Sanitasi Stasiun Kereta API

41
Sanitasi Stasiun Kereta Api Kelompok 3 Oka Galuh P. Silviana Dwi K. Prilia Hamda W. Siti Nur Aisyah Ratih Dwi P. Wulan Febriani Ratna AriyaniVeronica Dwi R. Rifki Wiratama Yarti Sulistya N. Safitri Nugraheni Yusuf Guruh A. Saprinda Nurin A.

Transcript of Sanitasi Stasiun Kereta API

Sanitasi Stasiun Kereta Api

Sanitasi Stasiun Kereta ApiKelompok 3Oka Galuh P. Silviana Dwi K.Prilia Hamda W.Siti Nur AisyahRatih Dwi P.Wulan FebrianiRatna AriyaniVeronica Dwi R.Rifki WiratamaYarti Sulistya N.Safitri NugraheniYusuf Guruh A.Saprinda Nurin A.

Tempat Parkir Terdapat tempat parkir kendaraan umum yang bersihTidak terdapat sampah berserakan, genangan air, dan lain-lain.Tersedia penerangan yang cukup dan tidak menyilaukanTerdapat tempat pembuangan sampah yang tertutup dan kedap air

Jenis Tempat UmumStasiunSalon kecantikanHotelKolam renangTerminalBandar udaraSekolahPasarRumah makandllStasiun Kereta ApiMenurut Undang Undang No.29 Tahun 2011 tentang persyaratan teknis bangunan stasiun kereta api,Stasiun kereta api merupakan prasarana kereta api sebagai tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api. Dan untuk proses interaksi dan aktivitas bagi pengguna transportasi kereta api yang menunggu jadwal keberangkatannya.

Definisi Sanitasi StasiunSanitasi Stasiun Kereta Api adalah suatu usaha untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari stasiun kereta api terutama yang berkaitan dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit.Syarat LokasiMenurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 29 tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis Bagunan Stasiun Kereta Api, Pembangunan stasiun kereta api lokasinya sesuai dengan pola operasi perjalanan kereta api, menunjang operasional sistem perkeretaapian, tidak mengganggu lingkungan, memiliki tingkat keselamatan dan keamanan berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Syarat LokasiGedung Kegiatan PokokLokasi sesuai dengan pola operasi perjalanan kereta api.Menunjang operasional sistem perkeretaapian.Tata letak ruang sesuai dengan alur proses kedatangan dan keberangkatan penumpang kereta api serta tidak mengganggu pengaturan perjalanan kereta api.Tidak mengganggu Iingkungan.Terjamin keselamatan dan keamanan operasi kereta api.

Syarat LokasiGedung Kegiatan Penunjang & Gedung Jasa Pelayanan Khusus Lokasi sesuai dengan pola operasi stasiun kereta api.Tata letak ruang tidak menggangu alur proses kedatangan dan keberangkatan penumpang kereta api dan pengaturan perjalanan kereta api.Menunjang kegiatan stasiun kereta api dalam rangka pelayanan penggunajasa stasiun.Terjamin keselamatan dan keamanan operasi kereta api.

Peraturan Tentang Stasiun Kereta ApiPeraturan Menteri Perhubungan (PMP No. 29/ Tahun 2011 tentang persyaratan teknis bangunan stasiun kereta api)PMP No. 33/ Tahun 2011 tentang Jenis, Kelas, dan Kegiatan di Stasiun Kereta ApiPeraturan Pemeritah Republik Indonesia (PPRI No. 56/ Tahun 2009 tentang penyeleng-garaan perkeretaapian)PPRI No. 69 Tahun 1998 tentang Prasarana dan Sarana Kereta ApiKeputusan Menteri Kesehatan RI nomor 852/MENKES/SK/IX/2008 tentang strategi nasional sanitasi total berbasis masyarakatPeraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 9 Tahun 2011 tentang standar pelayanan minimum untuk angkutan orang dengan kereta apiKeputusan Menteri Kesehatan RINomor 288/MENKES/SK/III/2008 tentang pedoman penyehatan sarana dan bangunan umumPedoman Umum Hygiene Sarana dan Bangunan UmumPeraturan Menteri Perhubungan RI Nomor: PM 91 Tahun 2011 tentang penyelenggaraan perkeretaapian khususPermen LH No.7 Tahun 2011UU No.18 Tahun 2008 Tentang pengelolaan sampahKondisi dan Sarana Sanitasi Secara UmumSyarat bangunan pokok stasiunTempat parkirPembuangan sampahRuang tungguToiletKantin

Gedung Stasiun Kereta Api1.Fungsi Gedung Stasiun Kereta ApiGedung stasiun kereta api merupakan bagian dari stasiun kereta api yang digunakan untuk melayani pengaturan perjalanan kereta api dan pengguna jasa kereta api2.Jenis gedung :Gedung untuk kegiatan pokokGedung untuk Kegiatan penunjangGedung untuk Kegiatan jasa pelayanan khusus

Gedung untuk Kegiatan PokokHall Perkantoran kegiatan stasiun.Loket karcisRuang tungguRuang informasi Ruang fasilitas umum Ruang fasilitas keselamatanRuang fasilitas keamananRuang fasilitas penyandang cacat dan lansia. Ruang fasilitas kesehatan.

Gedung untuk Kegiatan Penunjang Pertokoan Restoran Perkantoran Perpakiran PerhotelanRuang lain yang menunjang langsung kegiatan stasiun kereta api.

Gedung untuk Kegiatan Jasa Pelayanan Khusus Ruang tunggu penumpang Bongkar muat barang Pergudangan Parkir kendaraan Penitipan barang Ruang atmRuang lain yang menunjang baik secara langsung maupun tidak langsung kegiatan stasiun kereta api.

Syarat Teknis BangunanKonstruksi, material, disain, ukuran dan kapasitas bangunan sesuai dengan standar kelayakan, keselamanan dan keamanan serta kelancaran sehingga seluruh bangunan stasiun dapat berfungsi secara handal.Memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan gedung dari bahaya banjir, bahaya petir, bahaya kelistrikan dan bahaya kekuatan konstruksi.Instalasi pendukung gedung sesuai dengan peraturan perundangundangan tentang bangunan, mekanikal elektrik, dan pemipaan gedung (plumbing) bangunan yang berlakuLuas bangunan ditetapkan untuk:Gedung kegiatan pokok dihitung dengan formula sebagai berikut:

L = 0,64 m/orang x V x LF

Keterangan: L = Luas bangunan (m) V = Jumlah rata-rata penumpang per jam sibuk dalam satu tahun (orang)LF = Load factor (80%).Gedung kegiatan penunjang dan gedung jasa pelayanan khusus di stasiun kereta api, ditetapkan berdasarkan kebutuhan.Menjamin bangunan stasiun dapat berfungsi secara optimal dari segi tata letak ruang gedung stasiun, sehingga pengoperasian sarana perkeretaapian dapat dilakukan secara nyaman.Komponen gedung meliputi:gedung atau ruangan;media informasi (papan informasi atau audio);fasilitas umum, terdiri dari:ruang ibadah;toilet;tempat sampah; danruang ibu menyusui.Fasilitas keselamatanFasilitas keamanan;Fasilitas penyandang cacat atau lansia;Fasilitas kesehatanPersyaratan Operasi Gedung Kegiatan Pokok Pengoperasian gedung stasiun harus sesuai dengan alur proses kedatangan dan keberangkatan penumpang kereta api serta tidak mengganggu pengaturan perjalanan kereta api.Menjamin bangunan stasiun dapat berfungsi secara optimal dari segi tata letak ruang gedung stasiun, sehingga pengoperasian sarana perkeretaapian dapat dilakukan secara nyaman.Pengoperasian gedung stasiun sesuai dengan jam operasional kereta api dan ketersediaan sumber daya manusia.

Persyaratan Operasi Gedung Kegiatan Penunjang & Gedung Jasa Pelayanan Khusus Tidak mengganggu pergerakan kereta api.Tidak mengganggu pergerakan penumpang dan/atau barang.Menjaga ketertiban dan keamanan.Menjaga kebersihan lingkungan.Tidak mengganggu bangunan dan Iingkungan sekitar stasiun serta disesuaikan dengan daya tampung dan kebutuhanPersyaratan Teknis Instalasi PendukungPersyaratan Penempatan, ditempatkan di area yang strategis dan terjangkau dan memenuhi persyaratan instalasi air dengan memperhatikan letak tata ruang gedung yang tidak mengganggu pergerakan penumpang dan operasional kereta api.Persyaratan Pemasangan instalasi pendukungInstalasi air bersihSistem air bersih dipasang dengan mempertimbangkan sumber air bersih, kualitas air bersih, sistem distribusi dan penampungannya;Standar komponen dan peralatan air bersih sesuai ketentuan di bidang gedung dan bangunan.Instalasi air kotorSistem pembuangan air limbah dan/atau air kotor dipasang dengan mempertimbangkan jenis dan tingkat bahaya.Standar komponen dan peralatan instalasi air kotor sesuai ketentuan di bidang lingkungan hidup.

Persyaratan Operasi instalasi pendukungInstalasi air bersihKetersediaan air bersih harus mampu memenuhi kebutuhan operasi stasiun dan kereta api.Sistem distribusi air bersih dalam bangunan Stasiun Kereta Api harus memenuhi debit air dan tekanan minimal yang disyaratkan.Instalasi air kotorPertimbangan jenis air limbah dan/atau air kotor diwujudkan dalam bentuk pemilihan sistem pengaliran/pembuangan dan penggunaan peralatan yang dibutuhkan.Pertimbangan tingkat bahaya air limbah dan/atau air kotor diwujudkan dalam bentuk sistem pengolahan dan pembuangannya.Air limbah yang mengandung bahan beracun dan berbahaya tidak boleh digabung dengan air Iimbah domestik.Air limbah yang berisi bahan beracun dan berbahaya (83) harus diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Air limbah domestik sebelum dibuang ke saluran terbuka harus diproses sesuai dengan pedoman dan standar teknis yang berlaku.

Komponen instalasi airPipa air;Peralatan instalasi;Penampungan air; danFasilitas dan peralatan instalasi air lainnya

Pemadam KebakaranFungsi sebagai fasilitas pemadam kebakaran jika terjadi gejala atau kebakaran di gedung stasiun kereta apiPersyaratan Teknis PeronFungsi Sebagai tempat yang digunakan untuk aktifitas naik turun penumpang kereta api.Jenis.Peron tinggi.Peron sedang.Peron rendah.Persyaratan Penempatan.Di tepi jalur (side platform).Di antara dua jalur (island platform)Persyaratan Teknis Pembangunan PeronTinggiPeron tinggi, tinggi peron 1000 mm, diukur dari kepala rei;Peron sedang, tinggi peron 430 mm, diukur dari kepala rei; danPeron rendah, tinggi peron 180 mm, diukur dari kepala reI.Jarak tepi peron ke as jalan reIPeron tinggi, 1600 mm (untuk jalan rellurusan) dan 1650 mm (untuk jalan rei lengkungan);Peron sedang, 1350 mm; danPeron rendah, 1200 mm.Panjang peron sesuai dengan rangkaian terpanjang kereta api penumpang yang beroperasi.ketentuan lebar peron minimal catatan: Hasil perhitungan tidak boleh kurang dari ketentuan.NoJenis PeronDiantara dua jalur (island platform)Di tepi jalur (side platform)1.Tinggi2 meter1, 65 meter2.Sedang2,5 meter1,9 meter3.Rendah2,8 meter2,05 meterLantai peron tidak menggunakan material yang licin.Peron sekurang-kurangnya dilengkapi dengan:lampu;papan petunjuk jalur;papan petunjuk arah; danbatas aman peron.Persyaratan OperasiHanya digunakan sebagai tempat naik turun penumpang dari kereta api.Dilengkapi dengan garis batas aman peronPeron tinggi, minimal 350 mm dari sis; tepi luar ke as peron;Peron sedang, minimal 600 mm dari sisi tepi luar ke as peron; danPeron rendah, minimal 750 mm dari sisi tepi luar ke as peron.Toilet Sirkulasi UdaraMempunyai kelembaban 40 - 50 %, dengan taraf pergantian udara yang baik yaitu mencapai angka 15 air-change per jam (dengan suhu normal toilet 20-27oC)PencahayaanSistem pencahayaan toilet umum dapat menggunakan pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Iluminasi standar 100 - 200 lux.Konstruksi BangunanLantai, kemiringan minimum lantai 1 % dari panjang atau lebar lantai.Dinding, ubin keramik yang dipasang sebagai pelapis dinding, gysum tahan air atau bata dengan lapisan tahan air.Langit-langit, terbuat dari lembaran yang cukup kaku dan rangka yang kuat sehingga memudahkan perawatan dan tidak kotorInspeksi Sanitasi Stasiun Kereta ApiPencahayaanSuhu dan kelembabanAngka kumanKebisingan

Pencahayaan Penerangan pada bagian luar yaitu di tempat parkir, pintu masuk dan pintu keluar stasiun memerlukan penerangan yang cukup dan tidak menyilaukan. Penerangan pada bagian dalam (ruang tunggu) minimal 10 fc. penerangan dalam kereta yang tercantum dalam Lampiran II Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 9 Tahun 2011, dengan ketentuan jumlah lampu yang berfungsi minimal 95% sesuai dengan standar teknis dan standar operasi.Alat ukur: Lux meterSuhu dan KelembabanBaku mutu suhu yang dianggap nyaman untuk ruangan sesuai Kepmenkes no.261 tahun 1998 adalah 18 26o Standar Baku Mutu sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 261 tahun 1998 dimana kelembaban yang ideal berkisar 40 - 60 %Alat ukur: thermohigrometer atau psicrometerAngka Kuman UdaraMenurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 dalam keputusan tersebut dinyatakan bahwa angka kuman kurang dari 770 koloni/m3 udara, bebas kuman pathogen.Alat ukur: midget impinger dan air sampling pumpKebisingan Berdasarkan Permenkes No.78/Menkes/Per/XI/1978 nilai ambang batas untuk kebisingan di stasiun adalah 60 70 dB.Alat ukur: sound level meterPengeras suaraTERIMAKASIH