SAP (1)

download SAP (1)

of 12

description

sap LANSIA

Transcript of SAP (1)

SATUAN ACARA PENYULUHANMYALGIA

KELOMPOK 1

ALIF MASKUR 220112130033DELLA HAWANI S220112130063ELISAH220112130069FEBRY HANDINI 220112130099IRTANTY N220112130090MARTINA C STEFANI220112130074MIMIN MINKHATUL M.220112130009NONNY TENTIA M220112130015VINDA DWI O.220112130018

BAGIAN KEPERAWATAN KOMUNITASPROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVIFAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN MATERI: Penanganan Penyakit MyalgiaSASARAN: Pengunjung Puskesmas GumuruhHARI/TANGGAL: Jumat, 13 Juni 2014WAKTU: Pukul 08.00 08.40 ( 40 menit)TEMPAT: Ruang Tunggu Puskesmas GumuruhPEMATERI: Nonny Tentia Maulida S.Kep

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUMSetelah diberi penyuluhan, sasaran mampu mengetahui tentang penyakit myalgia.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah diberi penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat :1. Menyebutkan pengertian myalgia2. Menyebutkan penyebab myalgia.3. Menyebutkan minimal 3 dari 5 cara-cara penanganan myalgia.

III. MATERI PENYULUHAN Terlampir

IV. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIKSasaran penyuluhan adalah pengunjung di Puskesmas Gumuruh

V. ALOKASI WAKTU Apersepsi/Setting: 5 menit Uraian Materi: 20 menit Tanya Jawab: 10 menit Penutup: 5 menit

VI. STRATEGI INSTRUKSIONAL Memperkenalkan diri. Menggali pengetahuan keluarga tentang rehabilitasi dini diabetes melitus Menjelaskan materi-materi penyuluhan. Menyebutkan pengertian dari diabetes melitus Menyebutkan gejala diabetes melitus Menyebutkan penyebab diabetes melitus Menyebutkan penanganan diabetes melitus Menyebutkan contoh menu diet untuk pasien diabetes melitus Menggunakan media pengajaran yang menarik untuk memperjelas uraian materi dan menarik perhatian keluarga. Mengadakan kesempatan bertanya kepada peserta didik. Mengadakan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik. Mengadakan diskusi. Memberikan penguatan agar peserta didik lebih memahami materi pengajaran yang disampaikan. Memberikan evaluasi. Memberikan kesimpulan dari materi penyuluhan. Menutup penyuluhan.

VII. Kegiatan belajar mengajarTAHAPKEGIATAN PENDIDIKKEGIATAN PESERTA DIDIKMETODEMEDIA

PRA

Menyiapkan sarana dan perlengkapan Menyiapkan diri untuk kegiatan penyuluhan Memastikan peserta didik telah siap mengikuti kegiatan penyuluhan

Keluarga dan klien siap mendengarkan materi tentang myalgiaceramah

KEGIATAN MEMBUKA

Perkenalan dan memberi salam Menjelaskan tujuan pembelajaran Menjelaskan cakupan materi yang akan dibahasMenyimak

Menyimak

Menyimak

Ceramah

URAIAN MATERI

Brainstorming (menggali pemahaman peserta didik tentang perawatan pasien myalgia) Menjelaskan tentang konsep penyakit myalgia : pengertian, gejala, penyebab, penanganan dan pencegahanMengutarakan ide atau pendapat

Menyimak

Tanya jawab

Ceramahpowerpoint

KEGIATAN PENUTUP

Mengundang komentar atau pertanyaan dari peserta didik Menjawab pertanyaan atau komentar peserta didik dengan singkat dan jelas Mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan kepada peserta didik sebagai bahan evaluasi keberhasilan pembelajaran Memberikan kesimpulan dari pembahasan yang telah disampaikan Memberikan leaflet Menutup pertemuan dan memberikan salam penutupMengutarakan ide atau pendapat, bertanyaMenyimak

Menjawab pertanyaan dengan baik dan benar

Menyimak dan mendengarkan dengan baik.

Menerima leaflet.Menjawab salamTanya jawab

Leaflet

VIII. METODE PENGAJARAN Ceramah Tanya Jawab

IX. MEDIA PENGAJARAN Leaflet powerpoint

X. EVALUASITeknik evaluasi yang digunakan adalah teknik tanya jawab terbuka antara penyuluh, dan peserta didik.

Lampiran materiMYALGIA (NYERI OTOT)1. Pengertian Myalgia adalah nyeri otot yang merupakan gejala dari banyak penyakit dan gangguan pada tubuh. Penyebab umummyalgiaadalah penggunaan otot yang salah atau otot yang terlalu tegang.Myalgia merupakan suatu bentuk respon tubuh terhadap berbagai kemungkinan kondisi. Myalgia yang parah dan berlangsung selama lebih dari dua minggu dapat mengindikasikan bahwa tubuh sedang menghadapi suatu keadaan yang serius, terutama jika gejala myalgia tersebut tidak dapat dihubungkan secara pasti dengan cedera atau penyakit yang baru dialami, juga jika disertai dengan gejala lainnya (chang , 2009)

2. Jenis MyalgiaAda beberapa jenis nyeri otot yang kerap terjadi, yaitu : Fibromyalgia, Myofascial pain, Nyeri otot pasca latihan (post exercise muscle soreness), dan nyeri otot akibat penggunaan yang berlebihan (overuse injury) (Lukman, et al. 2009) Fibromyalgia

Istilah lainnya yaitu rematik otot, adalah suatu penyakit yang ditandai dengan gejala berupa nyeri otot yang luas, yaitu paling sering pada tengkuk, punggung atau pinggang. Terdapat beberapa titik nyeri pada area tersebut, biasanya 11 18 titik yang disebut sebagai tender point, di mana titik tersebut sangat nyeri bila ditekan tetapi nyeri yang ditimbulkan tidak menjalar. Keluhan dirasakan lebih dari 3 bulan, disertai adanya gejala gangguan tidur, dan kekakuan pada pagi hari. Sifat nyeri berupa pegal, panas, rasa seperti terbakar, dapat disertai rasa kesemutan dan baal (kebas). Penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, tetapi disinyalir berhubungan dengan proses hormonal, sistem kekebalan tubuh dan faktor ketegangan jiwa. Walaupun tidak menyebabkan kematian, tetapi penyakit ini penyebab penurunan fungsi yang cukup serius dan menyebabkan penurunan kualitas hidup.

Myofascial painSuatu penyakit yang mirip fibromyalgia, tetapi perbedaannya pada MP ditemukan titik nyeri yang lebih sedikit, dan jika ditekan timbul rasa nyeri yang menjalar ke area tubuh lain. Penyakit ini lebih mudah disembuhkan dengan penanganan yang tepat dibandingkan fibromialgia. Penyebab penyakit ini terutama disebabkan karena kesalahan postur atau posisi tubuh dalam waktu lama dan ketegangan emosi.

Post exercise muscle soreness (nyeri otot pasca latihan) Suatu keluhan yang sesuai namanya, terjadi sesudah melakukan olah raga. Nyeri timbul pada otot yang banyak melakukan aktivitas saat olah raga, dapat timbul langsung pasca olah raga atau timbul 8 24 jam kemudian yang mencapai puncak nyeri pada 24 72 jam pasca olah raga. Nyeri otot yang timbul beberapa jam sampai beberapa hari pasca olah raga tersebut disebut delayed onset muscle soreness (DOMS). Penyebab nyeri ini ada beberapa hal antara lain yaitu : penumpukan sisa pembakaran atau metabolisme otot yang disebut asam laktat, kekurangan oksigen pada otot yang aktif, serta pengaruh suhu tubuh yang meningkat pada saat olah raga. Biasanya nyeri akan hilang dengan sendirinya setelah 5 7 hari. Jika timbul nyeri tersebut sebaiknya beristirahat dahulu selama beberapa hari. Setelah nyeri hilang dapat mulai dilakukan olah raga dengan intensitas ringan dahulu untuk kemudian ditingkatkan secara bertahap. Perlu diingat untuk selalu melakukan latihan peregangan dan pemanasan sebelum serta sesudah olah raga untuk mencegah terjadinya cedera otot.

Overuse injury (nyeri otot akibat penggunaan berlebihan)Nyeri otot terjadi akibat beberapa hal, yaitu: digunakan berulang (repetitif) dalam waktu lama, digunakan dalam posisi yang salah dalam waktu lama, akibat getaran atau akibat penggunaan dengan kekuatan yang besar, misalnya mengangkat benda yang berat. Akibat adanya aktivitas yang tidak tepat tersebut menyebabkan terjadinya kerusakan otot yang secara mikroskopik tampak berupa robekan jaringan disertai adanya proses peradangan, dan karena penggunaan yang terus menerus maka tidak ada waktu bagi otot tersebut untuk memperbaiki diri (recovery). Nyeri otot tersebut bisa terjadi pada musisi yang menggunakan suatu instrumen (gitar, biola) dalam waktu lama, pada olah ragawan, dan juga pada pekerja kantor. Sama dengan nyeri otot yang timbul pasca olah raga, otot yang nyeri adalah otot yang banyak bekerja saat melakukan aktivitas, misalnya pada pekerja kantor yang banyak menggunakan komputer, sering nyeri pada bahu kanan karena otot bahu kanan selalu bekerja mempertahankan posisi lengan atas dan tangan untuk mengendalikan mouse komputer, atau pada pemain gitar bisa timbul nyeri pada bahu kiri, karena otot bahu kiri selalu mempertahankan posisi lengan kiri untuk memainkan nada dan menyangga gitar. Nyeri yang timbul berupa perasaan pegal, panas, kebas , dapat disertai bengkak dan kemerahan.

3. Penyebab Penyebab umum myalgia adalah penggunaan otot yang salah atau berlebihan yang mengakibatkan otot-otot yang digunakan tersebut mengalami kekurangan oksigen sehingga terjadi suatu proses oksidasi anaerob yang akan menghasilkan asal laktat. Asam laktat inilah yang dapat menimbulkan rasa pegal atau nyeri. Myalgia yang terjadi tanpa trauma mungkin disebabkan oleh infeksi virus, mylgia berlangsung dalam waktu yang lama (2 minggu) yang menunjukkan myopati metabolic , defiseinsi nutrisi atau siondrom fatigue kronik.Adapun penyebab myalgia biasanya disebabkan oleh hal berikut ini: Myalgia yang disebabkan karena gangguan tidur, individu yang mengalami gangguan tidur sering kali mengalami nyeri otot. Gangguan tidur dan nyeri otot yang menyertainya mungkin disebabkan oleh ansietas temporer akibat situasi yang menimbulkan stress, atau bisa juga kerena kebisingan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan selama tidak ada gejala lain yang menyertai myalgia tersebut atau jika nyerinya tidak juga menghilang setelah beberapa hari. Namun gangguan tidur yang berkepanjangan dapat mengindkasikan gangguan yang serius seperti depresi yang memerlukan penanganan tenaga profesional.Ketidakseimbangan hormon menyebabkan myalgia Ketidakseimbangan hormon terjadi manakala salah satu hormon reproduktif tidak lagi bekerja secara fungsional. Akibatnya, tubuh beralih menggunakan persediaan high-test hormone-nya,adrenalin, yang biasanya dipakai untuk mekanisme flight or fight pada situasi darurat. Penyalahgunaan adrenalin secara kronis oleh tubuh akan mengarah kepada berbagai gangguan seperti nyeri otot persistent yang disebut fibromyalgia kronis. Defisiensi vitamin juga dapat menyebabkan myalgia , Myalgia dapat juga disebabkan oleh diet dan gaya hidup yang tidak sehat. Vitamin memainkan peranan penting dalam kesehatan secara keseluruhan. Vitamin D yang secara alami dapat diperoleh dalam jumlah melimpah dengan berjemur di sinar matahari pagi, turut berperan dalam membantu absorpsi kalsium. Defisiensi vitamin D sering ditemui pada kelompok masyarakat yang sebagian besar melakukan aktivitasnya di dalam ruangan. Vitamin B12 berperan dalam produksi sel darah merah, perkembangan saraf, dan metabolisme karbohidrat, lemak serta protein. Vitamin ini banyak ditemukan pada daging, ikan dan produk susu. Kekurangan vitamin tidak hanya dapat menimbulkan terjadinya myalgia, namun juga mengarah kepada gangguan kesehatan yang lebih serius. Obat-obatan yang menginduksi myalgia, Kelompok obat tertentu seperti statin (penurun kadar kolesterol) memiliki efek samping berupa nyeri otot. Hal ini khususnya terjadi ketika pasien mulai mengkonsumsi obat tersebut atau ketika dosisnya mulai dinaikkan. Pada beberapa kasus, nyeri otot yang terjadi ketika sedang mengkonsumsi obat ini dapat juga menunjukkan bahwa otot-otot sedang mengalami kehancuran suatu situasi yang dapat mengarah kepada gagal ginjal dan bahkan mengancam nyawa. Myalgia akibat penyakit autoimun, Penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan lupus merupakan kondisi dimana sistem imun menyerang jaringan/organ tubuh. Selain myalgia, penyakit autoimun umumnya juga disertai gejala berupa nyeri tekan pada otot, kehilangan massa otot dan ruam.

4. Penanganan Posisikan otot secara relaksasi, misalnya jika otot lengan yang nyeri, jangan mengangkat tangan melawan gravitasi. Mengistirahatkan otot yang sakit dan banyak minum air putih. Oleskan cream analgetik. Oleskan cream atau gel anti nyeri sambil sedikit-sedikit pijat bagian otot yang terasa nyeri Berikan obat-obat anti nyeri sistemik, misalnya asetamenofen/paracetamol atau golongan NSAID (mis: ibuprofen, natrium diklofenak, piroksikam, aspirin, asam mefenamat, dll).

DAFTAR PUSTAKAChang, et al. 2009. Patofisiologi : Aplikasi pada Praktek Keperawatan. Jakarta : EGCYatim, faisal. 2006. Penyakit tulang dan persendian. Jakarta : Pustaka Populer Obor. Lukman, Ningsih, Nira. 2009. Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta : Salemba Medika.Suratun, et al. 2008. Klien Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal : seri Asuhan Keperawaan. Jakarta : EGC.