca,

membaca anak

Ketika sepasang kekasih menjadi ayah dan ibu. Kemudian keduanya bekerja. Tidak

sedikit, tumbuh-kembang anak disandarkan kepada “selain” keduanya. Padahal berbagai literatur psikologi perkembangan menganggap hubungan ibu dan anak menjadi bagian penting dari perkembangan kepribadian. Waktu yang dihabiskan keduanya dengan anak hanya pagi dan malam. Itu pun disibukkan dengan persiapan pergi ke kantor dan istirahat saat malam.

Masa-masa anak adalah masa yang penuh harapan, kemauan, tujuan, dan kecakapan. Ayah dan ibu, keduanya bekerja dengan tujuan untuk menghidupkan dan membahagiakan anak. Sosok ibu seharusnya selalu menemani anak setiap saat ketika masa itu. Akan tetapi, ia hilang dengan dalih bekerja untuk memenuhi “kecukupan” anaknya. Ia melepaskan diri dalam proses pembentukan kepribadian anaknya.

Seperti dalam film Room (2015), dikisahkan seorang ibu dan anaknya bernama Jack terkurung dalam sebuah ruangan. Jack yang sudah berumur lima

Dunia bocah adalah dunia impian // tempat semua yang indah bersemayam // tempat semua yang sedih tak dapat tempat // tempat semua sanjung-canda bermuara // tempat semua pengalaman

tak terlupakan, dan // tempat harapan tertanam-dalam (Sastra Anak, 2005)

tahun tidak pernah mengetahui apa yang ada di luar ruangan itu. Walaupun begitu Jack tumbuh sebagai pribadi yang cerdas. Sang ibu memanfaatkan apa saja yang ada di ruangan demi pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Interaksi terkuat Jack di ruangan itu adalah dengan sang ibu. Ia mengetahui dan percaya setiap apa yang diterimanya. Walau kerap kali Jack meragu. Ibu seakan menjadi pusat dunia anak.

Tumbuh-kembang anak harus dibentuk agar anak menjadi manusia yang utuh, yang mampu menempatkan dirinya secara tepat dalam lingkungan. Jadi sudah sepantasnya setiap orang tua memiliki rasa sayang, cinta, dan bangga kepada darah dagingnya. Dan itu merupakan tugas orang tua.

Sastra untuk anakBacaan sastra untuk anak juga ikut membentuk kepribadian anak, menumbuhkan, dan mengembangkan rasa ingin membaca. Kalau sebagian kita dapat kecanduan merokok, mengapa tidak diusahakan kecanduan membaca sejak anak-anak.

Buletin Kaji I 2018

14

Page 17: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Demi memenuhi kebutuhan anak, orang tua secara tidak sadar abai bahwa anak membutuhkan asupan ilmu pengetahuan. Sastra Anak (2005) menjelaskan, anak pun membutuhkan informasi tentang dunia, tentang segala sesuatu yang ada dan terjadi di sekelilingnya. Tak heran jika ditemui anak-anak yang suka mendengarkan orang berbicara, bahkan mereka “nimbrung” ikut berbicara sambil minta perhatian dan pengakuan akan keberadaanya.

Tenas Effendy, dalam buku Tunjuk Ajar Melayu (2006), menyebutkan, para tetua Melayu sengaja menyebarluaskan, mewariskan, dan mengekalkan tradisi Melayu yang berisi pedoman-pedoman hidup orang Melayu, salah satunya melalui sastra. Sastra tersebut berbentuk lisan atau tulisan seperti cerita rakyat, hikayat, syair, pantun, dan gurindam.

Bagi orang Melayu Riau, karya sastra selalu mengiringi kehidupan mereka sejak bayi. Sejak di buaian pun, anak sudah dilantunkan karya-karya sastra oleh orang tuanya, baik dengan cara didendangkan maupun dibacakan. Di Riau, karya sastra pun menjadi warisan para tetua yang terus dilestarikan para orang tua untuk mengajarkan nilai-nilai kehidupan orang Melayu.

Anak membacaAnak yang dimaksud pada tulisan ini adalah anak-anak usia 0 hingga kurang lebih 12 tahun. Hal-hal yang membantu

tumbuh kembang anak seperti menina-bobokan, belajar pengucapan ayah-ibu, atau cilukba itu tidak lain semuanya adalah sastra. Pemenuhan kebutuhan anak akan informasi sudah sepantasnya jadi tugas orang dewasa.

Pada hakikatnya semua orang senang dan butuh cerita, terlebih ketika anak sedang dalam masa peka untuk tumbuh dan berkembang. Anak-anak yang belum bisa membaca terlebih dahulu dibacakan oleh orang tuanya. Tetapi jika sudah bisa membaca anak itu akan ikut membaca, bahkan memilih bukunya sendiri.

Melalui buku, anak bisa melihat, mendengar, berimajinasi. Kita bisa melihat dalam Harian Kompas (13/05/2018) berjudul Agar Si Anak Gemar Membaca merujuk bagaimana cara anak agar gemar membaca. Di tulisan itu ada tiga aspek yang menstimulus anak untuk mencintai buku: tantangan (aksi-

Buletin Kaji I 2018

15

Esai

‘Reading and Art’Oleh: Jan Mehl - www.pinterest.com

Page 18: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Esai

reaksi), kebiasaan orang tua berbuku, dan lewat dongeng. Menghadirkan banyak buku di sekeliling anak serta memberi teladan kebiasaan membaca oleh orang tua akan mendorong anak mencintai buku. Sayangnya sedikit orang tua yang sadar akan kebermanfaatan kegiatan itu.

Pertama, melalui tantangan. Tantangan yang dimaksud ialah sebuah keterpaksaan dan harus dilalui. Ini dicontohkan dengan anak yang sudah tidak bisa lepas dengan teknologi (baca: ponsel). Dengan tantangan itu mau tidak mau ia harus melewatinya. Jadi anak itu akan bermain ponsel setelah menyelesaikan beberapa halaman atau satu bab dalam buku. Serupa pencandu narkoba, ia akan melakukan hal apapun untuk mendapatkan narkotika.

Kedua, dengan kebiasaan orang tua membaca buku. Agaknya menstimulus anak agar gemar membaca seperti ini yang sudah jarang ditemukan. Padahal dengan rumah berbuku secara tidak langsung anak itu lahir di ruang yang dibanjiri dengan kata-kata di atas kertas.

Adapun yang ketiga, diasupi dengan cerita atau dongeng. Kampung yang masih jauh dari ponsel, bisa dengan mudah dan cepat membuat anak tertarik dengan membaca. Ketimbang daerah kota, kecuali memang orang tuanya membiasakan mendongeng ketika anak itu hendak tertidur.

Dunia anak juga penuh dengan imajinasi. Dengan menghadirkan buku untuknya,

membantu anak untuk mengkhayal secara luas. Tapi yang perlu diketahui, khayalan ini berupa khayalam positif yang akan menghadirkan imajinasi produktif. Tanpa disadari karya-karya besar tidak lain berawal dari imajinasi. Oleh karena itu, sejak dini potensi yang amat penting itu perlu disalurkan agar dapat berkembang secara wajar dan maksimal. Kembali ke Room. Ketika sang ibu merencanakan keluar dari ruangan itu. Beberapa perumpamaan ia sampaikan untuk membuar Jack mengerti. Salah satunya dengan menggunakan buku Alice in Wonderland oleh Lewis Carroll.

Membaca perlu dibiasakan sejak dini agar kegiatan ini tidak terasa berat ketika anak bertambah umur. Kita bisa melihatnya saat berdiri di dalam kereta atau bus. Sepasang mata lebih memilih melihat layar ponsel ketimbang kata-kata di atas kertas. Hal itu pula yang membuat tinggi-rendahnya tingkat literasi. Tapi ingat, jangan sampai bukumu dijadikan tembok rumah![]

--Rizal Syam(Pendidikan Teknik Elektro 2014)

Buletin Kaji I 2018

16

Page 19: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Resensi

WAJAH DI BALIK

TOPENG

untuk melakukan operasi sebanyak 27 kali pada wajahnya agar bisa mendengar, melihat, berbicara, dan bernapas. Luka bekas operasi sangat jelas terlihat di bagian kedua pipi, dagu, dan atas bibir. Hal itu, membuat wajah Auggie terlihat mengerikan.

Wajahnya yang tak biasa itu membuat Auggie selalu bergumam, “Kuharap, setiap hari adalah Halloween. Kita semua bisa memakai topeng setiap saat. Lalu kita bisa berjalan-jalan dan saling mengenal sebelum melihat penampilan kita di balik topeng.” Auggie tidak punya teman, karena semua anak-anak yang melihat wajahnya lari ketakutan. Dia selalu menutupi wajahnya dengan helm

Judul : WonderSutradara : Stephen ChboskyPemain : Jacob Tremblay, Julia Roberts, Owen WilsonRilis : Desember 2017Durasi : 1 jam 53 menit

Buletin Kaji I 2018

17

Film Wonder diadaptasi dari sebuah novel karya R.J Palacio dengan judul sama, rilis pada Desember

2017. Berawal dengan Olivia (Izabela Vidovic), anak pertama dari Nate (Owen Wilson) dan Isabel Pullman (Julia Roberts), sangat menginginkan adik laki-laki. Via meminta kepada ibunya untuk memiliki adik laki-laki pada hari ulang tahunnya yang keempat. Kehidupan tidak ada yang sempurna. Via mendapat adik laki-laki berkelainan. Adik itu bernama Auggie (Jacob Tremblay).

Auggie mengidap Mandibulofacial Dysostosis yang dikenal juga dengan Sindrom Treacher Collins sejak lahir. Kelainan ini mengharuskan Auggie

Page 20: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

astronot yang dihadiahi oleh sahabat Via, Miranda (Danielle Rose Russell) pada saat Auggie berulang tahun.

Walaupun wajahnya terlihat mengerikan, ayah, ibu, dan juga kakaknya sangat menyayanginya. Tidak ada kata malu untuk mengakui Auggie bahwa ia adalah bagian keluarga Pullman. Isabel Pullman hadir sosok ibu yang tidak pernah menyerah agar Auggie bisa hidup bersosialisasi layaknya anak-anak sebayanya. Isabel sangat gigih memperjuangkan kehidupan anaknya. Salah satu bentuk ketidakmenyerahannya adalah memasukkan Auggie ke sekolah umum ketika Auggie memasuki kelas 5 SD.

Sungguh sulit bagi Auggie untuk beradaptasi dengan teman-temannya di sekolah. Pasalnya, anak-anak yang melihatnya merasa takut, seakan melihat monster. Akibat kejadian itu, Auggie sangat marah dan menyalahkan ibunya karena sudah memintanya untuk belajar di sekolah umum. Isabel tidak pernah menunjukkan rasa kesal terhadap Auggie. Dia terus meyakinkan Auggie untuk tetap dapat bertahan di sekolahnya. Dia selalu mengatakan “Kamu tidak jelek, semua orang yang peduli denganmu akan menyadarinya”. Isabel punya prinsip bahwa Auggie harus bahagia. Bukan dengan dunianya sendiri, tetapi dengan dunia luar yang memang seharusnya Auggie rasakan.

Resensi

Di Indonesia ada beberapa film yang menceritakan hal yang serupa tentang anak yang memilki kelainan. Pada tahun 2014, Indonesia merilis sebuah film yang berjudul My Idiot Brother. Dalam film tersebut diceritakan seorang anak laki-laki bernama Hendra (Ali Mensan) yang terlahir dengan keterbelakangan mental. Dia sangat menyayangi adik perempuannya Angel (Adila Fitri) namun, Angel berprilaku sebaliknya. Dia sangat membenci kakaknya yang lahir dengan kekurangan.

Angel malu dengan keadaan kakaknya. Dia tidak ingin teman-teman mengetahui keadaan kakaknya yang seperti itu. Berbeda dengan film Wonder, Via sangat sayang dan pengertian terhadap Auggie. Via tidak malu dengan keadaan adiknya yang berbeda dengan manusia normal. Dia selalu memberikan semangat kepada Auggie. Via muncul sebagai sosok kakak yang sabar dan pengertian, walaupun dia justru kurang diperhatikan oleh ibunya, lantaran ibunya fokus untuk perkembangan Auggie.

Film yang serupa juga pernah dirilis pada tahun 2011 dengan judul Ayah Mengapa Aku Berbeda. Dalam film ini diceritakan seorang anak perempuan bernama Angel (Dinda Hauw), tunarungu sejak lahir. Meskipun keadaannya seperti itu, ayahnya (Surya Saputra) sangat menyayanginya dan terus memberikan semangat kepada Angel. Film ini dipenuhi

Buletin Kaji I 2018

18

Page 21: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

drama mengharukan seolah mengajak penonton untuk menangis dari awal film diputar sampai habis.

Film Wonder menyuguhkan hal yang berbeda. Peran Owen Wilson (Nate Pullman) sebagai seorang ayah yang humoris. Dia menyampaikan makna tersirat dalam sikap humorisnya. Seperti dalam beberapa adegan saat Isabel Pullman sedang menceramahi Auggie untuk bersikap baik dan bebesar hati kepada orang yang menjengkelkan, Nate justru berbisik pada Auggie, “Pandang aku Auggie, sepertinya dia orang yang menjengkelkan. Jika ada yang mendorongmu, kau balas, jangan takut pada siapapun.” Auggie pun menanyakan mengapa dia berbisik, dia menjawab, “Sebab aku takut pada ibumu.”

Haru serta humor tercampur dalam film, mengajak penonton untuk menangis seiring dengan tawa di dalamnya. Sebuah keluarga yang memiliki peran masing-masing tergambar jelas pada film ini. Sosok ibu yang tegar dengan petuah-petuahnya, serta dukungan yang mantap untuk Auggie akan disampaikan dengan serius. Sosok Ayah yang humoris namun menyimpan nasihat di setiap humornya menjadi penawar keseriusan ibunya. Juga sosok kakak yang perhatian, setia mendengarkan keluh kesah dan dapat menaklukan kesedihan adiknya dengan caranya sendiri. Sosok keluarga inilah yang menjadi sumber kekuatan Auggie.[]

Resensi

--Diana Dwi Lestari(Pendidikan Bahasa Inggris 2015)

Buletin Kaji I 2018

19

Page 22: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Resensi

Dongeng untuk Orang Dewasa

Sekilas, sampul buku menyiratkan bacaan sepele. Ilustrasi gambar di setiap babnya pun terlihat seperti

buku anak-anak, tetapi sebenarnya cerita ini disuguhkan untuk dibaca orang dewasa.

Le Petit Prince ditulis bersamaan dengan karyanya Lettre a un Otage ketika ia sedang dalam pengasingan saat masa perang di Amerika pada tahun 1941 sampai 1943. Buku sastra dunia yang terkenal ini konon pernah disadur ke dalam 230 bahasa asing. “Kepada anak-anak, aku mohon maaf, karena mempersembahkan buku ini kepada seorang dewasa” (halaman 5). Begitulah kalimat awal yang ditulis sang pengarang berkebangsaan Prancis, Saint-Exupéry.

Alasan lain Saint-Exupéry memberikan untuk dewasa karena semua orang dewasa pernah menjadi anak-anak dan mereka perlu dihibur. Jika kita sudah mengikuti ceritanya, kita akan menyadari bahwa buku ini sarat akan makna, bisa direfleksikan oleh orang dewasa yang selalu berpikiran rumit.

Buku ini menarasikan tokoh Aku setelah dewasa berprofesi sebagai pilot yang terdampar di tengah Gurun Sahara. Ia terdampar sebab sesuatu yang rusak di mesin pesawatnya. Pesawatnya sulit

Judul : Le Petit PrincePenulis : Antoine de Saint- ExupéryPenerjemah : Henri Chabert-LoirPenerbit : GPUCetakan : 9, Februari 2018Tebal : 120 halamanISBN : 9786020323411

Buletin Kaji I 2018

20

Page 23: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Resensi

diperbaiki sebab ia sendirian, apalagi persediaan airnya paling hanya cukup untuk seminggu. Suatu subuh ketika masih tidur, ia dibangunkan oleh suara seorang bocah yang meminta dibuatkan gambar seekor domba.

Sang pilot tidak pernah menggambar domba, maka dibuatkanlah satu-satunya lukisan yang pernah dibuatnya, yaitu ular sanca tertutup. Betapa terkejutnya tokoh Aku ketika bocah berambut keemasan itu berkata, “Bukan, bukan! Aku tidak mau seekor gajah dalam perut ular sanca. Ular sanca sangat berbahaya, dan gajah mau ditaruh di mana? Tempatku kecil sekali. Aku membutuhkan seekor domba. Gambarkan aku seekor domba” (halaman 12).

Padahal ketika tokoh Aku berumur enam tahun, ia menanyakan kepada para orang dewasa apakah gambar serupa menakutkan mereka, mengapa harus takut kepada topi, kata mereka. Menurut tokoh Aku, orang dewasa tidak pernah mengerti apa-apa sendiri sehingga ia harus menjelaskan semuanya, tentu berbeda dengan bocah berambut keemasan ini.

Bocah itu kemudian disebut pangeran cilik. Setelah tokoh Aku banyak berbincang dengan pangeran cilik, akhirnya mengetahui ternyata pangeran cilik berasal dari planet lain yang besarnya tidak lebih dari sebuah rumah. Jika kalian meceritakan hal ini kepada orang dewasa,

mereka tidak akan mempercayainya, sindir tokoh Aku. Namun, jika kalian berkata bahwa planet asal pangeran cilik adalah Asteroid B 612 barulah mereka akan yakin. Anak-anak harus berbesar hati menghadapi orang dewasa. Memang begitulah orang-orang dewasa, terlalu memedulikan angka-angka, pikir tokoh Aku.

Diceritakan tentang keadaan planet pangeran cilik, di mana tumbuh satu bunga yang sangat diperhatikan pangeran cilik. Tanah planetnya juga dipenuhi benih baobab, sehingga ia harus mencabutinya setiap hari. Di planet pangeran cilik terdapat gunung-gunung aktif dan sudah mati, setiap hari ia membersihkan gunungnya.

Sebelum pangeran cilik mengunjungi Bumi, ia lebih dahulu sowan ke planet-planet lain. Ia mengunjungi beberapa planet yang dihuni orang dewasa. Di antara mereka ada seorang raja yang berkuasa, orang sombong, pemabuk, dan pengusaha yang sibuk. Pangeran cilik menganggap orang-orang dewasa itu janggal. Kemudian di planet selanjutnya ada seorang penyulut lentera, ialah satu-satunya orang dari planet lain yang disukai pangeran cilik. Kemudian ia mengunjungi planet yang dihuni ahli ilmu Bumi. Ahli ilmu bumi itu menyarankan pangeran cilik untuk pergi ke Bumi.

Suatu hari di Bumi, pangeran cilik menemukan kebun yang penuh bunga

Buletin Kaji I 2018

21

Page 24: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Resensi

mawar. Bunga yang mirip dengan bunga di panetnya. Namun, biar pun secara fisik kedua bunga itu sama, menurut pangeran cilik mereka sama sekali berbeda. Bunganya telah ia jinakkan dan menjinakkannya. Setangkai bunga di planetnya jauh lebih berharga dari ribuan bunga di Bumi, lantaran ia telah menjaga setangkai bunga itu sejak lama. Dari kisah tentang bunga-bunga itu, terdapat suatu arti, dikatakan oleh rubah ke pangeran cilik, “Inilah rahasiaku. Sangat sederhana: hanya lewat hati kita bisa melihat dengan baik. Yang terpenting tidak tampak di mata.” (halaman 88). Yang tidak nampak di mata, yakni kasih dan keterikatan hubungan.

Kisah ini juga mengajarkan kita bahwa hal sekecil apa pun yang kita dapat

dengan usaha, akan jauh bernilai daripada hal serupa yang berkuantitas banyak tetapi kita tidak pernah berusaha dan berkorban untuk suatu hal. Dongeng karangan Saint-Exupéry ini akan membuat banyak orang dewasa yang membacanya merasa tersindir dan sedikit berefleksi dengan kisah-kisah tentang kasih sayang, pengorbangan, dan nilai kehidupan. Maka dari itu, Le Petit Prince menjadi salah satu dongeng yang penting untuk dibaca semua orang dewasa.[]

--Aufa Hanifah(Sosiologi 2017)

Buletin Kaji I 2018

22

Page 25: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Resensi

Buletin Kaji I 2018

23

Film ini diawali dengan lamunan seorang anak bernama Ji Suk yang kini telah dewasa. Di kereta menuju

kampung halaman, Ji Suk melihat seorang anak dan ibu. Ji Suk jadi ingat pada sosok ibunya yang begitu menyayangi dari kecil, bahkan lebih mengistimewakan Ji Suk dibanding Jinho sang adik dan ayahnya.

Saat Ji Suk pulang sekolah, ibu Ji Suk memberikan makanan kesukaannya. Ketika Ji Suk ingin membangunkan Jinho, ibunya malah melarang “Jangan, kalau kita membangunkannya, kamu malah tidak dapat apa-apa”. Namun tidak lama saat Ji Suk memakan makanan

kesukaannya, Jinho bangun dan meminta makanan Ji Suk. Jinho pun memakan makanan Ji suk, tapi ibunya seperti tidak suka “Behenti! Sisakan untuk kakakmu, jangan dimakan semua” tegurnya sambil memukul kepala Jinho.

Namun berbanding terbalik dengan sikap Ji Suk pada ibunya. Ji Suk begitu malu saat ibunya mau menghadiri rapat orang tua. Ji Suk bergegas keluar kelas sebelum Ibu Ji Suk masuk ke ruangan untuk menyuruh pulang. Sebelumnya Ji Suk menyuruh ibunya agar tidak datang ke sekolah, tapi ibu Ji Suk tetap datang karena tidak mau Ji Suk dianggap tidak mempunyai

Kisah Kasih Ibu

dan Anak

Judul : My MomGenre : KeluargaSutradara : Yup Sung YooPenulis Skenario : Jang Hye Sun, Kho Hye JeongRilis : 22 April 2010Durasi : 107 menitDistributor : SidusFNH

Page 26: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Resensi

ibu. Tapi Ji Suk malah berkata “Ibu datang dengan pakaian seperti itu? ibu mempermalukan aku!”. Mendengar ucapan Ji Suk, sang ibu malah memberi labu dan telur agar diberikan kepada guru Ji Suk. Namun kesedihan tetap dirasakan ibu Ji Suk, sepanjang jalan pulang ibu Ji Suk menangis.

Anak selalu mendapatkan kasih sayang yang begitu besar dari seorang ibu. Bahkan apapun akan selalu ibu kasih kepada anak meskipun dalam kondisi keluarga ekonomi lemah. Namun terkadang balasan anak kepada seorang ibu bahkan berbanding terbalik seperti peribahasa “Air susu dibalas air tuba”.

Lagi lagi Ji Suk bertingkah laku tidak baik pada orang tua. Ji Suk sangat sibuk dengan perkerjaannya hingga larut malam pun Ji Suk tidak tidur. Ibu Ji Suk menelpon, Ji Suk langsung mengangkat telepon dengan nada yang kesal dan langsung memotong pembicaraan ibunya, “Nanti ku telepon lagi” Jisuk mematikan ponsel. Salah satu rekan kerjanya mendengarkan dan melihat perlakuan Ji Suk, lalu mengingatkan “Jadilah lembut selagi masih bisa atau kau akan menyesal kemudian”.

Di balik ibunya yang selalu membahagiakan Ji Suk, sebenarnya ibu Ji Suk sering mendapat tindakan tidak baik dari ayahnya seperti selalu dipukul. Ji Suk pun sering melihat hal ini, sehingga membuat Ji Suk tidak ingin menikah dan

hal ini juga membuat Ji Suk ingin kuliah jauh dari orang tuanya sekaligus mencari kehidupan yang damai.

Awalnya Ji Suk tidak mau menikah karena melihat sikap ayah Ji suk yang begitu jahat

pada ibunya. Semakin dewasa Ji Suk mulai mengerti hingga dia mendapatkan laki-laki yang diinginkannya bernama Junsu. Namun keluarga Junsu yang kaya ini tidak memberikan izin atas pernikahan mereka. Mereka bahkan menghina Ji Suk lewat ayah dan ibunya “Dia sekolah 2 tahun di universitas biasa, tapi anakku kuliah 4 tahun di universitas di USA” ucap ibu Junsu. Diam-diam ibu Ji Suk memohon kepada orang tua Junsu hingga Ji Suk dapat menikah.

Sejahat apapun ayah namun di dalam hatinya sangat sayang pada keluarga termasuk anaknya. Itu terasa ketika seorang ayah telah meninggal. Ayah Ji Suk pun meninggal. Ji suk sadar bahwa ayahnya sangat sayang pada Ji Suk. Dia

Buletin Kaji I 2018

24

Gambar dari: asianwiki.com/A_Long_Visit

Page 27: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Resensi

Buletin Kaji I 2018

25

--Isni Mardiani(Pendidikan Ekonomi 2017)

teringat setiap pulang kerja sang ayah kerap membeli makanan kesukaan Ji Suk dan saat kepergian Ji Suk untuk kuliah ayahnya pun sedih.

Keras kepala Ji Suk ketika kecil dan malu akan sosok ibunya yang norak telah berubah setelah Ji Suk dewasa sampai mempunyai anak. Waktu hidup Ji Suk kini tidak lama lagi karena mengidap kanker stadium akhir sehingga sisa waktunya dimanfaatkan untuk membahagiakan ibunya.

Dalam keadaan sakit Ji Suk mengajak ibunya untuk pergi jalan jalan keluar rumah. Ji Suk mengajak ibunya jalan-jalan, makan-makanan yang mahal bahkan ibunya tak pernah makan

makanan itu sebelumya, dan berfoto bersama, “memang bagus, tapi terlalu mahal, dia perampok!” ucap sang ibu melihat harga foto yang sangat mahal.

Pada akhirnya Ji Suk pun meninggal dunia, meninggalkan ibunya sendirian sebatang kara. “Anakku apakah kau tahu? Hal terbaik yang pernah ku lakukan dalam hidupku adalah melahirkanmu, Hal yang paling ku sesali dalam hidupku adalah juga melahirkanmu. Maafkan ibu berkata seperti ini, Tapi jadilah anakku di kehidupan masa mendatang”.[]

Page 28: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Cerpen

Kepala Kerbau untukMu

“Rasanya belum pantas jika aku melewatkan malam tanpa merayunya.”

Si tua ini belum juga jera setelah diseret beberapa nelayan saat mencoba mendayung, menjauhi tepi laut di atas kapal orang tanpa izin. Kaki tak beralasnya tergores-gores akibat beradu dengan potongan kayu yang timbul di permukaan badan perahu, sedikit balasan atas kedurjanaannya kepada nelayan yang kini repot bergelut dengan angin barat.

Musidir, akhir-akhir ini sering ‘meminjam’ perahu nelayan untuk bertemu kekasihnya di tengah laut. Namun, sebelum subuh sering kudengar si nelayan kelimpungan karena perahunya bertengger di tepi pulau seberang. Sampai akhirnya berhasil untuk mengambil perahu sekaligus si peminjam bangka yang wajahnya penuh peluh terpapar di atas lempengan batu besar.

Hampir setiap hari ayahku menggila bersama laut, tergoncang di kapal orang, terdampar seperti tak tahu jalan; menyusahkan semua orang, su-ngguh membuat malu diriku yang berpendidikan. Sebutan kuncen mengg-iringnya untuk berhalusinasi, jika tak disediakan kembang dan iring-iringan, jadi lah dia maling seribu benda. Benda mati, pun benda hidup.

Dua kerbau para petani di desa sebelah terlanjur kehilangan kepalanya. Siapa pelakunya? Pasti Musidir si ajudan Laut Selatan. Entah, ilmu apa yang dipakai sampai jeritan dua kerbau itu tak membangunkan warga desa. Katanya, si Ratu Pantai Selatan yang membantunya; mungkin ditambah suntikan cairan xylazine dan ketamin dengan dosis tinggi.

Ibu-ibu nelayan kian berbisik saat Musidir berlari-lari mengelilingi pasar sambil berteriak, “tak dapat ikan! Tak akan dapat ikan! Nyai Ratu mengamuk! Mampus!”. Mantan nelayan kebanggaan pantai Santolo berikhtiar, matanya memelototi setiap ibu-ibu nelayan yang mencibir. Sebotol anggur merah (cap orang tua) dipegangnya erat-erat; mungkin dia takut botol terakhir itu akan terlempar, dan tak bisa memicu imaji tentang “kekasih” nya.

Musidir tak bercanda, ancamannya memang diliputi kekhawatiran masyarakat pesisir tentang sedikitnya hasil tangkapan dan gempa kecil yang terjadi beberapa hari lalu. Aku, sebagai aparat desa yang rasional, mengundang banyak pemuka ilmu kebencanaan dan kelautan. Saat berdiskusi, Musidir sering cengengesan sambil menatapku; matanya berkilat seakan memberiku petunjuk. Aku melengos. Orang gila!

Buletin Kaji I 2018

26

Page 29: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Kadang, Musidir sering mendendangkan lagu yang sering dipakai untuk lengseran sambil menari dari pinggir pantai ke tepi laut. Kerinduan yang mencekat akan Hajat Laut, nuansa Ratu Selatan dalam lengseran, mendayung ke tengah laut menantang siur angin yang mendebarkan,

Cerpen

Buletin Kaji I 2018

27

dan yang terpenting membawa kepala kerbau ke “kekasih”nya. Menurutnya, ketika kepala itu ditenggelamkan, ia dapat menyentuh wajah Ratu Selatan yang tersenyum -berterima kasih-, dan cantik jelita.

Dongeng memuakkan!

Musidir telah terobsesi, Musidir bahkan berselingkuh hati. Oleh karenanya, ibuku memilih bergumul dengan pasir dasar laut, berharap menjadi Ratu berikutnya. Namun, Musidir orang yang setia, dia

‘Buffalo Head’ Oleh: Natamur di DevianArt - www.pinterest.com.au

tak pernah berpaling hati.Kata paman-pamanku, dia harus menikahi perempuan lugu, yang entah menikah karena kebelet bersetubuh atau kagum dengan Musidir yang dulu seorang yang dipandang, sehingga tak masalah jika diduakan dengan si Kanjeng Ratu. Masa kecil yang

dilingkupi dongeng dan merasuk ke dalam kehidupan keluargaku membuatku gila pada rasionalitas.

Hanya saja, pagi itu, belum juga diriku benar-benar sadar, guncangan besar melanda desaku. Semuanya tersapu air, benturan ombak air meluluhlantakkan seluruh benda. Seluruh orang berlarian dan berteriak, memanggil-manggil nama Tuhannya masing-masing -meskipun diselingi nama banyak Prabu dan Nyai juga. Rumah-rumah yang terpukul ombak, telah berbentuk menjadi serpihan.

Page 30: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

--Adiba Ciptaningrum(Sosiologi 2015)

Cerpen

Buletin Kaji I 2018

28

syarafku. Meskipun dalam kekacauan, diriku hampir menyelingar total. Aku sudah tersihir. Apakah aku harus membawa beribu kepala kerbau agar dapat menyentuh wajahnya beribu kali?

Aku berlari menjauhi pantai, meski pada akhirnya aku pun terseret, terangkat, dan terbawa ombak-ombak itu; melihat semuanya hancur dengan lebih jelas sambil bertahan hidup.

Namun, satu pulau seberang yang kecil itu tak disentuh oleh ombak mana pun. Di atasnya kulihat seorang tua, bersandar di batu besar, membawa sebotol arak, dan di dadanya, bersandar seorang perempuan, atau dewi? Deburan air yang keras memaksa tubuhku untuk terus bergerak, namun tak mengganggu kekagumanku yang mengakar dan tak dapat dikendalikan. Kecantikkan “kekasih” tua bangka itu mematikan

Page 31: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

Lembaga Kajian Mahasiswa (LKM) telah meluncurkan buku karya anggota LKM pada tanggal 7 April 2018. Acara berjalan dengan lancar di lobi Wakil Rektor III. Buku tersebut di antaranya Pasar Ibu Kota, Sepanjang Jalan Kota, dan Musik, Genteng, dan Cerobong Asap. Selain itu, LKM juga mencetak ulang buku-buku yang sudah diterbitkan sebelumnya, yaitu Manusia Kampus, Masyarakat Desa, Endemik Modernitas, Hikayat Kampung Jakarta, Landmark Jakarta, dan Menali Kehidupan Meraut Kesabaran. Semua buku LKM diterbitkan oleh Pustaka Kaji. Jika ingin membeli hubungi Rianto (081382519012)

Lalu-lalang

Manusia Kampus

Masyarakat Desa

Endemik Modernitas

Hikayat Kampung Jakarta

Landmark Jakarta

Menali KehidupanMeraut Kesabaran

PasarIbukota

SepanjangJalan Kota

Musik, Genteng, dan Cerobong Asap

Page 32: SAPA REDAKSIlkmunj.org/wp-content/uploads/2018/07/FIX-PRINT-BULETIN-NEW11122-1... · utama yang disajikan tentang organisasi ... sikap anak murid agar berlaku sopan di ... oleh orang

B A N G K A J I