Sanad hadits

17

Transcript of Sanad hadits

Page 1: Sanad hadits
Page 2: Sanad hadits

A.Pengertian

Sanad•Secara etimologis, sanad berarti “bagian

bumi yang menonjol”

•Secara terminologis, sanad adalah “jalur

matn”, yaitu rangkaian para perawi yang

memindahkan matan dari sumber-sumber

primernya.

•Sedangkan ulama lain memberikan

pengertian bahwa sanad adalah silsilah atau

rentetan para periwayat yang menukilkan

hadits dari sumbernya yang pertama.

•Dengan demikian dapat dikatakan, sanad

adalah jalan yang menghubungkan matan

Page 3: Sanad hadits

Istilah yang ada dalam sanad

1. Al-Isnad berarti menyandarkan hadits kepada yang

mengatakannya (raf’u al-hadits ila qa’ilih atau ‘azwu al-

hadits ila qa’ilih). Menurut at-Tiby, “kata al-isnad dan as-

sanad digunakan oleh para ahli dengan pengertian yang

sama.”

2. Kata al-musnad mempunyai beberapa arti

a. Hadits yang disandarkan atau diisnadkan oleh

seseorang

b. Kumpulan hadits yang diriwayatkan dengan

menyebutkan sanad-sanadnya secara lengkap

seperti Musnad Al-Firdaus

c. Nama suatu kitab yang menghimpun hadits-hadits

dengan sistem penyusunan berdasarkan nama para

sahabat para perawi hadits, seperti kitab

Musnad Ahmad

d. Nama bagi hadits marfu’ dan muttasil yang

disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, dan

Page 4: Sanad hadits

Artinya: “ (At-Tirmidzi berkata), telah menyampaikan berita

kepada kami Abu Kuraib, telah menyampaikan kepada Abu

Muawiyah, dari Al Amasy dari Abi Shalih, dari Abi Hurairah,

ia berkata : Rasulullah saw bersabda: “Setiap Nabi bersedia

baginya satu doa mustajab (pasti dikabulkan oleh Allah swt).

Dan aku masih menyimpan permintaanku itu agar menjadi

syafaat untuk umatku, kelak dan syafaatku itu insya Allah

mencapai siapa saja dari umatku yang meninggal di dunia

dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan apapun

selain-Nya” (HR. At-Tirmidzi).

Page 5: Sanad hadits

Sanadnya adalah

At-Tirmidzi (sebagai mukhorrij) Abu

Kuraib Abu Muawiyah Al-Amasy

Abi Shalih Abu Hurairah Rasulullah

saw.....

Dengan sanad suatu periwayatan hadits dapat

diketahui mana yang dapat ditolak dan mana

yang shahih dan mana yg tidak untuk diamalkan.

Page 6: Sanad hadits

1. Al-Sima (guru membaca dan murid/hadirinmendengarkan).Lambangnya: samina, haddasani,samitu

2. Al-qiraah ala syaikh ( membaca dihadapan guru).Lambangnya: qaratu ala fulan, qaratu ala fulan waasma fa aqarr bih.

3.Al-ijazah (guru dan murid menyembunyikan haditsyang bersangkutan/rekomendasi). Lambangnya:khabaraana, haddasana ijazatan

4.Al-munawalah (ahli hadits memberikan hadits kpdmurid agar diriwayatkan darinya). Lambangnya:nawalani, nawalana.

5. Al-muktabah (guru menulis hadits untuk muridnya ygdihadapannya atau di tempat lain dgn orang ygterpercaya). Lambangnya: kataba ilayya fulan.

Page 7: Sanad hadits

6. Al-ilam atau ilam ala syaikh (syaikh

memberitahu kpd muridnya bahwa

Hadits/kitab tertentu mrupakan bagian dari

riwayat miliknya dan telah didengarnya).

Lambangnya: akhbara ilaman, alamani.

7. Al-wasiyyah (guru berwasiat agar kitab riwayatnya diberikan kpd orang untuk meriwayatkan darinya). Lambangnya: ausa ilayya, fima ausani fulan.

8. Al-wijadah (seseorang menemukan kitab hadits

yang dianggap benar dari orang semasanya atau

bukan semasanya). Lambangnya: wajadtu bi khatt

fulan haddasana fulan.

Page 8: Sanad hadits

B. Faktor Penyebab Variasi Sanad

1. Persambungan

sanad

(muttasil)

Kriteria

ketersambungan

sanad

Periwayat hadis yang

terdapat dalam sanad hadis

yang diteliti semua

berkualitas tsiqat

Masing-masing periwayat

menggunakan kata-kata

penghubung yang

berkualitas tinggi yang

sudah disepakati ulama (al-

sama’), yang menunjukkan

adanya pertemuan diantara

guru dan murid.

Adanya indikasi kuat

perjumpaan antara mereka.

Ada tiga indikator yang

menunjukkan pertemuan

antara mereka: (1) Terjadi

proses guru dan murid, (2)

tahun lahir dan wafat

diperkirakan adanya

pertemuan antara mereka, (3)

Page 9: Sanad hadits

Kriteria untuk sifat adil:

1. Islam

2. Mukallaf (baligh, berakal sehat)

3. Melaksanakan keentuan agama (bukan ahli bid’ah)

4. Memelihara muruah (shaleh)

Untuk mengetahui keadilan seorang perawi:

Popularitas dan keutamaan perawi di kalangan ulama hadis.

Penilaian kritikus periwayat hadis.

Penerapan kaidah jarh wa al-ta’dil (ilmu yg mempelajari kecacatan perawi, misal pada adil dan dhabitnya)

Page 10: Sanad hadits

3. Kapasitas Inteletual Periwayat (Dabit)

Kriteria periwayat yang dabit:1. Hafal dengan sempurna hadits yang dihafalkannya2. Mampu menyampaikan hafalan dengan baik kepada orang lain3. Mampu memahami dengan baik hadits yang dihafalkannya.

Dhabith al-kitab

(Kuat hafalan kitabnya)

Kekokohan perawi dibagi 2:

Dhabith as-Shadri

(Kuat hafalan dan pemahamannya)

Page 11: Sanad hadits

4. Adanya Illah (cacat pada sanad)

Illah adalah cacat yang tersembunyi yang

tidak terlihat secara langsung dalam

penelitian terhadap satu jalur sanad. Untuk

meneliti sanad hadits yang mengandung

illah diperlukan penelitian yang lebih cermat,

sebab hadits yang bersangkutan tampak

sanadnya berkualitas sahih. Cara

menelitinya yaitu dengan cara membanding-

bandingkan semua sanad yang ada untuk

matan yang isinya semakna.

Page 12: Sanad hadits

5. Adanya Syuzus (kejanggalan)

Ada tiga pendapat mengenai syuzus:

1.Pendapat Imam Al-Syafii:

Hadits yg diriwayatkan oleh orang yg tsiqah, tp

riwayatnya bertentangan dg riwayat yg

dikemukakan oleh orang yg tsiqah juga.

2. Pendapat al-Hakim An-Naisaburi: hadits orang

yg

tsiqah, tp orang yg tsiqah lain tdk meriwayakan

hadits itu.

3. Pendapat Abu Ya’la al-Khalili: hadits yg

sanadnya 1 buah, baik periwayatnya bersifat

tsiqah atau tidak.

Page 13: Sanad hadits

Nama-nama yang ditulis dalam skema sanad

meliputi seluruh nama, mulai dari periwayat

pertama, sampai periwayat terakhir (mukharrij).

Berikut ini contoh hadits riwayat al-Tirmidzi

sebagai mukharrij al-hadits dengan contoh hadits

tentang “syafaat Nabi bagi umatnya”.

Page 14: Sanad hadits

Hadits Riwayat al-Tirmidzi

Lambang metode periwayatan (terdapat

perbedaan metode periwayatan yg digunakan perawi)

Page 15: Sanad hadits

Urutan Periwayat

Nama

Periwayat

Urutan

Sebagai

Periwayat

Urutan

Sebagai

Sanad

1. Abu

hurairah

Periwayat I Sanad V

2. Abi Shalih Periwayat II Sanad IV

3. Al-A’masy Periwayat III Sanad III

4. Abu

Muawiyah

Periwayat IV Sanad II

5. Abu Kuraib Periwayat V Sanad I

6. Al-Tirmidzi Periwayat VI Mukharrij al-

Hadits

Page 16: Sanad hadits

Skema sanad hadits riwayat al-Tirmidzi

Tentang Syafaat Nabi bagi Umatnya

Page 17: Sanad hadits

Sekian...