SAPA edisi 2

download SAPA edisi 2

of 12

Transcript of SAPA edisi 2

  • 8/9/2019 SAPA edisi 2

    1/12

  • 8/9/2019 SAPA edisi 2

    2/12

  • 8/9/2019 SAPA edisi 2

    3/12

    No. 02 / Edisi April 2010

    ada abad yang silam sudah bukan rahasia lagi

    bahwa wanita dipandang lebih rendah daripadaPpr ia, kemanusiaan, kemampuan danperanannya tidak setinggi pria karena itu wanita tidak

    mendapatkan perlakuan dan penghormatan

    sebagaimana mestinya sebagai manusia.

    Pan d an g an i t u d ap at d i b u kt i kankebenarannya dalam sejarah kehidupan manusia

    pada jaman dahulu hingga jaman kini,hanya mungkin

    pandangan itu pada masa kini sudah tidak begitu

    tampak kejam tetapi masih tampak juga bekas

    bekasnya.

    Pada jaman dahulu bangsa Israel sendiri

    y a n g t e r k e n a l s e b a g a i b a n g s a y a n g

    terpilih,memandang bahwa wanita adalah jauh

    dibawah laki-laki. wanita dipandang sebagai tukang

    melahirkan anak saja, serta umumnya wanita hampir

    disamakan dengan babu, ternak atau harta milik

    lainnya.

    Anggapan tersebut diatas tidak hanya

    terdapat dikalangan bangsa Israel saja.tapi juga

    terdapat pada bangsa-bangsa lain diseluruh penjuru

    dunia ini. Misalnya saja di Tiongkok wanita tidak

    berhak atas memilih dan tidak diberikan pendidikan

    keilmuan sebab lapangan kerjanya adalah rumah

    tangga saja, mereka tunduk kepada ayahnya sebelum

    menikah dan sesudah menikah tunduk pada

    suaminya dan kalau janda tunduk pada anaknya.

    Selanjutnya di Tiongkok apabila wanita (istri)

    mendapat kesalahan maka suami dapat menjualistrinya dan istri tidak dapat memiliki hak untuk

    menuntut, suami boleh memukul istrinya tetapi istri

    harus ditampar seratus kali bila berani memukul

    suaminya, jadi betapa celakanya menjadi manusia

    sebagai wanita di Tiongkok pada masa itu.

    Sekalipun kemajuan jaman telah banyak

    membawa perubahan kehidupan manusia dengan

    segala seginya namun tidak dapat disangkal bahwa

    pada saat inipun masih terlihat juga gejala-gejala

    adanya anggapan rendah terhadap kemanusiaan dan

    kedudukan wanita dalam masyarakat. Misalnya saja

    dalam abad 19 Nictsche masih sangat memandangkaum wanita yang sangat menyakiti hati,dia berkata

    semua dalam diri wanita adalah teka teki dan

    semuanya mempunyai satu jawaban saja yaitu

    melahirkan anak, pria bagi wanita adalah suatu daya

    dan tujuan selamanya adalah melahirkan, apakah

    wanita bagi pria.?

    Permainan yang paling berbahaya,pria

    harus dididik untuk berperang dan wanita adalah

    untuk rekreasi bagi orang yang berperang itu, semua

    adalah kebodohan, anda mendapatkan wanita ? jangan lupa cambukmu, tentu saja pandangan

    Nictsche tersebut tak perlu di gubris. Bukankah hal

    itu semua sudah melampaui batas ??

    Dengan kenyataan yang demikian ini

    banyaklah wanita dimana-mana sampai detik ini

    terkekang kesempatannya untuk berkembang

    sebagaimana mestinya sebanding dengan pria,

    dengan melihat kenyataan nasib wanita seperti diatas

    maka dapat ditarik kesimpulan bahwa wanita telah

    dijajah dan ditindas serta dihisap oleh kaum pria.

    Wanita diperlakukan semena-mena,tidak selayaknya

    dihargai dan dihormati sebagai manusia yang juga

    me mp u n ya i h ak- h ak yan g sama se p e r t i

    pria,pendeknya nasib sebagai wanita rendah, pahit

    dan malang. Namun diluar itu banyak fakta berbicara

    bahwa tidak kurang wanita yang menjalankan

    peranan yang penting atau menyumbangkan

    pengaruhnya yang besar dalam kemajuan manusia

    dan masyarakat.

    Oleh karena kaum wanita (hawa) sejak dia

    diciptakan telah dibekali Tuhan rohani dan daya pikir

    yang sempurna sebagaimana kaum pria (Adam),

    maka dengan sendirinya wanita (kaum hawa) tidakmau menerima perlakuan terhadap dirinya begitu

    saja. Dia menyadari pula bahwa bagaimanapun juga

    dirinya adalah sama-sama manusia dengan pria, jadi

    sama-sama berhak untuk menduduki tempat yang

    sama dalam arti wanita memiliki nilai instrinsik

    (dalam dirinya sendiri) dan kemampuan yang sama

    tinggi baik teori maupun dalam praktek.

    Wanita dan pria mempunyai bidang

    tanggung jawab sendiri-sendiri,yang salah satunya

    tidak dapat dipisah-pisahkan, yang satu menjadi

    penguat yang lain,sehingga tercapailah kesuksesan

    apa yang dicita-citakan pria dan wanita tanpamendapat kesulitan sedikitpun.

    Wanita memiliki kodrat manusiawi

    sepenuhnya dan dihadapan penciptanya wanita sama

    sempurna dengan pria. Mereka berdua sama-sama

    merupakan suatu kesatuan dalam realisasi manusia

    ciptaan Tuhan dan diadakan justru untuk saling

    melengkapi,tetapi kelengkapan hanya dapat dan

    mungkin terjadi dengan saling mencintai, yaitu

    terbuka untuk menerima dan menghargai atau

    memandang pihak lain sederajat.

    Women, Was created from the rib of man,

    not from his head, to be a bove him, not his feat to be

    walked upon, but from this side to be aqual near his

    arm, to be proctected, and close to his heart to be

    beloved (Dale s.Hardley)

    TERAS

    Suara Aspirasi Perempuan dan Anak Wonosobo

    SAPASAPA 03

    WANITA

  • 8/9/2019 SAPA edisi 2

    4/12

    No. 02 / Edisi April 2010Suara Aspirasi Perempuan dan Anak Wonosobo

    SAPASAPA04

    Wanita diciptakan dari tulang rusuk pria,

    bukan dari kepalanya untuk menjadi diatas pria, juga

    bukan dari kakinya untuk diinjak-injak tetapi dari

    sisinya untuk menjadi sederajat, dekat dengan

    lengannya untuk dilindungi dekat dihatinya untuk

    dicintai.

    Dengan demikian terdapatlah pandangan

    yang sebenarnya yang berlaku sepanjang masa bagipria dan wanita,yaitu masing-masing sebagai partner

    yang saling melengkapi,terbukti kepemimpinan

    suami istri (pria dan wanita) dalam bidang rumah

    tangga mereka harus ada rasa keseimbangan di dalam

    mengatur urusan rumah tangga.

    P e k e r j a a n m e m i m p i n r u m a h

    tangga,memeliharanya, mengasuh anak-anak dan

    lain-lain, semua itu berkehendak pada ketelitian,

    ketenangan, kesabaran dan lebih sesuai dikerjakan

    oleh kaum wanita. Perlu ditegaskan bahwa walaupun

    kaum wanita pada umumnya diserahi memelihara

    rumah tangga dan mengasuh anak-anak tetapi

    tidaklah berarti bahwa bidang-bidang selain dari itu

    tertutup bagi kaum wanita, sebagai manusia pribadi

    atau anggota masyarakat, kaum wanita mempunyai

    hak-hak dan tugas-tugas diluar rumah tangga,mereka

    berhak mencampuri urusan urusan sosial dan

    kemasyarakatan, malah pada saat saat tertentu

    dalam perjuangan bahkan peperangan mereka

    mempunyai tugas-tugas khusus yang sesuai dengan

    kemampuan dan kodrat kaum wanita.

    Sungguh tidak ringan tugas yang dibebankan Tuhan

    k e p a d a k a u m w a n i t a d i d a l a m r u m a htangga,disamping kewajibannya mengurus dan

    menyelenggarakan rumah tangga, harta dan diri

    suaminya, dia juga harus dan berkewajiban mendidik

    anak-anaknya. Menghormati kaum wanita

    khususnya kaum ibu adalah hal yang penting dan

    paling utama,oleh ibulah anak itu dikandungnya dan

    dilahirkan dengan mempertaruhkan nyawa antara

    hidup dan mati, oleh ibulah anak itu disusui dijaga dan

    dididiknya sampai ia menjadi dewasa, bahwa

    pendidikan dasar orang-orang itu adalah dari ibu,

    itulah sebabnya sorga itu dikatakn terletak dibawah

    telapak kaki ibu, sebab manusia-manusia yangmemperoleh pendidikan yang baik dari ibunyalah

    yang kelak bisa menjadi manusia teladan dan yang

    bisa mengatur umat didunia ini. ( Yt )

    m e m i m p i n p e r a n g s e p e r t i C u t

    Nya'Dien,Nyai Ageng Serang,dll.

    Hidupnya sangat pendek.Ia meninggal dalam usia 25

    tahun,4 hari setelah melahirkan putra pertamanya.

    Bukan karena kemiskinan,tetapi karena

    teknologi kedokteran,belum mampu mengatasi

    komplikasi yang dapat dialami perempuan pasca

    melahirkan kurang lebih 100 tahun kemudian,diawal

    abad 21 baru muncul Milenium Development

    Goals/MD GS,yang salah satu programnya adalah

    menurunkan angka kematian ibu (AKI).

    Kartini hanya mampu menulis surat dari

    balik tembok Istana Kabupaten yang dia layangkan ke

    sahabat-sahabatnya dinegeri Belanda untuk

    mengungkapkan isi hatinya namun,dalam surat-surat

    tersebut ditemukan banyak gagasan yang Progresif

    Revolusioner tentang emansipasi perempuan,yang

    menjadi sumber Inspirasi bagi para aktivis perempuan

    sesudahnya.

    Kartini mendobrak penjara domestik ,dan

    me n j ad i kan p e r e mp u an b e r ad a d i r amah

    publik,sejajar dengan laki-laki.Perempuan harus

    menjadi subyek bukan obyek. Perinsipnya betul.Perempuan menyatakan perempuan harus merubah

    bukan dirubah yang berpengaruh dan bukan

    dipengaruhi.Perempuan harus mampu memahami

    bahwa akibat-akibat pemikiran yang menyimpang

    OPINI

    PEJUANG PEREMPUAN DAN PEREMPUAN PEJUANGOleh : Nuraini Ariswari

    "Aku sungguh ingin mengenal seorang yang

    kukagumi, perempuan yang Modern dan

    Independen,yang melangkah penuh percaya diri

    dalam hidupnya,ceria dan kuat,antusias dan punya

    komitmen,bekerja tidak hanya untuk kepuasan

    dirinya tetapi juga memberikan dirinya untuk

    masyarakat luas,beker ja untuk kebaikan

    sesamanya.Keinginanku untuk berada di zaman baru

    seperti itu sungguh terasa panas bergelora.

    Keadaan dan situasi disekeliling sungguh

    mengiris hatiku,membawa kepedihan yang

    dalam......

    Bisa saja aku mengobrak abrik tradisi ini jika aki tidak

    terlihat kepada orang-orang yang memberikan

    kehidupan dan kepada mereka aku berhutang

    segalanya

    Surat-surat Kartini pada Stela (Cute 2004)

    Berbicara tentang ,gerakan perempuan

    dinegeri ini,dan tidak akan lengkap tanpa

    menghadirkan sosok Kartini.Dia bukanlah seorang

    aktivis perempuan karena secara tidak langsung

    membuat suatu gerakan atau mengorganisir para

    perempuan untuk melakukan aksi publik.Kartini jugabukan seorang politikus atau negarawan karena ia

    tidak pernah aktif dipartai politik atau menjadi

    pemimpin di eksekutif atau legislatif.Dia juga bukan

    seorang pahlawan yang memanggul senjata untuk

  • 8/9/2019 SAPA edisi 2

    5/12

    No. 02 / Edisi April 2010

    tentang hakikat wanita dapat menyebabkan

    kehancuran seluruh peradaban manusia.Karena itu

    perempuan harus mampu mengenal dan mengetahui

    bahwa dirinya adalah penguat yang mampu mencapai

    derajat manusia yang mulia,menyinari sejarah yang

    abadi,memberdayakan,dan membangkitkan melalui

    sinarnya yang khas.

    Gagasan-gagasan Kartini dan Cetusan Ide-ide para tokoh laki-laki yang sudah respon

    gender,perlu diimplementasikan para aktivis

    perempuan.Budaya patriarki,yang beratus-ratus

    a b a d t e l a h m e n j a d i p o l a p i k i r h i n g g a

    sekarang.Anehnya,kadang menimpa pejuang-

    pejuang perempuan itu sendiri.

    Metode korse l ing terhadap korban atau

    pengembangan kasus,yang tidak disertai nalar

    perspektif gender,akan menjadi bumerang bagi para

    pejuang-pejuang perempuan yang menangani

    kekerasan terhadap perempuan,

    Konsep kesetaraan dan keadilan gendertampaknya harus terus menerus disuarakan,serta

    Suara Aspirasi Perempuan dan Anak Wonosobo

    SAPASAPA 05

    upaya untuk menghilangkan praktik-praktik

    eksploitasi,kekerasan,dan marginalisasi terhadap

    perempuan harus pula diupayakan tidak putus.

    Perjuangan kearah kesetaraan dan keadilan

    gender,bukanlah perang perempuan melawan laki-

    laki,tetapi Ideologi pembebasan dan kesadaran

    berkordinasi,berbagi kuasa namun tidak saling

    menguasai.Perjuangan kesetaraan gender perlu

    mengalami Revitalisasi.Perjuangan tersebut harus

    diletakkan dalam konteks keadilan sosial yang lebih

    luas,yaitu membebaskan manusia dari segala bentuk

    diskriminasi atas dasar jenis kelamin,suku,agama,dan

    daerah asal.Dalam hal ini ketimpangan gender tidak

    hanya menjadi masalah perempuan,tetapi semua

    masalah anak bangsa.Demikian juga masyarakat yang

    berkeadilan gender tidak hanya menguntungkan

    perempuan tetapi juga laki-laki,karena majunya

    perempuan akan berimplikasi pada kemajuan seliruh

    masyarakat laki-laki dan perempuan.

    KATA PEREMPUAN

    SEMARAK BUSANA BATIK TALON OMBO

    majinasi adalah sumber kekayaan yang membawa

    alfiah memimpin kopersi batik Carika Lestari Talon

    IOmbo menjadi ciri khas batik Wonosobo.

    *Demikian kemandirian perempuan

    Wanita kelahiran Wonosobo 13 Juli 1973 mempunyai

    nama singkat dan sederhana yaituA Alfiah yang

    bersuamikan Atur Riyadi seorang supir bis Damri

    yang bercita-cita ingin membantu kaumnya menjadi

    wanita yang pinter dan mandiri.

    Berawal dari salah seorang warga yang menikahi

    wanita asal Purworejo bernama ibu Ngatur pandai

    membatik tapi prosesnya masih diselesaikan di

    Purworejo, dari kondisi tersebut maka timbulkeinginan bu Alfi untuk membuat batik sendiri.

    Setelah desa Talon Ombo menjuarai lomba P2WKSS

    ibu kepala Desa mengumpulkan ibu-ibu untuk

    diberikan pelatihan membatik yang diajari langsung

    oleh ibu Ngatur.

    *Program yang dijalankan

    5 Mei 2008 dilaksanakan pelatihan membatik dan

    mengecap dengan ciri khas Pekalongan dengan nara

    sumber dari Kota Batik Pekalongan. Pelatihan ini

    mendapat dukungan dari UMKM yang diprakarsai

    oleh Disperindak yang bekerja sama dengan

    pemerintah desa, adapun bantuan yang diterima

    berupa peralatan membatik dan pelatihan membatik.

    Pada tahun 2009 memperoleh pelatihan kembali

    guna meningkkatkan mutu batik yang berkualitas dari

    balai batik Jogjakarta.

    Hal tersebut mendapat perhatian khusus dari bupatiWonosobo Drs. H. Kholik Arif karena sebagai karya

    yang bisa dibangakan di kota wonosobo dengan

    memberikan identitas seperti buah carika dan bunga

    purwaceng, adapun motif lain bercorak relief Candi,

    serat kayu, jamur, cabe, sekar jagad, dan lain-lain.

    Bantuan modal yang diterima berupa bantuan dari

    ADD Rp. 7 000.000,- (tujuh juta) pada tahun 2008,

    5.000.000,- (lima juta) dari Disperindah tahun2008,

    dan Rp. 5.000.000,- (limajuta) dari BRI Wonosobo

    tahun 2009.

    *Tenaga dan Pemasaran

    Koperasi batik Carika Lestari Talon Ombo mempunyai

    25 orang tenaga kerja hampir semua ibu rumah

    tangga yang berusia antara 20-35 tahun dan ibu-ibu

    PKK desa. Hal ini bertujuan agar mampu

    memberdayakan diri menjadi wanita yang mandiri

    supaya tidak ada ketimpangan gender dan dapat

    membantu ekonomi keluarga agar menjadi keluarga

    yang aman dan sejahtera.

    Pemasaran produk batik Talon Ombo berjalan lancar

    dan melalui koperasi sudah mampu menerima

    pesanan batik dalam jumlah yang relatif banyak dari

    instansi pemerintah kabupaten Wonosobo. Sistempemasaran yang sudah dilakukan diantaranya dengan

    mengikuti pameran diantaranya:

    1. Tahun 2008 Expo Wonosobo

  • 8/9/2019 SAPA edisi 2

    6/12

    No. 02 / Edisi April 2010Suara Aspirasi Perempuan dan Anak Wonosobo

    SAPASAPA06

    Bermodal pena dan kertas sebagai media untuk

    menuangkan segala keresahan, kegelisahan

    kekecewaan dan kesedihan sampai kisah asmara

    semua bisa tertulis disana. Dengan menulis semua

    curahan hati akan terobati sebagai kepuasan tanpa

    orang lain mengetahui lembaran coretan yang kita

    tulis karena bisa dibuang begitu saja atau juga bisa

    dibukukan sebagai kumpulan kisah pribadi, begitulah

    ungkap Maria Bo Niok ketika tim SAPA mewawancari

    di kediamannya di desa Pasunten, Leksono (Rabo, 13Januari 2010)

    Siti Marian Ghozali atau lebih dikenal dengan Maria

    Bo Niok adalah aktifis perempuan yang telah

    mengharumkan kota Wonosobo dengan prestasinya

    sebagai penulis buku yang karyanya bisa kita jumpai di

    toko-toko buku ternama. Selain itu juga dia sering

    menjadi nara sumber dibeberapa acara yang

    ditayangkan di media elektronik maupun diacara

    bedah buku yang dilakukan oleh even organiser.

    Kisah menarik tentang Maria Bo Niok, awalnya dia

    sebagai pengusaha yang mempekerjakan empatpekerja rumah tangga atau PRT. Kebakaran pasar

    Wonosobo tahun 1995 yang juga menghanguskan

    empat tokonya membuat keadaanya berbalik 180

    derajat, untuk mengatasi kondisi dimana dia juga

    terjerat hutang dan waktu itu baru bercerai dengan

    suaminya yang suka berjudi salah satu jawaban pada

    tahun 1996 berangkat ke Hongkong untuk menjadi

    PRT. kalau mau kerja lain, belum tentu saya bisa

    melunasi utang dengan cepat, maklum saya hanya

    tamat SMA ucap ibu yang meiliki 6 orang anak.

    Menjadi PRT untuk yang kedua kalinya di Hongkong

    tidak hanya dipakai untuk bekerja tapi jugamenambah ketrampilannya, waktu libur Bo Niok

    mengambil kursus bahasa china, teakwondo dan

    menghabiskan waktu di taman Viktoria. Di taman

    Viktoria yang luas menjadi ruang publik di Hongkong

    adalah tempat salah satu tempat berkumpul para PRT

    dan tempat bertukar cerita, selain internet dan

    telepon dan dari situlah Bo Niok mulai menulis.Selain kegiatannya sebagai penulis Bo Niok juga aktif

    memberikan motifasi kepada masyarakat sekitarnya,

    dengan mendirikan Taman Bacaan Istana Rumbia dan

    mengajari warga untuk menulis. Banyak kontribisi

    yang telah diberikan oleh Bo Niok kepada warga desa

    hingga ia sering dipercaya warga untuk membantu

    menyelesaikan permasalahan seperti; membantu

    menyelesaikan keluh kesah (sebagai tempat curhat)

    bagi teman-temannya yang baru pulang kerja dari luar

    negeri, seperti penguatan psikis; rata-rata mereka

    yang baru pulang masih dengan kebiasaan konsumtif

    dan belum bisa mengatur keuangannya sehingga

    menimbulkan dampak konflik batin untuk

    mengalahkan ego diri. Melaui PKKBMI (Perkumpulan

    Korban Keluarga Buruh Migran Indonesia) sebagai

    forum berbagi pengalaman bersama teman yang

    tergabung di terminal 4 (empat) yang membahas

    kelanjutan hidup mereka untuk merubah nasib lebih

    baik dan tetap bertahan di negeri sendiri baik menjadi

    pengusaha atau kembali menjalani kehidupannya

    dengan semangat yang lebih baik.

    Dipercaya sebagai bendahara UMKM (Usaha

    M e n e n g a h K e c i l M a n d i r i ) i a b e r u s a h amengembangkan perekonomian desa. Nopember

    2008 mendapatkan bantuan dari Setda PP kabupaten

    Wonosobo 20 juta (dua puluh juta) sebagai modal

    bergulir hingga berkembang mencapai 28 juta (dua

    puluh delapan juta) dengan jumlah anggota 45 orang

    dan 25 orang yang baru mendapatkan batuan sebesar

    1,5 juta perorang. Usaha makanan khas Wonosobo

    yang dikelola melibatkan banyak orang untuk

    dipekerjakan, mulai dari pengadaan bahan dasar,

    pengolahan, pengepakan sampai ke proses

    pemasaran.

    KATA PEREMPUAN

    2. Tahun 2008 Bazar Pasar Murah di

    Wonosobo

    3. Tahun 2008 Gebyar akhir tahun di

    Semarang

    4. Tahun 2009 Pameran Batik Ungaran

    5. Tahun 2009 Pameran Batik di Magelang

    6. Tahun 2009 Pameran di Surya Asia (acara

    GOW se jateng)

    *Kendala yang dihadapi1. Permasalahan modal yang harus didapat

    2. Perluasan Rumah produksi

    3. Perluasan Pemasaran

    4. Tempat pembuangan limbah yang belum memadai.

    *Target yang diinginkan : batik Talon Ombo bisa

    berkembang pesat dan selalu meningkat mutu serta

    kwalitasnya, agar senantiasa di senangi khususnya

    warga Wonosobo dan bisa mencapai pemasaran di

    Jawa Tengah dan mampu bersaing dengan batik yang

    telah ada di kota lain. Bu alfiah juga berterima kasih

    dengan bapak Mukhasudin selaku kepala desa dan

    bapak Tarjo S.os (Camat Sapuran) yang telahmensuport dan membimbing serta memberikan

    motivasi demi kemajuan koperasi Karika Lestari

    Talon Ombo ( Ss )

    TERAPIDENGAN MENULIS

  • 8/9/2019 SAPA edisi 2

    7/12

    No. 02 / Edisi April 2010Suara Aspirasi Perempuan dan Anak Wonosobo

    SAPASAPA 07

    KATA PEREMPUAN

    bu Aina Liza Kholik, SS kelahiran Banjarmasin 24April 1978, mempunyai 3 orang putra dan 1 orang

    Iputri. Saat ini beliau menjabat sebagai KetuaPenggerak PKK Kab. Wonosobo, Ketua DEKRANASDAKab. Wonosobo, Penasihat Dharma Wanita,

    Penasihat GOW dan Penasihat PKK.

    Berikut ini wawancara Tim SAPA dengan beliau

    mengenai pandangan beliau tentang perempuan-

    perempuan di Wonosobo.

    Bagaimana pandangan Ibu Aina sebagai perempuan

    No. 1 di Wonosobo mengenai perempuan-

    perempuan Wonosobo?

    Perempuan di Wonosobo sebagian sudah mandiri dan

    banyak yang menjadi tulang punggung keluarga dan

    membantu suami mencari nafkah, mereka juga

    pekerja keras bahkan bisa dikatakan sebagai ibu

    pejuang. Terbukti ada banyak kegiatan-kegiatan yang

    didominasi oleh perempuan. Bisa dikatakan

    perempuan wonosobo adalah perempuan yang

    produktif.

    Bagaimana dengan kesempatan perempuan

    wonosobo untuk mendapatkan pendidikan?

    Banyak perempuan-perempuan di Wonosobo yang

    sudah mendapatkan kesempatan sampai ke

    Perguruan TInggi dan bekerja baik di Pemerintahan

    maupun swasta. Tapi memang tidak dipungkiri,

    bahwa sebagian perempuan, khususnya yang di

    daerah-daerah yang belum memperoleh pendidikan

    yang tinggi hal ini bisa disebabkan karena kultur

    budaya, mereka menganggap bahwa perempuan-

    perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi dan juga

    pengaruh bahwa tidak perlu sekolah tinggi saja asal

    mau bekerja bisa dapat uang.

    Upaya-upaya apa yang dilakukan guna memajukan

    perempuan?

    Sesungguhnya pemerintah sudah menyediakan

    fasilitas-fasilitas baik kesehatan, pendidikan maupun

    ketrampilan. Dari program PKK pun juga

    mengupayakan untuk memajukan perempuan,

    seperti di bidang Pendidikan dengan memberikan life

    skill untuk masyarakat yang buta aksara, pengembangan minat baca dan perpustakaan

    Desa/Kelurahan, pengelolaan perpustakaan TP PKK

    Kab. Wonosobo dsb. Untuk bidang kesehatan, sudah

    membaik dengan dilihat angka kematian ibu hamil

    dan bayi menurun, gizi buruk sudah tidak ada. Dan di

    tahun 2010 ini, PKK akan mengusahakan

    m e n g a d a k a n p e l a t i h a n - p e l a t i h a n u n t u k

    mengembangkan sumber daya manusia.

    Apa kendala-kendala yang dihadapi dalam

    memajukan perempuan?

    Memang ada beberapa kendala-kendala yangdihadapi antara lain kultur budaya, dimana sebagian

    perempuan tinggal di pedesaan masih menganggap

    bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi karena

    tanpa sekolah tinggi pun sudah bisa bekerja dan

    menghasilkan uang. Selain itu perempuan yang sakit

    atau hamil masih belum mau periksa ke dokter atau

    bidan padahal fasilitas sudah disediakan oleh

    pemerintah.

    Apa yang menjadi harapan ibu bagi perempuan di

    Wonosobo ?

    1. Kesadaran akan pendidikan yang merata dan

    meningkat

    2. Perempuan mejadi energi dalam keluarga

    3. Apabila perempuan memiliki pendidikan,

    ketrampilan dan kesehatan yang prima maka

    akan berpengaruh kepada keluarga.

    4. Di masa global perempuan lebih jeli dalam

    menjaga keluarga dari bahaya Narkoba dengan

    membekali dan agama

    5. Bagi perempuan-perempuan yang sudah bekerja

    hendaklah keluarga tetap menjadi prioritas

    utama. ( Et)

    WAWANCARA DENGANIBU AINA LIZA KHOLIK, SS

    12 HARI MENCARI CINTA SEJATI

    CURHAT

    asih terngiang jelas suaranya yang lantang

    dan tegas memanggilku ibu, dia adalah gadisMkecil yang pernah tinggal selama 12 hari dishelter (rumah aman) UPIPA. Sebut saja Luna, anak

    yang cerdas dan pemberani ia juga mempunyai

    kepercayaan diri yang tinggi. Diusianya yang baru 9(Sembilan) tahun dimana dia masih ingin dimanja,

    diperhatikan dan diberi kasih sayang serta pelukan

    hangat dari seseorang yang sepatutnya memberikan

    itu semua yaitu kedua orang tua dan keluarganya,

    tetapi yang terjadi hanyalah keadaan yang

    sebaliknya, dia harus menerima sebuah kenyataan

    pahit sendiri.

    Berawal dari sebuah perceraian, waktu itu

    usaianya masih 3 tahun, kemudian dibawa bapaknya

    pergi dan terpisah dari ibunya. Hal ini sengaja dia

    lakukan yaitu memisahkan Luna dari ibunya. Selama

    terpisah dari ibunya Meda , bapaknya Ujang (bukan

    nama sebenarnya) yang tidak memiliki pekerjaan

  • 8/9/2019 SAPA edisi 2

    8/12

    No. 02 / Edisi April 2010Suara Aspirasi Perempuan dan Anak Wonosobo

    SAPASAPA08

    tetap membuat dia kerepotan mengurusi anaknya

    yang masih kecil, lalu dia menitipkan Luna di saudara

    jauhnya yang sering dipanggil nenek untuk

    mengasuhnya. Karena penghasilannya tidak menentu

    dan jarang menjenguk anaknya maka neneknya

    memberikan Luna kepada teman berdagangnya di

    pasar untuk mengasuhnya sebagai anak angkat.

    Luna disekolahkan oleh orang tua asuhnya

    di TK yang cukup maju di kota Wonosobo, karena

    tidak memiliki anak maka rasa kasih sayang tercurah

    dari orang tua angkatnya, hingga dia juga

    disekolahkan MI (Madrasah Ibditaiyah) setara SD

    ternama juga di Wonosobo. Sesuatu hal telah terjadi,

    yaitu kejadian yang membuat orang tua angkatnya

    berang, menurut pengakuannya, bapaknya Luna

    sering datang dan meminta uang, dan hal ini

    dilakukannya berulang kali. Tapi ada hal yang lebih

    membuat kita tercengang yaitu Luna juga memiliki

    kebiasaan buruk yaitu mengambil uang orang tua

    angkatnya. Sejak kejadian tersebut maka Luna yang

    baru duduk di kelas satu dikembalikan kekeluarganya,

    dan sudah tidak mau membiayai sekolahnya.

    Luna kembali kekeluarganya yang tinggal di

    tengah jantung kota Wonosobo, yang berjarak 1 (satu)

    km dari sekolahnya. Luna ikut nenek yang bukanlah

    nenek kandung, dia nenek iringan yang juga serumah

    dengan anaknya yang sudah berkeluarga. Keadaan

    ekonominya pas-pasan, neneknya tidak punya

    pekerjaan tetap dan Omnya hanyalah buruh harian

    disebuah toko Meubel. Untuk biaya sekolah Luna

    diperoleh dari donatur Sekolah yang biasa membantuanak-anak tidak mampu di sekolah itu. Dan untuk

    uang saku dia mendapat jatah dari guru kelasnya

    setiap hari.

    Tubuhnya yang tampak kurus, membuat

    matanya terlihat besar bulat, rambut sedikit ikal, kulit

    kuning langsat dia anak yang yang cantik. Sore itu dia

    ditemukan di depan rumah yang tidak jauh dari kantor

    UPIPA, dengan mengenakan piama dan tidak

    membawa apapun dia pergi dari rumah dan ketika

    ditanya oleh pak Edi yang mengantarkan ke UPIPA dia

    sudah tidak mau tinggal dengan neneknya. Kemudianpak Edi mencari informasi tentang keluarganya,

    hingga Om dan tante Luna datang menjenguknya dan

    ingin membawa pulang ke rumah. Tetapi Luna tidak

    mau ikut, dia ingin tinggal dipantai asuhan saja.

    Karena alasan tersebut maka om dan tantenya

    meninggalkannya di Shelter UPIPA .

    Selama tinggal di shelter Luna tidak sendiri,

    saat itu ada 6 anak-anak seusianya yang tinggal di

    shelter karena kasus kekerasan dalam rumah tangga.

    Mereka saling bercerita tentang kehidupannya,

    mereka lebih sering bercanda dan lebih tampak

    bahagia. Berselang 5 hari keenam anak yang lebih

    dulu tinggal di shelter musti pindah tempat mereka

    harus berangkat ke sekolah lagi dan dua dari mereka

    ada yang pulang ke pantai asuhan. Lunasangat

    kesepian dia belum mulai beragkat ke sekolah, karena

    serangam dan keperluan sekolahnya belum diantar ke

    shelter. Mendengar cerita tentang pantai asuhan

    maka dia juga tertarik untuk bisa sekolah dan tinggal

    di pantai asuhan. Pihak UPIPA pun berusaha untuk

    menghubungi keluarganya yang di Wonosobo,

    mengenai keberadaan orang tua Luna yang

    sebenarnya tapi tidak ada jawaban yang jelas.Pernyataan Luna selama ini bahwa ibunya telah

    meninggal dunia dan dia juga jarang bertemu dengan

    bapaknya karena sudah menikah lagi dan tidak

    diketahui keberadaannya. Karena alasan tersebut

    maka pihak UPIPA berusaha menghubungi pantai

    asuhan yang memiliki fasilitas sekolah formal.

    Ahkirnya pihak UPIPA mendatangi

    neneknya untuk memberitahukan bahwa Luna ingin

    tinggal di pantai asuhan, dan meminta surat

    keterangan keluarga yang menyatakan status

    yatim/piatu, dan belum ada jawaban yang pasti

    Omnya hanya pasrah ke UPIPA. Ada dua pilihan pantai

    asuhan yaitu di Manggisan dan di Kepil, dan yang Luna

    pilih adalah manggisan dengan harapan mudah untuk

    dijenguk karena masih di kota Wonosobo. Saat kami

    menungggu kabar dari keluarganya, tiba-tiba ada

    telepon ke shelter yang mengaku dari orang tua Luna

    yang berada di Bandung, dan melarang kami untuk

    memasukkan Luna ke pantai asuhan, penjaga shelter

    hanya mengiyakan dan menunggu mereka datang.

    Senin Pukul 10.30, mereka datang secara

    tiba-tiba satu mobil inova yang berisikan kakek,

    nenek, paman, bibi, ibu dan adik Luna dari suamikeduanya. Dengan membawa foto waktu Luna masih

    berumur 3 (tiga) tahun, ibunya berusaha

    menyakinkan bahwa Luna adalah anaknya. Beberapa

    menit kemudian setelah mereka istirahat dan hanya

    sekedar minum teh, pengelola shelterpun

    membangunkan Luna, karena masih ngantuk Luna

    hanya terdiam, setelah bertemu dengan keluarganya

    dia langsung lari ke ketiak kakeknya dan larut dalam

    kerinduan dipangkuannya. Semua tertegun dan

    hanya air mata yang bicara, ibunya heran melihat

    anaknya sudah tumbuh tinggi dan besar. Enam tahun

    kami terpisah, bapaknya sangat kejam memisahkankami, dengan perginya Luna dari rumah kemarin

    merupakan berkah sehingga kami bisa bertemu

    kembali: tutur ibunya sambil tak henti-hentinya

    meneteskan air mata.

    Setelah saling melepas rindu, maka pihak

    keluarganya akan membawa Luna ke Bandung,

    disaksikan oleh ibu ketua UPIPA penyerahan kembali

    Luna kepada keluarganya berakhir hingga Luna

    meninggalkan shelter malam itu juga. Sekarang Luna

    hidup bahagia bersama ibu, bapak dan adik barunya.

    Lalu dia pindah sekolah di SD Negeri di Bandung,diapun sering telepon ke UPIPA sebagai tanda terima

    kasihnya,

    Pesan cerita:

  • 8/9/2019 SAPA edisi 2

    9/12

    No. 02 / Edisi April 2010Suara Aspirasi Perempuan dan Anak Wonosobo

    SAPASAPA 09

    Anak merupakan amanat di tangan kedua orang

    tuanya dan kabulnya yang masih bersih merupakan

    permata yang sangat berharga. Jika ia dibiasakan

    untuk melakukan kebaikan, niscaya dia akan tumbuh

    menjadi baik dan menjadi orang yang bahagia di

    dunia dan akhirat. Sebaliknya, jika dibiasakan dengan

    keburukan serta diterlantarkan seperti hewan ternak,

    nscaya dia akan menjai orang yang celaka dan binasa.

    Keadaan fitrahnya akan senantiasa siap untuk

    menerima yang baik atau yang buruk dari orang tua

    atau pendidikannya. (Jamaal'Abdul Rahman,Tahapan

    Mendidik Anak,IBS, 2005, hal 5).

    MITOS ATAU FAKTA

    Mitos dan fakta seputar baga imana

    mendapatkan jenis kelamin bayi yang diinginkan

    masih tetap menjadi pembicaraan yang menarik

    dan mendapat perhatian lebih dari masyarakat.

    Konsultan ginekologi obstetric dan endokrin

    reproduktif dari Brawijaya Women and Children

    Hospital Jakarta, Prof. Dr. dr. Med. Ali Baziad,

    Sp.OG (K) mengatakan jika memang kemudian

    jenis kelamin yang didapat sesuai dengan

    harapan, sebenarnya itu hanya faktor kebetulan

    saja. Terus terang saja, itu hanya mitos dan

    t e s t i m o n i y a n g t i d a k d a p a t

    dipertanggungjawabkan kebenarannya secara

    ilmiah, tegas Prof. Ali. Nah, agar Anda tak makin

    bertanya-tanya, berikut sejumlah fakta yang

    dipaparkan Prof. Ali seputar kiat mendapatkananak laki-laki atau perempuan.

    Cuka vs Soda Kue

    Mitos : Beberapa orang percaya dengan

    mengondisikan vagina dalam keadaan asam

    atau basa dapat mempengaruhi terjadinya anak

    laki-laki dan perempuan. Misalnya, jika sebelum

    berhubungan seks istri membasuh vaginanya

    dengan larutan soda kue, bisa mendapatkan

    anak laki-laki. Sedangkan jika vaginanya dibasuh

    dengan larutan cuka, akan didapat anak

    perempuan.

    Fakta : Vagina dalam kondisi alami memiliki pH

    yang rendah atau asam. Pada kondisi ini bakteri

    dapat berkembang baik dan menekan

    perkembangan bakteri patogen. Meski

    demikian, pada kondisi asam sel sperma tetap

    dapat berenang dengan baik untuk mencapai sel

    telur di dalam tuba. Jika suasana ini diubah

    dengan tujuan menyortir sel sperma XX atau XY,

    tetap tak bisa menjamin 100 persen akan

    tersortir sesuai keinginan pasangan.

    Daging vs Sayur

    Mitos : Mengonsumi jenis makanan tertentu

    juga dipercaya bisa mempengaruhi pH vagina

    dan kualitas sel sperma, sehingga dapat

    memperbesar kemungkinan mendapat anak

    laki-laki atau perempuan. Contohnya, jika istri

    banyak makan sayuran dan suami banyak makandaging, bisa didapat anak perempuan. Demikian

    pula sebaliknya.

    Fakta : Mitos ini, menurut Prof. Ali, tetap sulit

    dipertanggungjawabkan, karena tak ada

    penjelasan logis yang bisa menerangkan

    manfaat langsung dari mengonsumsi jenis

    makanan tadi.

    Jika dilakukan pun, tak menjamin harapan untuk

    memiliki anak dengan jenis kelamin tertentu

    benar-benar akan terwujud. Kalaupun ada

    yang berhasil, itu hanya faktor kebetulan saja.,

    tegas Prof. Ali. (mtY).

    MITOS DAPATKANBAYI LAKI-LAKI ATAU PEREMPUAN.MITOS DAPATKAN

    BAYI LAKI-LAKI ATAU PEREMPUAN.

  • 8/9/2019 SAPA edisi 2

    10/12

    No. 02 / Edisi April 2010

    PROFIL

    Suara Aspirasi Perempuan dan Anak Wonosobo

    SAPASAPA10

    Romyatul Laila, SH, (almh ) Penata Tingkat I/III/d

    yang menjabat sebagai Kasubag PUG Bagian PP

    dan PA Setda kabupaten Wonosobo,

    meninggalkan kita semua pada usia 48 tahun.

    Bersuamikan Tri Hendarto, BA dan memiliki tiga

    putra tercinta; Syahdat Arsal Gumilang (21 th),

    Syaukat Akmal Ghofar (15 th), dan SyaimaSabine Fasawwa (12 th). Beralamatkan di Perum

    Griya Argopeni Indah Blok B-14 RT 01/RW XI

    kelurahan Kalianget Wonosobo.

    Ceria , periang, pintar dan bijaksana itu yang

    selalu teringat ketika mengenang mbak Lela

    panggilan akrabnya. Semangat juang yang

    tinggi dalam peran sertanya membangun

    perempuan di kota Wonosobo pelalui berbagai

    kegiatan yang ia emban. Dari kegiatan ke

    kegiatan yang selalu membawa tema

    perempuan di situ mba Lela selalu ada untuk

    berbagi ilmu dan memberi support ke pada kaun

    hawa dengan tujuan dan harapan untuk

    memajukan perempuan supaya berdaya danmandiri.

    Banyak daerah-daerah binaan program

    perempuan di Wonosobo yang telah mbak Lela

    kelola, dan mereka semua selalu terkesan

    dengan itikad baiknya, selamat jalan mba Lela

    ( Z )

  • 8/9/2019 SAPA edisi 2

    11/12

  • 8/9/2019 SAPA edisi 2

    12/12