Sap Tetanus

19
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN “Gangguan Nutrisi” DI SUSUN 0LEH KELOMPOK 3 : 1. Irwan Ardiyanto (1410023) 2. Iwan irawan (1410024) 3. Moh habib musthofa (1410032) 4. Moh.yasin (1410033) 5. Luluk badriyah (1210030) 6. Calsiaerline inso (1210034) 7. Maria ibunda M G (1210040) 8. Maria goreti (1210042) 9. Melkis sedek (1210053) 1

description

tugas

Transcript of Sap Tetanus

SAP

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN Gangguan Nutrisi

DI SUSUN 0LEH KELOMPOK 3 :1. Irwan Ardiyanto (1410023)2. Iwan irawan (1410024)3. Moh habib musthofa

(1410032)4. Moh.yasin

(1410033)5. Luluk badriyah (1210030)6. Calsiaerline inso (1210034)7. Maria ibunda M G

(1210040)8. Maria goreti

(1210042)9. Melkis sedek

(1210053) 10.Jein Epi

11. Kirenius

PROGRRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

ARTHA BODHI ISWARA (ABI)

SURABAYA

2014KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamiin, puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan petunjuk, kemudahan, dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

TENTANG PENYAKIT TETANUS. Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah ilmu keperawatan dasar II.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat di harapkan demi kesempurnaan penulisan selanjutnya.

Surabaya, 10 Desember 2012

DAFTAR ISICover.....................................................................................................1

Kata Pengantar.............................................................................2

Daftar Isi.........................................................................................3

SATUAN ACARA PELAKSANAAN.........................................4

IDENTIFIKASI MASALAH....................................................4 PENGANTAR................................................................4 TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) ..........

5 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK).................5 MATERI.5

METODE.5 MEDIA.6 KEGIATAN PEMBELAJARAN.6 HALAMAN PENGESAHAN.7 EVALUASI.8 LAMPIRAN MATERI.9 PENUTUP.12 DAFTAR PUSTAKA

.13SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

TENTANG PENYAKIT TETANUSI. IDENTIFIKASI MASALAH

Tetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan toksin kuman Clostridium tetani, sebuah organisme yang mampu hidup bertahun-tahun di tanah dalam bentuk spora. Tetanus merupakan penyakit akut yang menyerang susunan saraf pusat dan ditandai dengan kekakuan otot (spasme) tanpa disertai gangguan kesadaran.Tetanus terjadi ketika luka terkontaminasi dengan spora bakteri. Luka tusuk seperti yang disebabkan oleh paku berkarat, pecahan atau gigitan serangga merupakan lokasi biasa bagi bakteri untuk masuk dalam tubuh. Infeksi luka akan berlangsung jika spora menjadi aktif lalu berkembang biak dan menghasilkan racun yang sangat kuat sampai akhirnya mempengaruhi otot.Tidak terkendalinya kejang otot kadang juga disebut kejang mulut, bahkan dalam kasus berat, tetanus menyebabkan otak dan organ lain kekurangan oksigen. Kondisi ini mungkin bisa mengakibatkan kematian.II. PENGANTARa. Bidang studi: Ilmu Keperawatan Dasar IIb. Topik

: c. Sub Topik

: d. Sasaran

: Mahasiswa STIKES ABI Surabaya Semester 7e. Hari/ Tanggal: f. Jam

: 08.00 10.00 WIBg. Waktu

: 120 menith. Tempat

: Ruang 2 B, STIKES ABI Surabayai. Pelaksana

: Iwan irawan ( Moderator ). Luluk badriyah ( Penyaji 1). Kalsia Erlina Inso ( Penyaji 2). Maria Ibunda ( Notulen ). Moh.yasin ( Operator ). Khoirul Irhamna ( Anggota ). Saniatul Hamidah ( Anggota ). Dwi Yuni Puji Astutik ( Anggota ). Erinius ( Anggota ). Melkisedek ( Anggota ).III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)Setelah pemberian penyuluhan ini diharapkan para penderita dapat memahami dan mengerti tentang penyakit tetatus.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, para penderita dapat menjelaskan kembali :a. Pengertian tetanus.b. Penyebab tetanus.c. Tanda dan gejala dari penyakit tetanus.d. Komplikasi dari penyakit tetanus.e. Pencegahan terhadap penyakit tetanus.V. MATERI

Terlampir.VI. METODE :a. Ceramah.b. Tanya jawab.VII. MEDIA :

a. Flipchartb. LeafletVIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN.

No.WaktuKegiatan penyuluhanKegiatan peserta

1.3 menitPembukaan:

a. Memberi salam

b. Menjelaskan tujuan pembelajaranMenjawab salam, mendengarkan dan memperhatikan

2.10 menitPelaksanaan :

Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur. Materi :

a. Pengertian Batuk Rejan (pertusis)

b. Tanda dan gejala

c. Komplikasi

d. Pencegahan

e. PengobatanMenyimak dan mendengarkan

3.5 menitEvaluasi :

Meminta kepada para mahasiswa untuk menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan dengan menyebutkan :

a. Pengertian tetanus

b. Tanda dan gejala

c. Komplikasi

d. Pencegahan

e. PengobatanBertanya dan menjawab pertanyaan

4.2 menitPenutup :

Mengucapkan terima kasihMenjawab salam

IX. HALAMAN PENGESAHAN

Surabaya,

Sasaran

Pemberi Penyuluhan

Mahasiswa

Pemateri

Mengetahui

Dosen Pembimbing

Ika larasati S,kep.ners M,kepX. EVALUASI :a. Mampu menyebutkan kembali pengertian perawatan tetanus.

b. Mendemonstrasikan cara perawatan tetanus.XI. LAMPIRAN MATERI.I . Pendahuluan : Penyakit tetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan oleh kuman Cloctradium tetani yang dimanifestasikan berupa kejang otot proksimal, diikuti oleh kekuatan otot seluruh tubuh. Kekuatan tonos otot ini selalu tampak pada otot maseter dan otot otot rangka.

II. Etiologi:

Clastradium tetani adalah kuman berbentuk batang, rangping berukuran 2-5x0,4-0-0,5 milimikron. Kuman ini berspora termasuk dalam golongan gram positif dan hidup anaerob. Spora dewasamempunyai bagian yang bergenderang ( drum stick). Kuman mengeluarkan toksin yang bersifat neorotoksik. Toksik ini (tetanuspasmin) mula-mula akan menyebabkan kejang otot daqn syaraf ferefer setempat. Toksin labil pada pemanasan pada suhu 65 derajat celcius akan hancur dalamwaktu5 menit. Disamping itu dikenal juga tetanolisin yang bersifat hemolisis yang perannya kurang berani dalam proses hemolisis.

III. Epidmiologi :

Di Amerika rata-rata usia pasien tetanus berkisar antara 50 s.d 57 tahun. Tetanus juga dapat menyerang semua golongan umur : bayi (tetanus neonatorum). Dewasa muda (biasanya pecandu narkotik) Kuman ini bisa tersebar luas diseluruh tanah terutama tanah garapan yang berasal dari kotoran hewan.

IV. Patofisiologi :

Luka yang terjadi karena tusukan paku , besi, kaleng/ bekas tusuk sate yang kotor cenderung tertutup dan menyebab keadaan kotoran anaerob didalam luka,merupakan media yang sangat baik bagi kuman clostridium tetani . Cara penyebaran toksin oleh kuman terjadi dalam 2 cara yaitu diabvsorbsi melalui ujung syaraf motorik dan malalui susunan limpatik dan ikut aliran darah arteri . Setelah terjadi toksik terjadi perubahan serangan akan timbul gelala-gejala kejang tetani yang khas.V. Gejala Klinis : Masa inkubasi tetanus berkisar antara 2-21 hari. Timbulnya gejala klinis biasanya mendadak yang didahului oleh ketegangan otot pada rahang dan leher. Timbul kesukaran membuka mulut, (trismus) karena spasmus otot masseter. Kejang ototini akan berlanjut kekuduk dinding perut dan sepanjang tulang belakang. Bila serangan toksik sedang sering tampak rimus sardonikus karena spasmus otot muka dengan gambaran alis tertarik keatasdan sudut mulut tertarik keluar dankebawah , bibir tertekan kuat pada gigi . Gambaran umum yang khas pada tetanus adalah berupa badan kaku dengan epistotonus ,tungkaidalam keadaan ektensi, lengan kaku dan tangan mengapel, biasanya kesadaran tetap baik.Secara umum, dalam kurun waktu kurang lebih 48 jam penyakit tetanus menjadi nyata terlihat dengan gambaran klinis sebagai berikut :

1. Tetanus : karena spasmus otot-otot matikatoris ( otot pengunyah).2. Kaku kuduk sampai epistotonus ( karena ketegangan otot-otot erector tungkai).3. Ketegangan otot dinding perut (perut kaku seperti papan).4. Kejang tonis teritama bila dirangsang karena toksin yang tendapat di komus anterior.5. Resus sardonikos karena spasme otot muka ( alis tertarik keatas,sudut muka tertarik keluar dan kebawah, bibir tertekan kuat pada gigi).

6. Kerusakan menelan, gelisah ,mudah terrangsang, nyeri kepala, nyeri anggota badan.

7. Spasme yang khas yaitu badan kaku dengan epitotonus, ektrimitas inferior dalam keadaan ektensi, lengan kaku dan tangan mengepal kuat.

8. Asfiksia dan sianosis terjadi akibat serangan pada otot pernapasan dan laring.9. Panas biasanya tidak terlalu tinggi.10. Biasanya terdapat leukositisis ringan dan kadang-kadang peninggian tekanan cairan otak.

Menurut beratnya gejala dapat dibedakan dalam 3 stadium :1. Trismus ( 3cm) tampa kejang tonik umum meskipun dirangsang.2. Trismus (3 cm atau lebih kecil) dengan kejang tonik umum bila dirangsang.3. Trismus ( 1 cm) dengan kejang tonik umum spontan.

VI. Pencegahan :

1. Mencegah luka

2. Merawat luka secara adekuat

3. Beri ATS setelah luka

4. Diluar negeri dicegah dg pemberian TIG dan toksoid. VII. Pemeriksaan Laboratorium :

Biasanya terdapat leukositosis ringan dan kadang-kadang didapat peningkatan tekanan cairan otak.

VIII. Penatalaksanaan :1. Umum : a. Merawat dan membersihkan luka dgn sebaik-baiknyab. Diet cukup ka;lori dan protein ( bentuk makanan tergantungpada kemampuan membuka mulut dan menelan ).c. Isolasi klien untuk menghindari rangsang luar seperti suara dan tidakan terhadap klien lainnya.

d. Oksigen dan pernapasan buatan dan tracheotomy kalau perlu.e. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.2. Obat-obatan :a. Anti toksin . Tetanus Imun Glubolin (TIG ) lebih dianjurkan pemakainnya di bandingkan dengan anti tetanus serum (ATS) dari hewan. Disis initial TIG adalah 5000 U IM ( disis harian 500 6000 U ). Kalau tidak adaTIG diberi ATS dengan dosis 5000 U IM dan 5000 U IV.

b. Anti kejang.

Beberapa obat yg dapat diberikan :

Obat Dosis Efek samping

- Diasepam 0,5 10 mg/kg BB /24 jam IM - Sopor, koma - Meprobamat 300 400 mg/4 jam IM - Tidak ada

- Klorpromasin 25 75 mg /4 jam IM - Hipotensi

- Fenobarbital 50 100 mg / 4 jam IM - Depresi nafas IX. Prognosis :

Dipengaruhi oleh berbagai faktor yg dapat memperburuk keadaan yaitu : a. Masa inkubasi yg pendek ( 7 hari ).

b. Neonatus dan usia tua (lebih dari 55 th ).c. Frekuensi kejang yg sering.d. Kenaikan suhu badan yg tinggi.e. Pengobatan yg terlambat.f. Periode trismus dan kejang yg semakin sering.g. Adanya penyulit spasme otot pernafasan dan obstruksi jalan nafas.PENUTUP

Keimpulan Tetanus adalah penyakit dengan tanda utama kekakuan otot (spasme) tanpa disertai gangguan kesadaran. Gejala ini bukan disebabkan oleh kuman clostridium tetani, tetapi akibat toksin (tetanospasmin) yang dihasilkan kuman. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia, terutama pada daerah resiko tinggi dengan cakupan imunisasi DPT yang rendah. Reservoir utama kuman ini adalah tanah yang mengandung kotoran ternak sehingga resiko penyakit ini di daerah peternakan sangat tinggi. Spora kuman Clostridium tetani yang tahan kering dapat bertebaran dimana-mana.

Saran

Saya selaku penulis, menyadari bahwa resume ini jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan resume yang akan dibuat dimasa mendatang.Daftar pustaka

1. P.N oka. (1993) Ilmu Perawatan Mata. Airlangga university Press. Surabaya

2. Joyce L.K. (1996) Farmakologi Pendekatan Proses Keperwatan. EGC.Jakarta.3. Setiyohadi, Bambang dkk. 2006. Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.

4. Ngastiyah, dkk. 2005. Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta : EGC.4