SAP ( Satuan Acara Penyuluhan) Diabetes Melitus

download SAP ( Satuan Acara Penyuluhan) Diabetes Melitus

of 12

Transcript of SAP ( Satuan Acara Penyuluhan) Diabetes Melitus

  • 8/10/2019 SAP ( Satuan Acara Penyuluhan) Diabetes Melitus

    1/12

    1

    SATUAN ACARA PENYULUHAN

    Mata Ajaran : Keperawatan Medikal bedah

    Topik Penyuluhan : diabetes militus

    Hari / Tanggal : kamis/ 04 desember 2014

    Waktu : 1 x 30 menit ( 09.00 s/d 09.30 wib )

    Tempat : Ruang Tunggu Pasien

    Sasaran :

    A. LATAR BELAKANG

    Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita

    penduduk dunia termasuk Indonesia dan sampai saat ini belum ditemukan

    pengobatan yang efektif untuk menyembuhkan penyakit tersebut.

    Penyakit ini merupakan suatu penyakit metabolisme yang mempunyai

    karakteristik hyperglycemia akibat dari cacat pada sekresi insulin, kerja insulin

    atau keduanya. insulin memainkan peranan penting dalam menyebarkan glukosake sel-sel, merangsang system enzim untuk merubah glukosa menjadi glikogen,

    memperlambat proses glukoneogenesis, mengatur proses lipogenesis, dan

    mendorong sintesa protein dan pertumbuhan tubuh.

    Adnaan WD Payakumbuh mulai tanggal 15 September 2014 ditemukan Ibu

    nifas yang menyusui sebanyak 18 orang. Sedangkan yang memahami tentang Asi

    Eksklusif sebanyak 5 orang. Oleh karena itu kami mahasiswa praktek profesi

    Keperawatan Maternitas berminat untuk melakukan penyuluhan tentang Asi

    Eksklusif. .

    B. TUJUAN

    1.

    Tujuan Umum

    Setelah mengikuti penyuluhan diharapkaan klien memahami tentang

    perawatan dan pencegahan DM.

  • 8/10/2019 SAP ( Satuan Acara Penyuluhan) Diabetes Melitus

    2/12

    2

    2.

    Tujuan Khusus

    Setelah diberikan penyuluhan ibu dan bapak mengerti penyakit DM :

    - Mengetahui pengertian DM

    - Mengetahui peenyebab DM

    - Mengetahui tanda dan gejala DM

    - Meengetahui perawatan pada penderita DM

    - Mengetahui komplikasi DM

    - Mengetahui pencegahanDM

    C. PELAKSANAAN KEGIATAN

    1. Metode

    Ceramah

    Tanya jawab

    2. Media dan alat

    Infokus, laptop, leafleat.

    3. Waktu dan tempat

    Hari / Tanggal : kamis/ 04 September 2014

    Jam : 10.00 s/d 10.30 wib

    Tempat : Ruangan Interne Pria di RSAM Bukittinngi

    4.

    Pengorganisasian dan fungsinya/uraian tugasa. Moderator :

    Peran:

    Membuka acara.

    Menjelaskan tujuan penyuluhan dan mengatur jalannya acara

    penyuluhan.

    Mengevaluasi penyuluhan.

    Menutup acara.

  • 8/10/2019 SAP ( Satuan Acara Penyuluhan) Diabetes Melitus

    3/12

    3

    b.

    Penyaji :

    Peran

    Menggali pengetahuan peserta.

    Menjelaskan pokok bahasan penyuluhan.

    Bertanya pada peserta.

    Menyimpulkan materi.

    c. Observer :

    Peran

    Mengevaluasi jalannya pengamatan

    d. Fasilitator :

    Peran:

    Menfasilitasi jalannya penyuluhan.

    Memotivasi peserta untuk bertanya.

    Setting Tempat

  • 8/10/2019 SAP ( Satuan Acara Penyuluhan) Diabetes Melitus

    4/12

    4

    6. Kegiatan Penyuluhan

    No. Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta

    1. 5 menit Pembukaan

    - Mengucapkan Salam - Menjawab salam

    - Perkenalan Mahasiswa

    - Menjelaskan Tujuan

    - Memperhatikan

    - Memperhatikan

    2. 20 menit Pelaksanaan

    -

    Menggali persepsi tentang

    pengertian DM

    -

    Memberikan reinforcement

    atas jawaban

    -

    Menjelaskan tentang

    pengertian DM

    -

    Menggali persepsi tentang

    penyebab DM

    - Beri reinforcement atas

    jawaban

    - Jelaskan lebih lanjut tentang

    penyebab DM

    - Mengemukakan pendapat.

    - menerima reinforcement

    - Memperhatikan.

    -

    Mengemukakan pendapat

    - menerima reinforcement

    - Memperhatikan

  • 8/10/2019 SAP ( Satuan Acara Penyuluhan) Diabetes Melitus

    5/12

    5

    -

    Menggali persepsi tentang

    tanda gejala DM

    - Beri reinforcement atas

    jawaban

    - Jelaskan lebih lanjut tentang

    Tanda gejala DM.

    - Menggali persepsi tentang

    cara perawatan DM

    -

    Beri reinforcement atas

    jawaban

    - Jelaskan lebih lanjut tentang

    cara perawatan DM

    - Menggali persepsi tentang

    akibat lanjut DM

    -

    Beri reinforcement atas

    jawaban

    -

    Jelaskan lebih lanjut tentang

    akibat lanjut DM

    -

    Menggali persepsi tentang

    pencegahan DM

    -

    Beri reinforcement atas

    jawaban

    - Jelaskan lebih lanjut tentang

    pencegahan DM

    -

    Mengemukakan pendapat

    - menerima reinforcement

    - Mendengarkan

    -

    Mengemukakan pendapat

    - menerima reinforcement

    - Memperhatikan

    - Mengemukakan pendapat

    -

    menerima reinforcement

    - Memperhatikan

    - Mengemukakan pendapat

    -

    menerima reinforcement

    - Memperhatikan

  • 8/10/2019 SAP ( Satuan Acara Penyuluhan) Diabetes Melitus

    6/12

    6

    3. 5 menit Penutup

    - Melakukan evaluasi

    -

    Menyimpulkan dan

    menutup diskusi

    - Mengucapkan salam

    - Menjawab pertanyaan

    - Memperhatikan

    - Menjawab salam

    D.

    Kriteria Evaluasi :

    1. Evaluasi Struktur

    Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana

    Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan

    2. Evaluasi Proses

    a. Audien ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan

    b. Waktu yang direncanakan sesuai dalam pelaksanaannya

    c.

    Peserta berperan aktif selama penyuluhan

    3. Evaluasi Hasil

    Peserta dapat menyebutkan menjelaskan tentang pengertian

    imunisasi

    Ibu dapat menyebutkan manfaat imunisasi

    Ibu dapat menjelaskan jenis imunisasi

  • 8/10/2019 SAP ( Satuan Acara Penyuluhan) Diabetes Melitus

    7/12

    7

    M A T E R I

    DIABETES MELLITUS

    1. Pengertian

    Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang

    ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.

    (Brunner dan Suddarth, 2002).

    Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada

    seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula

    (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif

    (Arjatmo, 2002).

    Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan

    kadarglukosa darah melebihi normal. Insulin yang dihasilkan koleh kelenjar

    pankreas sangat penting untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa darah

    yaitu untuk orang normal (non diabetes) waktu puasa antara 60-120 mg/dL

    dan dua jam sesudah makan dibawah 140 mg/dL. Bila terjadi gangguan pada

    kerja insulin, keseimbangan tersebutakan terganggu sehingga kadar glukosa

    darah cenderung naik.

    Gejala bagi penderitaDiabetes Mellitus adalah dengan keluhan banyak

    minum (polidipsi), banyak makan(poliphagia), banyak buang air kecil

    (poliuri), badan lemas serta penurunan beratbadan yang tidak jelas

    penyebabnya, kadar gula darah pada waktu puasa 126 mg/dLdan kadar gula

    darah sewaktu 200 mg/dL (Badawi, 2009).

  • 8/10/2019 SAP ( Satuan Acara Penyuluhan) Diabetes Melitus

    8/12

    8

    2. Klasifikasi

    Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut :

    1. Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin (IDDM)

    2. Tipe II : Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM)

    3. Etiologi

    1. Diabetes tipe I:

    a.

    Faktor genetikPenderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi

    mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah

    terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada

    individu yang memiliki tipe antigen HLA.

    b. Faktor-faktor imunologi

    Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana

    antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi

    terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai

    jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans

    dan insulin endogen.

    c.

    Faktor lingkungan

    Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang

    menimbulkan destruksi selbeta.

    2. Diabetes Tipe II

    Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan

    sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik

    memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.

    Faktor-faktor resiko :

    a.

    Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)

  • 8/10/2019 SAP ( Satuan Acara Penyuluhan) Diabetes Melitus

    9/12

    9

    b.

    Obesitas

    c. Riwayat keluarga

    4. Tanda dan Gejala

    Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada

    DM umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah

    keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf.

    Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua,

    sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus

    dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya

    gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta

    kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh

    dengan pengobatan lazim.

    Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering

    ditemukan adalah :

    1. Katarak

    2. Glaukoma

    3. Retinopati

    4. Gatal seluruh badan

    5. Pruritus Vulvae

    6. Infeksi bakteri kulit

    7. Infeksi jamur di kulit

    8. Dermatopati

    9.

    Neuropati perifer

    10.Neuropati viseral

    11.

    Amiotropi

    12.Ulkus Neurotropik

    13.Penyakit ginjal

    14.

    Penyakit pembuluh darah perifer

    15.Penyakit koroner

    16.

    Penyakit pembuluh darah otak

  • 8/10/2019 SAP ( Satuan Acara Penyuluhan) Diabetes Melitus

    10/12

    10

    17.

    Hipertens

    Gejala yang khas adalah :

    Sering haus

    Sering buang air kecil

    Lemas,letih dan mengantuk

    Berat badan menurun

    Nafsu makan meningkat

    Kesemutan pd tungkai

    Infeksi kulit dan gatal-gatal

    5. AKIBAT LANJUT DARI DIABETES

    - Kadar gula darah terlalu rendah atau terlalu tinggi,dgn gejala : kesadaran

    turun, kerusakan otak

    - Infeksi : lebih mudah terserang infeksi bakteri dan jamur

    - Menahun :

    - Penyempitan pembuluh darah kecil kebutaan, gagal

    ginjal,kesemutan, kebas, mati rasa

    - Penyempitan pembuluh darah besar gagal jantung, stroke,

    kelumpuhan, penyumbatan pd pembuluh darah tungkai bawah

    6. PERAWATANNYA

    Perencanaan makan yang tepat :

    - Jumlah

    - Jenis makanan

    - Komposis gizinya

    Olah raga yang teratur

    Makan obat teratur sesuai petunjuk dokter

  • 8/10/2019 SAP ( Satuan Acara Penyuluhan) Diabetes Melitus

    11/12

    11

    Mengurangi stres

    Pemantauan kadar glukosa darah secara teratur

    Melakukan pencegahan spt :

    -

    Perawatan kaki dan kuku

    - Perawatan sepatu dan kaus kaki

    - Perawatan gigi dan mulut

    - Hindari lampu yang redup atau menyilaukan di malam hari

    - Penataan ruangan sesuai dengan kebutuhan

    - Tempat tidur tdk terlalu jauh dari kamar mandi

    -

    Gunakan alas kaki dari karet

    7. Pemeriksaan Penunjang

    1. Glukosa darah sewaktu

    2. Kadar glukosa darah puasa

    3.

    Tes toleransi glukosa

    Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (m

  • 8/10/2019 SAP ( Satuan Acara Penyuluhan) Diabetes Melitus

    12/12

    12