SAP ASI Eksklusif 2
-
Upload
naomifetty -
Category
Documents
-
view
22 -
download
0
description
Transcript of SAP ASI Eksklusif 2
SATUAN ACARA PENYULUHANSTASE KEPERAWATAN MATERNITAS
PENINGKATAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
DI SUSUN OLEH:Arifudin Zahirsyah, S.KepDudi Cahyono, S.KepNaomi Fetty S, S.KepRistina Fauziah, S.KepSujayanti, S.Kep
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN KEPERAWATANPROGRAM PROFESI NERS
PUEWOKERTO2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENINGKATAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Pokok Bahasan : ASI eksklusif
Sub Pokok Bahasan : Peningkatan pemberian ASI eksklusif
Sasaran : Ibu Post Partum di Bangsal Anggrek RSUD Banyumas
Target : Ibu Post Partum di Bangsal Anggrek RSUD Banyumas
Hari/tanggal : Jumat, 10 Januari 2014
Waktu : 09.00 s.d selesai
Tempat : Bangsal Anggrek RSUD Banyumas
Penceramah/penyuluh: 1. Penceramah :
2. Moderator :
3. Operator :
4. Observer :
I. Tujuan
A. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan tentang peningkatan pemberian ASI
eksklusif selama 30 menit, peserta dapat memahami manfaat dan
meningkatkan pemberian ASI eksklusif .
B. Tujuan Instruksional Khusus:
Setelah dilakukan penyuluhan tentang peningkatan pemberian ASI
eksklusif selama 30 menit, peserta dapat menjelaskan:
1. Pengertian ASI eksklusif
2. Manfaat pemberian ASI eksklusif
3. Waktu Pemberian ASI
4. Keunggulan ASI eksklusif dibanding dengan susu formula.
5. Bahaya pemberian cairan lain selain ASI pada bayi
6. Tips menyusui bagi ibu bekerja
II. Metode
Metode yang digunakan yaitu ceramah dan diskusi
III. Media (Terlampir)
A. Leaflat
B. LCD
IV. Materi (Terlampir)
V. Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan Peserta
1 Pendahuluan
a. Memberi salam
b. Memberi pertanyaan apersepsi
c. Menjelaskan pokok bahasan
d. Menjelaskan tujuan
5 menit
a. Menjawab salam
b. Menjawab pertanyaan
c. Menyimak
d. Menyimak
2 Kegiatan Inti
a. Memberikan penjelasan tentang
peningkatan pemberian ASI
eksklusif wanita
b. Memberikan kesempatan untuk
bertanya
c. Menjawab pertanyaan peserta
20 menit
a. Menyimak
b. Bertanya
c. Memperhatikan
3 Penutup
a. Menyimpulkan materi
penyuluhan bersama peserta
b. Memberikan evaluasi secara
lisan
c. Memberikan salam penutup
5 menit
a. Memperhatikan
b. Menjawab pertanyaan
c. Menjawab salam
VI. Evaluasi
1. Evaluasi struktur1. Menyiapkan SAP
2. Menyiapkan materi dan media
3. Kontrak waktu dengan sasaran (keluarga passien)
4. Menyiapkan tempat di ruang conference ruang bougenvile
5. Menyiapkan pertanyaan
a. Apakah pengertian ASI Ekskulsif?
b. Apakah manfaat ASI Ekskulsif bagi bayi, ibu, keluarga dan bangsa
negara?
c. Kapan waktu oemberian ASI?
d.Apa keunggulan ASI eksklusif dibanding dengan susu formula.?
e. Bahaya pemberian cairan lain selain ASI pada bayi ?
f. Tips menyusui bagi ibu bekerja ?
2. Evaluasi prosesa. Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penkes
berlangsung
b. Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
c. Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
d. Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung
e. Tanya jawab berjalan dengan baik
3. Evaluasi hasila. Penkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab
pertanyaan 80 % lebih dengan benar.
b. Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran mampu
menjawab pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar.
A. Jika peserta mampu memberikan pengertian ASI eksklusif secara umum.
B. Jika peserta dapat menyebutkan masing-masing 2 dari manfaat pemberian
ASI, bagi Ibu, Bayi, keluarga, masyarakat,.
C. Jika peserta dapat menyebutkan 3 tips menyusui bagi ibu pekerja.
VII. Referensi
Depkes RI. (2006). Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI), Direktorat GiziMa syarakat. Jakarta: Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat.
Dina. (2005). “Ibu Berikan ASI Eksklusif Baru Dua Persen”.:http://www.depkes.go.id/ (Diakkses: 12 Juli 2011).
Kirana. (2006). “Faktor-Faktor Karakteristik Ibu yang Mempengaruhi Pemberian MP-ASI”. http//www.adln.lib.unair.ac.id/ (Diakses: 12 Juli 2011).
Martini. (2009). “Tingkat Pengetahuan Ibu terhadap Pelaksanaan dan Pemberian MP-ASI”. http://digilib.unnes.ac.id/ .(Diakses : 12 Juli 2011).
Suri. (2006). “Menakar Nutrisi Bayi”. http://www.p3gizi.litbang.depkes.go.id/ (Diakses: 12 Juli 2011)
Wahyu. (2007). “Gambaran Krakteristik Ibu yang Memberikan MP-ASI pada Bayi Kurang dari 6 Bulan di Posyandu Cirumpak Tengah”. http:kti.skripsikeperawatan.com/ (Diakses: 12 Juli 2011).
Wed. (2004). “SDM Mendatang Tergantung ASI Eksklusif”. http://www.gizi.net/ (Diakses : 12 Juli 2011).
Widiyati, Wahyu. (2009). ”Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian MP-ASI pada Anak Yang Berkunjung di Poli Imunisasi”. http://pojokperawatanjiwa.blogspot.com/ (Diakses: 12 Juli 2011).
World Health Organization (WHO). (2001). “Global Strategy for Infant and Young Child”. http://www.who.int/ (Diakses : 12 Juli 2011).
Lampiran 1. Materi
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi yang berumur nol sampai enam bulan. Susu sapi
komposisinya sangat berbeda sehingga tidak bisa saling menggantikan.
Kandungan zat gizi dalam ASI lebih dari 100 jenis, antara lain AA, DHA, Taurin
dan Spingomyelin yang tidak terdapat dalam susu sapi. Adapun hal-hal yang
mempengaruhi produksi ASI antara lain adalah:
1. Makanan Ibu
Makanan yang dimakan seorang ibu yang sedang dalam masa
menyusui tidak secara langsung mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu
yang dihasilkan. Dalam tubuh terdapat cadangan berbagai zat gizi yang dapat
digunakan bila sewaktu-waktu diperlukan. Akan tetapi jika makanan ibu
terus menerus tidak mengandung cukup zat gizi yang diperlukan tentu pada
akhirnya kelenjar-kelenjar pembuat air susu dalam buah dada ibu tidak akan
dapat bekerja dengan sempurna, dan akhirnya akan berpengaruh terhadap
produksi ASI.
Unsur gizi dalam 1 liter ASI setara dengan unsur gizi yang terdapat
dalam 2 piring nasi ditambah 1 butir telur. Jadi diperlukan kalori yang setara
dengan jumlah kalori yang diberikan 1 piring nasi untuk membuat 1 liter ASI.
Agar Ibu menghasilkan 1 liter ASI diperlukan makanan tamabahan disamping
untuk keperluan dirinya sendiri, yaitu setara dengan 3 piring nasi dan 1 butir
telur.
Apabila ibu yang sedang menyusui bayinya tidak mendapat tamabahan
makanan, maka akan terjadi kemunduran dalam pembuatan ASI. Terlebih jika
pada masa kehamilan ibu juga mengalami kekurangan gizi. Karena itu
tambahan makanan bagi seorang ibu yang sedang menyusui anaknya mutlak
diperlukan. Dan walaupun tidak jelas pengaruh jumlah air minum dalam
jumlah yang cukup. Dianjurkan disamping bahan makanan sumber protein
seperti ikan, telur dan kacang-kacangan, bahan makanan sumber vitamin juga
diperlukan untuk menjamin kadar berbagai vitamin dalam ASI.
2. Ketentraman Jiwa dan Pikiran
Pembuahan air susu ibu sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan. Ibu
yang selalu dalam keadaan gelisah, kurang percaya diri, rasa tertekan dan
berbagai bentuk ketegangan emosional, mungkin akan gagal dalam menyusui
bayinya. Pada ibu ada 2 macam, reflek yang menentukan keberhasilan dalam
menyusui bayinya, reflek tersebut adalah:
a. Reflek Prolaktin
Reflek ini secara hormonal untuk memproduksi ASI. Waktu bayi
menghisap payudara ibu, terjadi rangsangan neorohormonal pada putting
susu dan aerola ibu. Rangsangan ini diteruskan ke hypophyse melalui
nervus vagus, terus kelobus anterior. Dari lobus ini akan mengeluarkan
hormon prolaktin, masuk ke peredaran darah dan sampai pada kelenjar –
kelenjar pembuat ASI. Kelenjar ini akan terangsang untuk menghasilkan
ASI.
b. Let-down Refleks (Refleks Milk Ejection)
Refleks ini membuat memancarkan ASI keluar. Bila bayi didekatkan pada
payudara ibu, maka bayi akan memutar kepalanya kearah payudara ibu.
Refleks memutarnya kepala bayi ke payudara ibu disebut :”rooting reflex
(reflex menoleh). Bayi secara otomatis menghisap putting susu ibu
dengan bantuan lidahnya. Let-down reflex mudah sekali terganggu,
misalnya pada ibu yang mengalami goncangan emosi, tekanan jiwa dan
gangguan pikiran. Gangguan terhadap let down reflex mengakibatkan ASI
tidak keluar. Bayi tidak cukup mendapat ASI dan akan menangis.
Tangisan bayi ini justru membuat ibu lebih gelisah dan semakin
mengganggu let down reflex.
3. Penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen dan progesteron.
Bagi ibu yang dalam masa menyusui tidak dianjurkan menggunakan
kontrasepsi pil yang mengandung hormon estrogen, karena hal ini dapat
mengurangi jumlah produksi ASI bahkan dapat menghentikan produksi ASI
secara keseluruhan oleh karena itu alat kontrasepsi yang paling tepat
digunakan adalah alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yaitu IUD atau spiral.
Karena AKDR dapat merangsang uterus ibu sehingga secara tidak langsung
dapat meningkatkan kadar hormon oxitoksin, yaitu hormon yang dapat
merangsang produksi ASI.
4. Perawatan Payudara
Perawatan fisik payudara menjelang masa laktasi perlu dilakukan,
yaitu dengan mengurut payudara selama 6 minggu terakhir masa kehamilan.
Pengurutan tersebut diharapkan apablia terdapat penyumbatan pada duktus
laktiferus dapat dihindarkan sehingga pada waktunya ASI akan keluar dengan
lancar.
A. Tahapan ASI
1. ASI tahap 1 adalah kolostrum. Kolostrum merupakan cairan yang pertama
dikeluarkan/disekresi oleh kelenjar payudara pada 4 hari pertama setelah
persalinan. Jumlah energi dalam kolostrum hanya 56 Kal /100 ml
kolostrum dan pada hari pertama bayi memerlukan 20–30CC.
2. ASI tahap 2 adalah ASI peralihan. ASI ini diproduksi pada hari ke-5
sampai hari ke-10.
3. ASI stadium 3 adalah ASI matur yaitu ASI yang disekresi pada hari ke –
10 sampai seterusnya. ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus
berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai 6 bulan.
B. Manfaat ASI Eksklusif
1. Bagi Ibu:
a. Melindungi kesehatan ibu (mengurangi perdarahan pasca persalinan,
mengurangi risiko kanker payudara dan indung telur, mengurangi
anemia).
b. Secara material dengan menyusui berarti lebih murah, ekonomis karena
tidak perlu membeli,lebih praktis dan tidak merepotkan.
c. Memperpanjang kehamilan berikutnya.
d. Menghemat waktu
e. Mudah didapatkan karena merupakan makanan alami yangn dibawa
sejak lahir.
f. Menumbuhkan rasa percaya diri.
g. Meningkatkan hubungan batin yang lebih sempurna antara ibu dan bayi.
2. Bagi bayi:
a. ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, Imunitas (mengurangi
risiko diare, infeksi jalan nafas, alergi dan infeksi lainnya),
b. Aspek psikologis (mempererat hubungan ibu dan bayi, meningkatkan
status mental dan intelektual)
c. Mudah dicerna karena tidak mengganggu alat pencernaan bayi
3. Bagi keluarga
Peningkatan status kesehatan dan gizi ibu dan bayinya dan penghematan
biaya.
4. Bagi Bangsa dan Negara
a. Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
b. Meningkatkan kualitas generasi yang akan datang
C. Waktu Pemberian ASI
1. ASI sebaiknya diberikan setengah jam setelah bayi lahir
2. Berikan sesering mungkin setiap bayi membutuhkan (diberikan tanpa
jadwal atau setiap 2 jam sekali )
3. Ibu harus mengkonsumsi makanan yang cukup bergizi dan harus minum
yang cukup kurang lebih 8 – 10 gelas setiap hari
4. ASI Eksklusif diberikan sampai usia 6 bulan, setelah itu boleh diberikan
makanan tambahan
D. Keunggulan ASI eksklusif dibanding dengan susu formula.
1. ASI mengandung kolostrum yang berfungsi sebagai zat kekebalan tubuh
yang melindungi bayi dari penyakit.
2. ASI lebih terjamin kebersihannya, karena ASI tidak perlu penyajian
khusus. ASI diberikan secara mudah dan praktis setiap saat bayi
membutuhkan (Call Feeding).
3. Kandungan lemak dan protein dalam ASI lebih mudah diserap sistem
pencernaan bayi dibanding dengan susu formula sehingga tidak
menyebabkan terjadinya diare.
4. Kandungan vitamin A, B, C, D, zat besi, kalsium dan zat-zat mineral lain
dalam ASI lebih banyak dari pada susu formula.
5. ASI merupakan karunia Tuhan yang diperoleh secara gratis.
E. Bahaya pemberian cairan lain selain ASI pada bayi
1. Bayi menjadi rentan terkena penyakit.
2. Bayi akan menderita kekurangan gizi.
3. Membeikan cairan tambahan menyebabkan bayi cepat merasa kenyang
sehingga bayi malas minum ASI.
4. Masuknya kuman patogen pada bayi kurang dari 6 bulan.
F. Tips Menyusui bagi Ibu Bekerja:
1. Susui bayi Anda seperti biasa, tinggalkan ASI yang sudah Anda peras
untuk persediaan di rumah.
2. Perah ASI di tempat kerja setiap 3-4 jam sekali secara teratur agar
produksi ASI tetap terjaga dan
3. Pilih tempat yang tenang dan nyaman untuk memerah ASI. Upayakan agar
ibudalam kondisi rileks saat memerah ASI.
4. Menggunakan peralatan yang bersih dan steril. Peralatan sebaiknya
dibersihkan segera setelah digunakan.
5. ASI dapat disimpan di lemari pendingin atau lemari pembeku/ freezer.
6. Pada saat ibu bekerja, ASI perah dapat diberikan pada bayi dengan cangkir
atau sendok.
7. Pada saat ibu di rumah, sesering mungkin menyusui bayi, dan ganti jadwal
menyusuinya sehingga banyak menyusui di malam hari.
8. Sebaiknya ibu telah mulai mempraktekkan keterampilan memerah ASI
dan merubah jadwal menyusui sejak satu bulan sebelum bekerja.
9. Selalu minum dan makan makanan yang bergizi dan cukup selama masa menyusui bayi.