SAP Bahaya Rokok

download SAP Bahaya Rokok

of 9

description

SAP penyuluhan tentang bahaya rokok

Transcript of SAP Bahaya Rokok

ROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)

KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DAN KELUARGAPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DI RW III KELURAHAN SUTOREJO

KECAMATAN MULYOREJO SURABAYA

19 MEI 27 JUNI 2014

PROPOSAL

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PEDIDIKAN KESEHATAN

SMP Muhammadiyah Surabaya

Disusun Oleh :

Nur Rahmi, S.Kep

(131313143100)Liandra Denok, S.Kep

(131313143100)Dyah Anggreni, S.Kep

(131313143100)Fika Irianawati, S.Kep

(131313143100)Priyo Febri, S.Kep

(131313143100)Samsul Arifin, S.Kep

(131313143100)Ekky Normayaningtyas, S.Kep(131313143100)Intan Widyastiti, S.Kep

(131313143100)Eli Saripah, S.Kep

(131313143100)Fitriana Kurniasari, S.Kep

(131313143100)Heru Kriswanto, S.Kep

(131313143100)PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)FAKULTAS KEPERAWATANUNIVERSITAS AIRLANGGA2014

Satuan Acara PembelajaranMateri: Bahaya RokokHari/tanggal

: Sabtu, 24 Mei 2014Tempat

: Masjid Baiturrochim Kelurahan Sutorejo

Waktu

: 08.50 - selesai

1.Analisa Situasional

1) Penyuluh: Mahasiswa profesi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga2) Peserta

: Siswa kelas VII dan VIII SMA Muhammadiyah 7 Surabaya3) Tempat: Masjid Baiturrochim Kelurahan Sutorejo2.Tujuan

a. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan, para peserta tentang bahaya merokok terhadap tubuh mampu mengerti, memahami dan menambah pengetahuan mengenai dampak menggunakan dan mengkonsumsi rokok.b. Tujuan KhususSetelah diberikan penyuluhan , para peserta dapat:1. Memahami tentang definisi rokok. 2. Memahami kandungan atau racun yang terdapat dalam rokok.3. Memahami bahaya rokok.4. Memahami upaya pencegahan dari merokok.2. Pengorganisasian kelompok

1) Penanggung jawab: Kartika Utami, S.Kep

2) Penyuluh

: Nizar Aquita, S.Kep3) Moderator

: Meirina Yanie, S.Kep

4) Fasilitator

: Nur Rahmi, S.KepLiandra Denok, S.KepDyah Anggreni, S.KepFika Irianawati, S.KepPriyo Febri, S.KepSamsul Arifin, S.KepEkky Normayaningtyas, S.KepIntan Widyastiti, S.Kep

Eli Saripah, S.Kep

Fitriana Kurniasari, S.KepHeru Kriswanto, S.Kep3. SasaranSiwa kelas VII dan VIII SMP Muhammadiyah 7 Surabaya4. Media

LCD, video dan leaflet5. Metode

Ceramah, diskusi, dan nonton film6. Susunan Acara

a. Setting waktu

No.WaktuKegiatanPenanggung Jawab

108.50-09.00PembukaanModerator

209.00-09.20MateriPemateri

309.20-10.20DiskusiModerator, fasilitator, pemateri

410.20-10.25PenutupanModerator

b. Setting tempat

7. Evaluasi

a. Evaluasi struktur

1) Kesiapan materi.

2) Kesiapan SAP.

3) Kesiapan media : LCD dan leaflet

4) Peserta hadir di tempat penyuluhan.

5) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan diadakan H-4.

b. Evaluasi proses

1) Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.

2) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.

3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.

4) Suasana penyuluhan tertib.

5) Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan.c. Evaluasi hasil

1) Peserta mampu menjelaskan definisi rokok2) Peserta mampu memahami kandungan atau racun yang terdapat dalam rokok.3) Peserta mampu memahami bahaya rokok.4) Peserta mampu memahami upaya pencegahan dari merokok.Materi Penyuluhan

BAHAYA MEROKOK1. Definisi RokokRokok merupakan Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang 70-120 mm,(bervariasi tergantung negara ) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun yang telah dicacah.

Ada 2 jenis rokok yaitu rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin. Rokok biasanya di jual dalam bungkusan berbentuk kotak /kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah kedalam kantong .sejak beberapa tahun terakhir , bungkusan-bungkusan tersebut umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatikan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat di timbulkan dari merokok.misalnya kanker ,paru-paru ,serangan jantung dan lain-lainnya.

Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Dibalik kegunaan/manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang yang ada disekitar perokok yang bukan perokok.

2. Kandungan Rokok

Nikotin

Nikotin bukan merupakan komponen karsinogenik. Hasil penguraian dari nikotin seperti dibensakridin, dibensokarbasol, dan nitrosaminelah yang bersifat karsinogenik. Pada paru paru, nikotin akan menghambat aktivitas silia. Selain itu, nikotin juga memiliki efek adiktif dan psikoaktif. Mekanisme nikotin dalam tubuh

Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormone kathelokamin (adrenalin) yang bersifat memacu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak diberikan kesempatan istirahat dan tekanan darah akan semakin tinggi, yang mengakibatkan timbulnya hipertensi. Efek lain adalah merangsang berkelompoknya trombosit. Trombosit akan menggumpal dan akan menyumbat pembuluh darah yang sudah sempit akibat CO (Gondodiputro, 2007). Komponen ini terdapat di dalam asap rokok dan juga di dalam tembakau yang tidak dibakar. Mengukur kuantum dalam asap rokok dengan menggunakan smoking machine, sedangkan di dalam tembakau tanpa menggunakan smoking mechine. Nikotin bersifat toksis terhadap jaringan syaraf, juga menyebabkan tekanan darah sistolik dan diastolik mengalami peningkatan. Denyut jantung bertambah, kontraksi otot jantung seperti dipaksa, pemakaian oksigen bertambah, aliran darah pada pembuluh koroner bertambah, dan vasokonstriksi pembuluh darah perifer. Nikotin meningkatkan kolesterol LDL, dan meningkatkan agregasi sel pembekuan darah. Nikotin memegang peranan penting dalam ketagihan merokok (Sitepu, 2000).

Menurut Jeanne Mandagi (1996) nikotin dalam jumlah kecil mempunyai pengaruh menenangkan, tetapi terkadang bisa meradang. Ditambahkan pula oleh Sue Armstrong (1991) bahwa nikotin merupakan bahan kimia yang tidak berwarna dan merupakan salah satu racun paling keras yang kita kenal. Kedua pendapat ini memberikan penjelasan tentang dampak nikotin pada tubuh dan karakteristiknya. Hal ini tentunya tergantung pada jumlah dan keadaan fisiologis serta psikologis orangnya. Dalam jumlah besar, nikotin sangat berbahaya, yaitu antara 20 mg sampai 50 mg nikotin dapat menyebabkan terhentinya pernapasan. Menghisap satu batang rokok berarti telah menghisap 2-3 mg nikotin. Jika asapnya tidak dihisap, nikotin yang terhisap hanya 1-1,5 mg saja. Bagi orang yang bukan perokok atau yang tidak biasa merokok, dengan menghisap 1-2 mg nikotin saja sudah menyebabkan mereka pusing, sakit kepala, mual dan muntah. Mereka berkeringat dan terasa sakit di daerah lambung. Nikotin menaikkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung hingga pekerjaan jantung menjadi lebih berat. Selanjutnya nikotin juga menyebabkan ketagihan (Jeanne Mandagi, 1996:152). Seperti yang kita ketahui bahwa nikotin mempunyai pengaruh menenangkan. Pendapat lain menambahkan nikotin mengganggu system saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen miokard. Bahan ini , selain meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung (miokard) sehingga merugikan kerja miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung. Oleh karena itu, semakin banyak rokok dihisap, semakin hebat jantung dipacu. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya. Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) ke dinding pembuluh darah.

3. Dampak Rokok

Meskipun sering tak dirasakan, efek merokok dapat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Satu hal yang paling seing dialami oleh perokok adalah efek psikologis nikotin yang membuat seseorang merasa harus selalu menghisap asap rokok, sehingga banyak perokok menjadi terikat pada kebiasaan buruk ini. Hal ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Universitas St.Georges dan Universitas Hertfordshire. Penelitian ini mengungkap bahwa para perokok memiliki perilaku yang berlebihan dalam banyak hal, seperti makan, minum, dan menghisap rokok. Kondisi ini mengakibatkan para perokok merasa berat secara mental untuk lepas dari rokok yang kemudian menyebabkan mereka tetap kecanduan rokok. Efek psikologis inilah yang sering menjadi masalah utama bagi banyak perokok yang ingin berhenti mendadak. Mereka sering merasakan gejala stress segera setelah lepas dari kebiasaan ini, misalnya mual, bingung, dan kesulitan berpikir. Pada tahap selanjutnya efek merokok dapat menyebabkan seseorang mengalami perubahan perilaku menjadi lebih buruk. Rokok sering dikaitkan dengan kondisi mental yang negative seperti mudah marah, tersinggung, ketakutan, dan rasa cemas. Dan secara keberlanjutan rokok yang menyebabkan remaja kecanduan akan mempengaruhi faktor ekonomi mereka. Remaja akan membeli rokok secara terus-menerus dan uang yang digunakan berasal dari uang saku yang didapatkan dari orang tua mereka. Uang saku akan tersita untuk membeli rokok daripada untuk membeli makanan sehat, sehingga menyebabkan timbulnya penyakit karena gaya hidup yang tidak sehat.

4. Upaya Pencegahan Merokok dapat dikatakan sebagai sebuah candu, karena orang yang telah kecanduan merokok akan lebih memilih yidak makan dari pada tidak merokok. Perokok biasanya tidak akan sadar jika ia sudah menghabiskan banyak uang untuk membeli rokok, peringatan yang tertulis di bungkus rokok hanyalah sebagai angin lalu atau penghias bungkus rokok, tanpa diperhatikan dan dipahami. Perokok aktif mulai menyadari akan bahaya rokok jika setelah berbagai penyakit mulai menyerang, seperti penyakit paru, jantung, impotensi, dan lain-lain.

Sebelum berbagai penyakit tersebut menyerang remaja, adapaun upaya yang dapat dilakukan, yaitu :

1) Niat merupakan langkah awal sebelum seseorang melakukan sesuatu, terutama niat untuk menjagakesehatan diri sendiri dari merokok. 2) Tidak terpengaruh ajakan teman untuk merokok.

3) Tidak terpengaruh oleh iklan rokok yang marak di televisi.

4) Menghindari pergaulan yang tidak baik.

5) Selalu mengikuti kegiatan yang positif seperti ekstrakurikuler yang ada di sekolah.

6) Mengetahui informasi tentang bahaya merokok.

7) Mendapat dukungan keluarga dan teman untuk tidak merokok.

Upaya untuk menghentikan merokok bagi remaja:1) Menghentikan kebiasaan menunggu atau diam tanpa aktifitas.

2) Jika hasrat merokok timbul, tundalah beberapa menit sampai keinginan untuk merokok hilang. Jika masih ada keinginan untuk merokok, tariklah nafas dalam-dalam melalui mulut lalu keluarkan secara perlahan. Ulangi sebanyak 5-10 kali.

3) Mencoba membawa permen mint, jika keinginan merokok muncul, permen mint bisa digunakan sebagai penggangti merokok.

4) Memindahkan semua barang yang berhubungan dengan rokok, misal korek, asbak.

5) Bergaul dengan orang-orang yang telah berhasil berhenti merokok. Daftar PustakaDepartemen kesehatan RI (2010). Buku Pedoman Praktis Mengenai Penyalahgunaan ROKOK.Atkinson (1999). Pengantar Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat (2001). Buku Pedoman Umum Tim Pembina, Tim Pengarah & Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa. Direproduksi oleh Proyek Peningkatan Kesehatan Khusus APBD 2002.

Soedjarmo & Istiwidayanti (2008). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Mappiare, A. (1992). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

LCD

moderator

penyaji

peserta

peserta

peserta

Fasilitator

peserta

peserta

peserta

peserta

Fasilitator

Observer

Fasilitator

peserta

Fasilitator