SAMPEL Kebijakan Kebersihan Tangan

of 20 /20
SURAT KEPUTUSAN DIREKSI RS.TIARA BEKASI NO : ....... TENTANG KEBIJAKAN KEBERSIHAN TANGAN RS.TIARA BEKASI Menimbang : a . bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS.Tiara Bekasi, maka diperlukan pengelolaan Kebersihan Tangan rumah sakit yang bermutu tinggi; b . bahwa agar pengelolaan Kebersihan Tangan di RS.Tiara Bekasi dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya panduan Chief Executive Officer RS.Tiara Bekasi sebagai landasan bagi penyelenggaraan Kebersihan Tangan di RS.Tiara Bekasi; c . bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Chief Executive Officer RS.Tiara Bekasi. Mengingat : 1 . Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 2 . Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 012/Menkes/Per/III/2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit 3 . Keputusan Direktur .... tentang Struktur Organisasi RS.Tiara Bekasi. MEMUTUSKAN Menetapka n Kesatu : PERATURAN CHIEF EXECUTIVE OFFICER RS.TIARA BEKASI TENTANG PEMBERLAKUAN KEBIJAKAN KEBERSIHAN TANGAN DIRI RS.TIARA BEKASI Kedua : Memberlakukan Kebijakan Kebersihan Tangan RS.Tiara Bekasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Ketiga : Dengan dikeluarkannya Peraturan Chief Executive Officer ini, maka apabila terdapat peraturan yang bertentangan dengan Peraturan Chief Executive Officer ini maka peraturan-peraturan yang terdahulu dinyatakan tidak berlaku. Keempat : Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan/atau kekeliruan dalam Peraturan Chief Executive Officer ini

Embed Size (px)

description

kebijakan cuci tangan

Transcript of SAMPEL Kebijakan Kebersihan Tangan

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI

RS.TIARA BEKASINO : .......

TENTANG

KEBIJAKAN KEBERSIHAN TANGANRS.TIARA BEKASIMenimbang:a.bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS.Tiara Bekasi, maka diperlukan pengelolaan Kebersihan Tangan rumah sakit yang bermutu tinggi;

b.bahwa agar pengelolaan Kebersihan Tangan di RS.Tiara Bekasi dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya panduan Chief Executive Officer RS.Tiara Bekasi sebagai landasan bagi penyelenggaraan Kebersihan Tangan di RS.Tiara Bekasi;

c.bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Chief Executive Officer RS.Tiara Bekasi.

Mengingat:1.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

2.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 012/Menkes/Per/III/2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit

3.Keputusan Direktur .... tentang Struktur Organisasi RS.Tiara Bekasi.

MEMUTUSKAN

Menetapkan

Kesatu:PERATURAN CHIEF EXECUTIVE OFFICER RS.TIARA BEKASI TENTANG PEMBERLAKUAN KEBIJAKAN KEBERSIHAN TANGAN DIRI RS.TIARA BEKASI

Kedua:Memberlakukan Kebijakan Kebersihan Tangan RS.Tiara Bekasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

Ketiga:Dengan dikeluarkannya Peraturan Chief Executive Officer ini, maka apabila terdapat peraturan yang bertentangan dengan Peraturan Chief Executive Officer ini maka peraturan-peraturan yang terdahulu dinyatakan tidak berlaku.

Keempat:Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan/atau kekeliruan dalam Peraturan Chief Executive Officer ini maka akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan: Di ........Pada tanggal : ............

RS.TIARA BEKASI..................

LAMPIRANPERATURAN CHIEF EXECUTIVE OFFICER RS.TIARA BEKASI

NOMOR: ...TANGGAL: ............TENTANG: KEBIJAKAN KEBERSIHAN TANGAN1. PEN DAHULUAN

1.1. Kebersihan tangan adalah satu-satunya cara yang paling efektif dan sederhana untuk mencegah infeksi Healthcare Acquired Infections (HAI).

1.2. Kebersihan tangan harus dilakukan pada saat yang tepat dan menggunakan teknik yang benar.

1.3. Tangan para petugas kesehatan adalah media yang paling umum untuk perpindahan mikroorganisme dari satu pasien ke pasien lainnya, dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya pada pasien yang sama, dan dari lingkungan yang tercemar ke pasien.

1.4. Flora normal pada kulit merupakan mikroorganisme penghuni kulit kita, dan bisa menjadi penyebab infeksi silang jika anggota tim kesehatan gagal untuk mengatasi pencemaran tangan mereka.

1.5. Mikroorganisme sementara bisa hadir pada permukaan kulit dan dapat berupa virus atau bakteri. Mikroorganisme tersebut disebut sementara karena bisa menularkan melalui cara kontak langsung dengan peralatan, lingkungan atau individu. Mikroorganimse tersebut tidak seperti mikroorganisme penghuni yang lebih mudah dibersihkan dengan pembersih tangan yang akan mengurangi resiko penularan.

1.6. Mencuci tangan dengan efektif menggunakan sabun cair akan menghilangkan mikroorganisme transient dan membuat tangan bersih. Penggunaan cairan antiseptic akan menghilangkan mikroorganisme transient dan mengurangi mikroorganisme resident sebelum prosedur asepsis dan selama isolasi. Pembersih tangan yang berbahan dasar alcohol merupakan salah satu alternatif yang praktis dan diterima sebagai pencuci tangan di antara pasien, prosedur dan lingkungan. Namun demikian alcohol tidak efektif dalam membersihkan debu, material organic atau spora seperti Clostridium Difficile.

2. TUJUAN

2.1. Kebijakan ini bertujuan menjamin semua staf klinis maupun non klinis yang bekerja di RS.Tiara Bekasi terbiasa dan mempraktekkan teknik kebersihan tangan yang balk. Semua anggota staf yang bekerja di area klinik juga harus memenuhi 5 momen kebersihan tangan. Hal ini penting untuk menjamin lingkungan yang aman bagi pasien, pemberi pelayanan, publik dan staf dalam rangka upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran infeksi.

2.2. Prinsip-prinsip kunci dan tujuan dari kebijakan ini adalah mencapai dan mempertahankan minimum 90% kesesuaian audit kebersihan tangan (kesempatan, dan teknik)

2.3. Mengurangi angka Hospital Acquired Infection.

2.4. Menjamin semua staff mendapatkan training kebersihan tangan sebagai bagian dari training wajib dan induksi pencegahan dan pengendalian infeksi di RS.Tiara Bekasi.3. RUANG LINGKUP

Kebijakan ini berlaku untuk semua staf klinis dan non klinis termasuk staf outsorcing yang bekerja di RS.Tiara Bekasi.

4. TANGGUNG JAWAB ORGANISASI

4.1. Direktur Utama (CEO) RS.Tiara Bekasi bertanggung jawab untuk menjamin bahwa mekanisme telah tesedia untuk keseluruhan pelaksanaan, pengawasan dan peninjauan kebijakan ini. CEO mendelegasikan seluruh tanggung jawab pelaksanaan dan implementasi kepada Direktur Medis4.2. Direktur Medis RS.Tiara Bekasi bertanggung jawab untuk menjamin bahwa semua Manager4.2.1. Menyebarluaskan kebijakan di area tanggung jawabnya.

4.2.2. Menerapkan kebijakan ini dalam area tanggung jawabnya.

4.2.3. Mengidentifikasi dan mengalokasikan sumber-sumber agar sesuai dengan kebijakan.

4.2.4. Menjamin semua staf diinformasikan mengenai kebijakan ini.

4.2.5. Menjamin semua staf di bawah pengawasan mereka telah mendapat pelatihan sesuai kebutuhan kebijakan ini.

4.3. Kepala Unit bertanggung jawab dalam pelaksanaan kebijakan dalam pengelolaan di lingkungan mereka dan harus memastikan bahwa :

4.3.1. Semua staf baru maupun yang sudah lama mempunyai akses ke Kebijakan Kebersihan Tangan dari RS.Tiara Bekasi.

4.3.2. Tersedia SPO tertulis yang mendukung pengawasan dan kepatuhan terhadap kebijakan cuci tangan.

4.3.3. Semua suplai (sabun antiseptic, kertas tissue, dsb) yang diperlukan untuk mencuci tangan tersedia dan diganti bila sudah habis di tempatnya.

4.3.4. Menjamin semua staf termasuk staf outsourcing (kontraktor) pelayanan terbiasa dengan kebijakan ini

4.3.5. Menjamin bahwa staff dijadwalkan untuk mengikuti training, termasuk training tentang hygiene tangan

4.4. Semua staf bertanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan dan harus menjamin :4.4.1. Semua mengerti dan melakukan cuci tangan sesuai dengan SPO.

4.4.2. Semua staff bertangggung jawab atas kebersihan tangannya dan menganjurkan petugas kesehatan lainnya melakukan hal yang sama.

4.4.3. Menasehati pasien dan pengunjung untuk ikut serta melakukan tindakan pencegahan pengendalian infeksi antara lain dengan cara cuci tangan.

4.4.4. Menjamin suplai cairan pembersih tangan dan material lainnya, seperti kertas tissue selalu tersedia, termasuk untuk pengunjung.

4.4.5. Melaporkan ke Kepala Unit ketika ada kekurangan pengetahuan atau faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kebersihan tangan, terutama yang meliputi fasilitas / peralatan atau insiden-insiden yang menyebabkan kontaminasi silang.

4.4.6. Semua staf harus hadir dalam pelatihan/edukasi pengendalian infeksi.

4.5. Unit Hospitality:

Semua suplai pencuci tangan di area publik disediakan oleh HSD dan segera diganti bila sudah habis.

4.6.Farmasi:4.6.1. Farmasi bertanggung jawab dalam pengadaan sabun, sabun antiseptic, pencuci tangan yang mengandung alcohol, berdasarkan nama yang telah direkomendasi oleh Komite Pengendalian Infeksi

4.6.2. Farmasi bertanggung jawab mensuplai barang-barang tersebut ke ruang rawat inap.

4.7. Komite Pengendalian Infeksi

Komite Pengendalian Infeksi bertanggung jawab untuk :

4.7.1. Menjamin bahwa kebijakan ini sesuai dengan nasihat dan panduan yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan and Lembaga Internasional.

4.7.2. Tinjau ulang kebijakan jika menerima perubahan nasihat atau panduan dari Departemen Kesehatan dan lembaga lainnya.

4.7.3. Mengembangkan dan melaksanakan semua SPO yang mendukung kebijakan ini.

4.8. Infection Prevention & Control Nurse (ICN)4.8.1. Menyediakan fasilitas cuci tangan & alcohol handrub pada tempat yang mudah di akses (at the point of care)4.8.2. Melakukan perbaikan kepatuhan hygiene tangan menjadi prioritas utama organisasi4.8.3. Mengadopsi program multimodal hygiene tangan dari WHO yang meliputi perubahan system, training & edukasi, evaluasi & umpan balik, peringatan di area kerja dan iklim yang aman serta melaksanakan program tersebut demi mencapai perbaikan kepatuhan hygiene tangan

5. MENCUCI TANGAN

5.1. Prinsip-Prinsip :

5.1.1. Kedua tangan harus dicuci berdasarkan 5 momen cuci tangan

5.1.2. Kebersihan tangan dapat dilakukan dengan menggunakan pembersih tangan yang mengandung alcohol, sabun cair atau cairan antiseptic. Pilihan cairan tergantung aktivitas yang dilakukan.

5.1.3. Semua staf harus sesuai kebijakan dan panduan mencuci tangan; semua jam tangan dan perhiasan harus dilepaskan saat cud tangan

5.1.4. Kuku harus dipotong pendek 0.5 cm). Kuku palsu dan pewarna kuku tidak boleh dipakai saat kontak langsung dengan pasien

5.1.5. Luka sayat dan luka lecet harus ditutup dengan plester kedap air.

5.2. Teknik (Iihat diagram di bawah ini)

5.2.1. Teknik mencuci tangan yang efektif terdiri atas 3 tahap: persiapan, pencucian, dan pengeringan (harus dalam waktu 20-30 detik).

5.2.2. Basahilah kedua tangan dibawah air mengalir sebelum menggunakan sabun cair atau sediaan antimikroba.

5.2.3. Gunakan sabun secukupnya sampai mengenai seluruh permukaan tangan

5.2.4. Telapak tangan kanan menggosok punggung tangan kid dan sela-sela jari dan sebaliknya 5.2.5. Gosokkan telapak tangan yang satu dengan telapak tangan lainnya dan sela-sela jari dari kedua telapak tangan.

5.2.6. Gosok punggung jari-jari ke telapak tangan dengan saling berlawanan dan jari-jari saling bertautan

5.2.7. Gosok dengan memutar ibu jari tangan kiri dalam genggaman tangan kanan dan sebaliknya

5.2.8. Gosok dengan memutar kedepan dan kebelakang dengan posisi jari-jari tangan kanan terkunci pada telapak tangan kid dan sebaliknya

5.2.9. Cuci kedua tangan di bawah air mengalir

5.2.10. Keringkan kedua tangan dengan tissue sekali pakai

5.2.11. Gunakan siku atau bekas tissue lap tangan untuk menutup kran

5.2.12. Tangan harus digosok bersama-sama selama minimum 20-30 detik, dengan perhatian ujung-ujung jari, kedua ibu jari, dan di sela-sela jariTeknik Mencuci Tangan [Hand Washing Technique] Disadur dari WHO

5.3. Alcohol Hand Rub (Iihat diagram di bawah ini)

5.3.1. Bila menggunakan pencuci tangan yang mengandung alcohol, maka tangan harus bersih dari debu dan material organic. Kedua tangan harus digosok bersama-sama selama minimum 20-30 detik, perhatikan khususnya ujung-ujung jari tangan, kedua ibu jari, dan area di antara jari-jari dan sampai cairan sudah menguap dan kedua tangan dibiarkan mengering sendiri.

5.3.2. Basahi alcohol handrub secukupnya sampai mengenai seluruh permukaan kedua tangan 5.3.3. Telapak tangan kanan menggosok punggung tangan kid dan sela-sela jari dan sebaliknya5.3.4. Gosokkan telapak tangan yang satu dengan telapak tangan lainnya dan sela-sela jari dari kedua telapak tangan.

5.3.5. Gosok punggung jari-jari ke telapak tangan dengan saling berlawanan dan jari-jari saling bertautan

5.3.6. Gosok dengan memutar ibu jari tangan kiri dalam genggaman tangan kanan dan sebaliknya

5.3.7. Gosok dengan memutar kedepan dan kebelakang dengan posisi jari-jari tangan kanan terkunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya

5.3.8. Biarkan tangan mengering sendiri

6. KESEMPATAN CUCI TANGAN

6.1. Hal ini berdasarkan 5 momen untuk kebersihan tangan dari WHO. Semua petugas kesehatan harus memperhatikan kebersihan tangan dalam semua aktivitas, ini berlaku di lingkungan RS.Tiara Bekasi.6.2. Lima kesempatan / momen untuk kebersihan tangan dari WHO terlampir di sini. Kebersihan tangan harus dilakukan sebagai berikut : (lihat diagram dibawah ini)

6.2.1. Sebelum menyentuh Pasien

6.2.2. Sebelum melakukan tindakan bersih/aseptik

6.2.3. Sesudah terpapar dengan cairan tubuh pasien yang beresiko

6.2.4. Sesudah menyentuh pasien

6.2.5. Sesudah menyentuh benda-benda di sekeliling pasien

6.3. Indikasi kebersihan tangan

6.3.1. Cuci tangan dengan sabun dan air jika tangan tampak kotor

6.3.2. Cuci tangan dengan sabun desinfektans dan air jika tangan terkena darah atau cairan tubuh lainnya

6.3.3. Jika tangan tidak tampak kotor, gunakan alcohol hand rub untuk dekontaminasi tangan secara rutin pada keadaan dibawah ini :

6.3.3.1. Sebelum & sesudah menyentuh pasienMisalnya menjabat tangan, menolong memindahkan posisi pasien, memandikan pasien, mengukur tanda-tanda vital pasien : suhu, tensi, pernapasan, denyut jantung, memakai dan melepas sarung tangan

6.3.3.2. Sebelum menangani alat invasive saat perawatan / tindakan pada pasien. Misalnya : Perawat mulut dan gigi, menyisap slym pasien, perawatan luka,

6.3.3.3. mengganti balutan, memberikan injeksi subcutan, memasang infus, membuka aliran infus, menyiapkan makanan, menyiapkan obat, menyiapkan alat ganti balutan, sebelum menyiapkan semua alat-alat invasive untuk perawatan/tindakan pada pasien, sebelum tangan berpindah dari area tubuh yang terkontaminasi ke area tubuh yang bersih

6.3.3.4. Sesudah kontak dengan cairan tubuh, membrane mukosa, kulit yang tidak utuh atau mengganti balutan

6.3.3.5. Misalnya : Perawat mulut dan gigi, menyisap slym pasien, perawatan luka, mengganti balutan, memberikan injeksi subcutan, mengambil sampel specimen cairan apapun, membuka aliran infus, memasamg dan melepas slang endotracheal, mengeluarkan urine dari kantong urine, membersihkan urine, faeces, dan muntahan, menangani sampah (pembalut, napkin, pembalut inkontinensia), membersihkan material atau area yang terkontaminasi dan tampak kotor (kamar kecil/kamar mandi, dirty room, intrumen medik)

6.3.3.6. Sesudah kontak dengan lingkungan pasien dan benda-benda disekitar pasien Misalnya : mengganti linen tempat tidur, menghitung atau mengatur tetesan infus, membenarkan posisi slang infus, memegang pafar tempat tidur, meja makan pasien, meja bedsite pasien, nurse call, selimut pasien

6.3.3.7. Sebelum tangan berpindah dari area tubuh yang terkontaminasi ke area tubuh yang bersih

6.3.3.8. Sebelum menangani obat atau persiapan makanan pasien

6.3.3.9. Sesudah melepas sarung tangan steril maupun non steril

6.3.3.10. Sabun dan alcohol tidak diperbolehkan digunakan bersamaan

6.3.3.11. Jika ada pasien dengan clostridium difficile-associated diare, maka lakukan cuci tangan dengan sabun dan air

6.3.3.12. Di klinik gigi, kebersihan tangan harus dilakukan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan area kerja. Hal ini meliputi kursi, lampu, peralatan, tempat duduk tanpa sandaran dan meja / siku.

7. CUCI TANGAN PEMBEDAHAN

7.1. Lakukan cuci tangan antisepsis pembedahan dengan menggunakan sabun antimicrobial atau alcohol handrub, tetapi lebih dianjurkan menggunakan produk yang mempunyai daya aktif lebih panjang seperti chlorhexidine 4%

7.2. Jika melakukan cuci tangan antisepsis pembedahan menggunakan sabun antimicrobial, sikat tangan dan lengan dibawah siku selama 2-5 menit.

7.3. Tidak dianjurkan penggunaan kombinasi cuci tangan pembedahan dengan sikat dan alcohol handrub secara berurutan

7.4. Jika cuci tangan pembedahan menggunakan alkohon handrub, gunakan secukupnya agar tangan dan lengan dibawah siku tetap basah. Tehnik yang digunakan untuk alcohol handrub seperti dalam lampiran 4.

7.5. Sesudah menggunakan alcohol handrub biarkan tangan kering sendiri sebelum menggunakan sarung tangan steril.

8. AGEN-AGEN PENCUCI TANGAN

Ada 3 tipe agen yang dapat digunakan untuk menyingkirkan mikroorganisme dari tangan: sabun, pembersih tangan yang mengandung alcohol (alcohol handrub) dan cairan antiseptic.

8.1. Sabun

Akan menyingkirkan mikroorganisme transien secara mekanik, tetapi sedikit efeknya terhadap mikroorganisme residen. Namun demikian, mencuci tangan dengan sabun secara keseluruhan penting untuk mencegah infeksi silang selama kontak social. Ini dapat dilakukan sebelum melakukan tugas-tugas rutin di unit perawatan dan setelah setiap kontak dengan pasien. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi merekomendasi penggunaan sabun cair dalam container dengan dosis terukur.8.2. Cairan Antiseptik

8.2.1. Akan menyingkirkan mikroorganisme transien dan mengurangi mikroorganisme residen. Sediaan yang mengandung bahan dasar Chlorhexidine terbukti lebih efektif dibandingkan dengan cairan berbahan dasar Iodine karena ini mengandung efek residu yang mempengaruhi waktu kesempatan hidup dari banyak mikroorganisme pada permukaan tangan.

8.2.2. Agen antimikroba harus digunakan dalam situasi-situasi yang membutuhkan pengurangan mikroba residen, misalnya di ruang operasi atau unitunit yang serupa, ketika menjumpai pasien di ruang isolasi, selama wabah infeksi dan sebelum melakukan prosedur invasif.8.3. Pencuci Tangan Berbahan Dasar Alkohol

Dapat digunakan dengan cepat tanpa perlu air. Namun demikian tidak efektif menyingkirkan kotoran tanah / spora dan hanya boleh digunakan jika tangan tampak bersih. Pencuci tangan berbahan dasar alcohol tidak boleh digunakan pada pasien yang teridentifikasi / dicurigai positif terdapat bakteri Clostridium difficule.9. AGEN-AGEN PENGERING TANGAN

Di area klinik kertas tissue harus tergantung di dinding untuk mengeringkan tangan. Kertas tissue yang berdaya serap tinggi akan menyingkirkan beberapa organisme transien yang masih tertinggal setelah selesai cuci tangan. Penggunaan pengering tangan yang panas tidak boleh digunakan di area klinik karena akan menyebarkan bakteri di udara oleh udara lingkungan sekitar yang bersirkulasi kembali.10. KEBERSIHAN TANGAN PASIEN / PENGUNJUNG

Semua pasien / pengunjung harus dianjurkan memperoleh standar kebersihan tangan yang balk untuk mencegah penularan infeksi. Staf harus menjamin bahwa pasien / pengunjung ditawarkan kesempatan mencuci tangan pada saat yang tepat11. PENGAWASAN & PENGONTROLAN Pengontrolan kebersihan tangan berfokus pada pemenuhan :11.1. Teknik kebersihan tangan

11.2. Kesempatan membersihkan tangan berdasarkan "5 momen kebersihan tangan"11.3. Kebersihan tangan ini menjadi quality indikator dari infection prevention and control

11.4. Kesesuaian dengan kesempatan dan tehnik kebersihan tangan akan diaudit setiap bulan. Semua Unit ikut aktif melakukan audit sendiri di unitnya. Hasil audit disampaikan ke Departement Quality dan ke Infection Control Nurse.

11.5. Hasil dari audit akan dipresentasikan ke Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan manajemen.

11.6. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi akan melakukan pengawasan dan mengawasi kemajuan.12. PENGELOLAAN KINERJA - ESKALASI

12.1. Audit Kesempatan Kebersihan Tangan

Pencapaian 90% atau lebih, diperlukan pada setiap Audit Kesempatan Membersihkan Tangan. Jika target 90% tidak terpenuhi, maka lakukan analisa akar masalah, rencana tindak lanjut dan laksanakan rencana tersebut untuk selanjutnya di evaluasi kembali

12.2. Teknik kebersihan Tangan

12.1.1. Pencapaian 90% atau lebih, diperlukan bagi semua kelompok staf untuk semua tahapan proses membersihkan tangan (mencuci tangan dan penggunaan alcohol). Semua staf yang mengalami kontak langsung dengan pasien atau benda-benda di sekitar pasien harus menggunakan teknik yang benar

12.1.2. Dokter, Kepala Unit / Perawat Senior, Perawat Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan staff clinikal support dan staff lainnya akan melakukan tinjau ulang bersama Manager masing-masing setiap bulan. Jika gagal mencapai 90%, maka lakukan analisa akar masalah, rencana tindak lanjut dan laksanakan rencana tersebut untuk selanjutnya di evaluasi kembali13. PROSEDUR-PROSEDUR PENDUKUNG KEBIJAKAN 13.1. SPO Hand Hygiene

13.2. SPO Mencuci Tangan di ruang operasi

13.3. Semua SOP yang berkaitan dengan Prosedur-Prosedur Klinis

14. EDUKASI BAGI STAFF14.1. Edukasi staff tentang isi kebijakan ini, tekankan pada aktifitas pelayanan yang dapat mengkontaminasi tangan petugas dan tentang keuntungan dan kerugian dari setiap jenis cuci tangan yang dipakai demi kebersihan tangan14.2. Edukasi pasien dan keluarga serta pengunjung akan pentingnya kebersihan tangan dan melakukan cuci tangan

14.3. Semua karyawan baru termasuk karyawan tenant di rumah sakit Puri lndah akan mendapatkan training kebersihan tangan ini15. REFERENCES

15.1. DepKes (2007), Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya

15.2. World Alliance for Patient Safety. WHO Guidelines on Hand Hygiene in Healthcare. First Global Patient Safety Challenge. Clean Care is Safer Care. World Health Organisation (2009)

15.3. Boyce JM, Pittet D, et al., CDC Guideline for Hand Hygiene in Health-Care Settings:

15.4. Recommendations of the Healthcare Infection Control Practices Advisory Committee and the HICPAC/SHEA/APIC/IDSA Hand Hygiene Task Force. Morbid Mortal Wkly Rep. 2002; 51(RR16):1-45.

15.5. Hertfordshire Partnership NHS http://www.hertsparts.nhs.uk/HandHygienePolicv November

15.6. 2005 Lampiran 1 - Definisi

IstilahDefinisi

Kebersihan Tangan (Hand hygiene]adalah istilah untuk setiap tindakan membersihkan tangan (cuci tangan, anti septic pencuci tangan dan hand rub atau antisepsis tangan untuk operasi)

Membersihkan tanganSuatu tindakan untuk melakukan kebersihan tangan secara fisik atau mekanik yang bertujuan menyingkirkan kotoran atau mikroorganisme

Mencuci tanganMencuci tangan dengan sabun antimikroba dan air

Antisepsis tanganMengurangi atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme dengan cara menggunakan antiseptik handrub atau antiseptic pencuci tangan

Menggosok tangan (Hand rubbing]Tindakan penggunaan produk pencuci tangan berbahan dasar alcohol (tanpa air)

Pengeringan TanganMengeringkan seluruh air yang ada di tangan

Sabunadalah pembersih dengan bahan dasar deterjen dalam bentuk batangdan

cairan.Sabundigunakanterutamauntukmenyingkirikankotorandan

mikroorganisme.Sabunakanmenyingkirkanbakteritransien,tapitidakmembunuh bakteri residen.

Sabun antimikrobaMengandung unsur (contoh: Chlorhexidine) yang membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme di kulit.

MicroorganismeSebuah organisme yang hanya bisa terlihat dengan mikroskop. Microorganisme meliputi : bakteri, protozoa (hewan bersel satu), jamur dan virus.

Petugas KesehatanSemua karyawan yang bekerja di rumah sakit

Alkohol handrubAdalah yang cairan pencuci tangan yang berisi alcohol

Mikroorganisme transienAdalah mikroorganisme sementara yang berpindah ke tangan kita dan akan hilang setelah kita mencuci tangan

Mikroorganisme residenAdalah flora normal yang ada di tubuh kita

Lampiran 2 Tahapan Mencuci Tangan

MENCUCI TANGAN RUTIN /SOSIALALCOHOL HAND RUBPROSEDUR DAN CUCI TANGANCUCI TANGAN BEDAH

TujuanMenyingkirkan mikroorganisme sementaraMenyingkirkan mikroorganisme sementara dan beberapa mikroorganisme penghuniMenyingkirkan mikroorganisme sementara dan beberapa mikroorganisme penghuniMenyingkirkan semua mikroorganisme sementara dan sebagian besar mikroorganisme penghuni

Desinfektan yang digunakanSabunAlkohol 70%Chlorhexidine 2%Chlorhexidine 4%

Lamanya20 detik20 detik60 detik2 5 menit

IndikasiSebelum :1. Memegang makanan atau

makan

2. Setelah kontak dengan pasien

3. Sebelum prosedur non

4. aseptik

Setelah :

1. Menggunakan toilet atau membantu pasien di toilet

2. Kontak dengan pasien

3. Kontak dengan peralatan bekas pakai

4. Kontak dengan hidung atau mulut (misalnya: bersin atau batuk)

5. Kontak dengan kotoran, debu atau oli

6. Setelah merawat pasien yang tercemar Clostridium difficule7. Ketika kedua tangan terlihatkotor

Sebelum :

1. Kontak langsung dengan pasien

Setelah :

1. Kontak langsung dengan kulit pasien

2. Kontak dengan objek / benda mati secara langsung di sekitar pasien

3. Kontak dengan cairan tubuh, membran mukosa, kulit yang tidak utuh, dan pembalut luka jika kedua tangan tidak tampak kotor

4. Melepaskan sarung tangan

5. Ketika memindahkan dari bagian tubuh yang kotor ke bagian tubuh yang bersih selama perawatan pasien.

6. Jika telah terjadi kontak dengan lingkungan pasien, maka kedua tangan harus dibersihkan ketika meninggalkan tempat tidur / kamar pasien.Sebelum :

1. Kontak dengan pasien dengan gangguan sistem kekebalan

2. Melakukan prosedur aseptic (memasukkan kateter urin indwelling, kateter vena perifer, dsb)

3. Kontak dengan cairan tubuh, membran mukosa, kulit yang tidak utuh, clan pembalut luka jika kedua tangan tampak tampak kotorSebelum :

prosedur aseptic utama, misalnya di ruang operasi

Sebelum :

Mengenakan sarung tangan steril ketika memasukkan kateter intravascular sentral, selang ke dada, rongga pleura, dll.

Mengeringkan TanganMenggunakan kertas tissueTidak ada kertas tissueMenggunakan kertas tissueMenggunakan handuk steril

Lampiran 3 - Lokasi Sabun, Sabun Antiseptik Dan Alcohol Hand Rub Di Rumah Sakit Semua toilet akan dilengkapi dengan sabun dan kertas tissue atau alat pengering tangan. Semua tempat cuci tangan klinikal dilengkapi dengan sabun, cairan chlorhexidine dan kertas tissue, kecuali untuk tempat-tempat yang memerlukan tambahan chlorhexidine 4%:

1. Emergensi - ruang resusitasi

2. Emergensi - ruang tindakan

3. Poliklinik gigi

4. Poliklinik ruang tindakan/pengobatan

5. Poliklinik ruang tindakan/pengobatan kasus gastrointestinal

6. Ruang operasi - endoskopi

7. ICU - tempat cuci tangan ukuran sedang

8. ICU ruang isolasi

9. Lantai 12 Kamar Bersalin

Tempat cuci tangan di ruang operasi hanya chlorhexidine 4% yang diijinkan. Di semua ruang kotor dilengkapi dengan sabun, cairan disinfektans cuci tangan yang mengandung chlorhexidine 2% dan kertas tissue dekat tempat cuci tangan.

Alkohol hand rub ditempatkan di :

1. Semua kamar pasien

2. Setiap poliklinik

3. Setiap tempat tidur - di ICU / HCU

4. Setiap tempat tidur pasien di ruang rawat inap

5. Di Nurse station

6. Di ruang kerja klinik lainnya

7. Di area pengunjung dan ruang tunggu

Poster

1. Tempatkan Poster tehnik cuci tangan di semua wastafel

2. Tempatkan poster 5 moment di semua area klinik

Lampiran 4 - Tehnik Cuci Tangan Pembedahan dengan Alkohol Handrub

The handrubbing technique for surgical hand preparation must be performed on perfectly clean, dry hands.

On arrival in the operating theatre and after having donned theatre clothing (cap/hat/bonnet and mask), hands must be washed with soap and water.

After the operation when removing gloves, hands must be rubbed with an alcohol-based formulation or washed with soap and water if any residual talc or biological fluids are present (e.g. the glove is punctured),

Surgical procedures may be carried out one after the other without the need for handwashing, provided that the handrubbing technique for surgical hand preparation is followed (Images 1 to 17).

1

Put approximately 5m1 (3 doses) of alcohol-based handrub in the palm of your left hand, using the elbow of your other arm to operate the dispenser

2

Dip the fingertips of your right hand in the handrub to decontaminate under the nails (5 seconds)

3

Images 3-7: Smear the handrub on the right forearm up to the elbow. Ensure that the whole skin area is covered by using circular movements around the forearm until the handrub has fully evaporated (10.15 seconds)

8

Put approximately 5m1 (3 doses) of alcohol-based handrub in the palm of your right hand, using the elbow of your other arm to operate the dispenser

9

Dip the fingertips of your left hand in the handrub to decontaminate under the nails (5 seconds)

4

See legend for Image 3

5

See legend for Image 3

6

See legend for Image 3

1

See legend for Image 3

10

Smear the handrub on the left forearm up to the elbow. Ensure that the whole skin area is covered by using circular movements around the forearm until the handrub has fully evaporated (10-15 seconds)

Put approximately 5m1 (3 doses) of alcohol-based handrub in the palm of your left hand, using the elbow of your other arm to operate the distributor. Rub both hands at the same time up to the wrists, and ensure that all the steps represented in Images 12-17 are followed (20-30 seconds)

12

Cover the whole surface of the hands up to the mist with alcohol-based handrub, rubbing palm against palm with a rotating movement

Rub the back of the left hand, including the wrist, moving the right palm back and forth, and vice-versa

Rub palm against palm back and forth with fingers interlinked

15

Rub the back of the fingers by holding them in the palm of the other hand with a sideways back and forth movement

16

Rub the thumb of the left hand by rotating it in the clasped palm of the right hand and vice versa

17

When the hands are dry, sterile surgical clothing and gloves can be donned

Repeat the above-illustrated sequence (average duration, 60 sec) according to the number of times corresponding to the total duration recommended by the manufacturer for surgical hand preparation with an alcohol-based handrub.

SAHID SAHIRMAN MEMORIAL HOSPITAL

Nomor Surat Peraturan CEO : ..............................Tanggal Revisi: Ditinjau Kembali Pada: Tanggal Implementasi::

Hal. 3 dari17