sap 1
-
Upload
riacitradewi -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
description
Transcript of sap 1
1. Pengertian Aktiva Tetap
Untuk memahami tentang aktiva tetap, terdapat beberapa pendapat yang akan
dikemukakan antara lain sebagai berikut:
Aset tetap seringkali merupakan komponen yang signifikan dalam Neraca Perusahaan. Aset
Tetap bersifat tangible dan digunakan dalam jangka panjang. Dalam PSAK 16 definisi Aset
tetap adalah aset berwujud yang:
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk
direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Aktiva adalah sumber daya ekonomi yang diperoleh dan dikuasai oleh suatu
perusahaan sebagai hasil dari transaksi masa lalu, salah satunya adalah aktiva tetap yang
digunakan perusahaan dalam kegiatan operasional perusahaan dalam menghasilkan produk.
Untuk menghasilkan produk ini maka peranan aktiva tetap sangat besar, seperti lahan sebagai
tempat berproduksi, bangunan sebagai tempat pabrik dan kantor, mesin dan peralatan sebagai
alat untuk berproduksi dan lain-lain. Aktiva tetap juga merupakan bagian utama dalam
penyajian posisi keuangan perusahaan.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 16 paragraf 5
menyebutkan bahwa: “Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap
pakai atau dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun”.
Maka yang dimaksud dengan aktiva tetap adalah:
1. Merupakan aktiva berwujud
2. Memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun
3. Digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan
4. Tidak dimaksudkan untuk dijual kembali
1
Aktiva tetap mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, artinya tetap dimiliki untuk digunakan
dalam operasi perusahaan bukan untuk dijual kembali (barang dagangan), atau
investasi.
2. Masa manfaatnya lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan,
dan nilai manfaatnya dapat diukur.
3. Mempunyai nilai yang cukup material, artinya nilai/harga aktiva tersebut cukup
tinggi. Misalnya: tanah, bangunan, mesin-mesin, inventaris, peralatan, kendaraan.
Sedang aktiva yang nilainya relatif kecil, walaupun dapat digunakan dalam jangka
panjang, tidak digolongkan sebagai aktiva tetap. Misalnya: pulpen, kalkulator,
gunting.
4. Memiliki wujud fisik.
Berdasarkan sifatnya, aktiva tetap dibagi atas:
- Aktiva tetap berwujud seringkali disebut saja aktiva tetap, yaitu aktiva tetap yang
mempunyai bentuk fisik, dalam hal ini terdapat tiga jenis aktiva tetap berwujud, yaitu
1. Aktiva yang merupakan sumber penyusutan (depresiasi), seperti gedung, peralatan,
inventaris/equipment, kendaraan.
2. Aktiva yang merupakan sumberdeplesi, seperti tambang mineral/sumber-sumber alam
(mineral deposits).
3. Aktiva yang tidak mengalami penyusutan atau deplesi, seperti tanah untuk tempat
bangunan perusahaan.
- Aktiva tetap tidak berwujud (Intangible Assets)
Yaitu aktiva yang tidak memilki wujud fisik, tetapi mempunyai nilai/manfaat bagi
perusahaan yang dinyatakan dalam bentuk jaminan tertentu, seperti hak paten, goodwill, hak
cipta, hak monopoli, merek dagang, biaya riset dan pengembangan, dan biaya pendirian
perusahaan.
2
2. Harga Perolehan Aktiva Tetap
Harga perolehan aktiva tetap meliputi seluruh jumlah yang dikeluarkan untuk
mendapatkan aktiva tersebut. Jadi, aktiva tetap akan dilaporkan dalam neraca tidak hanya
sebesar harga belinya saja, tetapi juga termasuk seluruh biaya yang dikeluarkan sampai aktiva
tetap tersebut siap untuk dipakai. Sebagai contoh adalah mesin produksi, di mana harga
perolehannya tidak hanya berasal dari harga beli saja, tetapi juga termasuk pajak, ongkos
angkut, biaya asuransi selama dalam perjalanan, ongkos pemasangan dan biaya uji coba,
sampai mesin produksi tersebut benar-benar dapat dioperasikan dan dimanfaatkan.
3. Cara-Cara Memperoleh Aktiva Tetap
1. Membeli secara tunai
Contoh:
Dibeli sebuah mesin produksi dengan harga faktur Rp 50.000.000,00 dengan menambah
biaya transportasi Rp 5.000.000,00 dan biaya percobaan Rp 10.000.000,00 semua
pengeluaran telah dibayar tunai.
Jurnal:
Peralatan Rp 65.000.000,00
-Kas Rp 65.000.000,00
2. Membeli dengan angsuran/kredit
Contoh:
Dibeli sebuah kendaraan dengan harga Rp 50.000.000,00 diangsur selama 20 bulan @ Rp
3.000.0000,00
Jurnal:
Kendaraan Rp 50.000.000,00
Beban bunga yg ditangguhkan Rp 10.000.000,00
3
-Kas Rp 60.000.000,00
3. Pertukaran
Contoh:
Sebuah mesin dengan harga Rp 40.000.000,00 telah disusutkan Rp 24.000.000,00 ditukar
dengan mesin baru dengan harga Rp 60.000.000,00 Dalam pertukaran tersebut mesin lama
dihargai Rp 12.000.000,00
Jurnal:
Mesin (baru) Rp 60.000.000,00
Akm, penyusutan Rp 24.000.000,00
Rugi dari pertukaran mesin Rp 4.000.000,00
- Mesin (lama) Rp 40.000.000,00
- Kas Rp 48.000.000,00
4. Membuat Sendiri
Jika aktiva tetap diperoleh dengan membuat sendiri, maka harga perolehannya sama dengan
semua biaya yang dikeluarkan sampai dengan aktiva yang bersangkutan siap dipakai.
Misalnya: Dalam pembangunan gedung, harga perolehan gedung tersebut disamping biaya
pembangunannya sendiri, juga termasuk biaya pembuatan dan pengurusan IMB.
5. Diterima sebagai hadiah
Jika aktiva tetap diperoleh sebagai hadiah, maka aktiva tetap tersebut dicatat sebesar harga
pasar (harga yang wajar), disertai dengan mengkredit rekening modal (modal
hadiah/sumbangan/donasi).
Contoh:
Diterima hadiah dari pemerintah, sebuah mesin sebesar Rp 1.500.000,00
4
Mesin Rp 1.500.000,00
- Modal Donasi Rp 1.500.000
4. Biaya-biaya Setelah Akusisi Aktiva Tetap
Secara umum, biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat masa depan yang
lebih besar harus dikapitalisasi, sementara pengeluaran yang hanya ditujukan untuk
mempertahankan tingkat pelayanan tertentu harus dianggap sebagai beban. Agar biaya-biaya
ini dapat dikapitalisasi, tiga kondisi berikut harus dipenuhi :
1. Umur manfaat aktiva harus meningkat.
2. Kuantitas unit yang diproduksi oleh aktiva harus meningkat.
3. Kualitas unit yang diproduksi harus ditingkatkan.
Jenis-jenis pengeluaran utama :
1. Penambahan
Penambahan (additions) umumnya tidak menimbulkan masalah akuntansi yang besar.
Menurut definisi setiap penambahan pada aktiva tetap akan dikapitalisasikan karena aktiva
baru telah diciptakan.
2. Perbaikan dan Penggantian
Perusahaan mengganti aktiva ke aktiva lainnya melelui perbaikan dan pergantian.
Perbaikan (betterment) adalah penggantian aktiva yang yang sekarang sedang digunakan
dengan aktiva lain yang lebih baik. Penggantian adalah(replacement) adalah subtitusi yang
lama dengan aktiva yang sama.
3. Penyusanan Kembali dan Pemasangan kembali
Biaya penyusunan kembali dan pemasangan kembali merupakan pengeluaran yang ditujukan
untuk memberikan manfaat diperiode masa depan.
4. Reparasi
a. Reparasi biasa adalah pengeluaran biaya untuk mempertahankan aktiva tetap agar
aktiva tetap dalam kondisi siap operasi
b. Reparasi besar
Jika terjadi reparasi besar maka beberapa periode akan menerima manfaat dan biaya
itu harus diperlukan sebagai penambahan perbaikan atau penggantian.
5
5. Disposisi Aktiva Tetap
Sebuah perusahaan mungkin dapat menarik aktiva tetap atau melepas sebagai penjualan,
pertukaran, konvensi terpaksa atau pembuangan. Tanpa memperhatikan waktu pelepasan,
penyusutan harus dihitung hingga tanggal dispoisisi. Kemudian semua akun yang
berhubungan dengan aktiva yang ditarik itu harus dihilangkan. Umumnya nilai buku aktiva
tetap tertentutidak sama dengan nilai pelepasannya. Akibatnya timbul keuntungan atau
kerugian. Penyebabnya adalah penyusutan merupakan estimasi atas alokasi biaya bukan
proses penilaian keuntungan atau kerugian merupakan koreksi laba bersih untuk tahun-tahun
selama aktiva tetap digunakan.
a. Penjualan Aktiva Tetap
Penyusutan harus dicatat selama periode waktu antara tanggal ayat jurnal penyusutan terakhir
dibuat dan tanggal penjualan. Dalam hal ini akan terjadi penjurnalan sebagai berikut
Beban Penyusutan XXX
Akumulasai penyusutan XXX
Ayat jurnal untuk penjualan aktiva
Kas XXX
Akumulasi penyusutan XXX
Mesin XXX
Keuntungan atas pelepasan XXX
b. Konversi Terpaksa
Kadang-kadang pelayanan suatu aktiva berakhir karena konversi terpaksa dengan jenis
seperti kebakaran,kebanjiran,pencurian atau pembebasan. Selisih yang dipulihkan dan nilai
buku aktiva tersebut jika ada dilaporkan sebagai keuntungan atau kerugian. Keuntungan atau
kerugian akan diperlakukan dengan cara yang tidak berbeda dengan jenis dispoisisi lainnya.
c. Masalah Lainnya
Jika suatu aktiva dibuang tanpa ada pemulihan kas, maka kerugian harus diakui dalam jumlah
yang sama dengan nilai buku aktiva. Jika terdapat nilai sisa maka keuntungan atau kerugian
yang terjadi merupakan selisish antara nilai sisa dan nilai bukunya jika aktiva masih dapat
digunakan namun telah disusutkan secara penuh maka aktiva tersebut dapat dicatat dalam
pembukuan pada biaya historis dikurangi penyusutan.
6
REFERENSI
http://httpagoesmujie.blogspot.com/2014/01/akuisisi-dan-disposisi.html
http://endastoner.blogspot.com/p/pengertian-aktiva-tetap-penggolongan.html
http://vinda-mystory.blogspot.com/2011/10/pengertian-aktiva-tetap.html
http://riwayatbelajar.blogspot.com/2013/08/harga-perolehan-dan-cara-aktiva-tetap.html
7