SAP Mata Kuliah Interview

29
1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Interview Kode Mata Kuliah : 011 – 081179 Bobot : 3 SKS Dosen : Zainul Anwar, S. Psi Prasyarat : Asesmen Psikologi Waktu Perkuliahan : Semester Genap (4) A. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini berisikan tentang pengertian, jenis, bentuk dan manfaat wawancara. Komponen – komponen dalam wawancara, keterampilan dasar wawancara, teknik menyusun panduan wawancara, pendekatan-pendekatan dalam wawancara, pengolahan-pengolahan hasil wawancara dan beberapa wawancara dalam setting tertentu. B. Tujuan Mata Kuliah : Tujuan Umum Mahasiswa memahami konsep dasar wawancara dan mampu melakukan keterampilan dasar wawancara. Tujuan Khusus Mahasiswa mampu membuat desain wawancara 1. Mahasiswa mampu menyusun panduan wawancara 2. Mahasiswa mampu melakukan wawancara menggunakan keterampilan dasar wawancara 3. Mahasiswa mampu melakukan wawancara dalam konteks tertentu (in context) D. Strategi Perkuliahan : Perkuliahan ini dilakukan secara tutorial/ceramah, tanya jawab, penugasan, diskusi, dan praktikum. E. Syarat – Syarat Perkuliahan : 1. Mahasiswa harus mengikuti perkuliahan minimal 80 % dari jumlah pertemuan 2. Wajib mengerjakan dan mengumpulkan tugas 3. Aktif dalam diskusi dan tanya jawab 4. Wajib mengikuti, praktikum, ujian tengah dan akhir semester. F. Sasaran Perkuliahan : 1. Pengetahuan dasar (knowledge) : 40 % 2. Keterampilan dasar (basic skill) : 60 % G. Metode Perkuliahan : 1. Ceramah dan diskusi kelas : 30 % = 5 pertemuan 2. Role playing & simulasi : 40 % = 6 pertemuan 3. Praktikum : 20 % = 3 pertemuan 4. Evaluasi (feedback&ujian comprehensive) : 10 % = 2 pertemuan Total pemenuhan jam perkuliahan : 100% = 16 pertemuan H. Uraian Pokok Bahasan : (terlampir)

Transcript of SAP Mata Kuliah Interview

Page 1: SAP Mata Kuliah Interview

1

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Mata Kuliah : Interview Kode Mata Kuliah : 011 – 081179 Bobot : 3 SKS Dosen : Zainul Anwar, S. Psi Prasyarat : Asesmen Psikologi Waktu Perkuliahan : Semester Genap (4)

A. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini berisikan tentang pengertian, jenis, bentuk dan manfaat wawancara. Komponen – komponen dalam wawancara, keterampilan dasar wawancara, teknik menyusun panduan wawancara, pendekatan-pendekatan dalam wawancara, pengolahan-pengolahan hasil wawancara dan beberapa wawancara dalam setting tertentu.

B. Tujuan Mata Kuliah :

Tujuan Umum Mahasiswa memahami konsep dasar wawancara dan mampu melakukan keterampilan dasar wawancara. Tujuan Khusus Mahasiswa mampu membuat desain wawancara 1. Mahasiswa mampu menyusun panduan wawancara 2. Mahasiswa mampu melakukan wawancara menggunakan keterampilan dasar

wawancara 3. Mahasiswa mampu melakukan wawancara dalam konteks tertentu (in context)

D. Strategi Perkuliahan :

Perkuliahan ini dilakukan secara tutorial/ceramah, tanya jawab, penugasan, diskusi, dan praktikum.

E. Syarat – Syarat Perkuliahan : 1. Mahasiswa harus mengikuti perkuliahan minimal 80 % dari jumlah pertemuan 2. Wajib mengerjakan dan mengumpulkan tugas 3. Aktif dalam diskusi dan tanya jawab 4. Wajib mengikuti, praktikum, ujian tengah dan akhir semester.

F. Sasaran Perkuliahan :

1. Pengetahuan dasar (knowledge) : 40 % 2. Keterampilan dasar (basic skill) : 60 %

G. Metode Perkuliahan :

1. Ceramah dan diskusi kelas : 30 % = 5 pertemuan 2. Role playing & simulasi : 40 % = 6 pertemuan 3. Praktikum : 20 % = 3 pertemuan 4. Evaluasi (feedback&ujian comprehensive) : 10 % = 2 pertemuan

Total pemenuhan jam perkuliahan : 100% = 16 pertemuan H. Uraian Pokok Bahasan : (terlampir)

Page 2: SAP Mata Kuliah Interview

2

I. Evaluasi Hasil Belajar : Keberhasilan mahasiswa dalam perkuliahan ini ditentukan oleh prestasi yang

bersangkutan dengan ketentuan sebagai berikut :

ASPEK BOBOT BENTUK EVALUASI

Kehadiran 3 Presensi kelas, role play, praktikum

Penugasan 2 Pembuatan makalah/laporan Penyusunan hasil simulasi

Praktikum 4 Keterampilan wawancara Laporan hasil praktikum

Role playing / simulasi

3 Keterlibatan aktif dalam simulasi/role playing Feedback

Ujian comprehensive

3 Ujian tertulis/lisan untuk UTS dan UAS

Kriteria Penilaian :

TARAF PENGUASAAN (%) NILAI HURUF NILAI ANGKA

> 80,0 A 4 75,0 – 80,0 B+ 3,5 70,0 – 74,9 B 3 60,0 – 69,0 C+ 2,5 55,0 – 59,0 C 2 40,0 – 54,9 D 1 < 40,0 E 0

H. Referensi :

1. Problem in Practice Interviewing, Glynis M. Breakwell, 1990. 2. Observasi & Wawancara, Iin Tri Rahayu & Tristiadi A.A., 2004 3. Panduan Praktikum Interviu, Jeanette M.L., 2006 4. Interviewing, Principles&Practice,Stewart&Cash,1994,/Brown&Brenchmark

Page 3: SAP Mata Kuliah Interview

3

Lmpiran: Uraian Pokok Bahasan Pert. Ke-

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Tujuan Metode Sarana Sumber Bacaan

1 Pengantar dan Perkenalan

a. Perkenalan b. Kontrak belajar c. Pre-test d. Overview

Wawancara

Mencairkan suasana kaku antara pengajar dan mahasiswa, sehingga proses belajar dapat berjalan baik. Memberikan penegasan mengenai hak dan kewajiban bagi mahasiswa dan pengajar selama perkuliahan wawancara. Mahasiswa mendapatkan kejelasan tentang apa yang harus dilakukan olehnya untuk mencapai sasaran. Mahasiswa dapat mengetahui tentang jadwal dan pokok kegiatan selama perkuliahan.

1. Ceramah 2. tanya jawab 3. pre-test

1. Papan tulis 2. LCD proyektor

1. Problem in Practice Interviewing, Glynis M. Breakwell, 1990.

2. Observasi & Wawancara, Iin Tri Rahayu & Tristiadi A.A., 2004

3. Panduan Praktikum Interviu, Jeanette M.L., 2006

4. Interviewing, Principles&Practice, Stewart&Cash,1994, /Brown&Brenchmark

2 Pendahuluan a. Pengertian b. Tujuan & Fugsi

Wawancara c. Macam-macam

wawancara

Mahasiswa memahami pengertian, tujuan dan Macam-macam wawancara menguasai keterampilan dasarnya

1. Ceramah 2. tanya jawab 3. Simulasi 4. Penugasan

1. Papan tulis 2. LCD proyektor

sda

3 Kecakapan dalam wawancara

a. Persiapan dalam wawancara

b. Strategi wawancara

c. Keterampilan wawancara

Mahasiswa memahami dan menguasai keterampilan dasar wawancara

1. Ceramah 2. tanya jawab 3. Simulasi 4. Penugasan

1. Papan tulis 2. LCD proyektor

sda

4 Proses wawancara

a. Perencanaan wawancara

b. Mengawali wawancara

c. Pelaksanaan wawancara

d. Menutup

Mahasiswa memahami dan menguasai keterampilan dasar wawancara

1. Ceramah 2. tanya jawab 3. Simulasi 4. Penugasan

1. Papan tulis 2. LCD proyektor

sda

Page 4: SAP Mata Kuliah Interview

4

wawancara e. Pencatatan hasil

wawancara f. Sumber-sumber

kesalahan dalam melaporkan hasil wawancara

5 Praktikum (Keterampilan dasar wawancara)

Mahasiswa menguasai keterampilan dasar dalam wawancara

Praktikum Laboratorium psikologi

sda

6 Presentasi Hasil Praktikum

a. Persiapan b. Opening c. Body d. Clossing

Mahasiswa menguasai keterampilan dasar dalam wawancara

Diskusi

1. Papan tulis 2. LCD proyektor

sda

7 UTS 8 Kesahihan Data a. Validitas &

Reliabilitas b. Metode

Triangulasi

Mahasiswa memahami viliditas dan reliabilitas wawancara. Mahasiswa mampu melakukan triangulasi data dari hasil wawancara

1. Ceramah 2. tanya jawab 3. Simulasi 4. Penugasan

1. Papan tulis 2. LCD proyektor

sda

9 Wawancara Survei

a. Pengertian WS b. Langkah-langkah

WS c. Wawancara by

telepon

Mahasiswa memahami dan menguasai wawancara survei

1. Ceramah 2. tanya jawab 3. Simulasi 4. Penugasan

1. Papan tulis 2. LCD proyektor

sda

10 Presentasi Hasil Wawancara Survei

a. Diskusi hasil WS b. Mengetahui

kelebihan dan kelemahan hasil WS

Mahasiswa memahami kelemahan dan kelebihan hasil wawancara survei

1. Presentasi kelompok

2. tanya jawab 3. diskusi

1. Papan tulis 2. LCD proyektor

sda

11 Wawancara Seleksi (Mendatangkan Alumni)

a. Wawancara individual

b. Wawancara kelompok

Mahasiswa memahami wawancara seleksi dan menguasai keterampilan dasar wawancara

1. Ceramah 2. tanya jawab 3. Simulasi 4. Penugasan

1. Papan tulis 2. LCD proyektor

sda

12 Praktikum Wawancara Seleksi

Mahasiswa memahami dan menguasai wawancara seleksi

1. Praktikum individual & kelompok

Laboratorium psikologi

sda

Page 5: SAP Mata Kuliah Interview

5

11 Presentasi hasil praktikum wawancara seleksi

12 Lanjutan Presentasi hasil praktikum wawancara seleksi

15 Wawancara untuk Konseling & Kode Etik dalam wawancara

a. Keterampilan dasar wawancara klinis

b. Kode etik

Mahasiswa memahami keterampilan dasar dalam wawancara klinis dan memahami kode etik dalam wawancara.

1. Ceramah 2. tanya jawab 3. Simulasi 4. Penugasan

1. Papan tulis 2. LCD proyektor

sda

16 UAS

Page 6: SAP Mata Kuliah Interview

6

PRAKTIKUM I (KETERAMPILAN DASAR WAWANCARA)

a. PENGANTAR

Interview atau sering disebut juga wawancara mempunyai definisi suatu proses komunikasi interaksional antara dua pihak. Cara pertukaran yang digunakan adalah cara verbal dan nonverbal, dan mempunyai tujuan tertentu yang spesifik.

Ketika melakukan wawancara, seorang pewawancara biasanya bertemu untuk pertamkalinya dengan yang diwawancarai, dan pewawancara akan memberikan kesan awal pada orang yang diwawancarai. Ketika wawancara berlangsung, kesan lain akan terbentuk dan kesan awal akan dimodifikasi berdasarkan hubungan yang sedang berjalan. Oleh karena itu, diperlukan keterampilan wawancara yang baik, agar data yang diperoleh lebih lengkap dan akurat. Beberapa keterampilan dasar wawancara yang harus dikuasai oleh mahasiswa adalah sebagai berikut: I. Tahap Opening

Langkah pertama: Membangun rapport 1. perkenalan 2. mengucap salam 3. aktivitas non verbal 4. percakapan topik umum & ringan 5. personal inquiry Langkah kedua: Orientasi 1. Tujuan 2. Lama & sifat wawancara 3. Tanggung jawab 4. Manfaat informasi 5. Latar belakang kedatangan itee

Teknik Opening Komunikasi Verbal

1. Menyimpulkan masalah 2. Menjelaskan timbulnya masalah 3. Sebutkan manfaat keterlibatan itee dalam proses wawancara 4. Meminta saran & bantuan 5. Mengarahkan pembicaraan yang berhubungan dengan posisi & hal-hal yang diketahui itee 6. Mengarahkan pembicaraan mengenai pihak yang merekomendasi iter 7. Mengarahkan pembicaraan mengenai lembaga yang dinaungi iter 8. Meminta waktu secara spesifik 9. Bertanya

Open-ended Mudah dijawab & pertanyaan jelas Relevan dengan tujuan wawancara

10. Menggabungkan beberapa teknik opening Komunikasi Non Verbal

1. Etika memasuki ruang wawancara 2. Etika berhadapan dengan lawan bicara 3. Kontak mata 4. Penampilan 5. Berjabat tangan, dan sentuhan

II. Tahap body 1. Panduan Wawancara

a. Mengembangkan area inquiry b. Mengingat jawaban itee c. Mengenali jawaban yang relevan dan tidak d. Menentukan pertanyaan lanjutan yang akan dikemukakan

2. Rangkaian Tahap Body a. Topical sequence (pembagian sub topik) b. Time sequence (urutan kronologis) c. Space sequence (pembagian ruang) d. Cause to effect sequence (akibat – sebab) e. Problem solution sequence

Page 7: SAP Mata Kuliah Interview

7

3. Rencana Wawancara a. Non scheduled interview Memilliki panduan atau hanya daftar topik/sub topik b. Moderately scheduled interview Terdiri dari pertanyaan secara garis besar & pertanyaan untuk probing c. Highly scheduled interview

Memuat seluruh pertanyaan dan penggunaan bahasa/pilihan kata & kalimat d. Highly standardized scheduled interview

Seluruh pertanyaan & jawaban telah tersedia, yang bersifat serupa 4. Questioning

Tipe Pertanyaan 1.Open & closed question a. Open question

tidak ada jawaban “ya” atau “tidak” menggali lebih banyak informasi diawali dengan: 5W+ceritakan..., gambarkan...,dengan cara apa... menggabungkan opini, sudut pandang, pikiran, dan perasaan menciptakan rapport, percakapan yang berkesinambungan. prosentase bicara antara iter & itee optimum

b. closed question hanya menggali fakta membatasi percakapan & jawaban diawali dengan: mampukah, sudahkah, apakah itee merasa diinterogasi menciptakan suasana tanya jawab, bukan percakapan iter lebih banyak bicara

2. Primary & secondary question a. Primary Question

Pertanyaan awal=prymary question b. Secondary Question

Untuk informasi lebih lanjut Disebut juga probing atau follow up question Sangat berguna jika: Jawaban itee tidak lengkap, dangkal, kurang tepat, tidak jelas Penggunaan secondary question:

3. Neutral & Leading Question a. Neutral Question

Jawaban itee tidak diarahkan/ditekan b. Leading Question

Pertanyaan menjurus pada harapan & keinginan tertentu Menyusun Pertanyaan: Tata Bahasa

a. Gunakan bahasa yang baik tetapi tidak jargon b. Sesuaikan pilihan kata dengan frame of reference itee c. Buatlah pertanyaan secara jelas d. Berhati-hati dalam pengucapan e. Memberikan pertanyaan sesuai dengan panduan untuk hasil reliabel

Kesinambungan a. Kesinambungan pertanyaan satu dengan lainnya. b. Berikan penjelasan jika terkesan kurang relevan c. Pilihan timing

Tingkat Pengetahuan a. Pertanyaan lebih tinggi dari tingkat pengetahuan itee: malu, marah, enggan merespon b. Pertanyaan lebih rendah dari tingkat pengetahuan itee: mengejek

- kata sangat sederhana - lmeminta informasi sederhana dari seorang ahli - terlalu banyak penjelasan

Page 8: SAP Mata Kuliah Interview

8

Kompleksitas a. Hindari pertanyaan yang rumit/kompleks b. Gunakan pertanyaan sederhana & jelas

• Kemudahan Kemampuan itee menjawab pertanyaan:

a. Aspek sosial b. Aspek psikologis c. Aspek situasional

Kesalahan dalam Bertanya : 1. Bipolar traps 2. Open to closed switch 3. The double-barrelled inquistion 4. The leading push 5. The guessing game 6. The yes-no response

III. Tahap Closing Fungsi Closing :

1. Pesan mengakhiri wawancara tetapi tidak mengakhiri hubungan 2. Wawancara diakhiri dengan baik 3. Menyimpulkan materi wawancara

Panduan Closing : 1. Bersikap tulus & jujur 2. Jangan tergesa-gesa 3. Jangan memulai topik baru 4. Akhiri tepat pada waktunya 5. Hindari kesalahan menutup wawancara 6. Terbuka tentang rencana selanjutnya 7. Hindari “Leave departure”

Teknik Verbal dalam Closing 1. Menawarkan untuk menjawab pertanyaan 2. Gunakan clearinghouse question 3. Sampaikan tujuan telah tercapai 4. Buatlah “personal inquiries” 5. Buatlah “professional inquiries” 6. Sampaikan bahwa waktu habis 7. Jelaskan alasan wawancara disudahi 8. Tunjukkan penghargaan & rasa puas 9. Tunjukkan perhatian 10.Buat rencana pertemuan selanjutnya, jika diperlukan 11.Merangkum proses wawancara

Teknik Non Verbal dalam Closing 1. Bersandar ke depan 2. Bergerak menjauhi itee 3. Berdiri 4. Melepas silangan tangan 5. Menaruh tangan di atas paha 6. Mengajak berjabat tangan 7. Melirik jam

B.TUJUAN :

1. Mahasiswa mengetahui dan memahami tahapan- tahapan yang harus dilakukan dalam sebuah wawancara.

2. Mahasiswa mengetahui dan memahami keterampilan apa saja yang harus dikuasai dalam melakukan wawancara

3. Mahasiswa mampu melakukan wawancara dan mengetahui sejauhmana keterampilannya dalam melakukan wawancara.

Page 9: SAP Mata Kuliah Interview

9

C. INSTRUMEN :

1. Alat tulis 2. Meja & kursi 3. Ruangan

D. METODE : Metode praktikum yang digunakan adalah simulasi antar teman

E. PROSEDUR : 1. Mahasiswa diberikan instruksi untuk melakukan simulasi wawancara sesuai dengan tema

masing-masing 2. Mahasiswa diminta mencari pasangan untuk diwawancarai 3. Mahasiswa diminta mencatat semua data yang diperolehnya 4. Mahasiswa (itee) diminta mencatat kekurangan dan kelebihan iteer (pewawancara) 5. Membuat laporan hasil wawancara (format laporan dalam lampiran 1) 6. Seminar / presentasi hasil praktikum.

F. PENILAIAN :

No Aspek Penilaian (%)

1 Pendekatan konseptual 15 % 2 Panduan wawancara 15 % 3 Verbatim 15 % 4 Laporan hasil wawancara 30 % 5 Seminar hasil wawancara 25 %

Jumlah 100 %

Page 10: SAP Mata Kuliah Interview

10

PRAKTIKUM II (KETERAMPILAN WAWANCARA INDIVIDUAL UNTUK SELEKSI)

A. PENGANTAR

1. Reviewing The Need

Job description/

Career

Applicant profiles

Personel Specification

Decision onmethods

Decision on wich

applicant Best match the

Ideal profile

2. Developing an Applicant

1. Reviewing The Need

3. Determining the methods

4. Preparing the interview

5. The interview

6. Evaluating the interview

7. Taking decision

The Selection Process

Page 11: SAP Mata Kuliah Interview

11

2. Developing an Applicant Profile TThhee aarreeaass ooff hhuummaann aattttrriibbuutteess::

11.. PPhhyyssiiccaall cchhaarraacctteerriissttiicc 22.. MMeennttaall aappttiittuuddeess 33.. EEdduuccaattiioonnaall&&ooccccuuppaattiioonnaall aacchhiieevveemmeennttss 44.. IInntteerreesstt,, aattttiittuuddeess//mmoottiivvaattiioonnaall ffaaccttoorrss 55.. CChhaarraacctteerr aanndd eemmoottiioonnaall aarreeaass 66.. GGeenneerraall cciirrccuummttaanncceess

TThhee PPrriinncciipplleess iinn bbeehhaavviioorr--bbaasseedd sseelleeccttiioonn tteecchhnniiqquuee:: 11.. OObbsseerrvvaabbllee bbeehhaavviioorr ccaann bbee rraatteedd 22.. BBeehhaavviioorr tthhaatt iiss nnoott sseeeenn mmuusstt bbee pprroobbeedd 33.. PPaasstt bbeehhaavviioorr iiss tthhee bbeesstt pprreeddiiccttoorr ffoorr tthhee ffuuttuurree bbeehhaavviioorr 44.. JJoobb--rreellaatteedd bbeehhaavviioorr iiss ggoooodd iinnddiiccaattoorr ooff tthhee ffuuttuurree jjoobb ppeerrffoorrmmaannccee

33.. DDeetteerrmmiinniinngg tthhee MMeetthhoodd Applicant forms, letter/other written material References, testimonials & reports on the applicant Interviews :

1. One to one 2. Panel interview

Situational exercises Tests

4. Preparing for The Interview MMaakkee aann aaggeennddaa iitteemmss::

11.. TTeecchhnniiccaall aassppeeccttss ooff ccuurrrreenntt jjoobb 22.. HHuummaann aassppeeccttss ooff ccuurrrreenntt jjoobb 33.. SSeelleecctteedd iitteemm ffrroomm pprreevviioouuss jjoobb 44.. EEdduuccaattiioonn aanndd ttrraaiinniinngg 55.. PPeerrssoonnaall&&ddoommeessttiicc ttooppiiccss 66.. AApppplliiccaanntt’’ss qquueerriieess aabboouutt tthhee jjoobb

EEnnvviirroonnmmeennttaall pprreeppaarraattiioonn 5. The Interview

OOppeenniinngg tthhee iinntteerrvviieeww:: 11.. RRaappppoorrtt 22.. OOrriieennttaattiioonn:: qquueessttiioonn ff..iitteerr;; iinnffoo aabboouutt ppoossiittiioonn && oorrggaanniizzaattiioonn,, qquueessttiioonn ff..iitteeee

SSttrruuccttuurriinngg tthhee iinntteerrvviieeww:: 11.. WWeetthheerr tthhee ppeerrssoonn ccaann ddoo tthhee jjoobb 22.. WWeetthheerr tthhee ppeerrssoonn wwiillll ddoo tthhee jjoobb 33.. WWeetthheerr tthhee ppeerrssoonn wwiillll ffiitt iinnttoo tthhee oorrggaannoozzaattiioonn

GGiivviinngg IInnffoorrmmaattiioonn CClloossiinngg tthhee iinntteerrvviieeww

66.. EEvvaalluuaattiinngg TThhee IInntteerrvviieeww IInntteerrvviieewweerr’’ss eevvaalluuaattiioonn rreeppoorrtt

11.. WWhhaatt aarree tthhee aapppplliiccaanntt’’ss ssttrreennggtthhss?? 22.. WWhhaatt aarree tthhee aapppplliiccaanntt’’ss wweeeekknneessss?? 33.. HHooww ddooeess tthhiiss aapppplliiccaanntt ccoommppaarree ttoo ootthheerr aapppplliiccaanntt?? 44.. HHooww wweellll wwoouulldd tthhiiss aapppplliiccaanntt ffiitt iinnttoo oouurr oorrggaanniizzaattiioonn?? 55.. HHooww aaccccuurraattee iiss tthhee aapppplliiccaanntt ccoonncceeppttiioonn ooff wwhhaatt tthhiiss ppoossiittiioonn eennttaaiillss??

EEvvaalluuaattiinngg IInntteerrvviieewweerr’’ss sskkiillllss&&ppeerrffoorrmmaannccee 11.. HHooww ssuucccceessffuullllyy ddiidd II ccrreeaattee aann iinnffoorrmmaall,, rreellaaxxeedd aattmmpphh?? 22.. HHooww eeffffeeccttiivveellyy ddiidd II eennccoouurraaggee tthhee aapppp.. TToo ssppeeaakk ooppeennllyy?? 33.. HHooww tthhoorroouuggllyy ddiidd II eexxpplloorree tthhee aapppp..qquuaalliiffiiccaattiioonn?? 44.. HHooww tthhoorroouugghhllyy ddiidd II pprroovviiddee iinnff.. TThhee aapppp.. NNeeeeddeedd??

77.. TTaakkiinngg DDeecciissiioonn CCoommppaarriinngg iiddeeaall pprrooffiillee aanndd aaccttuuaall pprrooffiillee MMaattcchh tthhee ppeerrssoonn’’ss ssppeecciiffiiccaattiioonn ttoo tthhee aabbssoolluuttee ssccaallee ooff tthhee pprrooffiillee MMaakkee ffiinnaall ddeecciissiioonn

Page 12: SAP Mata Kuliah Interview

12

B. TUJUAN : 1. Mahasiswa mangetahui dan memahami keterampilan dasar dalam melakukan wawancara

individual. 2. Mahasiswa mampu memetakan kelemahan dan kelebihan 3. Mahasiswa mampu memberikan rekomendasi.

C. INSTRUMEN :

1. Alat tulis 2. Meja & kursi 3. Ruangan

D. METODE : Metode praktikum yang digunakan adalah praktikum seleksi individual dan klasikal E. PROSEDUR :

1. Mahasiswa diminta untuk membuat lowongan pekerjaan tertentu 2. Mahasiswa diminta untuk membuat surat lamaran yang ditujukan ke HRD dengan pekerjaan

sesuai dengan lowongan pekerjaan 3. Mahasiswa diminta membuat guide wawancara seleksi 4. Mahasiswa diminta mencatat kekurangan dan kelebihannya selama melakukan wawancara

seleksi 5. Membuat laporan wanwancara untuk seleksi (format laporan dalam lampiran II).

F. PENILAIAN :

No Aspek Penilaian (%)

1 Surat lamaran lengkap 15 % 2 Guide wawancara 20 % 3 Verbatim & evaluasi diri 25 % 4 Laporan wawancara seleksi 30 % 5 Lowongan pekerjaan 10 %

Jumlah 100 %

Page 13: SAP Mata Kuliah Interview

13

PRAKTIKUM III (KETERAMPILAN WAWANCARA KELOMPOK UNTUK SELEKSI)

A. PENGANTAR

Wawancara yang dilakukan terhadap satu orang responden akan mendapatkan informasi yang relative lebih bersifat objektif bila dibandingkan denga responden yang lebih dari dua orang atau kelompok karena memungkinkan adanya saling mempengaruhi, sehingga apabila orang pertama setuju tidak menutup kemungkinan orang yang berikutnya akan setuju pula. Keuntungan system kelompok adalah orang akan dapat saling mengingatkan dan jika terdapat pandangan yang saling belainan maka akan timbul sebuah diskusi kecil sehingga pewawancara dapat mengambil kesimpulan sebagai informasi. Kelemahannya adalah antara responden satu dengan yang lainnya dapat saling mempengaruhi sehingga jawaban yang diberikan para responden tidak objektif

Wawancara Kelompok (Panel or Group Interview) adalah suatu jenis wawancara kerja dimana para pewawancara (recruiter) terdiri dari 2 (dua) orang atau lebih. Biasanya wawancara jenis ini dilakukan jika perusahaan memandang bahwa pelamar sudah hampir memenuhi syarat untuk diterima bekerja. Biasanya para penanya dalam wawancara inilah yang memiliki wewenang untuk memutuskan apakah pelamar akan diterima bekerja atau tidak. Wawancara kelompok adalah wawancara yang dilakukan terhadap sekelompok orang dalam waktu yang bersamaan.

Yang perlu diperhatikan dalam kegiatan observasi dan interview kelompok : 1. Ruangan 2. Tata kursi 3. Sudut pandang dan kebisingan 4. Cara berpakaian dan cara bersikap

Dua tipe interview kelompok : 1. 1 – 2 interviewer Vs 5-7 interviewee (Leaderless group discussion, Focused Group Discussion). 2. 3 – 4 interviewer Vs 1 interviewee ( Wawancara Panel )

Sebenarnya FGD sendiri konsepnya hampir sama dengan wawancara yang bertujuan untuk mengetahui dinamika atau kecenderungan personaliti seseorang. Hanya memang dalam FGD peserta ditempatkan dalam sebuah kelompok sehingga selain bisa dilihat kecenderungan personalnya juga akan terlihat bagaimana ia berhubungan dengan lingkungan diluar dirinya dan menghadapi situasi yang berada di luar prediksinya.

FGD memang mengandalkan kemampuan observasi dan sensitivitas pemandu untuk menangkap pola pikir, pola perilaku dan kecenderungan personaliti peserta. Banyak aspek yang dapat diungkap dalam FGD ini, seperti kepercayaan diri, ketrampilan komunikasi, kematangan sosial emosional, potensi kerjasama, pengambilan keputusan, adaptasi, penyesuaian diri, dan kebutuhan-kebutuhannya. Apa yang didapatkan dalam FGD ini adalah gambaran awal dari kemampuan dan kecenderungan peserta, dan hasil ini tentu harus di kroscek dengan data yang lain seperti dengan hasil psikotes.

Panel tersebut bisa sama-sama ; Bisa beda meja ; Tiap interviewer bisa berbeda beda topik pertanyaannya. Hal ini bisa dilakukan, namun tergantung tujuan wawancara. Interview kelompok melibatkan beberapa peserta (5-7 orang ) untuk membicarakan/mendiskusikan/mengekspresikan gagasan / mencari solusi atas permasalahan tertentu sesuai dengan tujuan, waktu yang dibutuhkan lebih kurang 60 menit.

Tujuan Interview kelompok adalah 1. Mendapatkan informasi yang relevan atas isu atau tujuan tertentu dari berbagai nara sumber

atau responden. 2. Mengukur kemampuan peserta dalam hal antara lain kerjasama, komunikasi, kepemimpinan,

keterampilan interpersonal dan lain-lain.

Peran observer : 1. Mencermati dan mencatat perilaku / reaksi perserta baik verbal maupun non verbal selama

berlangsungnya proses diskusi. 2. Mengklasifikasi dan mengevaluasi hasil pengamatan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

LGD ( Leaderless Group Discussion ); Peran observer hanya mengamati jalannya proses diskusi tanpa melakukan intervensi apapun, semua mekanisme diskusi diserahkan pada kelompok.

FGD ( Focused Group Dicussion ) : selain menjadi observer, salah seorang berperan sebagai interviewer untuk mengklarifikasi dan mengeksplorasi jawaban peserta, dalam hal ini interviewer berhak melakukan intervensi ( bila perlu ) untuk mengarahkan jalannya diskusi, agar sesuai tujuan.

Page 14: SAP Mata Kuliah Interview

14

B. TUJUAN :

1. Mahasiswa mangetahui dan memahami keterampilan dasar dalam melakukan wawancara kelompok.

2. Mahasiswa mampu memetakan potensi atau kelemahan dan kelebihan 3. Mahasiswa mampu memberikan rekomendasi.

C. INSTRUMEN :

1. Alat tulis 2. Meja & kursi 3. Ruangan

D. METODE : Metode praktikum yang digunakan adalah praktikum seleksi dengan wawancara kelompok E. PROSEDUR :

1. Mahasiswa dibagi kelompok 2. Setiap kelompok diberi tema pekerjaan tertentu 3. Setiap kelompok diminta untuk menentukan yang berperan sebagai interviewer dan interviewee

serta observer 4. Mahasiswa diminta membuat pedoman wawancara kelompok dan kasus untuk materi diskusi 5. Membuat laporan wawancara kelompok untuk seleksi (format laporan dalam lampiran III).

F. PENILAIAN :

No Aspek Penilaian (%)

1 Job description 20 % 2 Pedoman wawancara dan kasus 25 3 Laporan hasil wawancara 35 % 4 Kesimpulan 20 %

Jumlah 100 %

Page 15: SAP Mata Kuliah Interview

15

Praktikum IV (KETERAMPILAN WAWANCARA UNTUK SURVEI)

A. PENGANTAR

Saat ini sudah sering kita mendengar istilah survei. Survei biasanya dilakukan untuk mengumpulkan suatu informasi tentang suatu hal, misalnya persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan pemilu, tingkat loyalitas pelanggan terhadap produk tertentu, dan lain-lain. Namun sejauhmana wawancara dan survey dapat dilaksanakan dengan benar dan tepat.

Survei adalah suatu teknik mengumpulkan informasi dari responden dengan cara menanyakan sejumlah pertanyaan terstruktur kepada responden. Kunci dari pengumpulan informasi adalah pada proses wawancara. Kecakapan pewawancara dalam berinteraksi dengan responden ikut menentukan kualitas informasi yang dikumpulkan. Pewawancara memiliki tugas pokok untuk membuat responden dapat berpartisipasi dalam survei dan mencatat informasi dari responden. Sedangkan wawancara adalah sebuah cara yang khusus dalam setting percakapan yang terstruktur, yang masing-masing pewawancara dan responden memiliki batasan peran yang dimainkan.

Pengaruh pewawancara (interviewer) dalam keberhasilan suatu survei dapat dilihat dalam 3 (tiga) kondisi, yaitu pewawancara memerankan suatu peranan yang utama di dalam tingkat jawaban (response rate) yang diperoleh. Kedua, pewawancara bertanggung jawab untuk menginisasi (initation) dan memotivasi responden. Ketiga, pewawancara dapat menangani bagian-bagian interaksi wawancara dan proses tanya jawab yang standar dan tidak bias. Kunci sukses wawancara adalah pewawancara mampu mengajak responden untuk berpartisipasi dalam wawancara, menjamin kerahasiaan serta berhasil untuk menerangkan secara baik tujuan yang dilakukan. Teknik Wawancara Umum untuk Survei

Suksesnya wawancara tergantung dari banyak hal, antara lain tingkat sensibilitas, taktik, kiat, kemampuan hubungan personal dan kepribadian dan juga memahami prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.

1. Membangun hubungan baik dengan responden, hal ini pewawancara membuat responden dapat merasa terbantu untuk membuat perannya, dapat memahami instruksi yang diberikan secara jelas, memperkuat kinerja, dan menyiapkan sikap yang ramah dan bersahabat serta masih dalam batas interaksi sosial yang profesional.

2. Mempertahankan kenetralan, dalam hal ini pewawancara tetap bersikap obyektif, dan profesional, karena sikap pewawancara akan mempengaruhi persepsi responden mengenai sebuah pertanyaan.

3. Mempertahankan diri dan menjelaskan tujuan survei, kehadiran pewawancara pertama kali dengan kandidat responden adalah tugas yang tidak ringan karena saat itulah kontrak pertama kali untuk berinteraksi dengan responden.

4. Mengajak responden bekerjasama, pewawancara mempunyai sikap peka terhadap situasi wawancara, melakukan pendekatan manusiawi, melalui sikap empati dan segera menyesuaikan diri dengan responden dan dapat menerima sebagaimana adanya.

5. Probing adalah teknik yang digunakan oleh pewawancara untuk merangsang pikiran responden sehingga memperoleh informasi lebih banyak, dalam hal ini pewawancara harus mampu komunikatif, rileks, interaktif, akrab dan kritis tapi tidak memojokkan responden dan tidak bernada interogasi.

6. Mencatat hasil wawancara, suatu pengisian kuesioner yang baik harus hanya mencatat apa yang dikatakan responden, tidak menafsirkan jawaban, dengan catatan diharapkan mewakili suatu gambaran tentang apa yang dikatakan responden dan bagaimana ia mengatakannya.

Langkah-Langkah Melakukan Interview Survey

Menetapkan tujuan Mencari topik penelitian Menyusun wawancara Mengembangkan pertanyaan Memilih itee Memilih iter Melakukan penelitian Scoring Tabulasi Analisis hasil wawancara

Page 16: SAP Mata Kuliah Interview

16

Mengembangkan pertanyaan 1. Menyusun pertanyaan 2. Strategi bertanya a. Repeat question b. Leaning question c. Shuffle question d. Chain/Contingency question 3. Menyusun skala a. Multiple-choice b. Frequency interval scales c. Numerical interval scales d. Nominal scales e. Ordinal scales f. Bogardus social distance scales Interviewing by Telephone

Hindari pertanyaan yang memaksa/memojokkan Jangan memberi peluang pertanyaan yang menyulitkan Berikan perhatian penuh&fokus Jangan berkomentar walau tidak ingin mendengar Bicara dekat dengan telepon Bicara jelas, tepat&tidak terlalu cepat Berikan jarak bicara, agar tidak mengulang pertanyaan Berikan penekanan pada vokal Dengarkan dan beri pernyataan verbal: “uh huh”, “ya..” Jelaskan bila iter diam agak lama

B. TUJUAN :

1. Mahasiswa mangetahui dan memahami keterampilan wawancara untuk survei. 2. Mahasiswa mampu menetapkan area permasalahan dari proses survei.

C. INSTRUMEN :

1. Alat tulis 2. Alat perekam jika diperlukan

D. METODE : Metode praktikum yang digunakan adalah dengan melakukan survei ke lapangan sesuai dengan tema – tema tertentu

E. PROSEDUR :

1. Mahasiswa diberikan tema tertentu untuk melakukan survei 2. Mahasiswa diminta membuat panduan wawancara survei (contoh panduan wawancara survei

dalam blog). 3. Mahasiswa survei ke lapangan sesuai temanya masing - masing 4. Mahasiswa diminta mencatat semua data yang diperolahnya 5. Membuat laporan wawancara survei (format laporan dalam lampiran IV).

F. PENILAIAN :

No Aspek Penilaian (%) 1 Rangkuman mengenai responden 15 % 2 Panduan wawancara survey 25 % 3 Verbatim & evaluasi diri 20 % 4 Laporan wawancara survey 30 % 5 Lampiran 10 %

Jumlah 100 %

Page 17: SAP Mata Kuliah Interview

17

PRAKTIKUM IV (KETERAMPILAN WAWANCARA UNTUK KONSELING)

A. PENGANTAR

Wawanca konseling merupakan wawancara yang paling sensitif dari seluruh bentuk wawancara. Wawancara konseling tidak akan terjadi kecuali bila ada seseorang yang merasa tidak mampu menangani sendiri problemnya dan memerlukan bantuan orang lain atau konselor yang menentukan sesi-sesi konseling yang dibutuhkan. Masalah yang dihadapi mungkin saja bersifat sangat pribadi misalnya persoalan-persoalan keuangan, seks, stabilitas emosional, kesehatan fisik, pernikahan, moral, gaya kerja atau duka cita atas kematian teman dan anggota keluarga. Konseling merupakan proses membantu seseorang untuk memperoleh pemahaman tentang masalahnya serta menemukan jalan untuk menanggulanginya. Dua Pendekatan Dasar untuk Wawancara Konseling 1. Konseling Directive (penyuluhan terarah)

Karakteristiknya adalah iter menyerang langsung ke masalah, mengontrol struktur wawancara, memutuskan untuk menyelesaikan atau menghindari masalah subjek, menyusun langkah-langkah dalam wawancara dan menentukan lamanya wawancara. Iter mengumpulkan informasi, menganalisis masalahnya, memberikan pendapat, memberi solusi-solusi, memberi arahan yang spesifik kepeda itee. Iter mengatur bagaimana klien bertindak dengan tujuan untuk mengubah perilaku itee agar sesuai. Diasumsikan bahwa iter lebih mampu disbanding itee dalam memecahkan masalah. Keuntungan konseling directive adalah:

Cukup mudah untuk memimpin dan mempelajarinya Tidak memerlukan waktu yang banyak Konselor fokus pada kepentingan masalah yang spesifik Membolehkan konselor untuk memberikan informasi dan pedoman penting Memperbolehkan konselor untuk melayani seperti penasehat ketika klien merasa segan dan tidak sanggup untuk menanalisis masalahnya atau untuk memperkirakan kemungkinan-kemungkinan solusinya.

2. Konseling Non-directive Karakteristiknya adalah iter dipandang sebagai fasilitator/penolong pasif bukan sebagai ahli, iter

membantu klien memperoleh informasi, mendapat insight, menyelidiki masalah serta menganalisisnya, dan menemukan dan mengevaluasi solosinya. Konselor mendengarkan, mengobservasi, dan memberi harapan (mendorong) bukannya memaksakan ide dan solusi. Konseling berpusat pada klien, klien yang mengontrol struktur wawancara, menentukan topik apa yang akan didiskusikan, kapan mereka akan berdiskusi dan bagaimana mereka akan berdiskusi, menentukan langkah-langkah dalam diskusi serta lamanya waktu diskusi. Diasumsikan bahwa (1) Setiap orang punya kemampuan untuk mencapai pemecahan terbaik yang ia miliki, (2) Hanya klien yang dapat memutuskan apa yang terbaik untuknya, (3) Hal terpenting dalam konseling adalah mendengar. Keuntungan konseling non-directive:

Membolehkan klien untuk mengungkapkan apa yang lebih penting untuk dirinya pada waktu yang diperlukan

Membolehkan klien menyampaikan informasi dengan sukarela yang mungkin saja konselor tidak memikirkan hal itu

Menyerahkan kepada klien untuk lebih mengontrol keputusan serta tindakannya Non-directive mungkin dapat mendorong klien untuk memberikan jawaban dan komentar secara mendalam

Memeberikan konselor kesempatan untuk mendengarkan dan mendorong klien Non-directive memungkinkan adanya komunikasi pada klien bahwa konselor sungguh tertarik padanya dan tidak terburu-buru untuk menerima klien lain ataupun mengerjakan tugas lainnya.

Konselor yang terdiri dari konselor akademik, konselor pada perlindungan sosial (Social Security), konselor pernikahan dan konselor kesehatan selalu menggunakan kombinasi yang tepat antara pendekatan directive dan non-directive. Contohnya, selama bagian pertama dari wawancara dengan keluarga, konselor pelayanan sosial mungkin menggunakan pendekatan directive untuk mendapatkan informasi tentang keluarga tersebut seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, alamat, pekerjaan, masalah-malah kesehatan, dan lain-lain. Konselor mungkin pindah ke pendekatan non-directive ketika mencoba untuk menemukan masalah keluarga lalu menghadapi masalah tersebut, bagaimana anggota keluarga tersebut merasakan masalahnya, dan apakah mereka mengharapkan pelayanan sosial. Tugas yang sulit dari konselor adalah menentukan pendekatan khusus yang tepat dan merubah dari pendekatan satu ke pendekatan yang lain selama wawancara konseling.

Page 18: SAP Mata Kuliah Interview

18

Tujuan wawancara konseling adalah : Membantu klien menemukan insight atau pemahaman akan masalahnya atau situasinya dengan mengeksplorasi perasaan, pikiran dan sudut pandanganya

Fakta terkait masalah dilihat secara jelas dan realistis Menolong klien untuk dapat melihat alternatif jalan menyelesaikan masalahnya

B. TUJUAN :

1. Mahasiswa mangetahui dan memahami keterampilan dasar dalam proses konseling. 2. Mahasiswa mampu menetapkan area permasalahan dari proses konseling

B. INSTRUMEN :

1. Alat tulis 2. Meja & kursi 3. Ruangan

C. METODE : Metode praktikum yang digunakan adalah dengan mencari klien untuk diwawancari D. PROSEDUR :

1. Mahasiswa diberikan instruksi untuk praktikum wawancara konseling 2. Mahasiswa diminta mencari klien untuk diwawancarai 3. Mahasiswa diminta mencatat semua data yang diperolahnya 4. Mahasiswa diminta mencatat kekurangan dan kelebihannya selama melakukan wawancara

konseling 5. Membuat laporan wanwancara untuk konseling (format laporan dalam lampiran IV).

E. PENILAIAN :

No Aspek Penilaian (%)

1 Pendekatan konseptual 15 % 2 Evaluasi diri 15 % 3 Verbatim 25 % 4 Laporan wawancara konseling 30 % 5 Rancangan wawancara lanjutan 15 %

Jumlah 100 %

Page 19: SAP Mata Kuliah Interview

19

Lampiran 1

FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM WAWANCARA (KETERAMPILAN DASAR WAWANCARA)

I. Cover (Lampiran 6) II. Pendekatan konseptual III. Tujuan wawancara IV. Panduan wawancara V. Riwayat Hidup VI. Hasil wawancara

Body

Verbatim Probing Tipe Pertanyaan

Kesalahan wawancara

Tata bahasa

Opening Closing

VII. Kesimpulan

Malang,……,…………………………., 2010

Tanda Tangan

(Nama Lengkap) Nim

VIII. Lampiran – lampiran : - Lembar observasi - Data kasar (coretan-coretan waktu wawancara) - Kaset/file perekam jika ada

Page 20: SAP Mata Kuliah Interview

20

Lampiran 2

FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM WAWANCARA (WAWANCARA INDIVIDUAL UNTUK SELEKSI)

I. Cover (Lampiran 6) II. Tujuan wawancara III. Job description IV. Profil ideal V. Panduan wawancara VI. Riwayat Hidup VII. Hasil wawancara

Verbatim Kompetensi

VIII. Kesimpulan

• Kelebihan dan kekurangan itee • Kesesuaian kemampuan itee • Kesesuaian minat itee • Kesesuaian itee dengan organisasi

IX. Rekomendasi

Malang,……,…………………………., 2010

Tanda Tangan

(Nama Lengkap)

Nim

X. Lampiran Lowongan pekerjaan Surat Lamaran Data – data lainnya yang mendukung.

Page 21: SAP Mata Kuliah Interview

21

Lampiran 3

FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM WAWANCARA (WAWANCARA KELOMPOK UNTUK SELEKSI)

I. Cover (Lampiran 6) II. Tujuan wawancara III. Job description IV. Profil ideal V. Panduan wawancara VI. Riwayat Hidup VII. Hasil wawancara

Verbatim Kompetensi

VIII. Kesimpulan

• Kelebihan dan kekurangan itee • Kesesuaian kemampuan itee • Kesesuaian minat itee • Kesesuaian itee dengan organisasi

IX. Rekomendasi X. Lampiran

Data – data yang mendukung

Page 22: SAP Mata Kuliah Interview

22

Lampiran 4

FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM WAWANCARA (WAWANCARA SURVEI)

I. Cover (Lampiran 6) II. Pendekatan Konseptual III. Panduan wawancara IV. Hasil wawancara survei V. Kesimpulan VI. Lampiran

Data – data yang mendukung

Page 23: SAP Mata Kuliah Interview

23

Lampiran 5

FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM WAWANCARA (WAWANCARA KONSELING/KLINIS)

I. Identitas Itee II. Pendekatan konseptual yang digunakan III. Hasil observasi awal/SME (Status Mental Elamunation) IV. Verbatim V. Analisis hasil wawancara (Lestening, Questioning, responding)

Analisis Hasil Wawancara Verbatim Listening Questioning Responding

VI. Kesimpulan Wawancara VII. Rancangan Wawancara Lanjutan

Page 24: SAP Mata Kuliah Interview

24

Lampiran 6

LAPORAN PRAKTIKUM WAWANCARA (WAWANCARA.............)

Matakuliah Interview

Nama Lengkap Nim

Kelas

LABORATORIUM PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

TAHUN 2010

Page 25: SAP Mata Kuliah Interview

25

LEMBAR OBSERVASI

PRAKTIKUM KETERAMPILAN DASAR WAWANCARA

ASPEK SUB ASPEK BOBOT URAIAN TINGKAH LAKU RATING Setting wawancara

2 1. Iter tidak mempersiapkan / mempersiapkan ulang setting wawancara.

2. Iter mengatur setting wawancara, namun tidak memperhatikan aspek kesesuaian, hubungan, dan jarak.

3. Iter mengatur setting wawancara berdasarkan aspek kesesuaian, hubungan, dan jarak, namun itee tidak merasa nyaman.

4. Iter mengatur setting wawancara berdasarkan aspek kesesuaian, hubungan, dan jarak, itee merasa nyaman.

1

2 3 4

Interupsi (ada-tidak/ada antisipasi-tidak/jenis interupsi)

2 1. Terjadi lebih dari satu jenis dan satu kali interupsi yang mengganggu jalannya wawancara. Interupsi terjadi akibat kelalaian iter untuk mengantisipasi.

2. Terjadi interupsi yang mengganggu jalannya wawancara. Interupsi bukan disebabkan oleh kelalaian iter untuk mengantisipasi. Iter mampu mengatasi permasalahan interupsi.

3. Terjadi interupsi yang tidak mengganggu jalannya wawancara. Ada usaha iter untuk mengantisipasi interupsi lain.

4. Tidak terjadi interupsi yang . Iter mengantisipasi terjadinya interupsi.

1

2 3 4

Status Presents

A. Performance 3 1. Penampilan iter tidak rapih, tidak bersih, artifacts berlebihan, dan tidak sesuai dengan jenis wawancara. Iter tampak tidak sehat, dan tidak berusaha untuk mengklarifikasi kondisinya kepada itee.

2. Penampilan iter rapih dan bersih, namum tidak sesuai dengan jenis wawancara. Iter tampak tidak sehat, namun berusaha mengklarifikasi kondisinya kepada itee.

3. Penampilan itee rapih, bersih, dan sesuai dengan jenis wawancara. Iter tampak tidak sehat, namun dapat mengelola kondisinya secara internal.

4. Penampilan itee rapih, bersih, dan sesuai dengan jenis wawancara. Itee tampak sehat. Mampu menarik perhatian itee.

1

2 3 4

B. Kondisi psikologis

3 1. Iter tampak tegang, canggung, menunjukkan ketidaksiapan mental menghadapi situasi wawancara. Kondisi iter mengganggu jalannya wawancara.

2. Iter tampak tegang dan canggung, namun berusaha mengelola ekspresi sehingga tidak mengganggu jalannya wawancara.

3. Iter menunjukkan kesiapan mental dalam menghadapi situasi wawancara pada beberapa bagian wawancara.

4. Iter menunjukkan kesiapan mental sepanjang wawancara berlangsung.

1

2 3 4

Page 26: SAP Mata Kuliah Interview

26

Keterampilan wawancara

A. Opening 4 1. Iter tidak membuat rapport dan orientasi, sehingga proses wawancara terganggu.

2. Iter membuat rapport, namun tampak kaku dan tidak sesuai dengan konteks wawancara serta kondisi itee. Suasana belum cair. Iter membuat orientasi secara kaku dan tidak sistematis.

3. Iter membuat rapport dengan lancar, sesuai dengan konteks wawancara namun suasana belum cair. Iter melakukan orientasi secara sistematis, namun kurang fleksibel.

4. Iter membuat rapport dengan lancar, mampu mencairkan suasana awal wawancara. Iter melakukan orientasi secara sistematis dan fleksibel.

1

2 3 4

B. The Body 4 1. Iter tidak memenuhi 6-7 aspek utama

dalam questioning. 2. Iter memenuhi 3-4 aspek utama dalam

questioning. 3. Iter memenuhi 5 – 6 aspek utama

dalam questioning. 4. Iter memenuhi seluruh aspek utama

dalam questioning.

1

2 3 4

C. Closing 4 1. Iter tidak tepat waktu dalam menutup

wawancara. Iter menggunakan teknik verbal yang tidak relevan untuk closing. Iter tidak menggabungkan teknik verbal dengan teknik non verbal. Itee tidak merasa nyaman.

2. Iter mampu menutup wawancara secara tepat waktu. Iter menggunakan teknik closing yang tidak relevan, namun mampu menggabungkan dengan teknik non verbal. Itee tetap merasa nyaman.

3. Iter mampu menutup wawancara secara tepat waktu dan menggunakan teknik verbal yang relevan untuk closing. Itee tidak menggabungkan dengan teknik non verbal.

4. Iter mampu memilih timing secara tepat dan menggunakan teknik verbal&non verbal secara relevan untuk closing.

1

2 3 4

Keterampilan komunikasi

A. Komunikasi verbal

4 1. Iter tidak memenuhi 4 aspek utama dalam komunikasi verbal.

2. Iter memenuhi 1-2 aspek utama dalam komunikasi verbal.

3. Iter memenuhi 3 aspek utama dalam komunikasi verbal.

4. Iter memenuhi seluruh aspek utama dalam komunikasi verbal.

1

2 3 4

B. Komunikasi

non verbal 4 1. Iter tidak mampu memperlakukan itee

secara sopan, tidak sesuai dengan etika wawancara. Iter melakukan aktivitas non verbal tidak secara proporsional.

2. Iter mampu memperlakukan itee sesuai dengan etika wawancara. Terdapat 3-4 aktivitas non verbal yang dilakukan secara tidak proporsional.

3. Iter mampu bersikap etis terhadap itee. Terdapat 1-2 aktivitas non verbal yang tidak dilakukan secara proporsional.

4. Iter mampu bersikap etis terhadap itee dan seluruh aktivitas non verbal dilakukan secara proporsional.

1

2 3 4

Page 27: SAP Mata Kuliah Interview

27

Sikap Iter 3 1. Iter tidak memenuhi 5 aspek sikap dalam wawancara.

2. Iter memenuhi 1-2 aspek sikap dalam wawancara.

3. Iter memenuhi 3-4 aspek sikap dalam wawancara.

4. Iter memenuhi seluruh aspek sikap dalam wawancara.

1

2 3 4

Total skor minimal : 33 Total skor maksimal : 132 Total skor itee : Interpretasi skor: 33 – 66 : Iter kurang menguasai teknik dasar keterampilan wawancara; Nilai : (C) 67- 99 : Iter cukup menguasai tenik dasar keterampilan wawancara; Nilai : (B) 98 – 132 : Iter menguasai dengan baik teknik dasar keterampilan wawancara, Nilai : (A)

Malang,.........,.......................................2010

Nama Iter :

Nim :

Kls :

Nama Observer :

NIM :

Kls :

Mengetahui Asisten

ttd

(………………………………………………..)

Page 28: SAP Mata Kuliah Interview

28

LEMBAR OBSERVASI PRAKTIKUM WAWANCARA SELEKSI / UMUM

Nama/NIM/Kelas :

1. Setting wawancara (kesesuaian dengan jenis wawancara/status/hubungan iter&itee/jarak iter&itee)

2. Interupsi (ada-tidak/ada antisipasi-tidak/jenis interupsi) 3. Status Presents

a. Performance : Kerapihan Kesehatan Kebersihan Artifacts Kesesuaian

b. Kondisi psikologis

4. Proses wawancara

I. Keterampilan wawancara II. Keterampilan komunikasi A. Opening a. Rapport Salam Perkenalan A. Komunikasi verbal Aktivitas non verbal.............. Pengucapan jelas Percakapan topik ringan Pemilihan kata tepat Personal inquiry Bahasa gaul/jargon b. Orientasi Tujuan wawancara Meminta penjelasan Lama&sifat wawancara Hal yang akan dibicarakan B. Komunikasi non verbal Membangun trust Gerakan kepala/bahu Aturan main&tanggung jawab Kontak mata Membuat kontrak pertemuan Postur.................................. Alasan kedatangan Gesture................................ Etika berhadapan dg itee ........................................... B. The Body (questioning) Kesesuaian dengan frame of reference itee CATATAN Pertanyaan jelas/sederhana/tepat waktu/ tepat sasaran Pengucapan jelas/tepat Relevansi antar pertanyaan Kesesuaian dengan tingkat pengetahuan itee Kemudahan bagi itee Probing tepat sasaran/relevan

C. The Closing Timing Teknik closing

5. Sikap Iter Kemampuan untuk memahami kondisi&kebutuhan itee Pendekatan individual

Kemampuan memahami permasalahan Fleksibel Empati

KBU/SESI/JAM.............................

B KCB C KB C K

B C KB C K

Page 29: SAP Mata Kuliah Interview

29

PANDUAN PRAKTIKUM INTERVIEW

Oleh

Zainul Anwar, S.Psi

LABORATORIUM PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

TAHUN 2010