SAP Perawatan Tali Pusat

16
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Maternitas pada semester ganjil Program Profesi Ners XXX Unpad Disusun Oleh : Devia Nurwenda Ellyana 220112150014 Ati Garmawanti 220112150017 Riska Darwati Tampubolon 220112150021 Rima Anggreini Sucipto 220112150023 Fitria Rachmi 220112150033 Regina Masli Putri 220112150035 Muli Dwi Cahayani 220112150039 Amanda Mahendra Putri 220112150050 Yunnisa Ramdhani 220112150057 Rr. Herning Putri Ganiswari 220112150066 Nabilah 220112150070 Margaretha Lumban Gaol 220112150078 Rina Rindania 220112150087 Dwi Juwita Meiyola 220112150090 Hilda Bidayatul Hidayah 220112150112

description

SAP Perawatan Tali Pusat

Transcript of SAP Perawatan Tali Pusat

Page 1: SAP Perawatan Tali Pusat

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Maternitas pada semester ganjil

Program Profesi Ners XXX Unpad

Disusun Oleh :

Devia Nurwenda Ellyana 220112150014

Ati Garmawanti 220112150017

Riska Darwati Tampubolon 220112150021

Rima Anggreini Sucipto 220112150023

Fitria Rachmi 220112150033

Regina Masli Putri 220112150035

Muli Dwi Cahayani 220112150039

Amanda Mahendra Putri 220112150050

Yunnisa Ramdhani 220112150057

Rr. Herning Putri Ganiswari 220112150066

Nabilah 220112150070

Margaretha Lumban Gaol 220112150078

Rina Rindania 220112150087

Dwi Juwita Meiyola 220112150090

Hilda Bidayatul Hidayah 220112150112

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2014

Page 2: SAP Perawatan Tali Pusat

SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Perawatan Bayi Baru Lahir ( BBL )Sub Pokok bahasan : Perawatan Tali PusatSasaran : Waktu : 10 MenitTempat : Ruang VK RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

1. Tujuan Instruksional UmumSetelah dilakukan penyuluhan pada ibu dan keluarga bayi, diharapkan dapat melakukan perawatan tali pusat dengan benar secara mandiri di rumah.

2. Tujuan Instruksional KhususSetelah dilakukan penyuluhan  diharapkan pasien mampu :a. Mengetahui tentang pentingnya perawatan tali pusat.b. Memperagakan cara merawat tali pusat dengan benar.c. Menyebutkan hal apa saja yang harus diperhatikan dalam perawatan tali pusat.

3. Materi Penyuluhan                             a. Memberikan pengetahuan tentang pentingnya Perawatan Tali Pusat.b. Memperagakan dan melatih teknik Perawatan tali pusat yang benar.c. Mendorong pasien untuk melakukan teknik secara mandiri.

4. MetodeCeramah, Leaflet, dan Memperagakan Teknik.

5. MediaLeaflet

6. Kegiatan Penyuluhan No Tahap / Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien

1 Pra interaksi2 Menit

Mengucapkan salam pembuka Memperkenalkan diri Menjelaskan maksud dan tujuan

Menjawab salam Mendengarkan

2 Interaksi5 menit

Memberikan pengetahuan tentang pentingnya perawatan tali pusat.

Memperagakan dan melatih teknik perawatan tali pusat yang benar.

Mendorong pasien untuk melakukan teknik secara mandiri.

Mendengarkan Memperhatikan Berdiskusi dengan

mahasiswa (penyuluh)

3 Post interaksi3 menit

Menggali pengalaman peserta setelah dilakukan tindakan.

Memberikan masukan Menyimpulkan hasil penyuluhan Salam Penutup

Menceritakan pengalaman

Memperhatikan Memberi tanggapan Menjawab salam

penutup7. Evaluasi

Page 3: SAP Perawatan Tali Pusat

Pertanyaan dan jawabana. Setelah yang kita diskusikan tadi, apa yang bapak/ibu ketahui tentang pentingnya

perawatan tali pusat ?b. Coba peragakan kembali apa yang sudah kita peragakan tadi ?c. Selain apa yang kita diskusikan tadi, apa bapak/ibu dapat melakukan perawatan di

rumah secara mandiri ?8. Materi Penyuluhan

a.Pengertian Tali Pusat

Tali pusat atau umbilical cord adalah saluran kehidupan bagi janin

selama dalam kandungan, di katakan saluran kehidupan karena

saluran ini menyerupai zat-zat gizi dan oksigen janin dan semua

kebutuhan untuk hidup janin di penuhi.

b.Perawatan Tali Pusat

Perawatan tali pusat merupakan tindakan keperawatan yang

bertujuan merawat tali pusat pada bayi baru lahir agar terhindar

dari terjadinya infeksi dengan cara yang sangat sederhana yaitu

dengan membersihkan daerah sekitar tali pusat agar selalu bersih

dan kering dan selalu mencuci tangan dengan air bersih serta

menggunakan sabun sebelum merawat tali pusat.

c. Penyebab terjadinya infeksi pada tali pusat

Infeksi  tali  pusat  adalah  suatu  penyakit  toksemik  akut  yang

disebabkan  oleh Clostridium tetani. Clostridium tetani

mengeluarkan toksin tetanospasmin yaitu toksin yang bersifat

neurotropik yang dapat menghancurkan sel darah merah, merusak

lekosit, dan dapat menyebabkan kekakuan otot (spasme) tanpa

disertai gangguan kesadaran.

d.Faktor-faktor  yang  menyebabkan  terjadinya  infeksi  tali

pusat pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut

Page 4: SAP Perawatan Tali Pusat

1) Faktor kuman

Staphylococcus aereus ada dimana-mana dan terdapat hampir pada

semua bayi di masa awal kehidupannya, baik saat lahir maupun selama

perawatan. Biasanya Staphylococcus aereus sering dijumpai pada kulit,

saluran pernafasan, dan saluran cerna terkolonisasi. Untuk mencegah

terjadinya  infeksi tali pusat sebaiknya tali pusat tetap  dijaga

kebersihannya,  upayakan tali  pusat  agar tetap kering dan  bersih,

pada saat  memandikan  di minggu  pertama  sebaiknya jangan

merendam bayi langsung ke dalam air mandinya karena akan

menyebabkan      basahnya tali   pusat    dan memperlambat proses

pengeringan tali pusat.

2)Faktor Maternal

Status sosial-ekonomi ibu, ras, dan latar belakang dapat mempengaruhi

kecenderungan terjadinya infeksi dengan alasan yang tidak diketahui

sepenuhnya. Ibu yang berstatus sosio-ekonomi rendah mungkin

nutrisinya buruk dan tempat tinggalnya padat serta tidak higienis. Bayi

kulit hitam lebih banyak mengalami infeksi dari pada bayi berkulit

putih.

3)Faktor Neonatatal

a)Prematurius (berat badan bayi kurang dari 1500 gram)

Prematurius merupakan faktor resiko terjadinya infeksi. Umumnya

imunitas bayi kurang bulan lebih rendah dari pada bayi cukup bulan.

Transpor imunuglobulin melalui plasenta terutama terjadi pada paruh

terakhir trimester ketiga. Setelah lahir, konsentrasi imunoglobulin

serum terus menurun, menyebabkan hipigamaglobulinemia berat.

Page 5: SAP Perawatan Tali Pusat

Imaturitas kulit juga melemahkan pertahanan kulit. Kerentanan

neonatus terhadap infeksi dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara

lain kulit dan selaput lendir yang tipis dan mudah rusak, kemampuan

fagositosis dan leukosit immunitas masih rendah.

b)Defisiensi imun

Neonatus bisa mengalami kekurangan IgG spesifik, khususnya

terhadap streptokokus atau Haemophilus influenza. IgG dan IgA tidak

melewati plasenta dan hampir tidak terdeteksi dalam darah tali

pusat. Dengan adanya hal tersebut, aktifitas lintasan komplemen

terlambat, dan C3 serta faktor B tidak diproduksi sebagai respon

terhadap lipopolisakarida. Kombinasi antara defisiensi imun dan

penurunan antibodi total dan spesifik, bersama dengan penurunan

fibronektin, menyebabkan sebagian besar penurunan aktivitas

opsonisasi.

c)Laki-laki dan kehamilan kembar. Insidens infeksi pada bayi laki- laki

empat kali lebih besar dari pada bayi perempuan.

4)Faktor Lingkungan

a)Ada defisiensi imun bayi cenderung mudah sakit sehingga sering

memerlukan prosedur invasif, dan memerlukan waktu perawatan di

rumah sakit lebih lama. Penggunaan kateter vena/arteri maupun

kateter nutrisi parenteral merupakan tempat masuk bagi

mikroorganisme pada kulit yang luka. Bayi juga mungkin terinfeksi

akibat alat yang terkontaminasi.

b)Paparan terhadap obat-obat tertentu, seperti steroid, bisa

menimbulkan resiko pada neonatus yang melebihi resiko

Page 6: SAP Perawatan Tali Pusat

penggunaan antibiotik spektrum luas, sehingga menyebabkan

kolonisasi spektrum luas, sehingga menyebabkan resisten berlipat

ganda.

c)Pada bayi yang minum ASI, spesies Lactbacillus dan E.colli ditemukan

dalam tinjanya, sedangkan bayi yang minum susu formula hanya

didominasi oleh E.colli.

d)Mikroorganisme atau kuman penyebab infeksi dapat mencapai

neonatus yaitu:

1. Pada masa intranatal atau saat persalinan

Infeksi saat persalinan terjadi karena yang ada pada vagina dan

serviks naik mencapai korion dan amnion. Akibatnya, terjadi

amniotis dan korionitis, selanjutnya kuman melalui umbilikus

masuk dalam tubuh bayi.

2. Infeksi paska atau sesudah persalinan.

Infeksi yang terjadi sesudah kelahiran umumnya terjadi akibat

infeksi nosokomial dari lingkungan di luar rahim (misal melalui alat-

alat : penghisap lendir, selang endotrakhea, infus, selang

nasogastrik, botol minuman atau dot). Perawat atau profesi lain

yang ikut menangani bayi dapat menyebabkan terjadinya infeksi

nosokomil. Infeksi juga dapat terjadi melalui luka umbilikus.

5)Proses persalinan

Pada proses persalinan lakukan pengikatan putung tali pusat atau

jepit dengan klem plastik tali pusat (bila tersedia). Persalinan yang

tidak sehat atau yang dibantu oleh tenaga non medis, terjadi pada

saat memotong tali pusat menggunakan alat yang tidak steril dan

Page 7: SAP Perawatan Tali Pusat

tidak diberikan obat antiseptik. Untuk perawatan tali pusat juga

tidak lepas dari masih adanya tradisi yang berlaku di masyarakat.

6)Faktor tradisi

Sebagian  masyarakat  misalnya  dengan memberikan   berbagai  

ramuan-ramuan atau   serbuk-serbuk   yang dipercaya bisa

membantu mempercepat kering dan lepasnya potongan tali pusat.

Ada yang mengatakan tali pusat bayi itu harus diberi abu-abu

pandangan seperti inilah yang seharusnya tidak boleh dilakukan

karena   justru  dengan  diberikannya berbagai  ramuan tersebut

kemungkinan  terjangkitnya  tetanus  lebih  besar  biasanya

penyakit   tetanus   neonatorum  ini   cepat   menyerang   bayi,  

pada keadaan infeksi berat hanya beberapa hari  setelah persalinan

jika tidak  ditangani  biasa  mengakibatkan meninggal   dunia.

e. Tanda dan Gejala

Tanda-tanda yang perlu dicurigai oleh orang tua  adalah apabila  timbul

bau menyengat  dan  terdapat  cairan  berwarna  merah darah  atau

bisa  juga  berbentuk  nanah  di  sisa  tali  pusat  bayi.  Hal tersebut

menandakan  sisa  tali pusat  mengalami  infeksi,  lekas  bawa bayi ke

klinik atau rumah sakit, karena apabila infeksi telah merambat ke  perut

bayi,  akan  menimbulkan  gangguan  serius  pada bayi.

f. Pencegahan dan Penanganan

1)Pencegahan

Untuk pencegahan awal tetanus dapat  diberikan penyuluhan

pada ibu hamil trimester III Agar tali pusat tidak terinfeksi, perlu

dilakukan inspeksi tali pusat,   klem   dilepas,  dan tali  pusat  diikat

Page 8: SAP Perawatan Tali Pusat

dan  dipotong dekat umbilikus  kurang   dari  24  jam  setelah  bayi

lahir. Ujung  dari potongan diberikan krim klorheksidin untuk

mencegah infeksi pada tali pusat, dan tidak perlu dibalut dengan

kasa dan dapat hanya diberi pengikat tali pusat  atau  penjepit tali

pusat yang terbuat dari plastik .

Dalam keadaan normal, tali pusat akan lepas dengan

sendirinya dalam waktu lima sampai tujuh hari. Tapi dalam beberapa

kasus  bisa  sampai dua  minggu  bahkan  lebih  lama. Selama  belum

pupus, tali pusat  harus  dirawat  dengan baik. Agar tali pusat tidak

infeksi, basah,  bernanah,  dan   berbau.  Bersihkan  tali  pusat  bayi

dengan  sabun  saat  memandikan bayi.   Keringkan  dengan  handuk

lembut. Tidak peru di olesi dengan alkohol 70% atau betadine,

karena yodium yang dikandung betadine dapat masuk ke peredaran

darah bayi  dan menyebabkan  gangguan  pertumbuhan  kelenjar

gondok. Biarkan terbuka hingga kering, dapat dibungkus dengan

kasa steril. Jangan  mengolesi tali pusat  dengan ramuan atau

menaburi bedak, karena dapat menjadi media yang baik bagi

tumbuhnya kuman, termasuk kuman tetanus.

2)Penanganan

Infeksi pada bayi dapat merupakan penyakit yang berat dan

sangat sulit diobati. Jika tali pusat bayi terinfeksi oleh Staphylococcus

aereus, sebagai pengobatan lokal dapat diberikan salep yang

mengandung neomisin dan basitrasin. Selain itu juga dapat diberikan

salep gentamisin. Jika terdapat granuloma, dapat pula dioleskan

dengan larutan nitras argenti 3%.

Page 9: SAP Perawatan Tali Pusat

g.Langkah-langkah perawatan tali pusat

1)Ketika mengganti popok atau diaper, pastikan memasangnya di

bagian bawah perut bayi (di bawah tali pusat), ini untuk menjaga

agar tali pusat tidak terkena air kencing atau kotoran bayi.

2)Gunakan pakaian yang agak longgar untuk sirkulasi udara di sekitar

tali pusat, sampai tali pusat puput.

3)Jangan pernah menarik-narik tali pusat, walaupun seakan-akan

tampak sudah terlepas.

4)Mandikan bayi dengan menggunakan washlap atau sponge bath dan

air hangat sampai tali pusat puput.

5)Adanya sedikit pendarahan adalah normal sebelum dan sesudah tali

pusat puput. Gunakan kasa steril, lalu bersikan bagian sekeliling

pangkal tali pusat dengan menggunakan kasa steril yang dibasahi

larutan alkohol 70%.

6)Bersihkan tali pusat setiap hari secara teratur dengan mengeringkan

tali pusat dengan kasa steril, lalu bersihkan bagian sekeliling pangkal

tali pusat dengan menggunakan kasa steril yang dibasahi larutan

alkohol 70%.

7)Jangan pernah meletakkan ramuan atau bubuk apa pun kebagian

pangkal tali pusat bayi.

8)Ketika tati pusat sudah puput, biarkan area pusar sembuh dalam

beberapa hari. Tidak perlu menggunakan plester untuk menutupinya,

tapi biarkan kering secara alamiah untuk mencegah infeksi. Teruskan

menggunakan popok atau diaper dibawah perut untuk memberi

tempat bagi pusat yang belum sembuh.

Page 10: SAP Perawatan Tali Pusat

h.Rekomendasi Terbaru Dari Who Tentang Cara Membersihkan Tali Pusat

Bersihkan pangkalnya dengan menggunakan air dan sabun ketika mandi.

Untuk membersihkan pangkal ini, kita harus sedikit mengangkat (bukan menarik) tali

pusat dengan kasa steril yang sudah dibasahi air/alkohol. Tenang saja bayi tidak akan

merasa sakit. Sisa air atau alkohol yang menempel pada tali pusat dapat

dikeringkan  dengan menggunakan kain kasa steril kering. Setelah itu keringkan dengan

cara diangin-anginkan atau dikipasi perlahan. Biarkan tali pusat lepas dengan sendirinya

(dalam waktu 1-2-4 minggu) (jangan pernah sengaja menarik-nariknya atau mencopotnya

sendiri). Penggunaan antiseptik tergantung kondisi masing-masing negara jika resiko

infeksi tinggi dianjurkan memakai antiseptik biasanya alkohol 70 %.

i. Merawat Tali Pusar  dengan memakai antiseptik:

Alat-alat yang digunakan:

alkohol 70 % atau tisu alkohol (saat ini banyak tersedia di apotek)

kapas kering/ kasa steril/cotton bud

tempat sampah

Langkah-langkah:

1) Cuci tangan Anda menggunakan sabun sampai bersih, bilas dengan air mengalir, lalu

keringkan.

2) Buka kasa pembungkus tali pusar bayi, buang ke tempat sampah.

3) Pegang ujung tali pusar dengan satu tangan sementara tangan yang lain memegang kasa

beralkohol. Tali pusat sedikit diangkat (bukan menariknya) Bersihkan tali pusar dengan

menggunakan kapas yang telah dibasahi alkohol atau tisu alkohol atau cotton bud

beralkohol , dari pangkal ke ujung tali pusar, ulangi 2-3 kali atau sampai bersih. Paling

Page 11: SAP Perawatan Tali Pusat

penting bersihkan lipatan tali pusat dengan perut, lipatan ini dibersihkan dengan

menarik sedikit tali pusat ke atas, samping, depan, ke bawah, kemudian 2 1/2 cm

sekitar tali pusat. Bersihkan kerak (sisa-sisa darah dan jaringan tali pusar yang

mengering ) di pinggiran pusar ataupun kotoran di bagian dalamnya). Bersihkan

pangkal tali pusar dengan gerakan melingkar searah jarum jam, namun jangan

menekannya.

4) Tali pusat bisa ditutup dengan menggunakan kasa steril kering, bungkus kembali tali

pusar.(jangan lupa untuk menggantinya setiap kali usai mandi, si kecil berkeringat,

terkena kotor atau basah). Alasan memakai kain kasa steril yang kering karena menutup

dengan kain kasa alkohol jika alkoholnya sudah menguap tinggal kain kasa basah yang

baik untuk pertumbuhan kuman.

Caranya: seperti membedong, yaitu membentuk segitiga. Jika tali pusat pendek, kasa

cukup dibuat simpul. Kalau ditutup dengan kasa cukup bagian atasnya saja. Pastikan

bagian pangkal terkena udara dengan leluasa.

5) Rapikan sisa peralatan dan buang sampahnya.

6) Cuci tangan Anda kembali sampai bersih.

Daftar Pustaka

Buku Pintar Ibu & Bayi, Panduan Lengkap Merawat Buah Hati & Menjadi Orang Tua Cerdas. 2001. Gramedia.

www.who.int/country/idn/en

www.depkes.go.id/